Lantai lima.
“Liu Yuan... Liu Yuan.”
“Ruoruo, aku di sini! Aku di sini!”
Di sudut ruang kelas, Han Ruoruo dengan inisiatif mendekati Liu Yuan, matanya memerah dan bibirnya terkunci erat, terlihat seperti anak rusa yang ketakutan.
“Liu Yuan... Mengapa mereka mengurung kita?”
“Li Yifei, Li Yifei bilang mungkin ada monster di antara kita!” Liu Yuan menggigit gerahamnya, menatap tajam beberapa siswa pria di luar jendela.
“Liu Yuan...”
“Ya.”
“Aku... aku sangat takut...”
Liu Yuan memandangi pasang mata yang terlihat sangat memelas itu, hatinya langsung luluh. Kebencian terhadap Lin Qiye berkobar seperti api hebat di hatinya, tak terbendung lagi.
Mengapa... mengapa!
Han Ruoruo seharusnya jadi milikku!
Kau yang baru datang beberapa hari ini, berani-berannya mendekatinya!
Aku takkan menerima ini!!
Liu Yuan menahan api kemarahan di hatinya, berkata lembut pada Han Ruoruo: “Jangan takut, selama aku di sini, takkan ada masalah.”
“Liu Yuan, kau begitu baik.” Han Ruoruo menyandarkan kepalanya di dada Liu Yuan, sorot matanya penuh keluhan. “Tidak seperti Lin Qiye itu, saat ada bahaya malah kabur sendiri, sama sekali tak peduli padaku...”
“Lin Qiye? Ha ha, dia cuma sampah masyarakat.” Liu Yuan mencemooh.
“Aku putuskan.” Han Ruoruo menengadah, menatap mata Liu Yuan, pipinya memerah. “Aku akan putus dengannya. Pria seperti dia sama sekali tak bisa diandalkan!”
Liu Yuan gemetar hebat, di matanya muncul kilauan sukacita, "Kalau begitu..."
"Aku... aku masih suka tipe pria sepertimu yang bisa memberiku rasa aman." Han Ruoruo menunduk malu.
Mendengar ini, Liu Yuan merasa seperti terbang ke awang-awang, tiba-tiba memeluk erat Han Ruoruo dan berkata dengan sungguh:
"Ruoruo, aku suka padamu! Jadilah pacarku! Aku pasti seratus kali lebih baik dari Lin Qiye itu!"
Han Ruoruo mengangguk pelan sambil bersandar kembali di pelukannya.
Liu Yuan berbunga-bunga!
"Liu Yuan..."
"Ada apa?"
"Aku tidak mau tinggal di sini, aku sangat takut."
Liu Yuan tertegun, menatap beberapa siswa pria yang berdiri di luar pintu dengan raut bimbang, "Tapi... mereka tidak mengizinkan kita pergi, mungkin ada monster di antara kita..."
"Liu Yuan, apa kau pikir aku monster?" Han Ruoruo menatap mata Liu Yuan dengan wajah sedih hampir menangis.
Liu Yuan menelan ludah, menggeleng keras, "Bukan."
"Lalu apa kau monster?"
"Aku juga bukan!"
"Lalu mengapa kita harus tetap di sini? Haruskah kita menurut saja karena perintah Li Yifei? Berdasarkan apa dia bilang kita bermasalah?" Han Ruoruo menggenggam tangan Liu Yuan sambil terisak, "Liu Yuan... Aku benar-benar tidak tahan lagi di sini, bawa aku keluar!"
“Setiap perkataan Han Ruoruo menyentuh relung hati Liu Yuan, ditambah tatapan memelasnya, benar-benar membakar keinginan Liu Yuan untuk melindunginya!”
Dia menarik napas dalam-dalam, berdiri, menggenggam tangan Han Ruoruo, dan berkata dengan tegas:
“Tenang, aku pasti akan membawamu keluar. Aku akan membuktikan padamu... bahwa aku pria yang lebih berani dari Lin Qiye!”
Sambil berkata demikian, dia menarik tangan Han Ruoruo mendekati pintu ruang kelas dan mulai mengetuk pintu dengan keras tok-tok-tok!
“Liu Yuan, apa maksudmu?!” teriak pria di luar melalui jendela.
“Lepaskan kami!” Liu Yuan mengaum.
“Kalian tidak boleh keluar. Li Yifei bilang ada monster di antara kalian!”
“Omong kosong sialan!!” Liu Yuan menunjuk hidung siswa pria itu, “Li Qiang, buka matamu lebar-lebar! Aku Liu Yuan! Dia Han Ruoruo! Kita teman sekelas! Hanya karena sepatah kata Li Yifei, kalian mengurung kami di sini? Tahukah kalian ini namanya apa? Ini namanya PENAHANAN ILEGAL!! Jika kalian tidak melepaskan kami, ini MELANGGAR HUKUM! Li Yifei itu gila. Dia mau melanggar hukum, kalian mau ikut-ikutan juga?!”
