“Benar, itu dia, Dewa Perang itu kelas apa ya?” Meski Tang Rou bahkan tidak mengingat gelar "Yizhiyeqiu sang Dewa Perang", tapi karena sering disebut Chen Guo, akhirnya meninggalkan kesan samar di benaknya. Selain itu, yang lebih menonjol adalah artileri meriam "Muyu Chengfeng" - alasan langsung Chen Guo memainkan kelas meriam sekaligus idolanya yang paling sering disebut.
Tang Rou melirik ke arah Chen Guo, dan langsung menangkap ekspresi suram di wajahnya.
"Ada apa?" Tang Rou kaget. Sudah dua tahun mengenal Chen Guo, kemarahannya sudah biasa, tapi ekspresi sedih seperti ini baru pertama kali terlihat.
"Ye Qiu... pensiun," kata Chen Guo.
"Ye Qiu? Pemilik Yizhiyeqiu itu ya?" tanya Tang Rou.
"Iya."
"Lalu Yizhiyeqiu bagaimana?"
"Yizhiyeqiu tetap ada, tapi..."
Chen Guo kesulitan menjelaskan hubungan ini. Dalam liga profesional yang dingin, karakter dan pemain dipisahkan secara paksa. Bagi pemain Glory, ada yang mengagumi karakter kuat level pro, ada yang memuja keahlian pemain profesional. Gelar seperti Dewa Perang awalnya diperdebatkan - apakah untuk Yizhiyeqiu atau Ye Qiu yang mengendalikannya. Tapi perlahan, gelar-gelar seperti ini mulai melekat pada karakter.
Hanya karena karakter adalah benteng yang kokoh, sementara pemain adalah tentara yang silih berganti.
Pemain bisa pindah tim, performa pemain bisa menurun bahkan menjadi usang, pemain akhirnya akan pensiun, tetapi karakter tidak. Selama klub mau, karakter bisa terus dikuasai dan ditingkatkan. Semakin lama, <>Skill Points (SP) semakin banyak, perlengkapan semakin kuat. Saat ini, karakter-karakter yang mendominasi <>Glory hampir semuanya dibuat sejak server pertama, sudah ada hampir sepuluh tahun.
Operator mereka sudah berganti tak terhitung kali; tapi reputasi mereka tak pernah redup sejak pertama kali bersinar.
Bunga bisa mekar kembali, tapi masa muda tak akan terulang.
Karakter kuat akan menunjukkan kekuatannya selama dioperasikan oleh pemain handal; Tapi pemain? Di hadapan hukum alam, tak ada yang bisa mengalahkan sang pembunuh tak kenal ampun - waktu.
<>Ye Qiu dan <>Yizhiyeqiu adalah pengecualian langka. Kolaborasi karakter dan operator selama 10 tahun ini benar-benar tak ada duanya di liga. Saat karakter lain berganti operator, satu per satu pemain menghilang di balik layar, meninggalkan nama untuk karakter. <>Dewa Perang, justru selalu dibagi oleh <>Ye Qiu dan <>Yizhiyeqiu. Sejak julukan ini pertama kali bergema, <>Dewa Perang selalu menjadi milik mereka berdua.
Sayangnya, <>Yizhiyeqiu tetaplah karakter, sementara <>Ye Qiu tetaplah pemain. Pemain ditakdirkan pergi lebih dulu, meninggalkan nama untuk diwariskan selamanya oleh karakter.
"Saat peran lain sudah mengalami beberapa kali pergantian, Dewa Perang, ini baru pertama kalinya. Jadi banyak pemain yang akan merasa sedih dan menangis, ada Chen Guo yang mulai murung setiap kali menyebut Dewa Perang Yizhiyeqiu. Baginya, saat Ye Qiu pergi, gelar Dewa Perang tiba-tiba menjadi tidak lengkap. Sesuatu yang dulu dijadikan wadah banyak perasaan, tiba-tiba terkoyak seperti ini."
Tang Rou tidak bisa memahami kesedihan Chen Guo ini. Dia hanya bisa duduk diam di sampingnya menemani, memegang tangan Chen Guo tanpa mengucapkan sepatah kata.
Tapi bagaimanapun Chen Guo tetaplah Chen Guo. Kemarin dia sudah cukup meratapi kesedihannya, berlarut-larut dalam kesedihan bukanlah gayanya. Hanya sesaat murung, lalu semangatnya sudah berkobar lagi. Melihat Tang Rou dia berkata: "Kelas Dewa Perang adalah Battle Mage, bagaimana, apakah kamu ingin mencobanya?"
"Bagus! Siapa tahu suatu saat aku bisa menjadi pemilik Yizhiyeqiu itu, mungkin aku akan menjadi Dewa Perang yang baru?" kata Tang Rou.
"Ah! Target ini seribu kali lebih mulia daripada mengalahkan Ye Xiu! Xiao Tang, kamu harus berusaha keras untuk ini!" Chen Guo tertawa.
