"Lupa." Jawaban polos Ye Xiu membuat Chen Guo tak bisa menyalahkannya. Dia yang sedang antre berebut monster dengan santai langsung keluar dari game dan mencari panduan Kuburan Kerangka di internet. Sambil membuka halaman, dia bertanya: "BOSS yang mana?"
"Ksatria Kerangka. Utamanya cek cara menjatuhkan pedangnya 100%." Kata Ye Xiu.
"Pedang? Ledakan 100%?" Bagi Chen Guo, terakhir kali datang ke dungeon ini dengan level yang sesuai sudah lima tahun lalu. Pedang masih dia ketahui karena sering membantu pemain baru, tapi strategi seperti ini sama sekali tak diingatnya. Ingatannya kebanyakan soal main akun utama untuk menghancurkan musuh, tak perlu lagi baca strategi.
"Ada, cari pakai kata kunci itu." Ye Xiu menjawab penuh keyakinan. Meski detailnya lupa, dia ingat pasti ada tulisan itu karena dialah yang menulisnya.
Chen Guo buru-buru mengetik kata kunci "Kesatria Tengkorak", "Pedang", "100%" di mesin pencari. Hasilnya langsung muncul. Postingan itu ternyata berusia sepuluh tahun. Begitu dibuka, Chen Guo terkaget, "Ini tulisan Ye Qiu!" Nama penulisnya tertulis Yiyezhiqiu - rahasia umum di kalangan Glory. Semua tahu sebelum liga profesional berdiri, Ye Qiu sudah legenda dengan ID ini, sampai akhirnya direkrut jadi atlet profesional.
"Ya itu, lihat berapa kali bagian ring pedang harus dipukul." Ye Xiu berkata.
"Hah?" Chen Guo yang belum pernah baca postingan ini bingung, langsung geser layar cepat-cepat. Akhirnya menemukan bagian yang dimaksud.
"24 kali, ada gambar bagian efektifnya. Mau lihat?" kata Chen Guo.
"Perbesar biar kulihat." pinta Ye Xiu.
Chen Guo membuka gambar dan zoom maksimal: "Hei, lihat ini!"
Tiba-tiba Ye Xiu berbalik dengan kecepatan kilat, berhenti kurang dari satu detik, lalu memutar kepalanya kembali.
"Sudah selesai melihat?" Chen Guo heran.
"Mn." Ye Xiu menjawab.
"Masih butuh apa lagi?"
"Tidak perlu." Ye Xiu berkata sambil mengingat persyaratan serangan fisik. Meski tidak ingat angka pastinya, dengan serangan fisik 180 dari Qianji San ditambah atribut kekuatan, ia yakin karakter Jun Mo Xiao pasti memenuhi standar.
"Tian Qi, geser ke kiri; Mu Yun Shen keliling ke belakang; Qian Li Sheng mundur sedikit, gelombang kejut serangan berikutnya akan mengenaimu." Ye Xiu mulai mengatur posisi ketiganya sambil mencari kesempatan menyerang. Empat orang tadi hanya menghindar, tak ada yang menyerang tanpa perintah Ye Xiu. Tian Qi dan lainnya mengira Ye Xiu sedang mencari cara mengalahkan Skeleton Warrior, padahal sebenarnya ia sedang mencari metode 100% menjatuhkan pedang hiasan.
Pedang ini hanya aksesori dekoratif tanpa pengaruh pada kekuatan karakter, karenanya ada metode khusus untuk menjatuhkannya, tapi membutuhkan skill tingkat tinggi.
Chen Guo kini sudah meninggalkan permainannya dan berdiri di belakang Ye Xiu. Ia penasaran bagaimana Ye Xiu bisa menyelesaikan 24 kali pukulan tepat pada engsel pedang di pinggang Skeleton Warrior yang berbentuk kotak kecil itu. Dari sudut pandang permainan, engsel berukuran kurang dari dua meter itu mustahil terlihat dalam jarak dekat.
