Belasan detik kemudian, prajurit baru lain yang mendengar teriakan segera datang.
“Ada apa yang terjadi?”
“Apa kalian menemukan anggota tim【Malam】? Di mana mereka?”
Qian Duoduo duduk ketakutan di tanah, merangkak gila-gilaan ke belakang sambil menunjuk ke semak belukar di belakangnya, wajah pucat pasi!
“Ada pembunuhan... Ada pembunuhan!!”
Mendengar kalimat ini, beberapa prajurit baru lain berubah wajah pucat, langsung menuju ke belakang semak belukar.
Pada momen berikutnya, tubuh mereka bergetar hebat.
“Bagaimana bisa begini……”
Seseorang mendekati mayat itu, membungkuk, memeriksa dengan teliti, “Benar... dia sudah meninggal...”
“Ya, itu Pelatih Li, aku mengenalnya.” Wajah beberapa prajurit baru lainnya muram sekali, mereka menoleh memandang Qian Duoduo, “Kamu lihat siapa yang melakukannya?”
“Itu tim 【Malam】! Dia menyampirkan jubah merah marun, tangan kirinya masih memegang topeng Sha Seng!” Qian Duoduo bergetar sambil berbicara.
“Ngawur apa? 【Malam】 adalah tim khusus kelima Da Xia, bagaimana mungkin bisa membunuh... Kamu pasti salah lihat!” Seorang prajurit baru membantah.
“Tidak, dia tidak salah lihat.” Di samping, Liu Yang yang diam-diam sejak tiba-tiba bersuara, “Aku bisa menjadi saksi.”
“……”
“Menurutku, lebih baik kita berasumsi mereka berdua tidak salah lihat.” Tiba-tiba dari kerumunan, seorang pria melangkah perlahan keluar, “Berdasarkan informasi yang kita ketahui sekarang, kira-kira ada dua kemungkinan. Pertama, tim 【Malam】 berkhianat dan membunuh pelatih di kamp pelatihan ini...”
“Konyol! Untuk apa mereka melakukan itu?” Seorang prajurit baru langsung menolak.
“Ini memang tidak masuk akal.”
“Aku juga berpikir, bagaimana mungkin tim khusus melakukan hal seperti ini?”
Pendapat ini langsung memicu penolakan dari banyak orang.
“Kalau begitu, hanya tersisa kemungkinan kedua.” Pria itu melanjutkan, “Kemungkinan kedua... Yang ada di kamp pelatihan ini sekarang, bukanlah tim 【Malam】 yang sebenarnya...”
“Apa maksudnya ini?”
“Maksudku, sebagian dari mereka... atau bahkan seluruh personel, sudah diganti.” Pria itu berkata dengan yakin, “Seluruh tim 【Malam】 memakai topeng, turun langsung dari langit. Ini sama sekali tidak bisa memastikan identitas mereka, bukan? Siapa yang bisa menjamin bahwa di balik topeng itu adalah 【Malam】 yang asli, bukan orang jahat yang menyamar dengan topeng?!”
“Tapi Pelatih Yuan bilang mereka memang 【Malam】!”
“Setelah turun, Pelatih Yuan juga tidak melihat wajah mereka, kan?”
Semua orang membeku di tempat secara bersamaan.
“Tapi... kalau begitu, siapa sebenarnya yang mau menyamar sebagai tim 【Malam】? Apa tujuan mereka?”
“Tujuannya apa, aku tidak tahu. Tapi...” Pria itu berhenti sejenak, menurunkan suaranya, “Mungkin, kalian pernah dengar tentang Gereja Dewa Kuno?”
Mendengar empat kata itu, hati semua orang berdebar kencang.
Gereja Dewa Kuno...
“Saudara ini.” Seorang prajurit baru maju, memandang penasaran ke arah pria itu, “Boleh tahu, siapa namamu?”
“Nama?” Pria itu mengangkat bahu, “Aku Shen Qingzhu.”
……
“Apa katamu? Mayat seorang pelatih ditemukan?!”
Di area gedung asrama, hampir seratus prajurit baru yang berkumpul mendengar kalimat itu, wajah mereka serentak menunjukkan keterkejutan.
“Benar.” Prajurit baru yang berlari jauh-jauh dari kantin untuk melaporkan setiap gerak-gerik itu, pertama-tama berdiri mempatung sambil terengah-engah cukup lama, baru melanjutkan: “Menurut analisis sumber informasi, kemungkinan besar ini adalah organisasi bernama Gereja Dewa Kuno yang menyamar menyerupai tim【Malam】, menyusup ke kamp pelatihan rekrutan baru...”
