Huangfu He membeku saat melihat tangan berdarah itu muncul.
Tangan berdarah itu muncul cepat, menghilang lebih cepat lagi.
Sekejap mata sudah menarik diri. Lian Tianxiang yang tak menyadarinya masih melindungi Ibunya: "Xin Die pasti bukan pelakunya, sama sekali tidak!"
“Kau bilang tidak berarti tidak?” Zhang Min dari lantai lima yang bertetangga dengan keluarga Huangfu He maju ke depan dan berkata: "Suamiku, dia bilang Sun Xindie melihat ada bekas tangan berdarah di bahunya, tapi aku sama sekali tidak melihat apa-apa! Awalnya kukira dia mengalami gangguan saraf, tapi hari itu suamiku tewas di dalam lift!"
Jenazah Li Yuan, suami Zhang Min, ditemukan di dalam lift. Selain itu, ada dua orang lagi, satu meninggal di atap apartemen, dan satu lagi di tangga. Penyebab kematian semua korban adalah dicekik.
"Apa kamu bercanda? Kalau Xindie si pembunuh, mungkinkah dia memberi tahu sebelumnya?" Lian Tianxiang membela wanita yang dicintainya dengan marah: "Apakah dia akan memberitahu keluargamu sebelum membunuh bahwa dia akan datang membunuh kalian?"
Namun, istri dari korban lain berkata dengan penuh amarah: "Siapa tahu mungkin dia seorang pembunuh psikopat? Beberapa pembunuh psikopat memang sengaja memberitahu korban akan membunuh mereka sebelum bertindak! Dan mungkin dia memanfaatkan psikologi kita seperti ini!"
"Bahkan jika kita berasumsi ekstrim," kata seorang penghuni lain: "Walaupun dia bukan si pembunuh, pasti ada hubungannya dengan pelaku. Kalau tidak, bagaimana dia bisa tahu orang-orang itu akan dibunuh?"
Huangfu He hendak berlari, tapi tiba-tiba melihat Lian Xuezhen muncul di depannya. Wajah Xuezhen dipenuhi ketakutan saat menatap Huangfu He: "Aku... aku sangat takut. Bagaimana mungkin terjadi begitu banyak hal mengerikan? Apa yang kau dan ibumu katakan, sangat sulit kupercaya... aku tidak bisa menerimanya..."
"Untuk kasus ini, polisi sekali lagi melakukan investigasi mendetail. Kali ini, ibu dicurigai sebagai tersangka utama. Meski belum sampai ditangkap, pihak kepolisian telah mengawasi aktivitas sehari-hari ibu."
Saat itu, ibu juga melihat tangan berdarah yang muncul di bahu Lian Tianxiang. Karena itulah, malam itu ibu menahan Huangfu He di rumah, menyerahkan kunci sambil berkata: "He, kunci semua pintu dan jendela! Jika terjadi sesuatu, larilah segera! Ibu akan menemui Paman Lianmu. Dengarlah, jangan sekali-kali mendatangi rumah Paman Lian! Ibu harus menyelamatkannya!"
Sorot mata ibu dipenuhi tekad baja. Ia sudah siap mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan orang yang dicintainya.
"Ibu!" Huangfu He gemetar khawatir. Meski cemas akan keselamatan ibu, ia tahu sang ibu akan tetap berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Lian Tianxiang!
Begitulah sifat ibu.
Saat ibu melangkah keluar pintu itulah... perpisahan terakhir antara Huangfu He dan ibunya.
Ia ingin mengikuti ibu, namun ketakutan akan tangan berdarah itu membuatnya meringkuk di ruangan terkunci, diterkam rasa ngeri yang semakin menggerogoti jiwa.
Sekitar pukul delapan malam, teriakan ibu yang menyayat hati menggema.
Huangfu He akhirnya memberanikan diri membuka pintu dan berlari keluar! Saat tiba di pintu gerbang keluarga Lian, ia melihat Xue Zhen berdiri di luar sambil terus memukul pintu.
"Ada apa?" Huangfu He mendekat sambil bertanya: "Apa yang terjadi?"
“Aku…” Xue Zhen hampir menangis: “Ayah bertemu dengan ibumu, lalu menyuruhku datang ke rumahmu. Tapi aku sangat khawatir, terus mendengarkan suara dari luar pintu. Tapi…”
Tiba-tiba dua polisi berlari mendekat. Keduanya telah memantau pergerakan ibu dari jauh.
Pintu dihancurkan paksa. Di dalam, ibu sedang memeluk jenazah Lian Tianxiang sambil menangis histeris.
Lian Tianxiang juga tewas.
Ibu ditangkap. Dia dituduh membunuh serangkaian penghuni apartemen yang menjadi korban. Terutama Lian Tianxiang – saat itu hanya ibu dan Tianxiang di dalam ruangan. Polisi menggunakan teropong di gedung seberang dan melihat jelas ibu mencengkeram leher Tianxiang.
Bukti-bukti nyata. Polisi menyangka ibu mengalami gangguan jiwa karena pengakuannya: dia berusaha melepaskan tangan hantu yang mencekik leher Tianxiang.
Namun selama persidangan, pengakuan ini dianggap delusi. Hasil pemeriksaan psikiatri berulang menyatakan Sun Xindie waras dan harus bertanggung jawab secara hukum.
Huangfu He sama sekali tidak bisa menerima keputusan ini.
Di pengadilan, meski diinterogasi jaksa, ibu tetap bersikeras: “Sungguh! Ada hantu! Kalian bilang tidak ada hantu di dunia? Salah! Benar-benar ada hantu! Hantu itu yang mencekik Tianxiang! Bukan aku, aku bukan pembunuh!”
"Pengadilan mulai menyelidiki apakah dia bergabung dengan sekte sesat atau memiliki keyakinan takhayul yang membuatnya mengatakan hal-hal seperti itu. Namun hasil investigasi tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut."
"Baik di pengadilan tingkat pertama maupun banding, motif pembunuhan Ibu tidak dapat ditemukan. Ibu tetap bersikeras bahwa dia tidak membunuh. Namun kesaksiannya terlalu aneh sehingga sulit dipercaya. Saat kejadian, tidak ada orang lain di ruangan, artinya pelakunya hanya mungkin Sun Xindie."
