Setelah keluar dari istana kerajaan, Chakley berputar-putar di jalanan beberapa kali. Setelah memastikan tak ada yang menguntit, barulah dia menghela nafas lega.
Ketika Buckler memberitahunya bahwa identitasnya telah terbongkar, meski kaget, Chakley cepat menstabilkan emosi. Dia tahu Rasher si rubah tua tak mudah ditipu. Anjing pelacak tua itu memiliki mata tajam yang selalu bisa menemukan kecurigaan dari seutas benang laba-laba. Sejak memutuskan membelot ke Hughie, dia sadar hari-hari indahnya di kekaisaran akan segera berakhir.
Untungnya selama bertahun-tahun ini dia telah menimbun banyak harta. Sepulangnya kali ini, dia juga tak henti mempersiapkan rencana kabur.
Manusia harus bersiap untuk kegagalan - ini pelajaran berharga yang didapat Chakley pasca peristiwa Pulau Purgatory.
Chakley bergegas menuju pinggiran kota. Di sana dia memiliki rumah yang berisi semua hartanya selama ini.
Belum berjalan jauh, saat tiba di persimpangan Lemon Street, tiba-tiba ada perasaan tak enak menyergapnya.
"Ini adalah arteri transportasi utama di Wenlington, bahkan di malam hari, seharusnya tidak kekurangan gerobak dan pejalan kaki yang lewat."
"Tapi sekarang, dia tidak melihat satu pun bayangan manusia di sini."
"Sekelilingnya sunyi, hening hingga mati lemas."
"Malam di Wenlington seharusnya tidak sesunyi ini."
"Chakley menatap sekeliling dengan gugup."
"Sebagai samurai tanah, Chakley memiliki kemampuan kewaspadaan yang cukup."
"Dia secara sensitif menyadari bahwa dirinya sepertinya masuk ke dalam jebakan, perangkap yang penuh kematian dan bahaya."
"Tangannya memegang gagang pedang, Chakley berteriak ke arah kekosongan: 'Siapa di sana? Keluarlah!'"
"Siapa di sana, keluarlah... kalimat ini bergema ke segala penjuru."
"Kemudian, terdengar desahan berat."
"Desahan ini seolah bergema di telinga Chakley, menghantam keras jantungnya."
"Tidak jauh dari sana, bayangan manusia samar-samar perlahan muncul, seolah entitas yang tercipta dari udara kosong."
"Di bawah sinar bulan, zirah perak bulan purnama memancarkan kelembutan bagai air."
"Dewa Perang Bulan, Alexander Hampton."
"'Ha...Hampton Tuan...' gigi Chakley gemertak."
"Tak ada yang bisa mengalahkan Alexander Hampton di malam hari, kecuali wilayah suci."
"Ini adalah fakta yang diakui semua orang."
“Pernah ada yang mengatakan, Alexander Hampton memiliki darah keturunan manusia serigala. Pada malam bulan purnama, kekuatannya akan meledak. Chakley tidak tahu apakah itu benar, tapi dia tahu, Alexander Hampton saat bertempur tidak pernah menunjukkan keganasan manusia serigala.”
“Dia selalu terlihat sebagai keberadaan yang tenang dan lembut, bahkan pedangnya pun dipenuhi kekuatan lembut yang mengalir tak putus.”
“Tapi kelembutannya adalah kelembutan kematian, kehalusannya adalah kehalusan jaring laba-laba yang rapat.”
“Berhadapan dengannya bagaikan serangga terbang menabrak jaring laba-laba, tak ada yang bisa lolos.”
“Dari kejauhan memandang Chakley, mata Alexander Hampton dipenuhi belas kasihan: 'Chakley, kau seharusnya memiliki masa depan cerah. Sayangnya, kau menghancurkan dirimu sendiri.'”
“Tuan Hampton, aku tidak mengerti maksud Anda.”
“Oh? Jika tidak mengerti, lalu mengapa buru-buru meninggalkan Taman Kerajaan? Pesta belum selesai.”
“Aku tidak berminat dengan pesta, hanya ingin pulang cepat untuk beristirahat.”
