Luas daratan Pulau Yin Yue sangat besar, area pegunungannya juga cukup luas. Rencana awal Yi Wenqin adalah mengubah seluruh pulau menjadi bagian resor, tapi investasinya terlalu besar. Setelah keluarga Kong menarik investasi, banyak taktik penekanan digunakan terhadap Yi Wenqin.
"Pemandangan pulau ini cukup bagus ya..."
Enam orang berjalan cepat di area pegunungan pulau, namun sama sekali tidak menemukan gua. Meski gunungnya tidak seliar Gunung Huayan, memang tak ada gua atau pemakaman yang ditemukan.
Setelah berjalan beberapa lama, semua mulai merasa lelah.
"Menurut kalian harus bagaimana selanjutnya?" Lian Cheng berkata dengan panik, "Kita... lebih baik pulang saja... Di gunung sepi ini, aku terus merasa..."
Ia memandang Li Yin dengan harapan, sementara yang terakhir ini berpikir sejenak sebelum berkata, "Tidak, kita tidak bisa kembali... Tidak ada tempat yang aman di pulau ini. Justru lebih berbahaya mendekati staf yang mungkin merupakan perwujudan hantu."
Sampai saat ini, penghuni sama sekali tidak memiliki cara untuk membedakan manusia dan hantu. Harus diakui, ini merupakan penyesalan yang cukup besar.
Si mesum A Su yang malas bicara itu bersandar di pohon, mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api, "Aku sih gak peduli, yang penting hantu perempuan. Lebih baik yang pakaiannya tipis... Hantu laki-laki? Gak mau ah..."
Sambil menggigit rokoknya, ia menyalakan korek api mendekatkannya ke ujung rokok. Tepat akan menyala, tiba-tiba korek api itu padam secara misterius.
Sekeliling sama sekali tidak ada angin, mengapa tiba-tiba padam?
A Su segera menyalakan lagi apinya, "Hmph, di saat penting malah korek api ikut-ikutan melawan!"
Tapi...
Saat nyala api hampir menyentuh rokok, korek api itu padam lagi...
Setiap kejanggalan harus diperhatikan, sekecil apapun itu...
Nasihat Xia Yuan di masa lalu mana berani dilupakan oleh Li Yin?
Ia melesat maju dan menggenggam lengan A Su, "Ada apa ini?"
"L-Loushang, kok pegangnya kencang banget..." A Su buru-buru berkata, "Korek apiku ini, gak bisa nyala..."
"Bagaimana bisa?" Li Yin mengamati korek api itu dengan cermat, menyalakannya lagi... Tapi tetap padam.
Pintu yang tidak bisa dibuka... Korek api yang terus padam...
Apakah ada hubungannya?
“A Su segera merebut korek api itu, berkata, “Hei, Loushang, aku ingat kamu tidak merokok kan? Hah, tidak masalah, masa aku A Su tidak punya cara?”
Lalu dia melepas rokok dan langsung mengarahkan korek api lalu menyalakannya, akhirnya menyala. Kemudian begitu korek api dijauhkan, nyatanya api padam lagi.
“Sialan, toko rokok sebelah ternyata jual barang palsu... Kalau bisa pulang hidup-hidup pasti aku akan cari mereka minta pertanggungjawaban.”
Li Yin tiba-tiba merebut korek api itu lagi, berkata, “Benda ini mungkin berbahaya... Harus cepat-cepat dibuang!”
“Hei hei hei,” A Su panik, “Rokok, alkohol, dan wanita adalah satu-satunya kesenangan hidupku, berani-beraninya kamu merebut korek apiku?”
“Korek api ini aneh.” Li Yin mengerutkan alis, “Apa kamu tidak merasakannya?”
“Hah? Di mana anehnya?”
“Pokoknya, buang saja.” Li Yin mengangkat tangan dan melempar korek api itu jauh-jauh.
“Hei, kamu...” A Su langsung berteriak sambil berlari ke depan untuk mengambil korek api itu... Ke depannya, tidak bisa merokok! Dia ingat betul, lima orang lainnya sama sekali tidak merokok!
Setelah berlari beberapa lama, ternyata sampai di tepi kolam. Korek api tersangkut di celah dua batu di tepi kolam, A Su segera berlari untuk mengambilnya.
Tapi saat mendekati kolam, tiba-tiba tubuhnya oleng dan terjatuh ke dalam kolam!
Saat itu Li Yin dan ketiga orang lainnya sudah sampai, melihat A Su tergeletak di dalam kolam.
“Kamu……” Li Yin merasa kesal sekaligus geli, berkata: “Cepat naik ke sini!”
Kedalaman kolam ini kurang dari satu meter, jadi awalnya Li Yin menganggapnya biasa saja.
Tapi perlahan ia mulai merasakan keanehan.
A Su yang terjatuh ke kolam, seluruh tubuhnya terendam air dengan kedua tangan terus menggapai-gapai, seolah... sama sekali tidak bisa berdiri!
“Bahaya!” Li Yin segera berlari mendekat, masuk ke kolam dan mencoba menarik tangannya. Namun tampaknya ada kekuatan mengerikan di kolam itu, bagaimanapun ia berusaha menarik, A Su tetap tidak bisa bangkit!
Meski dangkal, wajah yang terendam air lebih dari waktu tertentu pasti akan tewas!
Jelas terlihat wajah A Su yang sudah berubah sangat mengerikan akibat sesak napas. Tapi sekuat apapun mereka menarik, tetap tidak bisa mengangkatnya!
Yang lain ikut membantu menarik, namun percuma!
Begitulah...
Mereka hanya bisa menyaksikan A Su tenggelam di kolam itu!
“Bagaimana... ini mungkin?” Lian Cheng tidak bisa memahami. Saat wajah A Su mulai pucat, ia merasakan aura mengerikan...
Lebih menakutkan dari kemunculan hantu! Tenggelam di kolam kurang dari satu meter! Kolam itu seolah mengikat tubuh A Su ke dasar, tak tergoyahkan!
Setelah A Su tewas, semua orang langsung lari menjauh dari kolam, tak berani mendekat lagi!
“Kutukan... Ini adalah kutukan!” Yi Wan sudah ketakutan sampai wajahnya pucat pasi: “Pulau ini sendiri memiliki kutukan! Kita tidak bisa kabur... Tidak mungkin kabur!”
Tidak...
Li Yin tidak percaya ini adalah kutukan yang sama sekali tidak bisa dipahami.
Jika benar-benar murni idealis, kutukan yang tidak bisa dijelaskan, apartemen sudah akan membunuh mereka berkali-kali. Tapi ini mustahil, apartemen pasti menyisakan jalan keluar...
Lalu di mana jalan keluarnya?
Li Yin menghela napas dan berkata: “Cari cara untuk mengangkat mayatnya, lalu kuburkan juga.”
“Aku sudah muak!” Yi Wan tiba-tiba berlutut sambil menangis histeris: “Aku tidak mau hidup seperti ini lagi... Ini semua salahmu, Hua Liancheng! Jika kau tidak membawaku pergi, jika aku menikah dengan Kong Shan di Pulau Silver Moon ini, aku tidak perlu menghadapi semua ini! Aku tidak mau melihatmu lagi!”
Yi Wan yang sudah kehilangan akal sehat itu berdiri dan berlari kencang ke belakang.
“Xi... Xiao Wan...” Wajah Liancheng memucat tajam, tapi dia segera mengejar hingga terjatuh. Tak lama kemudian, bayangan Yi Wan sudah hilang dari pandangan.
“Xiao Wan...” Liancheng hampir gila saat ini, apakah dia juga akan mati di sini?
“Liancheng...” Li Yin tiba-tiba mendekat dan menariknya: “Jangan terlalu dipikir, itu hanya ucapan emosi. Menurutku, Yi Wan benar-benar mencintaimu.”
“Aku tahu... Aku tahu...” Lian Cheng menyeka air mata, berkata: “Tapi apa yang dia katakan benar. Akulah yang membawanya ke Kota K, sehingga dia ikut masuk ke apartemen itu... Akibatnya, menghadapi hal mengerikan ini. Dia sebenarnya juga sangat menderita, Kexin dan Hengyan dulunya sangat dekat dengannya. Kematian mereka sangat menghancurkan Xiaowan. Terutama Kexin, dialah yang paling dekat dengan Xiaowan di apartemen itu, hubungan mereka seperti saudara kandung...”
Saat itu, Ye Kexin ditelan ke dalam air mulut hantu raksasa itu. Pemandangan mengerikan itu disaksikan langsung oleh Yi Wan di pintu apartemen. Sejak itu dia sangat takut air, bahkan saat mandi harus ditemani Lian Cheng. Meski tahu tidak ada hantu di apartemen, tetap takut tiba-tiba tenggelam saat mandi...
Sekarang, melihat Ahsu mati di kolam ini, kenangan kematian Ye Kexin kembali menghantuinya...
Lalu, Lian Cheng tanpa pikir panjang mengejar lagi!
Yi Wan terus berlari, perasaannya perlahan mulai tenang...
“Aku... Apa yang baru saja kukatakan?”
Setelah tinggal di apartemen, dia tak pernah menyalahkan Lian Cheng. Lagipula ini pilihannya sendiri, apalagi dia tahu Lian Cheng selalu menyalahkan diri. Betapa tulus cintanya padaku!
Bagaimana mungkin dia mengucapkan kata-kata seperti itu?
“Aku...”
Tiba-tiba, sekelompok orang muncul di depannya. Pria paruh baya yang memimpin... ternyata Yi Wenqin!
Saat pandangan mata mereka bertemu, ayahnya terlebih dulu terkejut, lalu segera bereaksi: "Cepat, tangkap dia!"
Orang-orang di sekitar langsung mengerumuni dan menangkapnya. Yi Wan panik bertanya: "Ayah, kenapa kau... Bagaimana bisa..."
"Akhirnya kutemukan kau! Katakan, di mana Hua Liancheng itu!"
"Lepaskan dia!"
Tiba-tiba, Liancheng berlari menghampiri, mendekati pria yang memegangi Yi Wan dan mengayunkan tinju. Namun pria itu adalah pengawal pribadi Yi Wenqin, mana mungkin kemampuannya buruk? Dengan gesit menghindar lalu menyodok perut Liancheng hingga terjatuh kesakitan.
Yi Wenqin segera mengenali Liancheng. Foto pria ini telah ia teliti selama lebih dari tiga tahun!
Ia melompat ke depan, mencengkeram rambut Liancheng dan mengangkatnya, marah: "Akhirnya kau kutangkap, bajingan! Berani-beraninya menculik putriku, membuatku Yi Wenqin menderita kerugian besar. Akan kubuat kau hidup tak mati tak!"
Ia memerintahkan dua pengawalnya: "A Chao, A Guo, pukuli sampai mati! Tenang, kalau mati pun tak apa. Asal kubilang dia mau membunuhku, kalian hanya membela diri!"
"Siap, Ketua!"
Dua pengawal bertubuh kekar itu mendekati Liancheng, lalu mulai memukul dan menendang tanpa ampun!
"Hentikan! Hentikan! Ayah!" Yi Wan menjerit pilu: "Ayah, kumohon lepaskan dia!"
"Hmph, kau masih membela bajingan ini?" Yi Wenqin kembali berlari dan mengangkat kakinya, menendang wajah Liancheng yang sedang berlutut dengan keras, berteriak: "Setelah kalian kabur, betapa malunya aku! Proyek investasi Pulau Silver Moon ini gagal total, membuatku rugi besar! Hari ini aku akan membuat bajingan ini membayar lunas dengan bunga!"
"Hentikan!"
Tiba-tiba, Li Yin datang berlari.
"Hmm?" Yi Wenqin tertegun, lalu Manajer Zhang di sampingnya buru-buru menjelaskan: "Ah, Direktur, ini Tuan Li salah satu turis."
Di depan turis, Yi Wenqin tentu tidak bisa terlalu kasar. Ia segera tersenyum ramah: "Tuan Li ya? Selamat berlibur di Pulau Silver Moon. Saya pemilik pulau ini, Yi Wenqin dari Grup Mingyue."
Mendengar nama "Yi Wenqin", Li Yin langsung pucat. Ayah Yi Wan...?
Bagaimana menghadapi ayah yang ingin membawa anaknya? Tapi jika meninggalkan pulau ini, Yi Wan akan langsung mati! Tapi siapa yang akan percaya cerita tentang apartemen? Apalagi dengan banyak pengawalnya, mustahil melawan!
Harus bagaimana?
"Tuan Li, ini putriku. Dia diculik pria bernama Hua Liancheng ini selama 3 tahun..." Yi Wenqin memberi isyarat ke pengawal: "Bawa nona segera! Naikkan ke yacht kembali ke Kota S! Aku akan menyusul beberapa hari lagi, kirim kapal jemput nanti!"
Lian Cheng mendengar kata-kata itu, segera mengangkat kepala dan berteriak: "Beraninya kau! Coba kau berani membawa Xiao Wang keluar dari pulau ini!"
## Jilid 5: Pulau Bulan Perak BAB 8 Instruksi Tulisan Darah Tingkat Raja Iblis
Di dalam apartemen, saat ini terjadi suatu hal yang sangat mengerikan.
Setiap penghuni merasakan rasa terbakar yang hebat di dada, dan dinding-dinding muncul tulisan darah.
Tapi... isi tulisan darah ini sangat khusus.
"Mulai tahun depan, akan menjadi tahun kedatangan Raja Iblis yang terjadi lima puluh tahun sekali di apartemen. Mulai hari ini, semua penghuni boleh memilih secara sukarela apakah akan menerima 'instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis'. Setelah memutuskan untuk menerima, tulis karakter '' dengan darah sendiri di dinding rumah masing-masing di apartemen. Penghuni yang menulis karakter '' pada hari yang sama akan dijadwalkan menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis di waktu dan lokasi yang sama. Instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis tidak bersifat wajib, sekaligus penghuni berhak mendapatkan hak istimewa langsung kembali ke apartemen setelah batas waktu yang ditentukan. Namun sekali berpartisipasi dan berhasil lolos, terlepas dari berapa kali sebelumnya lolos instruksi tulisan darah, bisa langsung meninggalkan apartemen dan meraih kebebasan."
"Be-benarkah ini?" Reaksi pertama Yang Lin adalah merasa ini mustahil.
Instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis apa? Sekali langsung bisa keluar dari apartemen? Ini pasti bercanda!
Cukup bertahan hidup sekali... lalu bisa meninggalkan apartemen, mungkinkah ada keberuntungan seperti ini?
Dinding rumah setiap penghuni muncul tulisan darah seperti ini!
Kemudian...
Hampir semua penghuni berkumpul di lantai dasar!
"Apa itu benar? Instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis apa itu?"
"Sekali lolos langsung bebas? Tunggu apa lagi, ayo cepat ikut saja!"
“Tapi apakah sesederhana itu? Lulus sekali langsung bisa... Ini terlalu...”
Meski para penghuni bersemangat, tak seorang pun berinisiatif memilih instruksi tulisan darah tingkat raja iblis. Xia Yuan sebelumnya juga tidak pernah menyebutkan "instruksi tulisan darah tingkat raja iblis", tapi dari namanya saja sudah jelas terlihat...
Sejarah keberadaan apartemen ini mutlak melampaui imajinasi mereka. "Lima puluh tahun sekali"? Jika dikatakan apartemen hanya ada selama puluhan tahun, sudah tidak ada yang percaya.
Mungkin karena waktunya terlalu lama, bahkan Xia Yuan pun tidak mengetahuinya?
Tahun depan 2011, berarti... instruksi tulisan darah tingkat raja iblis terakhir kali adalah tahun 1961, begitu lama sebelumnya...
Pada saat yang sama, di Pulau Silver Moon.
Li Yin, Lian Cheng, dan Yi Wan juga merasakan sensasi terbakar hebat di dada secara bersamaan!
Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin menerima instruksi tulisan darah lagi saat sedang menjalankan misi darah? Ini sama sekali tidak mungkin!
Melihat ekspresi kesakitan Yi Wan, Yi Wenqin langsung membeku, buru-buru menyuruh orang melepaskannya, lalu berlari mendekat bertanya: "Xiao Wan, kamu, kenapa kamu?"
Pada saat ini, bodyguard yang menggenggam Lian Cheng juga panik berlari melihat kondisi Yi Wan.
Sensasi terbakar akhirnya menghilang. Sekarang adalah momen terbaik!
Li Yin dan Lian Cheng berlari dari kiri-kanan, menghajar bodyguard-bodyguard itu, lalu Lian Cheng langsung menggenggam tangan Yi Wan dan kabur!
Yi Wenqin terkejut, berteriak: "Kejar, cepat kejar, segera kejar mereka!"
Yi Wenqin memimpin para bodyguard mengejar tanpa henti, namun... Li Yin dan kawan-kawan memanfaatkan topografi daerah ini, kabur dengan cepat dan bertemu dengan Ying Ziye serta Ouyang Jing.
Saat ini, di dalam apartemen.
Akhirnya ada satu orang yang memutuskan untuk menjalankan instruksi tulisan darah tingkat iblis.
"Kamu serius, Dokter Tang?" Yang Lin masih berusaha membujuk Tang Lanxuan, tetapi yang terakhir terlihat sangat teguh. Setelah mengalami kengerian misi darah permainan petak umpet sebelumnya, Tang Lanxuan tidak berani lagi mengumpulkan misi darah satu per satu. Dia memutuskan untuk mengambil risiko - sekali menang, dia bisa langsung bebas meninggalkan apartemen!
Segera dia mengambil cutter, melukai jarinya sendiri, lalu perlahan menulis karakter "" di dinding rumahnya.
Kemudian, karakter "" itu seolah terserap ke dalam dinding. Tak lama kemudian, Tang Lanxuan merasakan sensasi aneh.
Sensasi itu masih berasal dari jantung. Bukan rasa terbakar api, melainkan... perasaan tak terkatakan. Dada terasa sangat sesak, seolah semua cahaya di dunia telah padam, tak ada lagi kenangan bahagia yang bisa diingat.
Lalu, deretan tulisan darah muncul di dinding!
"Instruksi tulisan darah tingkat iblis diterbitkan. Masa penerbitan instruksi ini dari 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011. Setelah 31 Desember 2011, instruksi tingkat iblis tidak akan diterbitkan lagi selama lima puluh tahun. Isi instruksi kali ini adalah..."
Di Pulau Bulan Perak.
Saat ini hanya tersisa lima penghuni: Li Yin, Ying Ziyue, Hua Liancheng, Yi Wan, dan Ouyang Jing.
Mereka tidak menyangka kejadian lebih mengerikan masih akan terus terjadi.
Malam pun turun.
Saat Li Yin dan tiga orang lainnya kembali ke resor, mereka melihat deretan mayat berserakan di tanah!
Semua staf di pulau ini, tanpa terkecuali... semuanya telah dibunuh!
"Bag... Bagaimana bisa?" Yi Wan saat ini hampir mengalami breakdown: "Apa semuanya dibunuh hantu?"
Tiba-tiba... dia menemukan dengan ngeri... di antara mayat-mayat itu, ternyata ada ayahnya dan para bodyguard!
"Ayah... Ayah..." Yi Wan mengangkat jenazah Yi Wenqin, tak bisa menahan tangis: "Ayah!"
Mayat kebanyakan orang dalam keadaan terpotong tangan-kaki, beberapa bahkan berupa potongan daging yang hancur! Bagaimana bisa begini?
Persis seperti lapangan pembantaian paling mengerikan!
Pulau Silver Moon ini telah berubah menjadi neraka!
Li Yin telah menerima telepon dari apartemen yang memberitahukan tentang instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis. Li Yin segera menyadari, instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis ini pasti tidak sesederhana itu...
Instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis itu pasti menyimpan misteri yang sangat mengerikan!
Jika bisa kembali hidup-hidup, apakah harus menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis?
Li Yin sama sekali tidak bisa memahaminya.
Pada saat yang sama, tak ada yang menyadari bahwa di balkon villa di atas lima orang itu, terbaring sebuah mayat. Mayat itu masih erat menggenggam pisau, tangannya tergantung di tepi balkon, mata pisau setengah menjulur di udara.
Di saat ini...
Tiba-tiba pisau itu jatuh!
Bersamaan dengan itu, Yi Wan mengangkat kepalanya.
Ujung pisau itu... tepat mengarah ke tenggorokan Yi Wan!
## Jilid 5 Pulau Bulan Perak Bab 9 Korek Api
Saat Yi Wan mengangkat kepala, dia langsung melihat pisau yang menusuk vertikal ke arah tenggorokannya!
Dalam sekejap yang tak sempat bereaksi, dia merasakan tangan kanannya ditarik keras hingga tubuhnya mundur sekitar setengah meter. Pisau itu pun menancap tepat di tanah tempatnya berdiri sebelumnya, bergetar beberapa kali lalu berhenti.
Ouyang Jing masih menggenggam erat bahu Yi Wan, menghela napas lega: "Bahaya sekali... nyaris celaka..."
Baru sekarang Yi Wan sadar, dia hampir saja melewati gerbang kematian!
"Te-terima kasih, Nona Ouyang..." Yi Wan memeluk erat Ouyang Jing, "Terima kasih banyak... Aku... aku..."
Dia masih gemetaran ketakutan, saraf yang tegang hampir membuatnya kolaps. Reaksi kilat Ouyang Jing juga membuat Li Yin dan Lian Cheng terkesima.
"Xiao Wan!" Lian Cheng segera menyangga bahu Yi Wan, "Kamu... kamu baik-baik saja? Maaf, tadi aku tidak menyadari..."
Lian Cheng sendiri masih merinding membayangkan andai terlambat sedetik saja, dia akan kehilangan Yi Wan selamanya...
Ouyang Jing masih memeluk Yi Wan yang terus terisak, "Sudah, sudah... semuanya baik-baik saja sekarang."