"Huangfu He berulang kali mengunjungi ibunya. Sang ibu selalu berkata padanya: 'He, aku mengatakan yang sebenarnya! Mereka semua bilang aku gila, menyebutku takhayul, sedangkan jaksa menuduhku pura-pura gila untuk menghindari hukuman... Tidak! Aku benar-benar tidak membunuh Tianxiang, mana mungkin aku membunuh orang yang sangat kucintai? Tidak, sama sekali tidak!'"
"Huangfu He tentu sepenuhnya percaya pada perkataan ibunya, karena dia sendiri juga melihat tangan berdarah itu. Atas pengaturan pengacara pembela, dia bersedia menjadi saksi di pengadilan."
"Namun ketika dia bersumpah mengatakan kebenaran, keluarga korban di bangku penonton berteriak marah: 'Dia diajari oleh ibunya!'"
"'Yang Mulia, hakim harus menjatuhkan hukuman mati pada wanita itu!'"
"'Hukuman mati! Dia pasti seorang penyimpang, pembunuhan menyimpang tidak perlu alasan!'"
"Yang paling menyayat hatinya adalah perkataan Lian Xuezhen yang duduk di bangku penonton."
"'Mohon keadilan dari Yang Mulia!' Dia menunjuk Huangfu He, 'Tolong jangan terima kesaksian saksi ini! Ayahku dibunuh oleh Sun Xindie! Mohon berikan keadilan untuk kami!'"
"Yue Zhen, benar-benar yakin bahwa Ibu adalah pembunuh!"
Saat keluar dari pengadilan, Huangfu He disiram air ke wajah oleh Yue Zhen yang marah.
"Bagaimana bisa kau membantu ibumu membuat kesaksian palsu!" Dia menggenggam baju Huangfu He dan berteriak: "Ibumu adalah pembunuh! Kau pikir aku akan percaya omonganmu? Aku juga ada di sana hari itu, sama sekali tidak melihat tangan berdarah di bahu Ayah! Ibumu pembunuh, pembunuh!"
"Tidak!" Huangfu He mendorongnya sambil berteriak: "Bukan! Yang membunuh Paman Lian dan orang-orang itu adalah 'hantu'! 'Hantu' yang membunuh mereka, ibuku sama sekali bukan pelakunya! Dia tidak berbohong, tidak berbohong!"
Saat itu, suami Nyonya Zhang dari keluarga korban berkata dengan sinis: "Masih kecil sudah ikut-ikutan berbohong demi ibumu?"
Zhang Min juga menambahkan: "Seperti pepatah, atap bengkok menetes ke bawah. Kupikir anak ini juga bukan orang baik!"
Pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan hukuman mati. Tak lama setelah sidang banding dimulai, pengacara pembela menemui Huangfu He.
"Satu-satunya keuntungan kita adalah semua korban tidak memiliki motif dengan ibumu. Tapi ibumu sama sekali tidak boleh lagi menyebut-nyebut 'hantu' di sidang banding. Tidak ada yang akan menerima kesaksian seperti ini. Jika dia meminta pembelaan tidak bersalah, bagaimana aku harus membela? Haruskah aku meyakinkan hakim bahwa 'hantu' itu ada? Ini mustahil!"
“Perkataan Ibu tidak dipercaya siapa pun. Saat itu, ponsel dan komputer belum umum digunakan. Jika tidak, kasus ini mungkin akan menjadi topik viral di internet dan menarik diskusi dari penggemar hal gaib. Karena itu, kebanyakan orang mengira Ibu hanya berpura-pura gila untuk menghindar dari hukuman.”
“Akhirnya, pengadilan memutuskan hukuman mati untuk Ibu yang dieksekusi segera.”
“Saat putusan diumumkan, Huangfu He hampir tidak percaya. Mengapa Ibu yang selalu ingin menolong dan menyelamatkan orang lain harus berakhir tragis seperti ini?”
“Jangan——”
“Kenangan Ibu merawatnya dengan penuh kasih di masa lalu terbayang jelas.”
“‘He, ingatlah. Di dunia ini tidak ada yang mustahil selama kau mau berusaha. Jadilah orang yang bertekad kuat dan punya keyakinan.’”
“Ucapan Ibu di masa lalu itu tiba-tiba muncul di benak Huangfu He.”
“Sejak saat itu ia bertekad... membuktikan bahwa yang membunuh Lian Tianxiang dkk. adalah hantu, bukan Ibu! Ibu bukan pembunuh, dia tidak berbohong!”
“Namun hari eksekusi semakin dekat. Sekeras apa pun Huangfu He berdoa dan berharap, Ibu tak mungkin diselamatkan lagi.”
“Dia takkan pernah melupakan pertemuan terakhirnya dengan Ibu.”
“‘He, tinggalkan apartemen itu... Jaga baik-baik Xue Zhen. Ibu tak bisa merawatmu lagi. Jangan berpikir balas dendam untuk Ibu! Kau takkan bisa melawan hantu itu!’”
"Di dunia ini, tidak ada hukum yang bisa menjatuhkan sanksi pada hantu. Sistem peradilan dunia ini juga tidak akan mempercayai kasus yang disebabkan fenomena supranatural."
"Dan lagi, ini adalah kenyataan yang tidak bisa diubah. Bahkan jika hantu benar-benar ada, pemerintah pasti akan menyensor kebenaran dan tidak membiarkan warga biasa mengetahui hal ini demi mencegah kepanikan."
"Ekspresi menyakitkan dan terdistorsi ibu di detik-detik terakhir membuatnya merasa putus asa."
"Di hari eksekusi, menyaksikan mobil pengadilan membawa ibu pergi, dia berlutut di jalanan. Di belakangnya berdiri keluarga korban dan Xue Zhen."
"Pergi." Xue Zhen berkata dingin padanya: "Besok kau harus pindah. Ke mana saja, asal jangan sampai aku melihatmu lagi!"
Huangfu He perlahan menoleh kembali, memandang Xue Zhen dan keluarga korban.
"Ibuku tidak berbohong! Aku juga tidak berbohong! Tapi tak satu pun dari kalian yang percaya!" Dia mengaum: "Baik! Aku akan pindah! Tapi aku akan membuktikan bahwa ibu tidak berbohong! Aku akan membuktikan... bahwa hantu benar-benar ada di dunia ini! Dan aku juga akan membuktikan bahwa ibuku tidak membunuh!"
"Bahkan jika butuh 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun... sampai aku mati, aku tidak akan menyerah! Apa pun pengorbanannya, berapa pun harganya, aku akan membuktikan bahwa ibu tidak bersalah!"
Inilah keinginan Huangfu He.