“Benarkah? Mungkin Hughie Glair yang memberitahumu untuk kabur cepat-cepat?”
“Tuan Hampton!” Chakley berseru keras: “Ini fitnahan! Meski Anda Bushido Bintang, tidak boleh menuduhku seperti ini.”
“Chakley, jangan menyangkal lagi. Kami sudah tahu semua.” Dari belakang Chakley, Rasher muncul dengan santai.
“Di belakangnya menyusul Pakit, Angin Kencang Aliron, dan yang lain.”
"Beberapa samurai dari Kantor Hukum yang ditugaskan mulai bermunculan di sekeliling. Seluruh Lemon Street telah dikepung dan diubah menjadi jaring-jaring langit."
Jantung Chakley tenggelam dalam keputusasaan.
Tapi dia tetap menyeringai: "Rasher, aku tak mengerti omong kosongmu."
"Nanti...kau akan mengerti, setelah aku menangkap Hughie Glare." Rasher mengangkat bahu: "Sebelum itu, lebih baik kau jangan kemana-mana."
Pedang berat Bushido Hitam Geeeyaah menempel di leher Keith. Sedikit saja maju, kepala lawannya akan terpenggal.
Kedua mata Keith memancarkan cahaya merah, tapi sama sekali tak gentar menghadapi ancaman maut.
Dia menatap tajam Hughie: "Suruh Bushido Hitammu meletakkan pedang! Aku ingin bernegosiasi denganmu."
"Aku lebih menyukai negosiasi dalam situasi seperti ini," ujar Hughie dingin.
"Aku bisa bersumpah atas nama Dewa Kuno. Mungkin aku bukan tandingan Bushido Hitammu, tapi jika aku ingin kabur, kau tak bisa menahanku. Sekarang aku benar-benar tak punya niat jahat. Aku hanya ingin bicara baik-baik. Mengenai Earl Weston, karena sudah gagal, tak perlu lagi kuselidiki. Aku bukan ancaman bagimu."
"Untuk Cincin Pemangsa Jiwa?"
"Ya," jawab Keith tegas.
Hughie berpikir sejenak, lalu mengangguk pada Bushido Hitam.
Bushido Hitam akhirnya menyimpan pedangnya. Keith memang tidak mencoba melancarkan serangan.
"Katakan maksud kedatanganmu," kata Hughie.
"Kau tak perlu langsung ke inti. Meski kau tak tanya, aku akan tetap bicara."
Keith meletakkan Tombak Akhir Zaman di punggung Kuda Mimpi Buruk. Kabut hitam tiba-tiba menyelimuti mereka, dan keduanya lenyap tanpa bekas. Gereja Bencana Langit yang menguasai Benua Selatan memang memiliki trik khusus. Pantas saja tadi dia bisa memanggil Kuda Mimpi Buruk secara tiba-tiba meski tidak membawa kuda. Rupanya ini adalah kemampuan khusus untuk memanggil monster magis. Hughie menduga sebagian besar Ksatria Suci dan Ksatria Penghancur memiliki kemampuan serupa, memungkinkan mereka melakukan pertempuran berkuda kapan saja.
Yang mengejutkan Hughie, Keith bahkan melepas helmnya sendiri.
Di hadapannya tampak seorang pria muda yang cukup tampan.
"Ikut aku," katanya.
Ia masuk terlebih dahulu ke laboratorium alkimia Weston.
Di dalam laboratorium, Keith membuka sebotol anggur merah untuk Hughie: "Kau seorang alkemis, boleh memeriksa apakah ada racun dalam anggur ini."
"Tidak perlu," Hughie menerima gelas itu, "Aku ke sini bukan untuk minum, dan aku juga tak melihat ada hal yang patut kita rayakan bersama."
"Sudah ada. Kau memiliki Cincin Pemangsa Jiwa. Itu berarti kita bukan lagi musuh."
"Logika apa ini?" Hughie merasa geli.
“Tentu ada hubungannya, tapi sebelum memberitahu Anda, saya harus menjelaskan dulu doktrin kita.”
