Di dunia yang dipenuhi hantu gentayangan ini, rakyat hidup menderita. Dari orang-orang yang ditemui Zhao Fucheng sejak reinkarnasinya - baik saudara-saudara Fan, Zhang Patung Kertas, maupun lainnya - semuanya adalah pribadi licik, kejam, dan dingin.
Liu Yizhen meski bukan orang baik sejati, tapi cerdik dan bijaksana. Berurusan dengan orang seperti ini jauh lebih mudah.
Ia juga menunjukkan sikap kooperatif dengan memberikan isyarat kebaikan pada Zhao Fucheng. Zhao Fucheng tersenyum dan mengangguk setuju:
"Baik."
Setelah interlude kecil ini, percakapan mereka berlanjut dengan atmosfer yang lebih rileks.
Penasaran dengan latar belakang Zhao Fucheng, Liu Yizhen menanyakan alasan dia memimpin Zhenmo Si.
Ini bukan rahasia besar. Zhao Fucheng menceritakan bagaimana 'dirinya' dijadikan kambing hitam oleh saudara Fan Bisi ke Zhenmo Si, lalu orang tuanya tewas dibunuh hantu gentayangan.
Rahasia besar tentang penghuni mayat ini tentu tak bisa diungkap. Ia pun mengarang alasan:
“……Aku beruntung selamat, bisa mengendalikan hantu gentayangan dari Zhenmo Si.”
“Begitu rupanya.”
Liu Yizhen terkesima mendengar ceritanya setelah dia selesai berbicara.
Selamat dari maut pasti ada berkahnya. Dia bisa lolos dari cengkeraman hantu gentayangan bahkan malah menaklukkannya. Dengan pemikiran seperti itu, wajar saja dia berani menyusup sendirian ke Yaofan Hutong dan akhirnya bisa menyelesaikan masalah hantu pengemis.
“Tapi kamu harus berhati-hati.” Liu Yizhen mengingatkan:
“Setelah hantu gentayangan terurai, dia akan masuk fase dorman sementara. Tapi periode ini tidak lama. Begitu bangkit kembali, aturan membunuhnya mungkin berubah.”
“Berubah jadi mencari lengan hantu yang hilang?”
Zhao Fucheng tersentak, bertanya.
Berbicara dengan orang pintar memang menghemat tenaga.
Senyum samar muncul di mata Liu Yizhen, dia mengangguk perlahan:
“Hantu gentayangan di Kuil Fuzi dulu adalah Su Long yang menggunakan manusia sebagai umpan hantu——”
Kesannya pada Zhao Fucheng cukup baik. Setelah saling bertukar daftar nama, keduanya saling terikat. Liu Yizhen melihat potensi Zhao Fucheng, ingin menjalin hubungan baik, dan tentu tak ingin dia mati cepat. Beberapa hal pun rela dijelaskan lebih detail.
Tentu ini juga karena bencana hantu di Yaofan Hutong sudah benar-benar terselesaikan——Zhao Fucheng telah membuktikan kekuatannya sendiri.
Tapi yang terpenting bukan itu.
Liu Yizhen merasakan, Ling Si baru Zhenmo Si ini sangat berbeda dengan para pengendali hantu yang pernah dia dengar dari kabar burung sebelumnya.
"Pada tubuh Zhao Fucheng tercium aura hantu gentayangan, meskipun berhasil disembunyikan dengan baik, naluri alaminya yang sangat peka terhadap energi hantu tetap bisa merasakan bahwa dia pernah menggunakan kekuatan hantu gentayangan."
"Namun saat ini pandangan matanya tenang, bicara terkendali, kewaspadaan dan reaksinya sangat tajam."
"Liu Yizhen tidak memahami mengapa dia menggunakan kekuatan hantu gentayangan tanpa menjadi gila seperti yang biasanya terjadi, namun setiap orang memiliki rahasianya sendiri, dia tidak berniat mengusik lebih jauh."
"Tapi Liu Yizhen sadar, dengan kecerdasan Zhao Fucheng, dari aturan membunuh hantu pengemis, penampilan fisik, hingga petunjuk tak lengkap dalam percakapan mereka, mungkin dia sudah menyimpulkan asal-usul hantu pengemis."
