“Cao Yi! Gadis yang naik panggung itu... Cao Yi?” Xiao Guoguo tak percaya menggosok-gosok matanya.
Jantungku bergetar hebat. Benar, meski gadis itu membelakangi kami, tapi bentuk punggung Cao Yi tak asing bagiku. Intuisiku mengatakan, nomor 16 yang beruntung ini pasti Cao Yi.
Hatiku dipenuhi kejutan dan sukacita. Herannya, kenapa Cao Yi bisa terpilih jadi si beruntung terakhir? Senangnya, Cao Yi masih hidup! Meski kehilangan kontak dengan markas lama, dia belum mati—masih menyusup di dekat Li Zexuan.
Pan Weilin ternganga, “Cao Yi? Dia... dia itu polwan yang hilang itu?”
Aku mengangguk, memandang Cao Yi di panggung.
Sungguh memesona!
Cao Yi mengenakan gaun hitam, rambut panjang bergelombang terurai di bahu. Seluruh wajahnya yang sempurna menyedot perhatian semua yang hadir. Betis jenjang yang kokoh tak kalah dari model profesional manapun. Sepatu hak tinggi merah mengilapnya yang menginjak panggung, membentuk kontras warna yang kuat dengan gaun hitam—memperkuat aura daya pikatnya.
“Cewek idaman!”
“Benar-benar tingkat tertinggi!”
“Sialan! Perempuan ini aku mau bayar dua ratus ribu semalam!”
“Sialan! Dua ratus ribu ngapain? Asal dia mau ikut aku, hidup dua puluh tahun lebih singkat juga kucapai!”
“Sudahlah, kalian jangan mengincar perempuan ini! Dia sudah jadi orang paling beruntung. Sebentar lagi jadi pasangan Young Master Li. Siapa berani merebut cewek Young Master Li?”
Para pria berisik seperti serigala melihat daging, ngiler sampai air liur menetes, bahkan terdengar suara gluk-gluk menelan ludah.
Sedangkan para wanita ramai berbisik-bisik, nada suara penuh iri sekaligus dengki.
“Dia benar-benar beruntung bisa makan malam dengan Young Master Li, mungkin bisa masuk keluarga kaya!”
“Iya! Iya! Mengapa bukan aku yang beruntung? Sungguh menyedihkan!”
“Dengan wajahmu, bisa bandingin sama orang?”
“Perempuan ini muncul dari mana? Wajahnya seperti rubah genit!”
“Bener! Aku rasa dia belum tentu lebih cantik dariku!”
“Katanya model baru yang baru bergabung di perusahaan Paling Trendi, kayaknya... 80% sudah kena aturan tak tertulis!”
“Diam semua, dasar perempuan-perempuan tolol!” Xiao Guoguo yang sudah lama diam tiba-tiba melontarkan umpatan ke kerumunan wanita berisik itu. Cao Yi sekarang sudah jadi saudari dekatnya, wajar kalau Xiao Guoguo marah melihat saudarinya dijahatin di belakang.
“Ibu Guo, siapa kau ini?”
“Benar! Kau ini daun bawang apa sih!”
“Kau tahu siapa dukungan belakangku?”
“Peduli setan dengan Ibu Guo-mu! Kalau berani menghina sahabatku lagi, ibu tua ini siap tampar!” Xiao Guoguo memancarkan aura kejam, pupil matanya menyiratkan merinding.
Tatapan tajam ini terasah melalui pembantaian tak terhitung. Meski tak kasat mata, auradinginnya berhasil menggentarkan para wanita. Tanpa sadar mereka menutup mulut, menjauh sebisanya dari Xiao Guoguo si bintang sial.
“Hng! Dasar kepo busuk, bikin aku meninggal karena kemarahan!” Xiao Guoguo menangkup pinggang, pipinya mengembung.
“Tak perlu emosi. Sebenarnya kami harus bersyukur, sebab Cao Yi masih hidup!” Kulepaskan napas lega, batu dalam hatiku akhirnya jatuh.
Dulu dengar Cao Yi hilang kontak dengan markas lama, yang kukhawatirkan adalah status mata-mata Cao Yi terbongkar sampai dimusnahkan. Itu sebabnya jantungku selalu cemas. Kini melihat Cao Yi masih sehat walafiat di hadapan kami, andai tak ada orang banyak, ingin rasanya kusambar dan peluk erat tubuhnya.
