Huang Shaotian di sudut mematikan komputer, menyembunyikan badan dan kepala, merayap keluar dari kegelapan. Ye Xiu di depan kasir terus memandangnya, pasrah melihat seniornya berhati-hati seperti itu.
“Kenapa pensiun? Kenapa harus pensiun?” Huang Shaotian yang sudah sampai di depan kasir masih terus bertanya.
“Kalau tidak pensiun, tetap di tim jadi pelatih pendamping?” tanya Ye Xiu.
“Pelatih pendamping? Jia Shi benar-benar berniat mengusirmu!” kata Huang Shaotian, “Tapi pensiun langsung itu terlalu gegabah! Harusnya kau coba cari kesempatan transfer! Meski Jia Shi bersikeras tidak melepas, belum tentu tidak ada jalan keluar. Mungkin ada klub yang mau membayar harga tinggi sampai Jia Shi melunak. Paling tidak tunggu sampai periode transfer berakhir baru pensiun!”
“Aku transfer... bagaimana dengan Mucheng?” tanya Ye Xiu.
Huang Shaotian tertegun.
Sebagai pemain tingkat dewa di Liga, mana mungkin tidak paham mekanisme ini? Karakter seperti Su Mucheng, para bos mungkin lebih memilih mengganti seluruh tim daripada melepasnya. Dia ibarat pohon uang, mesin pencetak uang bos, nilai komersialnya jauh melampaui nilai kompetitif. Bahkan Huang Shaotian sendiri tak bisa jamin tidak akan ditrading klub. Tapi untuk Su Mucheng, banyak bos lebih memilih mengorbankan sedikit prestasi demi mempertahankannya.
“Jika aku transfer, Mucheng pasti akan memaksa pemutusan kontrak.” kata Ye Xiu.
“Oh begitu... Lalu bagaimana dengan pemutusan kontrakmu? Hmm... Kalau kau pemutusan kontrak, musim ini juga tidak boleh gabung tim lain. Tapi setidaknya masa tunggunya lebih singkat 6 bulan dibanding pensiun. Tapi kalau kembali bermain, kau juga tak bisa balik ke Jia Shi. Jadi sama saja seperti transfer. Dengan pensiun 1 tahun, setidaknya tak perlu bayar denda pelanggaran kontrak atau tebus kontrak. Soal satu tahun lagi... kontrak Mucheng masih berapa lama?” Huang Shaotian menggumam panjang lalu bertanya.
“Satu setengah tahun.” jawab Ye Xiu.
“Oh... Jadi maksudmu, kamu berencana kembali setelah satu setengah tahun? Satu setengah tahun! Kejam banget sih?” Huang Shaotian mengungkapkan kekaguman. Masa karier atlet esports sangat singkat, kemampuan pria ini bertahan sampai usia 25 tahun saja sudah sangat langka, berani meninggalkan karir selama satu setengah tahun di saat seperti ini jelas merupakan tindakan melawan hukum alam.
“Hehe, tunggu saja aku kembali dan menghancurkanmu!” kata Ye Xiu.
“Gile, terlalu sombong ya?” teriak Huang Shaotian.
“Sekor duel kita berdua sejauh ini berapa?” tanya Ye Xiu.
“Ah... Cuaca malam ini sangat bagus ya!” Pandangan Huang Shaotian beralih ke kegelapan di luar warnet.
Setelah menatap kosong beberapa lama, pandangan Huang Shaotian kembali, ekspresinya serius: “Harus kembali.”
“Masih perlu kau ingatkan?” kata Ye Xiu.
“Kalau ada kesulitan apapun, bilang saja padaku.” Huang Shaotian berkata dengan sungguh-sungguh.
“Kembalikan pedang cahaya penghisap darahku, dan juga ongkos dua jam warnet sepuluh yuan.” Kata Ye Xiu.
“......” Si tukang bicara akhirnya kehabisan kata untuk pertama kalinya.
“Pedang cahaya penghisap darah nanti aku kembalikan!” Huang Shaotian menepuk sepuluh yuan di depan kasir, lalu menghilang secara misterius dalam kegelapan.
“Liu Mu sudah log out?” Saat Ye Xiu kembali ke game, pesan dari Tang Rou muncul.
“En.”
“Dungeon?” tanya Tang Rou.
Ye Xiu tersenyum, langsung mengumpulkan tim kembali untuk menyerang dungeon.
