Ye Xiu mendengar teriakan "Lagi!" dari Tang Rou tanpa ragu, tangannya kokoh memegang mouse siap menghabisi gadis itu sekali lagi. Namun setelah teriakan itu, pertandingan tak kunjung dimulai. Saat berdiri dan melirik, matanya menangkap dompet kosong yang kempes di meja Tang Rou.
"Akhirnya habis?" Ye Xiu tersenyum.
Orang ini... rupanya berniat menguras habis uangnya sendiri baru berhenti! Tang Rou bangkit dengan geram: "Tunggu aku ambil uang."
"Sudahlah Tang MM..." Orang-orang sekitar yang mengenal Tang Rou mulai membujuknya.
“Xiao Tang……” Chen Guo juga segera datang menghalangi. Dengan semangat kompetitif gadis ini, Chen Guo sama sekali tidak meragukan bahwa dia akan terus kalah sampai bangkrut. Yang paling menyebalkan adalah Ye Xiu itu, menang pun tidak memberi kesempatan orang untuk turun tangan.
Tiba-tiba terdengar suara Ye Xiu di seberang: “Lupakan saja! Memamerkan keberanian buta seperti ini juga tidak ada artinya……”
Masih mengejek! Chen Guo marah, baru saja berbalik untuk berbicara ketika mendengar Ye Xiu melanjutkan: “Belajarlah baik-baik, setidaknya pahami di mana dan seberapa besar jarak antara kita. Glory bukan hanya soal skill operasional untuk menang, kesempatan bertarung denganku masih banyak.”
Chen Guo tertegun. Kali ini perkataannya masuk akal, akhirnya si brengsek ini bicara layaknya manusia. Tapi justru mengatakan sekarang, apakah Tang Rou yang sudah terbakar semangatnya masih bisa mendengarkan?
Langkah Tang Rou tiba-tiba berhenti. Dia berdiam diri di tempat. Suasana sekitar menjadi hening, seolah semua menanti hasil penting. Chen Guo tiba-tiba merasa ada gerakan di sampingnya, menoleh dan melihat Ye Xiu sedang memberikan kode mata dan isyarat tangan——ternyata si bajingan ini menyuruhnya mengambilkan uang!!
Chen Guo kesal! Tapi dia tahu uang yang sudah dikeluarkan Tang Rou mustahil dimasukkan kembali. Kali ini mengabaikan Ye Xiu, melambaikan tangan ke kerumunan penonton: “Apa yang dilihat? Sudah selesai, bubar semuanya.”
Para penonton melihat Tang Rou yang tampak sudah diam, tapi malah berkerumun ke arah Ye Xiu: “Hei teman, senjata apa itu yang kau pakai?”
Masalah ini pasti menjadi perhatian semua pemain Glory, pertanyaan ini membuat bahkan telinga Chen Guo langsung tegak. Di satu sisi ingin mendengar jawabannya, di sisi lain berusaha menenangkan Tang Rou, benar-benar sibuk luar biasa.
"Hehe, tidak ada apa-apa, cuma mainan buatan sendiri," kata Ye Xiu.
"Peralatan buatan sendiri??" Ada yang cepat tanggap, langsung memahami arti frasa "buatan sendiri" ini dan berteriak kaget.
Seketika keriuhan pecah. Peralatan buatan sendiri sama sekali bukan konten high-end yang bisa dijangkau pemain biasa. Glory yang telah beroperasi 10 tahun hanya mempublikasikan beberapa metode pembuatan peralatan buatan sendiri yang hasilnya paling banter setingkat equipment oranye. Equipment silver legendaris yang melebihi equipment oranye hanya terlihat di liga profesional. Mana mungkin klub-klub profesional membocorkan metode pembuatan equipment silver? Itu senjata andalan mereka di kompetisi liga profesional.
"Boleh lihat, Bro?" tanya seseorang di sebelah Ye Xiu.
"Boleh!" Ye Xiu tersenyum sambil menunjukkan Qianji San kepada para penonton.
Chen Guo memeluk bahu Tang Rou sambil berkata, "Ayo, ayo, naik ke atas istirahat," tapi lehernya tak kuasa menengok ingin melihat benda apa sebenarnya yang dipegang Jun Moxiao milik Ye Xiu. Melihat tingkahnya, Tang Rou tak bisa menahan tawa: "Kalau mau lihat ya lihat saja!"
Chen Guo menoleh setelah mendengar suara, melihat Tang Rou ternyata tidak sedang depresi atau bimbang, hatinya langsung lega. Tapi dia tetap memeluk Tang Rou sambil naik ke lantai atas, dengan nada galak berkata: "Hmph, nanti aku lihat lagi. Berani-beraninya tidak mau menunjukkan padaku, aku pecat dia."
Para penonton yang melihat atribut Qianji San langsung terkejut. Mereka semua paham kualitas barang, apalagi kebanyakan sedang main di server baru, jadi sangat familiar dengan senjata level rendah. Sekilas langsung tahu ini adalah senjata perak asli! Senjata perak legendaris yang melebihi senjata oranye.
