Serangan yang muncul secepat kilat itu membuat semua orang terkejut.
Penyerangnya adalah Hamilton dari Gereja Roh Suci. Begitu muncul, pria mengerikan ini langsung menyerang Hughie dengan Guntur Menggelegar. Tombak di tangannya berkilauan bagai cahaya Dewa Maut di bawah terik matahari, mengeluarkan siulan maut yang penuh tekad baja.
Dengan santai Hughie melemparkan bola petir di tangan kanannya ke udara, menciptakan zona badai petir antara dirinya dan Hamilton.
Hamilton nekat menerjang area petir tanpa menghindar. Seperti magnet yang masuk ke area bijih besi, ratusan pilar petir sekaligus menghujam ke arahnya.
Hamilton mengaum seperti harimau, suaranya mengguntur membuat gendang telinga semua orang nyaris pecah. Seketika, zirah berwarna darah yang dikenakannya memancarkan lingkaran cahaya magis. Enam duri terbalik di bahunya mengkristal menjadi enam bola listrik kecil yang melayang ke angkasa. Semua petir tertarik menghujam bola-bola ini, hanya sedikit sambaran yang mengenai Hamilton namun sama sekali tidak melukainya.
Hamilton terus melaju, meluncur melewati zona badai petir, terbang langsung menuju Hughie.
Sorot mata penuh semangat memancar, Hughie mundur selangkah, tangan kanannya mengayun lagi, sebuah Tembok Kristal muncul.
Tombak menghujam bagai angin puyuh, menghantam Tembok Kristal dengan dahsyat hingga remuk berkeping-keping, berhamburan bagai salju kristal yang memantulkan cahaya pelangi di bawah sinar matahari, mempesona tiada tara.
Momentum tak berkurang, tombak terus menusuk ke arah Hughie.
"Tebasan Kehampaan!" Wujud Hughie mulai menguap menjadi bayangan.
Jika bicara soal bertarung, mungkin dirinya tak mampu mengalahkan Hamilton. Tapi soal teknik mengelak dan kabur, Hughie punya keyakinan mutlak.
Tombak menembus bayangan sisa Hughie, sementara tubuh aslinya telah muncul di lokasi lain. Saat hendak berkata, tiba-tiba ia merasakan sesuatu memburu dari belakang. Sensasi bahaya melonjak ke puncak. Tenaga serangan Hamilton ternyata mengejarnya melalui saluran ruang dimensi yang dibuatnya sendiri! Dengan insting alami, ia mengerahkan seluruh Aura Pertarungan, mengaktifkan titik-titik akupuntur, secara instan memaksimalkan kekuatannya hingga menerobos batas Bushido tingkat tinggi, langsung mencapai level samurai tanah.
Dok!
Dua kekuatan dahsyat bertubrukan, melahirkan Badai Energi raksasa di sekitar Hughie. Ia terlempar bagai daun di pusaran badai, terhempas ke angkasa oleh tenaga mengerikan itu.
Di udara, kedua tangan Hughie tidak berhenti. Ramuan vitalitas, ramuan penyembuh, ramuan pengobatan, berbagai jenis obat untuk memperbaiki tubuh dikeluarkan dan dituang ke mulutnya seperti tidak ada habisnya.
Saat mendarat di tanah, langkah Hughie goyah. Garis urat darah merah mengalir di sudut bibirnya.
Semua orang terpaku oleh pemandangan ini. Meski Hughie kalah dalam satu jurus, kekuatan luar biasa yang ditunjukkannya jelas terlihat oleh semua mata - itu benar-benar kekuatan Bushido tingkat tinggi!
Kilatan keheranan melintas di mata Hamilton, namun gerakannya tak melambat. Tombaknya bergetar menciptakan ribuan bayangan ilusi yang menusuk ke arah Hughie: "Dengan nama suci, bersihkan semua keberadaan bidah!"
Gumpalan energi besar mekar di ujung tombak bagai teratai yang berputar, memancarkan kilauan kematian.
