Setelah menunjukkan Qianji San kepada Chen Guo, Tang Rou juga sudah turun dari lantai atas. Ye Xiu dan Chen Guo sama-sama menatapnya, tak ada yang berbicara.
"Kenapa uangnya ditaruh sembarangan seperti ini?" Tang Rou berjalan ke posisi semula, merapikan uang yang tergeletak di meja dengan natural lalu menyerahkannya ke Ye Xiu.
Chen Guo menghela napas. Gadis ini memang serius, tak menganggap perkataannya sebagai angin lalu. Saat ini dia hanya berharap Ye Xiu segera menerima uang itu agar tak ada masalah baru.
Ternyata Ye Xiu tak mengecewakannya. Ia berdiri dan menerima uang tersebut. Ini sebenarnya yang diinginkan Chen Guo, tapi entah mengapa melihat tindakan Ye Xiu, tiba-tiba amarah tak jelas menyala di hatinya.
"Berani-beraninya kau menerimanya?" Chen Guo berkata.
"Kenapa harus malu?" Ye Xiu dan Tang Rou serentak bersuara.
Chen Guo kalah. Akhirnya dialah yang jadi pihak salah di kedua sisi.
"Uang ini akan kukembalikan suatu hari nanti," kata Tang Rou saat menyerahkan uang ke Ye Xiu.
"Bisa kujamin, ini jauh lebih sulit dari yang kau bayangkan." Ye Xiu tersenyum mengatakan kalimat itu, menerima uang dan memasukkannya ke saku, lalu keluar dari game dan pamit pada kedua wanita itu.
"Lihatlah, bukankah orang ini benar-benar bikin kesal?" Chen Guo menggigit gigi berkata pada Tang Rou.
"Santai saja, santai." Justru si objek penghinaan ini yang malah menenangkan Chen Guo yang tidak ada hubungannya.
“Kamu harus berlatih lebih giat, lalu berikan pelajaran keras pada orang ini, hancurkan kesombongannya.” Chen Guo berkata.
“Menurutmu seberapa besar perbedaan antara saya dan dia?” Tang Rou bertanya pada Chen Guo.
“Ini…” Chen Guo agak memerah muka. Meski Tang Rou masih pemula, tapi perkataan seperti ini hanya berani diucapkan Ye Xiu. Di mata Chen Guo, kemampuan Tang Rou sudah termasuk ahli. Tang Rou saja lebih hebat darinya, apalagi Ye Xiu. Keduanya berada di level yang jauh di atasnya, mana mungkin dia bisa menilai kedalaman kemampuan mereka? Apalagi menghitung selisih perbedaan di antara mereka. Jika saja dia bisa menilai level mereka, pasti dia tidak akan mengajak Ye Xiu dan Tang Rou PK dengan sikap coba-coba sembarangan.
“Aku benar-benar tidak bisa melihat perbedaannya.” Chen Guo terpaksa mengakui.
Tang Rou menunduk memandang avatar Zhu Yanxia yang masih belum keluar dari layar. Setelah lama terdiam, dia berkata: “Tampaknya dia benar. Aku bahkan tidak tahu di bagian mana dan seberapa besar perbedaannya denganku. Aku harus belajar secara menyeluruh.”
Dalam hati, Chen Guo sebenarnya sedang senang diam-diam. Akhirnya Tang Rou mulai tertarik pada Glory seperti yang diharapkannya. Tapi dia berusaha menutupi ekspresinya dan tetap berkata serius: “Kebetulan server baru dibuka dua hari lalu. Aku akan ambilkan kartu akun untukmu.”
“Oh.” Kepatuhan Tang Rou membuat Chen Guo sangat gembira. Sebagai pemilik warnet, tentu saja dia punya banyak kartu isi ulang Glory. Dengan cepat dia mengambil kartu akun baru lalu menemani Tang Rou membuat karakter baru.
"Buat nama, masuk ke game. Misi pemula di Desa Pemula adalah konten paling sederhana di seluruh game. Kalau di hari biasa, Tang Rou pasti akan meninggalkan hal semudah ini dalam setengah menit, tapi sekarang dia sangat serius. Bahkan panduan pemula yang menurut Chen Guo tidak perlu diperhatikan pun dibacanya dengan teliti. Akhirnya gadis ini mengarahkan keseriusannya ke Glory. Chen Guo merasa seperti telah mencapai hasil akhir, dan tak sabar mulai mendiskusikan masalah penting dengan Tang Rou."
"Kamu mau memainkan profesi apa?"