Suara pembunuhan di luar perlahan mereda, tampaknya burung api yang menyala-nyala dan Biru telah menaklukkan semua pengawal.
“Xu telah kembali, dari wujud kedua berubah kembali menjadi anak laki-laki kecil, menerjang ke pelukan Hughie.”
“Kalau dia sudah kembali, berarti Earl Weston jelas sudah tidak ada lagi.”
Keith memandang dengan terkejut: “Jika saya tidak salah lihat, itu sepertinya seekor naga? Sungguh mengejutkan, Hughie Glare, kekuatanmu jauh melebihi perkiraanku.”
“Aneh kau bisa mengenalinya.”
“Gereja Bencana Langit memahami jurang lebih dalam dari yang kau bayangkan. Hanya sedikit makhluk yang memiliki kemampuan multi-bentuk di masa kanak-kanak, sementara makhluk magismu secara visual hanya cocok dengan naga.”
“Dia bukan makhluk magisku, dia anakku.”
“Tidak masalah. Pertama-tama izinkan saya menjelaskan ajaran kami. Ini bisa mengurangi kesalahpahaman. Harap diketahui, Gereja Bencana Langit tidak sejahat yang digembar-gemborkan.”
“Tak perlu penjelasan. Pemahamanku tentang Gereja Bencana Langit juga melebihi bayanganmu. Langsung ke inti - kau mengincar Cincin Pemangsa Jiwa? Kutebak kau ingin memakainya melawan Gereja Roh Suci?”
Ucapan ini membuat Keith tertegun.
Di Benua Utara, Gereja Roh Suci selalu memerangi gereja lain tanpa ampun, menyebut mereka bid'ah dan mendistorsi ajaran mereka.
Menurut propaganda Gereja Roh Suci, Gereja Bencana Langit adalah entitas pembawa pembunuhan dan kehancuran, penyebar wabah, pembantai rakyat jelata, pembuat kepanikan...
Tapi bahkan sebelum mengenal Tina, Hughie Glare selalu heran, jika Gereja Bencana Langit benar-benar entitas seperti itu, apakah mungkin jemaat di Benua Selatan semuanya orang bodoh atau gila? Memuja pembunuhan dan kematian? Membiarkan gereja yang mereka masuki menciptakan atmosfer teror, mengubah seluruh benua menjadi neraka?
Ini sangat konyol.
Jadi Hughie sendiri memiliki sikap skeptis yang besar terhadap tuduhan semacam ini. Namun di sisi lain, nama-nama seperti Bencana Langit, Akhir Zaman, Kegelapan, Kehancuran memang terdengar mengerikan. Gereja Bencana Langit mungkin bukan entitas seperti yang dituduhkan Gereja Roh Suci, tapi hampir pasti juga bukan entitas yang bersahabat.
Baru setelah bertemu Tina, Hughie mulai memahami beberapa rahasia internal Gereja Bencana Langit.
Pertama, Gereja Bencana Langit memang tidak menyebarkan wabah atau memuja pembunuhan massal seperti yang dituduhkan Gereja Roh Suci. Faktanya, gereja ini memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Seperti Gereja Roh Suci, mereka memiliki gereja, berdoa, bahkan menyebarkan cinta kasih, kesetaraan, dan kebaikan.
Perbedaan terbesar antara Gereja Bencana Langit dan Gereja Roh Suci terletak pada keyakinan mereka tentang akhir dunia.
Mereka percaya bahwa suatu hari di masa depan, dunia ini akan mengalami invasi dari dunia lain, yaitu dunia iblis yang legendaris.
Masuknya makhluk-makhluk dari dunia iblis melalui retakan dimensi yang pernah terjadi dua kali sebelumnya, adalah bukti terbaik.
Gereja Bencana Langit didirikan dengan misi menyelamatkan akhir zaman. Mereka memuja kekuatan, mematuhi aturan gereja, merekrut anggota, dan aktif mempersiapkan diri untuk menghadapi perang akhir zaman.