Hughie tidak berani menggunakan Tebasan Kehampaan lagi. Itu tak berguna melawan Hamilton. Cincin di tangan kirinya berkilau samar, boneka magis batu muncul tiba-tiba menghalangi di antara mereka.
Teratai cahaya di ujung tombak menembus tubuh boneka magis itu. Seperti mesin penggiling daging menghantam babi gemuk, dalam sekejap boneka itu hancur menjadi pecahan batu beterbangan. Tombak terus menusuk gila-gilaan ke arah Hughie yang mundur sambil melepaskan boneka magis lain sebagai penghalang...
Jika serangan Bushido Bintang Hampton, seperti julukannya Dewa Perang Bulan Purnama, lembut bagai sinar bulan namun ada di mana-mana dan penuh keindahan, maka serangan Sang Pembersih Hamilton ibarat mesin perata yang melindas semua rintangan dengan kekuatan dahsyat. Segala halangan langsung hancur berantakan di hadapannya tanpa ada ruang untuk menghindar atau memutar.
Baik itu badai petir, Tembok Kristal, maupun boneka magis - semuanya dihadapi dengan tombak tunggal. Dengan gaya bertarung yang menghancurkan segalanya dan memandang rendah segala makhluk, dia maju tanpa kompromi.
Inilah gaya bertarung Hamilton Sang Pembersih yang termasyhur dari Gereja Roh Suci.
Gaya bertarung seperti ini membuat Hughie pusing tujuh keliling.
Gaya bertarung kasar, bengis, dan tak kenal ampun ini justru mengenai titik kelemahan Hughie pada tingkat tertentu.
Apa yang paling ditakuti orang cerdas? Orang tak waras yang membuat semua kecerdasanmu tak berguna.
Harus disyukuri bahwa saat Hughie pertama kali bertemu Hampton, dia akhirnya memahami pentingnya kekuatan. Inilah yang membawanya ke latihan keras di Hutan Roh Suci dan membuat pilihan tepat: mendalami jalan Bushido dengan tekun.
Di bawah serangan ganas Hamilton, Hughie bahkan tak sempat menggunakan sihir. Teknik integrasi sihir dan bela diri yang dipelajarinya menjadi lelucon di tengah amukan ini. Andai bukan karena teknik aktivasi titik qiao yang telah dikuasainya, Hughie pasti sudah mati berkali-kali.
“Tapi meski begitu, serangan Hamilton yang mengalir tak henti seperti Sungai Panjang bagaikan pedang Damocles tergantung di atas kepala Hughie, siap memenggal kepalanya kapan saja.”
“Kau pasti mati! Hughie Glare!” Hamilton tertawa terbahak-bahak dengan kesombongan.
Tombak bergetar memancarkan gelombang energi, meremukkan boneka magis kedua belas menjadi pecahan batu. Meski kuat, boneka-boneka ini tak mampu menunjukkan daya hancurnya di hadapan pejuang sejati.
“Belum tentu!” Hughie tiba-tiba tertawa panjang sambil mundur cepat. Pedang Gemilang muncul, “Malaikat Suci Cahaya! Penjagaan Absolut!” teriaknya ke langit.
Bersamaan teriakan itu, seluruh ruang dimensi seolah terdistorsi. Pintu kehampaan terbentuk di kegelapan kosmik, memancarkan energi cahaya sakral bak kidung surgawi. Dari dalamnya muncul malaikat bersayap suci membawa pedang sakral.
Begitu menginjakkan kaki, perisai cahaya langsung menyelubungi Hughie, menghalangi serangan kilat Hamilton yang sudah dipastikan mematikan.
“Aduh!” Hamilton terpaku menyaksikan kemunculan malaikat itu, “Pedang Gemilang, Ikatan Darah Absolut? Bagaimana mungkin?!”