"Belum kepikiran!" kata Tang Rou.
"Tidak perlu terburu-buru memutuskan. Sebelum level 20, kamu bisa mempelajari semua skill dasar profesi. Coba saja semuanya, lihat profesi mana yang paling nyaman digunakan." kata Chen Guo.
"Jika tetap seperti ini tanpa melakukan perubahan level, itu sama seperti karakter Orang Bebas yang dimainkan Ye Xiu, ya?" tanya Tang Rou.
"Dia itu main sembarangan, jangan ditiru." Chen Guo kaget.
"Main sembarangan?" Tang Rou tidak paham.
"Setelah mencapai level 50, semua karakter harus menyelesaikan misi kebangkitan profesi untuk terus mendapatkan EXP dan naik level. Tapi Orang Bebas yang tidak bertransisi tidak punya misi kebangkitan, jadi tidak bisa naik level lagi di level 50. Dulu karena alasan inilah gaya bermain Orang Bebas menghilang." jelas Chen Guo.
"Tadi Ye Xiu bilang sekarang bisa ke Shen Zhi Lingyu di level 50 untuk terus meningkatkan level?" Tang Rou bertanya.
“Aduh, Shen Zhi Lingyu lho! Misi tantangan yang dulu kamu bantu kerjain aja susah banget, akun level 50 mana mungkin bisa nyelesaiin?” Chen Guo berkata.
“Lalu Ye Xiu dia...”
“Dia gila.” Chen Guo langsung memotong Tang Rou dengan kesal.
“Kalau dia bisa melakukan itu tapi aku tidak, bukannya itu membuktikan dia lebih kuat?” Tang Rou bertanya.
Chen Guo tertegun sejenak sebelum buru-buru menanggapi: “Kalau dia bisa, kamu juga harus coba! Semua orang bisa mulai misi tantangan Shen Zhi Lingyu sejak level 50, aturannya memang tidak membatasi.”
“Ada lagi!” Chen Guo melanjutkan, “Senjata Ye Xiu yang itu ingat? Itulah alasan dia memilih main karakter All-rounder. Ternyata dia punya senjata buatan sendiri, baru dua hari server dibuka! Nggak tahu dia dapetinnya gimana.” Ucap Chen Guo semakin penasaran. Ini termasuk dalam daftar 100.000 pertanyaan di hatinya yang malu untuk ditanyakan langsung.
“Senjata buatan sendiri? Yang katamu cuma dimainin pro player itu?” Tang Rou bertanya. Pertanyaan-pertanyaannya semakin memperjelas kalau dia benar-benar newbie di Glory.
“Iya. Itu senjatanya lumayan keren, walau cuma level 5 tapi benar-benar Silver Weapon yang melebihi Orange Weapon. Kayaknya dia punya cara untuk upgrade Silver Weapon ini terus, masa iya main All-rounder cuma buat Silver Weapon level 5.” Kata Chen Guo.
“Cara bikin Silver Weapon gimana?” Tang Rou penasaran.
“Sayang, itu levelnya terlalu tinggi, aku juga pengen tahu!” Jawab Chen Guo.
"Bagaimana kalau kamu juga main Gunner seperti aku! Kamu sudah pakai akunku berkali-kali, pasti lebih cepat mahir karena sudah familiar dengan kelas ini." Chen Guo tidak ingin membahas terlalu banyak tentang sistem peralatan buatan sendiri dengan Tang Rou. Ia khawatir deskripsi tentang kesulitan sistem ini akan memicu semangat kompetitif gadis itu ke arah yang salah. Sistem pembuatan peralatan memang terlalu kompleks, banyak yang mencoba tapi akhirnya gagal. Chen Guo tidak ingin Tang Rou menghabiskan energi berharga di bidang ini.
Gunner... Tang Rou tidak langsung menyetujui. Meski sebelumnya tidak tertarik dengan Glory, tapi setelah bermain beberapa kali, ia merasa kurang tertarik dengan kelas jarak jauh ini. Ia lebih menyukai tipe close-combat yang membutuhkan teknik lebih tinggi. Namun karena Chen Guo sangat menyukai Gunner, Tang Rou tidak ingin mengecewakannya. Tiba-tiba ia teringat kelas lain yang sering disebut Chen Guo: "Omong-omong, kelas paling kuat yang sering kamu sebut, yang ada sebutan 'dewa'-nya? Itu kelas apa?"
"Dewa Perang Yizhiyeqiu!" Chen Guo spontan menjawab, namun ekspresinya langsung muram setelah mengucapkannya.