Malam yang pekat.
Villa itu diterangi lampu terang benderang, bahkan toilet pun tetap menyala.
Berdasarkan undian, Li Yin dan Ouyang Jing kembali berjaga malam.
“Maafkan aku… Lian Cheng.” Yi Wan memandangi suaminya dengan penuh penyesalan: “Aku, waktu itu tidak sengaja, aku tidak bermaksud mengatakan itu…”
Sebenarnya dia sudah lama bisa mengeluh. Tapi alasan dia tidak pernah mengatakannya adalah karena terlalu mencintai Lian Cheng. Meski menghadapi instruksi tulisan darah mengerikan dari apartemen ini, dia tak pernah sekalipun menyalahkan Lian Cheng.
“Aku tahu.” Lian Cheng menggelengkan kepala: “Aku tahu… Kamu tidak perlu menjelaskan, Wan.”
Meski kematian Yi Wenqin sangat menghantam Yi Wan, dalam situasi mengerikan seperti ini dia tidak punya waktu untuk berduka.
Tiba-tiba Ying Ziyue berkata pada Li Yin: “Intinya… mari ambil beberapa langkah dulu.”
“Langkah?” Li Yin terkejut.
Ying Ziyue menunjuk telepon di dalam ruangan: “Kamu harus pertimbangkan ini. Meski kita bisa bertahan sampai siang hari setelah besok, ketika orang-orang datang menjemput dan melihat puluhan mayat di pulau ini, kita pasti akan jadi tersangka utama. Untuk meminimalisir kecurigaan, pertama-tama kita harus merusak panel listrik utama pulau ini, termasuk cadangannya. Kalau tidak, saat polisi memeriksa waktu kematian korban, ketiadaan laporan kita akan jadi masalah yang tidak bisa dijelaskan.”
“Ah. Benar… kamu benar…” Li Yin menyadari dirinya menjadi begitu lambat, sama sekali tidak memikirkan ini?
Urusan misi darah tingkat iblis telah membuatnya terlalu terpukul. Sampai sekarang, masih belum bisa bereaksi.
“Untuk menemukan sakelar utama sirkuit di pulau ini, tentu membutuhkan usaha yang tidak sedikit. Untungnya kami menemukan peta denah pulau di kantor administrasi. Pada dasarnya, pasokan listrik seluruh pulau terkonsentrasi di ruang mekanik dan listrik area manajemen. Sakelar utama sirkuit berada di sini, sedangkan sumber daya cadangan berada di bawah tanah.”
“Saya usul, kita harus bersikukuh bahwa mereka tewas karena saling bunuh. Saat itu kami berada di gunung sehingga selamat.” Ouyang Jing sambil melihat gambar denah berkata kepada Li Yin yang terlihat agak tidak fokus: “Tentu polisi mungkin tidak mempercayai kesaksian kita, tapi jika pernyataan kita konsisten mereka tak bisa berbuat banyak. Kematian Duan Yizhe dan yang lain bisa kita selipkan dalam cerita ini.”
“Tapi... dalam waktu 48 jam, apakah mereka akan mengizinkan kita pulang?”
“Selama tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan kita dalam pembantaian, mereka tidak bisa menahan kami lebih dari 48 jam.” Ouyang Jing menyalakan senter, mengikuti Li Yin menuju ruang mekanik dan listrik.
Di bawah kegelapan malam, dia jelas melihat wajah Li Yin terlihat pucat.
“Ketua Li.” Ouyang Jing tiba-tiba berkata padanya: “Jangan-jangan kamu masih memikirkan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis?”
Li Yin tampak agak canggung karena pikirannya terbaca oleh Ouyang Jing.
“Sudahlah,” Ouyang Jing menghela napas, “Kami memilihmu sebagai ketua karena percaya padamu, dan berharap kamu bisa menganalisis misteri ini.”
“Aku tahu...”
“Aku mengerti.” Perasaan Li Yin sedikit lega, “Terima kasih sudah mengingatkanku, Nona Ouyang.”
“Panggil saja A-Jing. Dulu Loushang Xia Yuan memang begitu memanggilku.”
“Baik… Aku sering mendengar Xia Yuan menyebutkan namamu di depanku, mengatakan kamu adalah penghuni yang paling dia kagumi. Sebelum Ying Ziyue, kamulah satu-satunya yang memasuki apartemen dengan tetap tenang seperti biasa.”
Masuk ke apartemen seperti ini namun bisa tetap tenang sepenuhnya, Xia Yuan hanya pernah melihat dua orang. Satu adalah Ouyang Jing, satunya lagi Ying Ziyue. Tentu saja Ying Ziyue lebih tenang dan terkendali, tapi ini juga terkait pengalaman masa lalunya. Meski Xia Xiaomei cukup optimis, dia sebenarnya memaksakan diri untuk menekan rasa takutnya.
“Jadi Xia Yuan sangat mempercayaimu. Sebelum meninggal, posisimu di apartemen hampir setara dengan wakil Loushang. Tapi sepertinya kamu memang rendah hati, jarang berinteraksi dengan penghuni lain, hanya akrab dengan Kotobuki Koko...”
Ouyang Jing mengenang masa lalu di apartemen, perasaan sedih menggelayuti hatinya.
Xia Yuan yang paling dikaguminya, dan Koko yang paling dekat dengannya, semuanya telah tiada.
Tinggal dia sendiri yang tersisa.
“Aku bukan tidak bergaul dengan para penghuni,” jawab Ouyang Jing. “Hanya saja, aku tidak ingin menghadapi ketakutan mereka yang justru semakin mengukuri kengerian hidup di apartemen ini.”
“Aku mengerti. Selama satu setengah tahun tinggal di sini, aku juga berusaha untuk tidak terlalu banyak berpikir.”
“Kamu orang yang sangat peka. Berbeda dengan ketenangan dan kalkulasi Xia Yuan, sikapmu terhadap semua orang terlalu lembut dan penuh belas kasihan.”
“Hmm?” Mendengar perkataan Ouyang Jing, Li Yin tertegun sejenak.
"Perasaanmu terlalu halus dan lembut, justru ini lebih mudah membuatmu terluka dan sensitif. Keinginanmu untuk menyelamatkan setiap orang, melakukan hal di luar kemampuanmu, sebagai Loushang, ini adalah pantangan besar."
"Ini... bukankah seharusnya begitu?"
Ouyang Jing menatapnya dan berkata: "Tentu tidak boleh. Daripada memikirkan bagaimana menyelamatkan semua orang, lebih baik pikirkan bagaimana meminimalisir korban. Hidup di apartemen ini, mustahil menjamin semua orang tidak mati. Memperlakukan semua orang sama rata hanya akan mengurangi ketajaman penilaianmu. Kau bukan dewa, tak mungkin menyelamatkan setiap orang. Keinginanmu melindungi semua orang sebelumnya itu mustahil terwujud."
"Tidak!" Li Yin membantah dengan gusar: "Apakah salah ingin menyelamatkan setiap orang? Selagi bisa menyelamatkan, aku takkan menyerahkan siapa pun! Aku tak ingin seperti ayahku yang meremehkan nyawa manusia, mengukur nilai pasien dengan uang! Karena itulah aku tak mau jadi dokter, tak mau mengabaikan hidup-mati orang!"
"Itu hanya kepuasan dirimu sendiri." Ouyang Jing melempar kalimat dingin: "Kau jadi dokter atau tidak, menghargai nyawa atau meremehkannya - yang akan mati tetap mati. Menyelamatkan pasien tidak hanya butuh belas kasih, tapi juga keahlian medis dan obat. Dokter bisa memilih siapa yang diselamatkan. Kau bahkan tak punya kekuasaan itu, hanya berpuas diri dalam dunia idealisme buatanmu sendiri."
“Li Yin langsung terkejut, dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.”
“Benarkah begitu?”
“Bagaimana, bagaimana mungkin……”
“Aku juga tidak sedang memberitahumu prinsip-prinsip besar. Hanya saja, sebenarnya menghargai atau meremehkan nyawa manusia, itu sama saja. Tentu saja membedakan nilai hidup berdasarkan uang itu tidak patut ditiru, tapi aku tidak merasa ada standar yang bisa digunakan untuk mengukur seberapa penting sebuah nyawa. Nyawa siapa yang lebih berharga? Tidak ada yang tahu. Hanya saja, orang biasa sering menganggap nyawa mereka sendiri paling penting, jadi di apartemen ini, orang-orang hanya berpikir bagaimana mereka sendiri bisa bertahan hidup.”
“Kamu……”
“Setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk menghargai nyawa orang tertentu dan mengabaikan nyawa orang lain. Ini hanya perbedaan nilai yang dianut orang berbeda. Bagi mereka yang bisa menguasai hidup-mati orang lain, sikap ini menentukan siapa yang boleh hidup dan siapa yang harus mati. Tapi memperlakukan semua nyawa secara setara justru sering membuat ragu-ragu, pada akhirnya malah tidak bisa menyelamatkan banyak orang. Standar yang dipilih ayahmu mungkin uang, kan? Tentu itu salah, tapi itu hanya pemikiranmu saja. Bagi ayahmu, cara ini tidak salah. Kalau kamu anggap ini salah, maka jadilah dokter yang lebih hebat darinya, lalu selamatkan nyawa-nyawa yang kamu hargai berdasarkan standarmu sendiri. Idealisme kosong tidak akan mengubah apapun. Kecuali... kamu punya kemampuan yang cukup, baru bisa bicara tentang idealisme. Idealisme orang yang tidak mampu hanyalah khayalan belaka.”
“Ya. Tidak ada yang... bisa diubah.”
"Benar" atau "salah", bagi mereka yang tak berdaya mengubah realita, hanyalah dua kata sifat dengan penulisan berbeda. Menyelamatkan seseorang atau membunuh seseorang, semuanya hanyalah pilihan.
Bagi yang diselamatkan maupun dibunuh, apa arti benar dan salah?
Memasuki ruang mesin, mereka berdua perlahan mendekati saklar utama. Tiba-tiba pintu belakang terbuka, Ouyang Jing bereaksi cepat dan menoleh – di pintu berdiri Ziye, Hua Liancheng, dan Yi Wan.
"Kami..." Ekspresi ketiganya sudah menjelaskan bahwa tinggal sendirian di sana memang sangat menakutkan.
Li Yin mengangguk, "Baik, mari bersama-sama."
Merusak saklar utama tidak memakan waktu lama. Selanjutnya, mereka harus masuk ke ruang bawah tanah untuk menghancurkan catu daya cadangan.
Menuruni tangga basement, kelimanya berjalan hati-hati. Semakin dalam, cahaya semakin redup. Meski membawa senter, suasana justru terasa semakin mistis. Semua waspada akan kemunculan hantu tiba-tiba.
"Menurutmu apa sebenarnya 'instruksi tulisan darah' tingkat Raja Iblis itu...hal?" Hua Liancheng mengernyitkan dahi.
"Mungkin pengecualian khusus," Li Yin yang berjalan di depan menjawab, "Dari fakta bahwa instruksi ini hanya muncul 50 tahun sekali, mungkin setiap setengah abad akan muncul satu Raja Iblis."
Spekulasi pun tak berguna karena tak ada yang bisa bertanya ke apartemen. Dalam situasi sekarang, memikirkan ini juga tak ada artinya.
Akhirnya tiba di basement, mereka mulai mencari lokasi catu daya cadangan.
Ruang bawah tanah ini seperti gudang, dipenuhi tumpukan kardus yang membuat lorong sempit.
"Pada saat itu…"
Tiba-tiba, sebuah kardus entah bagaimana jatuh ke lantai! Menutupi lorong di depan.
"Ini…" Li Yin tertegun, dia merasakan ada yang tidak beres.
Apakah kardus ini jatuh secara kebetulan belaka?
Jangan mengabaikan ketidakwajaran sekecil apapun… Kalimat ini tidak pernah dilupakan Li Yin sedetik pun!
"Apa ini berbahaya?" Kekhawatiran mulai muncul di wajah Li Yin: "Aku bilang, sekarang…"
Tiba-tiba seperti efek domino, kardus-kardus berjatuhan satu persatu bagai permainan domino, berguling-guling di lantai!
Bahkan beberapa kardus jatuh hingga melukai Yi Wan.
"Lari!"
Li Yin mengambil keputusan cepat, kelima orang itu segera berbalik arah.
Persis saat itu, Li Yin tiba-tiba mencium bau bensin menyengat! Senter menyorot ke lantai yang sudah dipenuhi genangan bensin entah sejak kapan. Melihat ke kejauhan, sebuah tong bensin terguling mengucurkan isinya deras ke lantai.
Namun yang lebih mengerikan masih menanti.
Saat Li Yin dan yang lain hampir mencapai tangga ruang bawah tanah, tiba-tiba terdengar suara "klik", Li Yin langsung menoleh…
Terlihat korek api milik A Su yang menyala-nyala itu jatuh tepat di atas genangan bensin! Di…ruang bawah tanah yang lorongnya sepenuhnya tertutup tumpukan kardus ini!
## Jilid 5: Pulau Bulan Perak Bab 10: Datangnya Kematian?
Melihat korek api jatuh di atas bensin, Li Yin langsung berteriak lantang: "LARIIIIIIIII!"
"Lalu dia melompat melewati tong bensin itu dan berlari menuju tangga di depan! Namun api hebat di belakang sudah menyusul! Sebelum sempat bereaksi, panas membara sudah terasa di punggungnya, tapi Li Yin saat ini sudah menginjak anak tangga.
Tiga orang lainnya meski sedikit lebih lambat, tetap mengikuti dari belakang. Hanya sekitar satu detik kemudian, area bawah tangga sudah sepenuhnya diselimuti lautan api!
Hampir saja, hampir saja celaka!
Saat kelima orang itu berhasil kabur dari ruang mesin listrik dan menyaksikan api melahap habis ruangan itu, masing-masing dari mereka masih diliputi rasa ngeri...
"Jangan-jangan... jangan-jangan ini seperti 《Final Destination》?" Ying Ziyue yang terjatuh di lantai sambil batuk-batuk karena asap tiba-tiba berkata: "Mungkinkah pulau ini seperti dalam film Final Destination?"
"《Final Destination》?" Ouyang Jing terkejut, benarkah seperti itu?
Final Destination adalah serial film horor terkenal dari New Line Cinema yang baru merilis bagian keempat tahun lalu. Film pertama dirilis tahun 2000, kemudian setiap tiga tahun akan dirilis sekuel baru 《Final Destination》. Alur setiap film pada dasarnya sama: sekelompok orang berhasil menghindari takdir kematian mereka berkat firasat masa depan, tapi Sang Maut tidak mau melepaskan mereka yang lolos ini. Dengan memanfaatkan berbagai fenomena kebetulan yang disusun menjadi jebakan maut yang tak terhindarkan, Sang Maut mencabut nyawa mereka satu per satu.
Namun, yang disebut "Malaikat Maut" itu tidak pernah benar-benar muncul dalam film. Semua hanyalah fenomena yang terlihat acak namun saling terkait secara tak terelakkan. Di dunia Final Destination, bahkan sehelai rambut atau puntung rokok bisa memicu bencana mengerikan yang menjerumuskan orang ke dalam jurang penderitaan abadi.
Kardus di ruang bawah tanah tadi, dan korek api yang seharusnya berada di tepi kolam itu...
Apakah benar di Pulau Silver Moon ada "Malaikat Maut" tak kasat mata yang selalu siap mencabut nyawa mereka?
"Tidak mungkin," Li Yin langsung membantah, "Kalian kan sudah menonton 《Final Destination》, itu film horor tanpa solusi sama sekali. Apartemen pasti tidak akan memberi kita instruksi tulisan darah yang tidak bisa dipecahkan."
Untungnya tanah di sekitar ruang mesin cukup lembab dan tidak banyak rerumputan, sehingga api tidak menyebar lebih jauh.
Final Destination...kah?
Li Yin masih ingat betul saat pertama kali menonton film itu, dia sangat mengagumi konsep briliannya. Itu adalah film horor paling unik yang pernah dia tonton.
Pertama kali menonton Final Destination sekitar dua tahun lalu. Saat itu Li Yin baru lulus dari universitas, sudah mulai mempublikasikan novel pertamanya secara online sekaligus memulai kehidupan "pria rumahan"-nya. Kehidupan pria rumahan biasanya hanya berkutat pada internet, membaca novel dan menonton film, serta bermain game. Li Yin tidak suka bermain game, jadi lebih sering mengunduh banyak anime dan film. Ada masa dimana dia sangat terobsesi dengan film horor, baik dari Barat maupun Asia Timur. Dari sekian banyak yang ditontonnya, hanya dua yang paling berkesan: 《The Grudge》 dan 《Final Destination》.
“Cepat pergi dari sini!” Li Yin segera berteriak: “Jika ini adalah kedatangan Maut, maka berada di dekat ruang mekanik ini juga berbahaya!”
Misalnya, terjadi ledakan besar, sepotong kayu atau besi yang terbakar terbang dan memotong tubuh mereka. Ini sangat mungkin terjadi. Bagaimanapun hati-hatinya, tidak bisa menjamin keamanan mutlak.
Namun, begitu Li Yin mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba suara pecahan kaca terdengar dari jendela ruang mekanik.
Ada apa?
Kelima orang itu tidak sempat memikirkan mengapa jendela pecah, langsung berlari pontang-panting. Pada saat itu, Ying Ziyue menoleh ke belakang...
Sebuah kursi kayu terbakar tiba-tiba meluncur keluar dari jendela, mengarah... lurus ke dirinya!
Dalam waktu sesingkat itu, mustahil bereaksi!
Kursi terbakar itu semakin membesar apinya di udara. Hampir di atas kepala Ziye, tiba-tiba Li Yin menyambar datang, memeluk Ziye dan menghindar ke samping! Kursi itu menghantam pohon di sebelah yang tingginya sekitar 10 meter. Dalam sekejap, api melahap seluruh pohon hingga menjadi arang!
“Kau tidak apa-apa?” Li Yin yang masih gemetar membantu Ying Ziyue bangun, bertanya khawatir: “Ada yang terluka?”
“Ma...masih baik-baik saja...” Ying Ziyue memandang Li Yin yang masih memeluknya, hanya bisa mengucapkan itu.
Tiba-tiba Li Yin memeluk Ziye erat-erat...
“Bagus sekali, benar-benar bagus!” Air mata hampir menetes dari mata Li Yin: “Syukurlah kamu baik-baik saja...”
“Li... Yin...” Ziye saat ini hanya bisa mengucapkan dua kata ini.
"Final Destination..." Tiba-tiba Yi Wan berkata: "Tidak mungkin salah, Pulau Yin Yue ini pasti seperti Final Destination, akan terus muncul berbagai kebetulan yang membunuh kita semua, pisau sebelumnya juga begitu..."
Selain itu, dia sama sekali tidak berani kembali ke vila. Vila yang penuh "perabotan" yang bisa dipakai untuk pembunuhan tidak sengaja, di matanya tak berbeda dari gua iblis.
"Harus bagaimana?" Lian Cheng menekan pelipisnya, bertanya pada Li Yin yang sedang memeluk Ziye: "Apa yang harus kita lakukan?"
Melihat semua orang yang tak berdaya, Li Yin menggenggam erat tinjunya: "Masih ada satu setengah hari lagi... Jika begini terus kita tidak akan bisa bertahan..."
Di sisi lain, di apartemen Kota K.
"Aku mengerti." Yang Lin mengangguk sambil mendengar telepon Li Yin: "Aku akan menonton ulang Final Destination, mungkin bisa menemukan jalan keluar. Kebetulan di rumahku ada banyak koleksi film horor. Loushang, dulu kau yang menyelamatkanku dan Dokter Tang, sekarang saatnya membalas budi. Jika bukan karena kau, aku pasti sudah mati di Gunung Huayan seperti Chen Zhenxing dan Zhang Lingfeng..."
"Kuserahkan padamu, Yang Lin." Li Yin memegang ponselnya, dibelai angin laut: "Kalau ada temuan apapun, beritahu aku. Petunjuk apapun dari film itu beritahu aku."
Setelah menutup telepon, Li Yin tak bisa menahan desahnya.
Apakah sudah mendekati... batas kemampuanku? Bisakah melewati instruksi tulisan darah ke-5 ini?
Tapi Li Yin masih sulit menerima kenyataan bahwa ini benar-benar seperti film "Final Destination". Bagaimanapun, jika benar-benar Death yang datang, mustahil menghindar walau sekuat apapun berjaga-jaga, bahkan minum air pun bisa membuatmu tersedak sampai mati.
Tiba-tiba Li Yin tersentak kaget.
Mungkinkah...
Kita semua sudah dibohongi oleh apartemen?
Sejak awal sampai sekarang, Li Yin merasa di Pulau Silver Moon ini dia telah salah memahami sesuatu yang sangat penting. Dan kesalahan ini justru mematikan.
Sebenarnya...
Apa sebenarnya yang telah apartemen sembunyikan dariku?
Apakah sejak awal mereka sengaja membuat kita mengira semua fenomena mengerikan di pulau ini adalah efek dari "Final Destination"? Membuat kita berpikir semuanya tak terpecahkan dan jatuh dalam keputusasaan?
Li Yin memutuskan untuk mencoba menganalisis lagi.
Pertama... pagi tadi pintu toilet tidak bisa dibuka.
Lalu Duan Yizhe yang lehernya patah secara misterius di tebing batu.
Pematik A Su yang tidak bisa menyala, akhirnya tewas tak wajar di kolam.
Kemudian hampir semua penduduk pulau mati.
Pisau yang seharusnya dipegang mayat di balkon tiba-tiba jatuh dan hampir menikam Yi Wan.