Bukan hanya Hamilton, semua yang hadir terpaku menyaksikan pemandangan ini. Pedang Gemilang yang legendaris tiba-tiba muncul, bukankah seharusnya relik suci ini berada di Gereja Roh Suci? Mengapa bisa jatuh ke tangan Hughie?
Tidak hanya itu, Hughie bahkan telah membentuk kontrak darah mutlak dengan Pedang Gemilang.
Baik Pedang Gemilang maupun Pisau Kegelapan, jenis relik suci seperti ini hanya akan menunjukkan daya penghancur sebenarnya setelah kontrak darah mutlak disepakati. Kontrak darah mutlak Pisau Kegelapan melindungi pemilik dari pembalasan energi kegelapan, sedangkan kontrak darah mutlak Pedang Gemilang mengaktifkan sihir tersembunyinya yaitu Malaikat Suci Cahaya.
Sejak membuat kontrak darah dengan Pedang Gemilang, Hughie tidak pernah menggunakannya secara terbuka, terutama untuk menghindari deteksi Gereja Roh Suci yang akan memburunya.
Tapi sekarang tidak masalah lagi, toh Gereja Roh Suci sudah tidak akan membiarkannya hidup. Kalau begitu, untuk apa menyembunyikan Pedang Gemilang?
Mata Hamilton memancarkan kilau kerakusan yang tak tersembunyikan: "Hughie Glare, serahkan Pedang Gemilang itu!"
Begitu Pedang Gemilang muncul di tangan Hughie, segalanya berubah. Fakta bahwa Gereja Roh Suci tidak memiliki tiga relik suci pasti akan tersebar, memberikan pukulan telak pada reputasi gereja. Umat akan menyadari bahwa gereja telah membohongi mereka selama ini.
Satu-satunya cara adalah segera membunuh Hughie dan merebut pedang suci itu untuk menutupi kerugian.
Hamilton telah bertekad membunuh Hughie saat ini juga.
“Kau pikir aku memanggil malaikat suci hanya untuk memuaskanmu?” Hughie tertawa ringan.
Hamilton menghentikan serangan sementara karena kemunculan Pedang Gemilang. Hughie memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersiapkan sihir: Perlindungan Angin, Berkah Peri Angin, Barrier Konservasi - semuanya dikenakan pada dirinya. Peri angin Biru akhirnya terpanggil, Cincin Pemangsa Jiwa melayang di udara, Penjaga Mimpi Buruk terbang keluar. Dengan Pedang Gemilang di tangan kanan dan Minyak Persembahan di tangan kiri, sayap malaikat perlahan merekah di punggungnya sambil melantunkan mantra Tebasan Angin Maut.
Serangan mendadak Hamilton saat sedang berbicara dengan Hampton membuatnya lengah. Andai bukan karena metode rahasia titik qiao yang menahan pukulan itu, nyawanya sudah melayang. Terpaksa menghancurkan dua belas boneka magis batu demi mengulur waktu. Kini tanpa ragu lagi, semua cara dikerahkan.
Aksi ini mengguncang semua yang hadir.
Dua peri penjaga plus satu malaikat suci - tiga panggilan yang semakin kuat. Dua relik suci sebagai perlindungan, ditambah boneka magis dan berbagai peralatan alkimia. Kekuatan dahsyat yang dimiliki Hughie benar-benar membuat semua pihak tercengang.
"Selama ini, Hughie selalu menjalankan strategi di mana setiap kali menggunakan satu kartu, dia harus menyembunyikan lebih banyak kartu truf. Hanya dengan cara ini, musuh tidak bisa menebak kekuatan sebenarnya, dan dia bisa mengambil inisiatif dalam pertempuran. Tapi persiapan kali ini dengan mengerahkan semua kekuatan benar-benar membuat orang tercengang."
Bahkan Hampton bergumam pelan: "Astaga, Hughie Glare, berapa banyak lagi kejutan yang akan kau berikan kepada kita?"
