Liu Hao yang sedang emosi tidak lagi menahan diri, menghajar habis-habisan Baozi Invasion di ronde ini.
“Tandingan yang bagus,” kata Baozi Invasion, “Sepertinya perkataanku sudah menyentuh jiwamu, jadi aku tidak perlu bicara panjang lebar.”
“Aku pergi!” Liu Hao langsung membuat karakter Li Henjian keluar dari Arena, takut keyboard barunya hari ini akan rusak lagi jika terus lanjut.
“Shen berhasil memecahkan rekor lagi! Selamat.” Liu Hao langsung mengirim pesan ke Jun Moxiao untuk mengorek informasi.
“Cuma iseng main.” Jawaban Ye Xiu sama seperti yang diberikan pada para Ketua guild.
“Iseng main saja bisa pecahkan rekor, hebat sekali.” Liu Hao memuji dengan setengah hati sambil terus mengumpat dalam hati.
“Hanya kebetulan, beberapa kali baru berhasil.” Kata Ye Xiu.
“Oh, masih ada slot kosong tidak?” Tanya Liu Hao.
“Maaf ya...” Jawab Ye Xiu.
“Kalau begitu aku log out dulu.” Liu Hao pergi sambil menggeretak gigi.
“Sampai jumpa.”
"Di sisi Ye Xiu, setelah memecahkan rekor pasti ada hadiah peralatan ungu level 25. Kali ini yang didapat adalah Rompi Kulit Ungu level 25. Dari lima orang, hanya Han Yanrou sebagai Battle Mage yang ahli armor kulit. Tian Qi dan yang lain secara natural memilih mengalah. Jun Moxiao sebagai Loner tidak punya keahlian armor khusus. Setelah menunjukkan sikap meremehkan pertahanan armor kulit, akhirnya rompi ini dipakaikan ke Han Yanrou."
"Kelas Loner cukup menyedihkan dalam hal armor. Karena tidak punya keahlian spesialisasi, mereka akan kehilangan efek bonus keahlian armor, cukup merugikan."
"Setelah membagi peralatan, kelimanya lanjut farming EXP di Hutan Embun Beku. Di tengah jalan, mereka melihat pesan dunia mengumumkan Serikat Bulan Sabit bertanggung jawab atas rekor penyelesaian Burial Grounds."
"Serikat Bulan Sabit? Sepertinya pernah dengar!" Ye Xiu bergumam pada kelima rekannya.
"Tidak tahu." Su Mucheng berkata.
"Tidak paham." Tang Rou menyahut.
"Guild kami..." Muka Tian Qi dan Yue Zhongmian memerah. Mereka langsung mengamuk di channel guild. Anggota guild ternyata tidak memberi kabar sebelumnya, melihat nama mereka tercantum di tim dungeon langsung membuat propaganda aneh. Serikat Bulan Sabit hanyalah guild pemain biasa, tidak seperti Pavilion Blue River yang didukung klub profesional. Kekuatan mereka jauh tertinggal dari guild besar. Untuk urusan rekor seperti ini, mustahil bisa dicapai dengan kemampuan sendiri.
“Ah, lagian kan ada nama kalian berdua, anggap saja candaan.” Pemain dari Serikat Bulan Sabit berkata sambil tersenyum kecut pada mereka.
“Iya betul. Ngomong-ngomong kalian kayaknya dekat dengan Jun Moxiao ini ya? Kapan dia bisa bantu guild kita ngejar rekor biar kita bisa pamer juga.” Channel guild riuh dengan candaan.
Iri! Ini benar-benar iri yang terang-terangan! Tian Qi dan Yue Zhongmian geram. Mereka yakin orang-orang ini cuma iri karena sering ikut Gao Shou Xiong muncul di Siaran dan masuk berbagai chart, sekarang malah dapat kesempatan lagi. Perilaku kekanak-kanakan ini bikin mereka bingung bagaimana menjelaskan ke Gao Shou Xiong. Di guild juga pada nggak dengar-dengar, malah terus ngespam dunia klaim rekor baru milik mereka.
Ye Xiu segera dapat pesan rahasia dari ketua guild. Serikat Bulan Sabit yang kecil itu bahkan tidak dikenal oleh Lan He dan Night Frost Pond, mereka cuma bertanya apa yang terjadi.
Ye Xiu menghela nafas, menjawab itu cuma candaan teman.
Dua ketua guild lega. Night Frost Pond memanfaatkan momentum ini untuk bertanya apakah Ye Xiu mau menerima pesanan dari kedua guild lalu memecahkan rekornya sendiri.
