"Tuan Andrew." Gong Hao tampak sangat tenang saat muncul di depan laboratorium Andrew.
"Ha, ini Glare. Masuklah." Andrew sangat puas karena bahkan sampai sekarang, Hughie Glare masih sangat menghormatinya. Ini tidak seperti magang lain yang hanya mendengarkan Pierre.
"Bagaimana perasaanmu dengan pekerjaan barumu?" tanya Andrew.
"Cukup baik. Ivo mengajari saya banyak hal. Saya menemukan bahwa di sini wawasan saya terbuka lebar. Perasaan membuka pintu pengetahuan benar-benar luar biasa."
"Ucapan yang bagus! Pengetahuan adalah senjata paling tajam bagi alkemis. Katakan padaku berapa banyak yang sudah kau pelajari?"
Gong Hao menjawab: "Dalam waktu tiga hari, saya sudah mempelajari cara membuat sekitar dua puluh ramuan berbeda."
"Tidak terlalu banyak." Andrew mengerutkan kening.
“Aku yang dimaksud adalah bagian yang bisa dibuat secara mandiri.”
“Oh, itu bagus. Aku tahu kau tak pernah mengecewakan kami. Jadi, dalam beberapa hari lagi kau sudah bisa membuat semua ramuan secara mandiri, ya?”
“Sepertinya masih jauh,” jawab Gong Hao. “Kalau hanya mempelajari satu jenis mungkin masih mudah, tapi dengan bertambahnya varietas ramuan, sering terjadi kebingungan dalam mengingat bahan-bahan yang diperlukan. Kalau hanya masalah bahan sih tidak apa-apa, toh kita masih bisa melihat data terlebih dahulu. Tapi menyangkut penguasaan suhu dan takaran, ini jadi lebih rumit. Catatan tidak mungkin selengkap itu, kita harus menguasai dan memahaminya sendiri. Apalagi saat menghadapi ramuan khusus yang sering menunjukkan fenomena tidak stabil. Menghadapi situasi seperti ini membutuhkan pengalaman yang sangat kaya. Kurasa aku masih jauh dari penguasaan penuh pembuatan semua ramuan ini.”
“Hmm, kau sangat sadar diri, Glare. Selalu berpikir jernih, itu yang paling kuhargai darimu. Jadi karena kau datang kemari, mungkin ada yang bisa kubantu?”
“Benar, Tuan. Aku berharap bisa mendapatkan beberapa kaca dan rumput musim empat.”
“Oh? Untuk apa itu?”
“Hanya ingin membuat beberapa alat yang lebih ergonomis.”
“Kalau begitu, kau harus menemui Pierre.”
“Tuan, apakah aku masih pelayan Tuan?” Gong Hao tersenyum melihat Andrew. Jika dirinya yang disuruh mencari Pierre, pastilah Pierre akan terus menggali sampai ke akar penyebabnya.
Untuk sementara Gong Hao belum berniat memberitahu Pierre tentang alatnya.
Jadi saat ini perlu memanfaatkan kasih sayang yang diberikan. Hanya dengan bantuan Andrew, dia bisa menyelesaikan pekerjaan yang diinginkan tanpa khawatir ketahuan orang lain.
Benar saja, Andrew menyetujui. Permintaan kaca hanya hal sepele, rumput musim empat juga bukan bahan berharga.
Alkimia di Benua Fengming tidak pernah fokus pada aplikasi sipil.
Ini ditentukan oleh karakteristik masyarakat bertingkat.
Di dunia sihir, keberadaan bakat magis menciptakan hierarki garis keturunan, yang memperkuat stratifikasi sistem. Sistem aristokrat ini juga membuat perkembangan teknologi terutama melayani kalangan atas, bukan rakyat biasa.
Inilah sifat dasar sistem feodal - segalanya untuk melayani bangsawan.
Namun justru karena itu, alkimia tingkat tinggi seringkali kekurangan dukungan dari masyarakat akar rumput.
Hal ini menyebabkan perkembangan masyarakat memiliki kekurangan yang sangat besar: orang-orang tidak memahami bahwa teknologi dasar sebenarnya adalah batu fondasi bagi teknologi tinggi. Banyak teknologi tinggi seringkali dibangun di atas teknologi dasar yang cukup maju. Jika teknologi tinggi adalah navigator bagi teknologi dasar, maka teknologi dasar adalah pendorong perkembangannya. Tanpa pendorong ini, bahkan jika teknologi tinggi ingin berkembang, akan sangat sulit. Hanya mengandalkan navigator di depan untuk menarik perkembangan teknologi seluruh masyarakat adalah hal yang sangat-sangat sulit.
Sangat mungkin bahwa pena atau kertas yang Anda gunakan saat eksperimen berasal dari teknologi rakyat, tetapi karena keterbelakangan teknologi rakyat, hal ini membatasi perkembangan teknologi tinggi.
