Mendengar ini, mereka semua terdiam serentak.
Lama kemudian, Liu Yizhen yang menderita luka parah baru berkata dengan hati-hati:
“Kamu sebelumnya memang ada benarnya, tapi dalam kasus Desa Goutou, apakah perempuan yang melahirkan hantu pengganti ini adalah gadis muda lain yang hilang bersamaan dengan putri Nenek Meng, sampai sekarang masih belum bisa dipastikan.”
Peristiwa ini terjadi di masa lampau yang jauh, semua hal tentang Zhao Fucheng hanyalah spekulasi.
Saat ini terlihat jelas keluarga Zhang memang memiliki niat jahat, tapi jika semua hal langsung dialihkan ke Zhang Patung Kertas, pola pikir akan mudah menjadi fanatik sehingga mungkin mengabaikan bahaya tersembunyi lainnya.
Kasus yang terkait hantu gentayangan, sekali terjadi sedikit kesalahan, konsekuensinya akan sangat fatal. Saat menangani kasus seperti ini, nyawa bisa menjadi bayarannya.
Begitu Liu Yizhen selesai bicara, Fan Wujiu dan Nenek Meng langsung mengangguk-angguk.
Zhao Fucheng melirik ke arah Zhang Chuanshi.
Kakek tua ini memiliki ekspresi beku, sedang tak sadar menggigit ibu jarinya.
Dia menyunggingkan sudut bibirnya, lalu mengangguk:
"Perkataan Yizhen benar, masalah Desa Goutou hanya dugaan saya, tidak bisa dijadikan patokan."
Setelah berkata demikian, dia sedikit menaikkan volume suaranya:
"Tapi ada satu hal lagi yang pasti terkait Zhang Patung Kertas——" Dia berhenti sejenak, memandang kerumunan:
"Jangan lupa, keterlibatan Zhang Patung Kertas dalam kasus hantu tidak hanya terbatas pada hal-hal yang saya sebutkan sebelumnya——"
Zhao Fucheng belum selesai bicara, langkah kaki halus terdengar lagi dari luar.
Tak lama kemudian pintu rumah yang baru ditutup dibuka kembali, wajah Fan Bisi muncul di hadapan kerumunan.
"Kakak!"
Teriakan riang Fan Wujiu memecah suasana mencekam di dalam ruangan.
Pandangan semua orang tertuju pada Fan Bisi. Ekspresinya tampak tegang. Dia mendorong pintu masuk ke aula dan berseru:
"Tuan——"
Zhao Fucheng tidak marah meski perkataannya terinterupsi. Ia melirik Fan Bisi:
"Urusannya sudah selesai?"
"Hampir."
Fan Bisi mengangguk:
"Sebenarnya tidak perlu banyak penjelasan dari saya. Bupati Pang sudah memarahi Yu Weide dan yang lainnya."
Bupati Pang pernah terlibat dalam kasus kebangkitan hantu di pemakaman hantu. Menyaksikan langsung Zhao Fucheng menekan bencana hantu, kepercayaan dan kekagumannya mencapai tingkat yang sangat tinggi. Bahkan krisis Bulan Merah pun tidak membuatnya takut.
Justru karena insiden Bulan Merah cepat diredakan, keyakinannya akan kemampuan Zhao Fucheng semakin kuat.
Meski datang ke Zhenmo Si, lebih karena ingin tahu situasi. Ketika melihat Yu Weide dan lainnya datang bertanya, malah menyindir para tokoh masyarakat tua ini berani meragukan Tuan.
Zhao Fucheng mengangguk-angguk dan berkata:
"Kalau begitu carilah kursi dan duduklah."
"Baik."
Begitu Fan Bisi selesai bicara, Fan Wujiu melambainya:
"Kakak, ke sini——"
Setelah selesai berbicara, dia tiba-tiba menyadari sesuatu dan menoleh ke arah Nenek Meng.