Rekor 16 menit 24 detik 67 tergantung di papan peringkat. Lan He termenung lama memandangi hasil ini. Tiba-tiba pesan masuk, dibuka ternyata dari Jun Moxiao: "Sudah makan berapa keyboard?"
Lan He menangis terisak. Rekor "makan keyboard" yang dia sumpahi itu ternyata hanya menempati posisi ketiga di papan rekor Burial Grounds. Jika dihitung seperti ini, dia harus makan sepasang keyboard.
"Jangan mengolok-olokku lagi," keluh Lan He dengan kesal.
"Hehe, sepertinya rekor kali ini sudah aman," kata Ye Xiu.
"Baik, baik," jawab Lan He tanpa antusiasme. Ye Xiu paham, rekornya terus terpecahkan silih berganti sampai para veteran MMORPG yang biasanya berpengalaman ini pun bingung. Rupanya Lan He masih ingin menunggu dulu. Tapi rekor kali ini benar-benar sudah mencapai puncak. Kecuali ada guild yang mau mengerahkan sumber daya besar-besaran untuk mengumpulkan peralatan oranye dan menyewa pro player. Di server baru, hal itu mustahil terjadi.
Night Frost Pond juga terkejut bukan main. Saat Dinasti Jia kembali memecahkan rekor Jun Moxiao, dia sempat lega karena mengira pro player yang disewa Dinasti Jia kali ini lebih hebat. Tapi tak lama kemudian Jun Moxiao sudah merebut kembali rekor itu.
Night Frost Pond sudah mengenal Han Yanrou, Baozi Invasion, Fengshuyanmu dan kawan-kawan.
Tapi siapakah Li Henjian yang ikut dungeon waktu itu?
Siapa Liu Mu yang muncul lagi kali ini?
Apa yang terjadi di Server 10? Begitu banyak pemain hebat yang belum bergabung dengan guild? Apakah ini masih layak disebut server baru?
Night Frost Pond, seperti Lan He, mulai kehilangan kepercayaan pada penilaiannya sendiri. Mereka bersama berbagai guild besar lainnya menjaga rekor ini semalaman, tidak yakin apakah rekor ini akan terpecahkan lagi.
Tidak! Tidak ada Pengumuman Sistem lagi. Apakah rekor Burial Grounds akhirnya stabil? Tapi ini baru hari pertama. Berbagai guild besar tampaknya tenang namun gelisah, menjaga rekor tersebut selama satu hari lagi. Rekor tetap tak tergoyahkan - tim mana pun bahkan tidak bisa menyentuh peringkat ketiga, apalagi pertama.
Dinasti Jia menarik perhatian luas guild-guild besar karena menunjukkan keunggulan kompetitif di dua dungeon ini. Banyak mata-mata akun alt berkeliaran. Tapi sebelum menyusup ke inti guild, sulit menemukan informasi berharga dari channel publik. Apalagi selain ketua guild Chen Yehui, bahkan anggota Dinasti Jia sendiri tidak tahu identitas pemain pengganti dari klub Jia Shi ini.
Meski semua curiga mereka menggunakan ahli dari klub di balik layar, tapi seberapa pantaskah atlet profesional bermain di dungeon-dungeon ini? Terlihat jelas mereka sedang bersaing ketat dengan Jun Moxiao di Server 10. Apa pantas atlet profesional melakukan ini?
Di sisi lain, jika Dinasti Jia menggunakan atlet profesional, lalu siapa sebenarnya orang-orang di pihak Jun Moxiao yang bahkan bisa mengalahkan mereka?
Jun Moxiao, Han Yanrou, Baozi Invasion, Fengshu Yanmu... Beberapa ID tetap yang sering muncul di TV ini sudah dikenal banyak orang. Tak terhitung guild yang mengirimkan orang untuk memantau dan mengawasi karakter-karakter ini.
Kekuatan mereka tidak diragukan lagi. Bagaimana mungkin mereka bisa mencetak rekor seperti ini tanpa kekuatan yang luar biasa? Yang ingin diketahui guild sekarang adalah seberapa kuat sebenarnya mereka.
Di balik karakter-karakter yang diamati diam-diam ini, tersembunyi banyak mata yang mengawasi. Karena tidak yakin dengan penilaian mereka sendiri, banyak guild telah memanggil ahli-ahli dari markas besar Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods). Meski tidak untuk melatih akun baru, setidaknya mereka bisa menggunakan karakter untuk mengamati para tokoh yang sedang menjadi sorotan ini.
Zhong Cao Tang.
