Shadow Cloak tidak bisa digunakan, Zhou Yebai juga kesulitan membuka Ghost Array. Ghost Array bukan skill instan, melainkan skill channeling yang membutuhkan casting. Jika digunakan secara terang-terangan pasti akan diinterupsi.
Meski Ghost Array tak bisa dibuka terang-terangan, Baiye Heizhou-nya justru muncul dengan mencolok. Melihat rencana gagal, dia segera menghunus pedang dan melancarkan Tebasan Iblis.
Ghostblade sebenarnya tidak hanya mengandalkan Ghost Array sebagai support, mereka juga punya skill serangan. Meski Tebasan Iblis termasuk skill low-tier, damage liniernya sangat kuat, namun recovery setelah serangan lambat dan celah pertahanannya besar. Zhou Yebai memperhitungkan jarak dengan matang, yakin punya cukup waktu untuk recovery sebelum memberanikan diri menyerang.
Banyak skill Ghostblade memiliki atribut darkness bawaan, termasuk Tebasan Iblis. Skill ini selaras dengan atmosfer Burial Grounds. Kilatan pedang ungu kegelapan menyambar bak petir, memancarkan aura kematian yang menggetarkan.
Sayangnya, posisi munculnya Baiye Heizhou berhadapan langsung dengan sisi kanan formasi salib lima orang - tepat di depan Jun Moxiao.
Saat Tebasan Iblis menyambar, Qianji San di tangan Jun Moxiao tiba-tiba mengembang. Tanpa transformasi rumit, kali ini benar-benar berwujud payung biasa.
Zhou Yebai tertegun.
Di matanya, bentuk dan cara penggunaan ini sama sekali tidak terlihat seperti payung. Baginya, ini jelas-jelas sebuah perisai.
Perisai selain memperkuat pertahanan dan menarik damage, yang lebih penting adalah memiliki ketahanan kuat terhadap berbagai status seperti knockdown, knock back, (kekakuan), float, efek pendarahan, pusing, dan lain-lain. Tentu saja, dengan syarat perisai berhasil menahan serangan lawan.
Dari sudut pandang ini, selain atribut statistik, ukuran luas perisai merupakan indikator penting yang mempengaruhi efektivitas penggunaannya. Namun luas yang besar berarti volume besar, volume besar berarti berat tinggi, berat tinggi meningkatkan beban. Beban ini memiliki hubungan kompleks dengan kecepatan gerak, kecepatan serang, tinggi lompatan, dll. Oleh karena itu, menyeimbangkan faktor-faktor ini sangat krusial. Perisai memang termasuk peralatan dengan bobot ekstrem, setiap penambahan ukuran sedikit saja akan meningkatkan berat secara signifikan. Mengejar perisai besar tanpa pertimbangan sampai membuat gerakan lambat seperti kura-kura jelas bukan pilihan tepat.
Saat Jun Moxiao membentangkan Qianji San-nya, di mata Zhou Yebai perisai ini terlihat sangat besar sampai terkesan memalukan.
Serangan Tebasan Iblis dari White Night Black Day-nya akhirnya menghantam Qianji San, namun kemudian dia menyadari tubuh Jun Moxiao justru terdorong mundur oleh serangan itu.
Tebasan Iblis memang memiliki efek knock back ringan, namun efek ini seharusnya bisa dinetralisir oleh perisai level 25 biasa. Meski perisai Jun Moxiao tidak sampai membuat karakter terpental, serangan ini tetap menghasilkan efek knock back. Zhou Yebai langsung menyadari meski luas, perisai ini terlalu ringan sehingga daya tahannya sangat buruk.
Perisai ringan jenis ini pertama, ketahanannya rendah, kedua, daya tahan untuk perisai terlalu rendah. Perisai ini saat digunakan akan menghabiskan daya tahan sangat cepat, tidak sebanding dengan peralatan lain. Melihat perisai di tangan Jun Moxiao yang bahkan tidak bisa sepenuhnya menahan efek knockback dari Tebasan Iblis, Zhou Yebai memperkirakan jika perisai ini dipegang Knight MT, mungkin tidak akan bertahan satu dungeon pun.
Penilaian Zhou Yebai sepenuhnya benar. Bentuk perisai Qianji San juga memiliki berat 2.3 kg dengan daya tahan hanya 23, data yang sama sekali tidak layak untuk perisai. Namun atribut dasar perisai ini tidak buruk, bentuk perisai Qianji San level 25 memiliki 24% penguatan pertahanan dan 16% penyerapan damage, setara dengan perisai ungu level 35.
