‘Hukum hantu gentayangan Liu Huacheng ternyata tidak memerlukan kontak fisik, mampu menghapus benda nyata di dunia dengan cara mengoles atau menulis.’
‘Dari sudut pakaian hantu ibu yang terhapus hingga bayangan tubuh hantu yang memudar, cukup menunjukkan keunggulan aturan pembunuhan Liu Huacheng.’
‘Bahkan saat ini ia belum mengambil kembali benda pendampingnya.’
‘Begitu ‘buku daftar nama’ itu kembali ke tangan Liu Huacheng, dan tubuh hantunya tersusun lengkap, maka sulit ada tandingannya di dunia ini.’
‘Jangan biarkan Liu Huacheng bangkit!’
‘Bibir Zhao Fucheng mengeras, sorot matanya menjadi penuh tekad.’
‘Balok utama di aula Kuil Fuzi terhapus, kayu-kayu penyangga dan genteng mulai runtuh berturut-turut.’
‘Struktur kuil yang kokoh mulai goyah.’
‘Bagian tengah atap kuil kehilangan penyangga, akan segera ambruk.’
‘Hantu gentayangan penyebab bencana ini tetap tak berubah raut wajahnya.’
‘Dengan wajah datar ia terbaring di papan pintu hantu, tetap mempertahankan penampilan sebelum mati, satu tangan ‘memegang kuas’ terus mengoles di udara.’
‘Kuang-kuang! Dug!’
‘Dalam sekejap, reruntuhan batu dan kayu berjatuhan, dinding mulai roboh, banyak balok dan tiang menghilang secara misterius mengikuti gerakan hantu.’
‘Kuil mulai runtuh dari lantai atas, seluruh lahan Kuil Fuzi bergetar hebat dengan suara yang mengerikan.’
‘Tapi reruntuhan ini tidak sempat menyentuh tanah sebelum dihapuskan dari dunia.’
Altar suci di dalam aula, bangku panjang tempat meletakkan peti mati, dan meja persembahan untuk Dua Hantu——semua benda di Kuil Fuzi dihapus satu per satu.
‘Kuang-kuang-kuang.’
Seluruh Kuil Fuzi mulai berguncang hebat. Struktur rak kayu di lantai atas melengkung ke dalam, banyak kayu patah berjatuhan.
Guncangan ini membuat Kuil Fuzi seperti diguncang gempa.
Dua bangku panjang yang menyangga peti merah pun ikut bergetar tak henti dalam gejolak ini.
Meski grup opera hantu di dalam peti merah ini dikendalikan oleh segel Dewa Pintu, mencegah mereka bangkit kembali untuk meneror, boneka-boneka kertas ini masih menempel mati di dinding dalam peti. Mereka bergandengan tangan membentuk lingkaran, menemani Liu Huacheng di tengah.
Setelah Hantu Tanpa Kepala dibawa pergi dari lahan ini oleh Liu Yizhen, keberadaan boneka kertas hantu ini membentuk hubungan saling mengendalikan dengan Liu Huacheng.
Tapi boneka kertas yang ditinggalkan Zhang Patung Kertas ini hanyalah media untuk mengelabui Zhao Fucheng, bukan grup opera hantu itu sendiri. Tak mungkin benar-benar mengendalikan Liu Huacheng yang langsung mencapai tingkat malapetaka saat tewas.
Memanfaatkan momentum sebelum Liu Huacheng benar-benar bangkit——
Zhao Fucheng mengangkat papan pintu hantu dan menekannya ke atas "bingkai hantu" yang telah berubah dari peti merah!
Dua papan pintu hantu menjepit Liu Huacheng dari atas dan bawah.
Kekuatan kedua papan pintu hantu ini bekerja sama. Ribuan serat darah hitam pekat menetes dari papan atas, jatuh ke papan bawah membentuk jaring hantu yang mengurung Liu Huacheng di dalamnya.
Liu Huacheng yang sedang menulis di udara terhenti gerakannya karena terjepit oleh dua benda kutukan yang sangat berbahaya ini.
Kuil Fuzi yang terus menghilang seketika menghentikan laju penghilangannya.
Seluruh ruang yang bergetar seolah diam sejenak.
Kemudian——
‘Shashasha.’
Pasir dan batu kerikil berbagai ukuran menghujani lahan, menimbulkan gemuruh yang memecah kesunyian sesaat itu.
Liu Huacheng yang terjepit di antara dua papan pintu hantu ini tidak sepenuhnya bisa ditekan.