Sedangkan alkimia di Benua Fengming sebenarnya berada dalam kondisi perkembangan yang tidak normal seperti ini.
Oleh karena itu Anda bisa membayangkan: alkimia bisa menciptakan sesuatu yang canggih seperti boneka Bushido, tapi tidak bisa membuat termometer.
Bukan karena mereka tidak mampu, tapi karena sama sekali tidak berniat melakukannya. Ahli alkimia bukan penemu, tidak mungkin menciptakan segalanya. Karena tidak ada yang menciptakan termometer, mereka harus mengandalkan pikiran dan pengalaman. Bahkan jika terpikir, mereka mungkin tidak akan menciptakannya karena begitu ada, nilai ahli alkimia bisa merosot.
Sama seperti Charlie Chaplin yang paling menentang film bersuara, justru karena penemuan film bersuara, Chaplin tidak bisa lagi menggunakan bahasa tubuh yang ia kuasai untuk mengekspresikan ide seni khasnya. Munculnya banyak teknologi baru akan memaksa pekerja senior berketerampilan tinggi keluar dari pekerjaan, sambil memunculkan generasi muda. Prinsipnya sama seperti itu.
Para alkemis juga demikian. Meski jelas diuntungkan, justru mereka yang paling menentang hal-hal seperti ini. Ini membuat mereka semakin tidak mungkin berpikir untuk menciptakan alat-alat dasar tersebut.
Tapi Gong Hao tidak memikirkan ini. Asal dia bisa bekerja dengan baik, kalian tidak mau menciptakan, aku sendiri yang akan menciptakan dan menggunakannya, bukankah lebih baik?
Gong Hao hampir tanpa kesulitan menciptakan termometer.
Cukup dengan tabung kaca kecil tertutup rapat dan beberapa tetes sari rumput empat musim, sudah berhasil.
Termometer ini bahkan tidak memiliki skala pasti karena Gong Hao tidak bisa membuat distribusi suhu yang presisi. Tapi tidak masalah. Saat ramuan yang sedang diolah mencapai suhu target, Gong Hao langsung membuat simbol pada skala termometer dan memberi tanda, misalnya menulis nama rumput tertentu, yang berarti saat suhu mencapai indikator ini, bahan bisa dimasukkan.
Ini berarti standar konstan telah tercipta.
Berbagai ramuan bisa menggunakan termometer berbeda, dengan banyak ramuan bisa berbagi satu atau beberapa termometer. Dengan cara ini, dari lebih 100 jenis ramuan, cukup dengan belasan termometer untuk mencakup seluruh variasi suhu pengolahan.
Gong Hao bahkan langsung membuat termometer menjadi tongkat pengaduk, sehingga lebih praktis digunakan sekaligus menghindari kecurigaan Ivo.
Dengan alat ini, kesalahan pengukuran suhu bisa dieliminasi. Tapi sebelumnya harus dilakukan uji coba berulang untuk menentukan standar suhu terbaik yang diukirkan, yang membutuhkan banyak kegagalan.
Untungnya kegagalan magang baru adalah hal wajar, sehingga kegagalan Gong Hao tidak mengherankan.
Setelah menyelesaikan termometer, Gong Hao membuat gelas ukur. Mengikuti prinsip yang sama, meski tidak tahu cara menentukan skala, dia membuat sistem pengukurannya sendiri berdasarkan kebutuhan ramuan.
Gelas ukur digunakan untuk mengukur material secara akurat. Jika sebelumnya magang mengandalkan perkiraan, sekarang Gong Hao menggunakan alat ini untuk meningkatkan presisi.
Dia mengukir simbol khusus di gelas ukur dan termometer yang hanya dia pahami, menggunakan aksara Tionghoa sebagai kode terbaik.
Proses pembuatan ramuan yang diperkirakan butuh 1 bulan untuk penguasaan dasar dan 1 tahun untuk mahir, berhasil diselesaikan Gong Hao hanya dalam setengah bulan.
Keberhasilan ini berasal dari kerja kerasnya, penemuan termometer & gelas ukur, serta pengetahuan yang diperoleh selama di perpustakaan.
Saat berada di perpustakaan, dia sudah membaca semua catatan tentang pembuatan ramuan. Untuk rasio formula bahan, takaran, urutan penambahan bahan, semuanya sudah dikuasainya, hanya kurang pengalaman praktik langsung. Bagi Gong Hao yang merupakan asisten mentor di laboratorium kimia, memadukan teori dengan praktik menjadi hal yang sangat mudah.
Jadi ketika para magang lain membutuhkan waktu sebulan untuk menguasai sesuatu, Gong Hao bisa menggunakannya dengan lancar seolah sudah belajar bertahun-tahun, membuat Heinz tercengang.
