Dor——!
Ledakan keras terdengar dari kejauhan. Lin Qiye dan Amemiya Haruki yang sedang mencari Kurozu Yuzuru langsung menghentikan langkah.
“Apakah di daerah Dotonbori, klub mengalami kejadian?” Lin Qiye mengerutkan alisnya.
“Utusan Ilahi datang.” Amemiya Haruki menutup matanya, merasakan gelombang aura di dalam kota melalui hujan, “Aku hanya merasakan dua aura, satu menuju Dotonbori, dan satu lagi... ada di tempat Ketua Besar Kelompok Pembunuhan Hitam.”
Hati Lin Qiye berdebar kencang.
Lin Qiye tahu betul kesombongan Utusan Ilahi. Begitu si Sok Jago yang keras kepala ini bertemu dengan mereka, kejadian buruk pasti tak terhindarkan.
Shen Qingzhu tidak memiliki pedang kotor, juga tidak punya makhluk panggilan. Hanya dengan sebilah 【Pisau Pemutus Jiwa】, dia tidak mungkin bisa melawan Utusan Ilahi.
Keduanya saling bertatapan sejenak.
“Kita selamatkan orang secara terpisah.”
“Baik.”
“Ketua Besar itu tidak mengerti bahasa Jepang. Aku tidak bisa berkomunikasi dengannya. Kau selamatkan dia, aku akan menyelamatkan Om Yuzurina, Kyosuke, dan yang lain.”
“Tidak masalah. Setelah aku selesaikan di sini, aku akan segera bergabung denganmu.”
Setelah selesai berbicara, tanpa jeda sedikit pun, mereka melesat ke arah yang berlawanan!
Tubuh Amemiya Haruki menyatu dengan hujan, berkedip-kilat dan menghilang dari pandangan Lin Qiye dalam sekejap. Sementara Lin Qiye menggendong Mumu yang berubah menjadi tas sembur, membawanya terbang langsung ke langit.
……
Klub Hitam Sycamore.
Kepulan asap pekat mengepul dari klub yang berantakan, toko berlantai dua ini kini telah benar-benar hancur, batu-batu berserakan dan kaca pecah bertumpukan di tanah. Di sudut puing-puing, papan lampu neon bertuliskan 【Kurogiri CLUB】 juga telah patah menjadi beberapa bagian, kehilangan kilaunya sama sekali.
Di balik reruntuhan, Xiao Jin yang melindungi Yuzurina yang masih bingung perlahan bangkit berdiri, sorot matanya yang tertuju pada Utusan Ilahi berjubah kuning dipenuhi ketegangan.
"Ternyata, klub ini juga palsu." Utusan Ilahi berjubah kuning memandang reruntuhan di hadapannya, berjalan tenang di antara puing-puing sambil berkata datar, "Tidak ada perabotan, tidak ada dekorasi interior, tidak ada lampu... Hanya beberapa kaca, beberapa kursi, dan satu papan iklan yang asli. Sisanya, hanyalah ilusi buatanmu."
Pandangan Utusan Ilahi berjubah kuning tertuju pada Xiao Jin, cincin cahaya kuning di matanya berbinar samar, "Kau, adalah jiwa pedang dari 【Midou】?"
Yukata bunga-bunga putih-kuning bergoyang lirih dalam angin berdebu. Xiao Jin mengawasinya diam-diam, tanpa sepatah kata. Dia hanya mengangkat tangan dan menggenggam udara di pinggangnya. Pada momen berikutnya, sebilah pedang panjang tak bersarung berwarna keemasan pucat muncul di tangannya.
"Aku tidak akan membiarkanmu membawa Yuzurina." Mata pedang mengarah lurus ke Utusan Ilahi berjubah kuning, sorot mata Xiao Jin tak lagi menunjukkan kemalasan seperti sebelumnya, yang muncul kini adalah niat membunuh yang penuh tekanan.
Pergelangan tangannya diputar ringan, bilah pedang yang seperti cermin memantulkan kilatan cahaya samar, menyilaukan mata Utusan Ilahi Berjubah Kuning. Dia melangkah maju, tubuhnya menghilang begitu saja, hanya menyisakan ratusan kupu-kupu kuning yang beterbangan di udara.
Kupu-kupu ini sepenuhnya menghalangi pandangan Utusan Ilahi, berterbangan tak beraturan di udara. Cincin cahaya di mata kiri Utusan Ilahi bergetar cepat, gagal mengunci siluetnya.
Ketika muncul kembali, bilah pedang sudah berada di depan mata Utusan Ilahi Berjubah Kuning!
Utusan Ilahi Berjubah Kuning mencemooh. Daripada mundur, dia malah menyergap maju, pelipisnya sengaja menghantam bilah pedang itu!
Saat dahinya menyentuh bilah pedang, senjata itu tiba-tiba berubah menjadi kehampaan, seolah tak pernah ada. Bersamaan dengan itu, jejak cahaya pedang menyambar dari belakang, tepat menebas posisi berdiri Utusan Ilahi sebelumnya.