Cahaya merah misterius mengalir keluar dari celah-celah serat darah di keempat sisi papan pintu. Di bawah cahaya ini, serat darah yang menyambungkan papan pintu mulai terkikis, disertai suara ‘krak-krak’ dari dalam.
Seolah ada ‘seseorang’ yang mencakar papan pintu hantu dengan kuku, berusaha kabur dari belenggu benda kutukan yang sangat berbahaya ini.
Tiba-tiba, benda kutukan yang seharusnya sangat keras itu berubah menjadi selembar kain katun yang lembut dalam sekejap.
Di bawah pengawasan Zhao Fucheng, papan pintu hantu yang hitam legam berubah menjadi merah, bahkan mulai tampak transparan.
Cahaya merah yang menggelisahkan menembus dari sisi lain papan pintu. Awalnya hanya di titik tengah, kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh permukaan.
‘Krak-krak——’
Suara cakaran dari bawah semakin gencar. Zhao Fucheng merasakan hantu gentayangan yang ditekan di bawah seolah mendorong dengan kekuatan dahsyat. Meski sebagai Penakluk Hantu, tenaganya hampir tak sanggup menahan tekanan ini.
Ketika papan pintu hampir terangkat, Zhao Fucheng mengerahkan seluruh tenaga dan merebahkan tubuhnya di atasnya.
Tapi Liu Huacheng tidak bisa ditahan dengan kekuatan kasar perempuan itu.
Tangannya masih bergerak!
Di bawah perjuangan sengit hantu gentayangan, meskipun papan pintu hantu belum tertembus Liu Huacheng, kekuatannya seolah melumerkan benda kutukan yang sangat berbahaya itu.
Bekas sepasang tangan hantu mengangkat papan itu tinggi-tinggi, membuat permukaannya seolah memiliki relief bergerak.
Ruang yang semula statis perlahan mulai menghilang seiring pergerakan relief ini.
Dari debu sehalus partikel, hingga batu bata dan serpihan kayu.
Tidak boleh ragu lagi!
"Dewa Pintu kembali ke posisi!"
Setelah menyadari benda kutukan saja tak cukup untuk menahan Liu Huacheng, Zhao Fucheng mengerahkan tekad dan memaksa Dewa Pintu kembali ke posisi.
Kilatan asap hitam muncul dari dua hantu yang berwajah seram——tiba-tiba bayangan ayah hantu menghilang, dan saat muncul kembali, tubuhnya sudah tergeletak kaku di atas papan pintu hantu yang bergetar.
Wajah ayah hantu yang kurus keriput memancarkan asap hitam dan energi (sha) yang mengerikan.
Setelah berbaring di papan pintu hantu, tubuh hantunya mulai menyatu dengan benda kutukan itu.
Suara cakaran dari bawah papan pintu hantu langsung mereda saat dewa-hantu ini berbaring.
Bayangan hantu yang mengenakan baju kematian biru menyatu dengan papan pintu hantu. Siluet dewa-hantu perlahan tenggelam dan menghilang tanpa jejak dalam sekejap.
Begitu bayangan hantu Ayah Zhao lenyap, kilau darah berkedip. Sosok hantu ibu muncul kembali di atas papan pintu hantu.
Dua hantu ini mengapit Liu Huacheng dari atas dan bawah. Liu Huacheng yang sebelumnya tampak ganas luar biasa kini sepenuhnya terkendali.
Gerakan di bawah papan pintu berhenti. Bencana mengerikan yang sedang mengintai berhasil diredam oleh Zhao Fucheng dengan cara seperti petir.
Keberadaan papan pintu hantu menggantikan tutup peti yang pecah, mengembalikan tekanan pada Liu Huacheng yang bangkit.
Aura hantu yang menyebar berhasil ditahan, namun Kuil Fuzi yang rusak oleh hukum hantu gentayangan tak bisa dipulihkan.
Lahan ini tak boleh dihuni lagi.
Zhao Fucheng melirik peti merah berlubang di depannya. Pandangannya masih terpaku pada papan pintu hantu sesaat sebelum ia berbalik dan berlari keluar tanpa ragu.
……
Di luar Kuil Fuzi, Liu Yizhen dan Kuaai Manzhou sudah lebih dulu keluar.
Saat itu Liu Yizhen sedang memanggul peti mati hitam aneh di bahunya, matanya memandang cemas ke arah kuil.
Kuaai Manzhou melayang di udara tanpa menyentuh tanah. Rambutnya berkibar, bibirnya terkunci rapat, bola matanya sudah berubah merah darah.
Dalam pandangan mereka, kuil terbelah di tengah. Atap megah yang dulu gagah mulai ambruk perlahan, tampak akan roboh sepenuhnya.