Dia kemudian memulai perjalanan panjangnya meneliti fenomena supranatural. Dengan populernya internet, dia mulai membuat situs web terkait rumor gaib di dunia maya, melalui situs dan forum, berkenalan dengan banyak orang yang pernah mengalami hal mistis, dan pada usia 18 tahun mulai menjelajahi berbagai daerah di Tiongkok. Mendirikan Perkumpulan Pemanggil Arwah, kemudian dengan infiltrasi data besar-besaran, akhirnya berhasil mengungkap banyak rumor gaib sepanjang sejarah Kota K.
Alasan akhirnya dia memasuki apartemen itu juga karena terus menyelidiki rumor-rumur tersebut, hingga akhirnya mendekati kompleks apartemen.
Sumpah yang diucapkannya di depan Xuezhen saat itu, sampai sekarang tak pernah dilupakannya. Dia bersumpah harus membawa bukti tak bersalah sang Ibu untuk menemui Xuezhen!
Saat masuk ke apartemen dan melihat di tabel analisis misi darah bahwa beberapa hantu menunjukkan aktivitas bahkan sebelum instruksi tulisan darah dikeluarkan, tangannya gemetar begitu gembira sampai hampir disalahpahami Li Yin sebagai penyimpang seperti Murong Shen.
Menghabiskan waktu lebih dari sepuluh tahun, akhirnya menemukan petunjuk!
Huangfu He sejak itu terus memantau pergerakan apartemen. Selama lebih dari sepuluh tahun setelah ibu dieksekusi tembak, tak ada lagi kasus pembunuhan di apartemen. Ini membuat penderitaan sang Ibu semakin dalam. Tapi ini juga membuktikan para penghuni apartemen tak pernah menjalankan instruksi tulisan darah selama periode tersebut. Sejarah pembangunan apartemen sebelumnya pun tak ada catatan kasus pembunuhan.
Artinya, jika terus hidup, mungkin ada cara untuk menerima instruksi darah menuju apartemen itu! Maka tangan berdarah itu akan muncul lagi!
Huangfu He memutuskan untuk mengambil risiko!
"Hidup di apartemen ini, lalu, membersihkan ketidakadilan yang dialami ibu! Meski tidak bisa membuktikan keberadaan hantu di dunia ini, setidaknya buat Xuezhen mengerti, ibu bukanlah pembunuh ayahnya!"
Karena, ibu selalu menganggap Xuezhen seperti anak kandung, Huangfu He juga selalu memperlakukan Xuezhen sebagai adiknya sendiri.
Saat kenangan itu berakhir, dia sudah menyampaikan keputusannya pada Ji Tianyan.
"Lukisan itu, aku juga punya. Akan kuforward ke kamu."
Jika ibu masih hidup, pasti juga akan melakukan hal yang sama, bukan?
Huangfu He menyeringai pahit, menutup telepon tanpa menghiraukan ucapan terima kasih penuh emosi dari Ji Tianyan. Saat ini, dia hanya ingin hidup demi bisa menjalin kontak dengan hantu bertangan darah itu, sambil mengenang ibunya!
"Asal aku bertahan sampai melewati instruksi tulisan darah kelima, aku bisa membawa hantu itu ke apartemen, memasukkan hantu itu ke dalam lubang hitam!"
Bertahan hidup... Harus tetap hidup!
Waktu menunjukkan tengah hari. Untuk sementara, nenek hantu tidak muncul lagi.
Kamiya Koyoko dan Xingchen berdiri di bawah terik matahari yang sedikit menghilangkan ketakutan.
"Lelah berjalan? Istirahat sebentar."
Ucapan Kamiya Koyoko tepat sesuai keinginan Xingchen.
"Aku ingin bertanya," tiba-tiba Kamiya Koyoko bertanya, "Tentang lukisan ramalan itu, bisakah kamu ceritakan lebih detail? Apa kamu benar-benar tidak tahu dimana Pu Shenyu sekarang?"
"Tidak tahu," Xingchen menggeleng, "Aku benar-benar tidak tahu dia dimana."
"Ekspresi Li Yong tidak terlihat seperti berbohong, Xiaoyezi menghela napas, lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan sebuah SMS.
Isi SMS tersebut adalah:
“Direktur Li Yong:
Investigasi yang Anda percayakan padaku sudah menemukan titik terang, tetapi aku justru terjebak dalam situasi mengerikan. Aku akan terus mengumpulkan petunjuk untuk Anda. Sesuai perjanjian kita, setiap bulan aku akan memberi laporan perkembangan. Sekarang izinkan aku memberi tahu Anda.
Pertama, aku yakin orang yang paling terkait dengan kematian Dr. Ying Qingliu dan Profesor Ying Qingli adalah Pu Shenyu. Alasan Anda tidak menemukannya selama bertahun-tahun karena Dr. Ying Qingliu memodifikasi catatan rekam medis. Aku menemukan ini dengan melacak aktivitas Profesor Ying Qingli di masa lalu.
Selain itu, hal yang akan aku sampaikan selanjutnya benar-benar melampaui logika manusia, sesuatu yang sangat surealis.
Silakan pertimbangkan matang-matang. Jika Anda memutuskan mempercayaiku, aku akan berikan data lengkap Pu Shenyu dan fakta paling mengerikan yang berhasil kuselidiki. Tidak berlebihan jika kukatakan, saat ini setiap detik aku bisa mati.
Xiaoyezi Kamiya”
## Volume 13 Warisan Iblis Bab 16 Orang-orangan Sawah
Li Yong sedang berada di kantor direktur rumah sakit, sudah lama menunggu SMS dari Xiaoyezi Kamiya.
Saat membuka SMS dan melihat nama "Pu Shenyu", wajahnya langsung berseri!
"Pergi sendiri ke Jepang dan memanggil detektif wanita yang sedang dihebohkan media Jepang ini ternyata keputusan yang bijaksana. Selama bertahun-tahun, dia tidak bisa menemukan petunjuk apapun, tapi Shinomiya Koyoko ini hanya butuh beberapa bulan sudah mendapat hasil!"
Melihat kata "fenomena supernatural" dalam SMS itu, Li Yong merasa Shinomiya Koyoko bukan sekedar mengada-ada. Apa sebenarnya yang dia temukan? Bulan lalu, dalam laporan investigasinya disebutkan bahwa dia telah menemukan beberapa petunjuk penting dan diperkirakan akan segera mendekati kebenaran.