Yang lebih mengejutkan bukanlah kecepatan Gong Hao dalam mempelajari, tapi tingkat keberhasilannya.
Selain kegagalan beruntun di awal karena menentukan suhu dan takaran standar ramuan, tingkat kesalahan Gong Hao kemudian menurun drastis.
Biasanya magang yang terampil hanya memiliki tingkat keberhasilan sepertiga, sedangkan alkemis terbaik pun paling hanya dua pertiga.
Tapi tingkat keberhasilan Gong Hao sudah mencapai setengahnya. Hanya dalam sebulan, kemampuannya dalam membuat ramuan hampir menyamai level master.
Hal ini membuat Piyé sangat heran, tidak mengerti bagaimana dia melakukannya.
Tentu saja dia tidak tahu bahwa Gong Hao sengaja melaporkan lebih banyak kesalahan. Sebenarnya tingkat kesalahannya lebih rendah lagi. Jika melaporkan yang sebenarnya, dia tidak mungkin bisa menyimpan ramuan secara diam-diam.
Perlu diketahui bahwa ramuan yang dibuat di Pulau Purgatory semuanya sangat langka di seluruh benua, dan hampir tidak ada formula yang beredar di luar. Saat ini, ramuan yang bisa dibuat di luar sebagian besar adalah barang murahan berbiaya rendah. Satu botol obat penyembuh yang diminum mungkin tidak akan banyak membantu memulihkan luka, tapi pasti bisa membuatmu menderita sakit kepala dan demam selama beberapa hari.
Bagaimanapun, pembuatan ramuan tidak hanya memerlukan formula tetapi juga bahan-bahan langka. Di seluruh benua, saat ini hanya Pulau Purgatory yang memiliki kondisi tersebut. 113 jenis ramuan yang disebutkan Ivo sebenarnya adalah ramuan standar tingkat tinggi. Di benua ini sebenarnya ada ribuan ramuan tingkat rendah yang sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan produk Pulau Purgatory.
Dengan kesempatan ini, jika Gong Hao tidak memanfaatkannya dengan baik, itu benar-benar mengkhianati dirinya sendiri.
Peningkatan tingkat keberhasilan membawa efisiensi kerja yang lebih tinggi. Gong Hao bisa menggunakan kuali besar secara bebas, setiap kali bisa membuat 10 botol ramuan sekaligus, sehingga kecepatan pembuatan ramuannya meningkat drastis. Kegagalan yang rendah juga membebaskannya dari pekerjaan berulang, lebih menghemat waktu.
Hanya dalam 20 hari, Gong Hao yang berstatus pelayan baru telah menyelesaikan seluruh beban kerja standar magang sambil tetap menjalankan tugas sebagai Sekretaris dan pemburu monster magis. Kemajuan kerjanya yang menghemat bahan baku ini membuat semua orang terkejut.
Bahkan Heinz yang tahu bocah ini jenius pun tidak menyangka penguasaannya bisa secepat ini.
Tentu saja, kontribusi terbesar di sini adalah termometer dan gelas kimia yang dia buat. Dengan kedua alat ini, Gong Hao sama sekali tidak perlu khawatir dalam membuat ramuan. Jika waktu memungkinkan, dia berencana membuat meja percobaan kecil untuk membuat alat-alat lebih presisi yang biasa digunakan di laboratorium kimia sebelumnya.
Namun dua bulan waktu tampaknya tidak akan cukup bagaimanapun caranya.
Dan untuk membuat Heinz tetap menahannya, dia harus memberikan kontribusi yang lebih besar dan lebih banyak.
Hanya mengandalkan pembuatan ramuan jelas tidak cukup.
Sehebat apa pun ramuan yang dibuat, itu tetap hanya pekerjaan terampil biasa. Agar Heinz mau mengabaikan kemungkinan rahasia yang ditemukan Gong Hao, lalu menahannya di Menara Alkimia dalam waktu lama serta mengizinkannya melakukan keinginannya, Gong Hao harus membuat Heinz menyadari nilai sejatinya.
Nilai yang tak tergantikan!
Gong Hao ingat sebelum reinkarnasi, dia pernah mengalami hal seperti ini:
Seorang pekerja mengeluh selalu bekerja keras namun mendapat gaji terendah, sementara beberapa teknisi yang hampir tidak bekerja justru digaji beberapa kali lipat lebih tinggi. Saat itu dia berkata kepada pekerja itu: "Nilai manusia tidak diukur dari seberapa banyak tenaga yang dikeluarkan, tapi dari tingkat ketakgantianmu. Jika kau meninggalkan posisi ini, banyak orang bisa menggantikanmu di bagian belakang. Nilai penggantianmu paling rendah, jadi meski bekerja keras, imbalanmu tetap terbatas."
Tapi jika kau yakin setelah pergi, banyak hal yang hanya bisa kau lakukan sendiri, maka kau punya modal untuk menawar.