Lalu di ruang mesin tadi, pematik A Su yang seharusnya ada di tepi kolam tiba-tiba memicu kebakaran bensin, hampir membakar hidup-hidup mereka semua di ruang bawah tanah.
Kenapa kursi kayu itu bisa terbang keluar dari jendela, hampir lagi...
Li Yin mulai mencari titik persamaan dari semua kejadian ini...
"Apa sebenarnya yang salah di sini?"
Fenomena-fenomena aneh ini sepertinya memiliki kesamaan. Tapi, aku tidak bisa menjelaskannya dengan jelas saat ini.
Keesokan harinya, fajar telah tiba.
Li Yin tidak tidur semalaman.
Tapi kelima orang ini hampir tidak pernah memejamkan mata, mustahil bisa tidur nyenyak di pulau ini. Mereka hanya terpejam sebentar sebelum terbangun ketakutan.
"Masih ada satu setengah hari lagi..." Ying Ziyue menatap matahari terbit di timur, berkata pada Li Yin yang bersandar di pohon: "Kamu... masih belum menemukan jalan keluar?"
"Belum." Li Yin menghela napas: "Seperti ada sesuatu yang nyaris kuraih, tapi... masih kurang suatu hal."
Ouyang Jing mengeluarkan kacamata dari sakunya, merapikan rambut keritingnya yang indah, lalu mengambil topi bundar dari tas ranselnya dan mengenakannya.
"Eh? Topi itu..." Yi Wan bertanya heran: "Sepertinya aku pernah melihatmu memakainya beberapa kali."
"Ini peninggalan pamanku," katanya: "Dia yang memberikanku. Tak lama kemudian, dia meninggal."
"Maaf..."
"Tidak apa. Sudah bertahun-tahun lalu. Pamanku adalah pesulap, topi ini sering dipakainya untuk trik sulap. Bakatnya tak diragukan, dia sangat mengagumi David Copperfield. Tapi... dia mengalami kecelakaan saat melakukan trik andalannya..."
"Kecelakaan?"
“Hmm. Ini adalah trik sulap yang sangat berbahaya, detailnya tidak ingin kusebutkan. Karena kegagalan trik tersebut, paman meninggal di atas panggung. Topi ini pun menjadi barang peninggalannya. Paman adalah orang yang paling kukagumi dan kusukai sejak kecil, dulu aku selalu belajar sulap darinya. Meski sampai sekarang hanya menguasai dasar-dasarnya, trik sederhana sudah bisa kulakukan. Oh, ngomong-ngomong, aku juga fans Liu Qian lho.”
“Begitu ya...” Li Yin memandang topi di kepalanya, bertanya: “Sekarang kamu masih belajar sulap?”
“Iya, datang ke Tiongkok juga ingin terus belajar sebagai pesulap. Meski saat ini masih belajar otodidak, cita-citaku adalah menjadi pesulap terkenal sebelum usia 30 tahun. Bahkan sekarang pun aku tidak menyerah pada impian ini.”
“Kamu... tidak takut sama sekali?” tanya Li Yin: “Mengingat pamanmu...”
“Tidak apa-apa. Kalau paman gagal, maka aku yang harus berhasil. Paman sangat mencintai sulap, sampai rela berlatih sampai tubuhnya penuh luka. Ketekunannya tak pernah kulupakan. Ia selalu berharap bisa tampil di panggung internasional, menampilkan pemandangan paling ajaib dan tak terduga bagi penonton. Ia mengejar kesempurnaan trik sulap, tapi kesalahannya adalah terlalu terburu-buru. Seandainya ia lebih hati-hati dan menyisihkan beberapa tahun lagi untuk meneliti keamanan trik itu...”
"Ouyang Jing adalah seorang pesulap" hal ini pernah disebutkan oleh Xia Yuan kepada Li Yin sebelumnya. Namun, mengenai pamannya, Li Yin tidak mengetahuinya. Mungkin, bahkan Xia Yuan pun tidak pernah menyebutkan hal ini.
"Sulap ya..." Lian Cheng menghela napas: "Seandainya benar ada trik sulap yang bisa mengangkat kutukan apartemen ini. Pasti akan sangat menyenangkan."
Waktu terus berlalu detik demi detik.
Kelima orang itu tetap duduk diam di gunung, masing-masing merenungkan cara menghadapi waktu berikutnya. Meski telah mendiskusikan banyak kemungkinan, tetap saja tidak mendapatkan hasil.
Dan tepat saat itu...
Seembusan angin menerbangkan topi di kepala Ouyang Jing. Ia segera berdiri dan mengejar topi itu.
Bagaimanapun, itu adalah peninggalan pamannya!
Li Yin segera ikut berdiri mengejar. Topi itu terbang beberapa saat sebelum akhirnya mendarat di hamparan rumput.
Saat Ouyang Jing mendekati topi itu dan melangkahkan kaki...
Seketika seluruh tubuhnya terjatuh ke dalam air!
Ternyata topi itu jatuh ke danau yang dipenuhi eceng gondok! Tanaman eceng gondok yang menutupi permukaan danau itu sekilas terlihat seperti padang rumput biasa.
Berbeda dengan kolam sebelumnya, danau ini... memiliki kedalaman lebih dari sepuluh meter! Dan Ouyang Jing sama sekali tidak bisa berenang!
## Jilid V Pulau Bulan Perak BAB 11 Jawaban Teka-Teki
Saat terjatuh ke air, Ouyang Jing langsung menyadari...
Ini adalah "Maut Datang" lagi!
Pada saat itu, Li Yin sudah tiba di tepi danau.
Saat melihat Ouyang Jing yang sedang berjuang mati-matian di permukaan air, saat ini, Li Yin teringat akan Qin Shoutian yang tewas di air di Desa You Shui dulu.
Harus menyelamatkannya... Harus menyelamatkannya!
Terlalu banyak penyesalan... Terlalu banyak penderitaan.
Li Yin dengan cepat melepas baju atasnya, terjun ke dalam air, dan berenang cepat ke arah Ouyang Jing! Tak lama, dia menggenggam erat kedua lengannya, lalu berusaha keras berenang kembali ke permukaan...
Jangan mati...
Jangan mati!
Kepala mereka akhirnya muncul di permukaan air. Sambil memeluk erat Ouyang Jing, Li Yin terus berenang menuju tepi danau...
Kenangan mengerikan di Desa You Shui masih membekas di benak Li Yin. Saat ini, dia sangat takut akan mengulangi kejadian dulu di mana dia tak bisa mencapai tepian meski sudah berenang sekencang apapun.
Namun air danau kali ini sama sekali tidak deras. Dulu Li Yin terjebak pusaran air besar sehingga keahlian renangnya tak berguna, namun kini mereka sudah semakin mendekati tepian.
Ying Ziyue, Lian Cheng dan Yi Wan bertiga berlari ke tepi danau, tercengang melihat Li Yin dan Ouyang Jing.
"Cepat!" Lian Cheng buru-buru menjulurkan tangannya ke air. Saat ini Li Yin dan Ouyang Jing sudah semakin dekat dengan tepian.
Detik ketika tangan Lian Cheng menggenggam erat tangan Li Yin, akhirnya Li Yin bisa menarik napas lega.
Kami selamat!
Saat keduanya berbaring basah kuyup di tepi danau, seluruh tubuh terasa lemas tak berdaya.
“Ouyang Jing memuntahkan beberapa kali air, perlahan-lahan mulai pulih. Sementara kondisi Li Yin juga tidak terlalu buruk, hanya pakaian basah yang sangat tidak nyaman.”
“Hmm... Li Yin, kamu tidak apa-apa?” Lian Cheng bertanya penuh perhatian: “Bagaimana kalian bisa jatuh ke danau ini?”
Ouyang Jing sekarang sudah sadar sepenuhnya. Untungnya Li Yin cepat menyelamatkannya sehingga dia tidak sampai pingsan. Hanya saja masih ada air di paru-parunya.
Ini adalah pertama kalinya Ouyang Jing mengalami krisis kematian di pulau ini.
“Sebenarnya apa yang terjadi?” Setelah mendengar ceritanya, Lian Cheng dan Yi Wan semakin bingung: “Jangan-jangan ini benar-benar seperti Final Destination?”
Secara logika, mereka masih enggan menerima kenyataan bahwa ini adalah skenario “Final Destination”.
Bagaimanapun juga, itu berarti keputusasaan yang sesungguhnya!
Tapi tadi semua orang melihat, topi itu tertiup angin lalu menyebabkan...
Ini sangat-sangat mirip dengan alur cerita 《Final Destination》!
Di waktu berikutnya, setiap orang waspada sementara malam perlahan tiba.
“Pokoknya terima kasih sudah menyelamatkanku.” Ouyang Jing yang sudah berganti pakaian bersih duduk bersama Li Yin di jalan yang sangat jauh dari danau. Area sekitar jalan ini bebas dari rumput liar, juga tidak ada pepohonan atau batu. Jaraknya cukup jauh dari gunung.
Jika benar-benar terjadi skenario “Final Destination”, tempat ini relatif aman dari bahaya.
Tapi seberapa besar kemungkinan untuk bertahan hidup?
"Lian Cheng dan Yi Wan saat ini juga sudah kelelahan, semalam hampir tidak bisa tidur sama sekali, hanya terpejam sebentar saja. Saat ini, rasa kantuk benar-benar sulit dilawan, tapi di dalam hati mereka juga ketakutan jangan-jangan muncul fenomena Final Destination di suatu tempat."
"Waktu semakin dekat ke tengah hari besok." Li Yin melihat jam tangannya, berkata: "Bertahan sampai saat itu saja sudah cukup. Besok, akan ada kapal yang menjemput kita."
Tapi, meskipun bisa selamat, dengan begitu banyak orang yang mati, mungkinkah polisi tidak akan menganggap mereka sebagai tersangka nanti?
Namun, saat ini bahkan masalah bisa hidup sampai besok saja masih dipertanyakan, memikirkan hal-hal itu jelas terlalu dini.
Ouyang Jing masih memakai topi itu, ia bermain-main dengan ujung bajunya dengan bosan, menunduk, tidak tahu sedang memikirkan apa. Sedangkan Li Yin terus berpikir cara untuk melarikan diri dari pulau mengerikan ini.
Di sisi lain, dari percakapan telepon dengan Yang Lin, ia mendengar bahwa Dokter Tang Lanxuan telah memilih untuk menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis. Ini benar-benar membuat Li Yin gemetar ketakutan, kemungkinan besar Dokter Tang tidak akan selamat!
Tapi, sudah tidak bisa dihentikan lagi. Dokter Tang sudah memilih untuk menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis. Artinya, dia harus menghadapi misi darah mengerikan yang tidak diketahui itu. Katanya, waktunya tepat di hari Tahun Baru tanggal 1 Januari tahun depan.
Harus menemukan cara sebelum waktu itu, agar Dokter Tang bisa bertahan hidup!
Di dalam apartemen.
"Tidak mungkin! Dokter Tang, kamu gila ya!"
Xia Xiaomei dan beberapa penghuni lainnya berkumpul di kamar Dokter Tang di unit 106, sedangkan yang paling keras menentang adalah Wu Xiaochuan dari unit 608. Dia adalah penghuni yang paling mengagumi integritas Dokter Tang di apartemen, seorang mahasiswa Singapura yang terpaksa meninggalkan studinya setahun lalu saat kembali ke tanah air dan masuk ke apartemen ini. Wu Xiaochuan memiliki kemampuan analisis yang kuat, pandangannya tajam, dan berpenampilan tampan sehingga cukup populer di antara penghuni. Dia telah menjalankan dua kali instruksi tulisan darah. Saat menjalankan instruksi tulisan darah terakhir, hanya dia yang selamat sementara yang lain tewas. Keselamatannya itu berkat analisis dingin dan penilaian akuratnya yang berhasil menemukan lokasi persembunyian hantu, lalu lolos kembali ke apartemen tepat waktu.
Sebenarnya Tang Lanxuan juga menyesal sekarang, merasa dirinya terlalu impulsif. Setelah mendengar analisis semua orang, dia mulai menyadari bahwa misi darah tingkat raja iblis ini benar-benar tidak normal. Bisa meraih kebebasan dan meninggalkan apartemen hanya dengan satu kali penyelesaian misi? Mana mungkin ada keberuntungan semudah itu? Sudah jelas pasti tingkat kesulitannya sangat-sangat ekstrim!
Seorang pria bertubuh agak gemuk di samping ikut menyuarakan pendapat orang banyak: "Benar, Dokter Tang! Bisakah misi darah tingkat raja iblis itu dibatalkan? Terlalu berbahaya!"
"Tidak bisa." Tang Lanxuan menggelengkan kepala, "Baris terakhir jelas menyatakan bahwa begitu misi darah tingkat raja iblis dikeluarkan, tidak bisa dicabut lagi. Jika tidak dijalankan, konsekuensinya sama dengan melanggar misi darah biasa..."
Suasana seketika menjadi sangat tegang.
“Sudahlah,” Yang Lin yang duduk di sebelah Tang Lanxuan berkata: “Kalau begitu, kita hanya bisa berusaha mendoakan Dokter Tang.”
“Doa? Jika doa berguna, kita tidak perlu khawatir tentang apapun.”
Tiba-tiba suara terdengar, Yang Lin menoleh ke arah sumber suara. Di belakang penghuni bertubuh gemuk itu berdiri seorang pemuda berwajah dingin dengan tatapan mata tajam seperti elang. Di sampingnya berdiri seorang wanita muda berambut pendek rapi dengan sorot mata lembut dan cantik.
“Ke... Ke Yin Ye, Ke Yin Yu?” Penghuni gemuk itu juga menyadari kehadiran mereka, menoleh ke belakang sambil berkata: “Jangan nakut-nakuti gitu dong, jalan tanpa suara.”
Wanita berambut pendek itu tersenyum: “Oh, maaf, kami menakutimu? Zhang San? Tapi kamu memang terlalu gemuk. Meski sering ikut latihan di gym, tetap saja tidak kurus-kurus. Badanmu menghalangi pandanganku sampai tidak bisa lihat ke depan.”
Pemuda berwajah dingin itu mendekati Tang Lanxuan: “Dokter Tang, saya juga akan membantu. Saya akan melakukan investigasi dan analisis mendalam tentang misi darah iblis ini...”
“Terima kasih banyak, Tn. Ke.” Tang Lanxuan berjalan mendekat dengan wajah berbinar: “Saya... sungguh tidak tahu harus berkata apa...”
“Tidak apa-apa, Dokter Tang.” Perempuan pendek berparas cantik itu tersenyum manis, berkata: “Kami semua sangat berharap Dokter Tang bisa selamat, benar kan? Semoga Dokter bisa melewati instruksi tulisan darah iblis itu! Sebenarnya, kalau Dokter Tang benar-benar berhasil, dia bisa meninggalkan apartemen! Bukan begitu?”
Sepasang pria dan wanita ini adalah kakak beradik penghuni lantai 14. Pemuda itu bernama Ke Yinye dan perempuannya Ke Yinyu. Kedua kakak beradik ini sangat menonjol di apartemen. Bisa dibilang, jika bukan karena Li Yin, setelah kematian Xia Yuan, pasti salah satu dari mereka berdua yang akan dipilih penghuni sebagai Loushang!
Tiba-tiba Yang Lin berkata: “Baiklah, semuanya... Sekarang mari kita bahas masalah Li Yin. Saat ini yang masih hidup adalah Li Yin, Ying Ziyue, Ouyang Jing, Hua Liancheng, dan Yi Wan - total lima orang. Tidak tahu berapa yang akan bertahan sampai besok siang.”
“Ya...” Wu Xiaochuan menghela napas: “Tapi, menyebut-nyebut 《Final Destination》... Apa apartemen akan meniru film horor Barat? Rasanya agak aneh.”
“Dari awal sampai akhir semuanya sangat aneh.” Yang Lin mengeluarkan ponselnya, membuka layar, dan menunjuk tulisan di atasnya: “Lihat, ini pesan teks dari Li Yin. Coba kalian perhatikan, bukankah ini aneh? Film Final Destination 4 sudah kutonton berulang kali. Di bagian kedua, pemeriksa jenazah kulit hitam itu berkata, kehidupan baru bisa membuat daftar kematian Dewa Kematian tidak berlaku... Tapi kalimat ini kemudian sepertinya dipahami sebagai makna hampir mati lalu sadar kembali. Namun di bagian ketiga, pemeran utama pria dan wanita bagian kedua akhirnya juga mati. Sepertinya sampai akhir, tidak ada cara untuk menghindari Dewa Kematian. Kecuali pemeran utama wanita di bagian ketiga akhir... Sebenarnya pemeran utama wanita bagian ketiga kemungkinan besar juga mati, hampir tidak ada karakter yang selamat di film ini.”
“Kalau ingatanku tidak salah...” Wu Xiaochuan tiba-tiba berkata: “Bukankah di bagian kedua muncul pemeran utama wanita dari bagian pertama? Dia bersembunyi di rumah perawatan kalau tidak salah, tempat itu aman.”
“Apakah ada tempat seperti itu di Pulau Silver Moon?” Yang Lin mencemooh, berkata: “Jujur saja, kalau benar-benar ada Dewa Kematian datang, itu pasti situasi mematikan yang tak terhindarkan.”
Wu Xiaochuan merenung sejenak, menatap kematian Duan Yizhe dan A Su yang ditulis Li Yin di layar ponsel itu.
“Duan Yizhe... lehernya patah secara otomatis... A Su mati di dalam air...”
“Berbicara tentang A Su,” Wu Xiaochuan tiba-tiba berkata: “Dia sebelumnya melakukan hal yang sangat aneh.”
“Hm? Apa?” Zhang San segera bertanya.
“Aku ingat itu terjadi sehari setelah instruksi tulisan darah ke Pulau Silver Moon diterbitkan, hm, A Su datang menemui Duan Yizhe.”
“Wu Xiaochuan tinggal di Kamar 608, bisa dianggap tetangga dengan Duan Yizhe yang tinggal di Kamar 602.”
“Saat itu saya membuka pintu untuk membuang sampah ke lantai bawah, melihat A Su sedang berbicara dengan Duan Yizhe di depan Kamar 602. Duan Yizhe bahkan menahan pintu agar dia tidak masuk, saya ingat waktu itu A Su mengatakan sesuatu tentang memintanya melakukan suatu hal, jika berhasil, akan memberinya... memberinya film semacam itu untuk ditonton.”
“Apa yang dia minta Duan Yizhe lakukan?” Yang Lin tiba-tiba tertarik, bertanya: “Berdasarkan pemahamanku tentang si mesum itu, memintanya menyerahkan satu kaset film semacam itu sama seperti menyayat dagingnya sendiri. Jadi, pastilah ini bukan urusan biasa?”
“Hmm.” Wu Xiaochuan mengangguk: “Dia meminta Duan Yizhe memberikan sebuah jam tangan kepada Yi Wan. Itu jam replika Rolex.”
“Hah, memberikan jam tangan?” Yang Lin terkejut: “Apa maksud si mesum itu? Jangan-jangan mau mendekati Yi Wan? Tidak mungkin, dia tidak akan segitunya.”
“Saat itu saya merasa agak aneh, tapi tidak terlalu memikirkannya. Sepertinya kemudian Duan Yizhe juga menyetujuinya.”
“Hmm...” Yang Lin merenung, tapi kemudian berkata: “Sudahlah, apa pun yang ingin dilakukan A Su tidak ada hubungannya dengan urusan Pulau Silver Moon, tidak perlu dibahas panjang lebar.”
"Benar juga." Wu Xiaochuan berkata, "Maaf, aku bicara hal yang tidak penting. Tapi kondisi Li Yin sekarang benar-benar... Sebenarnya, A Su itu, meski di permukaan terlihat seperti orang yang hanya memikirkan hal-hal mesum, tapi saat pertama kali masuk apartemen, dia tidak seperti ini. Setelah mengalami siksaan mengerikan dari instruksi tulisan darah, kondisi mentalnya semakin memburuk. Akhirnya dia menghabiskan hari-harinya dengan film dewasa, hidup dalam khayalan... Sepertinya dia sudah lama memilih untuk berdiri kasar."
"Tunggu..." Ke Yinye tiba-tiba menyela, "Masalah ini... telepon saja dan beri tahu Li Yin!"
"Hm? Kenapa?" Yang Lin memandang Ke Yinye dengan bingung.
"Kalian percaya, A Su akan membosankan diri hanya untuk sebuah jam tangan, lalu mengirimkan film dewasa kepada Duan Yizhe? Sebelumnya aku juga menyelidiki Pulau Silver Moon, hasil penyelidikan menunjukkan di dalam resor Pulau Silver Moon terdapat pemandian terbuka besar yang dibangun."
"Pemandian terbuka?" Wu Xiaochuan terdiam sejenak, kemudian tiba-tiba dia bereaksi!
"A... A... Apakah si A Su itu bermaksud..."
"Hm. Kemungkinan besar." Ke Yinye melanjutkan: "A Su sebelumnya punya catatan buruk menyusup ke rumah penghuni lain dan diam-diam memasang kamera pengintip. Kurasa di jam tangan itu pasti dipasang kamera lubang jarum."
“Mengintip……” Yang Lin langsung naik darah, memaki: “Su Lang si mesum itu! Instruksi tulisan darah, prioritas pertama setiap orang adalah bagaimana selamat dari maut, tapi dia malah gila sampai segitunya, tidak memikirkan apa-apa kecuali urusan cabul tak tahu malu seperti ini!”
Wu Xiaochuan menghela napas, berkata: “Sepertinya orang ini benar-benar sudah di ambang kehancuran mental. Mungkin dia berpikir, toh sama-sama mati, lebih baik puas matanya sebelum mati.”
Sungguh orang yang menyedihkan.
“Tapi,” kata Zhang San si gendut sambil bingung: “Biasanya saat mandi orang melepas jam tangan kan? Kalau mau mengintip, bukankah ini jadi...”
