"Saudara Tuoba! Hentikan--"
Tak diketahui kapan, Tian Shilin terbangun, berseru memerintah berhenti di momen krusial ini.
Aku terkejut sejenak, reflek menghentikan serangan.
"Ada apa? Kau ingin menyelesaikan sendiri?" Tanyaku pada Tian Shilin.
Tian Shilin menggeleng: "Bukan! Sebenarnya aku ingin memohon...hmm...lepaskan dia!"
Tanpa sadar alisku berkerut, hampir tak percaya telinga sendiri: "Lepaskan?! Apa aku salah dengar? Atau kau makan obat yang salah?"
Tian Shilin berkata sangat serius: "Saudara Tuoba, kau tak salah dengar, aku sungguh memohon kau lepaskan dia!"
Aku terkejut: "Dia kan Hantu anak pelayan, sebelumnya berkali-kali ingin mencelakaimu, sekarang kau malah minta aku lepaskan dia?!"
Aku terpaku seperti patung menatap Tian Shilin, tak mengerti sandiwara apa yang sedang dimainkannya. Jangan-jangan si Ya ini sedang mempermainkanku?
Tian Shilin berkata: "Sebenarnya sebelumnya aku sangat takut dengan... hantu... Hantu anak pelayan ini. Aku juga membencinya karena berkali-kali ingin mencabut nyawaku. Tapi sekarang, setelah melihatnya langsung dengan mata kepala sendiri, tiba-tiba aku merasa dia tidak semenakut itu. Lagipula dialog kalian barusan kudengar jelas-jelas. Memang benar di masa lalu aku melakukan kesalahan besar yang tak bisa ditebus. Wajar jika dia membenci dan mendendamiku. Baru saja, aku menemukan pencerahan, benar-benar tercerahkan! Lingkaran balas dendam takkan pernah berujung. Jika hanya dengan membunuhku dia bisa melampiaskan amarahnya, biarlah dia yang melakukannya! Anggap saja ini sebagai tebusanku untuk ibu dan anak itu!"
Energi jahat yang memenuhi bilik pasti berasal dari jimat pembatas yang dipasang Hantu anak pelayan. Pantas saja Tian Shilin sekarang bisa melihatnya.
Aku tercengang menatap Tian Shilin. Tak kusangka dalam waktu singkat, pikiran Tian Shilin bisa mengalami perubahan drastis sebesar ini.
Hantu anak pelayan itu tertawa hehe sambil berkata sinis: "Dengar itu, Taoist busuk? Dia sendiri mau menerima vonis! Dia ingin kubunuh! Ini urusan dendam antara kami, bukan urusanmu! Cepat angkat kakimu yang busuk itu, jangan halangi aku!"
Aku menatap Hantu Anak Pelayan dengan sorot mata tajam: "Pertama, aku bukan Taoist, apalagi Taoist busuk! Kedua, tak ada Hantu Jahat yang berani menyakiti orang di hadapanku! Meski dia rela dibunuh olehmu, aku tak akan mengizinkanmu bertindak semena-mena! Ketiga, kuangkat kakiku. Beranikah kau mencoba bergerak?"
Sambil berkata demikian, kuangkat kakiku. Hantu Anak Pelayan langsung bangkit dari lantai, menghindar cepat dan berdiri di depan Tian Shilin, lalu mengangkat kedua tangannya.
Tian Shilin memejamkan mata. Di sudut bibirnya tergantung senyum pembebasan yang tak terduga.
Di antara jariku terjepit Jimat Pengumpul Roh. Jika Hantu Anak Pelayan benar-benar berani bertindak, aku berjanji akan memasukkan dia ke dalam jimat ini sebelum sempat membunuh Tian Shilin, membuatnya hancur lebur seketika dan takkan bisa menyakiti manusia selamanya.
Hantu Anak Pelayan berdiri kaku di depan Tian Shilin. Ekspresi wajahnya sangat rumit, dari tenggorokannya terus-menerus keluar suara mengaum seperti binatang buas.
Tian Shilin tak melawan, tak menghindar, juga tak menunjukkan ketakutan. Wajahnya menunjukkan penerimaan total akan kematian.
Setelah lebih dari sepuluh kali mengaum, cahaya darah di mata Hantu Anak Pelayan perlahan memudar. Energi jahat di dalam bilik kereta juga tak lagi sekuat tadi. Jelas, niat membunuhnya terhadap Tian Shilin telah berkurang.
Beberapa saat kemudian, Hantu Anak Pelayan menurunkan tangannya. Pada akhirnya, dia tak jadi menyerang Tian Shilin.