Sementara Hamilton, kali ini justru menjadi tenang. Kerakusan di matanya tidak berkurang, tapi menghadapi Hughie Glare yang telah mempersenjatai diri sampai ke gigi, dia terpaksa mengakui bahwa membunuh remaja ini mungkin tidak semudah yang dibayangkan.
Hughie tersenyum: "Tuan Hamilton, sepertinya rahasia Pedang Gemilang Gereja Roh Suci akan segera diketahui seluruh dunia."
"Hmph." Hamilton mengeluarkan energi keruh dengan kasar: "Dengan membunuhmu, Pedang Gemilang tetap akan menjadi milik Gereja Roh Suci."
"Mungkin tidak semudah itu." Hughie mundur beberapa langkah perlahan: "Faktanya, saya tidak berpikir Anda masih punya kesempatan untuk menyerang saya."
"Apa katamu?" Hamilton tertegun.
Tiba-tiba Hughie menengadah: "Yang Mulia Strick, apakah Anda benar-benar tidak menginginkan putri Anda kembali? Atau Anda pikir dengan campur tangan Gereja Roh Suci, saya pasti mati?"
Strick VI terhenti, Hughie mengarahkan pedang panjangnya ke Hamilton: "Gereja Roh Suci berlaku sewenang-wenang, mengendalikan kekuasaan negara. Saya yakin Yang Mulia Kaisar pun tidak menyukai gereja seperti ini? Bunuh dia, saya akan membantu Anda menemukan putri dan menyediakan setidaknya dua belas teknik alkimia kelas atas!"
Kalimat ini bagai halilintar yang menghantam kepala Strick, membuatnya pusing tujuh keliling.
Harus diakui, Hughie ibarat Iblis yang pandai menggoda hati manusia. Dia sangat paham janji apa yang harus diberikan kepada tipe orang tertentu.
Janji ini mustahil ditolak oleh Kaisar Strick.
Dua puluh tahun jerih payah, semua pencapaian Kekaisaran Lans di Pulau Purgatory berada di tangan Hughie. Sebagian kecil saja sudah mengubah Lans yang lemah menjadi kuat. Siapa pun tahu betapa vitalnya alkimia ini bagi sebuah negara.
Dua belas teknik alkimia kelas atas - Strick harus memperolehnya bagaimanapun caranya. Jika Hughie bersedia menyerahkan teknologi formasi teleportasi, hanya dengan itu saja Kekaisaran Lans akan memiliki kemampuan mobilitas pasukan tak tertandingi, menciptakan kekuatan tempur yang tak terkalahkan.
Hamilton bersuara muram: "Yang Mulia Kaisar Strick, apakah Anda berani menekan Gereja Suci demi hal-hal ini?"
Hughie segera berkata: "Lalu bagaimana kalau mereka tersinggung? Kekuatan gereja terletak pada kemampuan mempengaruhi umat yang luas, bukan pada kekuatan tempur. Pasukan Ksatria Suci mungkin kuat, tapi jumlahnya terbatas. Perang tanpa dukungan pasukan dasar mustahil dimenangkan, dalam sejarah tidak pernah ada perang yang bisa menguasai dunia hanya mengandalkan elit. Pejuang elit mungkin bisa memenangkan banyak pertempuran, tapi mereka selamanya tidak akan sanggup menghadapi konsumsi sumber daya. Jika gereja benar-benar berperang dengan bangsa Lance, aku yakin meski awalnya bisa menang beberapa kali, begitu terjebak dalam kubangan perang berkepanjangan, yang akhirnya kalah pasti kalian!"
Kalimat ini tepat mengenai Titik Kelemahan, bahkan Hamilton pun tertegun sejenak.
Tapi sesaat kemudian, ia menggigit gigi dan berkata kasar: "Lebih dari 90% penduduk Benua Utara adalah umat gereja suci kami. Jika bangsa Lance ingin berperang dengan gereja suci, sama saja menyatakan perang pada seluruh benua!"