“Tidak,” kali ini adik perempuan Ke Yinxue, Ke Yinyu menyela: “Kalian ingat? Dulu, Hua Liancheng dan Yi Wan pernah menerima instruksi tulisan darah, pergi ke gunung di kota S bersama enam penghuni lain. Saat itu terjadi fenomena aneh dimana kejadian masa lalu terus terulang, bahkan muncul fenomena masa depan, waktu berubah secara misterius. Waktu itu sangat berbahaya, kalau bukan karena petunjuk Xia Yuan lewat telepon, mungkin mereka tidak bisa kembali ke apartemen. Setelah trauma instruksi tulisan darah itu, Yi Wan tidak pernah melepas jam tangannya baik saat mandi maupun tidur, bahkan sengaja membeli jam tahan air. Apalagi kali ini sedang menjalankan instruksi tulisan darah, kemungkinan besar dia tetap memakai jam tangan saat mandi di pemandian terbuka.”
"Tapi, Asu ini bukan hanya sinting, tapi juga IQ-nya minus." Wu Xiaochuan menggelengkan kepala: "Mentalnya jelas sudah tidak normal sampai tingkat tertentu. Kalau dipikir-pikir, saat itu setiap detik ada bahaya maut, semua orang ingin berkumpul bersama. Mana mungkin ada yang punya niat khusus berpisah untuk mandi di pemandian terbuka?"
Saat ini, para penghuni wanita yang berkumpul di sini juga merasa lega dengan kematian Asu. Si sinting ini jelas sudah tidak waras sama sekali. Ada pepatah 'yang tak beralas kaki tak takut yang bersepatu'. Orang yang sudah mengalami gangguan mental seperti ini, bisa saja suatu hari benar-benar mencoba melecehkan penghuni wanita!
"Tapi..." Ke Yinye tiba-tiba berkata: "Tindakan Asu ini, mungkin justru..."
Di Pulau Yinyue, Li Yin yang telah mendengar penjelasan Wu Xiaochuan segera meminta jam tangan itu dari Yi Wan. Sekrup pengatur jarum jam itu ternyata adalah kamera lubang jarum yang dimodifikasi dengan cermat! Penemuan ini membuat Lian Cheng dan Yi Wan marah sampai ingin mencambuk mayat Asu, bahkan Ouyang Jing juga memerah wajahnya, memandang jam itu dengan geram.
"Asu terkutuk ini!" Lian Cheng memaki: "Berani... berani..."
Namun Li Yin malah berkata: "Kita... ke vila!"
Kembali ke vila, setelah menyambungkan kabel listrik, Li Yin menyalakan televisi di vila yang mereka tempati di resor itu dan mulai memutarnya.
Faktanya, Yi Wan memang tidak mandi selama dua hari ini, jadi dia tidak takut tertangkap kamera. Tapi... dia tidak mengerti maksud Li Yin.
Li Yin memutar rekaman dengan fast-forward hingga muncul gambar perjalanan ke Pulau Silver Moon dan memasuki vila di layar TV.
Kemudian...
Layar menampilkan adegan Lian Cheng dan Li Yin pergi ke toilet bersama. Saat itu Yi Wan tidur di sofa, tapi kamera masih merekamnya.
Selanjutnya, terdengar teriakan Li Yin saat pintu terkunci waktu itu.
Yi Wan langsung berlari ingin membenturkan diri untuk membuka pintu.
Ketika gambar di TV menunjukkan koridor menuju depan toilet...
Keempat orang di depan TV langsung membelalakkan mata, merasa seperti terjebak dalam ruang es!
Di depan pintu toilet yang tidak bisa dibuka itu, berdiri seorang gadis berbaju merah dengan rambut panjang, wajah pucat, dan mata tanpa pupil!
Dialah... yang menggunakan tubuhnya untuk menahan pintu toilet!
Yi Wan langsung menutup matanya dengan tangan, merasakan ketakutan luar biasa! Saat itu... dia justru berulang kali membenturkan tubuh ke pintu!
Tangan Li Yin juga gemetar ringan, matanya tak sengaja melirik ke arah toilet lagi.
Kemudian, gadis tanpa pupil yang pucat di layar itu perlahan menjadi transparan dan menghilang. Hampir bersamaan, pintu akhirnya terbuka.
Pemutaran dilanjutkan dengan fast-forward.
Sampai pada adegan kematian Duan Yizhe.
“Apa mungkin pulau ini dulunya adalah pemakaman? Atau mungkin pernah terjadi perang besar? Bisa jadi banyak orang mati di sini. Bagaimana kalau kita cari di beberapa lembah pulau ini, mungkin menemukan gua berisi kuburan atau kerangka……”
Saat Duan Yizhe mengucapkan kalimat ini, semua orang mulai memperhatikan. Setelah yang lain menyetujuinya, Duan Yizhe langsung berkata: “Baik! Kalau begitu, kita……”
Tiba-tiba di belakangnya muncul lagi sosok gadis berbaju merah tanpa bola mata dengan wajah pucat! Gadis itu memelintir lehernya dengan kedua tangan, menarik kepalanya ke belakang, lalu…… mematahkan lehernya dengan brutal!
“Waaaaa——”
Lian Cheng langsung melompat ke belakang hingga menabrak sofa. Saat itu…… dia duduk persis di sebelah Duan Yizhe!
Setelah leher Duan Yizhe patah, sosok gadis merah itu menghilang di balik tubuhnya.
Yang lebih mengerikan masih ada di belakang.
Di atas gunung, ketika A Su mengeluarkan korek api dan hendak merokok, pemandangan menyeramkan gadis merah itu muncul lagi.
Tiba-tiba dia berlari masuk ke dalam frame kamera, mendekati A Su. Persis saat A Su menyalakan korek api, gadis setinggi badan A Su itu membuka mulut dan meniup api hingga padam!
“Ta… ternyata……” Yi Wan menggigil ketakutan: “Alasan korek api A Su tidak bisa menyala saat itu karena……”
Selanjutnya korek api terus tidak bisa dinyalakan, karena gadis tak bermata terus berada di sebelah A Su, meniup api hingga padam. Kemudian, Li Yin melemparkan korek api ke kolam. Sekarang terpikir, kemungkinan A Su terjatuh ke kolam... mungkin juga karena didorong oleh gadis tak bermata itu.
Ketika Yi Wan tiba di lokasi, tubuh A Su sudah tergeletak di dalam kolam. Dia mencoba bangkit, namun di adegan itu tiba-tiba muncul gadis tak bermata yang menekan A Su dengan kedua tangan, membuatnya tak bisa bangkit dari kolam betapapun kerasnya meronta!
Sedangkan Li Yin dan yang lain, malah mendekati A Su, di samping gadis itu, terus berusaha mencari cara untuk menarik A Su...
## Jilid Kelima Pulau Silver Moon Bab Dua Belas Kembali dan... Kengerian Terakhir
Selanjutnya...
"Saat mereka kembali ke villa itu, melihat ribuan jenazah. Dan ketika Yi Wan mengangkat kepalanya sekejap, dia juga sedikit mengangkat lengannya. Maka lensa kamera di jam tangan berhasil merekam dengan jelas..."
Di balkon, gadis tak bermata itu melemparkan pisau itu langsung ke bawah!
Pisau yang jatuh itu bukan kecelakaan! Ini juga menjelaskan misteri mengapa pisau bisa jatuh.
"Dia... dia waktu itu sudah mau membunuhku..." Yi Wan saat ini sudah panik ketakutan, Lian Cheng segera memeluknya erat-erat, berharap bisa sedikit mengurangi ketakutannya.
"Kalau begitu..." Ouyang Jing terus memencet tombol fast forward, bergumam sendiri: "Jangan-jangan nanti di ruang bawah tanah, karduk jatuh, lalu korek api muncul..."
Saat pemandangan ruang bawah tanah muncul, keempat orang saat itu berjalan di lorong yang dipenuhi kardus.
"Gadis tanpa pupil yang arwah gentayangan itu muncul lagi dari belakang tumpukan kardus, lalu mendorong semua kardus hingga berantakan di lantai!"
"Benar... benar dia..." Yi Wan menyembunyikan wajahnya di dada Lian Cheng, dia sudah tidak berani melihat lagi.
Tiba-tiba, Li Yin merasakan sesuatu yang tidak beres. Ketika kelima orang itu berbalik dan pergi, gadis tanpa pupil itu tiba-tiba muncul lagi di belakang mereka!
Dia menendang sebuah kaleng bensin hingga tumpah, lalu... perlahan menghilang.
Saat Li Yin mendengar suara "klik" dan menoleh ke belakang... ternyata gadis tanpa pupil itu sedang melempar korek api milik A Su ke genangan bensin di lantai!
Li Yin dan yang lain berusaha kabur dari ruang mesin. Saat melarikan diri, Ying Ziyue menoleh ke belakang...
Gadis tanpa pupil itu berdiri di depan jendela, sementara kursi kayu yang terbakar dilempar keluar dari dalam...
Dia lagi, dia lagi!
Ouyang Jing meraba topi yang dikenakannya, dia mulai menyadari sesuatu...
Mungkinkah...
Mungkinkah...
Li Yin mempercepat rekaman itu, sampai... muncul adegan hari ini.
Topi itu...
Saat itu memang ada angin bertiup, tapi... apa topinya benar-benar tertiup?
"Matikan... matikan ini!"
Ouyang Jing sudah tidak berani melihat lagi.
"Tapi setidaknya kita sudah menemukan jalan keluar." Kata Li Yin padanya: "Dengan perekam video, kita bisa mengungkap wajah asli hantu itu. Ini pasti jalan keluar dari apartemen! Cukup melihat dan menghindarinya."
“Benarkah... sesederhana itu?”
“Hmm. Pasti seperti ini.”
Li Yin membuka kamera dan menyorotkannya ke seluruh ruangan. Setelah memastikan tak ada gadis tanpa bola mata, barulah dia menghela napas lega.
Semua orang berkumpul di tepi pantai menunggu kapal penjemput besok siang. Mereka beruntung menemukan yacht yang masih berfungsi di resor, lalu memindahkannya ke pantai. Kebetulan Ouyang Jing bisa mengemudikan yacht. Semua staf yang pernah melihat mereka sudah mati. Nantinya cukup naik yacht ini untuk pergi, identitas mereka akan tetap aman. Saat datang ke pulau ini, Yi Wenqin juga tidak memberi tahu orang lain bahwa tujuannya adalah menjemput putrinya.
“Akhirnya ini akan berakhir?” Ouyang Jing yang terus mengarahkan kamera ponsel ke sekelilingnya pun tampak lega.
Jika gadis tanpa bola mata muncul, langsung kabur dan jangan biarkan dia mendekat. Dari pola geraknya, diperkirakan apartemen memberi batasan ketat pada hantu perempuan ini. Jika tidak, tidak perlu menggunakan begitu banyak metode tidak langsung untuk membunuh mereka.
Dengan kata lain, "tidak terlihat" adalah prasyarat utama pembunuhan. Ini berlawanan 180 derajat dengan situasi yang dialami Ying Ziye di rumah hantu dulu.
“Aku masih sulit percaya.” Lian Cheng sambil memegang ponsel berkata: “Setiap kali apartemen mengirim hantu-hantu mengerikan, tapi jalan keluar selalu sesederhana ini.”
“Sederhana? Kamu salah.” Li Yin menggelengkan kepala. “Pernah dengar kisah Columbus dan telur?”
“Hmm... sepertinya pernah, tapi detailnya sudah lupa.”
"Ketika Columbus menemukan Benua Amerika, dia mendapat pujian besar. Dalam sebuah jamuan megah setelah kepulangannya, orang yang iri dengan prestasinya berkata, 'Menemukan benua baru sebenarnya hal sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, tidak ada alasan bagimu untuk sombong.'"
"Omong kosong! Bagaimana mungkin menemukan benua baru itu sederhana? Mereka jelas-jelas seperti rubah yang menganggap anggur asam karena tak bisa mencapainya!"
"Saat itu, Columbus tidak membantah langsung. Dia mengeluarkan sebutir telur dan bertanya, 'Siapa yang bisa membuat telur ini berdiri tegak?'"
"Membuat telur berdiri tegak?" Lian Cheng tertejun, lalu berkata, "Ini... tidak mungkin. Bagaimanapun diatur, telur tidak akan bisa berdiri tegak."
"Benar. Saat itu mereka semua berkata demikian. Tapi Columbus kemudian memecahkan bagian bawah telur, dan dengan mudah membuatnya berdiri di meja. Orang-orang pun protes, 'Ini terlalu mudah!' Columbus menjawab, 'Sebelum aku melakukannya, siapa yang tahu caranya? Sama seperti Benua Baru. Sebelum aku menemukannya, siapa yang tahu keberadaannya?' Jadi, Lian Cheng... jalan keluar yang diberikan apartemen kepada kita juga seperti itu. Setelah ditemukan, semuanya terlihat sederhana."
Meski mendengar perkataan Li Yin, Lian Cheng masih merasa sedikit tenang. Tapi...
Benarkah sesederhana itu? Cukup dengan mengarahkan kamera ke gadis tanpa pupil untuk melarikan diri? Sungguh sulit dipercaya. Apakah apartemen akan membiarkan mereka begitu saja?
Ketika matahari pagi mulai terbit dari garis cakrawala laut, kelima orang itu mulai merasakan kegembiraan di hati.
"Bertahan... Bertahan sampai siang, kita bisa kabur dari Pulau Bulan Perak!"
Setiap menit dan detik berikutnya, mereka sangat berhati-hati. Bahkan sedetik pun tak berani lengah.
Waktu terasa sangat menyiksa. Meski sudah belasan jam tidak makan, siapa yang punya nafsu makan sedikit pun saat ini? Semua hanya berharap waktu cepat berlalu agar bisa segera meninggalkan pulau terkutuk ini.
Angin laut berhembus kencang, bersamaan dengan deburan ombak yang menghantam pantai. Hati semua orang serasa tercekat di tenggorokan, mata tak berani berpaling dari ponsel sedetik pun.
Kelima orang duduk saling membelakangi, mengarahkan ponsel ke empat penjuru mata angin. Dengan begini, gadis tak bermata bisa muncul dari arah manapun.
Persis di saat ini...
Di arah selatan yang diawasi Yi Wan, melalui kamera ponsel, tiba-tiba bayangan merah melesat cepat di antara dua batu besar!
"Mun... Muncul!" Yi Wan langsung berteriak: "Dia muncul!"
Teriakan ini membuat kelimanya panik. Li Yin segera mengarahkan ponselnya ke selatan: "Di mana? Di mana dia?"
"Di... di balik batu besar itu!"
Li Yin berteriak ke empat lainnya: "Jangan rekam ke sini! Arahkan ke tempat lain! Dia bisa muncul di mana saja setiap saat!"
Semua segera menuruti.
Di mana? Di mana?!
Tiba-tiba Ouyang Jing melihat di layar ponselnya: di belakang Lian Cheng muncul sepasang kaki telanjang!
"Lian... Lian Cheng! Di belakangmu!"
Lian Cheng kaget setengah mati, buru-buru memutar kamera ponselnya... Tapi tak ada apa-apa.
Di layar ponsel Ouyang Jing pun, kaki itu sudah menghilang.
“Lari!” Teriak Li Yin keras-keras, keempat orang itu langsung berlari sekuat tenaga! Semalaman tidak bisa tidur nyenyak, stamina pun sulit dipertahankan. Sambil berlari mereka terus mengarahkan ponsel ke sekitar.
Demikianlah... waktu akhirnya menunjukkan pukul tujuh pagi.
Kelimanya tiba di pantai sisi lain pulau, duduk di tanah sambil terus memotret sekitar dengan arah timur, selatan, barat, utara.
Untungnya beberapa hari terakhir jarang menggunakan ponsel, jadi daya baterai masih cukup.
"S-sial..." Lian Cheng terus melihat jam tangan, "Tinggal... tinggal sedikit waktu lagi. Asal sudah meninggalkan pulau ini..."
"Meninggalkan pulau pun belum tentu aman." Ying Ziyue tiba-tiba mengingatkan, "Jangan lupa, hanya dengan kembali ke apartemen dan masuk melalui pintu putar itu, kita benar-benar aman."
Lian Cheng tertegun, baru sadar... Benar! Berarti baru benar-benar aman dari Hantu Perempuan tanpa bola mata itu setelah sampai di Kota K sore nanti dan masuk apartemen!
Waktu terus berlari... Akhirnya, jam dua belas tiba!
Saraf semua orang tegang. Mereka berdiri, bersiap kembali ke pantai tempat kapal akan berlabuh.
"Jangan takut," Li Yin menghibur mereka, "Selama kita tahu posisi hantu itu, tak perlu khawatir. Tenang, kita... tidak akan mati di sini!"
Saat tiba di pantai itu, semua merasa gelisah. Hampir setiap menit memeriksa waktu.
12:05……
12:20……
12:30……
Akhirnya waktu yang ditentukan tiba! Tapi kapal pesiar belum datang juga. Wajar, tidak mungkin tepat waktu.
Lalu kelimanya menuju pantai tempat kapal pesiar disembunyikan, naik ke kapal.
Beberapa jam kemudian, mereka tiba di dermaga Kota S.
Dalam perjalanan pulang ke apartemen dengan mobil, setiap orang masih menerangi sekitar dengan ponsel mereka.
Namun, sampai kembali ke Kota K dan tiba di kompleks tempat apartemen berada, semuanya terlihat sangat biasa.
"Kita segera bisa kembali ke apartemen!" Kelima orang itu kembali bersemangat dan berlari menuju gang kecil itu!
Saat membelok ke "jalan buntu" itu, mereka langsung berlari ke arah apartemen begitu melihat bangunannya!
Tiba-tiba...
Di depan layar ponsel kelima orang itu... muncul hantu perempuan itu!
Tapi...
"Ini... ini..."
Dia tidak berdiri di pintu putar yang menghalangi masuk, melainkan berdiri agak jauh dari pintu utama apartemen. Tapi... kepalanya hilang!
Hantu perempuan tanpa kepala itu berdiri tegak di sana!
"Cepat masuk, jangan pedulikan dia!" Li Yin berteriak lalu berlari ke pintu putar apartemen.
Tak disangka hantu tanpa kepala itu tidak menghalangi...
Yang pertama masuk adalah Li Yin.
Ying Ziyue langsung menyusulnya masuk ke apartemen!
Pelaksanaan instruksi tulisan darah kelima berhasil!
Berikutnya yang masuk adalah Lian Cheng yang berteriak begitu menginjak lobi: "Aku... selamat kembali!"
Kemudian Yi Wan.
Terakhir...
Ouyang Jing.
Saat dia mendorong pintu putar untuk masuk...
Tiba-tiba tubuhnya kaku, kedua tangan memegangi lehernya dengan ekspresi kesakitan, tubuhnya kejang-kejang tak terkendali.
Seketika Li Yin menyadari sesuatu...
Dia buru-buru membuka video rekaman kamera lubang jarum yang tersalin di ponselnya. Dalam video itu, topi Ouyang Jing saat itu...
Benar-benar diambil oleh gadis tanpa pupil yang muncul di hadapannya!
Dan ketika di layar terlihat Li Yin menyelamatkan Ouyang Jing dari air dan mengangkat topi tersebut...
Hantu perempuan tanpa bola mata itu berjalan mendekat, lalu... melepaskan kepalanya dari leher dan memasukkannya ke dalam topi itu!
Saat ini, Lian Cheng dan Yi Wan melihat... di layar ponsel, di luar pintu putar, rambut hitam yang tak terhitung jumlahnya menyembur dari topi Ouyang Jing, melilit erat lehernya! Sekaligus mengikat tangan dan kakinya!
"Ouyang Jing!" Li Yin segera berlari ke pintu putar untuk menyelamatkannya, tapi...
Topi itu tiba-tiba terjatuh dengan keras, menutupi seluruh tubuh Ouyang Jing!
Topi bundar itu tergeletak di lantai, sepi...
Di layar ponsel, hantu perempuan tanpa bola mata yang berdiri di sisi pintu apartemen juga menghilang...
## Jilid 6 Badut Bab 1 Ke Yin Ye, Ke Yin Yu
Ouyang Jing, akhirnya tidak bisa lolos dari kematian.
"Tidak... jangan!" Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar 20-an yang mengenakan setelan kerja putih berlari ke pintu putar, ragu-ragu sejenak, tetap tidak berani keluar, hanya bisa menatap topi bundar di depan pintu.
"A Jing..." Perempuan itu langsung tersedu-sedu: "Kau... bagaimana mungkin kau mati... Tanpamu, apa yang harus kulakukan? Hanya karena ada kamu yang selalu menemaniku, aku bisa bertahan sampai sekarang..."
Perempuan berkostum kerja ini bernama Lin Ling, penghuni apartemen yang paling dekat dengan Ouyang Jing selain Kotobuki Koko, tinggal di kamar 810.
"Kematian Xia Yuan merupakan pukulan berat bagi para penghuni, tapi bahkan saat itu, Lin Ling tidak pernah terlihat sekacau sekarang. Dia dan Ouyang Jing masuk apartemen hampir bersamaan, pernah menjalankan instruksi tulisan darah bersama, sehingga ikatan mereka sangat erat. Lin Ling adalah tipe orang yang sangat bergantung secara emosional, karena itu dia juga sangat bergantung pada Ouyang Jing. Kini, dia justru mati di depan matanya sendiri."
Di lobi yang menunggu kepulangan Li Yin dan yang lain, terdapat Ke Yinye, Wu Xiaochuan, Zhang San, dan beberapa orang. Tang Lanxuan yang akan segera menjalankan instruksi tulisan darah tingkat iblis juga hadir.
