Kreeek——！！
Kilatan guntur menyambar awan hitam legam, menggerayangi piringan perak di langit. Gemuruh memekakkan telinga bergema antara langit dan bumi, membuat hati gemetar.
Pejalan kaki di jalanan menjerit ketakutan, menjauhi pria paruh baya yang berdiri di pinggir jalan seperti ditinggali roh jahat. Kerumunan orang di sepanjang jalan menghilang dengan cepat.
Lampu jalan di atas kepala Kuroto Yuzuri berkedip dua kali, lalu padam total.
Ia berdiri dalam bayangan gelap itu, mendongak ke arah【Tanah Suci】yang menggantung di atas dunia fana. Sorot matanya memancarkan kilauan pembunuhan yang mengerikan.
Tangan kirinya diangkat perlahan, menyentuh gagang pedang panjang biru tua di pinggangnya. Bilah pedang berbinar itu perlahan terhunus dari sarungnya di udara.
Kreek!
Gemuruh kedua menggema dari dalam awan. Hujan deras segera mengucur dari langit, diterbangkan angin dingin di antara gedung-gedung, menyelimuti seluruh kota dengan tirai hujan.
Hujan mengamuk!
Empat dari Sembilan Pedang Magatsukami,【Ame Kuzure】.
Air hujan menyikat jalanan yang membara, berubah menjadi aliran sungai kecil yang merayapi sepatu kulit Kuroto Yuzuri, membasahi seragamnya hingga kuyup.
Di balik tirai hujan, beberapa mobil polisi bersenjata melesat kencang dari kejauhan, tiba-tiba menginjak rem di depan jalanan, membentuk garis lengkung yang mengurung pria dengan empat pedang di sudut jalan. Satu per satu polisi lengkap bersenjata turun dari mobil, waspada mengarahkan pistol mereka ke pria itu yang berdiri di tengah hujan.
“Kuroto Yuzuri! Kami dari Kepolisian Metropolitan Tokyo...”
Suara teriakan polisi menindih gemuruh guntur dan sirine, bergema di sepanjang jalan. Puluhan laras senjata mengarah ke Kuroto Yuzuri. Semua yang hadir adalah elite kepolisian Tokyo, namun saat ini tak satu pun berani menembak.
Karena, pria itu adalah 【Oni Ganas】.
Kuroto Yuzuri berdiri sendirian di tengah hujan, bola matanya tetap menatap tenang ke arah 【Tanah Suci】. Teriakan polisi seolah sama sekali tak sampai di telinganya.
Perlahan ia mengulurkan tangan kanannya, meraih gagang pedang hitam panjang di pinggangnya.
“Ironis sekali...” Pandangan Kuroto Yuzuri menyapu barisan polisi, bibirnya mencemooh, “Kalian ini, kapan baru akan sadar dan melihat siapa yang benar-benar 'Penjahat'? Kejahatan sebenarnya bukan aku. Tapi itu.”
Kuroto Yuzuri mencabut pedang hitam panjang dari sarungnya. Pisau itu menggesek tirai hujan, mengarah ke 【Tanah Suci】 yang menggantung di langit.
“Tanah Suci...” gumam Kuroto Yuzuri, “Aku, Kuroto Yuzuri, telah kembali... Kembalikan putraku!!”
Suaranya berhenti, dia menggenggam pedang panjang hitam itu, menebas dengan kuat ke lantai di bawahnya!
Kilau suram berkedip di permukaan bilah pedang!
Bersamaan, di antara awan di atas Tokyo, proyeksi bilah hitam raksasa muncul. Dari atas, ia mengarah ke 【Tanah Suci】, bagai gunung hitam tajam yang tiba-tiba jatuh!
Kelima dari Sembilan Pedang Magatsukami, 【Kurozuna】.
Dang——!!!
Proyeksi bilah hitam menghantam permukaan piringan perak, mengeluarkan ledakan berat. Bilah itu menyeka percikan cahaya di permukaan perak, tapi tak bisa menembus dek perak itu. 【Tanah Suci】 miring sedikit oleh tebasan ini, tapi tak tertembus.
Polisi Tokyo yang menyaksikan langsung pemandangan ini terdiam mematung di tempat.
Apa yang dia lakukan?!
Pria itu, berani menebas 【Tanah Suci】!?
Itu adalah kediaman Utusan Ilahi, tanah suci kelahiran kehidupan, tempat suci yang menanggung keyakinan negara ini!
Dia gila?!!
Kuroto Yuzuri menatap tajam 【Tanah Suci】 yang miring oleh 【Kurozuna】, alisnya berkerut sedikit. "Ah," gerutnya:
"Keras sekali... Harus lebih dikerahkan tenaga."
Dia menyarungkan 【Ame Kuzure】, kedua tangan menggenggam gagang 【Kurozuna】, mengerahkan seluruh tenaga untuk menebaskan pedang panjang itu ke bawah!
