"Auuu!" Raungan dahsyat langsung memenuhi seluruh ruang.
Itu adalah sorak gembira ribuan makhluk iblis yang bersautan di saat yang sama.
Penguasa Legiun Kematian, Raja wilayah dewa super Basghet - segel yang mengurungnya akhirnya dibuka oleh pemilik wilayah dewa lainnya.
Meski hanya retakan kecil, bendungan ribuan li bisa runtuh karena sarang semut.
Tak ada lagi kekuatan yang bisa menghalangi Basghet melepaskan diri dari kandang tahanan; tak ada lagi yang bisa menghentikan niatnya menghancurkan dunia.
Segalanya seolah telah ditakdirkan, tersusun rapi dalam skenario yang telah diatur.
Hughie berdiri terpaku menatap retakan di kehampaan, hatinya tiba-tiba merasa seperti terpisah dari realitas.
Ya, ini seperti mimpi yang tak pernah terbayangkan.
Ternyata orang yang membebaskan Basghet itu... adalah dirinya sendiri.
"Tak heran iblis ilusi berkata dia tak bisa mengubah kehendak dewa. Dewa memerintahkannya menghancurkan dunia, maka dia harus melakukannya."
"Dia boleh enggan, boleh memberontak. Tapi bagaimanapun caranya, akhirnya roda takdir tetap berputar sesuai kehendak dewa."
"Saat itu Hughie tiba-tiba merasa dirinya seperti badut. Sekeras apapun berusaha, sekuat apapun bergulat, tetap tak bisa lepas dari cengkeraman iblis takdir, terlepas dari skenario yang sudah ditetapkan."
"Ini membuatnya sangat tidak nyaman."
"Dia menatap dingin Egmont di kejauhan."
"Raja iblis jurang api ini tingginya mencapai sepuluh meter. Seluruh tubuhnya membara kobaran api dahsyat. Pembuluh darah merah menyala berkelok-kelok gila di kulit yang terbuka, mengalirkan bukan darah melainkan lava."
"Wajahnya bagai diukir dari batu lava raksasa. Tanduk melengkung di kepalanya memancarkan kilau sihir yang tajam."
"Melihat Hughie, Egmont membuka mulut besarnya: 'Hughie Glare, sekarang kau mengerti, bukan?'"
"'Ya. Inilah alasan selama ribuan tahun kalian tidak menyerang dunia Manusia. Hanya manusia yang bisa melatih wilayah dewa. Hanya dengan wilayah dewa plus Pisau Kegelapan, Basghet bisa diselamatkan. Jadi kalian terus menunggu.'"
"Situasi sudah sedemikian buruknya sampai tak mungkin lebih buruk lagi. Justru Hughie menjadi tenang."
“Benar...Kami pernah menaruh harapan pada manusia bernama Electra itu, tapi sayangnya dia mengecewakan kami. Mungkin dia alkemis yang handal, tapi takkan pernah mencapai tingkat wilayah dewa.” Suara Egmont menggema bak auman gunung berapi.
“Sungguh menarik.” Sikap tenang Hughie membuat para makhluk iblis jurang yang ingin menikmati keputusasaan musuh kecewa berat.
Di atas altar, Iblis Darah Ur, Iblis Jiwa Adreas dan Iblis Bayangan Lanford bersama mengangkat sebuah relik suci aneh, terus memantulkan energi ruang dimensi ke retakan ruang dimensi.
Itu adalah...
Dalam benak Hughie terekam sebuah nama - Singgasana Kehampaan, salah satu dari Empat Relik Suci netral yang dipuja di Kuil Odin Benua Timur.
Satu-satunya senjata bertema dimensi di antara semua relik suci, mampu memindahkan ruang dan menciptakan penghubung dimensi.
Rupanya mereka ingin menggunakan benda ini untuk memperluas retakan dimensi.
Sedangkan Egmont dan kawanannya bertugas menjaga agar mereka sendiri tidak turun tangan merusak.
“Maafkan aku, Ayah. Seharusnya aku menyadari ini lebih awal. Saat di Benua Barat, aku pernah melihat pemandangan ini. Waktu itu kupikir Basghet hanya bisa disegel di Benua Barat, mustahil muncul di tempat lain. Tapi...” Suara Xu terdengar pilu.
Si kecil menatap cahaya dimensi yang terus memantul di udara, menggigit bibir: “Aku yang akan menghentikan mereka!”
“Anda tidak bisa menghadapi mereka.” Hughie berkata dengan dingin.
Hampir semua anak buah Egmont berkumpul di sini, bahkan Hughie sendiri tidak berani menjamin kemenangan, apalagi Xu yang kekuatannya masih jauh tertinggal?
Memandang Egmont yang bertakhta tinggi di atas singgasana, Hughie menghentikan impulsif Xu lalu tiba-tiba berseru:
“Saya tidak mengapa kalian harus menyelamatkan sosok itu. Dengan kekuatan jurang, bahkan tanpa Basghet, kalian tetap bisa menyerang dunia manusia.”