"Baik!" Tang Rou juga mengangguk sambil tersenyum.
"Kalau begitu sekarang aku akan jelaskan tentang kelas Battle Mage?" ujar Chen Guo.
"Ya," Tang Rou mengangguk.
"Battle Mage termasuk dalam kelas Mage, yang menggunakan sihir untuk memperkuat diri dalam pertarungan jarak dekat. Terdapat dua jenis penguasaan senjata: tongkat panjang atau tombak perang. Tongkat panjang umumnya memiliki kecepatan serangan 8, gerakan lebih cepat. Tombak perang biasanya memiliki kecepatan serangan 2, lebih lambat tapi daya serang tinggi dan jangkauan luas. Saya pribadi lebih suka tombak perang, lebih perkasa. Mana mungkin disebut Dewa Perang kalau tidak perkasa? Lihat saja Yizhiyeqiu juga menggunakan tombak perang, suatu kali..."
"Guoguo..." Tang Rou mengingatkan Chen Guo yang keluar topik.
"Oh..." Chen Guo membersihkan tenggorokannya, melanjutkan, "Ciri utama Battle Mage adalah Magic Chakra yang memperkuat atribut diri dan Kehendak Pejuang yang dipelajari saat bangkit. Terutama Kehendak Pejuang, ini sepenuhnya skill pasif yang meningkatkan kemampuan karakter berdasarkan teknik operator. Jika melihat Battle Mage semakin kuat dalam pertempuran, jangan heran. Yizhiyeqiu dijuluki Dewa Perang karena operasi Ye Qiu mampu..."
"Guoguo!" Tang Rou sudah putus asa.
"Baiklah, mari kita tonton video sambil saya jelaskan, ya?" kata Chen Guo.
"Uh-huh." Tang Rou mengangguk. Chen Guo bahkan tidak perlu mencari di internet, video Dewa Perang mana yang tidak dia miliki? Entah sudah berapa koleksinya, dia memutar satu video lalu mulai menjelaskan dengan semangat, yang perlahan berubah menjadi decakan kagum.
"Wah, lihat ini, lihat serangan ini..."
“Hahaha, 88 combo serangan belakang, kamu tahu ini bisa meningkatkan berapa banyak atribut semangat tempur?”
“Wahaha, dasar bodoh, dia malah nabrak sendiri.”
“Guoguo……” Tang Rou sudah ketiga kalinya merasa helpless.
“Bukankah seharusnya aku mulai belajar materi dasar dulu? Langsung menyuruhku mempelajari master Battle Mage tingkat tertinggi?” Tang Rou berkata lemas.
“Oh, begitu ya! Tunggu, aku cari dulu!”
Kedua gadis itu tenggelam dalam mempelajari Battle Mage, sampai seorang staff warnet datang memanggil mereka makan, tapi langsung diusir Chen Guo dengan geram.
Tiba-tiba suara yang selalu membuat Chen Guo segar kembali dua hari ini terdengar: “Lho, sedang belajar Battle Mage?”
Ye Xiu!
Chen Guo langsung menoleh: “Apa urusanmu?”
“Xiao Tang mau main Battle Mage?” Ye Xiu bertanya.
“En.” Tang Rou mengangguk.
“Ini bisa aku ajari!” kata Ye Xiu.
“Hmph, tidak usah.” Chen Guo menyeringai.
“Bos, kamu tahu tidak baru saja menolak apa?” Ye Xiu berkata serius.
“Cih.” Chen Guo malas menanggapi, lalu berkata ke Tang Rou: “Ini semua panduan Battle Mage karya Ye Qiu. Lihat, sudah kuurut dari dasar ke advanced, mulai atribut, skill, equipment, teknik pertempuran, pengalaman, trik, metode latihan, plus video pendukung dan highlight spektakuler.”
“En en.” Tang Rou mengangguk terus.
“Aduh, punya instruktur langsung nggak mau, malah maksa belajar sendiri ya?” Ye Xiu bergumam.
“Kamu minggir sana, instruksimu bisa nandingin satu per sepuluh ribu dari panduan ini?” Chen Guo berkata.
“Hah… Kalian jangan nyesel nanti!” Ye Xiu menghela napas.
“Brisik banget sih.” Chen Guo bahkan tidak menoleh. Namun Tang Rou menoleh ke arah Ye Xiu sambil tersenyum: “Kalau ada masalah, aku akan minta petunjukmu.”
“Hehe, kamu pasti akan segera dapat. Panduan yang kamu baca itu dari sembilan tahun lalu. Dalam sembilan tahun ini sudah ada penyesuaian sistem dan kemajuan teknik pemain. Meski panduan ini masih bisa dibaca, ada empat bagian yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang disebutkan di sana sama sekali tidak cocok untuk Battle Mage zaman sekarang.” Ye Xiu berkata.