Wajah prajurit-prajurit baru lainnya langsung berubah muram.
“Tapi mengapa?” Seorang prajurit baru bertanya kebingungan, “Bahkan jika benar Gereja Dewa Kuno mengirim penyusup, apa tujuan mereka? Ini kan cuma tempat pelatihan rekrutan baru, sama sekali tidak ada yang berharga disini?”
“Ini... Kita belum tahu, sumber informasi masih menganalisis. Pasti segera ada hasilnya.” Prajurit yang melapor itu melanjutkan, “Aku ke sini ingin mengingatkan kalian, dalam situasi yang belum jelas ini, sebisa mungkin hindari konflik dengan tim 'Malam'. Lebih baik kita cari tempat bersembunyi dulu, tunggu sampai situasi jelas, baru putuskan...”
Gesek-gesekan samar——!
Sebelum suaranya benar-benar reda, derik halus sudah terdengar dari atas kepala mereka.
Semua orang tertegun, serentak menatap langit-langit. Sebelumnya mereka baru mulai menggeledah gedung asrama, saat ini masih berada di lantai satu. Lantai dua ke atas belum diperiksa. Munculnya suara aneh ini langsung menyedot perhatian mereka.
“Suara apa itu?”
“Tidak tahu... Kedengarannya seperti serangga merayap?”
“Serangga apa bisa merayap sampai suaranya menembus lantai?”
“Dahi...”
“Ayo, naik lihat.”
“Bolehkah tidak? Bukankah tadi dikatakan situasinya tidak beres?”
“Mengapa takut？Bahkan jika benar ada anggota Gereja Dewa Kuno yang menyusup masuk, di bawah pengaruh Nisan Penghalang, kemampuan mereka hanya berada di Tingkat 'Kolam'. Kita lebih dari seratus orang di sini, masih perlu takut?”
“Penjelasanmu juga masuk akal!”
Setelah berdiskusi sebentar, semua orang mengumpulkan kondisi mental maksimal dan mulai merayap menuju lantai dua gedung asrama...
Mereka menyusuri tangga hingga tiba di lantai dua. Melihat pintu asrama yang berdiri tegak di mulut tangga, mereka serentak tertegun.
“Aneh, kenapa pintu ini ada di sini？Lalu lorongnya？”
“Pola langit-langit gedung asrama sebelumnya tidak seperti ini kan？Apa yang terjadi？”
Dalam kebingungan, mereka mendorong pintu asrama itu. Balik pintu bukanlah ruangan asrama yang familiar, melainkan area kosong luas menyerupai sarang！
Seolah ada yang mengacaukan struktur gedung asrama dan merestrukturisasinya. Meski penampilan luarnya tak berubah, dimensi internalnya telah benar-benar berubah. Ruangan-ruangan yang awalnya bertebaran seperti sarang lebah, dengan lubang raksasa di tengahnya yang dipenuhi sarang laba-laba raksasa.
Sarang laba-laba bertebaran, benang-benang pucat nan kokoh melilit dan membungkus mayat-mayat yang bergoyang pelan dalam kegelapan...
Saat melihat mayat-mayat itu, pupil semua prajurit baru langsung menyempit tajam！
Mereka... adalah semua pelatih.
Pada saat itu, di sarang laba-laba yang remang-remang, seekor laba-laba berkepala manusia yang merangkak di tengah jaring membuka mata majemuk merah darahnya. Rahangnya yang mengerikan memancarkan kilatan dingin, membuat siapapun yang melihatnya gemetar ketakutan!
"Mo... Monster!" Di antara para prajurit baru, seseorang yang melihat pemandangan ini langsung lunglai di tanah, "Monster membunuh mereka!"
Di sebelah laba-laba manusia ini, siluet berjubah merah marun perlahan muncul. Topeng Sun Wukong di wajahnya berlumuran garis-garis darah. Satu tangannya menggenggam kubus Rubik perak, tangan satunya mengelus kepala laba-laba manusia yang mengerikan.
Matanya menatap tajam ke arah para prajurit baru yang ketakutan di balik pintu, sorot matanya berkilauan dengan cahaya dingin yang menyeramkan.
"Eh?" Bisiknya seperti iblis, "Tertangkap basahkah..."
Chapter 0815 「Senja」Rencana
Di luar kamp pelatihan.
Di kedalaman gunung.
