Satu, dua, tiga...
Wajah Ye Xiu tidak lagi menunjukkan ekspresi lesu yang biasa terlihat. Matanya tidak berkedip sama sekali, dengan konsentrasi penuh. Tangan kanannya dengan stabil menempatkan kuku kucing malam satu per satu ke dalamnya. Setelah berhasil memasukkan delapan kuku tanpa meleset, Ye Xiu menghela napas lega. Dia menggerakkan tangan kanannya, lalu memilih diagram struktur saat payung terbalik. Secara perlahan, dia menarik delapan tulang payung yang menyangga permukaan payung dari poros penghubung tiang payung, kemudian melepaskan poros penghubung tersebut.
Poros penghubung ini memiliki desain yang rumit, namun setelah mengeluarkannya, Ye Xiu dengan cepat meletakkannya di kotak gambar di samping. Di slot paralel lainnya, tersimpan batu mata kucing malam yang diperoleh dari Siluman Kucing Malam. Setelah mengklik opsi "duplikat" di tepi slot, bilah progres muncul. Batu mata kucing malam di slot mulai berputar dan diasah terus-menerus. Setelah bilah progres selesai, bentuknya telah berubah persis seperti poros penghubung yang dilepas dari Payung Seribu Mekanisme.
Poros penghubung dikembalikan Ye Xiu ke gudang material editor, sedangkan poros penghubung hasil duplikat dari batu mata kucing malam dipasang kembali ke ujung Payung Seribu Mekanisme. Setiap tulang payung yang dimasukkan mengeluarkan suara klik halus. Setelah delapan tulang terpasang, diagram struktur telah kembali ke bentuk semula. Ye Xiu memeriksanya dengan teliti sebelum akhirnya menghela napas panjang.
Memandang diagram konstruksi di editor, Ye Xiu menyalakan sebatang rokok dan termenung dalam-dalam.
Peralatan buatan sendiri, esensinya terletak pada diagram konstruksi dan penelitian penyuntingan material yang dibutuhkan. Penelitian Payung Seribu Mekanisme dalam hal ini sebagian besar telah selesai, bagian yang kurang juga sudah ada ide, saat ini yang benar-benar belum diketahui hanya peningkatan setelah level 50, mengingat di era ketika Payung Seribu Mekanisme pertama kali dibuat, level tertinggi Glory hanya 50.
Ye Xiu menekan opsi "Konfirmasi" di antarmuka penyuntingan, muncul lagi bilah kemajuan. Diagram struktur Payung Seribu Mekanisme di latar belakang bergerak dalam bentuk animasi. Setelah bilah kemajuan selesai, tampilan stabil, beberapa bagian yang dimodifikasi telah berubah. Ujung tulang payung, delapan cakar kucing malam menjulur dari tepi payung.
Ye Xiu menutup editor, kembali ke game, melihat ke dalam inventory Jun Mo Xiao. Atribut Payung Seribu Mekanisme belum berubah. Dengan menggeser mouse, Jun Mo Xiao telah memegang payung dan menggoyangkannya, permukaan payung terbalik menjadi bentuk tombak perang. Di ujung tombak, delapan cakar kucing malam yang tertanam di tulang payung - ada yang runcing, berduri, atau berkait - berkilauan tajam. Melihat lagi atribut Payung Seribu Mekanisme, ternyata sudah berubah.
Payung Seribu Mekanisme (Bentuk Tombak), Level 15.
Berat 2.3 kg, kecepatan serangan 5.
Serangan fisik 290; Serangan sihir 220.
Dibandingkan bentuk payung, peningkatan serangan sihir tidak signifikan, tetapi serangan fisik meningkat drastis 110 poin. Dibandingkan tombak perang oranye-ungu-biru-hijau-putih setingkat, selisih level 5-25.
"Jun Mo Xiao tiba-tiba mengeluarkan senjata, membuat keempat orang Lan He yang sedang menyaksikan kaget. Kemudian melihat tombak perang di tangan orang ini, sebagai ahli elite mereka bahkan tidak mengenalinya."
"Saudara sudah kembali?" Lan He sambil mendekat untuk berbicara sambil melempar undangan tim.
"Hm." Ye Xiu menjawab dan masuk ke dalam tim.
"Mari bergabung dulu dengan guild kami? Agar rekor dungeon bisa mencantumkan nama guild kami." Lan He mengatakan sambil melempar undangan lagi. Setelah keluar dari Desa Pemula level 20, guild bisa dibentuk. Blue Brook Pavilion sudah mempersiapkan sejak awal, langsung mendirikan guild setelah keluar desa.