“Boleh tahu Nyonya marga apa?” Pembawa acara tersenyum penuh kelembutan.
“Margaku Cao!” jawab Cao Yi.
Pembawa acara menyerahkan angpao kepada Cao Yi: "Selamat Nyonya Cao, Anda menjadi pemenang paling beruntung dalam aktivitas undian berhadiah kali ini. Sekarang Anda mendapatkan kesempatan makan malam bersama Young Master Li Zexuan. Di dalam angpao ini terdapat kunci kamar hotel. Gunakan kunci ini untuk membuka pintu kamar, Young Master Li sudah menunggu di dalam! Harap jaga baik-baik kesempatan ini, perlu Anda ketahui bahwa kesempatan seperti ini tidak dimiliki semua orang! Tentu saja, Anda juga bisa memilih untuk melepaskan kesempatan ini..."
"Aku terima!" Cao Yi memotong pembicaraan pembawa acara, berkata dengan singkat.
"OK!" Pembawa acara membuat gerakan tangan mengundang: "Makan malam sudah siap. Tim pengawal kami akan mengantarkan Anda dengan aman ke sisi Young Master Li! Mari kita berikan tepuk tangan untuk melepas Nyonya Cao!"
Glekuk!
Di tempat kejadian terdengar gemuruh tepuk tangan yang mengguncang langit.
Di bawah sorotan mata penuh iri dan dengki yang tak terhitung jumlahnya, Cao Yi dengan tenang meninggalkan arena judi dikawal empat pengawal pribadi bertubuh tinggi, menuju hotel di lantai bawah.
Entah mengapa, hatiku tiba-tiba terasa asam seperti menumpahkan sebotol cuka tua, sangat tak nyaman.
Di benakku muncul gambar Cao Yi sedang makan malam dengan Li Zexuan, perasaanku sedih seperti kehilangan mainan kesayangan.
Adapun hal-hal yang terjadi setelah makan malam, aku bahkan tak berani membayangkannya. Membayangkan Li Zexuan membelai tangan mungil Cao Yi, mencium pipi Cao Yi, melepas gaun panjang Cao Yi...
Aku... Aku seperti gunung api yang akan meletus!
“Xiao Guoguo!” Xiao Guoguo menjulurkan tangan menyentuh titik vital pinggangku: “Masih diam saja ngapain? Buruan kejar! Kau benar-benar mau Cao Yi didorong jatuh oleh si hewan bermarga Li itu?”
“Benar juga!” Aku menggigit gigi, berbalik dan bergegas menerobos kerumunan, menuju hotel di bawah dengan langkah cepat.
Di ujung hotel terdapat suite pemandangan laut transparan termewah, semacam suite presidensial dalam hotel. Harganya bikin mata melotot, kulihat harga di resepsionis - semalam 20-30 ribu yuan, bukan untuk kantong orang biasa.
Begitu masuk koridor hotel, kami bertiga langsung dihadang dua pengawal berbaju hitam.
Baru kami sadar, hotel ini dijaga super ketat. Hampir tiap tiga langkah ada pos penjagaan. Puluhan pengawal hitam dengan wajah dingin membeku dan kacamata hitam keren, bagai patung yang tak bergerak sepanjang koridor. Seragam hitam mereka menonjolkan tonjolan di pinggang - jelas membawa senjata.
Aku hanya bisa mematung melihat siluet Cao Yi menghilang di ujung koridor, tapi tak bisa mengejar. Hati ini rasanya terbakar.
“Kenapa menghalangi kami?” Tanyaku geram pada dua pengawal hitam itu.
“Maaf Tuan, tolong tunjukkan kartu kamar!” jawab pengawal dengan dingin.
“Kartu kamar?” Aku terdiam sejenak.
“Karena yang tinggal di sini semua orang penting, demi keamanan, setiap tamu yang masuk harus menunjukkan kartu kamar. Apakah kalian tidak punya kartu kamar?” Pengawal itu memandangi kami dengan waspada, tatapannya seperti melihat pencuri, membuatku sangat kesal.
“Sudahlah! Kalau tidak bisa menginap, ya sudah!” Xiao Guoguo melihat situasi tidak baik, menarik lenganku ingin pergi.