Aku diam-diam lega, aku tidak tahu apakah gerakan Hantu anak pelayan ini karena gentar akan ancamanku? Atau apakah hatinya juga mengalami perubahan saat menghadapi perubahan sikap Tian Shilin?
Beberapa saat kemudian, Tian Shilin perlahan membuka matanya, wajahnya dipenuhi kebingungan: "Mengapa kau tidak melakukan gerakan fisik?"
Hantu anak pelayan tetap diam, tinjunya mencengkeram erat, seolah sedang mengalami pergulatan hebat dalam hatinya.
Tian Shilin mengira Hantu anak pelayan takut padaku, sehingga tidak berani melakukan gerakan fisik.
Tian Shilin menatapku dengan sangat serius: "Saudara Tuoba, aku benar-benar sudah mengerti, beberapa kesalahan yang dibuat tak bisa diampuni seumur hidup. Ini adalah dendam antara aku dan mereka - ibu dan anak itu, jangan ikut campur! Biarkan dia membunuhku, nanti di neraka aku bisa bertemu ibunya dan meminta maaf!"
Sambil berkata demikian, Tian Shilin memalingkan wajah ke Hantu anak pelayan: "Nak, lakukan saja! Sungguh, Paman tidak akan marah! Ayo!"
Tian Shilin mengulurkan lehernya ke depan Hantu anak pelayan, persis seperti ayam yang siap disembelih.
Hantu anak pelayan terdiam cukup lama, baru kemudian mengangkat kepalanya dan berkata perlahan: "Kau bernama Tian Shilin ya? Sebenarnya sebelumnya, tepatnya dua menit yang lalu, aku masih sangat membencimu, kebencian yang masuk hingga sumsum tulang!"
"Jika bukan karena kelalaianmu, ibuku takkan mati, aku juga takkan mati! Sekarang seharusnya aku bisa memiliki keluarga yang bahagia!"
“Tapi karena kehadiranmu, seluruh keluarga kami hancur berantakan. Selama delapan tahun ini, setiap saat aku membencimu, selalu ingin membunuhmu sendiri, untuk membalas dendam ibu yang sudah meninggal!”
“Karena membawa kebencian ini, aku lebih memilih mengembara di luar daripada bereinkarnasi. Aku harus membalas dendam!”
“Asal bisa membunuhmu, bereinkarnasi atau tidak aku tak peduli. Bahkan jika harus dibuang ke Sungai Wangchuan, aku tak akan menyesal!”
“Delapan tahun ini aku menderita banyak penghinaan. Saat kekuatan hantuku belum terbentuk sempurna, bahkan sempat disakiti anjing liar atau kucing hitam! Tapi demi bisa membunuhmu, semua penghinaan ini kutanggung dengan sabar!”
Tian Shilin memelas dengan wajah penuh penyesalan: "Benar! Aku yang menyebabkan kematian ibumu, aku yang merusak hidupmu, aku yang menghancurkan keluargamu! Aku bersalah! Pantas dihukum mati ribuan kali! Nak, kalau kau sangat membenciku, mengapa... mengapa tidak menyerang? Ayo serang! Balas dendam untuk ibumu!"
"Sudahlah!" Hantu anak pelayan menggelengkan kepala, tidak maju malah mundur selangkah: "Aku tidak akan membunuhmu, karena sekarang aku sudah tidak membencimu lagi!"
"Tidak membenciku lagi?" Tian Shilin terkejut.
“Benar! Aku tak membencimu lagi!” Hantu anak pelayan berkata: “Karena saat kau rela menerima kematian tadi, aku sudah sepenuhnya merasakan penyesalan dan permintaan maaf dalam hatimu. Aku tahu kau benar-benar menyesal, bahkan rela mengorbankan nyawa untuk menebus kesalahanmu. Hal ini justru membuatku tersentuh! Sebenarnya ucapan Taoist busuk tadi benar, dendam berantai takkan berujung. Delapan tahun ini, kau menghabiskan seluruh harta, mengembara tanpa tujuan, hingga terjatuh dalam keadaan menyedihkan seperti ini. Itu sudah bisa dianggap sebagai hukuman yang setimpal!”
Tian Shilin menangis tersedu-sedu: “Anakku, terima kasih! Terima kasih sudah memaafkanku!”
Hantu anak pelayan berkata: “Aku sudah memaafkanmu, tapi Ibu belum tentu mau memaafkanmu. Kalau ada waktu, bawalah seikat bunga dan kunjungi makam Ibuku!”
