Serikat Bulan Sabit?
Separuh ketua guild besar yang mendengar nama ini bingung. Bagi mereka, guild yang familiar hanyalah guild berlatarbelakang klub olahraga. Hanya guild seperti ini yang dianggap kompetitor. Tentang Serikat Bulan Sabit, sebagian pernah dengar, tapi jelas ini guild biasa yang didirikan pemain, berkembang cukup baik. Bagaimana guild seperti ini bisa merebut Jun Moxieu dari kepungan guild-guild besar?
Para ketua guild mulai resah, berusaha mencari tahu trik apa yang digunakan Serikat Bulan Sabit.
Ini benar-benar investigasi manual. Guild level Serikat Bulan Sabit jelas tidak cukup penting untuk ditempatkan mata-mata atau agen ganda. Tanpa sumber intel internal, mereka hanya bisa bertanya pada pemain yang mungkin kenal anggota guild tersebut.
Pertanyaan ini ternyata membuahkan hasil. Bagaimanapun, Serikat Bulan Sabit tidak seperti mereka. Hua Feng kali ini saat mengumpulkan Set Bulan Merah, dia berteriak-teriak di channel guild untuk memobilisasi kekuatan para anggota. Dengan bujukan, empat Battle Mage rela mengorbankan satu peralatan Bulan Merah masing-masing. Seluruh guild tahu hal ini, dan tidak merasa perlu menyembunyikannya. Jadi ketika ada yang bertanya, langsung dijawab.
Tak lama, empat set Bulan Merah! Semua ketua guild besar mendengar harga ini dan hampir muntah darah.
Empat set Bulan Merah!
Ini namanya tarif apa?! Harga segitu bagi guild besar seperti mereka sama saja dengan gratis. Dungeon level 30 ke atas sudah mulai menjatuhkan Perlengkapan Biru berbasis set. Empat set Bulan Merah biasa saja, tinggal minta. Para elite player di guild besar seperti mereka, yang sudah mengoleksi full set kelas bisa membentuk beberapa tim.
Lagipula sistem guild mereka sudah mapan. Jika butuh Set Bulan Merah, guild akan memberikan kompensasi. Jadi cukup dengan beberapa kalimat saja sudah bisa mendapatkan empat set, tidak seperti Hua Feng yang harus memohon-mohon seperti mengemis untuk mendapatkan empat set kosong dari White Wolf.
Singkatnya, bagi guild besar ini adalah syarat yang sangat mudah. Kok bisa Serikat Bulan Sabit yang kebagian untung? Para ketua guild semakin tidak sabar, banyak yang mulai menggoda Jun Moxiao.
"Bro, gimana kalau satu set Bulan Merah?"
"Satu set Bulan Merah plus Tombak Perak Level 30 Senjata Ungu!"
"Dua set Bulan Merah, bisa dipakai satu, dibuang satu juga boleh!"
Syarat-syarat yang muncul terus-menerus, semuanya jauh lebih menguntungkan daripada sekadar empat set Bulan Merah. Ye Xiu juga tidak merasa terganggu, dengan sabar membalas satu per satu. Di antara mereka, justru Lan He dan Night Frost Pond yang tidak terburu-buru datang berteriak.
Keduanya telah berinteraksi lebih dari sekali dengan Ye Xiu, dan sudah memiliki pemahaman tertentu. Empat set Bulan Merah, ini sama sekali bukan taruhan yang biasa dia gunakan untuk membantu membersihkan dungeon.
Jun Moxiao memiliki ciri khas dalam menentukan harga: membuatmu merasa agak sakit hati tapi tetap merasa worth. Jelas ini adalah veteran yang sangat memahami game dan bisa mengukur nilai dengan akurat. Dengan gaya seperti ini, kalau meminta set kelas, mungkin empat set baru masuk akal! Empat item? Apa maksudnya? Ada niat apa?
