“Ha ha ha ha...” Tian Qi dan yang lain tertawa terbahak-bahak. Sebelumnya mereka menganggap teriakan Chen Yu "Shen" agak konyol, namun tawa mereka sekarang sudah mencapai level yang bisa disalahartikan sebagai gangguan jiwa.
Banyak pemain di luar dungeon yang mendengar tawa keras memalingkan sudut pandang mereka, lalu melihat seseorang bernama Ye Weiyang sedang membanjiri channel saat ini dengan lebih dari dua puluh emoji kartun wajah hitam legam seperti baru kena ledakan.
“Ada apa ini?” Para pemain saling bertanya, tapi tak ada yang tahu. Akhirnya mereka dengan hati-hati menggeser karakter mereka mendekat, berusaha menyadap percakapan.
Lalu terdengar suara Ye Weiyang yang sebelumnya sempat spam chat dengan semangat, sepertinya sedang berbicara sambil menggigit gigi: "Kalau begitu, kombinasi kelas apa yang kamu butuhkan?"
"Tiga Elementalist api dengan serangan sihir di atas 430, satu Witch dengan level 22 ke atas yang sudah meningkatkan Chulu Chulu sesuai level dan bisa menggunakan Shadow Cloak. Skill harus bagus, operasi stabil, toleransi kesalahan nol." Ye Xiu berkata.
Ye Weiyang tertegun. Membawa tiga Elementalist, ini adalah tim dengan DPS yang ekstrim. Elementalist defense rendah dan HP tipis, Witch hanya memakai armor kulit yang sedikit lebih kuat. Seluruh tim sangat ekstrim dalam serangan tapi lemah pertahanan, sekali terjadi OT bisa hancur seluruhnya. Benar-benar tim dengan toleransi kesalahan nol. Artinya sama sekali tidak boleh ada kesalahan sekalipun.
Menghadapi persyaratan seketat ini, Ye Weiyang tidak terlalu terkejut. Karena rekor yang terpampang sekarang adalah: 20 menit 24 detik 11.
Rekor sehebat ini, untuk memecahkannya pasti membutuhkan cara yang sangat ekstrim. Tim yang melakukan kesalahan akan membuang banyak waktu hanya untuk recovery, tim seperti ini jelas tidak akan bisa menembus rekor.
"Tim seperti ini, mungkin belum bisa dikumpulkan untuk saat ini." Kata Ye Weiyang. Sebenarnya bukan hanya sekarang, dalam waktu dekat pun mereka tidak akan bisa mengumpulkan. Dan bukan hanya Dominant Hero, semua guild saat ini pasti tidak memiliki tiga Elementalist api dengan serangan sihir di atas 430.
430 serangan sihir berarti senjata harus Tongkat Ungu level 20. Tongkat Ungu tidak mudah didapat? Meski dapat, belum tentu cocok untuk elemen api. Saat ini Domineering Ambition hanya punya 3 pemain Elemental Mage dengan senjata ungu, sayangnya tidak ada yang spesialisasi api.
"Tidak masalah, hubungi saja kalau sudah bisa dikumpulkan," kata Ye Xiu.
"Ada pilihan lain selain ini?" tanya Ye Weiyang.
"Kalau level 25..." kata Ye Xiu.
Level 25 adalah fase baru dengan peralatan dan skill baru, semua pemain akan meningkat drastis. Rekor dungeon Hutan Embun Es (level 20-25) di semua server selalu dibuat ketika tim sudah mencapai level 25.
"Baik, mari berteman dulu!" kata Ye Weiyang.
"Ya." Ye Xiu dan Ye Weiyang saling menambahkan pertemanan.
Setelah lama bersikap formal, Ye Weiyang kembali ke sifat aslinya: "Sekarang kita tidak perlu buru-buru pecahkan rekor. Tim kami kurang satu orang, ikutlah main sekali!"
"Gila!" Tian Qi dan lainnya terkesima. Orang ini benar-benar tidak kenal malu seperti kecoa abadi.
"Boleh." Ye Xiu menyetujui, "Tapi tarifnya bisa lebih murah."
"Ini juga bayar? Apa kamu selalu memungut bayaran saat main dengan mereka?" tanya Ye Weiyang.
"Tidak ada tarif, tapi sistem distribusi barang menggunakan sistem kapten. Saya kaptennya." jawab Ye Xiu.
"Tidak masalah, kami juga pakai sistem begitu." Ye Weiyang menyetujui dengan cepat.
Tian Qi dan lainnya merasa sangat kesal mendengarnya! Memang tim mereka prioritas pembagian peralatan adalah Kak Expert, tapi mereka tahu Kak Expert orangnya baik, benar-benar tidak pernah merebut barang yang cocok untuk mereka. Bahkan di Spider Cave, senjata ungu pun dia relakan ke Midnight Moon yang pernah bermusuhan dengannya!
"Kamu lihat baik-baik, aku belum bertransisi pekerjaan, jadi semua peralatan aku butuhkan," kata Ye Xiu.
