"Cepat, serang!!" Lan He berteriak. Bagian tersulit gelombang tunggal yaitu menarik monster ternyata berhasil dilakukan orang non-profesional ini. Tapi membasmi sekumpulan monster sekaligus tetap tidak mudah, mustahil bisa dihabisi hanya dengan dua mantra dari dua penyihir.
"Lei Ming Dianshan dan Yun Gui tidak berani lengah, satu menggunakan Serangan Api yang Dahsyat, yang lain menggunakan Badai Salju.
Dua mantra ini berasal dari dua elemen berbeda. Meskipun setingkat, efeknya berbeda. Ahli sihir api fokus pada daya ledak. Begitu Serangan Api dilepaskan, lingkaran sihir api menyala di bawah kaki Goblin, "Bum!" suara letusan, nyala api menjulang setinggi lebih dari tiga meter.
Goblin-goblin terhempas, tiba-tiba terangkat ke udara, menjerit-jerit dan berguling-guling dalam hempasan api. Tapi skill ini bukan kembang api, semburan api hanya bertahan satu detik. Goblin-goblin mulai jatuh ke tanah ketika Badai Salju Yun Gui sudah "bluk-bluk" turun dengan deras, hujan es bercampur salju sebesar bakpao, menghujam tanpa ampun ke tubuh Goblin.
Serangan Api hanya satu kali, sedangkan Badai Salju bertahan empat detik, rata-rata satu kali per detik. Total kerusakan Badai Salju lebih tinggi, tapi damage instan jelas Serangan Api lebih dahsyat. Inilah ciri khas elemen es dan api.
"Xiu Lu Lu!" Ye Xiu berteriak. Zhi Yue Qingcheng yang sudah siap segera melemparkan "Xiu Lu Lu" tepat ke pusat kerumunan monster.
"Shululu" ini adalah benda seperti boneka kain, memiliki efek provokasi terhadap monster dalam radius 2 meter, memaksa monster memindahkan agresi ke dirinya. Tentu saja ini tidak tanpa syarat, pertama level Shululu tidak boleh lebih rendah dari monster, kedua Shululu biasa tidak efektif terhadap elite, BOSS, atau lord, harus menggunakan skill pasif lain kelas Warlock "Shululu Improvement" untuk mengatasinya. Saat ini level Zhiyue Qingcheng belum cukup untuk mempelajari "Shululu Improvement", tapi level "Shululu"-nya sudah sesuai level, jadi saat dilempar, semua Goblin langsung berlari ke arah "Shululu".
"Hanya tahan sebentar!" teriak Zhiyue Qingcheng setelah melempar. Efek Shululu memang bertahan lama sampai 20 detik, tapi masalahnya boneka kecil ini punya HP sedikit. Monster yang terprovokasi tentu akan menyerangnya. Dengan gerombolan Goblin sebanyak ini, Shululu akan hancur dalam sekejap.
Flame Blast dari Leiming Dianguang dan Blizzard dari Yun Gui juga memiliki cooldown, masing-masing 6 detik dan 8 detik. Saat ini mereka sedang membabi buta melempar skill serangan tunggal kecil, jelas kewalahan menghadapi gerombolan Goblin sebanyak ini.
"Cukup!" Ye Xiu berkata sambil menggerakkan Jun Mo Xiao menyerang. Efek Xiu Lulu membuat para Goblin bergerak lebih teratur. Unit jarak dekat mengerumuni Xiu Lulu, sementara unit jarak jauh mulai menyerangnya. Xiu Lulu hancur berkeping-keping hanya dalam satu detik. Namun Jun Mo Xiao sudah menyusup ke tengah kerumunan, tombaknya menghilang digantikan dua tongkat oriental di kedua tangannya. Ia menangkap seekor Goblin dan melemparkannya dengan gerakan suplex.
Gelombang kejut dari suplex menyebar, menjatuhkan para Goblin secara berbaris.
"Swordsman siapkan Silver Light Falling Blade! Lepaskan saat mereka bangun," teriak Ye Xiu.
Lan He yang belum sempat bertindak sebelumnya terkejut sejenak, lalu segera menyambar pedang cahaya Yan Ri dan maju.
Saat semua Goblin mulai bangun serentak, Lan He melompat tinggi ke udara. Dengan pedang terhunus di kedua tangan, ia menyambar seperti meteor ke pusat kerumunan monster.