Pedang yang datang dari depan hanyalah ilusi buatan Xiao Jin. Tebasan dari belakang inilah jurus maut yang disembunyikannya dalam halusinasi.
Sayangnya, ini sudah terbaca oleh Utusan Ilahi Berjubah Kuning.
Utusan Ilahi Berjubah Kuning menoleh, telapak tangannya memancarkan kilatan kuning muda, menampar dada Xiao Jin secepat kilat.
Duum——!!
Xiao Jin mendengus kesakitan. Tubuhnya bagai layangan yang terhempas mundur. Pedang di tangannya ditancapkan ke lantai, baru bisa memaksakan diri menjaga keseimbangan.
“Pemilik pedang tidak di sisimu, hanya mengandalkan satu jiwa pedang, sungguh terlalu lemah.” Utusan Ilahi berjubah kuning berbicara datar, “Kuroto Yuzuriha memisahkan dirinya sendiri dengan jiwa pedang, seperti mematahkan pedang menjadi dua. Kekuatan kedua belah pihak akan turun drastis, keputusan yang sungguh bodoh hingga ke puncak...”
Kuroto Yuzuriha?
Mendengar empat karakter ini, Yuzurina yang berdiri di samping tiba-tiba membeku di tempat.
Bukankah dia... sudah meninggal?
Xiao Jin menarik napas dalam-dalam, berdiri di hadapan Yuzurina, mengangkat pedang panjang di tangannya dengan diam. Matanya dipenuhi keteguhan.
“Jiwa pedang yang bodoh.”
Utusan Ilahi berjubah kuning menggelengkan kepala perlahan, tubuhnya kembali melesat. Ia bagai kilat kuning menerjang udara, tangan kanannya menggenggam kepalan yang membawa kekuatan menakutkan menghantam pedang panjang di tangan Xiao Jin.
Dor——!!
Pukulan ini langsung meledakkan dua jalan di Dotonbori. Teriakan panik terdengar dari balik debu. Beruntung lokasinya jauh dari pusat Dotonbori dengan arus orang yang minim, sehingga tidak ada korban luka.
Bersamaan, siluet seseorang muncul diam-diam di belakang Utusan Ilahi berjubah kuning. Bilah pedang langsung menusuk jantung Utusan Ilahi!
“Tidak berguna, [Midou] sama sekali bukan pedang tempur. Saat kau memancarkan niat membunuh, semua ilusi akan runtuh sendiri. Kau sama sekali tidak mungkin melukai aku.” Utusan Ilahi berjubah kuning berbicara dengan tenang.
Dia mengabaikan pedang yang menusuk jantungnya, malah mengulurkan tangan kanan ke udara kosong dan menggenggam bilah pedang yang tiba-tiba muncul. Telapak tangannya memancarkan kilatan cahaya kuning. Pisau itu sama sekali tidak bisa membelah kulitnya!
Xiao Jin menggenggam gagang pedang, menyipitkan matanya sambil menatap mata Utusan Ilahi berjubah kuning.
"Mungkin... Aku sama sekali tidak berniat membunuhmu?"
Suaranya berhenti. Utusan Ilahi berjubah kuning tertegun sejenak. Pada momen berikutnya, pedang di tangannya berubah menjadi kumpulan kupu-kupu yang beterbangan keluar dari genggamannya. Siluet Xiao Jin di hadapannya pun ikut menghilang.
Ini juga halusinasi.
Dia seperti tersadar akan sesuatu. Tiba-tiba ia menoleh dan melihat Xiao Jin yang ternyata sudah menggendong Yuzurina, melompat-lompat di antara gedung dengan kecepatan luar biasa sambil berusaha kabur dari sini.
"Mau kabur?" Utusan Ilahi berjubah kuning mencemooh, "Sayang, aku sudah mengunci kalian."
Cincin cahaya kuning di mata kirinya kembali berbinar.
Kedua kakinya menginjak lantai dengan kencang. Seluruh tubuhnya melesat seperti peluru meriam, melaju dengan kecepatan puluhan kali lipat dari Xiao Jin!
Tubuhnya menerjang langit malam gelap gulita, menghantam tepat ke arah Xiao Jin dan Yuzurina yang sedang melesat. Seperti meteor kuning yang terjatuh ke bumi, momentumnya yang dahsyat mendarat persis di rute pelarian mereka!
Braak——!!
Suara ledakan sayup-sayup terdengar, tanah retak di mana-mana. Merasakan pandangan penuh niat membunuh dari Utusan Ilahi jubah kuning, alis Xiao Jin berkerut rapat...
Di saat yang sama, tetesan hujan mulai beterbangan lagi di langit.
Xiao Jin tertegun sejenak. Dia mendongak ke langit, senyum tipis mengembang di sudut mulutnya.
Bantuan, akhirnya tiba...