"Saat hantu pengemis kembali, lengan kanannya yang biasa meminta-minta telah hilang——"
"Pandangan Liu Yizhen tertuju pada Zhao Fucheng. Selain aura hantu gentayangan, dia merasakan energi makhluk gaib lain dari tubuhnya."
"Metode itu dulu tidak diketahui apakah akan berhasil, kami hanya mencoba dengan mempertaruhkan nyawa."
"Penderitaan Dinasti Han Raya akibat bencana hantu sudah berlangsung lama. Semua orang tahu kengerian hantu gentayangan, juga bahwa hantu tak bisa mati atau dimusnahkan. Tapi bagaimana hantu tercipta, tak ada yang tahu, juga tak ada yang bisa mengendalikannya."
"Dulu keluarga Zhang Xiongwu selama beberapa generasi meneliti proses transformasi manusia menjadi hantu gentayangan. Su Long juga sangat membutuhkan hantu untuk menekan hantu. Ditambah kakekku yang menawarkan imbalan, ketiga pihak langsung sepakat bekerja sama."
"Dia menceritakan masa lalu dengan tenang:"
“Yaofan Hutong tidak pernah kekurangan pengemis. Kakekku memanfaatkan kemudahan dari keluarga Liu untuk memilih seorang pengemis yang sesuai dengan perhitungan shichen dan bazhi. Zhang Xiongwu membunuhnya dengan metode pembuatan mayat.”
Selama itu, Su Long juga menggunakan kekuatan hantu gentayangan 'memanggil arwah'. Kesepakatan tiga pihak adalah: setelah pengemis ini dibunuh dengan metode khusus, jenazahnya akan dipersembahkan di kuil. Dengan kekayaan keluarga Liu yang disumbangkan, menarik banyak tunawisma untuk tinggal di sini, memelihara hantu gentayangan ini melalui cara 'membeli nyawa'.
Banyak orang tak berdosa bersyukur atas bubur sumbangan Kuil Fuzi keluarga Liu. Saat memohon kelangsungan hidup sementara, mereka tidak tahu bahwa hidup mereka diperoleh dengan menjual 'keberuntungan, umur panjang, dan rezeki' dalam takdir mereka sendiri.
Metode 'memanggil arwah' ini kejam dan berdarah, namun akhirnya berhasil secara kebetulan.
Setelah dibunuh dengan metode khusus, pengemis itu berhasil mengalami kebangkitan hantu jahat. Namun akhirnya ditekan oleh Hantu Tanpa Kepala dan dikurung di Kuil Fuzi.
Meskipun ada perbedaan kekuatan antara dua hantu, Liu Huacheng meningkatkan 'kartu truf' hantu pengemis melalui praktik 'meminjam nyawa' dengan metode sumbangan, sehingga tercapai keseimbangan antara kedua hantu.
Fakta bahwa Liu Huacheng seumur hidupnya berurusan dengan dua hantu gentayangan, cukup membuktikan bahwa pria ini sendiri bukan orang biasa.
Mungkin karena menyangkut kakeknya sendiri, Liu Yizhen tidak menjelaskan secara detail masa lalu Liu Huacheng. Ia hanya menyinggung sepintas tentang riwayat hidupnya sampai menyebut hari kematiannya.
“Hari itu adalah ulang tahun ke-100 kakekku. Sebelum perayaan besar, dia sudah mengetahui hari kematiannya sendiri, karena itu menyuruhku pergi ke Zhenmo Si.”
Kisah selanjutnya Zhao Fucheng juga sudah mengetahuinya, jadi dia tidak menjelaskan secara detail.
Setelah kematian Liu Huacheng, yang saling membatasi dengan Hantu Tanpa Kepala, hantu pengemis yang telah ditekan selama empat puluh tahun segera bangkit.
Saat hidup mengemis, setelah mati meminta nyawa manusia.
Manusia yang mati menjadi hantu gentayangan tidak mengikuti aturan, tetapi aturan membunuh hantu bisa dilihat sebagian dari kebiasaan hidupnya.
