Keempat monster langsung mengejar Jun Moxiao. Sesaat kemudian, mereka sudah berdesakan dalam formasi rapat.
Sebenarnya bukan berdesakan, melainkan mereka yang datang dari empat penjuru menuju target yang sama, kebetulan bertemu di titik ini.
Meski Tang Rou dan Baozi Invasion punya skill, pengalaman dan sense bermain Glory mereka masih seperti pemula yang tak bereaksi atas fenomena ini. Namun Su Mucheng dan Liu Hao langsung menangkap keanehannya.
Ini adalah teknik mengumpulkan monster sempurna hanya dengan manuver posisi gerak.
Gerakan ini menghitung posisi monster, kecepatan gerak, rute pengejaran, dan pilihan perubahan arah. Kemudian mengontrol pergerakan karakter untuk membuat monster menuju posisi yang diinginkan dalam sekejap.
Teknik yang memperhatikan detail sampai level ekstrim!
Hanya saja, teknik pengelompokan monster ini memang sempurna, tapi dengan hanya mengelompokkan seperti ini, apakah pembunuhan keempat monster kecil ini bisa ditingkatkan? Jika semua menyerbu sekaligus dan memaksa menyerang empat monster kecil secara terpisah, pengelompokan paksa juga bisa selesai dalam sekejap, dan output bisa lebih cepat selangkah.
Su Mucheng dan Liu Hao saat ini sama-sama memiliki keraguan yang sama di hati.
Jun Moxiao sudah mulai bertindak.
Klon bayangan!
Tubuh palsu Jun Moxiao tetap di tempat, sementara tubuh aslinya sudah berkedip ke sisi lain, tapi monster kecil tetap bergerak ke arah semula. Untuk skill Klon bayangan, pemain bisa menilai berdasarkan EXP, tapi monster kecil tidak bisa. Skill ini 100% menipu monster kecil. Keempat monster kecil terus menerjang tubuh palsu.
Telapak Bunga Rontok!
Jun Moxiao yang berpindah ke samping segera mendorong telapak tangan, keempat monster kecil saling bertabrakan dan terlempar. Salah satu lemparannya kurang kuat, hampir jatuh di tempat, tapi Jun Moxiao sudah menusuk dengan tombak, mengangkat monster kecil ke udara, lalu menusuk dengan Longya, membuat monster ini terlempar lebih jauh dari yang lain.
Keempat monster kecil terbentur ke dinding batu di samping. Dungeon biasanya ruang tertutup, entah gunung, pohon, tebing atau tembok, intinya ada hambatan yang mengarahkan pemain ke jalur tetap, tidak bisa mengelilingi monster seenaknya.
Empat monster kecil menabrak dinding, Jun Moxiao melesat ke atas. Baozi Invasion berteriak hendak membantu, tapi Ye Xiu berseru: "Lihat dulu."
“Baozi Invasion segera berhenti, berputar di tempat, lalu berkata ke arah Lihen Jian: "Jangan bergerak! Perhatikan baik-baik."
Liu Hao kali ini sudah lebih bijak, sama sekali tidak menanggapi ucapan Baozi Invasion.
Jun Moxiao maju, menghadapi 4 monster sendirian namun dengan mudah menguasai situasi. Ternyata di sisi dinding batu ada celah sempit. Sebelumnya, Jun Moxiao telah meledakkan satu monster ke dalam celah dengan skill Fallen Flower, kemudian menusuk monster lain masuk dengan Longya. Saat maju sekarang, dengan beberapa gerakan operasional, semua monster terjebak di dalam. Meski terlihat 1 lawan 4, sebenarnya ini 1 lawan 1.
"Ini... bisa dianggap teknik yang bagus untuk solo dungeon. Apakah membantu dalam memecahkan rekor?" Liu Hao bingung, sangat bingung, tapi tetap diam sambil mengamati.
Satu monster kecil tumbang, monster kedua keluar dari celah. Beberapa saat kemudian terbunuh, tumbang. Monster ketiga keluar, terbunuh, tumbang. Lalu... tidak ada lagi!
Empat pemain selain Ye Xiu membelalakkan mata di depan layar. Mereka melihat monster zombie keempat terjepit di celah batu, meski mencakar-cakar tapi tak bisa keluar.
