"Seberapa sempurna pun jebakan strategis, tetap membutuhkan koordinasi taktis yang sukses. Sedangkan keberhasilan taktis bergantung pada kemampuan pelaksananya."
"Yang memuaskan Hughie adalah: meskipun Crispin Bolan secara fisik adalah orang yang tidak berguna, pria ini tenang, stabil, berkehendak kuat, berpendirian teguh - secara mental sama sekali tidak rusak."
Apapun tingkat bahaya dan kesulitan rencana yang disusun Hughie dan mereka, bagi Bolan yang telah mengalami penderitaan sepuluh tahun di penjara, semua itu bukan masalah besar. Asalkan dia mau, bahkan bisa berlari cepat dengan kaki patahnya yang separuh sambil terhuyung-huyung di tanah.
Menurut rencana Eagal Ashlin, aksi kabur massal ini membutuhkan serangan dari dalam dan luar Penjara Spark. Hughie dan kawanan akan bertugas mengalihkan perhatian pasukan Kavaleri di sekitar penjara, terutama para pejuang Armor Bersisik Gelap - pasukan utama pengejaran dan pertahanan yang terlatih secara militer, bukan sekadar duel bushido biasa.
Sedangkan Bolan akan memikul tanggung jawab besar untuk menyatukan para tahanan di dalam penjara.
Dia harus memilih partner yang paling bisa dipercaya, lalu bersama-sama membuka jalan keluar dari dalam.
Cincin Dimensi yang diberikan Hughie kepada Bolan telah menyediakan berbagai senjata dan peralatan penting bagi mereka.
Tentu yang terpenting adalah persediaan makanan dalam jumlah besar di dalamnya.
Bagi para narapidana yang telah lama menderita, tak ada yang lebih penting dari makanan. Hughie membutuhkan mereka keluar dengan sehat melalui pertempuran, bukan merangkak lemah lewat lubang.
Seperti kata Hughie sendiri, "Ini adalah pemberontakan bersenjata, perampasan dengan kekerasan, bukan sekadar kabur."
Inilah tuntutan yang diberikan Hughie kepada mereka.
"Mengenai peta struktur dan pertahanan penjara, sebenarnya sebagian besar juga dipersiapkan untuk Bolan dan kawan-kawannya. Ini bisa meminimalkan serangan saat mereka melarikan diri dari penjara."
"Beritahu partnermu bahwa kalian bisa mengajukan permintaan kapan saja padaku. Aku akan berusaha mengirimkan barang yang kalian butuhkan. Jangan meragukan kemampuanku, aku tidak hanya bisa membuat cincin teleportasi, tapi juga formasi teleportasi. Bola kristal jarak jauh di tanganmu bisa membantuku melakukan penanda lokasi dimensi ruang untuk memastikan teleportasi akurat. Sayangnya, aku bisa mengirim diriku masuk tapi tidak bisa keluar. Formasi teleportasi membutuhkan ruang dan waktu yang cukup, kondisi sel tahanan tidak memungkinkan. Selain itu, jika mereka menemukan dan mengaktifkan penghalang sihir, formasi teleportasi akan kehilangan efektivitas. Jadi aku hanya bisa mengirimkan perlengkapan. Biaya mengaktifkan formasi teleportasi juga sangat tinggi. Aku harap kalian bisa menyusun daftar kebutuhan sekaligus agar aku bisa mengirimnya satu kali. Kalau terlalu sering, aku bisa bangkrut."
"Ya ampun, kamu juga bisa alkimia?" Bolan sulit mempercayai telinganya sendiri.
"Banyak." jawab Hughie.
Rencana detail selanjutnya dibahas oleh Eagal Ashlin dan Bolan. Hughie sudah tidak tertarik lagi terlibat.
Setelah menyerahkan bola kristal pada Eagle, Hughie bangkit meninggalkan kamar. Ia menuju balkon membiarkan angin malam menerpa wajahnya, mendinginkan pikirannya yang masih bergejolak.
Lilith menyusul dari belakang.
Dia bersandar di pagar balkon, kucing liar itu menunjukkan sisi lembut yang jarang terlihat: "Sedang memikirkan apa?" tanyanya.
"Aku sedang berpikir, jalan balas dendamku telah menyeret begitu banyak orang tak bersalah ke dalam kobaran perang."
"Oh? Mulai meratapi nasib dunia dan berbelas kasihan pada umat manusia?"
"Mungkin. Menurutmu apa artinya?" tanya Hughie.
"Mungkin nuranimu mulai bangkit."
Hughie terkekeh lembut: "Mungkin. Atau justru inilah yang kusesali. Meskipun Kekaisaran Lans yang kukenal memiliki raja kejam, pejabat korup, dan bawahan tidak kompeten, negara yang kulihat ini belum sampai pada titik perlu digulingkan atau dilakukan pemberontakan. Namun semua yang kulakukan justru benar-benar melukai negara ini dan rakyatnya."