Dalam semua sistem sihir, sihir penghancur kegelapan memiliki kemampuan menyerang yang paling kuat. Menurut catatan doktrin Gereja Bencana Langit, makhluk dari dunia iblis masing-masing memiliki kekuatan luar biasa, sehingga sihir biasa sulit melukai mereka. Oleh karena itu gereja ini memilih untuk meneliti sihir terkuat sebagai persiapan konfrontasi.
Ini sepenuhnya bertentangan dengan prinsip Gereja Roh Suci.
Agama memiliki sifat eksklusif.
Belum lagi ajaran mereka tentang kedatangan akhir zaman dan praktik sihir gelap, keberadaan mereka sendiri sudah sulit diterima Gereja Roh Suci, apalagi sikap mereka yang selalu menentang.
Gereja Roh Suci percaya dewa melindungi umat manusia, sementara Gereja Bencana Langit menyatakan akhir zaman telah dekat dan umat manusia harus menyelamatkan diri sendiri - dengan kata lain, dewa Gereja Roh Suci dianggap sampah yang tak bermakna bagi manusia. Bagaimana mungkin Gereja Roh Suci menerima hal ini?
Maka dalam propaganda mereka, Gereja Bencana Langit digambarkan sebagai perwujudan kejahatan yang sesungguhnya.
"Tentu saja, Gereja Bencana Langit sendiri memang merupakan sekte radikal. Banyak orang yang setelah mempelajari sihir gelap juga mengalami perubahan sifat, menjadi haus darah dan kejam, sehingga menuai banyak kritik. Tapi ini hanya minoritas. Gereja Bencana Langit yang sebenarnya justru didirikan dengan misi melawan bencana langit dan menyelamatkan akhir zaman."
"Kalau tujuannya menciptakan bencana, siapa yang mau bergabung? Bagaimana bisa berkembang besar?"
"Karena itu setiap anggota Gereja Bencana Langit sudah terbiasa menjelaskan doktrin gereja mereka secara jelas saat merekrut umat."
"Tapi bagi Hughie, langkah ini bisa dilewati."
Menghadapi keterkejutan Keith, Hughie berkata: "Aku punya anak buah yang dulunya penyihir gelap Gereja Bencana Langit. Aku menyelamatkannya, sekarang dia melayaniku. Jadi aku tidak punya prasangka terhadap Gereja Bencana Langit. Aku hanya ingin tahu kenapa kau ada di sini, dan kenapa tertarik pada Cincin Pemangsa Jiwa. Apakah ini misimu ke Benua Utara?"
"Oh begitu rupanya." Keith mengangguk: "Tapi kau salah paham, misiku adalah mencari Lukisan Gadis Senja. Cincin Pemangsa Jiwa adalah temuan tambahan."
Lagi-lagi Lukisan Gadis Senja, rahasia apa yang tersembunyi dalam lukisan ini? Hughie merasa heran.
"Sudah kau temukan?"
"Itu bukan hal mudah." Keith menghela napas.
Hughie menatap Earl Weston yang tergeletak di tanah: "Kalau dia? Juga anggota Gereja Bencana Langit?"
“Hubungan semi-kerja sama, dia punya kemampuan alkimia yang bagus dan bisa banyak membantuku. Bisa menyamarkan statusku, punya cukup uang dan tenaga untuk membantuku mencari jejak Lukisan Gadis Senja. Tentu sebagai pertukaran, aku memberinya Kitab Kegelapan dan menjamin keamanannya.”
“Kitab Kegelapan?” Hughie terkejut: “Salah satu dari Empat Artifak Kekacauan?”
Dia mulai mengerti mengapa Keith begitu tertarik pada Cincin Pemangsa Jiwa.
Keith mengangguk: “Kitab Kegelapan adalah relik suci Gereja Bencana Langit. Tentu yang kuberikan padanya adalah replika yang tak punya kekuatan, hanya berisi catatan tentang sihir kegelapan khusus.”
Empat Artifak Kekacauan - Pisau Kegelapan, Kitab Kegelapan, Cincin Pemangsa Jiwa, dan Tombak Naga Akhir Zaman - memiliki posisi vital di Gereja Bencana Langit, sebagaimana Empat Relik Suci di Gereja Roh Suci.