"Mengerti." Setelah Ye Xiu mengkonfirmasi, dia menjadi anggota Blue Brook Pavilion. Jika satu tim lima orang semuanya anggota guild yang sama, rekor tantangan permainan yang diselesaikan akan menggunakan nama guild.
"Kalau begitu kita mulai sekarang?"
"Tunggu sebentar..." Saat Ye Xiu berbicara, dia sudah mengamati perlengkapan keempat orang ini, sehingga bisa menentukan profesi mereka.
Lan He, profesi Swordsman dari kelas Swordsman, senjata light sword level 20 Purple Weapon Flame Sun dari kategori pedang.
Xi Zhou, profesi Priest dari kelas Holy Words, senjata Purple Weapon Holy Cross level 20.
Deng Hua Ye, profesi Paladin dari kelas Holy Words, senjata Purple Weapon Guardian of Justice level 20 berupa battle axe kategori Holy Words.
Lei Ming Dian Guang, profesi Elemental Mage dari kelas Mage, senjata Purple Weapon Purple Copper Staff level 20.
"Selain senjata, peralatan dan aksesori di tubuh keempat orang ini didominasi oleh item biru, beberapa bagian ada yang ungu, semuanya sangat sesuai dengan pilihan kelas mereka. Hanya dalam satu hari sejak server dibuka, peralatan mereka sudah mencapai level ini. Jelas ini bukan karena keberuntungan individu, tapi hasil dukungan kolektif guild yang memprioritaskan penguatan mereka."
"Ada masalah apa lagi?" Denghuaye terdengar tidak sabar.
"Jika ingin memecahkan rekor clear dungeon, saya sarankan modifikasi komposisi tim." Ye Xiu berkata.
"Modifikasi seperti apa?" Lan He bertanya.
"Hapus saja Priest!" Ye Xiu langsung menyampaikan pendapatnya.
"......" Xi Zhou sebagai Priest belum sempat bicara, Denghuaye yang lebih blak-blakan langsung berteriak: "Hapus Priest? Kau bercanda?"
"Dengan menghilangkan Priest, tambahkan satu DPS untuk meningkatkan kecepatan." Ye Xiu menjelaskan dengan tenang.
"Saudara, saranmu ini terdengar kurang masuk akal?" Lan He mencoba bersikap lebih sabar.
"Tekanannya memang lebih besar, tapi kita semua expert. Dengan fokus pada positioning dan evasion, healing tidak diperlukan." Ye Xiu meyakinkan.
"Sebenarnya healing memang tidak untuk kita, tapi untuk MT."
"Oh, jadi... maksudku MT juga tidak perlu. Paladin DPS-nya terbatas, lebih baik ganti dengan kelas yang lebih ofensif!"
"SIAL!!!" Denghuaye yang awalnya membela Xi Zhou kini berang, "Tidak pakai MT? Untuk mob biasa mungkin bisa mengandalkan skill, tapi saat boss bagaimana? Siapa yang akan mengontrol aggro? Kau?!"
"Ya." Jawab Ye Xiu singkat.
“Apa maksudmu ‘hmm’ itu!” Denghua Ye marah besar.
“Aku yang akan mengontrol aggro.” Ye Xiu berkata.
“……” Seluruh tim terdiam. Saat ini Ye Xiu berada dalam tim dan juga di guild mereka, keempat orang ini tidak punya tempat untuk berbisik-bisik. Lan He mengerutkan alis: “Maksudmu, membentuk tim DPS murni 5 orang?”
“Benar, ini kombinasi tercepat untuk clear dungeon.”
“Kau pikir ini Desa Pemula?” Denghua Ye berteriak.
“Dungeon apapun, tentu full DPS yang tercepat.”
“Ucapanmu benar, tapi masalahnya, bisakah full DPS bertahan sampai selesai?” Lan He berkata.
“Tentu bisa, tapi aku ingin memegang komando.”
“…” Lan He ikut kena getah. Setelah menendang dua orang, orang ini malah merebut hak komandonya.
“Baik!” Denghua Ye tiba-tiba berteriak: “Aku ingin lihat sehebat apa kamu, Xizhou, keluar dari tim dan panggil orang.” Setelah berkata demikian, Denghua Ye sudah keluar dari tim. Xizhou masih bimbang, sementara Leiming Dianguang berteriak: “Hei, kalian keluar tim, mati tidak ada penalty ya!”
“Dasar kau!” Denghua Ye menghina Leiming Dianguang sambil mendesak Xizhou: “Xizhou cepat keluar, aku sudah memanggil orang.”
