Setelah beristirahat sejenak, aku bangkit mendadak dari permukaan es.
“Hei, Saudara Tuoba, kau mau ke mana?” tanya Li Yifeng padaku.
"Aku pergi mencari rumput keabadian! Tempat ini adalah aliran naga Tiongkok, pasti jenazah Kaisar Qin Shihuang ada di sini. Asal bisa menemukan jenazahnya, aku pasti bisa dapatkan rumput keabadian!" kataku tanpa menoleh.
"Tunggu aku!" Xiao Guoguo secepat kilat menyusul.
Li Yifeng mengacungkan pisaunya sambil berdiri: "Sekarang kita semua satu perahu, eh bukan, maksudku satu pesawat! Hahaha, urusanmu juga urusan kami. Mencari jenazah Kaisar Qin? Ayo teman-teman, bergerak! Bantu Saudara Tuoba mencari!"
Kerumunan orang membalas seruan itu, lalu benar-benar berdiri dan mengikuti di belakangku.
Aku agak terkejut, hati ini tersentuh. Tak kusangka mereka begitu serius dengan urusanku.
Tiba-tiba Gagak berkata: "Saat pesawat mendarat tadi, kulihat di bawah lapisan es ada kilau emas yang berputar samar!"
"Di manakah kilau emas itu?" tanyaku berhenti berlari, penuh semangat.
Gagak menjawab: "Sepertinya di posisi kepala naga!"
Sebelum Gagak selesai bicara, aku sudah berlari kencang menuju kepala naga.
Setelah berlusinan meter, akhirnya sampai di lokasi kepala naga. Aku nyaris menempelkan badan di atas lapisan es.
Melalui es yang bening, kutatap tajam ke bawah. Kepala naga di balik es itu tampak perkasa, napas naga yang dahsyat menerpa wajahku. Seluruh tubuhku serasa terendam bak mandi, dikelilingi aliran hangat yang lembut. Sensasi ini sungguh ajaib, membuatku merasa nyaman dari dalam hingga luar.
Aku langsung membuka mata lebar-lebar, karena di dalam mulut Naga ternyata benar-benar ada kilauan cahaya emas yang berputar-putar. Cahaya itu seperti riak air yang bergerak lembut di bawah lapisan es, mewarnai kepala Naga menjadi keemasan, menambah kesan gagah perkasa.
Ada sesuatu di dalam mulut Naga?!
Dengan penuh emosi aku melompat setinggi tiga kaki, tanpa basa-basi langsung menancapkan Tianxie Qiang ke dalam lapisan es. Swis!
Swis! Swis! Swis!
Dengan mengerahkan tenaga sepenuhnya, Tianxie Qiang terus dihujamkan, pecahan es beterbangan tinggi.
"Pelankan gerakanmu! Terlalu kasar beraksi di atas kepala Naga!" protes Xiao Guoguo.
Aku tersenyum, tadi terlalu terbawa perasaan karena memikirkan Gu Meidi.
Tak lama permukaan es berhasil kugali hingga berlubang. Li Yifeng dan yang lain berkerumun membantu. Dengan kerja sama, lapisan es segera terbongkar, menampakkan kepala Naga utuh di bawahnya.
Semua terpana. Rupanya inilah wujud asli Naga!
Aliran cahaya emas mengalir terus dari mulut Naga, menyapu permukaan es transparan yang putih bersih, sempurna dan memukau.
Saat menunduk, kulihat mulut Naga ternyata menyimpan peti mati emas heksagonal!
Benar, sebuah peti mati berlapis emas murni berbentuk segi enam!
Mulut naga sangat besar, peti mati itu pun berukuran tidak kecil. Peti mati tersebut terbuat dari emas murni yang berkilauan. Di permukaan peti mati terukir gambar naga, phoenix, dan hewan mitos lainnya yang memancarkan aura kebesaran layaknya raja. Yang paling unik adalah, meski aku pernah melihat banyak peti mati, ini pertama kalinya aku melihat peti mati berbentuk heksagonal.
Napasku hampir tercekat karena terlalu heboh.
Bukan hanya aku, orang-orang lain juga menahan napas dan memusatkan pikiran, menatap lekat peti emas ini dengan mata membelalak.
Hatiku bergetar tak karuan, inikah... peti emas Kaisar Pertama yang legendaris itu? Apakah jenazah Kaisar Qin Shihuang, sang penguasa sepanjang masa, terbaring di dalam peti emas ini?
Kaisar Pertama itu benar-benar luar biasa!
Di seluruh dunia, hanya jenazahnya yang bisa dimakamkan di atas aliran naga Tiongkok!
Betapa megah dan berwibawanya hal ini!