"Keren banget ini, cara buatnya gimana?" seseorang spontan bertanya.
Ye Xiu hanya tersenyum tanpa bicara, sehingga tidak ada yang berani mengejar pertanyaan. Bahkan si penanya tadi merasa pertanyaannya kurang sopan. Peralatan buatan sendiri mana ada yang tidak dibuat dengan susah payah? Mana mungkin sembarangan menanyakan rahasia orang.
"Sayang sekali! Cuma level 5..."
"Kan server baru buka! Dengan material yang tersedia sekarang, masa bisa bikin yang level 70?"
"Bukan begitu? Katanya senjata buatan sendiri cuma tergantung material, tidak peduli level materialnya!"
"Ah, lu pinter ya? Kalau pinter bikin sendiri dong."
"Dengar-dengar sih, cuma dengar aja..."
Para pemain berdiskusi ramai, Ye Xiu hanya tersenyum mendengarkan tanpa ikut campur. Konten high-end seperti ini biasanya hanya dipahami setengah-setengah oleh pemain biasa. Tapi senjata perak legendaris buatan sendiri yang muncul di sekitar mereka sudah cukup jadi bahan perbincangan seru. Namun semua orang tetap menambahkan di akhir: Sayangnya cuma level 5.
Peralatan level 5, sekuat apapun tetap tidak bernilai. Semua orang paham prinsip ini. Meskipun pemain umumnya tahu bahwa senjata buatan sendiri bisa ditingkatkan melalui editor, proses peningkatannya sama sulitnya dengan pembuatan awal. Sedikit kesalahan bisa merusak senjata. Level 5... titik awalnya terlalu rendah, ruang peningkatan yang dibutuhkan terlalu besar. Pemain secara naluriah merasa lebih baik membuat yang level tinggi langsung daripada meningkatkan peralatan ini.
"Bro, pekerjaan Silver Weapon apa lagi yang bisa kamu buat?" Seorang pemain langsung menanyakan inti masalah. Dibandingkan satu Silver Weapon, pengrajin yang bisa membuatnya jelas lebih berharga.
"Nggak ada lagi. Yang ini aja cuma hasil coba-coba buang bahan tanpa rencana," kata Ye Xiu.
"Kalau bro bisa buat yang lain, bahannya aku sediain. Tentukan saja harganya!" Beberapa masih ngotot. Peralatan buatan sendiri! Biasanya terasa mustahil, sekarang malah ada di depan mata.
"Beneran nggak bisa. Kalau bisa, masa aku masih di sini?" jawab Ye Xiu.
Para pemain yang ngotot akhirnya diam. Benar, ahli pembuat senjata mandiri lebih berharga dari pemain pro biasa. Bisa mencetak uang diam-diam atau kerja di tim teknis klub profesional.
"Bro mau main dungeon bareng?" Seorang pemain mengajak Ye Xiu bermain, jelas dari sesama pemain Area 10.
"Kuota hari ini sudah habis," Ye Xiu tertawa.
"Kapan-kapan main bareng ya!"
"Oke."
"Sopan-sopan, basa-basi, pemain akhirnya perlahan-lahan bubar." Ye Xiu menghela nafas lega. Sejujurnya senjata buatan sendiri terlalu berharga, seharusnya dilindungi dengan semangat "harta tidak boleh dipamerkan". Di Glory tidak bisa melihat perlengkapan orang lain melalui sistem, masih relatif mudah disembunyikan.
Tapi masalahnya Qianji San terlalu unik, mana ada senjata bisa berubah bentuk seperti ini di game? Pemain yang punya sedikit pengetahuan pasti bisa menebak ini buatan tangan. Padahal inilah nilai dan ciri khas terbesar senjata ini, mustahil tidak digunakan dalam pertempuran nyata, jadi senjata ini sama sekali tidak bisa disimpan rahasia.
Ye Xiu mengeluh, baru saja menutup antarmuka perlengkapan, tiba-tiba Chen Guo menyergap dari lantai dua secepat kilat, langsung bertanya di belakangnya: "Senjata apa itu? Senjata apa?"
"Senjata buatan sendiri, lihat sendiri..." Ye Xiu dengan enggan membukanya lagi.
"Hmm..." Chen Guo sedang mengamati, di hatinya seperti pemain lain ada seratus ribu tanya, tapi dia tahu beberapa hal yang tidak pantas ditanya memang tidak boleh ditanyakan.
"Karena senjata ini, jadi kamu mau main sebagai Orang Bebas?" tanya Chen Guo.
"Pintar." Ye Xiu memuji.
"Kamu terlalu misterius." Chen Guo menyadari perlu menilai ulang Ye Xiu. Orang yang dieliminasi dari lingkaran pro ini ternyata lebih dalam dari yang dia bayangkan! Meskipun sebenarnya dia juga tidak tahu seberapa tinggi lingkaran pro itu...
"Apa aku pernah menyembunyikannya?" Ye Xiu malah balik bertanya.