Bentuk perisai Qianji San melalui peningkatan "Benang Laba-Laba Kuat" dan "Bulu Serigala Putih", telah lebih dulu mencapai atribut level 25.
Meski Qianji San menahan Tebasan Iblis ini, tetap menerima sebagian damage. Setelah menahan serangan, permukaan payung langsung mengerucut ke depan, seolah-olah kilau pedang Tebasan Iblis tersedot ke ujung payung. Pengerucutan permukaan payung ini langsung berubah menjadi Bentuk Tombak, langsung menghujam ke Baiye Heizhou.
Meski Zhou Yebai atlet profesional, perubahan seperti ini benar-benar pertama kali dilihatnya. Waktu recovery Tebasan Iblis yang diperhitungkannya menjadi tidak cukup, masih dalam pose keren, tubuhnya sudah tertusuk tombak Jun Moxiao.
Han Yanrou milik Tang Rou juga melancarkan serangan pada saat ini, penampilannya sangat mirip dengan Yunxiao sebelumnya, juga membawa tujuh Chakra es di punggungnya. Namun, Yunxiao milik Xiao Yun saat itu tragis gagal mengenai Jun Moxiao selama 30 detik, Chakra es pun satu per satu menghilang. Kini Han Yanrou maju menyambut serangan Longya Jun Moxiao yang baru saja menyebabkan efek kekakuan kecil, lalu membalas dengan Longya juga. Chakra es beterbangan mengenai Baiye Heizhou yang sedang dalam status kekakuan, wajahnya langsung dipenuhi ledakan es. Tubuhnya segera diselimuti udara dingin, memasuki status diperlambat.
Zhou Yebai jelas bukan lawan Ye Xiu sendirian, apalagi saat ini harus berhadapan dengan Tang Rou juga? Ye Xiu mengendalikan pertarungan, Tang Rou fokus pada output DPS, membuat HP Baiye Heizhou milik Zhou Yebai menyusut seperti air mengalir. Ghostblade bukan kelas dengan pertahanan tinggi, hanya memakai armor kain yang lemah seperti mage.
Tujuh Chakra es beruntun menari-nari mengejar Baiye Heizhou. Chakra secara otomatis mengejar target, satu-satunya cara menghindar adalah dengan menangkis serangannya. Zhou Yebai kalang kabut, akhirnya hanya berhasil menghancurkan dua dari tujuh Chakra, lima sisanya mengenai sasaran. Untungnya Chakra termasuk Serangan sihir, Ghostblade yang bertahan fisik hanya selembar kain tapi pertahanan sihirnya setara level mage.
Tian Qi, Yue Zhongmian, dan Baozi Invasion yang sudah mendapat instruksi Ye Xiu segera menyerbu. Jun Moxiao milik Ye Xiu menghindar ke samping, menggunakan Tarian Tongkat Bundar untuk menghantam Baiye Heizhou lalu melemparkannya. Yue Zhongmian segera melompat ke posisi semula Jun Moxiao dengan koordinasi yang agak kaku. Saat Baiye Heizhou bangkit, ia sudah terjebak di tengah formasi salib lima orang dikepung empat lawan.
Semua terjadi dalam sekejap. Gao Yingjie buru-buru mengendalikan Yeluo Wuti yang mengendarai sapu terbang mendekat, namun Jun Moxiao Ye Xiu sudah menghadang di depan.
Bubuk Dispersi ditaburkan. Jun Moxiao membuka Qianji San seperti payung santai melintas. Setelah menahan serbuk, payung menutup tepat menjerat Yeluo Wuti yang melintas di atas. Gao Yingjie tak sempat bereaksi. Tarian Tongkat Bundar kembali digunakan, Yeluo Wuti terlempar ke dalam formasi salib bergabung dengan Baiye Heizhou yang dipukuli beramai-ramai.
Malaikat Jatuh Liu Fei akhirnya mendapat bantuan dari rekan-rekan, tapi baru saja keluar dari nisan, Zhou Yebai dan Gao Zhijie sudah seperti ikan yang ditusuk masuk ke lingkaran. Liu Fei sadar situasi memburuk, tiba-tiba melihat bayangan Jun Moxiao, panik seketika sebelum telapak bunga rontok menghantam punggungnya. Malaikat Jatuhnya terlempar ke lingkaran tempat Han Yanrou sudah menunggu dengan tombak.
