Setelah menyelesaikan dungeon Burial Grounds, Huang Shaotian langsung menganalisis rekor Dinasti Jia dan berkata: "Hmm, dengan strategi seperti ini, rekornya bisa ditingkatkan sekitar 30 detik."
"Tapi rekor mereka pasti menggunakan strategimu ini. Bukannya ini strategi orisinalmu? Bagaimana mereka bisa tahu?" Tanya Huang Shaotian.
Huang Shaotian memang terkenal sebagai pemikir yang detail di lingkup profesional Glory, terkenal dengan kemampuan penilaian dan menangkap peluang yang luar biasa. Memecahkan combo lawan adalah keahliannya, mencari celah adalah kebiasaannya, tipikal oportunisme.
Hal ini sangat terlihat dalam pertarungan tim. Dia mungkin terlihat tidak menonjol di medan perang, mungkin terlihat performanya buruk, tapi begitu muncul kesempatan, dia langsung menciptakan momentum pembunuhan. Dingin, kejam, sifat asli seorang pembunuh.
“Jika hanya melihat gaya teknik ini, karakter ini seharusnya berkesan dingin dan kejam. Tapi Huang Shaotian memerankannya dengan buruk, karena dia masih tukang ngompol. Performa tempurnya mungkin tidak mencolok, namun kecepatan tangan super tinggi plus kebiasaan ngompol membuatnya selalu menjadi bintang paling bersinar di kotak chat.
Menyiarkan pertandingan Huang Shaotian adalah hal termudah bagi presenter, saat kehabisan kata cukup baca spam chat-nya... Banyak ahli dan master pernah menegaskan bahwa jika dia bisa menghilangkan kebiasaan membuang-buang waktu dan spirit untuk spam chat, dia akan jauh lebih menakutkan. Tapi gaya bermainnya tetap sama. Khusus untuknya, Liga bahkan mengubah aturan pertandingan: pemain yang mati dalam pertempuran tim dilarang mengirim pesan lagi.
Orang mati memang tidak perlu operasional lagi. Jika membiarkannya fokus spam chat... Aturan baru ini disambut tepuk tangan meriah seluruh liga.
Saat ini, Huang Shaotian justru menyadari bahwa rekor Dinasti Jia ini sangat tidak wajar. Hal ini wajar tidak terdeteksi oleh Tang Rou dan Baozi Invasion yang kurang penilaian, tapi bahkan Su Mucheng yang sama-sama pro pun tidak menyadarinya. Setelah disebutkan Huang Shaotian, barulah dia tersadar: "Iya, kok bisa?"
"Lihenjian itu Liu Hao." Ye Xiu berkata.
"Hah?" Su Mucheng kaget.
"Apa itu ''?" Huang Shaotian bertanya.
"Siapa Liu Hao?" Baozi Invasion bertanya.
Han Yanrou malah menghindar ke samping, tidak mendekat. Tang Rou sudah lama menyadari bahwa Wind Dancer dan Ye Xiu bukan sekadar teman biasa, dan pendatang baru Liu Mu juga tampak demikian. Materi pembicaraan mereka tidak terlalu ia pahami, Tang Rou pun tak tahu apakah pantas mendengarkannya, akhirnya ia memilih menghormati dengan menjauh.
"Sword Hate Leave belajar strategi dari kami, lalu membantu anggota Dinasti Jia mencetak rekor yang terpampang di papan peringkat sekarang." Ye Xiu menjelaskan terlebih dahulu pada Baozi Invasion.
"Wah, dia rajin belajar ya!" puji Baozi Invasion spontan. Tiga detik kemudian baru tersambung hubungannya: "Gila, ternyata dia mata-mata!"
"......" Semua terdiam.
"Aku mau memaki dia!!" Baozi Invasion menyatakan sikap.
"Low profile, chat pribadi saja." kata Ye Xiu.
"Oh... oke!" Baozi Invasion awalnya hendak spam world chat, tapi setelah mendengar perintah Shen, beralih ke private message. Ia mengirimkan segudang pesan ke Sword Hate Leave yang sedang online, menghujani dengan segala kata hinaan.
Di sisi lain, Ye Xiu sedang menjelaskan pada Huang Shaotian: "Liu Hao membuat akun alt, beberapa hari ini terus ikut kami ngejarim dungeon ini."
"Dari dulu sudah tahu?" tanya Su Mucheng.
"Iya!" jawab Ye Xiu.
"Masih mau bawa dia?" tanya Su Mucheng.
"Expert level pro! Helper kelas ini datang sendiri, ngapain ditolak!" kata Ye Xiu.