Bagaimanapun juga, Li Yong hanya ingin mengetahui kebenaran di balik kematian Qingli. Dan dia sudah lama tahu bahwa ada entitas non-manusia di balik semua ini.
Maka dia membalas SMS itu, menyatakan ingin mendengar laporan lanjutannya.
Beberapa saat kemudian, datang lagi satu SMS.
Li Yong dengan sabar membaca SMS yang lebih panjang ini.
"Apartemen yang mengutuk orang untuk pergi ke tempat keberadaan hantu? Iblis yang diberi kemampuan meramal oleh Raja Iblis? Anak hasil inses dengan lukisan ramalan? Dan..."
Setelah membaca semuanya, Li Yong masih belum bisa menyadari kenyataan.
"Tidak mungkin, mana mungkin ada hal seperti itu?"
Shinomiya Koyoko tidak tahu bahwa Li Yong adalah ayah Li Yin.
"Pu Miling... Pu Shenyu..." Li Yong mengucapkan nama-nama ini, lalu membuat keputusan.
Harus menemukan Pu Shenyu itu, dia adalah kunci untuk mengungkap misteri kematian Qingli!
Ji Tianyan saat ini melarikan diri ke lantai atas pabrik pengolahan kayu. Sekarang, dia sama sekali tidak bisa turun. Karena, menuruni tangga justru akan membawanya ke lantai yang lebih atas! Sedangkan naik ke lantai atas, tetap seperti biasa!
Tangga telah dikutuk oleh hantu!
Melompat dari jendela juga mustahil, karena awalnya dia menghindari hantu dengan naik ke lantai atas. Kini semua jendela terlihat seperti berada di ketinggian lebih dari 10 lantai! Melompat berarti mati!
Dia menyesal tidak mendengarkan nasihat Li Yin! Memasuki bangunan tinggi adalah pantangan besar saat menjalankan instruksi tulisan darah!
Tapi sekarang penyesalan tak berguna. Pabrik tua ini jelas dikutuk hantu, dan dia tak bisa melepaskan diri dari kutukan ini!
Untungnya, Huangfu He mengatakan akan mengirimkan lukisan ramalan. Dengan itu, mungkin masih ada harapan.
Meski tidak tahu apakah perkataannya benar, tidak ada pilihan selain mempercayainya.
Ji Tianyan juga menyadari, berapa pun dia naik tangga, tidak pernah sampai ke lantai teratas. Artinya, gedung ini memiliki ketinggian tak terbatas!
Akhirnya, Ji Tianyan yang kelelahan berhenti di suatu lantai.
Setiap lantai persis sama dengan lantai dua. Seperti hantu menggandakan lantai dua tanpa batas. Ji Tianyan bersandar di dinding, terengah-engah.
Di luar jendela, langit perlahan tertutup awan gelap. Meski masih siang, suasana berubah gelap seperti malam.
Kegelapan ini terasa sangat Bu Xiang.
Melihat langit gelap itu, Kōta Sayako yang baru saja mengirim SMS kepada klien Li Yong juga merasakan kesuraman. Matahari yang tadinya begitu terang, kini sudah sama sekali tak terlihat.
Saat itu, Kōta Sayako merasakan getar ponsel, lalu segera mengeluarkannya dan membuka MMS.
Konten MMS kali ini jauh lebih mengerikan dibandingkan yang sebelumnya!
Shen Yu mulai merasakan tangan lemas. Namun melihat lukisan itu, dia mendapat sensasi baru.
"Kemampuan meramal sepertinya pulih sebagian," ujarnya sambil menatap lukisan. "Kondisi tidak stabil sebelumnya mulai membaik. Mungkinkah karena kesulitan misi darah meningkat, batasan kemampuan ini juga melemah?"
A Xin juga menatap lukisan itu. "Kemampuanmu pulih? Seberapa banyak?"
"Sekitar 20-30% dari kondisi normal." Dia menunjuk lukisan. "Sekarang ada jeda 5-10 menit antara lukisan ramalan dengan kejadian sebenarnya."
Dalam lukisan ramalan itu, hantu nenek tua mencengkeram kepala Ji Tianyan di koridor sempit!
MMS tersebut menyertakan catatan: "Perkiraan kejadian ini akan terjadi sekitar 5 menit setelah kalian menerima MMS."
Lima menit!
Huangfu He membuka tutup botol air mineral dan terus menuangkannya ke mulut. Berjalan terus-menerus memang menguras tenaga. Dia tahu mengisi energi sangat penting.
Hantu tidak melanjutkan pengejaran.
Tidak ingat sudah berapa lama dia berjalan. Jika bukan karena pengalamannya menjelajahi pegunungan dan hutan di masa lalu, mungkin dia tidak akan bisa bertahan.
Dia masih belum bisa memikirkan jalan keluar.
Baru saja, dia sudah berbicara dengan Li Yin melalui telepon, tapi saat ini Li Yin belum bisa memberikan ide apa pun mengenai situasi ini. Huangfu He juga tahu bahwa Li Yin bukanlah dewa, dia butuh waktu untuk berpikir sebelum bisa menarik kesimpulan.
Lagipula petunjuk yang ada sekarang sangat minim.
Saat itu, MMS baru tiba. Ketika dibuka, ternyata itu dikirim oleh Kamiya Koyoko. Gambar yang muncul adalah pemandangan mengerikan nenek berambut putih itu sedang mencengkeram kepala manusia Ji Tianyan!
Melihat adegan ini, dia membeku!
Apakah Ji Tianyan sudah mati? Atau akan segera mati?
Setelah membaca teks tambahannya, barulah dia tahu ini adalah kenyataan yang akan terjadi lima menit lagi. Memikirkan hal ini, seluruh tubuhnya gemetar!
Huangfu He sebenarnya tidak kebal terhadap rasa takut pada hantu. Tapi ketika mengingat ekspresi putus asa ibunya, cacian Xue Zhen pada ibunya, dan Paman Lian yang dicintai ibu sampai mati pun tidak bisa memejamkan mata...
Dia memaksakan diri untuk menekan rasa takut itu dan menyelidiki semua ini.
Dia sama sekali tidak akan memaafkan hantu yang telah membunuh ibunya! Sama sekali tidak!
Sesuai kesepakatan, dia mengirim MMS ini kepada Ji Tianyan.
Setelah menerima MMS, Ji Tianyan membukanya. Melihat pemandangan mengerikan itu, dia hampir berteriak ketakutan! Langit di luar jendela yang sudah gelap seperti malam membuat rasa dingin yang menusuk tulang terus menggelora di hatinya.