Saat melihat pasangan Hua Liancheng akhirnya masuk ke apartemen, Tang Lanxuan awalnya sangat gembira. Namun kemudian, Ouyang Jing tewas di depan pintu apartemen. Sungguh disayangkan, hanya selisih sedikit saja, selangkah lagi bisa menginjakkan kaki ke gerbang keselamatan!
Instruksi tulisan darah benar-benar kejam, terlalu kejam. Hidup dan mati sama sekali tidak bisa dikendalikan, bahkan jika berhasil melewati yang satu ini, kali berikutnya tetap sulit diprediksi keberuntungannya.
"Jangan terlalu sedih," Wu Xiaochuan dan Yang Lin mendekat untuk menghiburnya, "Nona Lin, bukankah... masih ada kami? Kamu tidak akan sendirian."
Malam itu, Li Yin yang tubuhnya lelah berdiskusi dengan para penghuni tentang masalah instruksi tulisan darah tingkat iblis.
Masih ada waktu sebelum tanggal eksekusi instruksi tulisan darah tingkat iblis yang ditetapkan pada 1 Januari tahun depan. Harus segera membuat persiapan.
"Lokasinya di mana?" Li Langsung bertanya, "Tempat apa?"
"Sangat spesial." Tang Lanxuan menjawab: "Di sebuah pusat perbelanjaan di Kota K. Waktunya sangat singkat... Hanya, tiga jam!"
Tiga jam?
Sesingkat itu?
"Pusat perbelanjaan itu adalah..."
"Pusat perbelanjaan Xinxin yang sangat ramai di dalam kota, dengan kerumunan orang banyak. Mereka benar-benar melaksanakan misi darah tingkat raja iblis di sana..."
Li Yin awalnya mengira mungkin lokasinya adalah tempat-tempat menyeramkan seperti makam kuno atau pekuburan, tapi ternyata berlawanan dengan bayangannya.
Pusat perbelanjaan? Lokasi yang sama sekali tidak terkait dengan suasana horor.
"Dan ada poin khusus yang disebutkan," Tang Lanxuan melanjutkan: "Instruksi tulisan darah tingkat raja iblis, selama penghuni tidak menerima instruksi tersebut, meskipun datang ke lokasi yang ditunjuk, pasti tidak akan mati."
Hati Li Yin bergetar.
Ada aturan seperti itu?
Ini sama saja... mendorong penghuni untuk menonton!
Lalu, apakah harus pergi melihat?
"Bagaimana kalau kita semua pergi bersama?" Yang Lin di samping segera berkata: "Jika tingkat raja iblis ini tidak terlalu berbahaya, kita bisa pertimbangkan untuk menerimanya!"
Lagipula sekali lolos bisa meninggalkan apartemen. Jika tingkat kesulitannya tidak jauh berbeda dengan biasa, mungkin sebagian besar penghuni akan memilihnya.
Setelah merenung sejenak, Li Yin juga memutuskan untuk pergi melihat.
Pusat perbelanjaan...
"Apakah... hanya Dokter Tang yang memutuskan pergi?" tiba-tiba Li Yin bertanya.
"Hmm, iya..."
Dokter Tang akhirnya menjadi seperti kelinci percobaan.
Di hari-hari berikutnya...
Semua orang mulai pergi ke department store itu setiap saat untuk melakukan observasi, mendapatkan denah setiap lantai, dan menentukan berbagai rute pelarian kunci. Mengingat pelajaran dari kasus Xia Yuan sebelumnya, tidak ada yang mengizinkan Dokter Tang pergi ke sana lebih awal. Sebaliknya, para penghuni yang mencoba kecepatan pelarian dan masalah lainnya.
Hasil investigasi tentang cerita supernatural di department store itu juga tentu saja nihil. Department store ini dibangun setahun yang lalu, memiliki banyak toko merek ternama, lengkap dengan pakaian, restoran, elektronik, makanan, total 18 lantai. Hampir setiap hari ramai pengunjung, sama sekali tidak terlihat terkait dengan hal-hal horor.
Justru karena seperti inilah yang membuatnya semakin menakutkan!
Waktu terus berlalu, hari demi hari.
Tanggal 24 Desember 2010, Natal tiba. Li Yin kembali berkeliling di Xinxin Department Store, berharap bisa menemukan petunjuk tambahan.
Apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara menyelamatkan Dokter Tang?
Lift naik ke lantai 7. Begitu pintu terbuka, Li Yin langsung keluar. Lantai 7 terutama menjual pakaian. Li Yin menyusuri seluruh lantai 7 tapi tidak menemukan petunjuk apapun.
Akhirnya, dia hanya bisa menghela napas dan melanjutkan ke tangga.
Tak lama setelah Li Yin pergi, di salah satu toko pakaian lantai 7, wajah manekin plastik yang mengenakan pakaian musim dingin... tiba-tiba muncul retakan...
Apartemen, Kamar 1404.
"Setelah Xia Yuan meninggal, para penghuni jelas-jelas menaruh semua harapan mereka pada Li Yin."
Ke Yin Ye berdiri di depan deretan jendela dari lantai ke langit-langit, namun matanya tampak kosong. Di balik ekspresinya yang tampan tersembunyi ketegangan yang sulit dipahami. Berdiri di sana, ia bagaikan patung di galeri seni.
"Tidak ada cara lain," di belakang Ke Yin Ye, adik perempuannya Ke Yin Yu sedang memasang pigura lukisan minyak di dinding sambil berkata: "Manusia selalu perlu mempercayai sesuatu untuk bisa bertahan hidup."
Pada tirai baru di jendela besar itu tergambar ilustrasi gadis cantik yang anggun. Berbeda dengan adiknya, Ke Yin Ye sangat menyukai budaya klasik Tiongkok.
"Yin Yu," Ke Yin Ye menoleh padanya: "Kamu tidak akan menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis itu kan?"
"Sementara tidak." Ke Yin Yu tetap fokus memasang pigura lukisan: "Aku ingin mengamati situasi dulu."
"Ya, kamu memang tidak pernah berubah." Ke Yin Ye memandang punggung adiknya sambil berjalan ke meja kopi di ruang tamu, mengambil cangkir keramik: "Kamu... tidak mungkin masih berpikir bahwa mati pun tidak apa-apa kan?"
Tangan Yin Yu sedikit gemetar, sudut lukisan minyak itu terlepas.
Yin Yu tidak menoleh, namun diamnya seolah menjadi jawaban.
"Sudah kukatakan berkali-kali. Kematian Ah Shen bukan salahmu."
Setelah mengucapkan itu, tangan Ke Yin Ye kembali menggenggam erat cangkir keramik itu.
Yin Yu tiba-tiba menoleh dan mengalihkan topik: "Angin semakin kencang, tutup jendelanya."
Saat itu juga bel pintu berbunyi.
Ke Yin'ye segera berdiri dan berkata, "Aku yang buka pintu." Kemudian dia bergegas ke pintu masuk dan langsung membukanya. Di depan pintu...
"Loushang?"
Orang yang berdiri di depan pintu itu tak lain adalah Li Yin.
"Jangan panggil aku Loushang lagi, Ke Yin'ye," Li Yin tersenyum pada pemuda tampan di hadapannya. "Kau tahu, sebenarnya... salah satu dari kalian berdua (kakak-beradik) lebih pantas jadi Loushang daripada aku."
"Jangan terlalu merendah, Loushang," Ke Yin'ye membuka pintu lebar-lebar. "Masuklah dulu."
Saat memasuki ruang tamu, Ke Yinyu sudah selesai membingkai lukisan. Melihat Li Yin, matanya berbinar licik. "Li Yin datang? Aku buatkan teh untukmu. Masih suka Biluochun kan? Selalu kusiapkan."
"Baik, terima kasih." Li Yin lalu menatap Ke Yin'ye dengan ekspresi serius.
"Pasti ada urusan penting ya?" Ke Yin'ye memberi isyarat agar Li Yin duduk. "Ada hubungannya dengan instruksi tulisan darah tingkat raja iblis?"
"Ya, benar."
"Sudah kuduga." Ke Yin'ye menatap deretan jendela kaca. "Lalu... ada temuan apa?"
"Kalian berdua (kakak-beradik) adalah orang yang paling kupercaya di apartemen ini selain Xia Yuan. Bahkan... lebih dari Xia Yuan sekalipun."
Kakak-beradik Ke Yin'ye dan Ke Yinyu masuk ke apartemen sedikit lebih belakangan dari Li Yin. Saat ini, mereka sudah menyelesaikan tiga misi darah.
Sebelumnya, Ke Yin'ye dan Ke Yinyu pernah menjalankan misi darah bersama Li Yin.
"Saat itu, Li Yin menyaksikan sisi yang sangat tersembunyi dari kakak-beradik ini."
"Mata Ke Yin Ye yang seakan bisa menembus segala rahasia dunia, membuat Li Yin merasakan keteguhan, ketegasan, dan..."
"Kemampuan mental yang bisa melihat segalanya dalam sekejap."
"Ketua Li terlalu memuji," Ke Yin Ye menggelengkan kepala, "Kecerdasan mantan ketua Xia Yuan mana bisa saya bandingi? Tapi karena Anda menghargai saya, tentu saya akan membantu."
"Teh sudah datang."
Ke Yin Yu datang dari dapur membawa dua cangkir teh. Bertanya, "Saya dengar percakapan tadi. Li Yin, boleh saya ikut berdiskusi?"
Ke Yin Yu tetap memanggil nama asli Li Yin, bukan "Ketua". Tentu Li Yin tidak mempermasalahkan.
"Menurutmu kenapa instruksi tulisan darah tingkat iblis tidak melukai penghuni biasa?"
Li Yin tanpa ragu mengajukan pertanyaan ini.
"Benar juga..." kata Ke Yin Ye, "Sepertinya tidak perlu, tapi ini membuat penghuni bisa tenang pergi ke lokasi instruksi untuk mengamati prosesnya. Instruksi apartemen pasti tidak berbohong. Kalau instruksi iblis benar-benar berbahaya, siapa yang mau memilih?"
"Saya setuju." Li Yin melanjutkan, "Jadi saya berpikir... Apakah instruksi tulisan darah tingkat iblis benar-benar sangat sulit? Atau... sebenarnya tidak terlalu rumit?"
“Tingkat kesulitan yang tidak tinggi, itu mustahil. Jika tidak, sebagian besar penghuni akan memilih misi darah Raja Iblis, bukan harus bertahan melalui sepuluh misi darah. Tapi jika tingkat kesulitan terlalu tinggi, tidak ada yang memilih misi darah tingkat Raja Iblis, maka keberadaan misi darah Raja Iblis sama saja tidak ada. Ini tidak bisa dijelaskan, dalam situasi seperti ini masih mengizinkan penghuni menyaksikan prosesnya...”
“Bukan tidak bisa dimengerti.” Ke Yin Yu berbicara: “Misi darah Raja Iblis ibarat soal tambahan dalam ujian, nilainya adalah tambahan ekstra, bisa dikerjakan atau tidak. Jika dikerjakan, bisa menambah nilai ekstra untuk meningkatkan kemungkinan mendapat hasil baik. Dalam situasi seperti ini, soal tambahan umumnya tidak mudah, biasanya diperuntukkan bagi siswa yang punya kemampuan lebih. Jadi... misi darah Raja Iblis bisa dipahami sebagai instruksi tulisan darah dimana jalan keluar lebih sulit ditemukan dibanding misi darah biasa. Jadi, misi darah Raja Iblis diperuntukkan bagi penghuni yang memiliki bakat lebih dalam menemukan jalan keluar.”
Li Yin mengangguk, memang penjelasan ini masuk akal.
Membiarkan penghuni menyaksikan, juga memberi kesempatan bagi mereka untuk memahami pola misi darah Raja Iblis?
## Jilid 6: Badut Bab 2: Perjanjian Neraka
Saat ini, Ke Yin Yu masih tidak bisa tidur.
Angin malam begitu dingin, dengan kaki telanjang ia berdiri di balkon, menatap langit berbintang.
“A Shen...”
Sungguh sangat merindukannya...
Kakaknya berkata kematian A Shen bukan salahnya, tapi benarkah begitu?
Tidak ada yang... tahu.
Ia tinggal di kamar 1407, satu lantai dengan kakaknya. Ini kebetulan, tapi kebetulan yang cukup baik.
Di masa lalu, Ke Yin Yu adalah seorang wanita berbakat yang menjadi bahan iri banyak orang. Pada usia lima tahun, dia sudah menjadi juara olimpiade matematika, di usia dua belas tahun melompati kelas dan masuk SMA, bahkan diterima langsung ke perguruan tinggi tanpa ujian. Saat kuliah, dia menerbitkan makalah fisika yang mengagumkan, bahkan profesor-profesor tua yang puluhan tahun lebih tua darinya memandangnya dengan penuh kekaguman.
Dengan mudah meraih berbagai penghargaan yang sulit dicapai orang biasa, bersama kakak jeniusnya, dia dianggap sebagai bintang kejora. Baik matematika, kimia, fisika, filsafat, psikologi, sejarah, politik—hampir tidak ada yang tidak ia kuasai.
"Anak ajaib", "Jenius", "Sempurna"—Ke Yin Yu tumbuh besar dengan kata-kata ini yang terus mendefinisikan dirinya.
Dan di saat seperti inilah dia bertemu dengan Ah Shen.
Satu-satunya orang yang tidak hanya tertarik pada "kesempurnaannya", tetapi mencintai dirinya sendiri sebagai pribadi.
Tapi sekarang, semuanya telah berakhir.
"Setidaknya... kakak harus bisa keluar hidup-hidup dari apartemen ini..."
Ini satu-satunya pikiran Ke Yin Yu saat ini.
Tiba-tiba, Ke Yin Yu merasakan jantungnya terbakar hebat. Dia segera menoleh—di ruang tamu yang gelap, dinding mulai mengeluarkan darah segar dalam jumlah besar, membentuk karakter-karakter yang jelas!
Di waktu yang sama, di gedung pusat perusahaan farmasi Ning'an Tang, Kota K.
Ning'an Tang adalah perusahaan farmasi terbesar di Kota K dengan cabang di seluruh negeri dan berbagai proyek pengembangan obat. Sekaligus... pemasok obat terbesar untuk Rumah Sakit Zhengtian.
Saat ini, di ruang ketua dewan direksi gedung tersebut.
"Baik, Direktur Li." Ketua Dewan Direksi Qiu dari kantor pusat Ning'an Hall, meski sudah berusia 50-an tahun, tetap memancarkan kharisma. "Bulan depan obat baru kami untuk penyakit jantung akan resmi diluncurkan. Harap rumah sakit Anda membantu meningkatkan popularitas obat kami."
"Tentu..." Di ujung telepon, ayah Li Yin, Li Yong, menjawab: "Tenang saja Ketua Qiu, kita sudah bekerja sama bertahun-tahun. Ini hanya masalah pernyataan sederhana. Tidak akan ada masalah."
Setelah menutup telepon, Ketua Qiu memandang bingkai foto di meja. Matanya berkaca-kaca saat mengangkatnya.
"Ah Shen..."
Sementara Li Yong, setelah menutup telepon, teringat sudah lama tidak menghubungi Li Yin.
"Dasar anak ini, masih membangkang padaku. Bilang mau cari kerja sendiri, malah menulis novel untuk situs web?" Li Yong tak mengerti. Dengan bakat putranya, menjadi dokter top di rumah sakit bukan masalah. Mengapa menyia-nyiakan bakat menulis novel online? Istrinya justru sering membaca karya anaknya dengan antusias.
Benar-benar tak bisa memahami pemikirannya!
"Bukankah posisi direktur akan kuwariskan padanya? Masakan air emas mengalir ke sawah orang? Apa dia tidak menghargai jerih payahku? Aneh sekali, di mana alamat tinggalnya sekarang? Bahkan nomor teleponnya tidak mau kasih tahu..."
Ke Yin Yu menatap instruksi tulisan darah itu.
“Antara 1 Januari 2011 – 8 Januari 2011, tinggallah di Kota Zhiyong di pinggiran Kota L. Kembali ke apartemen setelah periode waktu berakhir. Selain itu, mulai dari instruksi tulisan darah berikutnya, informasi tentang pecahan Perjanjian Neraka akan dirilis. Perjanjian Neraka adalah...”
Bagian instruksi darah berikutnya ini membuat Ke YinYu sangat terkejut!
Sesuai prosedur, penghuni yang menerima instruksi darah berkumpul di lobi bawah. Ke YinYu naik lift menuju lantai dasar. Begitu keluar, dia melihat dua orang sudah menunggu di lobi.
Satu adalah Zhang Xing dari Nomor 1102, satunya lagi Liang Bing dari Nomor 1104.
Saat Zhang Xing melihat Ke YinYu dan kakaknya Ke YinYe keluar dari lift, dia tertegun sejenak lalu bertanya: "Ah, kalian berdua saudara ini, jangan-jangan lagi mau menjalankan misi darah bersama? Oh ya, kalian sudah baca bagian konten itu kan?"
"Tidak," Ke YinYe menggeleng, "Yang menjalankan misi darah hanya YinYu saja."
Saat itu pintu lift lain terbuka, muncul Zhao YuShan dari Nomor 509 dan pria gemuk besar Zhang San dari Nomor 808.
"Hah? Jangan bilang si gemuk ini ikut." Zhang Xing langsung pusing melihat Zhang San. Dia dan si mesum A Su sama-sama orang brengsek, kabarnya sebelum masuk apartemen dia preman yang hidup dari uang perlindungan. Bertemu orang seperti ini sungguh merepotkan.
"Cih!" Zhang San membalas: "Aku juga nggak mau ke kota hantu itu! Lupakan, kalian sudah baca bagian konten itu kan..."
“Ya, benar-benar sulit dipercaya.” Liang Bing dari Kamar 1104 berdiri. Pria berkacamata tanpa bingkai yang tampak sangat sopan ini sebelumnya mempersiapkan diri untuk studi pascasarjana, namun mengurungkan niatnya setelah tinggal di apartemen.
Setelah itu, tidak ada seorang pun yang turun lagi.
"Hanya kita... lima orang?" Liang Bing menyesuaikan kacamatanya, memandangi keempat orang lain lalu berkata: "Kalau begitu... mari kita mulai diskusi. Tentang Kontrak Neraka..."
"Tunggu sebentar..." Ke Yinye tiba-tiba menurunkan volume suaranya: "Yinyu sudah memberitahukan isi tambahan dari instruksi tulisan darah tadi. Pasti kalian semua juga sangat terkejut. Saya ingin memberi saran: untuk sementara jangan memberitahu penghuni lain tentang Kontrak Neraka ini."
"Tidak memberitahu penghuni lain?" Liang Bing terkejut: "Bagaimana mungkin menyembunyikan hal sepenting ini? Lagi pula, ini berkaitan dengan misi darah tingkat raja iblis..."
"Saya tahu. Tapi apakah kalian pernah mempertimbangkan konsekuensi jika semua penghuni mengetahui hal ini?"
"Konsekuensi?" Keempat orang lainnya tertegun.
"Seperti pepatah 'Rakyat jelata tak bersalah, tapi memiliki permata membuatnya bersalah' atau 'Manusia mati demi harta, burung mati demi makanan'. Kalian pasti tahu peribahasa kuno ini. Apalagi di apartemen mengerikan seperti ini."
Liang Bing mulai menyadari: "Ah... Benar! Perkataan Tuan Ke memang masuk akal."
“Kalian semua mengerti itu lebih baik,” Yin Ye masih menurunkan suaranya: “Masalah ini, semakin sedikit orang yang tahu semakin baik. Begitu urusan kontrak neraka diketahui terlalu banyak penghuni, kekacauan besar yang mengerikan akan terjadi! Saat itu, setiap orang di antara kita tidak akan bisa lolos, bahkan jika seluruh apartemen menjadi lautan darah, itu sangat normal. Mengerti?”
“Tapi…” Liang Bing melanjutkan: “Bahkan jika kita tidak memberitahu, ketika nanti menerima instruksi tulisan darah tentang penerbitan kontrak neraka secara resmi, tetap mungkin ada penghuni yang membocorkannya.”
“Untuk ini, saya akan mencari cara nanti. Selesaikan dulu masalah saat ini!”
“Ini…” Semua orang ragu-ragu.
Sebenarnya, mereka masing-masing memiliki hubungan baik dengan penghuni lain di apartemen, sering saling mendorong dan mendukung, berharap suatu hari bisa meninggalkan apartemen ini!
Tapi, konten yang dirilis dalam misi darah kali ini terlalu mengejutkan. Jika benar seperti yang dikatakan Yin Ye bahwa kita memperoleh informasi eksklusif, maka di masa depan akan lebih mungkin dibanding orang lain… berhasil menjalankan instruksi tulisan darah tingkat raja iblis dan kabur dari apartemen!
Menghadapi godaan besar ini, persahabatan atau moralitas sama sekali tidak berarti. Mata setiap orang mulai berkedip-kedip tidak menentu.
Yin Ye melihat mereka satu per satu menyetujuinya, menyadari tujuannya telah tercapai secara awal. Kemudian dia bertanya lebih lanjut: “Sekarang saya tanya… adakah di antara kalian yang telah memberitahu penghuni lain tentang kontrak neraka? Apakah ada orang ketujuh yang tahu?”
Semua orang menggelengkan kepala. Seketika, Yin Ye menarik napas lega.
“Baik, kami setuju denganmu, Tuan Ke. Sebelum instruksi tulisan darah berikutnya dirilis, kami pasti tidak akan memberitahu keberadaan Kontrak Neraka!”
Hari kedua.
25 Desember, Hari Natal.
“Maaf, Kak, tidak bisa menemanimu melihat Dokter Tang menjalankan instruksi tulisan darah.”
Di dalam ruangan 1407, Ke Yin Ye dan Ke Yin Yu duduk berhadapan.