Salah satu dari Three Great Guilds, namun merupakan satu-satunya di antara ketiganya yang masih mengambil sikap wait-and-see terhadap Jun Moxiao tanpa melakukan kontak resmi.
Di hadapan karakter Che Qianzi, ketua Area 10, terlihat pemandangan beberapa orang ini sedang memburu monster di area liar. Namun perhatian Che Qianzi teralihkan, tepatnya, dia merasa sedikit panik.
Saat ini dia duduk di sini mengendalikan karakternya, tapi di belakangnya berdiri seorang Shen sejati dari kalangan elite.
Wang Jiexi, bintang klub Wei Cao, kapten tim juara Wei Cao musim lalu, dan Pemain Terbaik Liga musim itu. Saat ini juga memimpin klasemen liga musim ini, menjadi tim dengan prediksi juara tertinggi yang mengungguli Blue Rain. Karakter akun Wang Jiexi, Wang Buliuxing, dengan kelas Ahli Sihir Gelap, terkenal dengan operasional dan gaya bermain yang misterius dan beragam, dijuluki "Penyihir" dalam komunitas.
Che Qianzi melaporkan situasi di Server 10 dimana para pemain top menekan berbagai guild ke atasan guildnya, namun tak menyangka akan menggugah Shen sebesar ini yang bahkan datang sendiri untuk melihat karakter level 27 kecil ini.
Berdiri di belakang saat ini, Che Qianzi merasa tekanan sangat besar, operasional karakternya pun terasa sangat tidak wajar. Che Qianzi terus memikirkan buku catatan presisi di sakunya, merchandise memorabilia yang dirilis setelah Wei Cao menjuarai liga tahun lalu. Mendengar Shen ini akan datang, Che Qianzi buru-buru membawa buku untuk minta tanda tangan.
Namun setelah bertemu Shen dan bertatapan dengan sepasang mata yang ukurannya jelas berbeda itu, Che Qianzi langsung grogi hingga lupa segalanya. Dengan kikuk mengoperasikan karakternya untuk menunjukkan Jun Moxiao dan lainnya kepada Shen, barulah ingat urusan tanda tangan.
Bagaimana mengatakannya... Saat Che Qianzi sedang berpikir, tiba-tiba mendengar suara dari belakang: "Ada pesan untukmu."
“Pesan?” Che Qianzi sempat bengong sampai harus memproses arti kata ini, baru sadar setelah beberapa saat bahwa karakter miliknya ada notifikasi pesan. Saat dibuka, ternyata hanya obrolan tidak penting, langsung ditutup dan fokus mengarahkan sudut pandang ke arah Jun Moxiao dan kawan-kawan.
Jun Moxiao, Baozi Invasion, Han Yanrou.
Saat ini ketiganya sedang grinding di Burial Grounds, selain itu ada Tian Qi dan Yue Zhongmian. Dua karakter ini bahkan tidak dianggap oleh Che Qianzi, sudut pandangnya hampir diabaikan.
Di level rendah, skill sedikit, pola permainan monoton, sulit menilai kemampuan seseorang. Contohnya Che Qianzi dan kawan-kawan sama sekali tidak bisa mengukur seberapa kuat Jun Moxiao cs, tapi Shen di belakang ini berbeda. Jika bahkan dia tidak bisa menilainya, Che Qianzi bingung harus minta bantuan siapa lagi.
"Pola permainan Yizhiyeqiu." Wang Jiexi tiba-tiba berbicara setelah lama mengamati.
"Yang mana?" Che Qianzi spontan bertanya.
"Keduanya." Jawab Wang Jiexi.
Karakter Han Yanrou menggunakan Battle Mage, Jun Moxiao juga menggunakan tombak perang dengan skill Battle Mage.
"Jun Moxiao ini Loner." Kata Che Qianzi, langsung menyesal karena ini omong kosong - mana mungkin Shen Jiexi tidak tahu?
"Hm." Wang Jiexi malah membenarkan.
"Apa keunikan pola permainan Yizhiyeqiu?" Che Qianzi buru-buru menunjukkan sikap ingin belajar.
"Tidak ada yang unik, pola paling kuno." Kata Wang Jiexi.
Che Qianzi langsung merasa sangat kagum! Hanya Shen Jiexi yang berani mengatakan kalau gaya bertarung One Autumn Leaf adalah yang paling kuno!
“Kalau Rogue ini?” Che Qianzi terus bertanya.
“Rogue ini…” Wang Jiexi terdiam sejenak, “Jika diungkapkan dengan baik disebut bebas berekspresi, tapi sebenarnya berantakan.”