Seorang pemuda menggendong koper sambil memegang senter, merangkak dengan susah payah di hutan. Keringat dingin terus mengucur dari dahinya, mengalir di pipi dan jatuh ke tanah.
Ia menengadah, memandang langit malam yang gelap gulita di atasnya, kerutan kebingungan muncul di matanya.
"Aneh... Kenapa tiba-tiba langit menjadi gelap?"
Lu Baoyou menatap langit malam itu lama sekali. Ia merasakan tekanan tak wajar di bawah selimut kegelapan ini, membuat pikirannya terusik.
Dia menggelengkan kepala, segera menyingkirkan pikiran kacau itu, lalu melangkah mendaki puncak tertinggi gunung.
Gunung tempatnya berdiri ini adalah yang terdekat dari kamp pelatihan, sekaligus tertinggi dan terterjal. Keistimewaannya terletak pada pemandangan jelas ke dalam kamp pelatihan dari puncaknya.
Setelah ditolak di pintu kamp pelatihan, Lu Baoyou tidak pergi. Memanfaatkan keramaian dan kekacauan, ia mendaki gunung ini dari sisi lain.
Setelah berjam-jam menapaki medan berat, akhirnya ia tiba di puncak. Dengan baju basah keringat, Lu Baoyou mengeluarkan teleskop kuno dari pelukannya dan mengarahkannya ke kamp pelatihan.
"Ya?" Alis Lu Baoyou berkerut, "Ke mana perginya pelatih yang berjaga di sekitar kamp... Menara pengawas pun kosong. Tidak jelas maksudnya?"
Secara logika, area penting seperti kamp pelatihan pasti memiliki sistem pertahanan militer yang ketat di perimeter. Jika Lu Baoyou bisa memanjat gunung ini untuk mengintip, musuh pun pasti bisa. Seharusnya menara pengawas di area ini bisa mengcover seluruh pandangan tanpa blind spot. Tapi anehnya, semua menara itu kini sepi.
Seluruh kamp pelatihan terasa seperti dikosongkan. Hanya para prajurit baru yang berlarian tak tentu arah bagai lalat tak berkepala di dalamnya.
Lu Baoyou tidak tahu apa yang terjadi di kamp pelatihan terpusat, tapi kondisi ini jelas merupakan kesempatan emas baginya.
"Kalian tak bisa menghentikanku, sekali gagal, aku akan coba dua kali, dua kali gagal, aku coba tiga kali..." Lu Baoyou bergumam, "Aku harus masuk, aku harus menjadi 'Penjaga Malam', lalu... menemukannya."
Di mata Lu Baoyou muncul tekad yang belum pernah terlihat sebelumnya. Dengan cermat ia memperkirakan jarak antara puncak gunung dan kamp pelatihan, lalu menarik napas dalam-dalam.
Kedua kakinya menendang keras lantai, melompat dari puncak gunung!
Angin kencang meraung di telinganya, bola matanya memancarkan kilau merah menyala. Aura kekerasan yang garang memancar dari tubuhnya, bersamaan dengan itu enam bayangan sayap merah tua perlahan mekar dari balik kehampaan di punggungnya...
Dengan sayap terkembang, ia menerjang angin, menggerayang menuju arah kamp pelatihan.
……
Di dalam kamp pelatihan.
Di lubang gedung asrama, Lin Qiye tiba-tiba mengangkat kepala menatap suatu titik di langit seolah merasakan sesuatu.
"Bau ini..." Di balik Topeng Sun Wukong, bola mata keemasan itu berbinar tak terkendali bagai sepasang tungku yang membara.
Energi Serafim yang tertinggal di tubuhnya mulai gelisah.
Seperti bertemu musuh abadi.
"Lucifer?!"
Lin Qiye dengan teliti merasakan aura tersebut sejenak, dalam pikirannya langsung teringat bayangan semu Malaikat Jatuh Lucifer yang tiba-tiba muncul di perairan berkabut dua tahun lalu.
Aura yang muncul tiba-tiba ini, meski jauh lebih lemah dibandingkan yang dirasakan dulu sampai hampir tak terdeteksi, tak diragukan lagi berasal dari Malaikat Jatuh. Persepsi yang tertanam paling dalam pada kekuatan ilahinya sama sekali tidak mungkin salah.
Jelas ini bukan Lucifer sendiri, lagipula bahkan dengan sepuluh nyali sekalipun, dia takkan berani menginvasi Da Xia di saat seperti ini.
Apakah ini agen Lucifer?