“Dasar licik!!” Huang Shaotian berkata, “Kau menahan orang di sini buat nge-Dungeon sama kamu, sampai kondisinya berantakan. Kamu nonton pertandingan hari ini nggak? Itu orang berlagak kayak bodoh, kayaknya dia nganggap pertarungan tim sama kayak nge-Burial Grounds ya? Su Mei Mei, kalian ada adain rapat buat kritik dia?”
“Aku nggak nahan dia, dia yang ngotot mau ikut. Aku cuma memenuhi keinginannya aja.” Ye Xiu berkata.
“Terus waktu nge-Dungeon sama kalian, dia sengaja nahan kekuatan, terus bikin tim lain buat ngejar rekor sepenuhnya. Kamu yakin banget ya! Pede bisa ngalahin rekornya lagi?” Huang Shaotian berkata.
“Kan ada kamu?”
“Kok kamu tahu…” Ucap Huang Shaotian terpotong, dia sendiri yang berhenti.
“Hehe, jadwal liga udah direncanakan sejak setengah tahun lalu. Mana mungkin aku nggak tahu kalau hari ini kamu datang?” Ye Xiu berkata.
“Jancuk! Rupanya dari dulu udah ngitungin buat suruh aku jadi tukang bantu!!” Huang Shaotia berteriak.
“Sebenarnya datang atau nggak juga nggak penting, kamu bisa main game dari mana aja kok!” Ye Xiu menjelaskan.
“Tapi…” Su Mucheng ragu, “Di Dungeon ini, skill Shaotian dan Liu Hao sebenarnya mirip. Meski kombinasi kalian bisa pakai teknik aerial suppression di Zombie Bailey buat masukin BOSS, tapi… waktu yang bisa dipangkas juga terbatas!”
“Awalnya mirip, tapi setelah Liu Hao bantu kami bikin rekor sekali, situasinya udah beda.” Ye Xiu berkata.
“Beda di mana?”
“Ada tambahan Bloodsucking Lightsaber!” Jawab Ye Xiu.
“Sial, rupanya ini tujuan utama mencari aku!” Huang Shaotian menangis terisak-isak, akhirnya mengerti bahwa alasan mereka menghubunginya adalah untuk memaksimalkan kekuatan Senjata Oranye tersebut. Sebuah Senjata Oranye berarti peningkatan output yang signifikan, efeknya akan semakin terasa selama proses dungeon, apalagi dengan kerja sama kedua orang ini dalam teknik aerial suppression, rekor tidak terpecahkan baru aneh!
“Aku kasihan pada Liu Hao, aku tidak mau membantumu lagi.” Huang Shaotian sedang berbicara tiba-tiba menerima undangan guild. Melihat nama Pavilion Blue River, dia kaget. Dia tahu ini guild yang didukung klub mereka di dalam game, kenapa tiba-tiba mengundangnya? Jangan-jangan identitasnya terbongkar? Tapi setelah dilihat, pengundangnya ternyata Jun Moxiao.
“Lihat, sebenarnya rekor ini kami raih untuk kalian, kalau bukan kamu siapa lagi?” Ye Xiu berkata.
“Apa identitasku terbongkar?”
“Tentu tidak.” Ye Xiu hanya meminta izin sementara dari Lan He untuk mendapatkan otoritas mengundang anggota guild, bersiap memasukkan karakter Liu Mu milik Huang Shaotian.
“Baik, sekarang mulai serius ngejar rekor.” Ye Xiu mengumumkan.
“Tadi bukannya aku bilang tidak mau membantunya?” Huang Shaotian bertanya pada Su Mucheng.
“Kau bilang? Aku tidak dengar, mungkin kau linglung!” jawab Su Mucheng.
“Sial, kalian berdua!” Huang Shaotian menghela napas.
“Mulai serius, langsung clear sekali jalan.” Ye Xiu mengumpulkan lima orang, masuk ke dungeon.
"Mulai resmi, Huang Shaotian terus mengoceh sepanjang jalan, tapi performanya sempurna. Setelah sepertiga dungeon, Ye Xiu tidak tahan: 'Baozi kan mau nyanyi? Nyanyilah!'"
"Benarkah? Kalau begitu aku akan menyanyikan lagu zodiak untuk kalian!!" Setelah berkata demikian, Baozi Invasion langsung menyanyi dengan suara keras.
Segera dungeon dipenuhi suara ocehan, nyanyian, dan jeritan monster undead yang dibantai, suasana yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Haruskah seperti ini?" Kedua gadis itu hampir tidak tahan.
"Kalau mati ya mati bersama." Ye Xiu berkata datar.