“Setiap malam ia berpatroli di jalan, akan memilih satu keluarga secara acak, mengetuk pintu dan meminta 'makanan'.”
Seluruh anggota keluarga yang terpilih tewas di tangan hantu gentayangan.
Selama 40 tahun, hantu pengemis ditekan oleh Hantu Tanpa Kepala, membentuk aturan tertentu dengan Kuil Fuzi dan Liu Huacheng: Liu Huacheng membeli nyawa dengan bubur untuk persembahan, sementara hantu pengemis meminjam energi kehidupan ribuan keluarga untuk memberi makan Hantu Tanpa Kepala.
Karena itu setelah kebangkitannya, selain membunuh, ia juga membawa kepala manusia setelah 'makan kenyang' sebagai persembahan untuk menenangkan Hantu Tanpa Kepala.
Semua kebenaran terungkap.
Memelihara hantu gentayangan dengan nyawa manusia untuk menekan hantu gentayangan lain——
Zhao Fucheng menghela napas panjang.
Peristiwa ini tidaklah terpuji, mungkin karena Su Long masih memiliki sisa rasa malu, dia tidak mencatat sebab-akibat kasus ini dalam arsip.
“Lengan pengemisnya merepresentasikan aturan pembunuhannya.”
Baik saat mengetuk pintu maupun membawa kepala, tangan hantu itu memegang peran krusial.
Sekarang Zhao Fucheng secara paksa memisahkan anggota tubuhnya, merobek lengannya, membuat mayat hantu pengemis ini menjadi tidak lengkap. Ketika hantu ini bangkit kembali di masa depan, hal pertama yang akan dilakukannya adalah mencari tubuhnya sendiri.
"Artinya, ia akan membunuh untuk mengambil tangan, tapi tujuan akhirnya adalah menemukanku, mengambil kembali tangan hantunya, dan menyatukan kembali mayat hantu tersebut."
Perkataan Zhao Fucheng ini secara tidak langsung mengakui bahwa lengan hantu gentayangan berada di tangannya.
"Benar." Liu Yizhen tidak terkejut mendengarnya, hanya mengangguk:
"Jadi kamu tetap harus berhati-hati."
"Masalah itu nanti saja." Zhao Fucheng dengan santai menggerakkan tangannya, berkata tanpa beban.
Liu Yizhen tersenyum, tidak memperhatikan sikapnya.
Secara lahiriah terlihat ceroboh, tapi sebenarnya memiliki pikiran yang cermat dan penuh curiga.
Masalah hantu pengemis mungkin sudah lama diingatnya, hanya sengaja berpura-pura seperti ini untuk mengelabui orang lain.
"Selain itu, roh jahat bersifat jahat. Kamu membawanya ke mana-mana, harus tetap waspada." Dia mengingatkan lagi.
Zhao Fucheng tersentak hatinya, lalu mengangguk.
Seperti yang dikatakan Liu Yizhen, dia menyimpan tangan hantu di tubuhnya tapi tidak terpengaruh. Apakah karena tangan hantu belum bangkit sementara, atau karena Piagam Pengangkatan Dewa sebelumnya mengurangi jasa kebajikan yang menghilangkan pengaruhnya?
Tapi masalah ini bisa dicari jawabannya nanti. Masih ada pertanyaan lebih penting yang perlu dijawab Liu Yizhen.
Saat dia sedang merenungkan cara mengarahkan pembicaraan ke topik yang ingin ditanyakan, Liu Yizhen memecahkan keheningan:
“Tapi saya akan tetap di kuil. Jika hantu gentayangan akan bangkit, saya akan memberitahumu.”
“Kamu tidak takut terjadi sesuatu?” Zhao Fucheng bertanya sekilas.
“Tidak takut.” Liu Yizhen ragu sejenak, lalu berkata:
“Saya punya cara sendiri untuk melindungi diri. Hantu gentayangan ‘tidak bisa melihat’ saya.”
“Lentera Hantu?” Mendengar ini, Zhao Fucheng spontan mendongak melihat bagian atas Kuil Fuzi.
Di sana tergantung banyak lentera yang masih menyala.
——Ini juga menjadi hal yang membingungkan Zhao Fucheng.