Yang menghalanginya adalah pecahan tulang dari tiga monster tengkorak kecil sebelumnya. Setelah monster tengkorak di Burial Grounds terbunuh, mereka akan langsung hancur menjadi tumpukan tulang yang membeku di tanah seperti bekas luka. Ketiga monster tengkorak kecil ini dibunuh oleh Jun Moxiao secara bertumpukan di tepi celah batu, tiga tumpukan tulang yang tersusun ini meski tidak terlalu tinggi, tetap membuat monster zombie kikuk terjebak berputar-putar di tempat.
Sial! Ini juga bisa ya!!! Liu Hao tertegun. Dengan cara ini, dari empat monster di awal, satu tidak perlu dibunuh sehingga pasti bisa menghemat beberapa detik.
Tapi untuk mencapai level ini, operasionalnya jadi lebih rumit. Apakah waktu yang dihemat dari tidak membunuh satu monster akan terbuang di sini? Saat Liu Hao masih bingung, Ye Xiu berkata: "Inilah yang harus dicapai. Tapi sebagai tim pemburu rekor, kita harus menggunakan kerja sama untuk menyelesaikan operasional ini dalam waktu tersingkat. Perkiraan kasar saya, jika koordinasi lancar di sini kita bisa 10 detik lebih cepat dari tim biasa."
10 detik, terdengar sepele. Tapi dalam keseluruhan dungeon, jika ada enam bagian seperti ini, itu artinya keunggulan 1 menit.
1 menit - tanpa trik seperti ini, sulit membayangkan cara mengejar ketertinggalan di bagian lain. Kecuali dengan meningkatkan output menggunakan peralatan lebih baik, hampir tidak ada cara lain.
Dingin merayap di hati Liu Hao. Ia yakin trik serupa pasti tidak hanya ada di bagian awal dungeon ini.
Seperti yang diduga, selanjutnya, operasional sepele yang serupa atau berbeda namun sangat menekankan detail, tetapi pada akhirnya semua bisa menghindari monster kecil yang seharusnya tidak bisa dihindari dengan taktik biasa.
Dengan taktik original, jika bermain tanpa kesalahan sepanjang jalan, total monster kecil yang bisa dihindari adalah 12 ekor.
Dengan taktik baru, jika bermain tanpa kesalahan sepanjang jalan, total monster kecil yang bisa dihindari adalah 21 ekor.
Masih menggunakan perhitungan 10 detik per ekor, ini berarti keunggulan waktu mencapai satu setengah menit penuh.
Sementara Liu Hao terkagum-kagum dalam hati, dia juga diam-diam merasa bangga. Meski taktik baru ini lebih unggul, sekarang semuanya sudah terpantau olehnya. Bagi pro player levelnya, tidak perlu menghafal semua detail, cukup memahami konsep dasarnya lalu merekonstruksinya dengan skill teknis. Tapi sekarang bahkan tidak perlu repot-repol memikirkan itu, karena setelah run pertama ini, tiga run dungeon berikutnya akan mulai berlatih koordinasi tim, dan Liu Hao adalah salah satu dari lima anggota...
"Han Yanrou, kamu yang tangani Falling Blossoms, lewat sini, benar..."
"Baozi atur posisi! Gunakan Bata untuk pukul pusing yang itu dulu."
"Dorong dengan Anti-Tank Cannon!!"
"Sambung dengan Cross Slash, lalu Charging Rush."
"Skill Li Henjian cukup bagus!" Ye Xiu memberikan pujian pada newbie ini.
"Ah tidak, Shen nanti ajak aku saat mencatat rekor ya!!" Liu Hao bersemangat meminta.
"Oh? Kamu punya guild?" tanya Ye Xiu.
"Tidak."
"Nanti mungkin perlu bergabung sementara ke guild, ada masalah?" tanya Ye Xiu.
“Oh, jadi kerja paruh waktu untuk guild? Dapet berapa banyak uang?” Pertanyaan Liu Hao yang terlihat normal ini sebenarnya jahat. Dia tahu Ye Xiu butuh apa saat membantu guild, tapi sekarang dia membawa satu tim. Apakah hadiah yang didapat akan dibagi dengan anggota tim? Jika dibagi, proses pembuatan Senjata Peraknya akan lebih sulit; jika tidak, pertanyaan Liu Hao ini adalah provokasi.
Sebelum Ye Xiu menjawab, Baozi Invasion sudah mengejek dengan hina: "Uang? Ngapain minta uang? Itu kan naik TV, itu Glory. Lihèn Jiàn, kau benar-benar tidak punya harga diri! Aku mewakili zodiak Aquarius merendahkanmu!"
