Qiao Yuesheng sudah melampaui batas kekuatannya.
Selain karena semasa hidupnya pernah menikmati komunitas manusia, setelah tewas arwah jahatnya bangkit dan membantai seluruh penduduk Shilipo.
Para korban setelah mati berubah menjadi tubuh bayangan, menjadi penganut fanatiknya. Ditambah lagi, dia membawa benda kutukan tingkat tinggi yang menyertainya, membuatnya semakin tak terkalahkan.
Melepaskan pisau hantunya sementara dapat mengurangi sebagian kekuatan hantu gentayangan miliknya.
Yang terpenting, Zhao Fucheng ingin 'meminjam' pisau hantu Qiao Yuesheng untuk mencapai tujuan yang telah lama direncanakannya!
Kuaai Manzhou awalnya melihat Nenek Meng terdesak dan hendak menghadang Qiao Yuesheng, namun saat mendengar perintah Zhao Fucheng, dia segera mengalihkan target.
Tubuh nona kecil itu melayang ke udara, meledak tanpa suara menjadi butiran darah yang menyebar ke segala penjuru.
Butiran darah yang beterbangan saling terhubung oleh Tali Hantu, membentuk jaring raksasa yang dengan cepat menyelimuti pisau kutukan milik Qiao Yuesheng.
“……”
Pemandangan ini membuat Su Long gemetar ketakutan.
Sebagai Penakluk Hantu, dia sangat paham betapa mustahilnya melakukan semua ini bagi pengendali hantu biasa.
‘Pada saat Kuaai Manzhou berubah menjadi hantu, dia sama sekali tidak seperti seorang pengendali hantu, melainkan lebih mirip hantu yang masih "hidup". Dari tingkat menakutkannya kabut mengerikan yang dipancarkannya, bahkan lebih mengerikan daripada tekanan yang diberikan grup opera hantu kepada Su Long. Hanya dengan aura-nya saja, hantu gentayangan yang dikendalikannya langsung ketakutan dan mengundurkan diri.’
‘Awalnya dia masih setengah ragu akan identitas asli Zhao Fucheng, tapi sekarang semua keraguannya lenyap.’
‘Kekuatan Kuaai Manzhou sendiri sudah menjadi bukti terbesar.’
‘Yang paling penting, Zhao Fucheng bahkan bisa dengan mudah menggerakkan sosok mengerikan yang mampu mengendalikan hantu besar luar biasa seperti ini.’
‘Su Long diliputi rasa takut dan khawatir, bahkan Zhang Xiongwu di sampingnya pun menegang – dia menjepit kedua kakinya, menekan telapak tangan di lutut, seketika menjadi sangat patuh.’
‘Jaring hantu yang dibentuk Kuaai Manzhou langsung menjebak pisau terkutuk, kemudian jaring darah memutuskan benang hijau yang menghubungkan pisau hantu dengan Qiao Yuesheng.’
‘Begitu berhasil, tubuhnya segera terjun bebas. Tapi saat berada di tengah udara, kilau darah tiba-tiba bergulir di bilah pisau hantu.’
‘Semburan kabut kehijauan yang samar berubah menjadi awan, membelah jaring darah tanpa suara.’
‘Semakin banyak awan muncul di bawah tubuh Kuaai Manzhou, membentuk gumpalan awan yang mengangkat anak kecil beserta pisau terkutuk itu melayang di udara.’
‘Tepat pada saat itu, pertunjukan opera hantu di panggung dimulai dengan tabuhan gong.’
‘Dung dung long dung qiang!’
Grup opera hantu mulai memainkan musik, orang yang mendengar suara musik hantu seketika duduk tegak——hantu gentayangan bahkan tidak bisa menolak pertunjukan hantu.
Begitu pertunjukan dimulai, 'penonton' langsung mengambil posisi.
Di Aula Keluarga Liu, bau anyir darah yang samar mulai muncul.
Aula yang awalnya penuh sesak kini setengah kosong karena kehadiran Qiao Yuesheng——sebagian orang telah berlutut di lantai, kursi dan meja yang memenuhi aula kini banyak yang kosong.
Saat pertunjukan hantu dimulai, mayat hantu tanpa kepala tiba-tiba muncul di meja halaman luar. Asap hitam bergulung-gulung, mayat itu bergerak cepat ke dalam dan hampir mendekati tempat utama.
Begitu Qiao Yuesheng mendekat, kekuatannya segera melumpuhkan grup opera hantu.