Saat ini, proyeksi pisau hitam yang menggantung di atas 【Tanah Suci】, kembali membengkak satu lingkaran. Bilah pedang yang mengeras berkali-kali lipat, kekuatan penebasan ke piringan meledak. Pisau itu benar-benar berhasil menembus lapisan perak tipis itu, menusuk secara dangkal ke dalam interior 【Tanah Suci】!
Tebasan pedang ini berhasil menembus masuk.
Langsung setelah itu, proyeksi pisau hitam itu menyambar miring ke satu sisi, dengan gaya merobohkan bambu meretakkan piringan perak, akhirnya menyusup melalui tepi piringan dan menyabet melintang ke bawah!
Percikan cahaya rapat bermunculan di permukaan piringan, memancarkan suara kreek yang mengerikan. Piringan terbang perak yang penuh teknologi dan sempurna ini, dengan pasrah mengalami kerusakan sebagian. Meski tak seberapa dibanding ukuran keseluruhan, inilah pertama kalinya dalam seratus tahun 【Tanah Suci】dirusak oleh tangan manusia!
Tebasan Kuroto Yuzuri ini, meruntuhkan sudut 【Tanah Suci】!
Seluruh Tokyo terguncang karenanya!
……
Dor——!!
Di ruang kendali, getaran hebat mengguncang.
An Qingyu yang sedang main catur dengan Jiang Er terkejut, mengangkat kepala memandang arah sumber suara, sorot matanya memancarkan keheranan.
"Apa yang terjadi?"
Jiang Er mengangkat tangannya dengan lembut, layar elektronik di sampingnya langsung menampilkan diagram struktur eksterior 【Tanah Suci】. Suaranya terdengar dari headphone bluetooth:
"Kuroto Yuzuri berhasil meretakkan 【Tanah Suci】 dengan satu tebasan, tapi lokasinya di area ruang perangkat tambahan, masih jauh dari posisi kita."
“Ternyata berhasil terbelah… Benar-benar paman yang hebat.” An Qingyu tersenyum tipis, kemudian ekspresinya perlahan menjadi serius, “Kalau begitu, kita juga harus memulai operasi…”
Jiang Er menganggukkan kepala dengan sungguh-sungguh.
“Baik!”
……
【Tanah Suci】.
Di sisi lain.
“Apa yang terjadi?!” Utusan Dewa berjubah putih menengadah tiba-tiba, “‘Hanezu’!”
“Terdeteksi serangan eksternal,【Tanah Suci】 mengalami kerusakan 1.03%, area perangkat tambahan rusak ringan, membandingkan riak energi… Perbandingan selesai, sumber kerusakan berasal dari pedang kelima Sembilan Pedang Magatsukami,【Kurozuna】, penyerang adalah buronan tingkat【Oni Ganas】, Kuroto Yuzuri.”
“Kuroto Yuzuri…” Utusan Dewa berjubah putih hampir mengeratkan gigi saat mengucapkan nama itu.
“Meskipun itu【Kurozuna】, seharusnya tidak bisa begitu mudah membelah【Tanah Suci】… Bagaimana dengan sistem pertahanan otomatis?”
“Sistem pertahanan otomatis telah dimatikan.”
“?” Utusan Dewa berjubah putih bertanya sambil mengerutkan kening, “Kenapa bisa mati? Bukannya ini seharusnya terbuka otomatis?”
“…Penyebab penutupan tidak diketahui.”
Apakah ini bug?
“Nyalakan sistem pertahanan otomatis, kita tidak boleh terkena tebasan keduanya.” Utusan Dewa berjubah putih berdiri diam sejenak seolah memutuskan sesuatu, suara dinginnya menggema: “Kuroto Yuzuri menebas【Tanah Suci】, menantang kekuasaan dewa, mengguncang fondasi Jepang, tingkatkan status buronannya menjadi…【Extremal Evil】.”
"Pemberitahuan buronan Kuroto Yuzuri sedang diubah... Perubahan selesai. Seluruh negeri mulai memburu buronan tingkat 【Extremal Evil】 Kuroto Yuzuri. Utusan Ilahi No.1, 3, 5, 7 segera bergerak untuk pengepungan mematikan."
Suara elektronik "Hanezu" bergema di dalam 【Tanah Suci】. Beberapa saat kemudian, empat pintu kabin terbuka di tepi piringan. Empat Utusan Ilahi melompat dari ketinggian, langsung menerjang Kuroto Yuzuri yang berada di lantai!
Tepat setelah semua Utusan Ilahi keluar, suara "Hanezu" kembali terdengar. Dalam gangguan elektromagnetik yang kuat, suaranya terdengar terdistorsi.
"Peringatan! Deteksi invasi ilegal skala besar! Kode dasar sedang dipalsukan... Teriak apa? Sekarang Utusan Ilahi tidak ada di sini. Kau bisa berteriak sampai tenggorokanmu pecah, tidak akan ada yang datang menyelamatkanmu, hehehe... Peringatan! Deteksi invasi ilegal... Diam! Serahkan wewenang tertinggi dengan baik... Peringatan..."