Lentera Hantu warisan Keluarga Zhang Patung Kertas memiliki ciri khas yang sangat mistis: Saat tidak bertemu hantu gentayangan, minyak lentera seolah tak pernah habis dan tidak padam. Tapi begitu bertemu hantu gentayangan, apinya menyala dahsyat bahkan lentera bisa pecah dengan cepat.
Dia teringat saat pertama kali menginap di Yaofan Hutong lalu pergi ke Kuil Fuzi untuk mengintip situasi dalam kuil, saat itu dia merasakan aura hantu gentayangan.
Saat itu lentera menunjukkan tanda aneh, kemudian mengeluarkan bau busuk, lalu aura hantu muncul kembali dan lentera segera pecah. Kotak tempat lampu minyak hancur, minyak berbau busuk tumpah ke mana-mana.
Waktu itu dia tidak mengerti, tapi setelah dipikir-pikir, mungkin saat itu Lentera Hantu melindunginya dari pengintaian hantu gentayangan.
Dari sisi ini, apapun sifat licik dan kejam Zhang Patung Kertas sebagai manusia, dia cukup mahir dalam menghadapi hantu gentayangan.
Memikirkan ini, muncul lagi keraguan dalam hatinya:
“Di Kuil Fuzi ada begitu banyak Lentera Hantu——” Matanya berkedip menunjukkan kelicikan, sengaja bertanya:
“‘Zhang Patung Kertas’ bukan orang baik, mengapa dia memberimu begitu banyak Lentera Hantu?”
Benda ini sangat berharga, para Ling Si Zhenmo Si dari generasi ke generasi bersedia menjalin hubungan baik dengan Keluarga Zhang untuk ini. Ini membuktikan kemampuan Keluarga Zhang dalam membuat Lentera Hantu benar-benar luar”biasa.
Sedangkan Zhang Xiongwu jelas bukan orang baik.
Zhao Fucheng tidak tahu asal-usul Lentera Hantu, tapi dari namanya saja sudah terkesan seram.
Apalagi bisa mengubah manusia menjadi hantu, ini jelas ilmu hitam yang sangat jahat.
Dia pernah berurusan dengan Zhang Patung Kertas. Pria ini kejam dan licik, ahli menguliti kulit manusia untuk membuat lentera, memelihara pelayan setengah mayat setengah hantu di rumahnya, dengan tangan yang telah mencelakai banyak nyawa.
Orang seperti ini pasti tidak akan berbuat baik tanpa pamrih.
“Dulu kakekmu menggunakan separuh harta Keluarga Liu untuk menyewa Su Long——”
Su Long masih menyisakan sedikit sifat manusiawi (yang dimaksud di sini bukanlah hati nurani), jadi wajar jika dia tergiur oleh kekayaan Keluarga Liu.
Zhao Fucheng bertanya sambil tersenyum:
“Tapi dengan imbalan apa kakekmu bisa membujuk Keluarga Zhang, sampai si tua itu nekat masuk-keluar Aula Keluarga Liu yang dikuasai hantu gentayangan bersama Su Long sampai tiga kali?”
Dia memiringkan kepala, menatap Liu Yizhen:
“Kau sendiri bilang, Hantu Tanpa Kepala di sini bukan roh jahat biasa, bisa menekan hantu gentayangan.”
"Orang seperti Su Long yang menguasai seni Penjinak Hantu, kekuatannya terkendala di hadapan Hantu Tanpa Kepala. Keberanian Zhang Xiongwu menemani keluar-masuk dalam situasi seperti ini sama dengan mempertaruhkan nyawa."
"Kamu menebaknya?" Liu Yizhen mengangkat alis heran setelah mendengar pertanyaannya, lalu tersenyum seolah tidak terkejut:
"Zhang Patung Kertas telah membuatmu marah, ini bukan kabar baik."
Kemampuan observasinya benar-benar luar biasa, tidak ada detail sekecil apapun yang luput dari pengamatannya.