“Benar, nilai yang tak tergantikan! Aku harus membuat Heinz menyadari bahwa dirinya memiliki nilai yang tak tergantikan! Hanya dengan begitu dia akan mengambil risiko untuk mempertahankanku.”
“Sementara hanya mengandalkan keahlian membuat ramuan, mustahil mencapai hal ini. Bagi Heinz, bahan-bahan yang dihamburkannya setiap hari jauh melebihi penghematan yang bisa dilakukan Gong Hao. Dia takkan peduli. Bagi orang gila alkimia sepertinya, hanya hal-hal yang belum diketahui, misterius, dan belum tercapai yang bernilai.”
“Siapa yang bisa melakukan ini, dialah yang tak tergantikan.”
“Memperbaiki formula ramuan! Ini satu-satunya hal yang bisa dipikirkan Gong Hao dan mungkin dicapainya.”
“Tuan Piyé.”
Gong Hao datang ke laboratorium Piyé, memberi hormat dengan penuh khidmat.
“Ada keperluan apa?”
“Begini, daftar kebutuhan ramuan yang dikirim kekaisaran sudah selesai semua. Aku ingin bertanya apakah Tuan masih ada perintah lain?”
Piyé meletakkan eksperimen di tangannya.
Dia memandang Gong Hao dengan penuh minat.
Entah mengapa, dia selalu merasa anak ini agak sulit dipahami.
“Anak ini terlalu pintar. Pintar sampai hampir bisa menguasai semua pekerjaan dengan cepat, pintar sampai selalu melampaui ekspektasi orang, pintar sampai sulit menemukan kesalahannya, pintar sampai hampir semua urusan bisa diserahkannya sementara kita bisa santai tak perlu ikut campur.”
"Konon setelah mengajar Hughie Glare sekali, Ivo tidak lagi punya kesempatan untuk mengajarinya lebih lanjut. Tak lama kemudian, Ivo sepenuhnya fokus pada pekerjaannya sendiri dan tidak perlu memperhatikan Hughie lagi."
"Kini, dalam waktu kurang dari sebulan, Hughie bahkan menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari Ivo, lalu datang mencariku untuk meminta tugas baru."
"Tidak hanya cerdas dan rajin belajar, tapi juga pekerja keras."
"Dia bahkan melakukan lebih baik daripada Neil."
"Secara logika seharusnya aku puas dengan orang seperti ini, tapi mengapa selalu ada perasaan tidak tenang di hati?"
"Dia tidak mengerti."
"Setelah menunduk berpikir sejenak, Piyé berkata: 'Kalau begitu, ada yang ingin kamu lakukan?'"
"Yang Mulia, jika Tuan tidak berencana memberi tugas baru, saya ingin mencoba menggunakan bahan yang tersisa untuk memperkuat formula ramuan yang sudah ada," jawab Gong Hao.
"Kamu ingin memodifikasi formula pembuatan ramuan saat ini?"
Gong Hao segera menjawab: "Formula diciptakan manusia. Generasi penerus selalu berinovasi berdasarkan warisan leluhur. Jika pendahulu bisa menciptakan, mengapa penerus tidak bisa membuat yang lebih baik? Selain itu, saya ingin membantu para magang lain, tapi Tuan tahu saya tidak bisa pergi sembarangan."
"Bukankah ini terlalu ambisius?"
Wajah Gong Hao langsung menunjukkan rasa khawatir: "Yang Mulia, saya hanya ingin berusaha keras untuk melayani Guru Besar dan Yang Mulia."
"Kalau begitu, fokuslah pada tugasmu. Baiklah, saya masih ada urusan. Kamu boleh pergi."
"Siap, Yang Mulia."
Gong Hao kembali dengan kesal.
Ini pertama kalinya Piyé menolak permintaan Gong Hao untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan.
Ternyata dia masih mencurigaiku, brengsek pantas mati itu!
Kembali ke laboratoriumnya, Gong Hao mengerutkan kening. Bekerja di bawah pengawasan konstan orang yang selalu waspada seperti ini jauh lebih sulit daripada di bawah Andrew.
Haruskah menemui Andrew?
Tidak, tidak baik. Mengganggu Andrew untuk urusan seperti ini hanya akan membuat Piyé semakin membenciku. Tidak sebanding risikonya.
Tapi untuk menyentuh rahasia alkimia yang lebih dalam, Piyé harus menyadari nilai diriku.
Mungkin Heinz bisa membantuku.
Mata Gong Hao berbinar.
Benar! Di Menara Alkimia, pengambil keputusan sebenarnya adalah Heinz. Sama seperti dulu saat menjadi kepala pelayan dengan bantuan Andrew di lingkaran pelayan dan masuk perpustakaan, dia juga bisa mendatangi Heinz.
Tapi sekarang belum saatnya.