Di satu sisi ia membangun makam kekaisaran yang tak tertandingi, di sisi lain jenazahnya justru dikuburkan di mulut naga. Berani kutanyakan, sepanjang sejarah ada kaisar mana yang punya tata cara pemakaman setingkat Kaisar Qin Shihuang? Gelar "Kaisar Sepanjang Masa" benar-benar sesuai reputasinya!
Setelah terdiam sejenak, Xiao Guoguo yang pertama meneriakkan dengan lantang: "Wah, inikah peti mati besar Kaisar Qin Shihuang? Si penipu ulung sejagad raya itu terbaring di sini?"
Penipu ulung sejagad raya?!
Kami semua mengernyitkan dahi, Gila! Kemampuan linguistik Xiao Guoguo memang luar biasa, sampai-sampai memberi julukan pada Kaisar Qin Shihuang.
"Begitu terpikir mayat Kaisar Qin Shihuang berada di dalam peti emas ini, darahku langsung mendidih. Tak bisa menahan gejolak dalam hati, aku melompat ke dalam lubang es dan mendekati peti emas segi enam. Tentu saja, aku tidak tertarik pada jenazahnya. Yang kuinginkan hanyalah rumput keabadian yang ada di dalam tubuhnya."
"Tapi semakin dekat dengan peti emas, hatiku semakin berdebar. Benarkah rumput keabadian legendaris itu ada di dalam tubuh Kaisar Pertama? Bagaimana jika tidak ada? Apakah semua usaha ini sia-sia? Aku tak berani membayangkan kelanjutannya."
"Kutahan napas, kedua tangan dengan lembut membelai peti emas Kaisar Qin. Cahaya keemasan seperti air bah mengaliri ujung jariku yang gemetar tak karuan, mungkin karena terlalu bersemangat."
"Saat aku masih terdiam terpana, tiba-tiba angin yin berhembus kencang mengelilingi. Segumpal aura hitam pekat menyembur keluar dari bawah lapisan es."
"Sial!"
"Jantungku berdebar kencang. Apakah ini jebakan?"
"Tak berani berlama-lama, kugigit gigi dengan keras dan melompat keluar dari lubang es dengan cepat."
"Aura hitam itu bagaikan arus pasang hitam, dalam sekejap memenuhi seluruh rongga es di bawah."
"Kejadian tak terduga ini membuat semua orang terkejut. Mereka serentak mengangkat senjata dan bersiap dalam posisi bertahan."
"Benda hantu apa ini?!" teriakku sambil memegang Tianxie Qiang secara horizontal, suara parau keluar dari tenggorokan.
"Hahaha! Hahaha! Hahaha!"
"Suara tawa bergema yang seakan menelan langit dan bumi terdengar dari bawah, memekakkan telinga kami hingga berdengung keras. Aku merinding: "Aura hantu yang sangat kuat!"
Di tengah air bah hitam yang bergelora, muncul sepasang mata merah darah yang mengerikan. Hanya dengan sekali pandang, keringat dingin seperti bulu putih langsung membasahi punggungku. Perlahan, dari kabut aura hantu yang bergulung-gulung, mengapunglah Roh Jenderal bertubuh tegap.
Hah?!
Roh Jenderal?!
Roh Jenderal ini adalah...
"Kalian bangsat berani menginjak area terlarang aliran naga, mengganggu mimpi Kaisar Pertama! Hukumannya pancung!" Roh itu melayang di udara, kedua tangan memegang tombak Fangtian Huaji secara horizontal. Sikapnya penuh wibawa dengan aura menguasai yang tak tertandingi. Aura hantu yang bergelora dari tubuhnya membuatku terkejut: Intensitasnya bahkan melebihi dewa perang Meng Tian!
Astaga!
Jangan-jangan... ini Roh Pembunuh Dewa Bai Qi dari legenda?!
Menyebut nama Bai Qi, hampir tak ada yang tak mengenalnya.
Bai Qi adalah jenderal termasyhur dalam sejarah Tiongkok yang berjasa menyatukan Dinasti Qin. Pertempuran Changping menjadi puncak kariernya - dengan tipu pembunuhan terhadap 400 ribu pasukan Zhao yang menyerah, hingga dijuluki "Pembunuh Dewa" oleh keturunan.
"Kau... adalah Jenderal Bai Qi?" Aku menatap Roh Jenderal itu dan spontan bertanya.
"Hmm?" Pupil Roh Jenderal itu memancarkan kilatan merah darah: "Pencuri terkutuk, kau berani menyebut nama asli ?"
Jantungku berdebar kencang, si jagoan ini benar-benar Bai Qi sang Pembunuh Dewa!