"Zhao Fucheng meski seorang Penakluk Hantu, dia (perempuan) toh bukan hantu sungguhan. Jika terkubur di reruntuhan tembok yang ambruk, meski tak tewas pasti akan terluka parah."
"Aku——" Liu Yizhen mulai kehilangan ketenangan. Saat hendak berbicara, suara Kuaai Manzhou terdengar:
"Datang!"
Begitu kata anak kecil itu terucap, terlihat bayangan manusia melesat keluar dari Kuil Fuzi.
Bersamaan dengan gerakan itu, suara menggelegar mengguncang: Boom!
Gelombang kejut dahsyat menyebar membawa debu dan serpihan beterbangan.
Ribuan benang hitam tipis tiba-tiba menyembur dari tubuh Kuaai Manzhou, menjerat bayangan yang terbawa arus udara itu dan menariknya ke arah mereka berdua.
Memanfaatkan tarikan nona kecil itu, Zhao Fucheng menghindari hujan batu dan pasir, mendarat di depan Liu Yizhen dan Kuaai Manzhou.
Penampilannya compang-camping, pergelangan tangan patah dengan sudut yang tidak wajar.
Serpihan kayu merah dan butiran pasir terselip di rambutnya. Wajahnya memucat, bibir tak ada warna darah sama sekali.
Liu Yizhen tak melihat luka fisik di tubuhnya, namun pertarungan melawan hantu bisa menyebabkan cedera internal mematikan meski tak terlihat.
Kabupaten Wan'an kini telah ditinggalkan pemerintah. Sebagian besar warga mengungsi. Di situasi seperti ini, terluka berarti harus bertahan sendiri.
Untungnya Zhao Fucheng adalah seorang Penakluk Hantu.
Kekuatan hantu gentayangan membuat tubuhnya sangat tangguh. Selama lukanya tidak fatal, dia akan pulih.
Meski begitu, Liu Yizhen tetap bertanya: "Kamu tidak apa-apa?"
Begitu ucapannya selesai, pergelangan tangan Zhao Fucheng mulai bergerak.
Setelah 50 poin jasa kebajikan dipotong, di bawah pengaruh Piagam Pengangkatan Dewa, tulang-tulangnya yang patah akibat tarikan tangan hantu Liu Huacheng diluruskan kembali oleh kekuatan dahsyat.
Adegan misterius ini dalam pandangan Liu Yizhen terlihat seperti dia secara paksa menarik lengan patahnya sendiri dan menyambungkannya kembali dengan cara yang sangat kasar.
Suara 'Krak' dari tulang yang diluruskan membuat Liu Yizhen merinding, pandangannya pada Zhao Fucheng tiba-tiba berubah.
"Kamu--"
"Tidak apa."
Zhao Fucheng melepaskan tangannya dengan kasar.
Poin jasa kebajikan dari Piagam Pengangkatan Dewa benar-benar efektif. Setelah lukanya pulih, dia tidak merasakan sakit lagi, lengannya juga kembali normal.
"Hanya Kuil Fuzi yang rusak--"
Itu pun kerusakan pada balok utama yang tidak mungkin diperbaiki lagi.
Begitu mendengar ini, Liu Yizhen langsung berkata tanpa ragu:
"Rusak ya sudah. Yang penting orang selamat dan bencana hantu tidak meletus."
Zhao Fucheng mengangguk-angguk.
Pandangannya jatuh pada peti mati yang dipikul Liu Yizhen, tatapannya sedikit melunak:
"Kita kembali ke kereta kuda dulu, bicara sambil jalan."
Setelah berkata demikian, dia menggenggam tangan Kuaai Manzhou yang berdiri di sampingnya.
Ini pertama kalinya dia secara aktif menggandeng si nona kecil. Ekspresi dingin anak itu tiba-tiba membeku.
“Beberapa saat kemudian, akhirnya wajahnya menampakkan ekspresi kekanak-kanakan yang sesuai dengan usianya. Bibir Kuaai Manzhou melengkung tinggi, kepalanya menunduk rendah.”
“Anak kecil itu tidak senang.”
“Dia ingin melawan, tapi begitu tangan mungilnya bergerak, langsung merasakan genggaman Zhao Fucheng yang sangat kuat. Dia teringat luka di tangan Zhao Fucheng sebelumnya, gerakan ingin melepaskan diri itu pun langsung membeku.”
“Lama kelamaan, tangan kecil yang dingin itu perlahan membalas genggaman, erat memegangi Zhao Fucheng seolah takut terpisah.”