Egmont menyeringai sinis: “Seribu tahun lalu, Legiun Kematian menyerang Benua Barat. Kami hampir meraih kemenangan gemilang dan menguasai seluruh benua. Tapi mengapa tiba-tiba gagal?”
“Karena Basghet disegel?”
“Tepat seperti katamu!” jawab Egmont: “Jurang adalah dunia dimana yang kuat bertahan, yang lemah dimangsa. Di sana, tinju yang lebih besar menentukan kebenaran. Kami tidak butuh disiplin atau tatanan - itu hanya akan mengurangi perang dan meningkatkan populasi. Hanya melalui perang saudara tiada henti, kami bisa bertahan hidup dengan sumber daya terbatas, memastikan hanya yang terkuat yang selamat. Inilah hukum dasar bertahan hidup di jurang!”
“Saya mengerti. Jadi makhluk jurang selalu membutuhkan pemimpin kuat untuk menekan naluri brutal dan hasrat membunuh dalam hati mereka. Basghet seharusnya menjadi sosok itu? Sayangnya dia tersegel. Begitu Basghet menghilang, jurang langsung kacau balau...”
“Benar.” Egmont mengaum penuh kemarahan: “Ini semua salah Aldous brengsek itu! Kalau bukan karena sikap keras kepalanya melawan Laozi, mana mungkin Kita gagal? Mana mungkin terpaksa kembali ke jurang karena Benua Barat yang tenggelam ke dasar laut? Aldous membawa kabur kekuatan pasukan elit dari Pasukan Jurang! Jika Jurang ingin kembali ke dunia manusia menikmati kemewahan, Kita harus merebut kembali pasukan Aldous!”
“Tapi Anda tak bisa mengalahkannya.” Hughie menyindir dengan dingin: “Mungkin di mata Aldous, Andalah yang brengsek. Kekuatannya melebihi Anda, seharusnya Anda yang patuh padanya. Tapi Anda tak mau, Anda yang memulai perpecahan kan? Hasilnya Anda tetap tak bisa mengalahkannya. Perang ribuan tahun membuat Anda membenci Aldous, tapi tak mampu melawan kekuatannya. Jadi satu-satunya yang bisa Anda lakukan adalah berusaha menyelamatkan Basghet. Karena hanya itu keberadaan yang ditakuti Aldous. Anda lebih baik kembali di bawah komando Basghet daripada dimusnahkan Aldous.”
“Kau sangat cerdas, Hughie Glare. Hampir semua fakta berhasil kau tebak, hanya satu hal yang salah. Bukan karena paksaan Aldous aku berusaha menyelamatkan Tuan. Faktanya, alasan perpisahan terakhirku dengan Aldous adalah karena aku selalu pelayan paling setia Tuan, sementara Aldous hanyalah serigala pengkhianat. Jika bukan karena intriknya, mungkin dulu Tuan takkan disegel! Hydra brengsek itu, karena kelalaiannya para tua brengsek di Kuil berhasil menghantam Tuan ke pintu dimensi ruang lalu menyegel seluruh ruang! Setelah itu dia terang-terangan menyerangku, memicu perang saudara ribuan tahun di jurang!”
Egmont mengangkat wajah ke langit dan melolong keras saat emosinya memuncak.
Kobaran api menyembur dari mulutnya, membakar langit menjadi lautan awan berapi yang membara.
Kekuatan Raja Iblis jurang ini sungguh mengerikan, namun rasa hormatnya pada Basghet tak tergoyahkan.
Mungkin ini sikapnya mengetahui Basghet akan segera kembali, atau gambaran hati yang sebenarnya. Tapi bagi Hughie, semua yang terjadi sekarang adalah kabar terburuk yang tak bisa lebih buruk lagi.
"Tapi mengapa Basghet disegel di sini? Ini Benua Utara!" teriak Xu.
"Basghet memang disegel di Benua Barat, tapi kita semua melupakan satu hal—ruang dimensi bisa saling terhubung. Bukankah formasi teleportasi justru memanfaatkan prinsip lipatan ruang? Secara teori, Anda bisa membuka titik di mana saja yang langsung menuju ruang tersegel itu, asalkan Anda terlebih dahulu menciptakan saluran ruang dimensi. Hanya saja aku tak menyangka Egmont ini ternyata juga memahami prinsip ini. Kukira makhluk iblis jurang tak pernah memahami penciptaan. Tapi sekarang tampaknya tidak demikian. Mereka menggunakan ribuan tahun, mengandalkan kekuatan sendiri untuk membuka saluran langsung ke tempat penyegelan Basghet dari sini. Meski tak bisa membuka segel, ini tidak menghalangi upaya penyelamatan mereka terhadap Basghet di sini..." Hughie berkata perlahan.
"Layaknya pencipta formasi teleportasi, begitu cepat menemukan inti permasalahan!" Egmont menengadah tertawa terbahak-bahak: "Tapi satu hal yang kau benar—makhluk jurang hanya paham kehancuran, bukan penciptaan. Kami menghabiskan tujuh ratus tahun mencari metode memecahkan segel, tapi tak pernah berhasil. Sampai suatu hari, seorang manusia datang ke jurang!"