“Aku mengerti. Ini adalah misi darah keempatmu,” Ke Yin Ye menatapnya dengan penuh makna: “Laporkan situasi melalui telepon kapan saja, aku akan berusaha sekuat tenaga mencari jalan keluar!”
“Hm,” Ke Yin Ye tersenyum paksa: “Sudah hampir satu setengah tahun tinggal di apartemen ini.”
“Benar, waktu berlalu sangat cepat.”
Suasana tiba-tiba menjadi sangat aneh.
“Kak…” Tiba-tiba Ke Yin Yu menatap kakaknya dengan mata berkaca-kaca: “Kenapa dulu kau melakukan itu?”
“Apa yang kau maksud…”
“Kenapa masuk ke apartemen ini? Kenapa! Apakah aku sehebat itu? Pantaskah kau mengorbankan segalanya untukku? Seharusnya kau tidak terlibat dalam kesialanku, kau juga punya kebahagiaanmu sendiri!”
“Kau sudah tahu alasannya.” Ke Yin Ye berkata penuh makna: “Karena itu adalah dirimu. Sesederhana itu.”
Keempat kalinya.
Ke Yin Yu sangat paham, instruksi tulisan darah keempat akan sangat berbahaya. Baik Xia Yuan maupun Li Yin dulu menghadapi fenomena yang sangat mengerikan.
Meski yakin bisa menemukan jalan keluar, tapi... tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi.
“Sebelum berangkat, aku ingin mengunjungi makam A Shen sekali lagi.” Ke Yinyu meneguhkan hatinya, berkata: “Mungkin ini terakhir kalinya... aku berziarah ke makam A Shen.”
Markas besar Gedung Perusahaan Farmasi Ning Antang.
Ketua dewan direksi Qiu sedang melihat laporan keuangan bulanan, tiba-tiba sekretarisnya masuk dan berkata: “Ketua... Nona Ke ingin menemui Anda.”
Tangan Ketua Qiu gemetar. Ia mengangkat kepala dan bertanya: “Apa... kamu, kamu bilang apa?”
“Nona Ke, Nona Ke Yinyu, dia ingin bertemu dengan Anda.”
Ketua Qiu tampak mengalami pergolakan batin hebat, akhirnya mengangguk: “Baik. Bawa dia ke ruang tamu.”
Setelah selesai bekerja, Ketua Qiu keluar dari kantor menuju ruang VIP sebelah. Saat memutar gagang pintu, kepalanya terasa pusing. Baru kemudian ia membuka pintu dan masuk.
Itu dia.
Wanita yang bagaikan mimpi buruk itu, Ke Yinyu, sedang duduk di dalam sambil menatapnya.
Setelah menutup pintu, Ketua Qiu duduk dan memandang dingin Ke Yinyu: “Menurutku kita... tidak perlu bertemu lagi, bukan?”
“Jika memungkinkan, aku juga tidak ingin bertemu lagi denganmu.” Ke Yinyu menjawab tenang: “Tapi ada alasan yang memaksaku datang. Tolong beri tahuku... di mana A Shen dimakamkan?”
“Apa! Kamu...”
“Aku hanya ingin berziarah ke makamnya, tidak ada maksud lain. Sampai sekarang aku tidak mencarimu karena tahu, meski kutanyakan, kamu takkan menjawab.”
“Tepat!” Ketua Dewan Direksi Qiu tiba-tiba berteriak histeris: “Aku sama sekali tidak akan membiarkanmu mendekati Ah Shen lagi!”
“Tapi, tolong beritahu aku. Aku... mungkin tidak akan hidup lama lagi. Setidaknya ingin bertemu Ah Shen sekali lagi sebelum mati.”
Dengan nada dingin, Ke Yin Yu mengucapkan keinginan terakhirnya.
## BUKU KEENAM BADUT BAB TIGA RETAKAN
Lantai tujuh Mal Xinxin.
Seorang wanita paruh baya berusia sekitar lima puluhan yang mengenakan mantel bulu ungu sedang membawa beberapa tas belanja, mempertimbangkan baju mana yang akan dibeli.
“Hmm... model ini bagus, tapi apa terlalu mencolok... Hmm, yang ini juga sepertinya bagus...”
Sambil berjalan, wanita paruh baya itu tiba-tiba menabrak sesuatu dari belakang. Ia buru-buru menoleh dan melihat itu adalah manekin plastik.
“Hah?”
Wanita itu tiba-tiba merasa aneh.
Bagian kiri wajah manekin plastik itu retak besar, dan retakan itu terus melebar.
“Ini... ada apa?”
Retakan di wajah manekin plastik itu terlihat seperti luka parah di wajah manusia. Benar-benar agak menyeramkan.
Ia segera memalingkan muka dan menjauh dengan langkah cepat. Entah mengapa, manekin plastik itu memberinya perasaan tidak nyaman.
Tiba-tiba ia mendengar dering telepon, buru-buru mengeluarkan dan menerima panggilan.
“Halo, ya, ini saya... Ketua Dewan Direksi Qiu? Wah sudah lama tidak berkomunikasi, apa kabar?”
"Pertemuan terakhir kami masih di pemakaman putra satu-satunya Ketua Qiu. Setelah itu, suamiku masih beberapa kali bertemu Ketua Qiu, tapi aku sama sekali tidak bertemu dengannya lagi."
"Hmm, baiklah... Aku ada waktu minggu depan, nanti kita bertemu. Sungguh... tentang meninggalnya putra Anda, Anda jangan terlalu bersedih."
Sudah setahun berlalu, Ketua Qiu sepertinya masih belum bisa bangkit dari kesedihan. Baru beberapa bulan lalu dia akhirnya memaksakan diri untuk kembali mengurus perusahaan.
Setelah menutup telepon, wanita paruh baya itu teringat sesuatu: "Oh ya, harus menelepon anakku."
Saat ini dia sudah sampai di area pakaian pria, memutuskan untuk memilih beberapa setelan jas yang pantas. Bersamaan itu, telepon pun tersambung.
"Nak, apa kabar? Ini Ibu," kata wanita paruh baya itu ke telepon, "Begini, tanggal 1 Tahun Baru nanti, kamu ada waktu? Seharusnya tidak sibuk kan?"
Dan orang di ujung telepon itu...
Ternyata adalah Li Yin yang sedang berdiskusi dengan Ke Yin'ye di apartemen tentang instruksi tulisan darah tingkat raja iblis!
Telepon mendadak dari Ibu membuat Li Yin terkejut. Ia menjawab: "Hari itu aku ada urusan... Maaf, Ibu, sepertinya..."
“Urusan apa pun harus kamu kesampingkan dulu! Sungguh, kali ini bibimu sudah susah payah mencarikan gadis yang sangat baik untukmu, dia lulusan luar negeri lho. Aku sudah lihat fotonya, benar-benar cantik, pasti cocok denganmu! Jangan banyak alasan, tanggal 1 nanti bibimu akan membawanya ke sini, kamu harus datang. Aku sedang membelikanmu baju baru, kamu juga sudah waktunya menikah, jangan terus-terusan tidak serius. Sekalian saja ambil kesempatan ini untuk kembali mewarisi rumah sakit ayahmu. Kalau benar-benar tidak mau, setelah menikah kalian bisa berangkat studi ke Amerika bersama.”
Di saat seperti ini, mana mungkin Li Yin punya hati untuk blind date! Apalagi, hatinya hanya tertuju pada Ziye. Dan di tanggal 1 nanti, dia harus pergi ke Mal Xinxin untuk membantu Dokter Tang menghindari kematian.
Bagi Li Yin, Dokter Tang yang memadukan keahlian medis dan integritas justru menjadi kontras tajam dengan praktik kotor dan tidak bermoral ayahnya. Sesama dokter, tapi bisa berbeda sejauh ini! Karena itu, bagaimanapun caranya dia ingin menyelamatkan nyawa Dokter Tang.
“Li Yin,” sang ibu masih berusaha membujuk: “Ayah gadis ini adalah...”
“Ibu!” Li Yin memotongnya: “Maaf aku... ada urusan sangat penting di tanggal 1, tidak bisa datang. Aku juga belum berencana menikah, jadi lebih baik batalkan saja.”
“Kau……Li Yin, aku sudah janji pada mereka. Beginikah caramu……Tidak peduli menikah atau tidak, bisakah kau keluar sebentar? Kau tidak pernah memberitahu alamatmu sekarang, hanya menelepon beberapa kali sebulan. Bahsa saat tahun baru pun kau tidak pulang. Apa tahun depan kau tetap tidak pulang? Lokasimu bukan di kota lain, masih di Kota K. Nak, mengertilah perasaanku, setidaknya temui aku sekali lagi.”
Di waktu normal, mungkin Li Yin akan mengiyakan permintaan ibunya. Tapi dalam situasi sekarang, dia benar-benar tidak bisa.
Saat berbicara, mata ibu Li Yin tak sengaja menangkap boneka manekin berpakaian pria di sudut ruangan.
Wajah manekin plastik itu retak besar mulai dari dahi. Retakannya seperti parit-parit dalam yang terlihat mengerikan. Sekilas, retakan itu... mirip mulut lebar yang menganga!
Ada apa ini?
“Maaf, Ibu, aku benar-benar tidak bisa datang. Tahun depan saat tahun baru, aku akan menyempatkan pulang. Sudah dulu, aku tutup teleponnya.”
Setelah menutup telepon, hati Li Yin dipenuhi kegalauan.
Meskipun orangtuanya tipe yang menghalalkan segala cara untuk uang dan kekuasaan, tapi bagaimanapun mereka tetap orangtua yang telah membesarkannya. Sebesar apapun ketidaksukaannya pada perilaku mereka, dia tidak mungkin memutuskan hubungan.
Tidak ada jalan lain... pada akhirnya, manusia tidak bisa memilih orangtua sendiri.
“Li Yin langsung menutup telepon, ibu Li Yin—Yang Jinghui seketika merasa kesal.
Anak yang tidak bisa diandalkan ini! Saat kuliah jurusan IPA jelas-jelas berjalan baik, kami sudah membayangkan setelah lulus dia akan langsung bekerja di Rumah Sakit Zhengtian. Beberapa tahun kemudian bisa dipromosikan jadi wakil direktur, dan ketika ayahnya pensiun, Li Yin secara wajar akan menggantikan posisi direktur. Tapi dia malah memilih jadi penulis online, ini bukan lelucon! Memang ada beberapa penulis online terkenal yang bisa menghasilkan jutaan setahun, tapi itu sangat langka. Meski novel anakku agak terkenal, masih jauh dari para ‘dewa’ online yang berpenghasilan jutaan itu.
“Aku tidak tahan, apakah dia tidak mengerti betapa susahnya aku?” Yang Jinghui menyimpan ponselnya dan pergi dari area pakaian pria dengan kesal.
Tapi tiba-tiba dia merasa ada yang aneh, lalu menoleh ke arah maneken plastik berbaju pria tadi.
Bagian yang retak di dahi...
Sudah melebar berkali-kali lipat! Bahkan menutupi bagian mata. Dan lebih jelas terlihat seperti mulut dibanding sebelumnya.
“Ini...”
Yang Jinghui perlahan mendekat, memperhatikan dengan seksama. Jantungnya berdebar ketakutan.
Ada apa? Tadi saat menelepon, dia terus memandang maneken ini. Kenapa retakannya tiba-tiba membesar?
Mungkin tadi penglihatanku kurang jelas?
“Tadi yang telepon adalah ibumu?” Ke Yinye melihat Li Yin yang terlihat gelisah setelah menutup telepon, bertanya: “Dia bilang apa? Kamu terlihat tidak fokus.”
“Ah, tidak ada. Dia minta aku keluar saat Tahun Baru, kamu kan tahu, hari itu aku harus membantu Dokter Tang. Entah seberapa besar kemungkinan Dokter Tang bisa selamat. Ngomong-ngomong, adikmu mana? Sepertinya tidak kelihatan, biasanya kalian selalu nempel terus.”
“Dia...” Ke Yinye ragu-ragu, lalu berkata: “Pergi urus sesuatu.”
“Aku tahu dia menerima instruksi tulisan darah di hari Tahun Baru. Ini misi darah keempatnya ya? Semoga berhasil.”
“Pasti bisa.” Mata Ke Yinye tetap datar tanpa perubahan, memandang ke jendela: “Yinyu, dia kuat... tapi juga rapuh.”
“Iya, aku selalu mengagumi kalian berdua.”
“Ah tidak,” Ke Yinye menggeleng: “Kami hanya orang biasa.”
Saat mengucapkan ini, sorot mata Ke Yinye menyiratkan kesedihan yang dalam. Ini pertama kalinya Li Yin melihat emosi begitu jelas darinya.
“Kamu belum berencana menjalankan misi darah tingkat iblis kan?” tiba-tiba Yinye bertanya.
“Hmm, belum untuk sementara.”
Dulu, Xia Yuan pernah memberitahunya bahwa instruksi tulisan darah keenam akan dimulai dengan situasi yang sangat aneh dan berbahaya. Saat itu, yang akan dihadapi sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan lima instruksi tulisan darah sebelumnya. Xia Yuan bahkan tewas seketika oleh hantu sebelum memulai instruksi tulisan darah keenam. Mungkin karena tidak punya cukup waktu untuk memikirkan jalan keluar?
Bagaimana dengan dirinya sendiri? Apakah dia akan langsung terjun ke dalam situasi seperti neraka begitu instruksi tulisan darah keenam dimulai? Tidak, mungkin bahkan lebih mengerikan...
Karena itu dia bisa memahami pemikiran Dokter Tang. Tapi meski memikirkan semua ini, instruksi tulisan darah tingkat raja iblis yang belum diketahui itu pasti lebih berbahaya lagi!
Pada saat yang sama, di Mal Xinxin.
Di semua lantai penjualan pakaian, para maneken plastik tiba-tiba menunjukkan retakan-retakan aneh dengan ukuran bervariasi...
## Jilid Keenam Badut Bab Keempat Mutasi
Ruang manajer mal Xinxin.
Dengan pintu yang tertutup rapat, manajer Zhang Bin sedang memeriksa laporan keuangan beberapa bulan terakhir. Tiba-tiba, garis retak kecil muncul di dahinya. Awalnya tidak terlalu jelas, tapi perlahan... mulai melebar dan pecah semakin parah.
Banyak tentakel merah menjulur keluar dari celah itu.
Dan pemandangan mengerikan ini tidak hanya terjadi di ruang manajer.
Pada malam Natal ini, semua karyawan perusahaan baik penjaga toko, satpam, manajemen tingkat tinggi, bahkan termasuk... mereka yang akan pergi ke Mal Xinxin di hari Tahun Baru, semuanya mengalami fenomena serupa.
Direktur Li Yong dari Rumah Sakit Zhengtian baru saja pulang kerja. Begitu keluar dari gerbang rumah sakit, dia berpikir untuk membawa Li Yin ke Mal Xinxin di hari Tahun Baru untuk membelikannya setelan jas, lalu mengajaknya kencan buta di sore hari.
Mau setuju atau tidak, itu urusan belakangan!
Saat berjalan ke parkiran dekat rumah sakit, tiba-tiba langkahnya terhenti.
Lalu... retakan muncul di wajah Li Yong. Retakan besar itu dalam sekejap menyelimuti seluruh wajahnya dan terus melebar. Potongan-potongan daging wajahnya berjatuhan ke tanah.
Namun dia tampak tak menyadarinya sama sekali. Bagian kiri wajah Li Yong sudah hampir hancur total. Dari bagian kepala yang terbelah, menjulur ribuan tentakel.
Tangan kanannya sudah hancur dalam tingkat yang tak terbayangkan, dada bagian kanan juga bolong besar, dengan kecenderungan pelebaran yang jelas terlihat.
Tubuh Li Yong mulai mengalami perubahan lebih lanjut.
Dari wajah yang retak itu, muncul gumpalan daging yang menggeliat. Gumpalan itu mulai membentuk wajah baru yang semakin jelas...
Di saat bersamaan, di dalam Mal Xinxin, para maneken plastik itu.
Wajah-wajah yang retak terus bermetamorfosis. Satu per satu... kepala-kepala berlumuran darah mulai tumbuh dari bagian yang retak.
Sebuah maneken plastik bisa memiliki beberapa kepala yang tumbuh bersamaan.
"Dan sekarang adalah jam pulang kerja, jadi perubahan ini tidak terdeteksi oleh siapa pun."
Malam itu, Ke Yin Ye menemani Ke Yin Yu di samping ranjangnya, menunggu sampai dia tertidur baru merasa tenang.
"Hari ini... menemui wanita itu merupakan siksaan besar bagi Yin Yu."
Setelah menyelimutkannya, barulah dia keluar dari kamar dan mematikan lampu. Li Yin yang berdiri di luar pintu bertanya: "Tidak apa-apakah?"
"Ya, dia terlalu lelah hari ini. Tapi akhirnya keinginan terakhirnya untuk bertemu kekasih yang telah tiada terpenuhi. Aku khawatir ini akan melemahkan keinginannya untuk bertahan hidup. Sejak kematian orang yang dicintainya, sikapnya terhadap kehidupan selalu pasif."
Setelah menutup pintu, Ke Yin Ye terlihat murung: "Ayo ke kamarku. Kita bahas tentang instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis."
"Kalian... bukan saudara kandung kan?"
Li Yin tiba-tiba mengajukan pertanyaan ini.
Ke Yin Ye tidak terkejut, mengangguk: "Benar. Kami tidak memiliki hubungan darah. Tapi Yin Yu benar-benar hanya menganggapku sebagai 'kakak'."
"Memang kalian sama sekali tidak mirip."
"Meski aku juga ingin menganggapnya sebagai 'adik', tapi... waktu kecil masih baik-baik saja, seiring waktu tanpa sadar aku mulai menganggapnya sebagai 'perempuan'."
Nada Ke Yin Ye terdengar mengejek diri sendiri, tapi Li Yin sangat memahami.
Perasaan manusia tidak mudah dikendalikan.
Dan waktu pun berlalu dengan cepat...
Tanggal 31 Desember tiba.
"Kalau begitu, Kak, aku pergi dulu."
Di pintu apartemen, setelah berpelukan dengan Ke Yin'ye, Ke Yinyu memutuskan untuk pergi.
Lokasi Zhiyongzhen telah diketahui. Kota T yang awalnya berdekatan dengan Kota K, sementara Zhiyongzhen terletak di perbatasan kedua kota.
"Ayo, Nona Ke." Liang Bing yang bertugas menyetir memasukkan tas ransel dan persediaan makanan ke bagasi mobil sambil membuka pintu: "Tenang Tuan Ke, kami akan melindungi adikmu dengan baik."
"Hubungi saya kapan saja, paham?" Ke Yin'ye berulang kali mengingatkan Ke Yinyu: "Aku pasti akan mencari jalan keluar untukmu."
"Ah, mas..." Ke Yinyu tersenyum tipis: "Kakak jangan khawatir. Aku... akan kembali hidup-hidup."
Memandangi Yinyu masuk ke mobil Liang Bing, Ke Yin'ye terus mengejar sampai mobil itu menghilang dari gerbang kompleks.
"Jika bukan karena aku tahu akan menjadi beban bagi Yinyu, aku rela ikut ke tempat itu bersamanya."
Ke Yin'ye tiba-tiba berkata pada Li Yin yang mengejarnya: "Aku serius."
Di antara kerumunan, yang paling gelisah adalah Tang Lanxuan.
Besok, hidup-matinya akan ditentukan. Beberapa hari ini dia bahkan tidak bisa makan, badannya kurus beberapa kilogram.
Meski semua terus menghibur dan menyemangatinya, Tang Lanxuan masih diliputi ketakutan akan keberadaan "Raja Iblis" itu.
Besok... instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis yang misterius itu akan dimulai!
## Jilid 6 Badut Bab 5 Metode Mengunci Raja Iblis
Saat ini, mobil yang dikemudikan Liang Bing telah memasuki area hutan dekat Zhiyongzhen.
“Dilihat dari peta, kita akan segera tiba di Kota Zhiyong.” Ke Yinye yang duduk di kursi penumpang depan sambil memegang peta berkata: "Kalau dihitung, ini lebih baik dibandingkan waktu Li Yin dan yang lain pergi ke Desa You Shui, setidaknya pasti ada penginapan yang bisa ditinggali."
“Begitu saja sudah cukup.” Zhang San menatap pepohonan di luar jendela dengan perasaan cemas: Jangan-jangan... tiba-tiba muncul hantu perempuan berbaju putih? Atau arwah yang mati gantung diri?
Langit sudah mulai gelap, berkendara dalam kondisi seperti ini membuat hati berdebar-debar. Tapi tidak ada pilihan lain, kita harus menghemat waktu perjalanan.
“Bisakah kita sampai sebelum tengah malam pukul 00:00,” Zhang Xing tiba-tiba khawatir: “Bagaimana jika mobil mogok, atau...”
“Tidak mungkin,” Liang Bing berkata dengan penuh keyakinan: “Bahkan kalau mobil mogok, jaraknya sekarang paling cuma dua kilometer lagi, jalan kaki pun bisa sampai.”
“Be...begitu ya...”
Persis pada saat itu...
“Aaaa——”
Zhao Yushan yang duduk di kursi belakang tiba-tiba menjerit kencang. Liang Bing kaget sampai menginjak rem mendadak, menoleh bertanya: “Apa...apa yang terjadi? Hantu muncul?”
“Aku...” Zhao Yushan menunjuk ke semak-semak sambil berkata: “Aku tadi melihat seorang badut berjalan lewat di antara semak-semak itu...”
“Ha?” Liang Bing ingin sekali mencekik wanita ini. Semua sudah ketakutan setengah mati, dia masih menakuti-nakuti! Memang wanita lebih penakut, tapi melihat badut saja sampai segini takutnya?
