Bagi Xu, hidup itu indah.
Makan, minum, tidur, bermain, menonton orang berkelahi, sendiri tidak perlu turun tangan.
Menonton pertunjukan selalu lebih mudah dan menyenangkan daripada berakting. Jika bisa berbicara, mungkin akan memberikan komentar hambar seperti mengkritik orang yang belajar tidak sungguh-sungguh, pelafalan yang salah, pose yang tidak pantas, menyebut beberapa orang bodoh, tidak bisa diajari, tidak layak tampil di panggung, otak cacat dan sebagainya.
Selama Hughie melatih para bandit, kritik diam-diam seperti ini tak pernah absen dari Xu. Sekeras apapun para penjahat berlatih, selalu ada celah untuk dikritik.
Si kecil ini bagaikan Tuhan yang cerewet, terus-menerus mencela tanpa etika. Bahkan ketika tak menemukan kesalahan, ia tetap berusaha mencari-cari kesalahan sekecil tulang dalam telur untuk merendahkan semua yang bisa direndahkan.
Bagi naga yang angkuh ini, sudut pandangnya selalu dari atas. Meski sebenarnya tak mengerti tata krama, hal itu tidak menghalanginya merendahkan segala sesuatu dengan sikap sok tahu.
Nama naga kecil ini seharusnya bukan Xu (fajar), melainkan Kosong.
Tapi masa tenang takkan bertahan selamanya. Tiba-tiba suatu hari, Xu menyadari kehidupan indah itu mulai menjauh.
Ia bukan lagi Tuhan. Yang menunggunya adalah pertunjukan di atas panggung tinggi...
Bisa disebut tipuan atau paksaan, yang jelas naga malang belum genap dua tahun ini akhirnya terbuai oleh Hughie untuk mempelajari sihir manusia.
Meskipun Naga Kegelapan Jurang secara alami memiliki tiga kemampuan: sihir ruang dimensi, kekuatan alam, dan sihir api, serta Xu memiliki kemampuan mempelajari sihir manusia yang tidak dimiliki naga lain, namun secara fisik bawaan Xu membuatnya mustahil melakukan latihan sihir melalui meditasi seperti manusia.
Tanpa meditasi, sihir manusia yang bisa dipelajari Xu tetap terbatas pada tiga jenis: ruang dimensi, kekuatan alam, dan api.
Ini membuat Hughie saat ini hanya bisa mengajarkan Xu satu jenis sihir ruang dimensi.
Berbeda dengan sihir angin atau jiwa, sihir ruang dimensi memiliki tiga jalur peningkatan utama.
Ketiga arah tersebut adalah teleportasi, serangan energi, dan barrier.
Dalam aspek teleportasi, ada level terendah transmutasi materi, level menengah teleportasi instan, dan level tertinggi Gerbang Bintang yang memungkinkan teleportasi jarak jauh dengan presisi.
Untuk serangan energi, ada level dasar serangan kejut energi, gelombang energi, dan tusukan energi. Pada level tiga tusukan energi, terbentuk dua jalur baru: satu mempelajari Pisau Vakum level 4, Pisau Pembelah Langit level 5, lalu langsung ke level 7 Pasang Surut Lubang Hitam. Jalur lain langsung mempelangkan Badai Energi level 6 dan Labyrinth Cahaya level 7.
Untuk barrier, praktisi ruang level 2 bisa mempelajari Barrier Energi yang mempercepat pemulihan kekuatan sihir, sederhana namun praktis.
Praktisi level 3 bisa mempelajari Barrier Kekosongan yang membuat target sementara dalam keadaan tak terwujud untuk menghindari serangan.
4Barrier Konservasi Level 4, dapat melemahkan kerusakan kualitatif secara konstan. 5Penghancur Barrier Level 5, dapat menghancurkan sebagian besar barrier. 6Barrier Pantulan Level 6, mampu memantulkan sebagian kekuatan serangan lawan kembali, tetapi serangan pantulan tidak boleh melebihi level pengguna. 7Barrier Pengalihan Level 7, dapat mengalihkan seluruh kekuatan serangan ke ruang dimensi kosong.