Keriuhan yang spektakuler, performa yang tak bercela.
Huang Shaotian dan Baozi Invasion bisa dibilang anomali di bidang ini, bisa multitasking tanpa mengganggu performa. Bahkan saat melawan Zombie Bailey, sambil satu menyanyi dan satu ngobrol, mereka berhasil mengubur zombienya dalam sekali serangan.
Sepertiga terakhir terus berlanjut hingga BOSS terakhir tumbang. Kedua gadis itu langsung menghilang secepat kilat, satu berteriak "Aku ambil air" dan satu lagi "Aku ke toilet", bahkan lebih cepat dari pengumuman sistem.
Pengumuman Sistem: Selamat kepada pemain Pavilion Blue River Jun Moxiao, Wind Dancer, Han Yanrou, Baozi Invasion, dan Liu Mu yang memecahkan rekor penyelesaian dungeon Burial Grounds dengan waktu 16 menit 24 detik 67.
Peningkatan sekitar 32 detik, prediksi Huang Shaotian tepat. Rekor Dinasti Jia yang sebelumnya memang sudah maksimal, bisa ditingkatkan lagi 30 detik lebih ini sungguh luar biasa.
"32 detik... 32 detik..." Liu Hao yang sama sekali tidak meninggalkan kursinya hanya memandang Pesan Sistem, meski terus meyakinkan diri bahwa rekor mereka tak mungkin dipecahkan lagi. Dia tetap menunggu di sini, sama sekali tidak melihat pesan beruntun dari Baozi Invasion.
Akhirnya dia menunggu sampai peningkatan 32 detik itu. Liu Hao sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana ini mungkin terjadi.
Liu Mu? Siapa ini lagi?
Pedang Kebencian saat ini masih berada di guild Pavilion Blue River. Dia buru-buru memeriksa daftar anggota guild dan menemukan Liu Mu. Level 27, Blade Master.
Mampu melampaui skor mereka, level orang ini pasti tidak biasa. Tapi karena taktik Burial Grounds ini benar-benar baru, jika ini adalah karakter seperti Han Yanrou atau Baozi Invasion yang butuh latihan panjang, bagaimana bisa rekor dipecahkan langsung di malam pertama bergabung? Apakah Ye Qiu sudah mempersiapkan dan melatih diam-diam sebelumnya? Atau jangan-jangan ini adalah ahli level profesional lagi yang bisa menguasai taktik dengan cepat?
Dari segi waktu, ini seharusnya merupakan kedua kalinya menjalankan dungeon setelah jam 12. Dengan peningkatan 32 detik, meski gagal beberapa kali di Zombie Beli pada percobaan pertama, pasti sudah cukup untuk memecahkan rekor Dinasti Jia. Tapi percobaan pertama tidak berhasil, membuktikan percobaan pertama berjalan lambat - sedang menguji dan mempelajari.
Hanya dengan satu kali percobaan langsung menguasai taktik sepenuhnya, kualitas seperti ini pasti atlet profesional!
Atlet profesional... Blade Master... Mengingat pertandingan tadi malam... Huang Shaotian.
Liu Hao hampir muntah darah!
"Apa ada yang percaya? Di rekor dungeon Burial Grounds ini malah ada Ye Qiu ditambah Huang Shaotian. Apa ini masih ngejar dungeon? Ini mah main All-Star Game lah!!"
"Tapi, meskipun itu Huang Shaotian, peningkatan 32 detik juga keterlaluan. Walaupun dia super jago, ini kan cuma Burial Grounds. Sehebat apapun skillnya pasti ada batas maksimal. Batas ini semua atlet profesional bisa capai. Jangan-jangan ada teknik rahasia? Nggak mungkin! Aku sama sekali nggak lihat ada celah untuk ditingkatkan!"
Liu Hao linglung, perasaan resah menggelayut. Dia keluar kamar ingin jalan-jalan, tapi malah bertemu Su Mucheng di koridor.
"Hai!" Su Mucheng menyapa Liu Hao dengan ramah - sesuatu yang belum pernah terjadi. Terhadap orang yang mengusir Ye Qiu, Su Mucheng tak pernah memberikan senyuman palsu sekalipun.
"Terima kasih ya sudah membantu!" Su Mucheng tersenyum, lalu melayang pergi.
Membantu... Maksudnya apa? Bantu apaan? Aku membantu apaan?! Wajah Liu Hao pucat pasi, tinjunya terkepal sampai buku-buku jari nyaris meledak.
"Kau... berhenti!" Liu Hao tiba-tiba berteriak.