Saat itu, setetes air menetes di depan Ji Tianyan. Di depan matanya, pintu sebuah ruangan tiba-tiba terbuka sedikit!
Hal ini membuat Ji Tianyan pucat ketakutan, langsung berlari ke atas! Bagaimanapun lari ke atas atau bawah sama saja, lebih baik ke atas! Soalnya hantu ada di bawah!
Shen Yu menarik napas dalam-dalam.
Ia merasa semakin lelah. Dulu saat memberikan lukisan ramalan untuk Xia Yuan, tak pernah merasa selelah ini. Sementara itu, A Xin sedang memain-mainkan pisau buah di tangannya, terkadang terkekuk-kekuk melihat Shen Yu.
Shen Yu juga malas memandangnya. Saat ini, ia hanya memikirkan cara melarikan diri dari cengkeraman dokter forensik penyimpang dan perempuan iblis ini. Untuk itu ia rela membayar harga apapun.
Harapan terbesarnya sekarang adalah keberadaan Bibi Pu Feiling. Ia tak menyangka, selain Min, masih ada keluarga yang hidup di dunia ini.
Ia sangat merindukan pertemuan dengan bibinya. Jika bisa bertemu, mungkin akan tahu bagaimana ayah dulu memandangnya.
Apakah Ayah dan Bibi akan mencintaiku?
Benarkah mereka akan mencintaiku?
Tiba-tiba, bayangan yang lebih jelas mulai menyerbu pikirannya. Tangannya bergerak sendiri menggenggam kuas. Kali ini ia merasakan kejadian dalam bayangan itu akan terjadi sekitar 1-2 jam lagi! Batasan kemampuan meramal terus melemah. Apakah ini juga ulah apartemen?
Dia mengambil kuas lukis, perlahan menggambarkan pemandangan di dalamnya. Tiba-tiba bel pintu berbunyi dari luar. A Xin langsung berseru gembira: "Ah, tuannya datang!"
"Dia segera menggabungkan tiga langkah menjadi dua langkah, berlari ke pintu masuk dan membukanya. Orang yang berdiri di pintu itu, ternyata adalah Murong Shen. Murong Shen melangkah masuk, melihat Shen Yu yang sedang melukis serta beberapa lukisan minyak di meja belajar, terus menunjukkan senyuman menjijikkan. Dia terus mendekati Shen Yu, tiba-tiba meraih rambut panjang Shen Yu, mendekatkannya ke mulutnya sambil mengelus-elus, berkata: "Ah, Shen Yu, engkau karya seni yang begitu sempurna ini, benar-benar tiada tanding.""
"Melihat garis-garis yang secara bertahap dia goreskan, dia juga mulai memahami isi lukisan itu."
"Oh, ini..."
Begitu dekat dengan dirinya, Shen Yu juga mempertimbangkan apakah ada cara untuk segera membunuh Murong Shen. Faktanya, dia juga berpikir untuk menggunakan lukisan ramalan sebagai syarat, meminta Shangguan Mian membantu membunuh Murong Shen. Bisa dikatakan, asalkan Shangguan Mian bersedia, semua penghuni apartemen bisa dengan mudah dibunuhnya. Baginya, bahkan membunuh semua penghuni apartemen hanyalah urusan beberapa menit.
Sedangkan membunuh Murong Shen, lebih mudah seperti menghancurkan seekor semut kecil.
"Tapi, satu kalimat dari Murong Shen berikutnya menghancurkan semua ilusinya: 'Shen Yu, kamu harus ingat satu hal. Jika kamu menyuruh penghuni apartemen untuk membunuhku, A Xin akan segera membunuhmu. A Xin tidak takut mati, bahkan jika kamu menyuruh Shangguan Mian untuk membunuhnya, dia bisa mengirimmu ke Dunia Bawah lebih dulu. Selain itu, tidak ada salahnya kuberi tahu, A Xin... dia adalah pembunuh berantai super yang telah mengambil puluhan nyawa. Kamu tahu kenapa dia membunuh begitu banyak orang? Karena, aku bilang padanya bahwa aku suka membedah jenazah perawan, jadi dia membantuku membunuh, semua dibunuh dalam wilayah yurisdiksi kantor polisi tempatku bekerja, korban-korbannya adalah gadis-gadis belasan tahun di puncak keindahan, karena kemungkinan mereka masih perawan lebih tinggi! Kemudian, aku sendiri yang membedah mereka satu per satu, saat itu benar-benar membuatku sangat bersemangat!'"
"Hanya, hanya untuk ini?" Tubuh Shen Yu mulai gemetar: "Kamu menyuruh A Xin membantumu membunuh hanya untuk ini?"
"Ya!" Tiba-tiba dia memasukkan tangannya ke dalam kerah baju Shen Yu, meremas payudaranya sambil berkata: "Kamu bilang hanya untuk ini? Membayangkan gadis-gadis itu dibunuh secara kejam oleh A Xin dengan tusukan pisau bertubi-tubi, lalu aku sendiri yang membedah jenazah mereka, itu jauh lebih memuaskan daripada meniduri puluhan pelacur! Kebahagiaan ini hanya kalah saat berhubungan dengan hal-hal supernatural misterius!"
Shen Yu segera berusaha melawan, tapi pisau buah A Xin sudah tepat waktu menghadang di depan lehernya.
“Besar sekali, sangat montok ya,” Murong Shen terus meremas-remas payudara Shen Yu, benda di bawahnya membesar lagi, melanjutkan: “A Xin, benar-benar pelayanku yang terbaik. Benar kan, A Xin?”
Sambil berkata, tangannya yang lain menyusup ke dalam kerah baju A Xin, mencengkeram erat payudaranya: “A Xin, dadamu masih elastis dan lembut seperti dulu ya...”
Dua orang penyimpang ini, seperti biasa terus menyerang nilai-nilai Shen Yu!
Memikirkan perkataan Murong Shen tentang gadis seusianya yang dibunuh A Xin karena alasan konyol, lalu dibedah Murong Shen, Shen Yu hampir mematahkan kuas lukisnya!
Dua manusia ini bukan manusia! Mereka benar-benar iblis!
Harus membunuh mereka! Murong Shen dan A Xin harus mati!
Bagaimana caranya? Bagaimana membunuh mereka? A Xin hampir selalu menemaninya, hanya pergi saat belanja, saat itu Murong Shen akan menggantikan.