Namun Gereja Bencana Langit tak punya sejarah panjang seperti Gereja Roh Suci. Mereka hanya memiliki satu Kitab Kegelapan dan satu Tombak Naga Akhir Zaman sebagai relik. Kitab Kegelapan sendiri baru diperoleh puluhan tahun lalu setelah pengumpulan besar-besaran oleh jemaat.
Kitab Kegelapan mencatat sihir kegelapan berdaya hancur tinggi. Kemampuan utama artifak iblis ini adalah memungkinkan pemakainya melepaskan sihir level tinggi secara otomatis dengan meminjam kekuatan kitab, tanpa bergantung pada kemampuan penyihir itu sendiri. Kitab ini setara dengan keberadaan archmage kegelapan level tujuh.
Padanannya adalah Kitab Kesucian di Gereja Roh Suci yang memiliki prinsip serupa.
Bagi gereja, memiliki lebih banyak relik suci berarti kekuatan yang besar. Gereja Roh Suci adalah yang terkuat di antara tiga gereja besar, memiliki tiga dari Empat Relik Suci Cahaya, sementara Gereja Bencana Langit hanya memiliki dua, dan Kuil Odin juga memiliki dua.
Tentu saja, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Gereja Roh Suci telah lama kehilangan Pedang Kemuliaan dari Tiga Relik Suci mereka.
Sejatinya, apa yang disebut relik suci atau artifak iblis, sekuat apapun dayanya, tak lebih dari senjata atau peralatan yang berguna. Kekuatan individu takkan mampu mengubah dunia. Entah itu Pedang Kemuliaan atau Kitab Kegelapan, bahkan jika semua jatuh ke satu tangan, itu hanya puncak kekuatan pribadi. Tapi dengan populasi dunia yang miliaran, berapa orang yang bisa kau bunuh?
Hanya saja simbolisme relik suci dan artifak iblis ini luar biasa. Mereka memamerkan kekuatan gereja, menarik jutaan orang untuk menyembah dan menjadi umat. Daya tariknya yang besar sebenarnya jauh melebihi kekuatan tempur mereka sendiri.
Karena itulah Keith begitu bersemangat saat melihat Cincin Pemangsa Jiwa.
Hughie pun langsung menebak maksud lawannya - tanpa Lukisan Gadis Senja, mengembalikan Cincin Pemangsa Jiwa juga bagus. Makanya dia meminta negosiasi.
Mendengar perkataan Hughie, Keith hanya terkekeh: "Gereja Bencana Langit selalu menganggap Empat Artifak Kekacauan sebagai relik suci. Kau punya Pedang Kemuliaan sekalipun, tak seberharga Cincin Pemangsa Jiwa bagi kami."
Ucapannya hanya retorika, tapi tak disangka Hughie benar-benar memilikinya.
“Kalau begitu seharusnya kau lebih berhak untuk merampas.”
“Aku memang ingin.” Keith tak menyembunyikan niatnya: “Tapi pertama, aku tak bisa mengalahkan Bushido Hitam-mu. Kedua, Gereja Bencana Langit bertugas menyelamatkan akhir zaman, tidak menganjurkan perampasan. Ksatria Penghancur memegang prinsip - kami tak takut mati, berani membunuh, tapi meremehkan tindakan merampas.”
Hughie merasa hanya alasan pertama yang bisa dipercaya, sedangkan yang kedua lebih seperti upaya Keith mengangkat citra sendiri. Tapi manusia punya seribu wajah, dia tak bisa memastikan apakah Keith benar-benar bertindak sesuai ajaran gereja, apalagi ketika ajaran itu bisa ditafsirkan seenaknya. Misalnya jika kita bermusuhan, kubunuh kau lalu dapatkan harta warisanmu, itu bukan disebut perampokan melainkan sekadar mendapat trofi sebagai bonus. Meski Gereja Bencana Langit bertujuan menyelamatkan akhir zaman, metode mereka ekstrem dan menganjurkan pengorbanan diri untuk kepentingan umum. Jadi perkataan lawan harus didengar tapi tak boleh ditelan mentah-mentah.