Musik keras di panggung tiba-tiba berhenti. Pemain suona dari grup opera membeku dengan alat musiknya di udara.
Wajah Liu Chunquan berubah dari kuning ke pucat, lalu menjadi tekstur tidak wajar seperti kertas.
Perlahan anggota grup opera hantu mulai berlutut.
Begitu mereka berlutut, mereka akan menjadi budak Qiao Yuesheng——tubuh bayangan yang dikendalikan sepenuhnya.
Seharusnya grup opera hantu ini memiliki kekuatan di atas tingkat bencana, tapi kenapa langsung kalah?
Zhao Fucheng berpikir sejenak lalu segera mengerti alasan di baliknya.
Semua persiapan pertunjukan sudah lengkap, tapi satu elemen kunci hilang——para huadan pemimpin grup.
Dia tanpa ragu mengaktifkan Piagam Pengangkatan Dewa.
Memanggil Dewa Malam!
Notifikasi dari Piagam Pengangkatan Dewa berbunyi: Apakah mau mengonsumsi 500 poin jasa kebajikan untuk memanggil Dewa Malam?
Setuju!
Saat ini bukan waktunya untuk berhemat poin jasa kebajikan.
Dengan mengalihkan konsentrasi, kereta hantu berhasil dipanggil.
Tatapan Zhang Xiongwu dan Liu Huacheng langsung tertuju pada kereta hantu, pupil mereka menyempit tajam. Keduanya ketakutan sampai menendang-nendang kaki sambil merangkak mendekati Su Long.
Tapi karena situasinya tiba-tiba dan mereka terlalu panik, meski sudah mengayunkan kaki sekuat tenaga hanya bisa bergeser sedikit, tidak menjauh terlalu banyak.
Kereta hantu yang muncul di bawah panggung tak melanjutkan mekanisme pembunuhan.
Kehadiran kereta hantu membuat kekuatan Qiao Yuesheng yang sedang mendekat terhenti sejenak.
Pintu kereta terbuka, beberapa gadis anggun turun berturut-turut.
Begitu para wanita ini berdiri, bayangan hantu mereka berkedip. Saat kerumunan mengedipkan mata, mereka sudah mengenakan perlengkapan opera lengkap dan berdiri di atas panggung.
Akhirnya grup opera hantu tersusun utuh!
Suara opera yang lantang kembali bergema. Wajah Liu Chunquan dan anggota grup opera hantu mulai bangkit, "Dung! Dung! Qiang!"
Irama gamelan yang cepat diselingi nyanyian melengking para wanita, membuat Qiao Yuesheng langsung terperangkap dalam ilusi grup opera hantu.
Hantu gentayangan itu seolah lupa cara membunuh. Ia duduk tenang di depan meja, berpura-pira menyimak dengan saksama.
Qiao Yuesheng sempat ditahan sejenak oleh grup opera hantu, kabut yang berasal dari komunitas yang menopang jaring darah di udara langsung terhenti.
Di dalam kabut, aura mengerikan dari jaring darah meledak, menerobos kendali komunitas, membawa pisau darah mendarat cepat, berubah kembali menjadi nona kecil berpipi pucat memeluk pedang panjang, limbung mundur beberapa langkah 'deng deng' sebelum akhirnya mantap.
Pengambilan pisau oleh Kuaai Manzhou ini terlihat lancar, namun sebenarnya sangat berbahaya.
Begitu berhasil mengambil pisau, bayangannya langsung berpindah ke sisi Zhao Fucheng.
Dalam sekejap, mutasi aneh terjadi lagi.
Meski Zhao Fucheng telah melepaskan hantu seperti Liu Honghong untuk melengkapi grup opera hantu, jurang tingkatan antara grup opera dan Qiao Yuesheng terlalu besar. Saat ini grup opera hanya bisa menahan Qiao Yuesheng sementara dengan mekanisme alaminya.
Penahanan ini tidak bisa bertahan lama.
Tapi Zhao Fucheng sudah puas bisa mencapai tujuan dalam waktu singkat ini.
Kuil liar di udara muncul lagi, tempat dupa muncul di depan kuil. Bayangan hantu tanpa kepala yang sebelumnya ada di meja aula Kuil Marga telah menghilang entah kapan.
Bau anyir darah memudar, digantikan oleh aroma dupa yang samar-samar.
Di tengah kuil liar, altar suci muncul dengan bayangan hantu gentayangan duduk di atasnya.
Tangan pemain huadan utama grup opera yang sedang memperagakan gerakan terangkat ke atas, lalu membeku di udara.