Tian Shilin mengangguk terus-menerus: “Akan kulakukan! Pasti! Sebenarnya saat Ibumu... meninggal dulu, aku ingin menyembahyangi makamnya. Tapi... tapi kemudian aku harus menjalani hukuman penjara, tak sempat menebus dosa! Setelah keluar dari penjara, aku juga pernah berusaha mencari makam Ibumu, tapi tak berhasil menemukannya!”
Hantu anak pelayan berkata: “Abu Ibu dikubur di kampung halaman kami di Desa Erwan. Kalau ada waktu, kunjungilah dia di sana. Mintalah maaf langsung padanya, maka urusan ini akan selesai!”
Tian Shilin menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut, terus-menerus mengangguk: “Terima kasih! Terima kasih!”
Hantu anak pelayan berbalik menatapku: “Taoist busuk, bolehkah aku pergi sekarang?”
“Tidak!” jawabku.
“Mengapa tidak bisa?” Tian Shilin bahkan lebih heboh dari Hantu anak pelayan, menarik bajuku berkata: “Saudara Tuoba, dia anak baik, tolong lepaskan dia. Lihatlah, dia tidak menyakitiku, mengapa tidak mau melepaskannya?”
Aku menghela napas: “Banyak hal tak bisa diselesaikan dengan perasaan semata, ini masalah prinsip!”
“Dia... dia tidak menyerangku! Saudara Tuoba, aku mohon! Anggap ini permohonanku, oke?” Tian Shilin cemas membela Hantu anak pelayan.
Bukan aku berhati batu, aku tahu Hantu anak pelayan belum sepenuhnya jahat. Tapi dia punya catatan kejahatan mencoba menyakiti manusia. Meski akhirnya mengurungkan niat, bukan berarti tidak pernah melakukannya. Seperti percobaan pembunuhan, tetap dianggap bersalah.
“Taoist busuk, kau benar-benar kejam! Aku sudah berhenti membunuh masih tidak mau melepaskanku? Delapan tahun kultivasiku ini tidak mudah!” Hantu anak pelayan memandangku penuh kebencian, memperlihatkan giginya seperti hendak bertarung habis-habisan.
“Bagaimana? Masih ingin berkelahi denganku?” Aku memandangnya dingin, Jimat Pengumpul Roh kembali memancarkan pertanda darah.
Aura kebengisan Hantu anak pelayan perlahan mereda. Dia menghela napas, menadahkan tangan: “Jujur, sangat ingin melawanmu. Tapi aku tahu kekuatan spiritualku yang lemah pasti takkan menang!” Matanya berputar licik: “Bagaimana kalau kita bertransaksi? Syaratnya bebaskan aku!”
"Transaksi?!" Aku menggelengkan kepala dengan senyum sinis: "Aku takkan bertransaksi dengan roh? Lagipula, bargaining position apa yang kau punya untuk ditukar denganku?"
Hantu anak pelayan itu berkata penuh keyakinan: "Bargaining position ini pasti gosip besar! Asal kau lepaskan aku, akan kuberitahu sebuah kabar! Tentu saja kau bisa memilih tak percaya, tapi jika terjadi bencana besar yang menewaskan banyak orang, jangan kau sesali nanti!"
Bencana besar?!
Banyak korban jiwa?!
Jantungku berdebar tak karuan. Melihat keadaan Hantu anak pelayan yang begitu serius, sepertinya dia tidak sedang berbohong.
"Bagaimana? Berjanji kabar ini tak akan mengecewakanmu!" kata Hantu anak pelayan.
"Oke!" Setelah berpikir sejenak, aku menyetujui syaratnya: "Tapi kuperingatkan, untuk kubebaskan kau, kabarmu harus benar-benar gosip besar. Jika ternyata tak berharga atau kau menipuku, aku takkan segan menghabisi kau!"
"Setuju!" Jawaban Hantu anak pelayan cukup lancar. Rupanya dia sangat yakin dengan gosip besar yang disimpannya di lipatan bajunya, sampai rela menggunakan cara kotor ini untuk menukar rohnya.
Tentu saja aku takkan melewatkan kabar seperti ini. Andai ini benar-benar gosip besar yang bisa menimbulkan konsekuensi di kemudian hari, sungguh akan kusesali jika tak menggalinya sekarang.
Hantu anak pelayan itu malah duduk di tepi tempat tidur. Dia bahkan mengambil botol air mineral dan meneguknya, meminjam rokok kusut Tian Shilin, lalu dengan lancar menghembuskan lingkaran asap dari mulutnya yang menggigit rokok.
Tian Shilin bertanya bingung: "Bagaimana? Kalian hantu... juga merokok?"
Hantu anak pelayan melirik tajam ke Tian Shilin: "Konyol! Apa hantu tidak bisa merasa kesepian?"
