Satu langkah melangkah, memasuki dimensi yang sama sekali baru.
Anak tangga yang memancarkan kilau perak bagai permukaan danau, menginjaknya akan menciptakan riak-riak beruntun. Fenomena ini terjadi karena materialnya terbuat dari silikon kristal - logam terlangka di dunia.
Silikon kristal adalah bahan alkimia terbaik dengan aplikasi luas: mulai dari pembuatan boneka magis, peralatan alkimia, hingga formasi magis. Material ini menjamin peningkatan daya hancur alkimia, stabilitas proses, dan menjadi favorit setiap alkemis. Bahkan Pulau Purgatory hanya memiliki sebesar kepalan tangan. Di sini, Electra menggunakannya sebagai anak tangga menuju laboratoriumnya.
Tanpa sempat terkagum-kagum pada kemewahan ini, Hughie menaiki tangga dengan hati-hati sambil mengawasi sekeliling.
Dia menyadari bukan hanya tangga, tapi juga dinding dan langit-langit sekeliling terbuat dari silikon kristal.
Namun yang lebih mencolok adalah rangka-rangka putih berserakan di sepanjang tangga menara.
Sebagian tulang putih itu menghitam, ada yang remuk redam, beberapa bahkan tertancap panah-panah kecil berwarna jelaga.
Jelas ini adalah sisa jasad para penyusup.
Hughie hampir bisa memastikan, di balik dinding kristal silikon ini pasti terdapat berbagai perangkap mekanis berbahaya. Bahkan dia melihat kerangka manusia yang jari-jarinya terkunci di celah dinding. Sepertinya seorang alkemis tergoda oleh harta dan mencoba mencongkel kristal silikon dari dinding. Akibatnya panah beracun dari balik dinding menembus rongga matanya, sekaligus menyematkan jarinya ke dinding. Ini memungkinkan Hughie melihat jelas lubang pancar panah beracun yang masih memancarkan cahaya biru samar.
Belajar dari contoh sebelumnya, Hughie tidak menyentuh kristal silikon tersebut.
Yang menarik perhatiannya adalah barang peninggalan para penakluk menara yang tewas. Sebagian besar disimpan dalam kantong kulit yang melekat di tubuh.
Hughie mengambil salah satu kantong secara acak. Isinya segenggam Koin Emas Viter. Setelah mengeluarkan uang logam, ditemukan juga buku catatan kulit hitam kecil, beberapa obat, dan peralatan alkemi.
Buku hitam kecil itu mencatat pemahaman pribadi alkemis yang tewas tentang alkimia, seringkali disertai catatan penemuan unik mereka sendiri sebagai bonus tambahan.
Kantong kulit semacam ini jumlahnya cukup banyak. Banyak alkemis terbiasa mencatat pemahaman dan penemuan tentang alkimia di buku kecil yang selalu dibawa, terkadang dilengkapi dengan penemuan khusus tertentu.
Alkemis yang kepalanya tertusuk panah beracun itu juga memiliki tas kulit serupa. Semasa hidupnya, jelas dia adalah otoritas dalam penelitian obat. Beberapa formula khusus tercatat di buku kecilnya, membuat Hughie sangat tertarik.
Selain itu ada seorang alkemis lain yang secara mengejutkan membawa peralatan alkemi seperti Minyak Persembahan. Yang mengagumkan, dia berhasil menyelesaikan dengan sempurna masalah ketidakstabilan Minyak Persembahan, mengubahnya menjadi senjata ampuh yang bisa digunakan kapan saja tanpa perlu proses pembuatan rumit dan batasan waktu penggunaan.
Ini jelas merupakan penemuan besar. Sayangnya penemuan ini bersama penemunya terkubur dalam menara pencarian rahasia tertinggi alkimia.
Hal ini membuat Hughie bersemangat luar biasa. Dengan cepat dia mengumpulkan catatan penelitian dan peralatan jadi dari alkemis-alkemis yang tewas tersebut. Setiap alkemis yang berani memasuki menara ini pasti memiliki bakat alkemi yang luar biasa, masing-masing dengan pemahaman unik dan penemuan spesifik dalam alkimia. Dari sudut pandang ini, selama ratusan tahun kematian alkemis di tempat ini telah mengubahnya menjadi gudang harta warisan alkimia raksasa. Bahkan tanpa penemuan yang ditinggalkan Electra, warisan ini saja sudah cukup membuat Hughie pulang dengan hasil berlimpah.
Jalan menuju puncak menara tidak panjang, namun hampir setiap anak tangga dipenuhi bangkai mayat, termasuk pecahan boneka magis. Beberapa boneka magis dibuat sangat rumit, bahkan belum pernah dilihat Hughie. Hughie juga dengan hati-hati mengumpulkannya.