Terkadang Hughie penasaran, takdir apa yang membawanya ke dunia ini. Takdir tidak memberinya dunia yang gelap di bawah kekuasaan kejam, tidak membutuhkannya sebagai penyelamat yang turun ke dunia. Hal ini membuat tindakannya melawan kekaisaran kehilangan legitimasi moral yang jelas.
"Bagaimana jika negara ini sudah membusuk hingga ke tulang, berada dalam kondisi tak terselamatkan?" Mungkin dia akan memilih untuk berseru menggulingkan kekuasaan yang korup. Atau apapun yang dilakukannya selalu memiliki pembenaran dan dalih atas nama keadilan. Namun faktanya, Kekaisaran Lans justru semakin makmur, kondisi hidup mayoritas rakyat jelata cukup baik dengan sandang pangan terpenuhi. Meski masih ada sisi gelap dalam masyarakat, di era besar sistem kekaisaran feodal ini, perkembangan Kekaisaran Lans sedang berada dalam fase naik.
Bahkan jika Hughie sendiri yang melakukannya, belum tentu bisa melakukan lebih baik dari kondisi dasar produksi yang ada.
Dalam situasi seperti ini, tindakan Hughie sebenarnya sedang menyeret negara ini ke neraka.
Ini membuatnya terjebak dalam kondisi pasif dan tidak adil secara perilaku, sekaligus membuatnya tak bisa memahami mengapa takdir memperlakukannya seperti ini.
Hughie tidak menganggap dirinya orang baik, tapi juga tak ingin menjadi jahat. Dia tak pernah percaya pada kebaikan atau kejahatan mutlak, hanya pada keuntungan besar, kepentingan yang lebih besar, dan situasi keseluruhan. Dia yakin segala sesuatu ada alasannya.
Tapi hanya keberadaan dirinya sendiri di dunia ini yang tak menemukan alasan sedikitpun.
Inilah yang membuatnya terus kebingungan.
"Mengapa Anda bersikeras mencari pembenaran adil untuk tindakan sendiri?" Ini membuat Lilith tak bisa mengerti.
“Dengan serius Hughie menjawab: 'Seorang filsuf pernah berkata: Manusia mungkin tidak dilahirkan dengan kebaikan, tapi itu tidak berarti kita tidak boleh memiliki hati yang condong pada kebaikan; Kita tidak harus menjadi orang suci, tapi tidak boleh tidak mengagumi dan memuja orang suci; Mengikuti tren kesenian bukanlah kesalahan, mengikuti kekejianlah yang salah. Condong pada kejahatan menuju kebaikan bukanlah kesalahan, menganggap kejahatan sebagai keindahanlah yang salah. Hughie Glare mungkin bukan orang baik, tapi tidak akan bangga akan hal itu. Aku mungkin akan menyakiti banyak orang tak bersalah ketika diperlukan, tapi itu tidak berarti hatiku tenang tanpa penyesalan; Saat kita menyakiti orang lain, setidaknya kita harus benar-benar memahami apa yang kita lakukan dan mengapa melakukannya, itu bisa mencegah kita tersesat arah dan terus mengejarnya dengan gigih.'”
“Sangat menarik, aku belum pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya.”
“Itu karena orang yang mengatakannya, tidak pernah ada di dunia ini.” Jawaban Hughie membuat Lilith sangat bingung.
Memandang kegelapan di kejauhan, Hughie bergumam: “Kurasa aku mulai mengerti mengapa takdir mengaturku datang ke dunia seperti ini. Perilaku kita tidak ditentukan oleh latar belakang zaman kita, tapi hanya oleh hati kita sendiri. Jika ini adalah dunia yang dikuasai kegelapan dan kebusukan, semua yang kulakukan bisa diselimuti lingkaran cahaya keadilan. Tapi nyatanya bukan. Takdir memang seperti ini, ingin mengungkap kebenaran agung itu, membuat kita memilih dalam situasi yang tidak terpaksa, hanya pilihan dalam kondisi seperti inilah yang benar-benar sesuai dengan kualitas hati kita.”
"Dia menoleh ke Lilith, berkata lembut: 'Maka aku mengerti, aku bukan orang baik, Lilith. Meski dulu aku sedih akan takdir partnerku, marah akan perlakuan kejam negara ini, tapi takdir tak memberiku alasan untuk melawan negara atau menentang masyarakat. Ia hanya ingin mengujiku, membuatku menunjukkan jati diri sebenarnya. Aku tak akan melawan negara ini dengan dalih membela rakyat melawan kekaisaran korup. Aku melakukan semua ini untuk diri sendiri, untuk partnerku yang telah mati, untuk balas dendam. Lihat, inilah kebenaran. Sebuah kebenaran menyedihkan bahwa diriku yang sebenarnya jauh lebih hina dari yang pernah kukenal.'"
"'Tapi itu tak membuatmu mengubah rencana-mu, bukan?'"