Nenek Meng tersenyum-senyum menatapnya, membuat Fan Wujiu merinding sampai tubuhnya refleks menyandar ke belakang.
Tapi segera dia ingat: Ini adalah Zhenmo Si.
Zhao Fucheng masih ada di sini.
"Meskipun Nenek Meng memiliki kekuatan misterius, selama Tuan masih ada, pasti akan menekanku sehingga dia tidak berani bertindak sembarangan."
Begitu pikir Fan Wujiu, hatinya menjadi tenang lalu melambaikan tangan:
"Kakak duduk di sini, di samping Nenek Meng."
Fan Bisi tampak ragu sejenak.
Tidak seperti adiknya yang polos, saat bulan merah muncul sebelumnya, dia pernah menyaksikan langsung aura hantu yang mengerikan dari Nenek Meng.
Namun Fan Wujiu masih terus melambaikan tangan, semua orang menunggunya duduk. Akhirnya dia memberanikan diri mendekati Fan Wujiu sambil melotot pada si bocah tak tahu diri ini:
"Kamu benar-benar tidak tahu nyawa."
Setelah memarahi, dia bertanya pelan:
"Apakah aku datang terlambat?"
"Tidak, baru saja membahas perbuatan Zhang Patung Kertas." Jawab Fan Wujiu dengan gembira:
"Kenapa kamu juga datang?"
Awalnya Fan Bisi menolak ikut rapat ini.
Dia punya firasat, sekali terlibat dalam pertemuan ini, di masa depan mungkin tak bisa lepas dari Kantor Penakluk Hantu Wan'an.
Tapi Fan Wujiu bersikeras ingin bergabung, dia tak bisa mencegahnya.
Setelah Fan Wujiu pergi, dia tinggal di kamar barat. Meski ditemani Bupati Pang dan lainnya yang ramai, Fan Bisi merasa panik dan kesepian.
Sejak kecil yatim piatu, hidup menumpang di keluarga Zhao, hanya memiliki seorang adik sebagai sandaran hidup.
"Meski awalnya terikat hubungan buruk dengan Zhao Fucheng, setelah setengah tahun bersama, Fan Bisi yang awalnya selalu cemas kini mulai melepaskan kewaspadaan hatinya."
Anggota Zhenmo Si bertambah, secara teori Penakluk Hantu kebanyakan dingin dan kejam, tapi Penakluk Hantu di Kabupaten Wan'an mematahkan asumsi Fan Bisi sebelumnya.
Meski watak masing-masing berbeda, mereka tidak sulit diajak bergaul. Fan Bisi mulai terbiasa di sini, bahkan diam-diam menganggap Kabupaten Wan'an sebagai rumahnya.
Setelah adiknya pergi, dia semakin tak berminat mendengar Bupati Pang dkk, sambil menduga apa yang sedang didiskusikan Zhao Fucheng dkk.
Dia tak mau diucilkan Zhenmo Si, merasakan perasaan yang disebut Fan Wujiu: semua orang meningkatkan kekuatan untuk Kasus Hantu, dia tak boleh tertinggal hingga hanya jadi pesuruh tugas remeh.
Fan Bisi merenung semakin gelisah, akhirnya datang ke kamar timur untuk ikut rapat ini.
"Cuma ingin datang saja." Fan Bisi bergumam samar.
Dia tak mau jelaskan, tapi sebagai kembar yang memiliki koneksi batin, Fan Wujiu yang biasanya ceroboh langsung menangkap maksud tersirat kakaknya, lalu tersenyum.
……
Zhao Fucheng tak terlalu memerhatikan kedatangan mendadak Fan Bisi, dia lanjutkan topik yang tertaunda:
"Zhang Patung Kertas juga terlibat satu hal. Untuk ini aku punya bukti kuat."
Mendengar tiga kata ‘Zhang Patung Kertas’, ekspresi Fan Bisi berubah serius, ia mulai menyimak dengan penuh perhatian.