Baik dalam menyerang maupun bertahan, sihir dimensi sangatlah kuat, ini adalah karakteristik sistem sihir dimensi. Kelemahannya adalah: Pertama: Konsumsi kekuatan sihir yang berlebihan. Kedua: Varietas sihir dimensi terlalu sedikit, menyebabkan kurangnya variasi taktis. Ketiga: Tidak memiliki sihir pemanggilan.
Dari sini terlihat bahwa penguasaan Aburit dalam sihir dimensi sebenarnya sangat luar biasa, setidaknya dia telah menguasai semua sihir di pohon skill level yang sama. Hanya karena Hughie sangat memahami kelemahan fatal sihir dimensi, ditambah bantuan burung api yang menyala-nyala untuk menekan sihir air lawan, serta persiapan matang sebelumnya, barulah bisa membunuh lawan dengan mudah.
Setelah perencanaan berulang kali, Hughie memutuskan untuk mengajari Xu menggunakan sihir serangan energi dalam sihir dimensi.
Melihat Xu yang enggan mengayunkan cakar kecilnya untuk melepaskan Tusukan Vacuum, dengan berbagai gerakan yang terlihat dipaksakan, Hughie tiba-tiba merasa si kecil ini benar-benar beruntung.
“Xu, mungkin saat ini kamu belum mengerti, tapi suatu hari nanti kamu akan tumbuh besar dan memahami. Kebahagiaan bukanlah mendapatkan apa yang kamu inginkan, melainkan mensyukuri apa yang telah kamu dapatkan; saat keinginan sepadan dengan kemampuan. Renungkanlah, manusia harus memulai dari magang dan berlatih bertahap untuk mempelajari sihir, sementara naga terlahir langsung bisa menggunakan berbagai mantra kuat. Sayangnya mereka tak bisa mempelajari sihir manusia. Makhluk kecil sepertimu yang bisa mempelajari sihir Level Empat manusia sejak lahir, mengumpulkan keunggulan terkuat dari dua spesies manusia dan naga, mungkin tak ada duanya di dunia ini. Tapi aku khawatir, jika kamu bisa mempelajari sihir manusia, maka di masa depan mungkin juga bisa meniru keinginan tak berujung manusia. Aku tak bisa melarangmu mengejar apapun, maka hanya bisa membekalimu dengan kemampuan untuk memenuhi keinginan itu. Dalam hal ini, aku egois. Karena aku tak memikirkan dampakmu bagi manusia di masa depan. Jadi demi dirimu sendiri, latihlah dirimu dengan baik, belajarlah giat...”
“Hmm... gukguk!”
Si kecil tampak mulai memahami maksud Hughie.
“Swish!” Sebuah tusukan vakum melesat tajam menembus pohon besar di kejauhan, retakan ruang dimensi dengan mudah membelah batang pohon. Dengan erangan kayu tua yang tak kuasa menahan beban, pohon itu pun tumbang.
Kawanan perampok yang menyaksikan dari jauh terpana membatu.
Rayner bergumam pelan: “Demi para dewa! Apa kupikir benar anjing itu baru saja menggunakan sihir ruang dimensi manusia?”
“Anda yakin itu seekor anjing? Pemimpin.”
“Tidak, tapi akhirnya aku mengerti mengapa Hughie Glare begitu menyimpang. Karena... karena bahkan peliharaannya pun menyimpang!” Rayle menggigit giginya berkata.
Seolah mendengar ucapan Rayle, Xu menoleh ke arahnya sambil memperlihatkan giginya, cakar kecilnya perlahan terangkat ke arah sini...
Sekelompok bandit panik, berhamburan menghilang dalam sekejap.
Si kecil menggelengkan kepalanya yang imut sambil tertawa aneh, "Hehe."
Ekspresi tertawanya membuat bulu kuduk merinding.
Latihan intensif terus berlangsung hari demi hari. Selain menghadapi bandit dan Xu, Hughie sendiri juga dalam kondisi berjuang mati-matian.
Di pagi hari, suara desiran angin bergema di luar rumah.
Di tanah datar kejauhan, angin puyar yang muncul dari tanah terus berputar di tempat.
Ini adalah Hughie Glare yang sedang latihan.
Sejak tanpa sengaja memahami Wind Strike pada hari itu, dia terus mencari cara untuk menyempurnakan jurus ini lalu terus berlatih.