Jadi satu-satunya kesempatan adalah saat Murong Shen menerima instruksi tulisan darah berikutnya. Semoga dokter forensik sadis ini mati dalam misi darah itu!
Atau, bocorkan alamatnya ke penghuni! Tapi MMS/SMS diawasi ketat, bahkan jika ada yang datang, A Xin akan segera membunuhnya!
Harus bagaimana? Bagaimana cara menyampaikan informasi ke penghuni?
“Tuan,” A Xin yang wajahnya memerah karena diremas-remas Murong Shen berkata: “Cepatlah, siksa aku, hina aku, injak-injak tubuhku. Tubuh A Xin memang digunakan untuk Tuannya melampiaskan nafsu. Cepatlah, Tuan…”
Murong Shen tersenyum sinis, tiba-tiba menyobek bagian baju di dada A Xin!
Shen Yu segera menoleh, matanya terbelalak lebar!
Di dada A Xin ternyata dipenuhi bekas luka yang mengerikan! Beberapa bekas luka itu seperti akibat tebasan pisau, beberapa seperti tusukan gunting! Dan luka-luka ini jelas bukan luka baru, hampir menutupi seluruh bagian dada! Sementara sebidang kulit di bawah leher mengalami luka bakar yang sangat parah, bekarnya saja sudah membuat orang bergidik.
“Ah, Tuan, ini semua bekas luka yang Tuan tinggalkan di tubuh A Xin dulu, bukti bahwa A Xin adalah budakmu. Cepatlah, lanjutkan penyiksaanmu, beri A Xin lebih banyak luka. Asalkan A Xin bisa tetap di sisi Tuan…”
Shen Yu menahan kuat dorongan untuk muntah. Tapi bagaimanapun, tingkah dan pikiran menyimpang kedua orang ini sudah jauh melampaui pemahamannya, jadi dia mulai bisa membiasakan diri.
Tiba-tiba dia berpikir, hal ini bisa dipertimbangkan untuk dimanfaatkan! A Xin jelas seorang penyimpang yang suka disiksa. Dengan memanfaatkan fetish menyimpangnya ini, mungkin bisa berhasil membunuhnya!
Lukisan minyak baru telah selesai.
"Lalu, Kamya Koyoko dan Bian Xingchen, di bawah hujan deras, melihat MMS baru. Setelah MMS baru muncul, keduanya membuka mata lebar-lebar dengan terkejut."
"Di Area Hutan No.6, di tepi Sungai Wan Tianhe, terdapat sebuah rumah kecil. Di depan rumah kecil itu, ada orang-orangan sawah. Orang-orangan sawah itu tepatnya mengenakan pakaian kematian!"
"Bersamaan dengan teks: 'Menurutku, orang-orangan sawah ini kemungkinan besar adalah wujud asli nenek tua berambut putih itu. Jika kita menghancurkan orang-orangan sawah ini, mungkin semua hantu nenek tua akan menghilang!'"
"'Orang-orangan sawah?' Xingchen dan Kamya Koyoko menatap tajam orang-orangan sawah yang mengenakan pakaian kematian itu."
"'Ke daerah aliran Sungai Wan Tianhe!' Xingchen bersumpah: 'Kesana dan hancurkan orang-orangan sawah ini! Dengan menghancurkannya, mungkin kita bisa selamat!'"
"## Jilid 13: Warisan Iblis Bab 17: Hari Kelahiran Iblis"
"'Ini... orang-orangan sawah?'"
"Huangfu He melihat MMS yang dikirim Kamya Koyoko di depannya, memiliki pemikiran yang sama. Apakah orang-orangan sawah ini adalah jalan keluar? Jika bisa menemukan dan menghancurkannya, apakah hantu nenek tua akan menghilang?"
"Dari MMS terlihat jelas lokasinya di tepi Sungai Wan Tianhe, dengan rumah yang mencolok. Meski daerah aliran sungai ini cukup panjang dan memiliki beberapa anak sungai, masih ada waktu. Jika bisa menemukan orang-orangan sawah ini, mungkin ada harapan bertahan hidup!"
"Memikirkan ini, Huangfu He memutuskan untuk pergi ke Sungai Wan Tianhe."
Dia juga berpikir untuk meneruskan MMS ke Ji Tianyan. Baru saja mengeluarkan ponsel untuk meneruskannya, tiba-tiba menerima telepon dari Ji Tianyan. Segera dia mengangkat telepon.
Namun setelah tersambung, tidak ada suara sama sekali. Di sisi lain telepon sunyi senyap. Tiba-tiba, dia mendengar suara seperti tetesan air yang terus jatuh ke lantai!
"Halo, Ji Tianyan, halo, halo, halo! Bicara, Ji Tianyan!"
Tapi tetap tidak ada suara, hanya suara tetesan air yang terus berulang.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu, langsung mematikan telepon! Kemudian membuka MMS sebelumnya - MMS berisi nenek berambut putih yang membawa kepala manusia Ji Tianyan!
Lalu dia melihat, di telinga nenek berambut putih itu terdapat dua benang hitam tipis yang terhubung! Sebelumnya fokusnya tertuju pada kepala manusia, jadi sama sekali tidak memperhatikan benang itu!
Itu adalah... earphone yang terhubung ke ponsel! Dan air yang menetes itu sebenarnya adalah darah yang terus mengucur dari leher Ji Tianyan yang terputus dalam lukisan minyak!
Yang meneleponnya adalah hantu wanita tua itu!
Lukisan ramalan ini ternyata benar! Dan benar-benar melakukan "prekognisi"!
Lalu, apakah ramalan ini tidak bisa diubah? Meski sudah mengirim MMS ke Ji Tianyan, masa depan tetap terjadi sesuai ramalan dalam lukisan. Apakah lukisan ramalan ini benar-benar bisa menjadi masa depan yang terpecahkan?
Banyak film horor bertema ketidakmungkinan solusi suka menggunakan takdir sebagai tema utamanya, contohnya "Final Destination" yang merupakan film horor bertema fatalisme, artinya orang yang dipilih Shinigami pada akhirnya tidak bisa menghindar dari kematian. Dalam "Ju-on", semua orang yang memasuki rumah hantu juga akan dibunuh oleh hantu perempuan Kayako tanpa terkecuali.
Jika selanjutnya mengirim MMS jenazahku sendiri...
Huangfu He tak bisa menahan diri untuk mempercepat langkahnya!