Lin Qiye hanya berpikir sejenak, lalu langsung menyadari penyebab kemunculan aura ini.
Di dalam kamp pelatihan ini, ada agen Lucifer!
Alis Lin Qiye di balik topeng langsung berkerut.
Merasakan gelombang aura dari Lin Qiye, para prajurit baru yang tertegun di pintu akhirnya sadar kembali, ketakutan tak terhingga langsung terpancar dari mata mereka!
Lubang aneh, laba-laba mengerikan, pria menakutkan yang sedang mengelus kepala laba-laba, serta mayat-mayat yang tergantung di sekeliling...
Pria ini bisa mengendalikan "misteri" dan membantai semua pelatih?!
"Aaaaaa!!!"
Beberapa prajurit baru yang penakut langsung tertegun ketakutan, mulai menjerit histeris.
“Sebagian dari mereka langsung berbalik lari, sebagian lain terdiam di tempat sama sekali kehilangan kemampuan berpikir, hanya segelintir kecil yang matanya berkilat semangat tempur, saling bertatapan sejenak sebelum menggenggam senjata masing-masing dan menerjang ke depan!”
“Mengapa takut?! Ada Nisan Penghalang yang menekan, kekuatannya paling banter cuma tingkat 'Kolam'. Dengan jumlah kita sebanyak ini, masa tidak bisa mengalahkan dia sendirian?”
“Serbu bersama! Bunuh si 【Malam】 palsu ini!”
“Para pelatih sudah berkorban, kita juga tidak akan lama hidup! Ambil risiko!”
“Ya ampun, ayah berani tantang kau!”
“……”
Teriakan-teriakan membahana dari mulut para prajurit baru. Di bawah tekanan ketakutan dan tekanan ekstrem, mereka sama sekali tidak menahan diri lagi, setiap helai potensi terkuras habis, mati-matian menerjang ke arah pria itu!
Teriakan mereka membuat sebagian prajurit yang terdiam di tempat mulai sadar, setelah beberapa saat berpikir, sorot mata kejam mulai muncul di wajah mereka.
Dari sekian banyak prajurit baru di lokasi, lebih dari separuh memilih untuk berkelahi mati-matian dengan Lin Qiye!
Melihat pemandangan ini, sudut mulut di balik topeng Lin Qiye mulai merekah senyum...
Bagus, efek yang diinginkan tercapai!
“Kalau begitu, biar kulihat apa saja cara yang kalian para pemula punya...”
Lin Qiye bergumam pelan, dengan tenang mencabut 【Zhan Bai】 dari pinggangnya, hamparan hijau daun bawang di bawah kakinya merambat seperti air pasang.
……
Kamp Pelatihan.
Ruang bawah tanah.
“Jangan bilang, gerakan tim 【Malam】 ini benar-benar efektif!”
Di ruang monitor pusat, banyak pelatih duduk bersila di depan layar sambil makan kuaci, menonton pemandangan pengawasan tersembunyi dengan antusias.
“Dengan memanfaatkan tekanan gelapnya malam dan penggambaran lingkungan yang tegang, ditambah properti tim suasana yang terlihat sangat nyata, kita bisa mengaktifkan potensi prajurit baru secara maksimal sekaligus menguji daya tahan setiap orang terhadap tekanan melalui lingkungan berintensitas tinggi ini... Brilliant, benar-benar brilliant.” Seorang pelatih lain bertepuk tangan memuji.
“Iya, pantas saja kita menarik semua pasukan pertahanan internal dan eksternal untuk mendukung akting mereka.”
“Penarikan pertahanan internal tidak masalah, tapi bagaimana dengan orang di menara pengawas luar? Tidak apa-apa?”
“Dengan kehadiran tim 【Malam】, masalah apa lagi yang bisa terjadi?”
“Benar juga...”
“Menurutku yang paling hebat tetap Shen Qingzhu. Dia menyusup di antara prajurit baru sambil memprovokasi api kemarahan dan menciptakan atmosfer ketakutan dengan presisi sempurna. Hampir semua prajurit baru sudah mulai percaya omong kosongnya.”
“Kamu ngerti apa? Ini namanya integritas mata-mata sejati.”
“Tapi bukankah tim 【Malam】 mengambil risiko terlalu besar?” Seorang pelatih menyatakan kekhawatiran, “Ini kan lebih dari 600 prajurit baru dalam kondisi potensi teraktivasi penuh. Meski jumlah mereka sudah dipecah-pecah... Benarkah tim yakin tidak akan dibalik bunuh?”