"Cuma beberapa peralatan biasa, ayo kita berangkat." Ye Weiyang terus mengirim undangan tim, tapi selalu ditolak sistem karena target masih dalam tim. Akhirnya Ye Xiu keluar dari tim dan memasukkan Jun Mo Xiao ke tim Ye Weiyang. Ini tim standar: 1 MT, 1 healer, 3 DPS. Setelah masuk, Ye Weiyang langsung menyerahkan posisi ketua tim ke Jun Mo Xiao.
"Kalau begitu ayo berangkat!" Ye Xiu mengarahkan Jun Mo Xiao masuk ke dungeon.
"Ayo!" Ye Weiyang memimpin tiga anggota lainnya mengikuti. Hasil ini cukup memuaskannya. Dia tidak buru-buru mengejar rekor, hanya ingin melihat kemampuan Jun Mo Xiao yang sebenarnya.
Di Frost Forest, salju bertebaran diam. Kelima orang berbaris rapi, tak ada yang bergerak atau bersuara.
Adegan diam ini bertahan sekitar setengah menit.
"Halo halo!" Ye Weiyang seolah sedang mengetes mikrofon.
"Loe 'halo' apa?" tanya Ye Xiu.
"Ada yang bicara? Aku tidak mendengar suara sama sekali," kata Ye Weiyang.
"Memang tidak ada yang bicara kan?" kata Ye Xiu.
"Tidak ada," tiga orang lainnya membenarkan.
"Kenapa tidak ada yang bicara?" kata Ye Weiyang.
“Kamu bertanya siapa?”
“Kamu dong!”
“Kenapa aku harus bicara?” Ye Xiu membalas bertanya.
“Komandan!” Ye Weiyang berkata.
“Aku yang komandan?”
“Uh.”
“Biaya komando.”
Lebih dari dua puluh emoji hitam legam memenuhi layar... Tiga orang lainnya limbung: "Bro, kamu keterlaluan ya?"
“Hehe.” Ye Xiu tertawa.
“Biaya komandonya berapa?” Ye Weiyang merasa hari ini bertemu lawan tangguh. Mau bagaimana lagi? Hari ini dialah yang harus merayu orang lain. Ye Weiyang kesal dalam hati.
“10 helai Bulu Serigala Putih!” Ye Xiu berkata.
“Bro, kamu keterlaluan!!” Empat orang serempak berseru. Bulu Serigala Putih bukan kuas, melainkan bahan langka yang di-drop secara acak oleh BOSS tersembunyi White Wolf di Hutan Embun Beku.
“Bisa saja tanpa komandoku!” Ye Xiu berkata.
Ye Weiyang mempertimbangkan matang-matang. Untuk memahami kualitas dan level seorang ahli sepenuhnya, mendengar arahan komandonya sangat penting. Akhirnya dia mengatupkan gigi: "Baik, tapi bayarnya nanti di luar, tidak kubawa sekarang."
“Apakah dia bisa dipercaya?” Ye Xiu bertanya pada tiga orang lainnya. Guild besar biasanya tidak ingkar janji, seperti kesepakatan lisan dengan Lan River yang tidak pernah diragukan Ye Xiu. Tapi sikap memelas Ye Weiyang ini sungguh keterlaluan, patut dipertanyakan.
“Bisa dipercaya, bisa!” Tiga orang itu buru-buru menjawab.
“Kalau begitu baiklah!” Ye Xiu setuju.
“Cepetan!” Ye Weiyang berkata.
“Baik. MT mulai, DPS serang, healer jaga MT.” Ye Xiu memimpin.
Empat orang terdiam, adegan statis kembali bertahan selama setengah menit.
"Selesai?" Ye Weiyang bertanya.
"Tentu."
"Ini namanya komando apa!" Ye Weiyang nyaris stres.
"Kalian semua ahli, harusnya tahu apa yang perlu dilakukan." Ye Xiu berkata.
Ye Weiyang mulai merasa tertipu. Jika strategi biasa seperti ini, tim mereka memang tidak perlu komando. Semua bisa berjalan otomatis. Tidak boleh! Harus sepadan dengan biaya komando 10 bulu serigala putih!
"Tidak bisa! Ini tidak dihitung!" Ye Weiyang berteriak, "Kamu harus memberi instruksi langkah demi langkah."
"Baiklah..." Ye Xiu berkata, "Ksatria, serang dua goblin di arah jam 10. Tiga skenario: 1) Keduanya jarak jauh - dekati secepatnya, gunakan Palu Phoenix Jatuh tepat sebelum serangan jarak jauh mengenai, lompati serangan dan kocok kedua monster, lalu serang jarak dekat, fokus bangun ancang-ancang pada salah satu. 2) Satu jarak jauh satu jarak dekat - gunakan Bintang Jatuh untuk hentikan serangan jarak jauh, saat jarak dekat mendekat, pukul mundur dengan Repulse, prioritaskan ancang-ancang pada monster jarak jauh. 3) Keduanya jarak dekat - mulai dengan Palu Phoenix Jatuh, pukul mundur satu, fokus bangun ancang-ancang pada yang tersisa. Paham?"
Sang ksatria menangis tersedu-sedu: Instruksi detail seperti mengajari anak kecil, apa aku terlihat bodoh?