Tapi dia segera menyesal datang terlalu awal.
Zhao Fucheng berkata:
“Masalah ini menyangkut kami bertiga sekeluarga.”
Seketika, ketiga orang di kamar samping itu mulai gelisah tak bisa duduk tenang.
Fan Bisi yang cerdas itu sudah menyadari insiden yang dimaksud Zhao Fucheng.
“Musibah yang menimpa keluarga kami bertiga, akar masalahnya pasti terkait Zhang Patung Kertas. Setelah orang tuaku tewas, hantu gentayangan mereka bangkit. Seandainya aku gagal mengendalikan hantu ini, apakah ‘aku’ juga akan menjadi hantu gentayangan setelah mati?”
Perkataannya membuat semua orang gemetar.
Kemungkinan itu sangat nyata.
Kebangkitan hantu jahat Pasangan Zhao telah menghancurkan pemahaman umum di Dinasti Han Raya bahwa hantu tak mungkin hidup berdampingan. Dua hantu ini membantai banyak orang lalu naik level dalam waktu singkat.
Bayangkan jika ‘Zhao Fucheng’ benar-benar mati, keluarga bertiga ini semua menjadi hantu gentayangan sambil membawa papan pintu hantu – trio hantu jahat seperti ini mungkin akan memusnahkan Kabupaten Wan’an dalam sekejap.
“Jika situasi itu benar-benar terjadi, konsekuensinya akan sangat mengerikan.”
Fan Bisi yang awalnya merasa bersalah kini semakin diliputi rasa ngeri yang tertunda.
Jika tiga hantu itu benar bangkit dan meneror Kabupaten Wan’an, kedua bersaudara itu pun sulit menghindari maut.
"Untungnya Zhao Fucheng mendapat berkah dari bencana, hidup kembali dengan mengendalikan hantu, kemudian bahkan menaklukkan dua hantu, sehingga berhasil memadamkan krisis penghancuran Kabupaten Wan'an sejak dini."
"Akibat seperti ini tidak tahu apakah Zhang Patung Kertas pernah memprediksi. Jika dia punya perkiraan tertentu tentang hal ini, maka orang ini bukan hanya sangat berbahaya, tetapi juga memiliki ambisi besar."
Setelah Zhao Fucheng selesai berbicara, tidak ada yang berani membantah perkataannya lagi.
"Selain itu, baru-baru ini terjadi satu peristiwa besar."
"Peristiwa apa?" Liu Yizhen melihat ekspresi serius kerumunan, terpaksa menahan sakit bertanya.
"Kali ini aku pergi ke Kabupaten Baozhi karena kasus hilangnya Grup Opera Hongquan, pasti kalian semua sudah tahu tentang hal ini."
Begitu Zhao Fucheng selesai bicara, firasat buruk serentak menyergap hati kerumunan.
Fan Bisi menoleh ke arah Zhang Chuanshi yang duduk di seberang. Kakek tua itu terlihat lesu. Saat merasa diperhatikan, Zhang Chuanshi mengangkat kepala dan melotot ke arahnya:
"Ngapain lihatin saya?"
Fan Bisi yang temperamental tapi bijaksana, bukan adiknya yang ceroboh, tahu ini bukan saatnya berdebat dengan Zhang Chuanshi. Dia pura-pura tidak dengar provokasi itu dan mengalihkan pandangan.
"Ada satu hal yang belum saya beri tahu. Sebelumnya, Grup Opera Hongquan terlibat dalam kasus hantu. Jadi saat meninggalkan Kabupaten Baozhi, saya titipkan mereka pada Zheng He."
Karena kasus ini melibatkan Zhang Patung Kertas, Zhao Fucheng tidak menyembunyikan apapun dari tim Zhenmo Si:
“Kasus hantu ini sangat luar biasa, terkait dengan kasus-kasus seperti kepala tanpa tubuh Liu Huacheng yang kita ketahui. Namun beberapa hari lalu, Yu Weide menerima surat dari Xu Yachen yang menyebutkan hilangnya Grup Opera Hongquan.”