Dengan dingin dia berkata: “Aku tak akan menyerahkan Cincin Pemangsa Jiwa pada kalian. Masalah ini tak ada ruang negosiasi.”
Keith buru-buru menawarkan: “Hughie Glare, jika kau bersedia menyerahkan Cincin Pemangsa Jiwa ke Gereja Bencana Langit, kau akan mendapat persahabatan kami!”
“Ck...” Hughie tertawa getir: “Persahabatan Gereja Bencana Langit? Sungguh disayangkan, kau sepertinya lupa - ini Benua Utara. Di sini, persahabatan mereka hanya berarti masalah tiada akhir.”
Keith terdiam sejenak, Hughie melanjutkan: "Jangan bilang ini Benua Utara, bahkan kalau ini Benua Selatan pun apa bedanya? Menurutmu Hughie Glare seperti orang yang takut masalah? Faktanya... kau tidak hanya tidak boleh mengincar Cincin Pemangsa Jiwa, tapi juga harus memikirkan cara menjamin aku tidak akan membunuhmu untuk menutup mulut. Meski aku tidak takut masalah, aku juga tidak akan sengaja mencari masalah. Ngomong-ngomong, kudara mimpi buruk dan tombak akhir zamanmu masih kuinginkan."
Baru saat itu Keith menyadari, masalahnya sendiri belum selesai, bagaimana bisa sudah berpikir untuk mengincar Cincin Pemangsa Jiwa.
Hanya saja Cincin Pemangsa Jiwa terlalu penting bagi Gereja Bencana Langit. Sebuah Labirin Jiwa hanya bisa membunuh satu orang, tapi di tangan Gereja Bencana Langit bisa menarik ribuan pengikut. Dia merasa jengkel dengan cara Hughie Glare menyembunyikan permata dalam debu ini, sama sekali tidak tahan untuk membiarkannya begitu saja.
"Kita bisa berdiskusi baik-baik, Hughie Glare. Gereja Bencana Langit adalah gereja terkuat di Benua Selatan dengan sumber daya tak terbatas. Asalkan kau mau menyerahkan Cincin Pemangsa Jiwa, aku bisa meminta Gereja mengirim Knight Order Kehancuran untuk menghancurkan Kekaisaran Lans untukmu."
"Apa kau bodoh atau aku yang bodoh? Gereja Bencana Langit membantu aku menghancurkan Lans? Kau pikir Gereja Roh Suci hanya hiasan? Lagipula mengerahkan pasukan besar-besaran demi Cincin Pemangsa Jiwa, memicu perang yang merugikan - apa ini sepadan?" Hughie menyeringai sinis.
Keith sekali lagi terdiam, Gereja Bencana Langit yang terhormat ingin mendapatkan Cincin Pemangsa Jiwa tapi tak bisa menawarkan alat tawar-menawar yang setara, ini benar-benar membuatnya pusing.
Melihat ekspresi pusing Keith, Hughie tertawa kecil: "Sebenarnya... belum tentu tidak ada kemungkinan untuk bekerja sama."
Mendengar perkataan Hughie, mata Keith langsung berbinar: "Apa yang kamu inginkan?"
Hughie berbicara perlahan: "Pertama, Gereja Bencana Langit lebih membutuhkan pengaruh dan daya panggil Empat Artifak Kekacauan daripada daya hancur Cincin Pemangsa Jiwa. Sedangkan aku membutuhkan daya hancur artifak itu sendiri. Lihat, untuk artifak ini, dua nilai yang kita butuhkan berbeda. Mengapa tidak memisahkan nilainya?"
Keith langsung paham: "Maksudmu adalah..."
"Benar. Kalian bisa menyebarkan kabar telah menemukan Cincin Pemangsa Jiwa, dan aku tidak akan membantah. Bukankah kalian punya kemampuan membuat replika? Aku punya benda aslinya di sini. Kalian bisa membuat tiruannya. Sebagai gantinya, aku butuh teknik alkimia kalian yang bisa meniru Relik Suci."
