Chen Guo yang belum lama ini masih menyeka air mata diam-diam karena pensiunnya Ye Qiu, kini sudah kembali normal seperti biasa. Setelah menjelaskan detail semua aset yang perlu diketahui Ye Xiu, ia langsung membuka komputer untuk bermain Glory.
Ye Xiu berdiri di kejauhan menyapu pandangan, melihat Chen Guo masuk ke Arena untuk PK dengan orang lain, namun jelas-jelas tidak fokus. Dalam PK-nya sering muncul kesalahan fatal, bahkan yang sangat dasar. Setelah kalah tiga kali berturut-turut, Chen Guo memukul keyboard dan keluar dari game. Saat menoleh, dia melihat Ye Xiu sedang membersihkan gigi pura-pura tidak tahu, melotot padanya sekali lalu lari ke lantai dua.
Ye Xiu melihat jam. Jarak dengan waktu mulai kerja pukul sebelas sudah tidak lama. Gadis di meja juga menunjukkan penguasaan waktu yang baik: progress bar drama Korea tepat pada waktunya. Saat episode selesai, jam persis menunjukkan pukul sebelas. Gadis itu berdiri sambil tersenyum ke Ye Xiu: "Kak Ye, aku pulang kerja ya?"
“Ayo cepat pergi!” Ye Xiu sudah menunggu komputer ini setengah hari. Karyawan warnet yang pulang kerja jam 11 bukan hanya gadis di meja ini. Jam-jam siang dan senja memang tidak sesepi shift begadang, satu orang pasti tidak bisa menangani semuanya. Meski para staf warnet belum akrab dengan Ye Xiu, mereka sudah saling mengenal. Setelah sopan menyapa satu per satu, mereka pun meninggalkan tempat.
Warnet menjadi luar biasa sepi. Bunyi keyboard dan mouse terdengar jelas bergema, kontras dengan keramaian area baru yang baru dibuka kemarin malam. Memikirkan semua ini terjadi karena insiden pensiunnya, Ye Xiu menghela napas perlahan lalu duduk di belakang meja resepsionis.
Memasukkan kartu akun, memasuki game. Begitu online, pesan beruntun langsung diterima. Ye Xiu membukanya dan melihat ucapan salam dalam antrian teratur dari Tian Qi dan kawan-kawannya.
“Gao Shou Xiong, datanglah!”
Tian Qi, Mu Yunshen, Qian Shengli, tiga orang memberikan salam yang sama, tidak ada Yue Zhongmian.
"Bersiap?" Ye Xiu membalas ketiganya.
"Uh, Yue Zhongmian belum datang." Tian Qi membalas.
"Berulah lagi?" Ye Xiu teringat bocah itu.
“Tidak, dia sedang bad mood. Bukankah hari ini Ye Qiu mengumumkan pensiun? Dia sangat menyukai Ye Qiu, jadi agak depresi dan tidak mau main malam ini.” Kata Tian Qi.
Ye Xiu ingin tertawa sekaligus menangis. Tak disangka bocah itu ternyata penggemarnya. Bagaimana perasaannya jika tahu orang yang dianggapnya pengecut dan tak tahu malu ini sebenarnya adalah idolanya sendiri, Ye Qiu?
“Kalau kurang satu orang, akan sulit melawan BOSS tersembunyi di Spider Cave.” Kata Ye Xiu.
“Cari anggota acak lagi?” Tian Qi meminta pendapat sang ahli.
“Bagaimana kalau ke Skeleton Graveyard?” Usul Ye Xiu.
“Boleh, boleh!!” Tian Qi segera menyetujui.
Skeleton Graveyard adalah dungeon level 15-20. Tian Qi dan kawan-kawan sebenarnya sudah lama ingin kesana, berharap bisa meraih beberapa first kill di bawah pimpinan Ye Xiu. Tapi prioritas dan kebutuhan Ye Xiu berbeda. Baginya, gelar first kill sama sekali tidak penting. Lagipula, untuk mendapatkan first kill, level harus tetap berada di kelompok terdepan. Hal ini mustahil bagi Ye Xiu bukan karena skill, tapi keterbatasan waktu.
Pagi tadi saat log out, karakter Jun Mo Xiao level 18 masih masuk 5 besar District 10. Tapi sekarang? Ye Xiu membuka peringkat level dan nama Jun Mo Xiao sudah hilang. Posisi teratas kini didominasi seragam level 22.
Mengapa? Karena guild besar memiliki organisasi untuk mengejar level dan berebut first kill. Satu akun digunakan oleh 2-3 orang secara bergantian, karakter online 24 jam dengan taktik "roda berputar" yang mengandalkan ketekunan. Meski skill Ye Xiu luar biasa, dia tak bisa menyaingi metode ini.