“Kayaknya kurang etis!” balas Ye Xiu. “Aku tidak bisa jamin orang lain nggak bisa pecahkan rekorku, tapi aku sendiri pasti nggak akan ulangi.”
“Berarti rekor yang sekarang ini nggak masuk hitungan ya?” tanya Night Frost Pond.
“Tentu saja tidak…” jawab Ye Xiu.
“Seberapa banyak rekor ini masih bisa ditingkatkan?” tanya Night Frost Pond.
“Kalau konfigurasi tim diperbaiki lagi... tiga menit!” jawab Ye Xiu.
Tiga menit! Night Frost Pond menghirup napas dalam-dalam. Jika rekor saat ini ditingkatkan tiga menit lagi, itu akan memecahkan rekor tertinggi di Server 10. Pencapaian seperti ini jelas di luar jangkauan pemain biasa. Dengan hasil seperti ini, selama guild lain tidak menyewa master level sejenis, rekor ini akan aman!
“Bagaimana jika kamu sudah mencapai level 27?” tanya Night Frost Pond.
“Peningkatan dari level 25 ke 27 sebenarnya tidak signifikan, tapi tetap ada sedikit. Mungkin bisa masuk di bawah 20 menit!” balas Ye Xiu.
“Eh, berapa banyak guild yang sudah menghubungimu?” Night Frost Pond mengajukan pertanyaan sensitif.
“Tidak banyak...” Ye Xiu melihat jendela chat di depannya. Selain Night Frost Pond, sebenarnya hanya ada Blue River dari Pavilion Blue River. Guild-guild besar lainnya belum menghubunginya, jelas karena persaingan rekor dungeon saat ini berada di level tinggi dan kacau, membuat guild-guild besar masuk ke mode menunggu dan mengamati.
Situasi seperti ini bukan yang diharapkan Ye Xiu. Dia sangat paham akar masalahnya: dia kehilangan kendali atas rekor tertinggi dungeon.
Persaingan rekor Hutan Embun Beku dalam jangka pendek memberinya keuntungan dua kali. Tapi pada akhirnya, rekor tetap jatuh ke tangan Dinasti Jia. Meski Ye Xiu terlihat acuh tak acuh, di dalam hati dia tahu ini adalah pukulan berat.
Adanya fenomena inilah yang membuat banyak guild memilih untuk menunggu dan melihat. Karena dari sini terlihat bahwa Jun Moxiao bukanlah jaminan mutlak untuk rekor dungeon. Meskipun rekornya jauh melampaui level rata-rata, selalu ada yang lebih hebat di Area 10 yang bisa memecahkan rekor miliknya. Jika keadaan ini terus berlanjut, tentu tidak akan ada lagi yang mencari jasanya untuk memecahkan rekor.
Saat ini hanya Pavilion Blue River dan Dominant Hero yang masih menghubunginya, karena kedua guild ini pernah berkolaborasi langsung dengannya dan menyaksikan sendiri kemampuannya, sehingga masih memiliki keyakinan. Namun rekor Hutan Embun Beku mungkin telah meninggalkan bayang-bayang keraguan di hati mereka. Kompetisi di Burial Grounds berikutnya akan menjadi batu ujian. Jika kali ini rekornya kembali terpecahkan tapi tidak memegang rekor tertinggi, meski tetap mendapat bayaran, mungkin dua guild ini pun enggan memakai jasanya lagi untuk dungeon berikutnya.
Meningkatkan rekor Hutan Embun Beku saat ini akan menjadi serangan balik yang efektif, tapi rekor yang ada membuat Ye Xiu pun merasa sulit. Seperti perumpamaannya dulu, ini hanyalah dungeon level rendah. Baik timnya maupun tim Liu Hao, level mereka jauh melebihi dungeon ini. Jadi tidak ada keunggulan teknis/taktik di sini. Ketika Liu Hao mengerahkan seluruh kemampuannya, komposisi job yang lebih sesuai dari timnya berhasil menciptakan rekor yang membuat Ye Xiu pun mengakui keunggulan mereka.
"Dia tidak memiliki banyak pilihan anggota dan akun untuk membentuk tim terbaik, sementara Dinasti Jia selalu bisa menyediakan kombinasi yang dibutuhkan. Sebagai atlet profesional, selain kelas yang paling dikuasai, pasti juga memahami semua kelas lainnya. Mengganti kelas meski tidak bisa mengeluarkan kekuatan sehebat kelas utama, tapi seperti kata sebelumnya, ini hanya dungeon level rendah. Atlet profesional bahkan tidak perlu mengeluarkan 100% kemampuan..."
