Perburuan pedagang Goblin awalnya ramai, tapi berakhir dengan tenang.
Pavilion Blue River dan Zhong Cao Tang melepaskan, guild-guild lain yang kompeten juga sadar situasi dan berhenti buang waktu. Sisa anggota-anggota kecil yang belum paham tetap gigih, akhirnya jadi output bantuan buat Dominant Hero. Saat sistem umumkan Dominant Hero berhasil First Kill pedagang Goblin, Pavilion Blue River dan Zhong Cao Tang sama sekali nggak bereaksi.
"Dapat menandai dengan nama guild, menunjukkan bahwa anggota First Kill tidak termasuk anggota di luar guild. Namun, Jun Moxiao baru keluar dari Pavilion Blue River kurang dari lima hari, jelas tidak mungkin bergabung dengan Dominant Hero. Jelas dia keluar dari tim sebelum BOSS jatuh, sehingga tidak muncul di daftar peringkat, menjaga kemurnian Dominant Hero."
"Mengenai hal ini, Lan He sangat meremehkan. Karena mereka semua tahu, Dominant Hero bisa mengalahkan Goblin Merchant, kontribusi Jun Moxiao sangat besar. Lan He yakin taktik menggunakan OT untuk mengontrol pergerakan BOSS sama sekali bukan hasil karya anggota Dominant Hero sendiri. Karena Pavilion Blue River mereka pun tidak mampu, maka sudah pasti Dominant Hero yang setara juga tidak bisa. Mereka sepenuhnya bergantung pada komando Jun Moxiao."
"Lan He sekarang sudah sepenuhnya yakin, kekuatan Jun Moxiao berada di level yang berbeda dengan mereka. Ini adalah master yang melebihi level pemain biasa. Orang sekuat ini, bagaimana bisa tidak terkenal? Ini akun alt milik master mana? Tentu saja Lan He tidak mengira Jun Moxiao adalah pemain baru. Kemampuan komando sehebat ini membutuhkan dasar permainan yang solid, mustahil pemain baru."
"Bro." Lan He membuka daftar teman dan dengan tenang mengirim pesan ke Jun Moxiao: "Kira-kira kapan bisa naik ke level 23?"
"Semua sangat mempermasalahkan hal ini ya!" Ye Xiu membalas.
"Lan He tidak mengalami kejutan, alasan yang menjadi perhatian semua orang cukup sederhana: level 23 baru bisa memasuki dungeon Burial Grounds. Mereka menunggu orang ini naik level lalu memintanya untuk menyegarkan rekor dungeon! Dominant Hero hari ini berhasil merebut Goblin Merchant dan mendapat keuntungan besar, pasti sudah sepenuhnya menyadari nilai ahli besar ini."
"Aku juga tidak bisa jelaskan, main saja dulu!" Ye Xiu membalas lagi.
"Dungeon Burial Grounds pasti harus cari kami ya!!!" Lan He berkata.
"Nanti lihat situasi lagi!" Ye Xiu tidak memberikan jawaban pasti.
Ekspresi wajah Lan He saat ini terlihat cukup memprihatinkan. Dia sudah memprediksi bahwa di Server 10, demi mengejar dan mempertahankan rekor, Jun Moxiao akan menjadi objek perebutan sengit antar guild besar. Dengan ketenangan dan rasionalitas Jun Moxiao yang telah dia saksikan, kemungkinan besar akan terjadi situasi "penawar tertinggi yang menang". Situasi seperti ini, dia sendiri tidak yakin bisa mengontrol!
Lan He berpikir sebentar, keluar dari game sementara. Setelah mengganti kartu baru, dia login ke akun utama Blue Bridge Spring Snow.
Di jam ini, pemain dari semua server termasuk Shen Zhi Lingyu sedang sibuk mengulang dungeon baru. Namun loginnya Blue Bridge Spring Snow tetap menarik perhatian luas guild. Ini adalah salah satu dari lima ahli terbaik guild, bukankah dia seharusnya sedang membuka lahan di Server 10? Kenapa tiba-tiba muncul lagi?
Orang pertama yang mengirim pesan ke Lan He adalah ketua Pavilion Blue River: Chun Yi Lao.
Pesannya sederhana: ???? , empat tanda tanya besar.
"Lagi sibuk?" tanya Lan He.
"Běn" artinya sedang dalam dungeon.
“Keluar bicara.” Lan He berkata.
“Buruan”
“Buruan tapi nggak buru-buru, cuma mau diskusi sama kamu.”