Dia menyesap teh untuk melembabkan tenggorokannya, lalu melanjutkan:
“Setelah tiba di keluarga Xu di Kabupaten Baozhi, melalui investigasi, saya menemukan waktu sebenarnya hilangnya Grup Opera Hongquan bukan lima hari lalu, melainkan pada tanggal 3 bulan 10, sehari setelah grup opera itu masuk ke kediaman Xu.”
Fan Bisi menenangkan diri, bertanya:
“Apakah itu ulangan Zhang Patung Kertas?”
“Benar.” Zhao Fucheng mengangguk-angguk.
Liu Yizhen juga bertanya:
“Ada buktinya?”
Zhao Fucheng berkata:
“Pelayan penjaga pintu Kediaman Xu pada tanggal 3 bulan 10 melihat seorang kakek tua yang diduga Zhang Patung Kertas. Setelah itu semuanya normal di kediaman, si pelayan mengira matanya salah lihat, sampai aroma nasi basi muncul di taman setelah Grup Opera Hongquan hilang.”
Liu Yizhen dan yang lain menampakkan ekspresi serius, menyimak dengan seksama.
“Kemudian berdasarkan kesaksian pelayan pengantar makanan, saya mengkonfirmasi posisi terakhirnya berkomunikasi dengan anggota grup opera, dan menemukan sebuah boneka kertas——”
Saat mengatakan ini, Zhao Fucheng memperhatikan pipa Liu Yizhen seolah berkedut halus.
Mungkin dia sendiri tidak menyadari, saat ini tangannya mengusap telinganya.
Zhao Fucheng baru menyebutkan hilangnya Grup Opera Hongquan diduga terkait Zhang Patung Kertas, belum menyentuh keanehan kasus ini, tapi Liu Yizhen sudah bereaksi. Mungkinkah dia memiliki informasi yang bahkan tidak diketahui Zhao Fucheng?
Dalam hatinya berspekulasi, namun mulutnya melanjutkan:
“Boneka kertas itu berubah menjadi manusia hidup di hadapan semua orang, akhirnya aku membedah rongga perut boneka tersebut yang ternyata penuh dengan makanan basi.”
Artinya, sejak pelayan gapura Keluarga Xu melihat kakek tua berbaju hitam yang diduga Zhang Patung Kertas memasuki kediaman Xu, Grup Opera Hongquan langsung mengalami masalah.
“Yang tinggal di kediaman Xu dan berbicara dengan keluarga Xu adalah... boneka kertas pengganti yang ditinggalkan Zhang Patung Kertas?” Fan Bisi menyimpulkan.
“Setuju.” Zhao Fucheng mengangguk-angguk.
Fan Bisi mengusap lengannya yang merinding, berusaha tenang:
“Ini benar-benar angker.”
“Singkatnya, aku curiga Zhang Patung Kertas menyembunyikan Grup Opera Hongquan mungkin untuk membangkitkan kembali hantu gentayangan.” Pandangan Zhao Fucheng tertuju pada Liu Yizhen:
“Zhang Xiongwu dan anaknya punya pikiran tersembunyi,” saat Zhao Fucheng mengatakan ini, Zhang Chuanshi yang sedang melamun di kursi gemetar halus.
“Aku selalu merasa target mereka seharusnya adalah Hantu Tanpa Kepala.” Zhao Fucheng mengerutkan alis:
“Awalnya, kupikir ini taktik pengalihan perhatian, menggunakan hilangnya Grup Opera Hongquan untuk memancingku keluar dari Kabupaten Wan'an, lalu menyerang Kuil Fuzi.”
Maka sebelum berangkat, Zhao Fucheng khusus meminta Fan Bisi mengingatkan Liu Yizhen untuk tetap waspada, sekaligus menempatkan Kuaai Manzhou yang kuat di Kabupaten Wan'an sebagai penjaga.