Skill Swordsman: Silver Light Falling Blade.
Silver Light Falling Blade memiliki kekuatan dan jangkauan gelombang kejut yang bertambah seiring ketinggian lompatan. Tak heran Lan He termasuk lima pendekar terkuat Blue Brook Guild. Setelah memahami maksud instruksi Ye Xiu, ia mengeksekusi skill ini dengan sempurna. Gelombang kejutnya kembali membuat para monster yang baru saja bangun terjatuh berbaris.
Skill area berturut-turut, tidak mengejar damage tinggi, hanya ingin membuat monster kecil yang terkumpul terus terjatuh tak bisa bangkit menyerang. Tapi meskipun Backdrop dan Silver Light Blade memiliki cooldown, mustahil mengontrol medan sepenuhnya hanya dengan dua skill ini bergantian. Cooldown Chibi Ruru bahkan lebih lama, 30 detik, tidak bisa diandalkan dalam waktu singkat.
"Apakah dia punya skill area dari kelas lain?" Pikiran Lan He sambil mengingat-ingat skill sebelum job change semua kelas yang mirip Backdrop atau Silver Light Blade. Tiba-tiba terdengar perintah selanjutnya: "Shadow Cloak."
"Oh iya!" Lan He tersadar, melihat Zhiyue Qingcheng melangkah maju dan mengayunkan tangannya, jubah ungu-hitam terbang dari lengannya menyapu banyak Goblin di sekitarnya. Jubah itu mengerut, Goblin-Goblin menjerit tergulung menjadi bola dan jatuh bersamaan.
"Sepertinya cooldown-nya cukup sekarang." Lan He menghitung waktu cooldown beberapa skill, tiba-tiba mendengar perintah berikut: "Flame Impact."
Leiming Dianguang Flame Impact cooldown-nya benar-benar sudah selesai, langsung digunakan setelah membaca cast time. Saat Goblin-Goblin mulai bangkit lagi, pilar api menyambar.
Goblin-Goblin terpelanting berputar di udara, saat mendarat lagi dua detik telah berlalu. Baru sekarang Lan He sadar, bahkan ini pun dihitung sebagai skill kontrol medan.
"Ahli, benar-benar ahli! Dia bahkan bisa menggunakan karakteristik skill yang bukan untuk kontrol area, menciptakan efek kontrol area, menyelesaikan dungeon level sama dengan taktik satu gelombang, sungguh luar biasa!"
Lan He paham, pada titik ini selama tidak ada yang melakukan kesalahan operasi, taktik satu gelombang ini sudah bisa dianggap berhasil.
Lan He mengerti, begitu juga anggota tim lainnya? Dengan perasaan takjudi, di bawah komando Ye Xiu mereka menggunakan skill satu per satu. Goblin-goblin itu terus bergumul antara bangun dan terjatuh. Saat berbagai item berserakan di tanah, keempatnya baru tersadar: 20 lebih goblin benar-benar berhasil dikalahkan dengan taktik satu gelombang secara ajaib.
"Cepat lanjutkan." Tapi lawan bicaranya seolah tak menganggap ini istimewa, berteriak lalu langsung melanjutkan perjalanan.
Keempat anggota tim Lan He segera mengikuti. Mereka hanya melirik barang-barang di tanah dan karena tak ada yang berharga, langsung mengabaikannya. Saat mengejar rekor clear dungeon, mana ada waktu untuk membuang-buang waktu?
Tiba-tiba Denghua Ye dari luar dungeon mengirim pesan: "Gimana? Masih hidup?"
"Dewa, dia benar-benar TMD dewa!!" Balas Lan He.
"Apa maksudmu?"
"Satu gelombang! Satu gelombang!"
"Satu kepala lo! Ngomong apasih?" Denghua Ye bingung.
"Kami sedang menggunakan taktik satu gelombang di dungeon!" Kata Lan He.
"Bercanda ya?" Denghua Ye tidak percaya.
"Tunggu saja kami 'naik TV', wkwkwk!" Pemain Glory biasa menyebut pengumuman sistem sebagai "naik TV".
“Deng Hua Ye menutup jendela pesan dengan bengong, Xi Zhou di samping bertanya: 'Bagaimana?'”
“Mereka... sedang push monster dengan satu gelombang.” kata Deng Hua Ye.
“Satu gelombang?” Xi Zhou juga tertegun.