“=”
Pesan Chun Yi Lao selalu singkat padat. Tapi ini bukan karena dia pendiam, murni malas ngetik aja. Karakter ini jago banget main, dan sangat antusias dalam operasi. Daripada gerakin jari lebih banyak buat chat, dia lebih milih nge-spam gerakan ga jelas buat nge-boost kecepatan tangan.
Kasus paling legendaris waktu ada orang nge-spam World Channel nyindir Chun Yi Lao. Padahal dia online, tapi nggak ada yang liat dia respon. Buat seorang ketua guild besar, ini nggak wajar. Sekalipun dia emang malas debat, tapi sebagai ketua guild yang dihina terbuka di world chat, seluruh anggota guild merasa malu! Pas anggota guild protes, Chun Yi Lao bilang dia udah balas. Semua bingung. Akhirnya ada yang scroll ulang World Channel dan nemuin jawabannya.
Di tumpukan pesan World Channel, Chun Yi Lao cuma ngebales tiga karakter - dua diantaranya huruf latin: "SB minggir".
Seluruh guild langsung worship mati-matian! Sejak itu, "SB minggir" jadi mantra tiga suci Pavilion Blue River buat ngebales hujatan di chat, bertahan sampai sekarang.
Lan He kan udah kenal lama sama dia, udah terbiasa dengan gaya begitu. Nggak komentar langsung nungguin aja.
Lebih dari 10 menit kemudian, Chun Yi Lao kirim pesan: "Mana"
"Kota Xi Shan." Lan Yi balas.
Kota Xi Shan adalah salah satu kota besar di Shen Zhi Lingyu. Karena ada kata "Xi" di namanya, Pavilion Blue River memilihnya sebagai markas guild mereka.
Beberapa saat kemudian, Chun Yi Lao kembali. Keduanya bertemu, Chun Yi Lao langsung berbicara tanpa basa-basi: "Ada masalah apa?"
"Di Area 10 muncul seorang ahli top." Lan He menjawab.
"Sehebat apa?" Chun Yi Lao agak terkejut, hanya karena seorang ahli biasa, Lan Han ini sampai buru-buru kembali untuk melapor padanya.
“Aku tidak bisa melihat sebenarnya setinggi apa.” Lan He berkata.
“Kelas apa?”
“Belum beralih kelas.” Lan He berkata.
“Tidak beralih kelas?”
“Hmm, sudah belajar banyak skill dari berbagai kelas, seperti main Loner.” Lan He berkata.
Chun Yi Lao tertawa: “Kalau Loner di tahap awal memang tinggi, kelebihan skill-nya terlalu signifikan. Tapi setelahnya, tanpa skill mid-high level output mulai tertinggal, harus bawa terlalu banyak senjata, beban berat menunda kecepatan, yang lebih mematikan adalah sampai Level 50 sudah tidak bisa main. Siapa sekarang masih main Loner?”
“Awalnya aku juga berpikir begitu, tapi kekuatan orang ini bukan cuma di situ. Kelebihan skill di tahap awal harus diakui, tapi dia benar-benar kuat mulai dari operasional, teori, kepemimpinan tim, hingga koordinasi.” Lan He berkata.
“Di zaman sekarang ini, orang yang berani main sebagai Loner pastinya punya pengetahuan yang komprehensif. Tapi...” Chun Yi Lao semakin berbicara semakin merasa penjelasannya ini terlalu dipaksakan. Seorang dengan pengetahuan luas saja tidak mungkin membuat Lan He terkejut sampai segitu.
“Saat ini di Area 10, dia berhasil mendapatkan tiga First Kill di Desa Pemula. Di Hutan Embun Beku, berkat partisipasinya, rekor dungeon menjadi milik tim kami. Tapi di Goblin Merchant, First Kill malah direbut Dominant Hero. Untuk Blood Gunman First Kill... dia membawa sekumpulan pemain random menyambar dari bawah hidung tiga guild besar.” Lan He merasa pencapaian ini sudah cukup meyakinkan.
“Bermain bersama kita? Lalu membantu Dominant Hero? Terus merebut Blood Gunman dari tiga guild? Dia berpihak ke mana sebenarnya?” Chun Yilao bingung.
“Tidak berpihak ke manapun. Aku sudah coba merayu, dia sama sekali tidak tertarik. Menurutku, orang ini hanya ingin bekerja freelance, lalu meningkatkan nilai diri untuk mencari uang besar.” Lan He menjelaskan.
“Orang ini... agak aneh. Namanya siapa?”
“Jun Moxiao.”
“Jun Moxiao? Ada player top dengan nama itu di server ini?” Chun Yilao tampak bingung.