“Tapi setelah aku pergi ke Kabupaten Baozhi, ternyata selain mengungkap misteri hilangnya Grup Opera Hongquan, tidak ada kejadian aneh lainnya.”
Fan Bisi yang hati-hati dalam berpikir:
“Bagaimana Tuan memastikan tidak ada kejadian aneh yang terjadi?”
Zhao Fucheng berkata:
“Saat terakhir kali aku menangani kasus di Kabupaten Baozhi, aku menarik masalah besar——”
Saudara-saudara Fan saling pandang mendengar ini.
Kasus hantu ini ditangani bersama oleh mereka berdua. Saat itu kasusnya diselesaikan dengan sempurna, tidak terlihat ada masalah tersisa.
Zhang Chuanshi menggaruk pipinya dan menatap penasaran.
Zhao Fucheng menghadapi tatapan berbeda dari kerumunan, lalu berkata dengan ekspresi datar:
“Saat aku kembali ke kamar untuk istirahat setelah menyelesaikan kasus, seekor hantu gentayangan muncul.”
“……”
“……”
Kedua bersaudara Fan terdiam membeku, saling pandang dengan wajah penuh ngeri yang tertunda dan kebingungan.
Nenek Meng menyembunyikan kedua tangannya dalam lengan baju, tetap diam.
“……” Liu Yizhen terlihat kacau, merasa kisah ini tidak masuk akal namun sangat mencerminkan karakter Zhao Fucheng.
“Hantu gentayangan tingkat malapetaka itu kutinggalkan di Gedung Ding'an.” Zhao Fucheng tersenyum.
Setelah lama, Fan Bisi akhirnya sadar dari keterkejutannya:
“Pantas saja saat itu ada suara dari lantai atas, dan Tuan melarang staf Ding'an untuk naik setelah keluar.”
“Tingkat malapetaka?” Liu Yizhen mengernyit mendengar klasifikasi hantu:
“Mungkinkah itu——”
Hantu tingkat (zai) sangat langka. Sejauh yang dia ketahui, selain Penakluk Hantu tingkat Jeneral Emas di Dinasti Han Raya yang mengendalikan hantu di atas tingkat malapetaka, banyak pengendali hantu biasa mungkin tidak pernah mendengar kabar penampakan hantu gentayangan tingkat ini seumur hidup mereka yang pendek.
“Namun, Kabupaten Wan'an dipenuhi oleh hantu-hantu berbakat.”
“Selain hantu besar tingkat malapetaka seperti Hantu Tanpa Kepala dan Liu Huacheng, juga ada hantu gentayangan mengerikan seperti Istri Zhuang Si dan Desa Kuaicheng.”
“Di luar semua hantu gentayangan tingkat malapetaka ini, Liu Yizhen masih mengetahui satu hantu gentayangan tingkat malapetaka lain -”
“Setuju.”
Sebelumnya sempat bertanya, Zhao Fucheng sudah memotong pembicaraannya:
“Ya, itu dia.”
Cara berbicara misterius mereka berdua membuat semua orang menunjukkan ekspresi berbeda.
Nenek Meng tampak bingung, Zhao Fucheng menjelaskan:
“Malam itu, Nenek Meng pernah melihatnya.”
Nenek Meng langsung tersadar, Fan Bisi juga cepat menangkap kaitannya.
Hanya Zhang Chuanshi yang tidak tahu dan Fan Wujiu yang lambat berpikir masih bingung, ia menarik Fan Bisi bertanya:
“Kakak, kau tahu hantu gentayangan tingkat malapetaka yang mana?”
“Tahu.”
Fan Bisi mengangguk.
Seolah memiliki hati yang sangat peka, ia kini menyadari alasan Zhao Fucheng beberapa kali memotong pembicaraan dan enggan menjelaskan keberadaan hantu gentayangan, untuk mencegah orang terluka oleh kasus hantu.