Bagaimanapun juga kisah masa lalu sudah terungkap, 'aib' ini tak bisa disembunyikan dari Zhao Fucheng. Kedua pihak saling bertukar daftar nama, dalam arti tertentu mereka saling membatasi sekaligus terikat kerjasama. Setelah berpikir sejenak, dia menjawab:
"Kakekku memberinya sebuah benda."
"Benda itu bukan barang biasa kan?" Zhao Fucheng tersenyum.
Keluarga Zhang terkenal kejam dan gemar membunuh. Bisa membuat Zhang Xiongwu nekat muncul berkali-kali sambil memberi lentera setelahnya, pastilah benda itu sangat berharga.
"Itu adalah benda kutukan yang sangat berbahaya."
Liu Yizhen mengangguk.
Semua yang perlu dan tidak perlu diungkap sudah terkuak, akhirnya dia berkata terus terang:
"Sebenarnya itu adalah tutup peti."
Dia tahu sifat curiga Zhao Fucheng yang akan menyelidiki detail terkecil dalam kasus hantu yang menyangkut nyawa manusia.
Daripada terus-menerus ditekan pertanyaannya hingga tanpa sadar mengungkap lebih banyak informasi, lebih baik langsung memberitahunya sejak awal.
“Jasad Hantu Tanpa Kepala yang dulu terpotong, mayatnya dimasukkan ke dalam sebuah peti mati.” Ia meletakkan papan nama bertuliskan '' yang digendongnya di atas meja batu, lalu fokus berbicara dengannya:
“Peti itu adalah objek jahat yang luar biasa, dulunya mungkin merupakan barang sakti yang menyertai kebangkitan hantu besar. Begitu hantu masuk ke dalam peti, langsung akan ditaklukkan.”
Kemudian entah bagaimana peti itu jatuh ke tangan pemerintah, menjadi salah satu harta karun penting istana.
“Karena hukum alam Hantu Tanpa Kepala istimewa, untuk mengatasi malapetaka ini, pemerintah mengeluarkan harta karun itu dan memasukkan mayat Hantu Tanpa Kepala ke dalamnya.”
Dia menghela napas:
“Karena itulah pemerintah kemudian sangat memperhatikan Kabupaten Wan'an.”
Selain kekhawatiran akan kebangkitan kembali Hantu Tanpa Kepala, juga takut ada yang mengetahui kebenaran kasus ini lalu nekat mengambil risiko, mengabaikan korban jiwa, dan mencuri harta karun ini.
Setelah Liu Huacheng pulang ke kampung halaman, para pejabat Ling Si yang bertugas di Kantor Penakluk Hantu Wan'an kebanyakan adalah orang-orang luar biasa. Karena itu Kabupaten Wan'an mengalami masa keemasan dan stabil yang cukup panjang.
“Sayangnya——” Liu Yizhen berhenti sejenak di akhir ucapan.
Zhao Fucheng melanjutkan:
“Sayangnya peti mati itu akhirnya tetap bermasalah?”
“Bagaimana kamu tahu?” Liu Yizhen spontan bertanya balik.
Tapi setelah bertanya, ia tak bisa menahan senyum getir:
“Kadang aku benar-benar curiga apakah hantu gentayangan yang kamu kendalikan punya kemampuan membaca pikiran.”
“Tidak.” Zhao Fucheng menggelengkan kepala dengan serius.
“……” Liu Yizhen melihatnya dengan ekspresi aneh, Zhao Fucheng lalu tersenyum lebar:
“Hanya bercanda denganmu saja.”
Setelah berkata demikian, wajahnya kembali serius:
“Seperti kata pepatah, pencuri bisa mencuri ribuan hari, tapi siapa yang bisa berjaga-jaga ribuan hari?”
“Benar juga.” Liu Yizhen mengangguk, Zhao Fucheng bertanya:
“Bagian peti mana yang hilang?”
Dia berbisik pelan:
“Satu paku peti mati hilang.”
Peti mati harus utuh sebagai satu kesatuan untuk menjadi objek kutukan sempurna yang mengikat hantu gentayangan.
Begitu kehilangan salah satu komponennya, meski hanya sebuah paku kecil, efek segelnya akan berkurang drastis.
Setelah paku peti mati menghilang, hantu gentayangan yang terkurung di dalamnya langsung bangkit.