Suara Liu Yuan bergema di seluruh lantai, langsung menarik perhatian semua murid. Wajah beberapa siswa yang bertugas mengawasi mereka berubah pucat, mulai ragu-ragu.
Bagaimanapun mereka masih murid. Tindakan mengurung orang lain terasa tidak pantas, apalagi yang dikurung adalah teman sekelas mereka sendiri. Tindakan ini memang terasa keterlaluan.
“Liu Yuan, jangan mencari kambing hitam! Ini situasi khusus, kamu juga lihat, begitu banyak teman sekelas yang berubah jadi monster, siapa bisa jamin di antara kalian tidak ada?” Li Qiang tetap tak mau mundur.
“Berdasar apa kami?” Liu Yuan mencemooh, mengulurkan tangan menunjuk semua yang hadir, “Kalian, bukankah sama punya kecurigaan? Bagaimana Li Yifei tahu ada monster di antara kami? Apa dia punya mata X-ray?”
“Kamu!!”
Saat kedua orang itu berdebat, suara ledakan keras terdengar dari lorong sebelah kanan!
Hati semua orang langsung tergantung, serentak menoleh ke arah suara, tatapan mereka dipenuhi ketakutan.
Jangan-jangan monster sudah menembus pertahanan?
“Itu Lin Qiye! Lin Qiye sedang gila-gilaan membunuh monster, Li Yifei dan yang lain juga menyusul di belakang!!”
Teriakan dari mulut lorong membuat semua orang saling pandang, seolah tak percaya telinga mereka.
Lin Qiye?
Sedang membunuh monster?
Dor——!!
Ledakan lagi mengguncang, meja kursi di lorong berjatuhan seperti gunung, dentang tabrakan membuat murid sekitar mundur ketakutan, debu beterbangan membutakan mata.
Debu beterbangan, seorang pemuda berbaju seragam sekolah berlumuran darah perlahan melangkah keluar, pisau di tangan kanannya, bola matanya menyala seperti tungku.
Saat melihat tatapan itu, semua orang seolah ditatap binatang buas purba, sampai napas pun tak berani dikeluarkan.
Cahaya keemasan di mata Lin Qiye perlahan memudar, batu besar yang menindih dada semua orang akhirnya menghilang.
Di belakangnya, beberapa siswa pria berduyun-duyun berlari naik, termasuk Li Yifei dan An Qingyu.
"Li Yifei? Kalian naik dari situ bagaimana? Bagaimana dengan monster di lantai empat?!"
Di antara kerumunan, seseorang segera sadar kembali dan berbicara dengan gelisah.
Li Yifei memandang kapak pemadam di tangannya sambil tersenyum kecut, "Mati semua! Kak Qiye-ku membabat habis seluruh lantai empat. Sekarang seluruh gedung sudah bersih!"
Semua pandangan tertuju pada Lin Qiye, mata mereka dipenuhi ketidakpercayaan!
"Bagaimana mungkin? Begitu banyak monster..."
"Dia sendirian yang membabat habis? Benar atau bohong?!"
"Lihat pisau di tangannya, dan darah di bajunya! Mungkin benar?"
"Waduh! Kamu lihat matanya tadi? Keren banget!!"
"Apa itu? Kemampuan super?"
“……”
Saat semua orang memperhatikan Lin Qiye sambil berbisik-bisik, pandangannya menembus kerumunan dan tertuju pada Liu Yuan yang sedang emosi.
Entah mengapa, dada Liu Yuan berdebar-debar, refleks ia mundur setengah langkah.
Lin Qiye memegang pisau dengan ekspresi datar, perlahan melangkah mendekatinya...
Secara refleks, semua teman sekelas di lorong membuka jalan untuknya, bisikan-bisikan pun semakin melemah.
Ketika Lin Qiye berdiri di hadapan Liu Yuan, seluruh lorong terjebak dalam kesunyian maut.
“Kamu... kamu mau apa?” Di bawah pandangan Lin Qiye, Liu Yuan tiba-tiba menjadi gagap, “Aku beri tahu! Han Ruoruo sudah putus denganmu! Sekarang dia pacarku!”
Lin Qiye menaikkan alisnya, seolah tak peduli tentang status pacar siapa, “Katanya, kau mau membawanya pergi dari sini?”
Han Ruoruo di samping menundukkan kepala, seolah menghindari tatapan Lin Qiye.
Liu Yuan mengeratkan gigi, memberanikan diri, “Betul! Aku akan bawa dia pergi! Mau halangi aku?!”
Lin Qiye memandangnya dengan tenang, lama kemudian mencemooh...
Dia menyingkir, memberi jalan, membuat gerakan mengundang.
“Tak kuhalangi, silakan pergi. Tambahan... semoga kalian bahagia.”