Lan He dan Night Frost Pond sama-sama merenung dengan bingung dalam hati.
Meskipun semua guild besar saat ini bertindak cukup seragam, sebenarnya mereka tidak saling tahu. Meski punya kebiasaan saling menyusupkan mata-mata, di server baru ini inti guild semuanya adalah veteran yang dibawa langsung dari server lama. Akun alt yang baru bergabung pasti tidak akan mendapat kepercayaan tinggi, para ketua guild juga sudah tahu harus waspada.
Tapi di antara mereka masih ada beberapa spy senior yang menyamar. Spy jenis ini bukan sekadar membuat akun alt saat ekspansi server baru lalu mendaftar bergabung, melainkan sudah menjadi mata-mata sejak di server lama, kemudian terpilih untuk dikirim saat ekspansi server baru. Orang seperti ini datang ke server baru sudah sebagai elite guild, dan akan berkembang dengan sangat kuat.
"Saat ini, untuk mencari tahu gerakan berbagai guild, hanya bisa mengandalkan mata-mata senior seperti ini. Tapi mata-mata seperti ini jumlahnya tidak banyak. Di pihak Lan He, yang bisa dihubungi hanya satu orang, yaitu yang menyusup ke Serikat Samsara."
"Serikat Samsara adalah guild milik Klub Samsara di dalam game. Tim Samsara adalah tim yang bangkit kuat dalam beberapa tahun terakhir. Pemain andalan mereka, Zhou Zekai, adalah idola terpopuler Glory saat ini. Banyak ahli dan fans memprediksi masa depan cerah untuk Tim Samsara. Sebagai rival kuat seperti ini, tentu akan menjadi perhatian utama baik di Liga maupun dalam game."
"Samsara menawarkan harga empat set armor!!" Mata-mata senior mengirim pesan ke Lan He.
"Berdasarkan pola tarifnya sebelumnya, ini seharusnya harga maksimal." Kata Lan He.
"Benar. Tapi kali ini, dia menolak..." Jawab si senior.
"Alasannya?" Tanya Lan He.
"Sudah menerima tawaran Serikat Bulan Sabit." Kata si senior.
"Omong kosong! Dia tahu kita akan mengundangnya untuk nge-run dungeon saat mencapai Level 30, mana mungkin dia menerima tawaran empat set Armor Bulan Merah dari Serikat Bulan Sabit lebih dulu." Protes Lan He.
"Menurutmu dia punya maksud tersembunyi?"
"Pasti." Jawab Lan He.
"Kabarnya Paviliun Kabut Asap dan Lembah Bunga Ratusan juga menawar dengan harga yang hampir sama."
"Bagaimana kau tahu?" Harga tawaran kali ini jelas sulit dilacak, Lan He sendiri hanya tahu gerakan Serikat Samsara lewat mata-mata senior ini.
"Ketua guild kami yang bertanya langsung..."
Lan He merasa lega. Meskipun guild-guild besar saling bersaing, mereka tetap saling mengenal. Ketika sama-sama tidak bisa mengalahkan, terkadang mereka mengubah musuh menjadi teman dengan saling bertukar informasi. Seperti si Che Qianzi yang sering melakukan trik ini dengannya, tapi Tim Micrograss dan Tim Blue Rain adalah musuh bebuyutan abadi, di level guild game pun hubungan mereka tetap tidak harmonis.
"Ketua kami bersiap menawar lebih tinggi." Mata-mata senior tiba-tiba menyiarkan informasi baru.
"Oh? Berapa?"
"Lima set perlengkapan kelas!"
Lan He tertegun, hatinya tiba-tiba berbinar.
Apakah ini tujuannya? Sengaja menurunkan harga diri sekali, ini adalah taktik mundur untuk menyerang. Dengan memancing persaingan sengkat antar guild, kemudian justru semakin mengangkat nilai dirinya. Hal seperti ini, sekali naik tak akan mudah turun lagi, kecuali dia gagal menyelesaikan misi yang diberikan sang employer.