Angin berhenti, tubuh remaja yang bergerak super cepat pun ikut berhenti.
Seiring dengan gerakan tangan Hughie dari kejauhan, energy barrier mulai terbentuk di sekelilingnya.
Hughie menengadah dan berteriak, "Merah!"
Di langit, burung api yang menyala-nyala membuka paruhnya, aliran elemen api menyembur deras ke bawah dan menghantam energy barrier itu, memancarkan kilau cahaya berwarna-warni...
Setelah terobosan di Teater Lanya, dia buru-buru pergi dari Kota Daun Harum dan tak punya banyak kesempatan untuk latihan.
“Kecuali sihir Jiwa level dua yang sudah hampir dikuasainya, sihir Dimensi dan sihir Angin level dua sama sekali belum sempat dipelajarinya. Kesempatan langka ini harus dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan.”
“Baru saja dia melepas Barrier Konservasi level 4 dari sihir Dimensi.”
“Bagi Hughie, metode serangan bukan masalah. Semburan api Burung Api yang Menyala-nyala, serangan energi dimensi Xu, serta teknik tempur jarak dekat dengan sihir Jiwanya sudah cukup. Tapi kemampuan bertahan masih kurang. Hanya mengandalkan kelincahan dan kecepatan jelas tak cukup menghadapi Bushido tingkat tinggi. Sihir barrier dimensi efektif mengatasi kelemahan ini.”
“Saat memutuskan mengajari Xu mempelajari serangan energi dalam sihir Dimensi, Hughie sudah menetapkan fokusnya pada sihir barrier untuk saling melengkapi.”
“Memusatkan kekuatan sihir terbatas pada pertahanan dan kecepatan, sementara menggunakan kemampuan Bushido untuk menyerang - inilah strategi Hughie untuk memaksimalkan kekuatan saat ini.”
“Semburan elemen api Merah dikurangi sepuluh persen kerusakan oleh Barrier Konservasi, tapi gelombang kejut sisanya masih menerjang Hughie. Untungnya dia refleks menghindar.”
“‘Pengurangan kerusakan konstan perlu dikombinasikan dengan sihir lain untuk efek optimal,’” gumam Hughie.
“Dia membisikkan mantra, Perisai Angin muncul mengelilingi tubuhnya sebelum Barrier Konservasi dilepaskan kembali.”
“‘Merah, sekali lagi, dengan seluruh tenaga!’”
"Kali ini, ketika elemen api yang telah dilemahkan menerobos barrier konservasi, sisa energi elemen api menghantam Perisai Angin dengan keras. Perisai Angin yang rapuh memancarkan kilau cahaya berwarna-warni akibat serangan ganas energi elemen, bertahan sebentar sebelum akhirnya menghilang. Namun pada saat ini, semburan api Merah sama sekali tidak melukai Hughie.
"Efek pelemahan serangan barrier konservasi seharusnya tidak separah ini. Tampaknya ini karena barrier level rendah belum dikuasai dengan baik. Tapi tidak masalah, kombinasi sihir lintas unsur bisa menutupi kekurangan sementara," kata Hughie dengan puas.
Efek samping peningkatan level yang terlalu cepat mulai terlihat sekarang - dia tiba-tiba dihadapkan pada dilema harus mempelajari banyak sihir sekaligus, sementara waktunya jelas tidak cukup.
Tanpa dasar yang memadai, mempelajari sihir tingkat tinggi secara tergesa-gesa tidak bisa mengeluarkan kekuatan sebenarnya. Barrier konservasi hanya bisa melemahkan 10% kerusakan. Sedangkan barrier konservasi dengan kekuatan penuh bisa melemahkan minimal 30% kerusakan dari semua atribut secara konstan dalam waktu tertentu.
Untungnya Hughie masih bisa menggunakan sihir lain untuk menutupi kekurangan.
Sayangnya, dia tidak bisa menggunakan sihir unsur angin dan sihir dimensi secara bersamaan. Saat ini kombinasi ganda sihir hanya bisa dilakukan dalam unsur yang sama. Kombinasi sihir lintas unsur merupakan lompatan kesulitan yang signifikan.