Zhang San juga ikut bicara: “Badut saja takut, apa kamu belum pernah lihat sirkus?”
“Tapi...wajahnya dicat sangat menyeramkan, aku...”
“Baik, ayo pergi.” Liang Bing tidak lagi menghiraukan Zhao Yushan, menghidupkan mobil. Tapi kemudian merasa ada yang tidak beres... Apakah di kota kecil Zhiyongzhen ada sirkus? Tidak pasti, mungkin ada. Beberapa sirkus melakukan pertunjukan keliling, jadi sulit dipastikan.
Saat itu, Yin Yu berbicara: “Lupakan ini... Mari kita bahas dulu tentang Kontrak Neraka.”
Saat itu, instruksi tulisan darah yang mereka lihat berbunyi: “Kontrak Neraka terbagi menjadi tujuh fragmen. Tujuh fragmen ini akan dirilis satu per satu di lokasi misi darah berikutnya. Jika berhasil mengumpulkan ketujuh fragmen Kontrak Neraka, bisa disatukan menjadi kontrak utuh. Penghuni yang memegang Kontrak Neraka, saat menjalankan misi darah tingkat iblis, bisa menunjukkan kontrak dalam radius sepuluh meter untuk menyegel iblis. Kontrak Neraka berbentuk kertas perkamen sepanjang setengah meter, bertuliskan mantra darah beraksara kuno yang sulit dikenali, serta beberapa gambar. Di bagian paling atas terdapat kepala iblis.”
“Kontrak Neraka...” Zhang Xing menggerutu: “Barang ini... rasanya seperti cheat di game online.”
Liang Bing sambil memperhatikan jalan depan berkata: “Siapa yang tahu. Tapi karena misi darah apartemen sudah mengatakan... berarti kontrak ini memang bisa menyegel iblis. Penghuni yang mendapatkan Kontrak Neraka utuh sama saja bisa bebas dari apartemen!”
“Tapi yang paling menyebalkan adalah bagaimana mengumpulkan tujuh fragmen. Kita juga harus mencari di lokasi yang ditunjuk instruksi tulisan darah dari apartemen. Tingkat kesulitannya pasti tidak kalah dari menyelesaikan sepuluh misi darah!” “Tentu saja, pasti sangat sulit. Lagipula kontrak neraka hanya ada satu, tujuh fragmen harus lengkap. Begitu Raja Iblis disegel, instruksi tulisan darah tingkat raja iblis tidak akan dikeluarkan lagi. Penghuni hanya punya satu cara untuk meraih kebebasan, yaitu menyelesaikan sepuluh misi darah.”
Saat itu, Yin Yu berbicara: “Tapi, apakah mungkin seorang penghuni mengumpulkan tujuh kontrak neraka sendirian? Mengingat semua fragmen wajib ada, jika di suatu misi darah penghuni yang membawa fragmen kontrak terbunuh, atau fragmen tidak ditemukan... kontrak neraka tidak akan lengkap. Kondisi idealnya adalah beberapa penghuni memegang tujuh fragmen kontrak neraka. Mereka perlu berkumpul dan menjalankan instruksi tulisan darah tingkat raja iblis untuk menyegelnya. Tapi penghuni yang tahu hal ini pasti saling waspada, berusaha sekuat tenaga mengidentifikasi siapa yang membawa kontrak...”
Ke Yin Yu tiba-tiba menyadari... ini jelas-jelas taktik apartemen untuk memancing mereka saling membunuh.
Sebagian besar penghuni apartemen ini memiliki pemikiran "lebih baik orang lain mati daripada aku yang mati". Jika benar-benar memiliki kontrak yang lengkap, siapa yang akan peduli dengan nyawa penghuni lain? Tentu mereka akan segera menjalankan instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis untuk menyegel Raja Iblis. Bagaimanapun, jika memberitahu penghuni lain, dikhawatirkan mereka akan berniat merebutnya. Harus diketahui, mendapatkan Kontrak Neraka berarti bisa langsung meninggalkan apartemen! Siapa yang tidak akan iri? Meski menjalankan misi darah bersama bisa menyegel Raja Iblis dan selamat, bagi yang tidak memegang Kontrak Neraka tetap ada bahaya kematian.
Jujur saja, mengumpulkan Kontrak Neraka secara utuh lalu menyegel Raja Iblis... hampir mustahil.
Zhao Yushan menghela napas: "Harapan ini terasa ada, tapi tak bisa disentuh. Katanya, Kontrak Neraka bisa menyegel Raja Iblis asal dimiliki, cukup menunjukkan kontrak di hadapan Raja Iblis. Apa ada batasan lain? Apakah Raja Iblis akan menyerang pemegang kontrak?"
"Tidak perlu khawatir itu!" Liang Bing menyela: "Instruksi tulisan darah mengatakan harus digunakan dalam radius 10 meter saat Raja Iblis muncul. Caranya dengan mengarahkan kontrak ke Raja Iblis. Dengan begitu, Raja Iblis akan kembali ke neraka. Dengan demikian, misi darah tingkat Raja Iblis terlaksana, dan peserta misi darah Raja Iblis itu bisa meninggalkan apartemen."
Zhao Yushan menghela napas: "Dokter Tang... dia tidak bisa ikut menumpang gratis ini..."
Sebenarnya jika dipikir secara optimis, dengan mengumpulkan semua fragmen Perjanjian Neraka, maka seluruh penghuni apartemen bisa segera menjalankan instruksi tulisan darah tingkat raja iblis! Asalkan sang raja iblis bisa disegel, semua penghuni bisa terbebas dari belenggu dan meninggalkan apartemen!
Kabar ini nanti jika diumumkan di apartemen, pasti para penghuni akan menjadi gila!
Yin Ye Ke menyadari hal ini sehingga dia berpesan pada mereka untuk sementara tidak memberitahu penghuni lain. Lagipula meski dijelaskan semuanya, para penghuni akan curiga apakah ada informasi lain tentang Perjanjian Neraka yang disembunyikan. Tidak menutup kemungkinan ada penghuni yang akan membahayakan Yin Yu. Selain itu, dia juga ingin menyimpan informasi yang hanya diketahui dirinya sendiri agar lebih mudah mendapatkan Perjanjian Neraka.
Mobil Liang Bing akhirnya memasuki kota Zhi Yong.
Jalan-jalan di kota kecil ini tidak terlalu lebar, deretan rumah-rumah terlihat cukup tersusun rapi meski jelas tidak modern. Namun dari tiang listrik di pinggir jalan bisa dipastikan setidaknya daerah ini tidak terlalu terpencil.
Sebagian besar jelas merupakan rumah penduduk, toko-toko tidak banyak terlihat dan kebanyakan toko kelontong kecil. Jalan kota hanya dihiasi orang-orang yang lalu lalang seadanya, terlihat agak sepi. Dan... penduduknya tampak didominasi usia lanjut. Tapi ini wajar, tidak seperti Desa You Shui, lokasi ini terlalu dekat kota sehingga para pemuda pasti pergi bekerja ke kota.
"Barang elektronik sepertinya masih termasuk barang konsumsi mewah di kota kecil ini, karena hampir tidak terlihat toko elektronik. Setelah susah payah menemukan penginapan kecil tiga lantai, mereka memarkir mobil lalu keluar dan berjalan menuju sana."
"Pemilik penginapan itu adalah pria botak berusia lima puluhan. Setelah memeriksa KTP kelima orang ini, dia membuka tiga kamar untuk mereka dan menerima uang jaminan."
"Pak," Liang Bing tiba-tiba bertanya, "di Kota Zhiyong ini, apakah ada sirkus?"
"Sirkus?" Tuan botak itu memandang Liang Bing dengan bingung, menggelengkan kepala, "Tidak ada. Sirkus? Sepanjang hidupku belum pernah lihat sirkus."
"Kalau begitu... apakah ada penduduk kota ini yang suka berdandan seperti badut?"
"Badut? Tidak tahu. Aku tidak ingat ada orang seperti itu."
Liang Bing mengangguk, lalu kelima orang itu menarik koper mereka naik ke lantai atas.
"Kamu masih memikirkan ucapan Zhao Yushan tadi?" Zhang Xing melihat Liang Bing yang masih termenung, "Jangan-jangan kamu... terlalu berlebihan, hanya badut biasa, perlu segitu hebohnya?"
"Ya, mungkin... aku terlalu banyak berpikir."
Tapi, Ke YinYu sama sekali tidak berpikir demikian.
Badut...
Perkataan Xia Yuan itu: jangan mengabaikan ketidakwajaran sekecil apapun. Karena setiap keanehan di lokasi misi darah, bisa menjadi fatal.
Di tengah menaiki tangga, YinYu mengusap cincin di jari manis tangan kirinya.
Cincin pemberian A Shen.
## VOLUME 6: BADUT BAB 6: KOTA TAK BERPENGHUNI
Saat terbangun, mata YinYu terasa perih.
“Dengan tangan kiri sedikit menahan sinar matahari, yang terlihat adalah cincin di jari manis.”
Orang yang bertugas jaga malam kemarin adalah Zhao Yushan. Tapi ketika melihat ke samping, ternyata dia tertidur bersandar di dinding.
Untungnya dirinya sudah terbangun.
Instruksi tulisan darah keempat pasti penuh bahaya tak terduga. Entah apakah Dokter Tang bisa selamat hari ini. Nanti sore, coba telepon untuk menanyakan.
Kakak... pasti juga akan pergi ke Pusat Perbelanjaan Xinxin, kan?
Menggosok-gosok mata, Yin Yu mengenakan mantel, kebetulan Zhao Yushan juga terbangun saat itu.
“Ah, Nona Ke, selamat pagi.” Zhao Yushan tiba-tiba tersadar, panik berkata: “Aduh, saya... saya tertidur!”
Zhao Yushan sebelumnya hanya menjalankan dua kali instruksi tulisan darah, pertama kali beruntung bisa lolos, kedua agak berbahaya tapi tetap kembali ke apartemen dengan selamat, jadi bawah sadarnya agak lengah.
“Mari makan sarapan di lantai bawah, saya ingat ada restoran di lantai dasar.” Ke Yin Yu tersenyum hangat pada Zhao Yushan: “Nona Yushan, malam ini saya yang jaga.”
“Hmm... Baik, baik. Maaf Nona Ke, saya malah tertidur...”
Sekarang dipikir-pikir, tidak dibunuh hantu saat bermimpi, sungguh keberuntungan besar di tengah kesialan.
Saat keluar kamar, Zhao Yushan memperhatikan Yin Yu dengan seksama, tiba-tiba bertanya: “Itu... Nona Ke, saya perhatikan dari kemarin. Anda sangat menjaga cincin ini, apakah... sudah menikah? Atau hadiah pacar?”
Yin Yu mengangkat tangannya, melihat cincin itu, dan berkata: "Ini... hadiah dari pacarku. Dia adalah orang yang paling kucintai di dunia ini. Tapi dia... sudah tidak ada di dunia ini lagi."
Zhao Yushan terkejut, lalu menyadari dirinya telah mengatakan hal yang tidak pantas. Ia buru-buru melambaikan tangan: "Ma... maaf, Nona Ke, aku, aku seharusnya tidak..."
"Tidak apa-apa." Mata Yin Yu masih tertuju pada cincin itu, "Semuanya... sudah menjadi masa lalu."
Berbeda sama sekali dengan karakter Yin Ye, Yin Yu selalu menyambut semua orang dengan senyuman dan pengertian, bagai angin musim semi yang hangat. Meski sempat menerima banyak perhatian dan lamaran sebagai "wanita berbakat", tak pernah ada yang iri padanya karena semua orang merasa nyaman bersamanya.
Karena itu, ketika terungkap bahwa Ke Yin Ye bukan kakak kandung Yin Yu, tak ada yang terkejut. Keduanya tidak hanya berbeda fisik, tapi juga karakter. Ke Yin Ye memberi kesan misterius dan dalam, jarang bergaul atau tersenyum, selalu serius - sampai dijuluki "pria tanpa tiga sifat" di kampus. Yin Yu mempelajari Sastra Barat sementara Yin Ye mendalami Sastra Tiongkok, khususnya Kitab Shi Jing dan Yi Jing, sedangkan Yin Yu selalu membawa Karya Lengkap Shakespeare dan Decameron.
"Namun, hubungan antara kakak-beradik ini sangatlah erat. Saat itu, semua orang di kampus mengenal pasangan kakak-beradik terkenal ini. Ke Yinye kemudian dengan mudah meraih gelar doktor, sedangkan Ke Yinyu meraih gelar magister. Masa depan mereka sangat cerah."
"Dan sekarang..."
"Bagaimanapun juga, aku harus menyelamatkan kakakku, membawanya keluar dari apartemen ini."
"Meski tidak memiliki ikatan darah, kakak, ayah, dan ibu selalu memperlakukanku seperti keluarga sejati tanpa pilih kasih. Hal seperti ini sulit dibayangkan di masyarakat sekarang."
"Yinyu tahu hutang budinya tak akan terbalaskan seumur hidup. Ia juga menyadari perasaan Yinye yang melampaui hubungan kakak-beradik, bahkan orang tua mereka pun pernah mencoba menjodohkan mereka. Namun bagi Yinyu, Yinye tetaplah seorang kakak."
"Saat itu, mereka telah tiba di restoran lantai dasar hotel. Namun restoran yang luas itu sepi, hanya terlihat Liang Bing bertiga."
"Ada apa?" Zhao Yushan merasa aneh, mendekati Liang Bing dan bertanya, "Kenapa tidak ada orang sama sekali?"
"Aku juga bingung." Liang Bing memandang sekeliling restoran kosong itu, "Sejak turun tadi sudah seperti ini."
"Tiba-tiba Yinyu merasakan sesuatu. Ia segera berlari keluar dari restoran."
"Seluruh jalanan sepi tak berpenghuni."
"Sunyi yang mencekam."
"Dalam semalam, semua orang di jalanan menghilang?"
“Ada apa? Nona Ke... Kenapa, kenapa tidak ada seorang pun di sini?”
Meskipun ini kota kecil bukan metropolitan, tapi... tidak mungkin sepanjang jalan tidak terlihat satu orang pun? Yang lebih mengerikan... banyak toko juga sama sekali tidak ada yang berjaga!
Kemudian... kelima orang mulai menyisir seluruh penjuru kota, dan segera mengkonfirmasi dugaan mengerikan ini...
Kota Zhi Yong, sepertinya sekarang hanya menyisakan mereka berlima!
Seluruh kota, tidak ada satu pun manusia yang tersisa!
“Ini, ini terlalu berlebihan, ya?” Liang Bing yang sudah pucat ketakutan berkata: “Kemana perginya penduduk kota? Kemarin, masih, masih banyak orang di sini.”
Namun tidak ada yang bisa menjawabnya.
Hanya dalam semalam, seluruh penduduk kota menghilang. Apakah ini kutukan apartemen? Tapi terlalu tidak masuk akal. Beberapa bulan lalu di Desa You Shui yang dikunjungi Li Yin, hanya beberapa warga desa yang terbunuh, tapi kali ini seluruh penduduk kota...
Kembali ke hotel, semua berkumpul di restoran lantai dasar dengan wajah muram.
“Apa yang harus kita lakukan?” Zhang Xing pertama kali memecah keheningan: “Apa kita... harus tinggal di sini sampai 8 Januari?”
Zhang Xing benar-benar ketakutan. Apakah mereka juga akan menghilang misterius seperti penduduk kota?
Sedangkan kota ini tidak bisa ditinggalkan!
“Aneh sekali,” Yin Yu berkomentar sambil berpikir: “Korban yang terlibat terlalu banyak. Perlukah apartemen menghapus seluruh penduduk kota? Mengubah tempat ini menjadi kota hantu?”
“Siapa yang tahu apa yang dipikirkan apartemen?” Zhang San yang gemuk berkata dengan kesal: “Kita tidak bisa meninggalkan tempat hantu ini, harus tinggal sampai tengah malam tanggal 8 Januari pukul 00:00 baru bisa pergi...”
“Menurutku lebih baik tetap tinggal di hotel dulu, lihat situasi terlebih dahulu.” Liang Bing kembali melihat ke pintu masuk restoran, berkata: “Bagaimanapun... pasti ada hantu yang bersembunyi di kota ini, atau... mungkin sekelompok hantu...”
Saat itu, semua orang tak bisa menahan diri untuk melihat ke sekeliling, curiga apakah akan muncul hantu mengerikan.
“Kalau begitu... lebih baik kita cari kamar yang lebih besar di hotel, tinggal bersama saja.” Zhang Xing mengusulkan lebih lanjut: “Lagipula, hotel sudah sepi tak berpenghuni. Aku bahkan menduga, orang-orang yang kita lihat di kota kemarin mungkin hanyalah ilusi. Atau, sebenarnya hantu.”
“Jangan ngawur!” Liang Bing melotot ke arah Zhang Xing, kemudian kembali merenung.
Kota kecil itu menjadi sunyi sepi, suasana horor langsung meningkat berlipat ganda. Tak ada yang tahu kapan hantu dan roh jahat yang bersembunyi itu akan muncul, bagaimana cara mengambil nyawa mereka. Yang pasti dalam delapan hari ini, setiap detik penuh bahaya di setiap sudut. Sedikit kecerobohan saja, bisa kehilangan nyawa.
Untuk sarapan, semua memutuskan tetap memakan makanan yang mereka bawa sendiri agar lebih aman, lagipula setiap orang membawa persediaan makanan cukup untuk delapan hari.
Setelah makan, mereka semua duduk saling pandang dengan mata membelalak, tak ada yang berani melangkah keluar dari restoran.
"Kita... cari dulu kamar yang bisa dihuni lima orang?" Liang Bing pertama kali mengusulkan: "Lagipula duduk diam saja juga bukan solusi."
Tapi, tak seorang pun berani melangkah. Mereka semua tidak tahu apakah akan muncul hantu di suatu tempat, dengan hanya lima orang, mereka bisa dibunuh seketika.
Karena itu, tak ada yang berani bergerak. Rasa takut luar biasa saat melaksanakan instruksi tulisan darah sebelumnya terus menggerogoti hati mereka.
Di saat inilah, Liang Bing secara refleks melirik ke pintu restoran lagi, hanya sekilas, lalu segera menarik pandangannya karena dia juga merasa tidak mungkin melihat sesuatu.
Namun... saat dia menarik pandangannya, baru dia sadar...
Tadi... dia melihat seseorang berdiri di pintu restoran!
Tapi ketika dia menyadari dan menoleh kembali, pintu sudah kosong sama sekali. Seluruh kejadian ini hanya berlangsung sekitar satu detik lebih.
Orang tadi... wajahnya dihias sangat aneh, ditutupi bedak putih tebal, dengan bibir merah yang dicat berlebihan...
Badut!
Itu adalah seorang badut!
Seketika dia teringat, Zhao Yushan sebelumnya pernah menyebutkan melihat badut berjalan di hutan.
Liang Bing langsung berteriak: "Kita... kita pergi lihat, tadi aku melihat ada orang di pintu!"
Keempat orang lainnya langsung bangkit seperti burung ketakutan, melihat ke pintu restoran, wajah mereka dipenuhi kengerian. Munculnya manusia di kota mati...
Apakah itu "orang"?
Melompat keluar dari restoran, Liang Bing menengok ke kiri dan kanan, tapi tidak melihat apapun.
Jalanan yang masih sepi dan kosong, tidak ada seorang pun.
Tapi dia yakin yang dilihatnya tadi benar-benar seorang badut! Apakah ini orang yang sama dengan yang dilihat Zhao Yushan?
Lalu, mengapa badut itu muncul?
Dingin yang menggigilkan mulai menyelimuti tubuh Liang Bing...
Kota K, depan Mal Xinxin.
Yang mengejutkan Tang Lanxuan, hanya ada enam penghuni yang benar-benar bersedia menemaninya ke mal ini. Penghuni lainnya masih sangat takut, meskipun tidak akan mati, siapa yang mau pergi ke tempat mengerikan seperti itu? Seperti menonton film horor, kamu tahu tidak akan dibunuh hantu di film, tapi bukankah tetap merasa takut?
Apalagi ini hantu sungguhan, bukan film horor!
Keenam orang tersebut adalah Li Yin, Ying Ziyue, Ke Yinye, Hua Liancheng, Yi Wan, dan Yang Lin.
Yang Lin tidak bisa melupakan kejadian di Gunung Huayan dulu. Dokter Tang yang baru saja mengikat tali, melihatnya jatuh, langsung menyambar tali dan melompat untuk menyelamatkannya. Dia terus berpikir, seandainya berada di posisi Dokter Tang, tidak akan memiliki keberanian seperti itu. Ini bukan masalah baik atau jahat, murni insting bertahan hidup manusia. Bagaimana jika genggamannya tidak kuat atau tali tidak mampu menahan beban dua orang? Tebing setinggi 200 meter itu pasti tidak memberi kesempatan selamat.
Oleh karena itu, rasa terima kasih Yang Lin terhadap Dokter Tang tak terucapkan. Kali ini Dokter Tang mengalami cobaan besar, dia jelas-jelas tidak akan tinggal diam. Bagaimanapun dirinya tidak akan dibunuh oleh Raja Iblis, maka harus berusaha sekuat tenaga membantu Dokter Tang bertahan hidup.
Sedangkan Hua Liancheng dan istrinya Yi Wan juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan Dokter Tang. Keduanya adalah orang yang sangat menghargai persahabatan dan kesetiaan, sehingga secara alami ikut datang.
Adapun Ke Yinye, dia berniat mempelajari instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis ini dengan seksama untuk mencari jalan keluar. Jika benar-benar ada cara untuk melewatinya, mungkin dia dan Yinyu bisa meninggalkan apartemen.
“Dokter Tang,” Yang Lin menggenggam erat tangannya, berkata: “Kami... akan masuk sekarang...”