Tak lama kemudian, Kaniya Koyoko dan Xingchen juga tiba di tepi Sungai Wan Tianhe. Sejujurnya saat ini hanya dengan mengikuti aliran sungai ini kita bisa menemukan orang-orangan sawah itu, tidak ada cara lain. Area Hutan No.6 terlalu luas, tidak mungkin melakukan cara lain.
"Nona Kaniya." Xingchen berbicara sambil berjalan: "Kita terus-menerus diliputi ketakutan ini sangat membosankan, lebih baik mengobrol. Bagaimana menurutmu?"
Kaniya Koyoko hanya memperhatikan sekitar sambil berkata: "Boleh, kamu ingin membicarakan apa? Tentang lukisan ramalan?"
"Ya, apa pendapatmu?"
Kaniya Koyoko teringat penyesalan mendalamnya saat menyelidiki kasus yang ditugaskan Li Yong padanya. Andai saja dia tetap di Jepang dan tidak perlu datang ke Tiongkok, mungkin tidak akan masuk ke apartemen ini.
Tapi penyesalan tidak ada artinya. Prinsip hidup Kaniya Koyoko adalah tidak pernah memikirkan hal yang tidak berarti.
Sekarang, satu-satunya cara adalah mempertimbangkan bagaimana menyelesaikan sepuluh misi darah dengan sukses, atau melalui instruksi tulisan darah tingkat Raja Iblis untuk keluar dari apartemen ini. Tidak ada metode lain selain ini.
"Kamiya Koyoko telah berulang kali mempertimbangkan, mana yang memiliki kemungkinan kelulusan lebih besar antara sepuluh misi darah dan instruksi tulisan darah tingkat raja iblis. Sambil menghitung semua faktor yang menguntungkannya, akhirnya dia menyimpulkan bahwa instruksi tulisan darah tingkat raja iblis memiliki peluang lebih besar untuk dilewati. Meskipun ini berarti menghadapi lebih banyak variabel tak terduga."
"Tapi di dunia ini memang sudah banyak faktor yang sulit diprediksi dan dikendalikan. Meski usia Kamiya Koyoko baru awal dua puluhan, usia mental dan kedewasaannya jauh melampaui usia sebenarnya."
"Di sisi lain, yang mengejutkannya adalah di apartemen ini dia bertemu dengan putri Profesor Ying Qingli, yaitu Ying Ziy. Apakah kehadirannya di apartemen ini benar-benar kebetulan? Atau jangan-jangan dia masuk ke sini karena sedang menyelidiki kematian ibunya?"
"Semua misteri ini saling terkait seperti jaring raksasa yang menyelimuti segalanya, di mana setiap orang adalah bagian dari jaring tersebut."
"'Menurutmu, mengapa apartemen mengizinkan keberadaan lukisan ramalan?' Ucapan Xingchen memotong lamunannya: 'Kekuatan apartemen seharusnya bisa menghapus lukisan ramalan dengan mudah, lalu mengapa...'"
"'Aku juga tidak mengerti.' Kamiya Koyoko menggaruk-garuk kepala. Lukisan ramalan jelas merupakan alat yang bisa mengungkap masa depan misi darah, tapi kenapa justru dengan menggunakan lukisan ramalan..."
"Ini karena apa?"
"Tepat saat itu, langkah Kamiya Koyoko tiba-tiba terhenti. Matanya membelalak menatap beberapa pohon di tepi hutan lebat itu!"
Dia segera mengambil ponsel Xingchen, membuka album foto MMS. Ada satu foto yang menunjukkan hantu nenek tua dalam lukisan minyak berdiri di hutan sambil mengulurkan kedua tangan...
Persis seperti hutan lebat di depan mata!
Hantu nenek tua pernah datang ke sini! Baru saja terjadi!
“Cepat, pergi dari sini!” Kamya Sayoko segera berkata: “Pasti ada hantu di sekitar sini!”
Tapi pergi ke mana? Hutan lebat atau lari ke depan? Hantu nenek tua punya ribuan pembelahan diri, melarikan diri ke mana pun bisa tertangkap! Saat ini, mereka bagai mangsa yang terjebak dalam jaring kepungan!
Tak ada cara lain, untuk sementara hanya bisa terus berjalan ke depan!
Awan kelabu di langit masih tebal, tak secercah cahaya pun menembus. Dalam kegelapan ini, ketakutan manusia terus membara.
Air Sungai Wan Tianhe masih mengalir sunyi, udara di sekitarnya seakan membeku. Kegelapan seperti sangkar baja yang mengurung mereka, bau darah terus mengancam dari segala penjuru.
Xingchen dan Kamya Sayoko terus mempercepat langkah mereka, hanya berdoa agar hantu nenek tua itu tidak muncul, atau setidaknya segera menemukan orang-orangan sawah itu untuk menghancurkannya!
Meskipun tidak jelas apakah itu jalan keluar, setidaknya masih ada harapan ini!
Saat itu, mereka melewati sebuah jembatan. Tiba-tiba, MMS baru datang. Ketika dibuka, dalam lukisan minyak terlihat dua nenek berambut putih yang tiba-tiba berdiri di atas jembatan yang sama yang sedang mereka lewati!
Menurut catatan di gambar, ini akan segera terwujud dalam realitas tidak lama lagi!
"Kedua orang itu segera berlari secepat mungkin, menyesali mengapa Ibu dan Ayah tidak memberi mereka dua kaki ekstra." Hingga jembatan itu tak terlihat sama sekali, barulah mereka bisa bernapas lega.
"Lukisan ramalan benar-benar harta karun!" Keduanya berpikir sama. Dengan lukisan ramalan, begitu hantu mendekat mereka bisa langsung kabur, dan tak perlu membuang energi jika tak perlu lari.
"Mari kita bahas jalan keluar, Nyonya Koyoko." Tiba-tiba Xingchen berkata pada Shinigami Koyoko: "Jika menemukan jalan keluar, bukankah kita bisa melarikan diri dari neraka ini?"
"Hmm, petunjuk jalan keluar memang terlalu sedikit."
Saat mereka berjalan, tiba-tiba muncul jembatan baru di depan.
Di ujung jembatan itu, terlihat beberapa lubang menganga!
"Ini..."
Xingchen mendekat, menatap lubang-lubang itu dengan curiga: "Apa ini digali Huangfu He? Dari sinikah dia mengambil pecahan Perjanjian Neraka?"