Meniru Relik Suci bukan sekadar membuat bentuk yang sama persis, tapi juga harus bisa mengimplementasikan sebagian daya destruktif aslinya.
Misalnya Tombak Naga Akhir Zaman Keith adalah replika dari tombak asli. Meski tidak memiliki kemampuan berubah menjadi Naga Kiamat, setidaknya memiliki sebagian kekuatan kehancuran naga tersebut.
Hughie tidak tahu bagaimana Gereja Bencana Langit berhasil meniru Tombak Naga Akhir Zaman yang memiliki kekuatan kehancuran, tapi dia hampir yakin bahwa untuk membuat replika dengan sedikit kekuatan Relik Suci, setidaknya diperlukan dua syarat dasar: Pertama, relik aslinya sendiri. Kedua, alkimia.
Yang diincar Hughie adalah alkimia, sedangkan yang dibutuhkan Gereja Bencana Langit adalah Relik Suci.
Dengan mengintegrasikan keduanya, Hughie segera menemukan solusi. Gereja Bencana Langit harus mengajarkan teknik alkimia yang bisa meniru sebagian fungsi Relik Suci kepadanya, dan sebagai gantinya dia akan membantu gereja membuat replika Cincin Pemangsa Jiwa. Menurut perkiraan Hughie, replika ini paling hanya memiliki efek memperkuat daya hancur sihir jiwa, sedangkan Labirin Jiwa dan Penjaga Mimpi Buruk mustahil ditiru. Namun replika ini saja sudah cukup memberi Gereja Bencana Langit prestise besar, membuat orang percaya mereka memiliki artefak iblis ketiga. Tanpa barang asli, mustahil membuat replika - Hughie bisa memanfaatkan logika terbalik ini untuk membentuk pikiran orang bahwa gereja memang memiliki Cincin Pemangsa Jiwa asli.
Selain itu, skema ini memiliki keuntungan terbesar: tanpa disadari, Gereja Bencana Langit sebenarnya telah memberikan pegangan ke tangan Hughie.
Sejak saat itu, Gereja Bencana Langit hanya akan menyambut Hughie dengan ramah, tanpa sedikitpun ide untuk mencelakakannya.
Pikiran Keith tidak secepat Hughie, yang dia ragukan adalah pertukaran alkimia dengan replika artifak suci. Hughie benar, yang gereja butuhkan bukan nilai guna artifak itu sendiri, melainkan makna simbolis yang diwakilinya. Begitu dunia tahu Gereja Bencana Langit memiliki tiga dari Empat Artifak Kekacauan, prestise mereka takkan kalah dari Gereja Roh Suci.
Ini jelas sangat penting.
Tapi teknologi alkimia untuk meniru artifak suci ini juga hasil penelitian gereja selama ratusan tahun, bahkan Gereja Roh Suci pun tak punya kemampuan seperti ini.
Apakah layak menukar teknologi alkimia ini dengan milik lawan? Keith sendiri tak berani memastikan.
Menangkap keraguan Keith, Hughie berkata datar: "Ini transaksi setara. Jika kalian bersedia menyalin semua sihir gelap dari Kitab Kegelapan untukku, aku akan menambahkan sesuatu setara Cincin Pemangsa Jiwa untuk kalian duplikasi."
"Apa katamu?" Keith menatap Hughie tercengang.
"Benar, barang bernilai setara Cincin Pemangsa Jiwa. Syaratku adalah semua sihir tingkat tinggi dari Kitab Kegelapan. Aku tahu ini bukan hal sulit bagi kalian. Bukankah kalian juga pernah memberikan Kitab Kegelapan ke Tuan Earl itu?"
"Dia hanya mempelajari sihir menengah-rendah."
"Yang bisa dia berikan takkan sebanding dengan apa yang kubicarakan."
"Kau... sebenarnya punya apa lagi?" Keith menatap Hughie, mengucapkannya kata demi kata.
"Pisau Kegelapan." Hughie tersenyum menjawab.