Ye Xiu sambil memikirkan ini, memulai perjalanan dungeon Hutan Embun Beku bersama empat anggota lainnya. Selama proses tidak hanya membasmi monster, tapi juga mengamati dungeon dengan detail, mencari cara untuk terobosan. Hasilnya setelah empat kali menjalankan, belum ada ide. Su Mucheng langsung log out setelah dungeon, sementara Tang Rou dan lainnya melanjutkan grinding level. Ye Xiu justru tidak ikut, malah keluar dari game.
"Kenapa tidak main lagi?" Tang Rou bangun meregangkan badan, berjalan ke depan kasir dan menyapa Ye Xiu.
"Oh, aku sedang mempelajari dungeon berikutnya," kata Ye Xiu.
"Dungeon berikutnya?"
"Burial Grounds!" Ye Xiu sedang mengumpulkan banyak data tentang dungeon ini di internet.
"Bagaimana dengan Hutan Es?" Sebenarnya Tang Rou cukup kesal karena rekor Hutan Es mereka diambil alih lagi.
"Itu... kecuali kita meningkatkan peralatan, mungkin sulit untuk terobosan." Ye Xiu berkata. Empat kali menjalankan tadi tidak ada ide, sementara untuk Burial Grounds dia masih punya harapan.
"Tang Rou diam seribu bahasa. Meski tidak terima, dia tahu dirinya tidak punya hak bicara di sini, penilaiannya di bidang ini kalah jauh dari Ye Xiu!"
"Apa masalahnya dengan cara bermain di Burial Grounds sekarang?" Tang Rou berusaha belajar.
"Masalahnya sih tidak ada... Tapi, target kita adalah mencetak rekor yang tidak bisa ditembus orang lain!" kata Ye Xiu.
"Hmm, bagus itu!" Tang Rou menyukai target seperti itu.
Tang Rou kembali bermain, sementara Ye Xiu melanjutkan pencarian data.
"Pasti ada taktik baru..." Hati Ye Xiu berdebar setelah melihat banyak data. Bukan karena menemukan sesuatu, tapi karena menyadari data-data ini sudah sangat ketinggalan zaman. Jelas, karena ini adalah dungeon level rendah, selain pemain pioneer awal yang pernah meneliti, pemain berikutnya hanya mengikuti strategi awal dengan sedikit modifikasi detail. Bagaimanapun, dungeon rendah di level yang cepat terlampaui ini tidak punya nilai riset besar.
Dengan menelaah data, menganalisis statistik, dan menggabungkan ingatan saat main dungeon beberapa hari ini, perlahan sebuah rencana mulai terbentuk di benak Ye Xiu.
"Bagus, besok bisa dicoba." Ye Xiu menyusun ulang pikirannya, bahkan mencatat beberapa poin penting sebelum akhirnya mengangguk. Saat masuk kembali ke game, pesan dari Tang Rou langsung muncul: "Gimana?"
"Ada sedikit ide, besok kita coba di dungeon."
"Oke."
Keduanya masing-masing mengerjakan misi dan naik level, malam itu berlalu tanpa percakapan lebih lanjut.
Keesokan harinya, di Klub Jia Shi, Liu Hao sejak pagi sudah menerima telepon dari Chen Yehui.
"Kapten Liu, Ye Qiu telah memecahkan rekor Burial Grounds," kata Chen Yehui.
"Aku tahu, aku ada di sana semalam!" jawab Liu Hao.
"Oh... semalam aku ada urusan jadi tidak hadir. Baru tahu sekarang, tapi menurutku hasilnya sepertinya tidak istimewa?" kata Chen Yehui.
"Hmm, kemampuannya pasti jauh lebih dari ini. Jadi kita tidak perlu buru-buru bertindak," kata Liu Hao.
"Ngomong-ngomong, dari kabar yang didapat dari Dominant Hero dan Pavilion Blue River, Ye Qiu membantu mereka memecahkan rekor dungeon dengan imbalan," kata Chen Yehui.
"Imbalan? Hahaha, rupanya dia jual pertunjukan! Shen Ye sekarang hidup susah ya? Berapa harga satu kali dungeon? Aku bisa beli dia jadi kuli!" Liu Hao tertawa gembira.
"Eh, bukan uang. Dia meminta beberapa bahan langka," kata Chen Yehui.
"Bahan langka!!" Liu Hao tiba-tiba tersadar akan sesuatu.