Bagi sebagian besar pengguna sihir, mereka tidak akan bersusah payah menyelesaikan kombinasi penggunaan sihir dari unsur berbeda. Karena ketika melatih unsur yang sama hingga level tinggi, secara alami akan ada sihir pengganti yang lebih baik, sama sekali tidak perlu mensimulasikan efek sihir tingkat tinggi melalui kombinasi berbagai sihir.
Tapi Hughie berbeda. Serangan Angin Cepat kemarin membuatnya menemukan jalan baru dalam pelatihan sihir, yaitu menggunakan kombinasi sihir level rendah untuk meniru efek sihir tingkat tinggi.
Dalam tingkat tertentu, Serangan Angin Cepat adalah pengganti sihir level 5 Tornado Naga. Meskipun kekuatannya mungkin tidak sehebat Tornado Naga, dan cara penggunaannya memiliki banyak batasan, tetap tidak dapat disangkal ini adalah cara yang baik untuk cepat memperoleh kekuatan tempur yang kuat.
Bagi Hughie, pertempuran yang akan datang akan semakin sulit. Dia harus meningkatkan kemampuannya secepat mungkin dalam waktu singkat.
Setelah mencoba penggunaan barrier ruang dimensi, Hughie kembali memfokuskan perhatian pada sihir unsur angin.
Sihir unsur angin level dua tidak memiliki banyak sihir ofensif kuat, justru lebih banyak sihir pendukung seperti Penciuman Angin dan Penglihatan Angin. Tapi sihir penguatan diri seperti ini tidak terlalu berarti bagi Hughie yang sudah menjadi Bushido level tiga. Justru di bidang pemanggilan, unsur angin memiliki sihir panggilan peri angin yang merupakan peningkatan level yang cukup baik.
"Pemanggilan peri elemen, adalah salah satu teknik pemanggilan yang paling unik dalam semua sistem pemanggilan. Ini merupakan cabang tersendiri. Di tingkat lebih tinggi memang ada mantra pemanggilan yang lebih maju, seperti pemanggilan iblis angin, bahkan pemanggilan naga angin kelas atas, namun pemanggilan peri angin sama sekali berbeda dengan ini semua.
Karena kekuatan atau kelemahan peri elemen sangat terkait erat dengan kemampuan dan pembinaan dari pemanggil.
"Wahai peri atmosfer, jawablah panggilanku, berikan hukuman keras kepada yang tak menghormati..." Bersamaan dengan pengucapan mantra yang perlahan, unsur angin mulai berkumpul di sekitar Hughie, secara bertahap membentuk sosok elemen humanoid semi-transparan dengan semburat biru.
Mungkin karena karakteristik angin, peri angin yang melayang di udara ini terlihat seperti gumpalan awan biru muda berbentuk manusia. Saat wujud fisiknya benar-benar menggumpal dan terbentuk, ternyata berwujud gadis kecil yang anggun.
Peri elemen yang seluruhnya tercipta dari penggumpalan unsur angin ini bagaikan bayangan kabur di layar. Yang mengejutkan Hughie, dia bahkan memiliki rambut panjang dan gaun yang terbentuk dari elemen angin yang menggumpal.
Pita gaunnya berkibar-kibar, mirip bidadari terbang.
Hughie perlahan mengulurkan tangan, mencoba menyentuh peri ini, namun tangannya justru menembus dadanya, hanya merasakan hembusan angin lembut di punggung tangan.
"Siiih!" Peri elemen mengeluarkan suara riang, terlihat dia sepenuhnya memahami maksud Hughie, lalu tertawa dengan penuh kemenangan.
“Bagus, setidaknya dalam bentuk ini, kamu sama sekali tak perlu khawatir terhadap kerusakan fisik biasa.” Hughie tersenyum sambil menarik kembali tangannya.
Karena peri elemen tidak memiliki wujud fisik, mereka kebal terhadap semua serangan pedang dan golok biasa. Namun serangan sihir dan Aura Pertarungan bisa melukainya.
“Tunjukkan kemampuanmu. Sepengetahuanku, kekuatan peri elemen mengikuti kemampuan majikannya. Jadi mungkin aku bisa melihat bagian mana dari keahlianku yang kau miliki.”