Untuk yang tercatat dalam dokumen, Hughie bisa langsung mempelajarinya. Sedangkan yang tidak tercatat, Hughie hanya bisa melakukan analisis dan penelitian melalui produk jadi.
Hasrat membara akan pengetahuan adalah sumber motivasi setiap alkemis untuk berkembang. Tidak melewatkan sedikit pun kesempatan untuk meningkatkan diri, barulah seseorang bisa menjadi kuat dengan cepat.
Dari mayat-mayat ini terlihat jelas bahwa jalan ke puncak menara benar-benar penuh bahaya tersembunyi di setiap langkah. Meskipun Hughie telah mematikan pusat kendali perangkap, dia tidak bisa menjamin apakah masih ada entitas yang tidak bisa dinonaktifkan.
Ternyata...
"Roarrr!" Raungan rendah menggema di menara, disertai gema yang menderu.
Hughie langsung menoleh: "Hati-hati! Monster penjaga Electra mungkin masih aktif. Dia takkan membiarkan kita bebas keluar-masuk setelah mematikan perangkap. Menguji kekuatan fisik di samping kecerdasan, itu memang gaya khas Electra."
Melalui pemahaman akan kebiasaan kerja Electra sebelumnya, Hughie telah cukup mengenal legenda alkemis besar ini.
Di sudut tangga, muncul bayangan hitam samar yang memancarkan semangat menggentarkan nan perkasa.
Itu adalah Baoya Bersayap Empat, monster magis level sebelas.
Hughie tidak terkejut, Electra telah lama memberikan isyarat diam-diam kepada semua orang, memberitahu setiap orang yang masuk tentang apa yang akan mereka hadapi.
Baoya bersayap empat adalah salah satu monster magis paling menakutkan di dunia. Mereka memiliki kekuatan dahsyat, cakar tajam yang bisa merobek semua penghalang. Dengan dua pasang sayap kuat, mereka juga bisa terbang. Sebagai monster unsur angin, mereka mampu melepaskan sihir angin yang mematikan dan sangat ganas.
Hughie tidak berharap Baoya bersayap empat ini akan membiarkannya lewat. Dendam selama ratusan tahun terkurung di menara membuatnya ingin membunuh setiap intruder. Kecuali makhluk seperti naga sihir Rotte yang bisa berkomunikasi, satu-satunya cara Hughie melewati ini adalah dengan membunuhnya.
Tapi bagi Hughie, membunuh Baoya ini tak lagi sesulit dulu.
Kekuatannya telah berkembang pesat. Tanpa perlu mengandalkan diri sendiri, Bushido Hitam di sisinya saja sudah cukup menyelesaikan segalanya.
Namun mengingat ini adalah monster angin, Hughie tiba-tiba ingin tahu efek maksimal dari sihir angin tingkat tinggi. Ia penasaran melihat hasilnya ketika digunakan oleh cakar monster.
Ia menoleh ke Bushido Hitam dan Xu: "Kalian cukup mengawasi dari samping. Kecuali aku benar-benar terjepit, jangan turun tangan. Aku akan berusaha mengalahkan lawan ini dengan kemampuanku sendiri."
Xu berubah menjadi anak laki-laki kecil dalam kepulan asap biru, dia menatap Hughie dengan serius sambil berkata: "Ayah, lebih baik Anda berhati-hati, makhluk ini tidak lebih mudah ditangani dibanding Tikus Iblis itu."
"Tapi juga tidak jauh lebih sulit." Hughie tersenyum: "Untuk monster Baoya ini, ruang di sini terlalu sempit. Tubuhnya yang besar membuatnya hanya bisa mengandalkan kekuatan fisik. Untuk pertempuran udara, akan lebih sulit. Elektra sengaja membatasi kemampuan monster ini, mungkin untuk mengurangi tingkat kesulitan."
Mengayunkan pedang panjangnya, Hughie menunjuk ke arah monster itu: "Ayo binatang! Masalah terbesar sudah kuselesaikan, kau hanya batu penghalang kecil di jalan menuju gerbang pengetahuan Elektra."
"Roarrr!" Monster raksasa itu mengaum penuh kemarahan. Meski tak bisa bicara, kecerdasannya cukup untuk memahami penghinaan itu. Dua pasang sayapnya mengepak, empat bilah angin tajam meraung di udara menyambar Hughie.
Di saat bersamaan, peri angin telah muncul di atas kepala Hughie. Dengan teriakan melengking, empat bilah angin serupa melesat untuk menangkis serangan.
Tabrakan bilah angin yang ganas menciptakan riak-riak sihir bagai gelombang kekuatan yang menerjang ke segala penjuru.