“Titik-titik noda seperti lumpur berdarah muncul di wajah para pemain hantu termasuk Liu Honghong yang baru masuk, suara opera tiba-tiba terhenti.”
“Panggung yang telah dipersiapkan tiba-tiba bermutasi aneh.”
“Atap kuil liar digantikan oleh sutra merah menyala, di dalam kuil berdiri altar suci dengan patung lumpur yang dipajang.”
“Patung lumpur belum sepenuhnya menampakkan diri, namun tempat dupa telah muncul terlebih dahulu.”
“Tiga batang hio hijau muncul di dalamnya, dupa telah menyala.”
“Bayang-bayang kematian mendekat, Su Long bahkan mulai gemetar tak terkendali lalu bersujud.”
“Tuan——”
“Suaranya berubah karena ketakutan:”
“Ini... ini——”
“Sebelum kalimat Su Long selesai, raut wajahnya sudah membeku.”
“Sorot matanya kehilangan fokus, seluruh tubuhnya terperangkap dalam mimpi hantu.”
“Di belakangnya, salah seorang Ling Shi telah bersujud, terjerumus dalam mimpi indah saat kepalanya lenyap tanpa disadari.”
“Jenazah tanpa kepala jatuh dengan suara 'brak'.”
“Pada saat yang sama, beberapa tamu pesta kehilangan kepala secara beruntun.”
“Jenazah tanpa kepala seperti batang gandum yang terpotong, berserakan di tanah.”
“Telapak tangan Liu Yizhen berubah menjadi emas, mencengkeram tutup batu peti hantu, dengan teriakan ia mengangkat tutup peti batu seberat ratusan kati itu.”
“Batu besar jatuh menggelegar, energi sha hantu yang sangat mengerikan menyebar dari dalam peti hantu.”
“Su Long yang semula tersenyum aneh dalam mimpi hantu tiba-tiba terbangun.”
“Dia menyadari dirinya berlutut di lahan, menghadap panggung, dikelilingi kilau darah. Panggung telah berubah menjadi kuil hantu, sementara peti mati hitam yang dibawa Liu Yizhen jatuh ke tanah.”
“Sebagian masyarakat yang menghadiri pesta ulang tahun hari ini tewas tanpa diketahui waktunya, kepala mereka menghilang secara misterius.”
“Saat peti hantu terbuka, mayat tanpa kepala di meja sebelah langsung menarik perhatian Zhao Fucheng.”
“Awalnya orang ini duduk di meja seperti orang biasa, seolah fokus menyimak pertunjukan. Tapi saat Qiao Yuesheng muncul, sebagian orang tertarik ke dalam mimpi hantu dan kehilangan nyawa secara tak terduga.”
“Lelaki ini juga kehilangan kepalanya tanpa disadari.”
“Tapi berbeda dengan yang lain yang terjatuh, dia justru terduduk kaku di kursi.”
“Saat peti hantu terbuka, mayat tanpa kepala itu tiba-tiba bangkit berdiri.”
“Hantu Tanpa Kepala!”
“Zhao Fucheng berbisik gembira.”
“Begitu Hantu Tanpa Kepala berdiri, proses materialisasi kuil liar langsung terhenti.”
“Makhluk itu seperti merasakan kehadiran peti hantu, perlahan bergerak mendekat.”
“Situasi ini sudah di luar perkiraan Zhao Fucheng.”
“Dia mengira Hantu Tanpa Kepala ada di tangan Liu Yizhen, sehingga Kuil Leluhur Keluarga Liu dari empat puluh tahun silam seharusnya tidak mengalami kejadian hantu saat ini.”
“Melihat kemunculan Hantu Tanpa Kepala, seluruh tubuhnya membeku di tempat.”
“Refleks dia menoleh ke peti hantu, di dalamnya juga terdapat mayat hantu tanpa kepala.”
“Dua Hantu Tanpa Kepala?!”
“Jantung Zhao Fucheng langsung tenggelam.”
‘Perkiraan yang salah berpotensi besar membawa konsekuensi mengerikan yang tak terukur.’
‘Untungnya dia masih memiliki 10904 poin jasa kebajikan. Begitu situasi lepas kendali, rencana awal akan dihentikan. Salah satu hantu akan segera diangkat menjadi Dewa, sementara hantu lainnya diarahkan pergi.’
‘Liu Yizhen juga mengencangkan otot-ototnya. Kedua tinjunya terkepal erat menyaksikan mayat hantu tanpa kepala itu mendekat.’