Ye Xiu telah mengendalikan Jun Mo Xiao untuk menyambut serangan. Selama proses penyembuhan keempat anggota timnya, Knight Skeleton telah mengunci Jun Mo Xiao sebagai target utama. Jun Mo Xiao terus menghindar ke kiri dan kanan, sementara Tian Qi dan dua lainnya bergerak di sekeliling, menunggu instruksi Ye Xiu setelah membaca panduan untuk memulai serangan.
Namun setelah memahami panduan, Ye Xiu justru menempatkan ketiganya lebih jauh. Meski bingung, mereka tetap patuh. Saat melihat Jun Mo Xiao menghadapi Knight Skeleton, hati mereka berdebar-debar: akhirnya dimulai.
Knight Skeleton melangkah besar mendekat, gemeretak tulang-tulangnya memekik menusuk. Ye Xiu menggerakkan Jun Mo Xiao cepat-cepat, namun matanya hanya fokus mencari cincin pengait di pinggang musuh. Chen Guo di belakangnya menyadari: praktik jauh lebih sulit daripada panduan. Cincin pengait yang jelas terlihat di screenshot panduan, kini tersembunyi oleh gerakan mengayun-ayun Knight Skeleton.
Dengan tubuh tinggi dan pedang raksasa, Knight Skeleton sudah mengangkat senjatanya dari jarak 2 meter. Ye Xiu tetap tenang: kecepatan serangan 5 pada Qianji San-nya jauh melampaui pedang lamban (kecepatan serangan 1). Jarak serangan pedang raksasa pun kalah dengan tombak panjang yang menjadi bentuk dasar senjatanya.
Ye Xiu dengan tenang mendorong mouse, tombak Jun Mo Xiao bergerak cepat, menyerang lebih dulu dengan tusukan "Gigi Naga" yang tepat sasaran. Dalam kondisi singkat Knight Skeleton, Jun Mo Xiao sudah mendekat dan melancarkan serangan "Tian Ji".
Berat Knight Skeleton lebih besar dari Night Lynx, tapi tidak sebanding dengan bos laba-laba gemuk di Spider Cave. Setelah kena Tian Ji, tubuhnya melayang tidak terlalu tinggi. Tombak Jun Mo Xiao menyambar disertai suara "kreek", berbeda dengan suara saat menghantam tulang kering Knight Skeleton sebelumnya.
"Kena!" Chen Guo di belakang Ye Xiu berteriak.
"Baru sekali." Ye Xiu menjawab sambil menekan tombol. Tombak Jun Mo Xiao berbalik menghantam lagi, serangan sapuan ke Knight Skeleton yang terjatuh menghasilkan suara "kreek" kedua tepat di pinggangnya.
Ye Xiu tidak serakah. Setelah dua pukulan, Jun Mo Xiao langsung mundur. Saat bangkit, Knight Skeleton mengeluarkan gelombang kejut 360 derajat. Sebagai mekanisme anti-serangan taktis berkelanjutan, hampir semua bos memiliki kemampuan gelombang kejut bangkit ini.
Chen Guo yang berada di belakang menyaksikan, melihat dua kali pukulan mengenai ring logam kecil. Awalnya dia senang melihat Ye Xiu berhasil membuka permainan dengan baik, tapi setelah direnungkan, operasi yang bisa mengenai ring kecil itu dua kali dalam sekejap benar-benar mengerikan. Saat masih terpana, telinganya mendengar suara "cring" lagi.
Jun Mo Xiao melompat mundur dengan timing sempurna, tepat menghindari tepian gelombang kejut yang muncul. Begitu serangan gelombang kejut berlalu, Ye Xiu segera memerintahkan Jun Mo Xiao maju lagi, tombaknya tepat menghantam ring logam.
Prajurit Tengkorak langsung mengayunkan pedang raksasa ke atas, tapi Jun Mo Xiao kebetulan berguling ke belakang. Pedang itu nyaris menyentuh tubuhnya. Tian Qi dan dua rekannya yang menyaksikan bahkan tidak yakin apakah serangan itu mengenai atau tidak. Dari bar HP dan MP di tim yang mereka pantau bersama, jelas serangan itu berhasil dihindari sepenuhnya.