Dengan perlindungan roh angin yang menyelimuti tubuhnya, Hughie merentangkan kedua tangannya: "Gelombang kejut salib terbalik!"
Dua gelombang energi magis menyilang seperti salib terbalik, merobek segala yang dilewati menuju monster bersayap empat Baoya.
“Roarrr!” Monster magis ini mengaum keras, menyemburkan bola cahaya biru besar dari mulutnya yang langsung bertabrakan dengan serangan kejut salib terbalik Hughie. Empat sayap terkembang, badai angin biru bergulung-gulung menerjang Hughie.
Badai angin biru ini membentuk pusaran-pusaran kecil di udara yang beterbangan ke arah Hughie. Tampak tak berbahaya, tapi Hughie tahu: sekali tersentuh pusaran mana pun, konsekuensinya adalah tubuhnya akan tercabik menjadi debu.
"Tubuh Bushido yang perkasa adalah perlindungan terbaik." Hughie membisikkan kalimat pemberian Buckler sementara aura pertarungan di tubuhnya berpendar terang.
Tanpa rasa takut, dia menerjang ke arah zona kematian angin menuju monster Baoya.
Mungkin kesal dengan duel sihir yang berlarut-larut, Baoya melompat sambil membangkitkan gelombang angin dahsyat. Kegelapan seketika menyelimuti seluruh zona pertempuran.
Di dalam menara, angin berdesir dan badai berputar-putar, namun sama sekali tak mempengaruhi orang di luar.
Berkumpulnya unsur angin membawa kegelapan yang menyapu seluruh ruang dimensi pertempuran. Penglihatan samar-samar, hanya kilatan pedang sesekali dan raungan marah monster magis yang bergema seperti ledakan Boom.
Terdengar teriakan melengking tiba-tiba - Hughie melepaskan Penjaga Mimpi Buruk dari Cincin Pemangsa Jiwa untuk bertempur.
Lama berselang, Hughie tiba-tiba terjatuh dari pusaran angin dan debu. Seluruh tubuhnya penuh noda darah, pedang panjang di tangannya telah hilang. Di bahu kanannya terdapat lubang menganga yang masih mengucurkan darah.
Angin mereda. Baoya Bersayap Empat itu tergeletak di lantai kristal silikon. Salah satu sayapnya tertancap pedang Hughie, membuatnya tak bisa melompat lagi.
Hughie memandangi Baoya Bersayap Empat itu dengan dingin. Desah halus keluar dari bibirnya: "Monster magis level sebelas, kekuatannya setara Bushido Langit. Sayangnya, monster tetaplah monster. Mereka tak punya teknik bertarung manusia. Lagipula Baoya Bersayap Empat adalah monster unsur angin. Gaya bertarungnya membutuhkan ruang luas. Daya sihir angin terletak pada kelincahan, dukungan, dan serangan area. Ini membuat Baoya di dalam menara kekuatannya turun setara level sepuluh biasa. Seharusnya aku bisa mengalahkannya tanpa cedera."
Saat mengatakan ini, Hughie melihat luka di bahu kanannya. Cepat-cepat dia mengeluarkan obat penyembuh dan meminumnya: "Tak kusangka dia bisa menempelkan sihir angin pada giginya lalu melemparkannya. Bisa mencari musuh otomatis. Saat kutunggangi dia, aku juga kena serangan. Meski monster tak punya teknik manusia, mereka punya cara serangan dan kemampuan khusus. Tapi yang penting, teknik menempelkan sihir angin pada benda tertentu untuk efek seperti ini..."
Senyum puas mengembang di wajah Hughie: "Aku juga bisa melakukannya sekarang."
Dia menoleh melihat Xu: "Ayo, kita lanjutkan naik."
Setelah melewati lantai empat menara, jumlah tulang belulang mulai berkurang.
Ini menunjukkan sebagian besar alkemis bahkan tidak berhasil melewati tahap monster Baoya bersayap empat, jatuh di tengah jalan.
Tapi selama masih berstatus alkemis, selalu ada metode untuk melewati rintangan.
Karena itu alkemis yang berhasil melewati tahap ini memiliki Kekuatan lebih tinggi.
Di samping kerangka satu, terdapat botol giok kecil. Dari keterangannya, ini obat untuk membuat binatang buas tertidur. Hughie tak tahu penyebab kematiannya, tapi jelas bukan karena Baoya.
Catatan di kerangka lain mencatat penemuan obat tembus pandang, membuat Hughie sangat antusias.
Bisa dibayangkan, semakin tinggi naik, kemampuan alkemis semakin hebat, harta warisan yang mereka tinggalkan untuk Hughie semakin bernilai.