"Ah..." Nada Liu Hao terdengar panik, tapi dalam hati mengumpat: Baozi dasar idiot, kerja gratis tahu nggak? Aku heran kenapa dia mau membawa orang bodoh sepertimu!!!
Dua orang lainnya juga tidak bereaksi. Liu Hao tidak berharap banyak dari Feng Shu Yan Mu, orang ini kemungkinan besar adalah Su Mucheng yang satu kepentingan dengan Ye Qiu, provokasi kecil lewat imbalan tak akan mempan. Tapi wanita yang satunya lagi? Kenapa juga diam, orang ini siapa?
Liu Hao tidak mendapat reaksi dari wanita itu, malah mendengar Ye Xiu berkata: "Oh, hadiahnya ada, berupa bahan langka, tapi semuanya yang aku butuhkan. Kamu mau apa?"
"Aku tidak mau apa-apa... cuma bertanya saja." Liu Hao berkata. Sebenarnya dia memang tidak menginginkan apapun, hanya ingin menabur bibit konflik tentang ketidakmerataan pembagian keuntungan. Tapi sepertinya gagal. Wanita yang diduga Su Mucheng tidak bereaksi, sementara wanita satunya tampak tidak menangkap sinyal sama sekali. Soal Baozi, brengsek itu benar-benar bodoh. Tapi meski bodoh, kalau benar-benar ingin memprovokasi, seharusnya tidak sulit untuk memanipulasi orang seperti itu.
"Material yang diminta dari guild semuanya sangat kubutuhkan. Untuk barang-barang lain di dungeon akan dibagi bersama, aku tidak ambil. Menurutku tidak masalah kan?" kata Ye Xiu.
Liu Hao teringat, dalam dua putaran dungeon tadi Jun Moxiao memang sama sekali tidak mengambil apa-apa. Baik perlengkapan hijau yang kadang di-drop monster kecil, maupun Perlengkapan Biru dari BOSS, semuanya dia lepas. Kalau terus bersikap seperti ini di setiap dungeon, memang tidak ada yang bisa dikomentari.
"Oh, tidak apa-apa. Aku cuma penasaran saja." Liu Hao buru-buru berkata, "Gabung guild juga bisa. Ajak aku, aku juga ingin naik TV."
"Nanti akan kubicara dengan pihak guild... Soalnya ini membantu guild mereka memecahkan rekor. Kalau tidak ada anggota guild mereka juga kurang enak. Tergantung keputusan mereka! Kalau tidak keberatan, boleh ajak kamu." kata Ye Xiu.
"Baik, terima kasih banyak." Liu Hao berkata sambil mengikuti tim. Dia bisa sepenuhnya menguasai taktik rekor akhir di sini, dan sebagai anggota tim, dia bisa melakukan tindakan yang sedikit menurunkan hasil tanpa terlihat mencolok. Saat ini dia sengaja menyembunyikan kemampuan (hidden), jadi di beberapa bagian, dia bisa terlihat tidak cukup kuat dan hanya bertahan seadanya. Namun ketika gilirannya sendiri untuk mencetak rekor, dia akan mengeluarkan semua kemampuannya. Dengan cara ini, menggunakan taktik yang sama, dia lebih yakin bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
Bahkan jika nanti dia tidak bisa menjadi anggota tim, dengan tingkat kerja sama dan kemampuan teknis timnya yang seluruhnya terdiri dari atlet profesional, dia yakin bisa mengalahkan tim ini.
Kemampuan beberapa orang di sini sudah jelas terlihat oleh Liu Hao. Ye Qiu (Jun Moxiao) tentu saja tidak perlu diragukan lagi. Fengshu Yanmu yang tidak menonjolkan kemampuan, namun sebagai rekan satu tim, beberapa kebiasaan operasionalnya, terutama chemistry luar biasa dengan Jun Moxiao, meski tidak ada bukti langsung, membuat Liu Hao yakin orang ini adalah Su Mucheng.
Sedangkan dua orang lainnya, menurut penilaian Liu Hao, jelas masih pemula. Entah bagaimana kemampuan operasional mereka cukup mengesankan, namun orang seperti ini masih belum bisa disamakan dengan atlet profesional.
Memandang Jun Moxiao di layar, Liu Hao sengaja melakukan operasional yang terlihat payah sambil tersenyum puas.