“Aduh!” Peri elemen itu mendongak ke langit sambil melolong. Seketika, dia berubah menjadi angin puyuh yang bergulung-gulung menerjang ke kejauhan. Di padang luas, angin topan tiba-tiba berputar liar, menggelegar memekakkan telinga.
“Hah?” Hughie terkejut.
Dia tak menyangka peri elemen hasil panggilannya ini ternyata memiliki kemampuan ganda campuran teknik Pukulan Angin Deras miliknya, bahkan bisa mengeluarkan sihir mirip tornado.
“Apa lagi yang bisa kau lakukan?” teriaknya keras.
Dari pusaran angin ganas, bilah-bilah angin tajam beterbangan menghujam pohon besar di kejauhan, mengiris luka-luka di batangnya.
Serangan Bilah Angin.
Lalu Perisai Udara menyelubungi tubuhnya, disusul Sihir Pusaran Angin.
Peri elemen angin sama sekali tidak membutuhkan konsumsi tenaga saat menggunakan sihir unsur angin, apalagi menggunakan mantra. Namun karena Hughie masih pemula dalam sihir ini, peri elemen yang dipanggilnya hanya bisa bertahan sebentar sebelum menghilang dengan sendirinya. Tapi dalam waktu singkat itu, dia berhasil menunjukkan lima jenis sihir andalan Hughie Glare, kecuali beberapa seperti Feng Ying dan Belah Angin yang belum dikuasai.
Melihat peri elemen anginnya mampu menguasai begitu banyak sihir, Hughie tersenyum bahagia.
Perlu diketahui bahwa tidak semua peri elemen bisa menggunakan sebagian besar sihir seunsur yang dikuasai tuannya. Kemampuan mewarisi kekuatan sihir sang tuan bergantung pada bakat alam dan tingkat pemahaman penyihir di cabang sihir tersebut.
Seorang mentor sihir angin dengan bakat terbatas mungkin hanya bisa memanggil peri elemen yang mewarisi satu jenis sihir angin. Bahkan jika kekuatan tuannya meningkat, kemampuan belajar peri elemen tersebut tetap terbatas. Sedangkan praktisi angin seperti Hughie yang memiliki bakat luar biasa dan telah mencapai tingkat aura angin, peri elemennya bisa mewarisi sebagian besar sihir angin yang dikuasainya dengan kemampuan belajar yang sangat tinggi.
Artinya, bakat alam dan tingkat pemahaman Penyihir menentukan seberapa banyak kemampuan yang bisa diwarisi dan dipelajari peri elemen dari Tuan, sedangkan kekuatan Penyihir menentukan tingkat sihir yang bisa dipelajari peri elemen. Jika Penyihir hanya Level dua, maka peri elemen yang dipanggil juga hanya bisa melepaskan sihir Level dua. Jika Penyihir Level 7, peri elemen bisa mempelajari sihir Level 7 dari Tuan. Jumlah sihir yang bisa dipelajari bergantung pada bakat alam Penyihir, sementara kekuatan sihir yang digunakan ditentukan oleh tingkat pemahaman Penyihir.
Setiap penyihir hanya bisa memiliki satu peri elemen yang sama dalam satu seri sihir, tidak bisa dipanggil ulang. Level peri elemen akan mengikuti kenaikan level Tuan - setiap kali Tuan naik satu level, peri elemen juga akan naik satu level sehingga bisa mempelajari sihir yang sesuai. Peri elemen hanya bisa mempelajari sihir yang sesuai dengan levelnya sendiri. Jika saat Tuan naik level, peri elemen belum menguasai sihir dasar tertentu, berarti mereka tidak akan bisa mempelajari sihir tersebut di masa depan. Karena kurangnya sihir dasar, mereka juga tidak bisa mempelajari sihir tingkat lanjut yang sesuai, yang berarti peri elemen kehilangan separuh fungsinya.
Peri elemen yang telah dibunuh, ketika dipanggil kembali akan melupakan semua sihir yang pernah dipelajari. Levelnya akan kembali ke Level dua, hanya mempertahankan sihir Level dua yang diwarisi sejak kelahiran. Jika level penyihir sendiri sudah mencapai Level tiga, berarti peri elemen akan selamanya satu level lebih rendah dari Tuannya. Begitu penyihir mencapai puncak Level tujuh, peri elemen tidak akan bisa naik level lagi alias menjadi sia-sia permanen.