“……”
“Zhao Fucheng merasakan aura si anak perlahan stabil, hatinya lega. Setelah menenangkan anak itu, mereka segera meninggalkan Kuil Fuzi yang rusak. Kembali ke kereta kuda, barulah dia berkata:”
“Kali ini aku mengalami kerugian besar.”
“Saat mengucapkan ini, kilau kesakitan terpancar dari matanya.”
“Keberadaan grup opera hantu bukan untuk menekan kakekmu, tapi saling mengimbangi dengan Hantu Tanpa Kepala.”
“Zhao Fucheng menghela napas penuh penyesalan:”
“Zhang Patung Kertas sengaja meninggalkan petunjuk palsu untuk menjebakku, ingin membuatku salah menilai sehingga memicu kebangkitan hantu jahat kakekmu.”
“Liu Yizhen sama sekali tidak terkejut mendengar ini.”
“Sebenarnya, begitu ketiganya memutuskan bertindak dan anomali terjadi, dia sudah menyadari ini adalah jebakan.”
“Melihat ekspresi muram Zhao Fucheng, justru dengan tenang dia berkata:”
“Dia di kegelapan, kami di terang. Ditambah rencananya sudah disusun lama, posisi kami memang lebih pasif.”
Dia menarik napas perlahan, pandangannya jatuh pada Zhao Fucheng:
“Yang penting tidak ada korban jiwa.”
Zhao Fucheng menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk-angguk:
“Setuju.”
Liu Yizhen melihatnya mulai tenang, baru bertanya tentang situasi di kuil sebelumnya:
“Sebenarnya apa yang terjadi tadi?”
Meski belum lama mengenal Zhao Fucheng, dia sangat mempercayainya. Saat kejadian, fokusnya tertuju pada Hantu Tanpa Kepala, tak menyangka Liu Huacheng justru yang pertama mengalami kebangkitan hantu gentayangan, membuatnya kewalahan.
Untungnya Zhao Fucheng bereaksi cepat, langsung memanggil Dewa Pintu untuk menekan Liu Huacheng.
Tak lama kemudian, boneka kertas hantu juga bangkit, situasi semakin genting.
Zhao Fucheng segera menyuruh mereka berdua membawa peti hantu yang telah menyegel Hantu Tanpa Kepala pergi, sementara dia tinggal sendirian menghadapi hantu gentayangan.
Liu Yizhen tidak tahu kejadian selanjutnya, hanya tahu Kuil Fuzi tempatnya tumbuh besar runtuh. Syukurlah Zhao Fucheng selamat keluar, dan Yaofan Hutong tidak membentuk wilayah hantu.
Dari sini bisa disimpulkan bencana hantu di Kuil Fuzi telah berhasil dia tuntaskan.
Setelah rasa takut awal mereda, Liu Yizhen menjadi penasaran pada Zhao Fucheng.
Bagaimana dia bisa lolos dari gabungan grup opera hantu dan Liu Huacheng? Sejak memimpin Kabupaten Wan'an, dia telah menangani banyak kasus hantu gentayangan – bahkan mutasi aneh malam ini melibatkan dua kasus hantu tingkat di atas malapetaka dengan jalinan sebab-akibat, bagaimana dia menyelesaikannya?
"Dan dari situasi saat ini, dia tampaknya tidak terpengaruh oleh hantu gentayangan, hanya menunjukkan wajah marah karena tertipu oleh Zhang Patung Kertas."
"Boneka-boneka kertas itu bukan grup opera hantu yang sebenarnya." Zhao Fucheng menceritakan situasi saat itu dengan masih tersirat kemarahan:
"Itu hanya trik yang dimainkan Zhang Patung Kertas."
Orang ini memanfaatkan jumlah boneka kertas untuk membingungkannya.
Boneka kertas dalam peti merah Liu Huacheng memang ditempatkan oleh Zhang Patung Kertas, dan dia sangat teliti serta hati-hati.
Setelah Grup Opera Hongquan menghilang di rumah Xu Yachen, dua pelayan juga ikut hilang. Bahkan detail ini tidak terlewat dalam rencana Zhang Patung Kertas, menunjukkan persiapan matang.
"Yang ada di peti merah bukan hantu sebenarnya--" Zhao Fucheng menghela nafas lagi:
"Ucapan ini juga tidak tepat."
Boneka kertas hantu dalam peti merah memang hantu, tapi bukan grup opera hantu.
Zhang Patung Kertas menggunakan metode misterius seolah menjebak hantu dalam boneka-boneka kertas itu sebagai umpan.