"'Ya, itu justru menguatkan tekadku. Karena di sini adalah dunia yang kuat bertahan, yang lemah dimangsa. Meski semua orang paham aturan ini, tapi hanya yang lemah... yang berhak mengatakannya. Dulu, aku adalah si lemah, terlalu banyak yang bisa melahapku. Saat tak mampu melawan kebenaran ini, aku memilih bergabung dengannya. Aku menanggung segala perundungan yang pantas diterima si lemah, mematuhi aturan permainan dunia ini, maka saat aku menjadi kuat, pantaslah aku mendapatkan segala yang menjadi hakku, bukan memberi belas kasihan sia-sia pada orang lain.'"
"'Anda...'"
"'Lilith, aku ingin menjadi lebih kuat. Apa kau mau membantuku?' Hughie menggenggam tangan Lilith bertanya."
Wajah Lilith memerah: "Anda... Anda ingin melakukan apa?"
"Masih ada waktu sebelum operasi dimulai. Aku harus meningkatkan kemampuan sihir dan Bushido-ku selama ini. Aku akan menggunakan waktu ini untuk latihan intensif. Aku butuh bantuanmu, Lilith. Kamu harus membantuku dalam banyak hal - bisnis Keluarga Dardanelle tidak boleh terhenti, eksperimen alkimia-ku membutuhkan asisten, latihan sihir-ku perlu sekutu, bahkan latihan Aura Pertarungan-ku pun membutuhkan mentor. Dan kaulah pilihan terbaik."
"Jika begitu, mungkin ada pilihan yang lebih baik."
"Siapa?"
"Brian."
"Tapi..."
Lilith menyela: "Aku tahu yang ingin kaukatakan, tapi kau tidak benar-benar memahami Brian. Mungkin dia tidak paham sihir, tapi dia petarung sejati. Pengalaman bertempur dan melarikan dirinya bisa mengajarmu banyak hal. Jangan remehkan dia. Sosok yang bisa menjadi pemimpin Kota Robin pasti bukan orang sembarangan."
Hughie mengangguk perlahan sambil menatap Lilith.
"Ya, Lilith," katanya.
Di laboratorium terpencil lembah itu, akhirnya hadirlah Manusia sejati kedua dan ketiga - Lilith dan Bryan Buckler.
Saat mereka diteleportasi ke lembah ini, barulah mereka memahami apa yang ditemukan Hughie di tempat ini.
Laboratorium Electra, bahkan bagi mereka yang tak pernah mempelajari alkimia sekalipun, tetap memancarkan daya tarik yang tak terbantahkan.
Meski tidak pernah mempelajari alkimia sebelumnya, Lilith dengan cepat terpesona oleh berbagai pengetahuan sihir.
Setiap orang yang tidak bisa mempelajari sihir, secara alami memiliki kekaguman terhadapnya.
Mereka mendambakan kemampuan untuk mempelajari dan menggunakan kekuatan sihir secara bebas.
Lilith tidak terkecuali.
Menjadi asisten alkemis terhandal di benua saat ini merupakan keberuntungan besar bagi Lilith.
Bisnis besar pertama Keluarga Dardanelle dan produksi berbagai produk alkimia dialihkan Hughie ke pundak Lilith. Dengan tekun dia belajar berbagai teknik alkimia dari Hughie yang mengajarkannya tanpa reserve.
Yang menggembirakan, Lilith memang gadis cerdas yang selalu cepat menguasai trik produksi dalam proses alkimia. Saat Bushido mempelajari alkimia, mungkin mereka tidak memiliki kemampuan penyihir dalam mempercepat proses eksperimen dengan sihir, tapi keunggulan besar terletak pada stabilitas tangan mereka yang luar biasa.
Meski tidak bisa melakukan eksperimen dan penelitian alkimia kompleks, dalam hal kemampuan produksi mekanis mereka bisa memenuhi permintaan alkemis dengan sempurna dan cepat.
“Pada tingkat tertentu, alkemis sejati sebenarnya adalah sekelompok peneliti yang mengenakan jas lab putih dan bekerja di laboratorium, hanya saja mereka juga merangkap tugas produksi. Hughie tanpa ragu memisahkan penelitian dan produksi, memilih seorang Bushido untuk membantunya dalam produksi teknologi yang sudah terbentuk.
Sedangkan dirinya sendiri, dia bahkan menghemat tenaga untuk meneliti.
Tiga buku catatan Electra mengandung terlalu banyak hal yang layak dipelajari. Hanya mempelajari ketiga buku catatan ini saja sudah cukup menghabiskan terlalu banyak waktunya. Apalagi kunci saat ini adalah dia harus cepat meningkatkan kekuatannya sendiri.
Sementara Lilith dan Xu secara bertahap mengambil alih produksi alkimia dari Hughie, Hughie yang akhirnya terbebas dari banyaknya produksi alkimia kini bisa melakukan latihan yang telah lama dinantikannya.
Tapi kali ini, dia memiliki guru baru.