"Mungkin." Shinigami Koyoko juga mendekat: "Hmm, kalau begitu..."
Tiba-tiba wajahnya berubah pucat. Ia segera berjongkok menyisir lubang itu.
"Jalan keluar... Jalan keluar ini mungkin... mungkin adalah..."
Sementara itu, Huangfu He telah menemukan gubuk itu dan melihat orang-orangan sawah.
Perlahan ia mendekati orang-orangan sawah. Baru melangkah, tiba-tiba datang MMS baru. Saat dibuka, terlihat...
Dalam lukisan minyak, dirinya sedang mencabut orang-orangan sawah. Di belakangnya, pintu gubuk terbuka lebar dengan nenek berambut putih muncul tiba-tiba!
"Sebenarnya, lukisan rumah dan orang-orangan sawah sama sekali bukan karya Shen Yu! Itu dilukis oleh nenek berambut putih! Hantu mengirimkan gambarnya ke ponsel penghuni tentu sangat mudah! Xingchen juga tidak bisa menelepon Shen Yu untuk konfirmasi!"
Huangfu He melihat MMS ini, sejenak tidak bereaksi, mengira orang-orangan sawah benar-benar jalan keluar, jadi hantu ingin menghalangi. Ia langsung melangkah maju, berniat membakar orang-orangan sawah ini!
Namun saat itu, pintu di belakangnya sudah terbuka...
"Tepat!"
Xingchen dan Kamiya Koyuko menggali kotak persegi dari dalam lubang!
"Buka dan lihat!"
Setelah kotak dibuka, di dalamnya terdapat orang-orangan sawah kecil berbaju shouyi dan sebuah jarum tipis.
"Ini... jalan keluar apartemen! Dengan mengubur kotak di bawah fragmen kontrak, begitu kita menggali fragmen kontrak, kita tidak akan terus menggali! Jadi tidak akan menemukan jalan keluar! Apartemen memanfaatkan pola pikir kita ini!"
Tidak perlu melihat pun tahu, ini pasti semacam ilmu santet yang sering muncul di drama periode Tiongkok, lengkap dengan jarum tertancap di tubuh orang-orangan.
Kamiya Koyuko tidak ragu lagi, langsung mengulurkan tangan ke dalam kotak! Saat itu, ponsel kembali menerima MMS baru.
Tadi dia sudah meneruskan satu MMS baru ke Huangfu He, kok begitu cepat datang lagi?
Lalu dia membukanya.
Di bagian atas MMS tertulis: "Kali ini, ini lagi-lagi ramalan yang sinkron dengan realita."
Isi lukisan minyak itu... nenek berambut putih sedang berdiri di belakang Kamiya Koyuko dan Bian Xingchen yang berjongkok memegang kotak!
Ziye saat ini berdiri di pintu masuk Rumah Sakit Zhengtian.
"Dia sedang mempertimbangkan, apakah akan masuk."
Rumah sakit ini adalah tempat di mana bibinya, Ying Qingliu, pernah bekerja di masa lalu. Entah karena alasan apa, bibinya meninggal di sini.
Itu juga menjadi penyebab penting kematian ibunya di kemudian hari.
Di lantai teratas Rumah Sakit Zhengtian, Li Yong memandangi istrinya dengan wajah terkejut dan bertanya lagi: "Kamu bilang Li Yin memintamu menyelidiki alamat seorang wanita bernama Pu Shenyu?"
"Benar," jawab Yang Jinghui yang heran dengan reaksi suaminya, "Apa yang kamu tahu?"
Tak satu pun penghuni apartemen menyadari. Hari ini adalah hari yang begitu mengerikan. Pu Miling, Raja Iblis, lukisan ramalan, Shenyu...
Semua elemen ini telah saling terhubung.
Apapun pilihan yang diambil, tidak ada jalan untuk mundur. Karena segalanya telah ditetapkan. Bagaimanapun usaha mereka, takkan ada perubahan.
Ziye tiba-tiba merasakan sensasi berdebar di dada yang sangat menekan. Seolah sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi Ziye. Hari peringatan... kematian ibunya.
"Jangan-jangan akan terjadi sesuatu?"
Awan gelap telah menyelimuti langit Kota K sepenuhnya. Cuaca ini sama sekali tidak diprediksikan oleh badan meteorologi. Warga kota memandang langit dan mulai berbisik-bisik.
Jarum tipis menusuk keras ke dalam orang-orangan sawah!
Kemudian, saat menoleh ke belakang, ternyata tak ada seorang pun di sana.
Kōyukuko Shiyoko merasakan seluruh tubuhnya lemas. Tapi dengan ini, jelas dia telah berhasil menjalankan instruksi tulisan darah melalui jalan keluar!
Namun dia bingung, apakah ini terlalu mudah? Apakah instruksi tulisan darah bisa diselesaikan semudah ini?
“Bagus, sangat berbahaya,” Xingchen hampir kolaps karena ketakutan, berkata: “Akhirnya selesai, Nona Kamiya.”
“Ya, benar.” Dia bergumam pelan: “Benarkah... sudah selesai? Sesederhana itu?”
Shen Yu meletakkan kuas lukisnya. Tiba-tiba dia merasakan sesuatu.
Itu adalah...
Bayangan hitam itu!
Bayangan yang sama sekali tidak bisa dilukisnya dulu!
Pikirannya mulai dipenuhi oleh bayangan ini! Bayangan itu terus membesar dan mengembang, kemudian Shen Yu mulai merasakan teror yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera dimulai.
“Dia... dia akan mati...” Tiba-tiba Shen Yu bergumam sendiri: “Bian Xingchen, dia pasti akan tewas...”
Xingchen tiba-tiba merasakan sesuatu menusuk di hatinya, perasaan cemas mulai menyerang. Saat menoleh ke belakang, tidak ada apa-apa.
Apakah ini hanya perhatian yang berlebihan?
Tapi perasaan itu semakin kuat, bahkan tidak ada artinya dibandingkan teror dari nenek berambut putih tadi.
Tidak seorang pun yang menjalankan instruksi tulisan darah ini menyadari, sejak awal peran nenek berambut putih dalam misi ini bukanlah faktor penentu. Entah jalan keluar boneka jerami itu ditemukan atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh.
Dari saat ini, barulah teror sesungguhnya dimulai.
KAMIYA KOYOKO tiba-tiba menoleh ke ujung jembatan yang lain.
Pada detik itu, dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang dilihatnya!
“Itu... itu... apa itu?”