Sebenarnya mustahil bagi Tang Rou dan tiga lainnya mengurung tiga level pro, tapi dengan komando Ye Xiu yang ikut turun tangan setelah menyelesaikan misi, trio ini benar-benar seperti ikan terjaring.
Atlet profesional? Saat ini mereka tak merasakan gelar itu sama sekali.
Zhou Yebai dan Liu Fei dengan pengalaman turnamen resmi, atau Gao Yingjie sang bintang masa depan berbakat - semuanya bagai ikan kecil dalam jaring. Tinju, Bata, pedang, tombak, senapan - semua jenis serangan berhamburan.
Ketiganya berusaha kabur sambil berteriak saling memperingatkan, tapi entah bagaimana lawan selalu bisa membaca niat mereka. Setiap langkah sudah diantisipasi. Mereka benar-benar tak berdaya.
Baiye Heizhou milik Zhou Yebai adalah karakter dengan pertahanan terendah di antara tiga karakter, sekaligus yang pertama dipukuli, akhirnya menjadi yang pertama mati. Zhou Yebai marah hingga membanting keyboard, matanya berputar tiba-tiba teringat sesuatu, berteriak kesal: "Yifan kamu ke mana saja!!!"
Huiyue milik Qiao Yifan yang terlupakan sebenarnya sudah lama diam berdiri di samping. Rekan setimnya tidak memanggilnya untuk bergabung, sehingga lawan pun tidak menganggapnya. Melihat bahkan Gao Yingjie dengan mudah dijebak ke dalam lingkaran oleh lawan, Qiao Yifan benar-benar tidak tahu apa lagi yang bisa dilakukan. Mendengar teriakan Zhou Yebai, tanpa peduli kemampuannya, nekat langsung menyerbu. Hasilnya tentu tragedi besar, kemampuannya memang yang terburuk di antara empat orang, mana mungkin bisa menang melawan Ye Xiu? Setelah bertarung beberapa kali, dalam kepanikan dilempar Jun Moxiao ke dalam lingkaran, menggantikan posisi Zhou Yebai.
Zhou Yebai pasrah jatuh di kursi. Teriakannya ke Qiao Yifan hanya pelampiasan, mana mungkin benar-benar berharap pada anak ini, apalagi saat berteriak dirinya sendiri sudah mati.
Bahkan Yunxiao yang semula menuju ke arah ini pun berhenti, Xiao Yun termangu melihat layar rekan-rekannya satu per satu dibantai lawan.
Team wipe...
Meskipun ada yang duluan, tapi fakta bahwa lima orang mati satu per satu tidak terbantahkan. Lima orang duduk di depan layar, selain Xiao Yun, masing-masing menatap mayat karakter mereka sendiri dengan perasaan bingung.
Jun Moxiao masih berputar-putar di sekitar mereka. Mungkin mereka sedang berbicara? Sayangnya, suara otomatis terputus saat jadi mayat. Saat ini mereka tidak bisa mendengar obrolan suara atau efek suara sekitar, sunyi seperti kematian yang sebenarnya, persis seperti suasana hati kelima orang ini.
"Ini..." Xiao Yun merasa kesalahannya masih bisa dijelaskan, tapi sekarang, empat orang lainnya justru dihancurkan habis-habisan oleh lawan. Ini benar-benar memalukan. Meskipun mereka hanya cadangan klub, dua di antaranya bahkan belum punya pengalaman pertandingan resmi, tapi mereka tetaplah Atlet profesional. Lima orang seharusnya sudah bisa mewakili klub dalam pertandingan tim. Tapi sekarang, di game online, dalam pertarungan tim – lawan tak kehilangan satu pun anggota, sementara tim mereka hancur total. Bahkan seandainya ini Liga profesional, mungkin kekalahan tidak akan separah ini.
"Garing banget! Penembak jitu level 27, banyak Skill belum bisa dipakai. Susah beradaptasi!!" Liu Fei pertama kali membuka mulut. Perempuan cerdik ini cepat-cepat mencari alasan.
"Hmm, memang agak..." Zhou Yeboi mencomot alasan itu dengan enggan.
"Dari dulu sudah kubilang." Ekspresi Xiao Yun jelas tertulis "Akhirnya kalian paham juga".
Gao Yingjie dan Qiao Yifan sama-sama diam. Gao Yingjie adalah anak yang pendiam dan rendah hati, sungkan menggunakan alasan seperti itu. Sedangkan Qiao Yifan – menggunakan alasan untuk menyelamatkan muka? Senyum pahit. Muka? Sepertinya dia bahkan belum sempat punya itu!
