"Ranah Kosong Tanpa Batas?"
"Sebuah Jinxu yang bisa mengisolasi area dalam dan luar, mencegah pertarungan kita dengan musuh memengaruhi warga biasa. Setiap kota memiliki tiga Papan Pengumuman yang bisa mengaktifkan 【Ranah Kosong Tanpa Batas】, dikendalikan oleh satu orang. Karena umumnya tidak terlibat langsung dalam pertempuran, orang seperti kami disebut 'Penjaga'."
Lin Qiye mengangkat alisnya, "Jadi kau cuma orang yang berjaga-jaga."
"...Kalau tidak bisa bicara baik, mending diam." Zhao Kongcheng membalikkan matanya.
"Tadi kau bilang ada tiga cara mendapatkan Jinxu, bagaimana dengan cara terakhir?"
“Jenis terakhir adalah pemberian dari dewa, seperti yang terjadi padamu.” Wajah Zhao Kongcheng dipenuhi keseriusan, “Beberapa dewa akan memberikan sebagian kekuatan mereka kepada manusia terpilih, menjadikannya agen mereka di dunia. Celah terlarang yang diberikan dewa ini juga disebut 'Divine Ruins'. Namun sebagai konsekuensinya, saat mendapatkan kekuatan, sang agen juga akan menerima perintah dari dewa - ada yang diperintahkan untuk menghancurkan peradaban manusia, ada yang ditugaskan menjaga, ada pula yang mencari sesuatu tertentu... Singkatnya, biasanya satu dewa hanya memiliki satu agen yang mewakili tekad sang dewa. Saat ini, belasan agen dewa yang telah muncul kebanyakan adalah utusan dewa jahat yang berusaha menghancurkan tatanan baru manusia dan mengembalikan dunia ke kekacauan. Mereka membentuk organisasi bernama Gereja Dewa Kuno. Ada juga agen dewa baik, tapi jumlahnya sangat sedikit, sedangkan jumlah agen dewa netral tidak kami ketahui.”
Zhao Kongcheng berdiri, melangkah mendekati Lin Qiye, menatap matanya dalam-dalam sela mengucapkan kata demi kata:
“Lin Qiye, apa perintah yang Mikhael berikan padamu? Kamu... berada di pihak mana?”
Kebingungan memenuhi sorot mata Lin Qiye, “Aku tidak tahu, Dia tidak mengatakan apapun.”
Perkataan Lin Qiye ini sepenuhnya jujur. Saat itu Mikhael hanya memandangnya dari kejauhan di bulan, lalu ia pingsan. Pihak lawan benar-benar tidak mengucapkan sepatah kata pun!
Alis Zhao Kongcheng berkerut, “Dia tidak mengatakan apapun? Kamu juga tidak pernah mendengar suara-Nya dalam hatimu?”
“Tidak, benar-benar tidak!”
Zhao Kongcheng curiga memeriksa Lin Qiye lama sekali, seolah ingin melihat tanda-tanda kebohongan darinya. Setelah sekian lama, barulah dia mengalihkan pandangan dan perlahan duduk.
"Menurut prediksi kami, Mikhael seharusnya berada di pihak netral atau baik hati. Kalau tidak, kami sudah lama membunuhmu. Tapi... Kalau Dia memberimu Divine Ruins, mengapa Dia tidak mengatakan apa-apa? Sebenarnya apa yang Dia inginkan?"
Alis Lin Qiye berkerut halus, "Aku tidak tahu apa yang Dia inginkan. Tapi sekalipun Dia memberiku perintah, aku tidak akan melakukannya. Aku tidak mau terlibat dalam urusan kotor seperti ini. Paling-paling mata ini akan kukembalikan kepada-Nya."
Sambil berkata demikian, dia berdiri, "Kalau tidak ada urusan, aku akan pergi dulu."
Tanpa menunggu Zhao Kongcheng bicara, dia langsung berbalik membuka pintu.
"Bukan! Tunggu dulu!!" Zhao Kongcheng tiba-tiba berdiri menghalangi pintu, menatap tajam mata Lin Qiye, "Kamu selesai bertanya lalu mau pergi? Bagaimana denganku?"
"Kamu? Kamu bisa tetap di sini dengan semangatmu sendiri." Lin Qiye menjawab dengan serius.
"Bukan, maksudku... Tidakkah kamu ingin bertanya tentangku? Siapakah aku ini?" Zhao Kongcheng merasa sangat lelah berbicara dengan anak muda ini.
"Siapapun kamu, tidak ada hubungannya denganku." Lin Qiye terus membuka pintu.
Zhao Kongcheng menahan pegangan pintu, "Mengapa aku tahu banyak hal? Organisasi seperti apa yang ada di belakangku? Apa yang kami lakukan... Tidakkah kamu penasaran dengan semua ini?"
"Tidak."
"Mengapa?"
“Menurut logika di novel dan film, setelah aku tahu keberadaan kalian, hanya tersisa dua pilihan.” Lin Qiye mengacungkan dua jarinya, “Bergabung, atau berubah selamanya tidak bisa membocorkan rahasia—seperti dibunuh, dipenjara, dicuci otak...”
“...Kurangin nonton televisi lah!” Zhao Kongcheng tak tahu harus berkata apa, “Lagipula kamu belum kenal kami, mana tahu kalau bergabung bukan pilihan baik?”
