“Rekor dungeon membuat namanya terkenal, terutama setelah rekor Burial Grounds akhirnya tidak bisa dipecahkan lagi. Semakin banyak yang menambahkan Jun Moxiao sebagai teman, mulai dari guild besar, guild kecil, hingga pemain perorangan.”
“Guild besar seperti Pavilion Blue River dan Dominant Hero jelas ingin merekrut Ye Xiu sebagai jangka panjang. Guild kecil lebih banyak membicarakan peluang dan perkembangan, mencoba membujuk Ye Xiu yang mereka anggap newbie dengan iming-iming kesempatan yang tidak didapat di guild besar. Sementara permintaan perorangan kebanyakan sekadar ingin dekat dengan expert. Ye Xiu dengan lihai menangani berbagai tipe pemain ini - menolak yang perlu ditolak, memberi jawaban basa-basi yang diperlukan, dan mengabaikan yang tidak relevan.”
“Melihat profil Yicun Hui, karakter Ghostblade level 23 ini, Ye Xiu teringat pada karakter Assassin Huiyue dari Tim Micro Grass.”
“Setelah menyetujui permintaan pertemanan, pesan langsung masuk: 'Senior, saya Qiao Yifan, pemain Assassin Huiyue dari Tim Micro Grass.'”
“Ternyata benar. Sambil berpikir, Ye Xiu membalas: 'Oh, kamu ya!'”
“'Saya ingin mencoba menjadi.'”
“'Kenapa membuat akun baru?' Ye Xiu bingung. Setiap klub biasanya memiliki banyak kartu akun level maksimal dengan berbagai build dan aliran, selain akun resmi terdaftar di Liga. Para pemain tinggal memakai yang sudah ada tanpa perlu repot leveling dari nol.”
"Situasi canggung Qiao Yifan di Tim Micro Grass, tentu saja Ye Xiu sebagai orang luar tidak mengetahuinya dengan jelas."
"Hanya saja, sama-sama berkecimpung di Liga, setiap tim saling mengetahui karakter akun apa saja yang dimiliki. Terutama musim ini Ye Xiu hanya bermain setengah musim. Assassin... Dalam ingatan Ye Xiu, ini adalah kelas yang tidak pernah ditampilkan oleh Micro Grass sepanjang musim ini, sehingga bisa disimpulkan status marginal pemain Assassin ini di klub."
"Tentu saja, mungkin juga dia yang sedang dilatih, belum matang sehingga tidak dikirim. Namun setelah bertarung langsung, Ye Xiu melihat level Assassin Qiao Yifan memang biasa-biasa saja, tidak terlihat potensi pengembangan. Tapi karakteristiknya sangat cocok untuk formasi hantu, baru memberikan petunjuk, selain itu tidak ada maksud lain."
"Eh... Harapannya di sini, bisa mendapat kesempatan bimbingan dari senior." Kata Qiao Yifan.
Ye Xiu tertegun. Sudah bertahun-tahun berkecimpung di lingkup profesional, situasi apa yang belum pernah dia lihat? Meski tidak bertanya dan Qiao Yifan tidak menjelaskan, dari cara Qiao Yifan bertindak, dia sudah bisa menebak keadaan canggung lawannya.
"Sudah berapa lama kamu main Glory?" Tanya Ye Xiu.
"Lebih setahun." Jawab Qiao Yifan.
“Oh.” Menjadi anggota baru memang tidak mudah, Ye Xiu menghela napas. Tim Tiny Herb memiliki Gao Yingjie yang dijuluki sebagai penerus Wang Buliuxing, hal ini juga pernah didengar Ye Xiu. Setiap kali muncul seorang jenius seperti ini, tanpa sengaja akan mengaburkan cahaya banyak rekan. Seperti Qiao Yifan saat ini, sebenarnya bukan tanpa potensi, tetapi ketika dibandingkan dengan sang jenius di sampingnya, ia tampak suram. Ini bisa dikatakan sebuah kesedihan.
Memikirkan hal ini, Ye Xiu pun memahami betapa sulitnya keputusan Qiao Yifan—seorang figuran—untuk berganti kelas. Secara ekstrem, ini bahkan bisa disebut keputusan yang mempertaruhkan karier gamingnya, dan yang harus membuat keputusan ini hanyalah seorang remaja.