"Grup Opera Hongquan yang sebenarnya sebenarnya tidak berada di Kuil Fuzi--"
Saat Zhao Fucheng mengatakan ini, Liu Yizhen mengerutkan kening:
"Tapi saat bulan darah muncul, aku benar-benar mendengar suara opera."
Mendengar ini, dia mengerutkan kening dan merenung sejenak:
"Setidaknya tidak di Kuil Fuzi saat ini."
Ada makna tersembunyi dalam perkataan Zhao Fucheng. Liu Yizhen ingin bertanya lagi, tapi dia berkata:
"Intinya, keberadaan grup opera hantu sebenarnya saling menetralkan dengan Hantu Tanpa Kepala, sementara boneka kertas dalam peti merah itu juga bisa menahan Liu Huacheng."
Baik grup opera hantu maupun boneka kertas hantu, tingkatan sebenarnya tidak bisa dibandingkan dengan Hantu Tanpa Kepala atau Liu Huacheng. Oleh karena itu, keempat hantu tersebut saling menahan dan menciptakan keseimbangan.
Setelah tiga orang memasuki Kuil Fuzi, mereka salah menilai taktik Zhang Patung Kertas. Ketika mereka nekat mengganggu peti hantu Hantu Tanpa Kepala, keseimbangan pun hancur. Boneka kertas hantu dan Liu Huacheng mulai bangkit, hampir menimbulkan bencana.
"Begitu rupanya." Liu Yizhen baru mengerti detailnya setelah mendengar penjelasannya.
"Kalau begitu kakekku--"
"Yizhen, ingatkah kamu dengan perkataanku bahwa tingkatan hantu gentayangan mungkin tak terbatas pada lima tingkat saja?" Zhao Fucheng menyela sebelum dia selesai bicara.
Ini pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya.
Jika pertama kali pertanyaan ini membuat Liu Yizhen merinding, kali kedua ini justru menimbulkan perasaan kontradiktif: seolah sudah diduga namun tetap menakutkan.
"Di atas tingkat malapetaka--" Ia menoleh ke Kuaai Manzhou, namun tak mendapat respons emosional dari wajah bocah pengendali hantu yang telah kehilangan sifat polos dan ceria itu.
"Apa tingkatan di atas tingkat malapetaka?" tanya Liu Yizhen kebingungan.
"Aku tidak tahu." Zhao Fucheng menggelengkan kepala:
"Tapi kakekmu jelas bukan hantu tingkat malapetaka biasa."
Ia menghela napas:
"Dia berbeda dengan hantu gentayangan biasa yang bangkit setelah kematian."
Liu Huacheng langsung dikendalikan setelah tewas, tidak sempat membunuh orang.
"Tapi sejak lahir, tingkat bahayanya sudah melebihi tingkat malapetaka, bahkan kabut mengerikannya lebih pekat dibanding hantu gentayangan yang meningkat level dengan membunuh di kemudian hari."
"Orang tua kandungku sudah menjadi hantu gentayangan tingkat malapetaka, bahkan menyatu dengan benda kutukan yang sangat berbahaya." Dia bahkan mengangkat Dewa Pintu ke status dewa.
Menurut aturan Piagam Pengangkatan Dewa, hantu gentayangan yang sudah diangkat sebagai dewa seharusnya memiliki kemampuan untuk menahan hantu gentayangan setingkat.
Meskipun dia tidak sepenuhnya mempercayai kekuatan hantu, menyebabkan kekuatan sebenarnya Dewa Pintu tidak terungkap maksimal, tapi dalam level yang sama dengan Liu Huacheng, Dewa Pintu tidak unggul - bahkan Liu Huacheng sendiri masih dalam kondisi tidak utuh.
"Kakekmu tidak mendapatkan benda yang menyertai kelahirannya." Saat mengucapkan ini, dia menatap Liu Yizhen:
"Yimingce."
Liu Yizhen merasa kaget.
"Singkatnya, meski akhirnya bisa melepaskan diri, aku sementara meninggalkan orang tua di Kuil Fuzi."
Dalam perjalanan ini, Zhao Fucheng mengalami kerugian terbesar.
Selama proses kebangkitan hantu Liu Huacheng, dia menghabiskan 1650 poin jasa kebajikan, dan demi menahan Liu Huacheng, Dewa Pintu juga tertinggal di sana.
………………………………………………………………
Belakangan ini merasa kondisi tidak begitu baik, mungkin karena masalah tulang leher, rasanya mengetik jadi terasa berat, tulisan banyak yang dihapus dan direvisi.