Lin Qiye menaikkan alis, “Jadi meski tahu urusan kalian dan memilih tidak bergabung, aku tidak akan dalam bahaya?”
“Tentu tidak! Kami ini prajurit, paling-paling cuma bikin kamu tanda tangan perjanjian kerahasiaan. Omonganmu tadi cuma bohong doang!”
“Kalau begitu boleh kudengarkan.” Mendengar ini, Lin Qiye kembali duduk.
Zhao Kongcheng menghela napas. Ngobrol beberapa menit dengan ini bocah, rasanya lebih melelahkan daripada berjaga seharian di luar!
“Tahun 1922, setelah tim eksplorasi kita menemukan makhluk mitologi pertama yaitu Leviathan Sang Naga Kekacauan, pimpinan tertinggi Da Xia segera membentuk organisasi militer untuk bersiap menghadapi invasi makhluk mitologi yang disebut Kelompok Penanggulangan Makhluk Khusus 139. Saat itu teknologi kita relatif tertinggal dan kita buta terhadap dunia di depan mata, jadi apa yang disebut kelompok khusus ini hanyalah formalitas belaka, sama sekali tidak berguna. Seiring waktu, kita mengobservasi semakin banyak makhluk mitologi, mencoba menjalin hubungan dengan beberapa di antaranya, sekaligus menemukan rahasia Forbidden Realm, lalu mulai melatih talenta tempur khusus. Ketika semakin banyak pemilik Forbidden Realm yang ditemukan, kita menyadari karena kemunculan pemilik Forbidden Realm yang acak, tidak mungkin memasukkan semua orang ke dalam naungan militer. Maka Kelompok 139 perlahan bertransformasi menjadi bentuk khusus semi-militer semi-sipil. Sekarang, organisasi khusus ini kita sebut... 'Penjaga Malam'.”
Lin Qiye berpikir dalam-dalam, “Jadi, eksistensi kalian adalah melindungi Da Xia dari invasi dewa-dewa jahat itu?”
“Lebih tepatnya, semua makhluk mitologi.”
“Apa bedanya?”
“Tentu saja, sebelumnya sudah kukatakan, kemunculan makhluk mitos bersifat acak dan tidak terkait dengan kekuatan. Jadi yang muncul bukan hanya dewa-dewa kuat yang dikenal umum, tapi juga makhluk lemah yang hanya ada dalam legenda desa atau catatan kecil. Hantu bertopeng yang kamu temui semalam adalah salah satu dari legenda horor desa. Makhluk mitos yang tidak memiliki kekuatan pemusnah dunia tapi bisa mempengaruhi masyarakat, kami sebut sebagai 'misteri'.”
“Begitu rupanya.” Lin Qiye mengangguk, pantas saja sosok yang dia temui semalam terasa familiar, ternyata memang berasal dari cerita rakyat.
“Jadi kami juga prajurit, prajurit penjaga rumah dan negara! Eksistensi kami untuk mencegah rakyat Xia mengalami penderitaan. Bukankah ini mulia? Bukankah ini keren?!” Zhao Kongcheng terus membujuk dengan sabar.
“Sangat mulia, sangat keren. Aku sangat menghormati kalian, sungguh.” Ekspresi Lin Qiye menjadi serius. Dia tidak bercanda, dari tatapannya terlihat jelas rasa hormat yang mendalam.
Senyum mulai muncul di wajah Zhao Kongcheng, “Kalau begitu...”
“Aku tidak mau ikut.”
“……” Senyum Zhao Kongcheng langsung membeku, “Mengapa?!”
“Aku tidak bisa meninggalkan ini.” Mata Lin Qiye penuh keteguhan, “Masih banyak urusan yang harus kuselesaikan...”
“Urusan apa yang lebih penting dari menjaga negara?!”
“Aku punya seorang bibi, dan seorang sepupu laki-laki.” Lin Qiyue memandang ke luar jendela, ekspresinya sangat tenang, “Bibi belum terlalu tua, tapi demi A Jin dan aku yang orang tidak berguna ini, dia bekerja siang malam di pabrik, sepuluh tahun seperti sehari, sekarang kesehatannya sudah hampir tidak bisa bertahan...
Dia ini orangnya sangat keras kepala, padahal di kursi ruang tamu sambil memijat leher sampai air mata keluar, masih tetap kepala batu bilang sedang melakukan yoga, katanya bagus untuk kesehatan...
Aku duduk tepat di hadapannya, dia mengira aku tidak melihat.
Dia hidup terlalu hati-hati, juga terlalu lelah.
Sepupuku itu sangat pintar, berbakti, sayang... dia masih terlalu kecil, tidak bisa menanggung beban rumah ini.
Masih banyak urusan yang harus kuselesaikan.
Aku harus cari uang sendiri untuk menghidupi keluarga, membelikan bibi dan sepupu rumah besar, membuat bibi tidak perlu kembali ke pabrik hitam yang menyengsarakan itu!
Aku harus membiayai sepupuku kuliah di Amerika, membuat dia dan bibi bisa hidup tenang!
Sepuluh tahun ini, mereka tidak pernah menyerah pada beban tambahan seperti diriku, sekarang aku akhirnya sembuh, mana mungkin meninggalkan mereka?
Kalian sangat mulia, sangat hebat, seandainya syaratnya memungkinkan, mungkin aku akan bergabung dengan kalian...
Tapi untuk sekarang, aku hanya ingin tenang berada di sisi mereka...
Menjaga rumah ini.”
※※※