Pilihan anak ini saat ini masih cukup ambigu. Di satu sisi, ia terus menampilkan performa Assassin di klub, di sisi lain berlatih diam-diam Ghostblade untuk melihat apakah dirinya benar-benar berbakat. Posisi figuran yang berkepanjangan membuatnya sangat kurang percaya diri, terlihat dari gaya bermainnya yang terlalu hati-hati. Kemarin saja Ye Xiu baru mengingatkannya untuk lebih berani. Mampu sampai pada tahap ini sudah merupakan pencapaian yang tidak mudah.
Melihat senior Shen hanya membalas “Oh” sederhana, Qiao Yifan merasa sangat cemas. Saat sedang bingung memaknai maksud Shen, pesan berikutnya sudah datang.
“Untuk Ghostblade, seharusnya kamu sudah paham sedikit? Kelas ini baru terbentuk sempurna di level 40 ke atas, karakteristik Ghostblade baru akan terlihat saat itu. Latihan sesungguhnya untuk Ghostblade juga baru bisa dimulai di tahap itu.” Pesan balasan Ye Xiu berbunyi demikian.
“Hmm, aku tahu.” Qiao Yifan menjawab. Meskipun dia seorang atlet profesional, mustahil ada kelas yang tidak dia pahami sama sekali. Karakteristik setiap kelas, skill yang dimiliki, dan kegunaan setiap skill - ini semua adalah pengetahuan dasar bagi atlet profesional.
“Jadi di level awal belum ada gaya bertarung phantom array yang bisa dilatih. Aku sarankan akun ini bisa diserahkan ke orang lain untuk di-leveling, sementara kamu fokus mempelajari teori. Rekomendasi pertandingan Tim Void, tonton dan pelajari dengan serius.” Ye Xiu mengirim pesan.
Tim Void. Qiao Yifan tentu tahu tim ini. Meski bukan tim top, mereka sering lolos ke playoff. Kapten Tim Void, Li Xuan, menggunakan karakter Phantom Demon yang merupakan Ghostblade terbaik di Glory, dijuluki "Phantom Array Nomor Satu". Tim Void adalah satu-satunya di liga yang menggunakan phantom array sebagai inti strategi, membuat mereka sangat unik.
“Meski Phantom Demon milik Li Xuan menjadi inti Tim Void, bukan berarti anggota lain harus menyesuaikan diri dengan phantom array-nya. Pelajari bagaimana Li Xuan menganalisis situasi pertempuran dan memanfaatkan phantom array untuk menciptakan peluang kemenangan bagi tim.” Ye Xiu menjelaskan.
“Oh, aku mengerti sekarang.”
“Serahkan akunmu untuk di-leveling. Setelah levelnya menyusul akunku, kamu bisa bergabung latihan tim untuk merasakan chemistry-nya.” Ye Xiu menambahkan.
“Terima kasih!! Terima kasih senior!!” Qiao Yifan sangat gembira. Saat Ye Xiu menyuruhnya belajar sendiri melalui rekaman, dia sempat kecewa. Tapi sekarang tahu masih ada kesempatan belajar langsung dari Shen, kegembiraannya meluap-luap.
Qiao Yifan segera mengikuti saran Ye Xiu, mulai mengumpulkan berbagai materi rekaman untuk dipelajari. Akunnya diserahkan ke jasa leveling eksternal, memesan paket leveling tercepat demi mengejar level Jun Moxiao.
Di sisi Ye Xiu, meski Qiao Yifan sudah mengirim pesan dan logout, dia masih asyik mengobrol dengan orang lain.
Yang berbicara adalah Tian Qi dan kawan-kawan, yang baru saja membuat keputusan sulit.
Sejak menyaksikan kekuatan Gao Shou Xiong di Desa Pemula, Tian Qi dkk selalu merasa guild selevel mereka tak pantas mengajak Shen seperti Gao Shou Xiong bergabung. Sayangnya, anggota guild lain tak berpikir sama. Melihat rekaman Tian Qi dkk sering naik TV bersama Jun Moxiek, mereka mengira hubungan mereka erat dan terus mendesak Tian Qi untuk merekrutnya.
Tian Qi dkk berulang kali cari alasan untuk menolak, tapi anggota guild mereka pantang menyerah. Terutama Ketua Guild yang sangat kesal dengan sikap mereka yang selalu mengelak.