Di depan mata, terpampang pintu masuk Mal Xinxin. Yang Lin menatap pintu itu dengan gugup.
Tujuh orang melangkah melewati pintu masuk mal tersebut.
“Dokter Tang, jangan gugup. Tarik napas dalam-dalam.” Yang Lin terus berdempetan dengan Tang Lanxuan, khawatir tiba-tiba muncul hantu yang hendak membunuhnya.
Tujuh orang itu berjalan perlahan ke eskalator. Bagaimanapun juga tidak ada tempat aman di mal ini, lebih baik naik ke lantai atas.
Saat tiba di lantai tiga, enam orang lainnya mengerubungi Tang Lanxun dengan rapat, mata terus menyapu sekeliling.
Pasti... Harus membuat Dokter Tang bertahan hidup!
## Jilid 6 Badut Bab 7 Bulan yang Angker
Di Kota Zhiyong, Liang Bing dan yang lain kembali ke hotel. Meski tidak tahu area mana di kota kecil ini yang bisa dianggap aman, untuk saat ini mereka hanya bisa menetap di sini.
Suasana di dalam ruangan sangat kaku, semua orang saling memandang satu sama lain. Tak seorang pun tahu apa yang harus dilakukan. Jika membahas jalan keluar, saat ini sama sekali tidak ada petunjuk!
Tiba-tiba, suara gemuruh keras terdengar dari koridor di luar pintu!
Ruangan pun tenggelam dalam kesunyian mencekam.
Lalu... suara langkah kaki yang sangat pelan mulai terdengar...
"Itu... langkah kaki itu..." Zhang San menggigil ketakutan, malah bersembunyi di belakang Zhao Yushan. Percuma badan gendutnya selama ini.
Liang Bing juga panik, segera menempelkan tubuhnya di pintu dan meneropong melalui lubang pengintip.
Satu langkah... dua langkah... suara sepatu semakin mendekat.
Namun tiba-tiba fenomena yang lebih aneh terjadi.
Zhang San tak sengaja menoleh ke jendela, hampir berteriak histeris. Untung Zhang Xing segera menutup mulutnya dengan kasar, melototi sang gendut, lalu ketika melihat ke luar jendela—nyaris terjatuh!
Tidak mungkin!
Keanehan ini sudah melewati batas wajar!
Ini kan masih siang hari, tapi di luar... tiba-tiba berubah menjadi malam! Bahkan bulan pun sudah muncul!
Padahal tadi di luar masih terang benderang! Munculnya bulan juga bukan karena gerhana matahari!
Langkah kaki itu berhenti.
Kelima orang di dalam ruangan langsung menahan napas, tak ada yang berani bersuara.
Setelah lama, langkah kaki itu kembali terdengar, seolah melewati pintu dan semakin menjauh...
Semua orang akhirnya menghela napas lega sambil terjatuh lesu di lantai. Liang Bing juga limbung bersandar di pintu.
“Namun, sesosok tubuh yang berlumuran darah tiba-tiba jatuh dari langit-langit dan menghantam lantai dengan keras!”
“Aaaaaaaaa——”
Zhao Yushan yang akhirnya tak bisa menahan ketakutan berteriak histeris. Mayat itu terburai perutnya, tengkorak kepala terpotong lebih dari separuh – pemandangan mengerikan yang hanya ada di film horor!
Dan... dari mana mayat ini muncul? Lagipula tidak ada lubang di langit-langit!
Ke Yinyu segera mengalihkan pandangannya ke bulan di luar jendela.
Bulan itu sangat bulat, tapi... terasa sangat aneh. Dua titik cahaya hitam perlahan muncul di permukaan bulan, terlihat seperti lipatan raksasa yang terus mengubah bentuk bulan. Seluruh bulan seakan bola kaca pecah, dipenuhi retakan di mana-mana.
Ini sama sekali bukan bentuk bulan yang seharusnya!
Apakah... kita benar-benar... masih di Zhiyong Town?
Setelah keluar dari ruangan, pemandangan yang lebih mengerikan menanti di luar.
Dinding, tangga – setiap sudut yang terlihat oleh mata dipenuhi genangan darah yang begitu pekat sampai baunya membuat mual.
“Pergi... pergi dari sini!” Liang Bing segera mengambil keputusan. “Tinggalkan penginapan ini!”
Sebenarnya tanpa perlu dikatakan, semua orang sudah sepakat untuk kabur secepat mungkin dari penginapan itu.
Setelah keluar, Yinyu kembali menengadah ke langit.
Bulan...
Kini telah berubah bentuk menjadi tengkorak mengerikan yang menyeringai!
“Kita... ke mana selanjutnya?”
Berjalan-jalan di kota kecil tak berpenghuni yang sangat aneh ini, sambil menatap bulan yang seolah ingin melahap manusia, siapa pun pasti merasa akan mengalami gangguan mental.
"Jangan panik dulu..." Ke YinYu tahu stabilitas emosi tim sangat penting saat ini, langsung menganalisis: "Fenomena abnormal pasti akan muncul, dan justru inilah menurutku titik baliknya."
"Titik balik?" Liang Bing bertanya bingung: "Nona Ke, maksudmu..."
"Jalan keluar apartemen mungkin terkait dengan fenomena aneh ini. Sebuah kota biasa tiba-tiba kehilangan semua penduduk dalam semalam, bahkan sekarang berubah menjadi malam... Bukankah ini sangat aneh? Apa mungkin seluruh belahan bumi utara bisa melihat bulan mengerikan ini?"
"Kalau... itu tidak mungkin..."
YinYu mengeluarkan ponselnya, memutuskan untuk menghubungi kakaknya dulu untuk menanyakan situasi di Kota K. Namun setelah memutar nomor, tidak ada jawaban sama sekali.
Hubungan dengan dunia luar benar-benar terputus.
Menutup ponselnya, YinYu segera berkata: "Pokoknya... catat waktu dulu! Jika malam ini terus berlanjut, konsep waktu kita bisa kacau. Mencatat waktu agar kita tahu sudah berapa hari berlalu, ini yang paling penting!"
Kota Zhiyong Zhen yang diterangi bulan aneh itu diselimuti oleh cahaya misterius. Seluruh bangunan di sekitar memantulkan warna-warna ganjil nan bervariasi, seolah memasuki dunia kaleidoskop.
Tapi, fenomena misterius ini baru saja dimulai.
Berjalan di jalanan kota yang masih sepi ini, kelima orang itu merasa sangat gelisah. Tak seorang pun tahu fenomena aneh apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Dan kemudian...
“Apa... apa ini!”
Zhang San tiba-tiba berhenti melangkah, melihat pemandangan di depannya, kemudian mundur ketakutan beberapa langkah!
Sementara yang lain saat melihat ke depan juga merasakan tubuh mereka gemetar!
Bahkan Yin Yu yang selalu tenang pun sedikit membuka matanya lebar-lebar!
Di sebuah tiang lampu jalan, dua mayat berlumuran darah tergantung dengan tali yang menjulur ke bawah. Tubuh mayat itu seolah-olah dagingnya benar-benar terkikis, wajahnya sudah membusuk sampai tulangnya terlihat. Namun, ciri wajah masih bisa dikenali.
Dua mayat itu ternyata adalah Liang Bing dan Zhang Xing!
"Tidak... Tidak mungkin..." Zhang Xing ternganga, terus mendekati dua mayat yang tergantung itu, tapi akhirnya tak berani mendekat.
Liang Bing masih sedikit lebih tenang, tapi kedua kakinya sudah gemetar tak terkendali.
Zhao Yushan tiba-tiba menjerit kencang, menunjuk Liang Bing dan Zhang Xing sambil berkata: "Kalian... kalian, kalian adalah hantu!"
Tanpa ragu dia berbalik dan berlari secepat mungkin. Tanpa memikirkan konsekuensi, langsung memilih arah secara acak untuk kabur.
Biasanya para penghuni menghabiskan banyak waktu di gym untuk latihan lari, setiap orang bisa berlari sangat cepat. Zhao Yushan yang bertubuh ringan ternyata berlari cukup cepat, ditambah potensi menghadapi situasi hidup-mati, untuk sementara tidak ada yang bisa mengejarnya.
"Dasar idiot!" Yin Yu segera mengeluarkan ponsel dan meneleponnya, "Tidakkah dia tahu sendirian justru lebih berbahaya?"
Namun, bahkan ponsel Zhao Yushan pun tetap tidak bisa dihubungi.
Zhao Yushan tidak tahu sudah berlari berapa lama. Ketika menengok ke sekeliling lagi, beberapa rekannya sudah tidak terlihat. Saat mengangkat kepala, bulan tengkorak yang mengerikan di langit membuatnya panik.
Mengapa dirinya... nekat meninggalkan mereka?
Saat itu, bayangan warna di rumah-rumah samping semakin aneh, berputar membentuk pusaran yang membuat mata berkunang-kunang.
Tempat ini... di mana? Apakah ini dimensi gaib?
Jika benar dunia lain, bagaimana cara pulang? Bahkan jika batas waktu habis, bagaimana kembali ke apartemen? Ini bukan misi darah keenam yang bisa langsung kembali ke apartemen.
Semakin dipikirkan, Zhao Yushan semakin ketakutan.
Dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Ke Yinyu, tapi baru saja menekan nomor, dada tiba-tiba berdebar kencang.
Ada apa ini?
Tanpa sengaja dia menoleh ke belakang.
Kepalanya sendiri ternyata sedang melompat-lompat di tanah, mendekatinya!
Kepala itu tersenyum sinis dengan ekspresi mengerikan yang menatapnya!
Zhao Yushan melemparkan ponsel ke arah kepala itu lalu kembali berlari!
Gila...
Dunia ini sudah gila...
Apa sih kekuatan apartemen itu sampai bisa mengubah dunia seperti ini!
Tapi saat menoleh lagi... kepala Zhao Yushan tetap melompat mengejarnya dengan kecepatan semakin cepat!
## Jilid 6 Badut Bab 8 Ruang Dimensi Lain
Zhao Yushan menembus beberapa jalan, menerjang ke depan sebuah bangunan. Pintu yang tertutup setengah langsung dilewatinya tanpa ragu, kemudian dia melihat tangga dan segera memanjatnya.
Tampaknya ini rumah sewaan empat lantai. Saat mencapai lantai empat, Zhao Yushan masuk ke sebuah kamar, mengunci pintu rapat-rapat, menarik tirai, lalu menumpuk sofa dan barang penghalang di depan pintu. Baru kemudian dia bersandar di dinding sambil menarik napas lega.
Bagaimanapun juga, kepala melayang itu bergerak terlalu cepat. Lari pun tak mungkin menghindar. Mungkin dengan cara ini bisa mengelabuhinya.
Kenapa... dia sampai membuang ponselnya?
Mungkin masih bisa menghubungi Ke Yinyu? Li Yin pernah beberapa kali menyebutkan, kecerdasan saudara Ke Yinyue dan Ke Yinyu tidak kalah dari Xia Yuan.
Tapi sekarang untuk apa lagi membicarakan ini.
"Seandainya... lebih baik ikuti contoh Dokter Tang, menjalani instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis itu, daripada masuk ke ruang dimensi aneh ini. Bisa jadi nanti bahkan tidak bisa kembali ke apartemen. Instruksi Raja Iblis memungkinkan penghuni berpengalaman seperti Li Yin, Ke Yinyue mereka membantu saya... Entah bagaimana kabar Dokter Tang sekarang, jangan-jangan dia sudah lolos dan meraih kebebasan?"
Sambil melamunkan hal-hal yang tidak jelas, kamar terasa semakin sunyi.
"Tidak... kalau saja ada Kontrak Neraka itu..."
Sebelum memasuki apartemen, Zhao Yushan adalah orang yang sangat percaya diri. Lulusan universitas ternama, dia selalu ingin lebih unggul dari orang lain. Ditambah dengan wajahnya yang cantik, dia berharap bisa membangun bisnis sendiri. Pertama-tama memutuskan berinvestasi di saham, namun saat pasar saham anjlok hari itu, dia minum berlebihan karena frustasi dan tanpa sadar memasuki kompleks itu, berjalan masuk ke gang tersebut, lalu terperangkap di apartemen.
Awalnya dia benar-benar ketakutan. Sebenarnya tidak percaya pada hantu, menganggap ini trik ilusi canggih. Tapi setelah melihat penghuni yang kembali dari lokasi instruksi tulisan darah ditelan hidup-hidup oleh Hantu Perempuan di depan apartemen, dia tidak berani lagi meragukan sedikitpun.
Untuk mencoba memecahkan kutukan, dia mengunjungi banyak kuil, setiap hari berdoa pada dewa-dewa. Bahkan menjalin hubungan untuk mencari banyak ahli berpengalaman, mempelajari feng shui lokasi kompleks tersebut... Namun setelah waktu lama tetap tidak membuahkan hasil.
Sama sekali tidak menemukan cara untuk melawan kutukan apartemen.
Instruksi tulisan darah pertama berlokasi di sebuah parkir bawah tanah. Saat itu, dari parkiran bawah tanah tersebut kerap terdengar suara-suara aneh, tiba-tiba muncul nenek berkulit biru pucat yang langsung menebas orang dengan pisau dapur. Dirinya bersembunyi di bagasi mobil sampai mengompol ketakutan, baru bisa selamat. Instruksi kedua terjadi di bangunan kuno yang sudah ditinggalkan bertahun-tahun, di mana ada gambar perempuan cantik menyeramkan pada sebuah layar yang akhirnya dibakar penghuni lain. Tapi kemudian beberapa penghuni tewas misterius. Saat itu berkat bantuan penghuni lama Ouyang Jing dan Tang Wenshan, dia bisa kabur dari bangunan itu, kalau tidak pasti sudah mati.
Sekarang... apakah sudah selesai?
Bayangan Hantu Perempuan di bangunan kuno itu masih membuatnya bergidik. Kapan saja dan di mana saja, hantu itu bisa muncul tiba-tiba untuk membunuh - di sudut lorong, di belakang tubuh, di luar jendela, atau bahkan muncul di depan mata sebelum sempat bereaksi.
Apakah kepala itu... akan menerobos masuk?
Lalu, kenapa mayat Liang Bing dan Zhang Xing muncul? Apakah mereka benar-benar mati? Tapi dirinya masih hidup, kenapa bisa melihat kepalanya sendiri?
Mungkin diciptakan hantu? Alur seperti ini juga pernah ada di novel horor.
Li Yin selalu menekankan bahwa tidak ada horor tanpa solusi. Pasti ada jalan keluar tersembunyi di apartemen. Tingkat kesulitan menjalankan jalan keluar itu tidak terlalu tinggi, asal bisa menemukannya maka akan selamat.
Lalu... apa jalan keluar dari instruksi tulisan darah kali ini?
Ke Yinyu mengatakan bahwa semua fenomena aneh ini mungkin merupakan petunjuk jalan keluar yang diberikan apartemen. Benarkah? Tapi Zhao Yushan benar-benar tidak mengerti. Tiba-tiba berubah menjadi malam, di mana-mana ada darah dan tulang belulang, bulan berubah menjadi tengkorak, bahkan melihat mayat dan kepala sendiri...
Oh iya... ada lagi, badut itu!
Baik dirinya maupun Liang Bing pernah melihat seorang badut. Dirinya melihat di luar Kota Zhiyong, sedangkan Liang Bing melihat di luar restoran hotel. Jadi... apakah badut itu adalah hantu? Ya, pasti begitu.
Mungkinkah badut merupakan petunjuk penting untuk jalan keluar?
Tapi Zhao Yushan juga tidak tahu banyak tentang badut, bukankah hanya melukis wajah dan bertingkah lucu?
Coba pikirkan lagi... mengapa saat melihat badut itu dulu, dia begitu terkejut? Padahal hanya seorang badut biasa.
Hanya badut biasa...
Namun tepat saat pemikiran ini muncul, tiba-tiba dia merasakan sesuatu seperti kilat menyambar tubuhnya...
Firasat kuat mulai muncul di tubuhnya. Dan kamar kecil ini pun seolah-olah akan muncul hantu dari mana saja.
Saat itu...
Zhao Yushan tiba-tiba menoleh tajam ke arah jendela...
Ti-tidak mungkin!
Tirai yang baru saja ditutupnya rapat-rapat... sekarang terbuka lebar lagi! Di luar jendela, tepat menghadap bulan tengkorak raksasa itu!
Sementara itu, Yinyu dan yang lain sedang mencari Zhao Yushan ke segala penjuru. Kota kecil ini sangat luas, mengikuti arah larinya tadi, keempat orang ini merasa sangat gelisah.
Zhao Yushan... kemungkinan besar sudah tidak selamat.
Saat melewati sebuah jalan, tiba-tiba pintu rumah di sebelah kanan terbuka dengan suara "brak" yang keras, membuat keempat orang itu kaget setengah mati.
Tapi, tak ada seorang pun yang keluar dari rumah itu.
Rupanya ini hanya alarm palsu.
Pada saat itu, Ke Yinyu segera melihat... di atas tanah tergeletak sebuah ponsel! Ia langsung bergegas mendekat dan mengambil ponsel tersebut.
Ini... adalah ponsel Zhao Yushan!
Saat ia membungkuk mengambil ponsel, posisi tubuhnya membelakangi rumah di sebelah kiri. Sementara ketiga orang lainnya berkerumun di depan pintu rumah yang terbuka tadi, berusaha melihat lebih jelas.
Di belakang Yinyu juga ada pintu rumah. Pintu itu perlahan terbuka, lalu... sebuah tangan pucat menjulur keluar, bergerak mendekati punggung Yinyu...
Yinyu merasakan... kemungkinan besar Zhao Yushan telah mengalami nasib buruk.
Tiba-tiba Zhang Xing menoleh ke Yinyu dan berkata: "Nona Ke, sepertinya tidak ada orang di rumah ini. Hmm... ponsel yang kamu pegang itu..."
Saat Zhang Xing menoleh, keadaan di belakang Yinyu sudah normal kembali, pintu itu tertutup rapat seperti semula.
"Zhao Yushan mungkin ada di sekitar sini..." Yinyu menggenggam erat ponsel itu, berkata: "Ayo kita cari dia!"
"Ini ponsel Zhao Yushan?" Zhang Xing mendekat, setelah melihat lebih seksama, ia segera menyadari bahwa nasib Zhao Yushan mungkin sudah tidak bisa diselamatkan.
Sementara itu, Zhao Yushan yang saat itu melihat tirai tiba-tiba terbuka sendiri, langsung ketakutan, menggeser sofa, membuka pintu, lalu berjalan jinjit perlahan menuju tangga.
Sosok kepala yang melompat itu... mungkin sudah tidak ada lagi, ya?
Sebaiknya... memang sudah tidak ada.
Tapi...
Saat dia berjalan ke tempat tangga tadi... ternyata tangganya sudah hilang sama sekali!
Bagaimana mungkin?
Zhao Yushan segera mencari di seluruh lantai, tapi tidak menemukan tangga! Padahal tadi jelas-jelas ada!
Ini kan lantai empat! Apa harus lompat ke bawah?
Zhao Yushan semakin ketakutan. Akhirnya dia memilih sebuah kamar lagi, masuk dan mengunci pintu, menumpuk barang-barang penghalang di depan pintu, lalu mendekati jendela berharap melihat Ke Yinyu dan yang lain. Tapi tak berani berteriak keras-keras.
Harus bagaimana?
Harus bagaimana?
Bikin tali untuk turun? Jangan bercanda! Kalau tiba-tiba "hantu" muncul gimana? Nanti malah tidak bisa kabur.
Kamar ini tidak terlalu besar, hampir tidak ada perabotan. Dia bersandar di dinding, terus memantau perubahan di kamar, takut tiba-tiba muncul hantu.
Jika begini terus, lambat laun dia akan terbunuh! Tapi ketinggian lantai empat... lompat pasti tidak akan selamat!
Melihat ke luar jendela, gedung terdekat berjarak lebih dari 20 meter. Ketinggian lantai empat ini benar-benar menyeramkan.
Saat menjulurkan kepala ke jendela, tanpa sengaja dia melirik ke jendela kamar sebelah...
Namun, yang dilihatnya adalah...
Wajah badut yang pernah dilihatnya di hutan itu!
"Badut itu masih memiliki wajah mengerikan yang dicat sangat ekspresif, juga menjulurkan kepala keluar jendela dan menatapnya tajam!"
"Ah!"
Zhao Yushan segera menarik kembali kepalanya, menutup rapat-rapat jendela dan menguncinya, lalu menarik tirai! Kemudian, ia berlari ke pintu, menaruh meja sebagai penghalang tambahan, lalu menyandarkan tubuhnya sekuat tenaga di pintu!
Jangan...
Jangan...
Jangan mendekat!
Tapi doanya tidak terkabul.
Tak lama, suara pintu kamar sebelah yang ditendang keras terdengar! Lalu... langkah kaki yang sama seperti yang pernah didengarnya di penginapan waktu itu!
Badut itu... akan datang ke kamar ini untuk membunuhnya!
Zhao Yushan tiba-tiba merasakan kehangatan di bagian bawah tubuhnya, tapi saat ini ia tak peduli rasa malu, terus menyandarkan tubuhnya di pintu. Hanya berharap badut itu tidak masuk...
Jalan keluar apartemen... Apa jalan keluarnya?
Sebenarnya apa jalan keluar dari apartemen ini?!
Adakah cara agar badut ini tidak membunuhku? Aturan apa? Misalnya mengucapkan sesuatu atau melakukan tindakan tertentu...
Pikiran Zhao Yushan benar-benar kacau.
Dan saat ini... langkah kaki itu berhenti.
Berhenti persis... di depan pintu yang sedang ia sandari ini!
Lalu...
Dari belakang, terdengar benturan yang sangat dahsyat!