"Electra..." Hughie menghela napas pelan: "Dia gagal menyelesaikan misi perlawanan terhadap jurang yang diberikan Kripwell, malah menjadi kaki tangan kalian."
Akhirnya dia memahami apa yang terjadi.
Tak diragukan lagi, perang melawan jurang yang dilakukan Electra tiga ratus tahun silam mengalami kegagalan total.
Ini bukan hal yang aneh.
“Sayangnya, setidaknya satu Electra jatuh ke tangan Egmont. Entah dengan metode apa, dia berhasil mendapatkan rahasia saluran ruang dimensi, lalu membangun hubungan ruang selama tiga ratus tahun di sini.”
“Makhluk jurang ini benar-benar punya tekad baja, mereka bahkan berhasil menemukan lokasi segel Basghet di kehampaan tak berujung, lalu menghubungkan kedua ruang dimensi.”
“Lalu yang mereka lakukan hanyalah menunggu sampai suatu hari seseorang dengan kekuatan wilayah dewa membawa Pisau Kegelapan muncul, kemudian memanfaatkan kekuatan isolasi ruang Egmont untuk membawa target ke ruang ini.”
“Sisanya tinggal menunggu.”
“Ini adalah konspirasi sederhana yang tak bisa dihindari. Entah Anda menyadarinya atau tidak, Anda harus menghadapinya. Karena tanpa membuka penghubung, Anda tak bisa pergi.”
“Jadi inilah takdir.” Hughie menghela napas: “Takdir mengatur Electra, dia menjadi tahap yang tak terpisahkan dalam rencana ini; Takdir mengatur aku, juga menjadi tahap wajib untuk menyelamatkan Basghet. Semua bergerak mengikuti alur takdir yang telah ditetapkan.”
“Benar!” Egmont berseru dengan penuh kesombongan: “Inilah ramalan agung yang dilihat oleh manusia terkuat Kuil dan Raja terhebat dari jurang dengan mengerahkan seluruh kekuatan mereka! Dan aku, Egmont sang Raja Iblis jurang yang agung, hanyalah melaksanakan kehendak dewa dan menyelesaikan misi yang diperlukan ramalan! Tak ada yang bisa menentang perintah dewa, tak ada yang bisa membelokkan pilihan takdir. Jadi Hughie Glare, kau ditakdirkan menjadi bagian Legiun Jurang. Semua usahamu hanyalah mempercepat kehancuran dunia manusia!”
“Rupanya... kau juga pernah melihat ramalan itu...” Hughie mengangguk halus: “Tapi ramalan itu sepertinya tak menunjukkan hasil, kan? Ia hanya meramalkan gambaran saat ini, bukan kelahiran Egmont.”
Hughie tiba-tiba menunjuk ke retakan ruang dimensi raksasa itu.
Di bawah pengaruh Singgasana Kosmis dan tiga jendral, retakan ruang dimensi itu perlahan membesar dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.
Egmont terkejut: “Apa maksudmu?”
“Aku bilang... melihat separuh fakta tak bisa membuktikan apapun.” Hughie berkata dingin.
Tiba-tiba ia mendongak dan meraung: “Kau masih mau terus jadi penonton, Aldous?! Apakah kau benar-benar ingin Basghet kembali dan merampas semua yang seharusnya jadi milikmu?”
Raungan ini membuat Egmont dan anak buahnya gemetar.
Namun tak ada reaksi apapun di seluruh ruang dimensi.
Egmont baru saja menghela napas lega.
"Jangan main-main, Hughie Glare! Tak ada yang bisa menghalangi kembalinya Tuan Basghet! Sedangkan Aldous, dia masih sibuk berurusan dengan anak buahku di Jurang."
"Benarkah?" Hughie tiba-tiba meraih Xu. Sebuah kekuatan tak kasatmata menyusup ke tubuhnya, membuat darah Xu seolah mendidih dan membara.
Tanpa bisa mengontrol diri, Xu mengangkat kepala dan mengaum keras. Raungan ini bukan suara naga sejati, melainkan seperti jeritan piluh ribuan nyawa.
Arwah iblis Aldous yang sedang memaksimalkan kekuatan melalui Singgasana Kehampaan tiba-tiba gemetar hebat, berteriak dengan suara melengking:
"Putra Rita! Aku mencium bau menjijikkan dari jiwanya - aroma ayahnya yang busuk!"
Teriakan itu bagai membuka pintu air memori. Gelombang ingatan tumpah ruah seketika.
Sepertinya... Pernah mendengar kalimat ini sebelumnya.
Di Benua Barat?
Ramalan dalam ujian itu?
Aroma jiwa ayahku...
Xu tenggelam dalam lautan kebingungan.
Sebelum pingsan, suara teriakan itu sudah terlepas dari tubuhnya, bergema di seluruh ruang dimensi.
Wujud mengerikan Ular Neraka Sembilan Kepala dari Dunia Jurang memenuhi seluruh kesadarannya di saat-saat terakhir.