“Yang lain sih biasa saja, tapi sebagian pemain yang dipimpin ketua guild sebenarnya adalah teman lama mereka dari server lama. Saat ini, Tian Qi dan kawan-kawannya sering mencuri perhatian berkat bantuan Gao Shou Xiong, sementara teman-teman lama lainnya masih terjepit di bawah tekanan guild besar. Ngomong-ngomong, Tian Qi dan teman-temannya juga merasa agak malu.
Tapi mengajak Gao Shou Xiong bergabung ke guild mereka? Kedengarannya seperti lelucon. Tian Qi dan teman-temannya sungkan mengutarakan permintaan ini, tapi tidak tahan dengan rengekan teman guild setiap hari. Akhirnya, dengan berat hati mereka memutuskan untuk memperkenalkan ketua guild mereka kepada Gao Shou Xiong, biar dia sendiri yang berkomunikasi.
Saat ini Tian Qi sedang membahas hal ini dengan Ye Xiu, mengusulkan untuk mengajak teman dari guild bermain bersama.
Ye Xiu tentu tidak keberatan. Di area naik level, Ye Xiu akhirnya bertemu dengan ketua guild teman Tian Qi ini.
"Halo, Feng Hua, ketua Serikat Bulan Sabit!" Teman Tian Qi yang merupakan ketua Serikat Bulan Sabit di Area 10 ini memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri. Tian Qi dan yang lain menjauh sambil menahan malu. Ketua Serikat Bulan Sabit? Apa gelar ini begitu mentereng?
Dulu mungkin Tian Qi dan teman-temannya juga berpikir demikian. Tapi semenjak kenal Gao Shou Xiong, standar mereka melambung tinggi. Three Great Guilds saja dianggap angin lalu, apalagi ketua guild kecil seperti ini. Melihat ketua mereka Feng Hua dengan bangga memperkenalkan identitas yang sebenarnya tidak dianggap istimewa oleh orang lain, akhirnya malah jadi semakin memalukan.
“Oh, halo halo, kalian semua teman ya.” Ye Xiu menyapa dengan santai.
Sekarang belum tengah malam, tidak hanya Tian Qi dan Yue Zhongmian yang online, Mu Yunshen dan Qian Shengli juga ada. Keduanya adalah pemain biasa yang hanya bermain setelah makan malam, level mereka semakin tertinggal, dan tidak punya kesempatan main dungeon bersama Gao Shou Xiong, jadi agak kesepian.
“Iya, kami sudah kenal sejak lama, dulu di Shen Zhi Lingyu waktu...” Feng Hua mulai bercerita tentang sejarah gemilang mereka.
Setelah membangun citra megah Serikat Bulan Sabit di depan Ye Xiu, Feng Hua mengubah topik: “Ngomong-ngomong, Bro yang jago begini kenapa tidak gabung guild?”
“Oh, guild... belum kepikiran sih!” kata Ye Xiu.
“Apa tidak menemukan yang cocok? Sebenarnya bisa coba gabung Serikat Bulan Sabit kami. Guild kami sudah ada beberapa tahun di Glory, termasuk guild veteran. Memang tidak bisa dibandingkan dengan guild-guild besar yang punya klub profesional di belakangnya, tapi kamu pasti paham, guild biasa buatan pemain seperti kami sulit mencapai level mereka. Tapi kalau menyaring unsur-unsur profesional itu, Serikat Bulan Sabit kami memang top!” ujar Feng Hua.
“Dia ngejodohin! Beneran ngajak Gao Shou Xiong!” Tian Qi berkomunikasi dengan yang lain sambil menangis, “Aku salah, harusnya aku ajak dia main dungeon tengah malam tadi, biar dia lihat kehebatan Gao Shou Xiong, pasti dia tidak akan berani sombong lagi.”
“Ini... kamu yakin?” kata Mu Yunshen.
“Sepengetahuan saya, keunikan terbesar Maple Hua adalah tidak tahu tinggi langit dan dalam bumi.” kata Qian Shengli.
“Jadi meski dia sudah melihat betapa hebatnya Gao Shou Xiong, tekadnya untuk merekrut justru akan semakin kuat.”
“Benar, prinsip 'kuda bagus perlu pelana bagus' apa kau harap dia paham? Dia dibesarkan dengan dongeng, kisah anak miskin mengejar putri cantik, baginya tidak ada tekanan.”
“Aku tahu, justru karena tahu aku selalu menolak. Tapi anggota guild ini terlalu menyebalkan. Tidak ada pilihan lagi, semoga Gao Shou Xiong tidak kecewa...” kata Tian Qi.