"Benar," Hughie tersenyum: "Tapi syaratnya mereka harus bersatu... Aku jamin gereja suci tidak akan bisa menyatukan negara mana pun dalam waktu singkat. Di masa depan, mereka akan sibuk dengan urusan sendiri."
Kata-kata ini seperti pedang tajam yang menusuk jantung Hamilton.
Tiba-tiba ia teringat, dulu mengapa gereja suci ingin membunuh Hughie? Bukankah karena dia menggunakan alkimia di tangannya untuk mengendalikan politik negara?
Selama Hughie mau, dia punya cukup daya tarik untuk dilempar sebagai umpan.
Dia bisa membuat orang Frank tidak ikut serta dalam perang melawan bangsa Lance, dan menggunakan cara yang sama untuk mencegah Kekaisaran Georgia terlibat. Tanpa bantuan dua kekaisaran besar, negara-negara kecil yang bersatu sekalipun mustahil menjadi lawan bangsa Lance.
Dari nada bicara Hughie, dalam waktu dekat dia akan membawa masalah lebih besar bagi Gereja Roh Suci - begitu besarnya sampai mereka tak punya energi untuk menuntut Kekaisaran Lans.
Ini seperti mengatakan ke Korea Utara: "Aku akan berikan teknologi bom atom padamu. Kembangkanlah sepuasnya. Aku jamin Amerika takkan bisa menyerangmu dalam tiga tahun. Saat mereka mampu, kalian sudah tak takut lagi. Yang perlu kalian lakukan hanyalah membantuku menahan duta besar Amerika di sini, agar tak menggangguku."
Bagi Strick VI, hampir tidak ada alasan untuk menolak.
Hamilton akhirnya panik, nada bicaranya tak lagi sombong seperti sebelumnya: "Yang Mulia Strick, benarkah Anda ingin melawan Gereja Roh Suci?"
Hughie berseru keras: "Maaf, ini Kekaisaran Lans. Kaisar adalah otoritas tertinggi. Kekuasaan Gereja Roh Suci sudah melewati batas. Tuan Hamilton, Anda tak bisa mengambil keputusan untuk Kaisar Lans."
Pernyataan ini membuat semua orang bingung. Seolah Hughie Glare tak pernah menghormati otoritas kaisar, namun kata-kata ini justru keluar darinya - sungguh mengagetkan.
Hamilton yang murka tak bisa menahan diri lagi, tombaknya mengeluarkan ribuan kilatan cahaya menusuk Hughie.
Tapi sekejap kemudian, sebuah pedang menusuk dari samping, menghalangi Hamilton.
"Hampton!" Hamilton berteriak mengamuk, orang yang menghalanginya tak lain adalah Hampton Si Dewa Perang Bulan.
"Tanpa perintah Yang Mulia, tidak ada yang boleh turun tangan. Ada satu hal yang benar dikatakan Hughie Glare, ini adalah wilayah Kekaisaran Lans. Tindakan Yang Mulia telah melampaui batas. Aksi Anda sebelumnya sudah melanggar negara kami, Yang Mulia tidak mempermasalahkannya sehingga Anda bisa bertindak bebas. Jika Yang Mulia mempersoalkannya, Anda tidak bisa melakukan apa pun." Hampton berkata dingin.
"Ini adalah kehendak dewa! Ambil kembali Pedang Suci, bunuh Hughie Glare! Kehendak dewa yang paling utama!" Hamilton menggertakkan gigi berteriak.
"Mungkin hanya maksud Paus dan Anda sendiri." Hampton menyahut dingin.
Semua orang menatap Strick VI.
Strick VI ragu-ragu.
Dia sangat paham apa arti janji Hughie, sekaligus juga tahu konsekuensi menekan gereja.
Meski di hati, kaisar tua sudah lama tidak menyukai sikap otoriter gereja, tapi harus mengakui mereka memang memiliki kekuatan untuk menggulingkan negara. Meski Hughie berbicara manis, semua ini hanya berdasarkan omongannya sendiri.