Karena berbagai alasan ini, nilai first clear dungeon di server biasa relatif rendah. Selain nama yang terpampang, ini lebih mencerminkan kecepatan leveling tim daripada skill sebenarnya.
Yang lebih merepresentasikan skill dan kekuatan sesungguhnya sebuah tim adalah rekor penyelesaian dungeon.
Sistem rekor ini menggunakan batas waktu. Awalnya ada waktu standar dari sistem, jika ada tim yang memecahkan akan tercantum nama tim + waktu baru. Hadiah pemecahan rekor bisa diulang dan sangat bernilai - 100% memberikan setidaknya 1 equipment ungu, berbeda dengan first kill yang hanya memberi EXP dan uang.
Mode kehormatan ini tidak ada di newbie area. Baru muncul di dungeon level 20+. Ye Xiu memeriksa: first kill dungeon Frost Forest level 20 sudah selesai, rekor sistem asli sudah dipecahkan 3 kali. Rekor teratas saat ini dipegang tim guild Herb Garden dengan waktu 26 menit 12 detik 48, tercatat pukul 18:23.
“Ye Xiu menggaruk-garuk kepala, agak malu. Situasi dungeon ini juga samar-samar dalam ingatannya, tapi dia tahu rekor ini pasti akan dipecahkan lagi. Pemain level tertinggi saat ini baru 22, hasil akhir biasanya akan dihasilkan oleh tim pemain level 25. Asalkan ada satu pemain dalam tim yang melebihi level 25, skor dungeon akan dianggap tidak valid.”
“Kak Expert, kami sudah sampai di Pemakaman Tengkorak.” Tian Qi mengirim pesan. Level beberapa teman ini juga tetap sama seperti saat log out, rupanya sama seperti Ye Xiu yang tidur seharian.
“Baik, aku segera datang.” Ye Xiu segera menyuruh Jun Mo Xiao berlari ke Pemakaman Tengkorak. Seharusnya mereka sudah bisa ke dungeon ini sejak level 15 pagi tadi, tapi peningkatan payung serba guna Qianji saat ini sangat membutuhkan “Benang Laba-Laba Kuat”. Kemarin setelah menyatakan kebutuhan ini pada Tian Qi dan kawan-kawan, maksudnya tidak mau ganti dungeon di level 15, keempat orang itu malah bertahan dan ikut Ye Xiu membasmi Gua Laba-Laba sampai mampus.
Terus saja membunuh musuh, "Jaring Laba-Laba Kuat" masih kurang. Item ini pasti di-drop oleh Boss Rahasia Spider Lord, sementara Boss biasa Spider King dan dua mini boss memiliki kemungkinan kecil untuk menjatuhkannya. Ye Xiu dan timnya bekerja keras sampai jam 11, Boss Rahasia muncul tiga kali: satu kali Lord (dapat 5 Jaring), dua kali Spider Warrior (tidak mungkin drop). Ditambah drop dari mini boss, total hanya 7. Ditambah 4 dari first kill, total 16. Masih kurang 24 dari target 40 yang dibutuhkan Ye Xiu.
Dengan progres seperti kemarin, diperkirakan butuh 2 hari lagi. Ye Xiu menghitung dalam hati. Tim Tian Qi yang terus menemani sudah hampir mencapai level 18. Setelah melewati level 20, selisih 5 level dengan dungeon Spider Cave akan jadi masalah. Di Glory, selisih 5 level mempengaruhi equipment, skill, dan EXP. EXP akan turun drastis, membuat "leveling" tidak efektif. Ye Xiu tak enak hati memaksa Tian Qi dan kawan-kawan jadi buruh gratis di sini.
Mengandalkan keberuntungan terus bukan solusi. Harus cari cara lain. Sambil berpikir, karakter Jun Mo Xiao tiba di Kuburan Tengkorak. Ye Xiu membuka daftar teman, mengajak Tian Qi bergabung. Setelah masuk party, Tian Qi mengirim pesan: "Perlu tambah satu orang lagi?"
“Tidak perlu juga.” Ye Xiu menjawab. Sebenarnya, di Pemakaman Kerangka ada material yang wajib didapat, tapi sampai sekarang belum juga diperoleh. Senjata Qianji San yang awalnya terlihat perkasa ini malah jadi beban sekarang. Membuka akun baru memang tidak mudah, Ye Xiu menghela nafas sambil melangkah masuk ke Basis Kerangka.