Kekuatan peri elemen ditentukan oleh level penyihir, bakat alam sang penyihir, serta perawatan dan pengembangan pascakelahiran. Tiga faktor ini harus ada semua.
Karena pemanggilan peri adalah sihir Level dua, peri elemen dengan tingkat ini sangat sulit bertahan dalam pertempuran. Bagi sebagian besar penyihir, mengembangbiakkan peri elemen tidak berarti. Syarat seperti sinkronisasi level dengan peri, menjaga peri tetap hidup, serta memperhatikan pengembangan dan perawatannya dalam pertempuran, ditambah batasan bakat alam, membuat peri elemen jarang menguasai berbagai sihir milik Tuan. Akibatnya, sebagian besar penyihir memilih menggunakan peri elemen hanya sebagai panggilan Level dua biasa. Lagipula dengan meningkatnya kemampuan sihir unsur angin, mereka bisa memanggil makhluk angin yang lebih kuat.
Namun setelah berpikir panjang, Hughie akhirnya memutuskan untuk mengabaikan semua sihir level dua unsur angin lainnya dan fokus sepenuhnya pada pemanggilan peri angin. Mengingat kemahirannya dalam menggunakan Feng Ying, yakinlah bahwa menguasai peri angin dengan cepat bukanlah hal sulit.
Memanggil kembali peri elemennya, Hughie berkata pada makhluk itu: "Aku tidak tahu apakah kau mengerti perkataanku. Tapi mulai hari ini, kau akan ikut bertempur bersamaku. Kau akan menjadi partner baruku, namamu akan kusebut Biru."
Sejak hari itu, Hughie Glare mulai berlatih keras aplikasi barrier ruang dimensi dan pemanggilan peri elemen angin. Merah dan Hijau menjadi lawan latihan terbaiknya.
Untuk meningkatkan kekuatan Hughie secepat mungkin, Merah dan Hijau tanpa ampun melancarkan serangan gencar padanya.
Setiap pagi, para perampok menyaksikan bola api beterbangan memenuhi langit, cahaya merah menyala-nyala.
Di tengah kobaran api yang ganas, remaja berambut emas itu melompat-lompat layaknya pejuang pantang menyerah. Siluet rentannya terlihat begitu kecil di lautan api, seolah setiap detik bisa menjadi akhirnya, namun selalu secara ajaib lolos dari maut.
Setiap kali, latihan baru berakhir ketika remaja itu terjatuh kelelahan total. Kemudian ia meminum sebotol obat, dan dalam sekejap sudah kembali bersemangat untuk bertarung lagi.
Latihan gila-gilaan ini membuat para perampok tercengang. Tak seorang pun memahami mengapa remaja ini bisa sebegitu nekatnya.
Bagi Hughie, kemajuan yang dibawa oleh latihan gila ini memang sangat signifikan.
Hughie akhirnya menyadari mengapa sebagian besar penyihir enggan mengambil jalur multi-unsur.
Ini bukan hanya karena latihan multi-unsur akan menyita energi penyihir, tapi juga karena keterbatasan mantra - dalam waktu pertempuran, penyihir biasanya sulit menggunakan terlalu banyak sihir sekaligus.
Memiliki banyak sihir tapi tak sempat digunakan sama dengan tidak memilikinya.
Inilah kelemahan taktik kombinasi sihir tingkat rendah. Apa yang bisa diselesaikan satu sihir tingkat tinggi, mungkin membutuhkan beberapa mantra dan gerakan dari Hughie. Dalam pertempuran, waktu adalah nyawa. Hughie sama sekali tidak bisa melepaskan barrier kekekalan dan Perisai Angin sambil menggunakan mantra ganda untuk Wind Strike, lalu melontarkan sihir jiwa ke musuh. Saat dia menyelesaikan semua ini, mungkin lawan sudah melemparkan beberapa sihir tingkat tinggi ke arahnya.
Bagaimana memecahkan masalah ini? Beberapa hari ini Hughie terus-menerus merenung.