Bagaimana jika dia gagal menemukan putrinya?
Bagaimana jika menemukan tapi gagal menyelamatkannya?
Bagaimana jika dirinya sudah menekan gereja, tapi dia ingkar janji?
“Bagaimana jika Hughie tidak bisa menghantam gereja seberat yang dia klaim?”
“Tapi jika semua ini benar, berarti aku telah melewatkan kesempatan emas.”
Dilema ini membuat Kaisar tua terombang-ambing.
Setelah lama berpikir, matanya menatap Hughie: “Hughie Glare, apakah janjimu tadi bisa dipertanggungjawabkan?”
“Tentu. Tak lama lagi kalian akan paham.” Hughie mundur sambil tersenyum: “Sekarang aku harus menyelamatkan Putri, lalu menyerahkan barang yang dijanjikan melalui Avi. Ingat, Yang Mulia, ini satu-satunya peluang perdamaian antara kita. Jangan sia-siakan. Untuk Tuan Hamilton, tolong tahan dia di sini.”
Hughie langsung berbalik pergi.
“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Hamilton panik.
“Hentikan dia!” Strick VI berseru.
Saat semua hendak bergerak, Strick tiba-tiba menunjuk Hamilton: “Bukan! Tangkap dia! Bawa kemari!”
Situasi berubah drastis. Kaisar yang baru saja bersekutu dengan gereja untuk membunuh Hughie, kini tiba-tiba menjadi sekutunya.
Hamilton gemetar marah, tapi bangsa Lance bahkan tak memberinya kesempatan.
Ratusan golok dan pedang menghujam ke arahnya, sementara pedang panjang Hampton Si Dewa Perang Bulan mengunci gerakannya.
Setidaknya belasan Bushido tingkat tinggi secara bersamaan menyerang berbagai bagian Hamilton. Meskipun Hamilton menyandang gelar Yang Diberkati Dewa, sebagai Ksatria Suci berkemampuan luar biasa, tetap tidak mampu menahan serangan sehebat ini.
"Kau akan menyesal! Strick, kau tega mempercayai ucapan musuh, kerakusan telah membutakan matamu!" Teriak Hamilton histeris.
Strick VI dengan wajah muram menghadapi teriakan Hamilton, berkata dingin: "Anda salah, Hamilton. Alasan aku memilih mempercayai Hughie Glare bukan karena keserakahan, bukan karena mataku hanya melihat kemegahan masa depan. Tapi karena Hughie Glare demi menyelamatkan putriku, rela mengorbankan segalanya dan datang sendirian menemui aku. Sejak saat ia datang, dia sudah tahu bahwa jika kalah, hanya kematian yang menunggu. Tapi dia tidak menyerah. Dia sudah mempersiapkan diri untuk mati demi ini. Sementara Gereja Roh Suci demi membunuh seseorang tanpa permusuhan pribadi, seenaknya menginjak-injak kedaulatan Kekaisaran Lans, membantai rakyatku... Benar, Hughie Glare adalah musuhku, tapi jika harus memilih siapa yang dipercaya, aku lebih memilih remaja yang rela mati demi menyelamatkan Avi ini. Mengenai teguran Sri Paus dan amarah gereja, aku yakin Kekaisaran Lans masih bisa menanggungnya. Justru gereja sendiri yang perlu memikirkan cara menjelaskan kebohongan mereka pada umat. Pedang Gemilang... Hehe, apakah dua relik suci lainnya gereja juga benar-benar ada? Seperti kata Hughie, gereja sendiri masih punya banyak masalah!"
Seiring habisnya ucapan Strick, gemuruh gedebuk kembali bergema dari kejauhan.
Memandang panik ke utara, setelah runtuhnya Menara Okultisme, bangunan megah Gereja Roh Suci - Kuil Roh Suci, ambruk dalam kobaran api dengan suara gedebuk.