Kaisar Pertama benar-benar luar biasa. Makam Qin Shihuang dijaga oleh Meng Tian sang Dewa Perang, sementara di aliran naga ada Bai Qi yang bertugas melindungi peti matinya.
Mendengar nama "Bai Qi", tidak hanya aku, bahkan wajah Li Yifeng dan yang lain langsung berubah pucat. Bai Qi yang dijuluki Pembunuh Dewa memiliki kekuatan tempur yang mengerikan. Pasti semua orang di sini paham betul. Jika Bai Qi yang menjaga di sini, kami benar-benar tak mungkin bisa membuka peti emas Kaisar Pertama.
Aku tidak berani menjamin apakah kekuatan gabungan kami semua bisa mengalahkan Bai Qi. Pertarungan melawannya pasti akan menjadi pertempuran sengit yang mungkin memakan korban. Untuk menyelamatkan Gu Meidi, tidak pantas aku menyeret Li Yifeng dan yang lain ke dalam bahaya. Maka dengan tegas kukatakan pada Li Yifeng: "Kak Feng, minggirlah! Ini urusan pribadiku!"
Li Yifeng mengerutkan alis tebalnya: "Omong kosong! Kau arkeolog tapi tidak tahu seberapa hebat Bai Qi? Kau ingin jadi belalang menghentikan roda kereta? Atau telur menabrak batu?"
"Tuoba Gu, kau tidak sendirian! Aku di sini!" Xiao Guoguo berdiri di belakangku. Di hadapan Bai Qi sang Pembunuh Dewa, wajah cantiknya sama sekali tidak menunjukkan ketakutan.
Saat itu juga, Cincin Raja Hantu bergetar dahsyat disertai dengungan gemuruh. Merasakan aura hantu kuat Bai Qi, mungkin Meng Tian dan Weiming Shouquan sudah tak tahan lagi. Langsung kusummon keduanya, semakin banyak orang semakin kuat!
Begitu melihat Sang Pembunuh Dewa Bai Qi, Meng Tian dan Weiming Shouquan langsung bersemangat. Mereka melangkah maju serempak, aura hantu mereka mencekik, seolah siap membuka formasi pertempuran.
"Apakah Anda Jenderal Bai Qi?" teriak Meng Tian lantang.
Bai Qi menatap dingin kedua Roh Jenderal itu: "Kalian ini siapa?"
Meng Tian menjawab: "Aku adalah Meng Tian, jenderal Dinasti Qin! Selama ini sering mendengar cerita tentang Jenderal Bai Qi, bisa bertemu langsung adalah kehormatan besar dalam hidupku!"
Wajah Meng Tian penuh semangat, seolah tak sabar bertarung. Bai Qi hidup di era sebelum Meng Tian, tentu saja Meng Tian sudah mendengar nama besar Bai Qi. Tak heran dia begitu bersemangat!
Bai Qi melirik Meng Tian, berkata sinis: "Jenderal Dinasti Qin?! Setelah Bai Qi, siapa lagi yang berani menyebut diri jenderal Dinasti Qin?!"
Mendengar itu, Meng Tian langsung tersulut: "Seandainya dulu ada Meng Tian, mana mungkin nama Bai Qi bisa terkenal?!"
Saat mengucapkan itu, pedang Zhanmadao-nya Meng Tian menunjuk langit, aura kepahlawanannya memancar gagah perkasa.
Suara Meng Tian menggema di dasar corong, penuh semangat gagah berani, sama sekali tidak gentar menghadapi Bai Qi sang pembunuh dewa di depannya, bahkan menunjukkan sikap ingin menandingi Bai Qi.
"Hanya dengan kau? Hehe!" Bai Qi tertawa sinis dua kali, tidak menganggap Meng Tian berarti, lalu menatap Weiming Shouquan: "Kau siapa lagi?"
Weiming Shouquan berdiri tegak sambil memegang pedang, bersuara keras: "Aku adalah Jenderal Besar Xia Barat, Weiming Shouquan!"
"Xia Barat? Negara apa lagi? Daerah terpencil barbar lagi?" Bai Qi mengerutkan kening, era-nya lebih awal ribuan tahun sebelum Xia Barat.
Weiming Shouquan berseru lantang: "Kau tak mengenaliku, tapi aku pernah dengar namamu! Dulu kau membantai 400.000 tawanan sampai langit dan bumi murka!"
"Hahaha!" Tiba-tiba Bai Qi tertawa terbahak-bahak dengan kesombongan: "Bai Qi hidup sebagai pembantai manusia, mati pun jadi hantu perkasa! Kembalikan nyawamu, para pemberontak!"