Dua pengawal mengapit kami dari depan dan belakang, tatapan mereka tidak ramah, memandangi kami dari atas ke bawah: “Tiga orang, tolong tunjukkan KTP!”
“Kenapa? Mau memeriksa KK?” tanya Xiao Guoguo.
Kedua pengawal berkata: “Kami perlu memverifikasi identitas kalian, untuk memastikan tidak ada orang mencurigakan yang menyusup ke perahu!”
“Baik! Mau KTP ya? Ini!” Aku pura-pura menggapai saku, mengambil kesempatan saat mereka lengah, tiba-tiba menyerang dengan pukulan hook kiri-kanan menggunakan 70% kekuatan. Dagu kedua pengawal langsung terlepas, tangan menutupi pipi terjatuh ke lantai.
“Ini kalian yang memaksa!” Aku melayangkan tendangan dahsyat ke tubuh salah satu pengawal. Pengawal itu tergelincir beberapa meter di lantai, Braak! Menabrak tembok lalu tak bergerak lagi.
Aku membungkuk menarik pengawal satunya, menjadikannya perisai manusia sambil berteriak keras ke pengawal lain yang berdatangan: “Jangan ada yang bergerak! Atas segera kubunuh dia!”
Melihat rekan mereka dalam cengkeramanku, pengawal lain mencabut senjata. Belasan moncong senjata hitam mengarah ke kami. Wajah mereka serius, tidak ada yang bertindak gegabah.
"Cao Yi ada di depan, mungkin sedang digoda Li Zexuan. Bagaimana mungkin aku menghentikan serangan sekarang?"
"Malam ini bahkan jika harus membalikkan yacht Putri, aku harus membawa Cao Yi kembali ke tim kasus besar dengan selamat."
Begitu pikiran ini muncul, tanganku sedikit menekan. Wajah pengawal di depannya langsung pucat pasi, mulutnya terkaku tak bisa bernapas.
"Kau ini siapa?"
"Apa yang kau inginkan?"
"Lepaskan dia sekarang!"
Para pengawal tidak mundur. Mengandalkan jumlah dan senjata, mereka mulai merapat secara perlahan.
Kuhela napas dalam hati. Sebenarnya tak ingin kasar, tapi para brengsek ini memaksa. Demi Cao Yi, terpaksa turun tangan.
Kukepalkan tinju, tiba-tiba mengangkat perisai daging ini tinggi-tinggi. Setelah memutarnya di udara, kuhantamkan ke beberapa pengawal depan dengan desisan.
Braak!
Aduhhh!
Beberapa pengawal terhantam oleh rekan mereka sendiri.
Saat melemparkan perisai daging, kami bertiga tiba-tiba menyerbu.
Kedua tanganku mencengkeram udara. Kilatan cerdik muncul, Tianxie Qiang terpanggil dan melekat di telapak tangan.
Kulumat tinggi, menusukkan Tianxie Qiang ke langit-langit koridor. Berputar di udara, mendarat di belakang dua pengawal.
Kilau dingin menyambar tanah. Dua pengawal menjerit-jerit ambruk. Pergelangan Kaki mereka terpotong rapi.
Aku tidak segera mengakhiri nyawa mereka, ini sudah bisa dianggap menunjukkan belas kasihan.
Aku melompat ke udara, dan tepat saat seorang pengawal hendak menarik pelatuk, kulempar Tianxie Qiang dengan hentakan tangan.
Tianxie Qiang berputar kencang srub-srub-srub, terbang melesat dengan kecepatan kilat. Hanya terlihat kilatan cahaya ilusif, disusul jerit kesakitan si pengawal. Senjata itu menembus pergelangan tangannya yang memegang pistol, memaku tangannya ke tembok.
Pan Weilin dan Xiao Guoguo juga tak tinggal diam, menjatuhkan belasan pengawal di belakang.
Lengan Kylin Pan Weilin memang dashyat. Meski hanya menggunakan 30-40% kekuatan, para pengawal biasa ini tak sanggup menahan. Satu pukulan tinjunya mampu menghabisi satu musuh, minimal membuat mereka pingsan.
Terlihat sosok Pan Weilin bergerak cepat di antara kerumunan, kilatan api di lengannya berkedip beberapa kali. Lima enam pengawal terlempar serentak ke udara, jatuh tak sadarkan diri.