‘Hantu gentayangan tak berhenti meski munculnya Qiao Yuesheng dan reaksi waspada lima anggota Zhenmo Si.’
‘Bergerak menghampiri Liu Yizhen, bayangan hantu itu tiba-tiba memudar. Berubah menjadi siluet yang merambat menutupi peti mati.’
‘Bersamaan dengan itu, tubuh hantu tanpa kepala dalam peti hantu mulai "bergerak".’
‘Dua bayangan hantu saling bertautan, menyatu menjadi satu hantu gentayangan utuh.’
‘Aura hantu mengerikan menyembur dari dalam peti.’
‘Setelah dua hantu menyatu, seolah mayat telah tersusun sempurna. Tingkatan Hantu Tanpa Kepala melonjak drastis.’
‘Peti hantu tak lagi mampu menahannya sepenuhnya. Bunyi braak braak braak braak terus bergema dari tabrakan berulang.’
‘Kaki mayat hantu itu menekan dasar peti. Bagian tubuh atas tanpa kepala bangkit perlahan dengan gerakan kaku.’
‘Setiap sentimeter kenaikannya, panggung sandiwara mulai runtuh.’
‘Tepi panggung hantu pecah berantakan. Altar suci tempat Qiao Yuesheng bermanifestasi hancur lebur.’
‘Tiga batang hio hijau yang menyala tiba-tiba Hwek padam. Asap hitam legam membubung, menghancurkan aura hijau.’
‘Tak. Tak.’
“Di permukaan patung lumpur Qiao Yuesheng, muncul retakan yang pecah berkeping-keping.”
……
“Dua hantu tanpa kepala yang mengerikan saling berhadapan, pertarungan mereka sunyi namun sarat daya penghancur luar biasa.”
“Tubuh patung hantu itu dipenuhi retakan, seolah akan segera hancur.”
“Tapi tiba-tiba, darah hantu merah pekat mengalir dari celah-celah retakan, dengan cepat memperbaiki garis-garis itu.”
“Di atas panggung, tanpa disadari telah muncul banyak bayangan tubuh bayangan.”
“Gerombolan hantu bayangan bersujud di depan patung lumpur, kehadiran penganut ini meningkatkan kekuatan Qiao Yuesheng secara signifikan.”
“Ia adalah dewa-hantu yang pernah menerima persembahan resmi.”
“Hio yang padam tiba-tiba menyala kembali, hantu gentayangan menampakkan wujud aslinya. Mayat hantu tak berkepala yang baru saja bangkit dari peti hantu itu mendapat serangan balik dari Qiao Yuesheng, seolah dipaksa kembali berbaring di peti!”
“Jangan biarkan dia berbaring kembali!”
“Pikiran Zhao Fucheng tergerak, ia menoleh dan berteriak pada Liu Yizhen:”
“Yizhen, kamu harus menopang punggungnya, biarkan dia bertahan sedikit.”
“Hipotesis awalnya ternyata benar.”
“Tingkatan hantu tanpa kepala dalam peti hantu setidaknya mencapai level bencana, sehingga bisa berhadapan dengan Liu Huacheng yang berubah menjadi hantu setelah tewas, akhirnya mencapai keseimbangan dan sama-sama tertidur.”
“Saat ini hantu tanpa kepala memang mampu menahan Qiao Yuesheng.”
“Tapi dia masih di bawah kendali peti hantu. Meski levelnya setara dengan Qiao Yuesheng, wilayah pengaruh hantunya memiliki perbedaan kelas.”
"Qiao Yuesheng adalah dewa-hantu, sedangkan Hantu Tanpa Kepala tidak menerima penahbisan, tidak menikmati persembahan hio. Hanya mengandalkan kekuatan alamiahnya yang mampu mengendalikan hantu gentayangan, untuk sementara menghentikan Qiao Yuesheng mengamuk dan mengubah pesta ulang tahun Liu Huacheng menjadi tanah kematian."
"Tapi penahanan ini hanya bersifat sementara."
"Qiao Yuesheng yang telah mencapai level hantu kelas bencana tetap lebih unggul. Begitu ia sepenuhnya menahan Hantu Tanpa Kepala dalam peti hantu, saat itulah ia akan mulai membasmi semua manusia dan hantu."
"Begitu kata Zhao Fucheng selesai, Liu Yizhen bahkan tak sempat berpikir. Lengannya berubah keemasan, menopang kuat bagian punggung Hantu Tanpa Kepala."
"Setelah tubuhnya berubah keemasan, ia bisa menyentuh langsung hantu gentayangan. Tapi tekanan di telapak tangan dan lengannya saat ini melebihi 10.000 kati, seolah gunung keluarga mertua hendak runtuh. Lengan bawah Liu Yizhen retak berkilauan seperti tembaga."
"Darah keemasan merembes dari celah-celah, terus memperbaiki lengannya yang rusak."
"Tapi kecepatan perbaikan Liu Yizhen jauh kalah dengan kecepatan Hantu Tanpa Kepala yang terus merunduk."
"Tidak bisa——"
"Dia berseru keras."
"Hantu Tanpa Kepala terus merunduk di bawah tekanan Qiao Yuesheng."
"Liu Yizhen yang tak bisa menghentikan gerakan merunduk hantu itu, akhirnya melompat ke dalam peti. Duduk di belakang tubuh Hantu Tanpa Kepala, punggungnya menahan punggung hantu gentayangan. Seluruh tubuhnya kini berkilauan seperti patung perunggu, untuk sementara menghentikan gerakan merunduk hantu itu."
"Nenek Meng, Man Zhou, bantu Yizhen!"
"Zhao Fucheng kembali berseru keras."
Saat berbicara, dia tidak berhenti bergerak. Dengan langkah gesit maju, kedua lengannya yang telah meminjam kekuatan Hantu Pengemis langsung merangkul kedua tangan Hantu Tanpa Kepala.
Lengan hantu itu terasa dingin menusuk.
Tangan Hantu Pengemis langsung terkekang, kehilangan tenaga.
Hantu Tanpa Kepala dalam peti mati seakan telah menyatu dengan peti hantu. Meski empat anggota Zhenmo Si bersatu, tetap tak bisa "mengundang" hantu itu keluar.
Tampaknya orang yang dulu memasukkan Hantu Tanpa Kepala ke peti hantu dari Zhenmo Si Dinasti Han Raya juga bukan orang sembarangan.
Tapi sekarang bukan saatnya memikirkan hal itu.
Telapak Hantu Tanpa Kepala terbebas dari hambatan lengan hantu. Merasakan kehadiran manusia, kedua tangannya langsung menyambar kepala Zhao Fucheng.
Kedekatan Zhao Fucheng memicu mekanisme "membunuh dan mengambil kepala"-nya.
Dengan cepat ia menengadahkan kepala ke belakang, tapi tangan hantu itu bagai bayangan mengikuti, meraba lehernya.
Di saat genting, Zhao Fucheng menggunakan kekuatan hantu gentayangan 'memberi sebelum mengambil'.
Berkat berkah hantu gentayangan, kedua tangan Hantu Tanpa Kepala meleset dari lehernya, meninggalkan dua jejak jari kebiru-biruan.
Terpengaruh mekanisme hantu gentayangan, Hantu Tanpa Kepala gagal mengambil kepala Zhao Fucheng. Tapi segera tangannya menyambar ke arah hantu pemberi berkas——tingkatannya telah melampaui tingkat malapetaka. Baik hantu maupun manusia, semuanya sama di hadapannya.
Melihat manusia, dibunuh. Melihat hantu, dibasmi!
Hantu gentayangan 'memberi sebelum mengambil' merasakan pertanda buruk, namun karena kekuatan khususnya, ia berhasil menghindari tangan hantu dengan keberuntungan. Bahkan tatapan penuh dendam pun tidak berani ditunjukkan, segera berubah menjadi bayangan hitam dan menghilang dengan kecepatan luar biasa.
Roh jahat gagal meraih, lalu mengulurkan tangan lagi ke arah lehernya.
Zhao Fucheng terpaksa mengandalkan kekuatan Dewa Pintu.
Setelah Dewa Pintu naik level, dia memperoleh sebagian kekuatan dewa-hantu yang bisa digunakan.
500 poin jasa kebajikan dipotong.
Sebuah papan pintu hantu hitam legam muncul di hadapannya, telapak tangan hantu menabrak bayangan ilusi papan pintu dengan suara "brak".
Papan pintu yang awalnya seperti ilusi ini berhasil menghalangi telapak tangan hantu, mencegahnya maju lebih jauh.
Zhao Fucheng nyaris lolos dari bencana, mundur cepat-cepat.
Tapi bahaya belum sepenuhnya berlalu.
Hantu Tanpa Kepala yang terikat peti hantu bukanlah tandingan Qiao Yuesheng, namun mudah membunuh orang biasa.
Tindakan Liu Yizhen membuatnya tak bisa tidur, begitu bangkit, langsung mulai membunuh.