Sekarang Lun Hui sudah lebih dulu mengambil langkah ini, Paviliun Kabut Asap dan Lembah Bunga Ratusan yang pernah bertukar informasi dengan mereka mungkin juga serupa. Tapi ketua guild ini bukanlah mata-mata guild musuh, pertukaran informasinya selalu campuran antara kebohongan dan kebenaran. Lan He yang hanya mengandalkan tebakan benar-benar tidak bisa memperkirakan dengan akurat. Yang dia tahu, lima set perlengkapan kelas, ini sudah melebihi harga yang sebelumnya ditetapkan sendiri oleh Jun Moxiao.
"Langkah ini benar-benar gemilang!" Lan He menghela napas kagum. Setelah memahami tujuan Jun Moxiao, menurutnya dirinya bisa mendatangi Jun Moxiao untuk berdiskusi. Saat bersiap mengirim pesan, tiba-tiba pesan dari mata-mata senior masuk: "Sial, ditolak lagi!"
"Masih menolak? Apa sebenarnya yang dia inginkan? Alasan apa? Ada permintaan lain lagi?" Lan He juga terkejut, lima set kelas sudah merupakan pengorbanan besar yang membuat gigi hancur, tapi orang ini masih tidak puas. Apakah dia benar-benar ingin membuat semua guild marah?
"Tidak ada permintaan lain, dia masih bilang... sudah berjanji dengan Serikat Bulan Sabit."
"Bagaimana bisa begini... Kalian rencananya bagaimana?" Lan He bertanya.
"Tidak tahu... Ketua sedang marah-marah di jalanan!"
Ketua Area 10 Serikat Samsara, Gu Yin, tentu saja tidak bisa tenang. Empat set kelas, menurutnya harga yang cukup masuk akal yang seharusnya diterima kedua belah pihak. Tapi Jun Moxiao menolak dengan cepat sekali, balasan datang hanya satu detik setelah pesan dikirim. Gu Yin hampir mengira ini balasan otomatis, kalau tidak bagaimana mungkin secepat ini?
Setelah mencoba beberapa kalimat percobaan, sepertinya memang bukan balasan otomatis. Orang ini benar-benar tidak mempertimbangkan harga tersebut.
Gu Yin bukan bodoh. Berada di posisi ini, setelah tawarannya langsung ditolak, dia berpikir lebih jauh daripada Lan He bahwa Jun Moxiao kali ini ingin membuka mulut selebar singa untuk mengeruk keuntungan besar. Dia tahu semua guild sedang berusaha merebutnya dengan penuh ambisi.
Gu Yin sementara tetap tenang, lalu menghubungi beberapa ketua guild besar lainnya.
“Para anggota ini semua penuh dengan kemarahan, memaki Jun Moxiek karena tidak mau menerima tawaran, seolah-olah mereka bertemu dengan pembunuh ayah mereka sendiri.” Gu Yin tentu tidak tertipu oleh penampilan luar ini. Sikap mereka yang terlihat membenci Jun Moxiao hanyalah taktik untuk membius orang lain, membuat orang mengira mereka tidak akan menawar lagi. Gu Yin yakin para ketua guild ini sama seperti dirinya, sudah memutuskan untuk menaikkan harga dan bersiap menawar lagi. Justru karena itulah mereka berpura-pura di depan kompetitor.
“Hmph, aku tidak main lagi!!” Gu Yin akhirnya juga melempar kata-kata palsu untuk mengelabui, lalu langsung menawar dengan lima set pakaian kelas.
Kenaikan harga ini termasuk sangat signifikan. Melihat para ketua guild tidak ada yang mau menyerah, Gu Yin memutuskan untuk berani mengambil risiko. Menurutnya, tawaran ini setidaknya bisa membuat Jun Moxiao melihat kesungguhannya dan mau bernegosiasi serius.
Tapi sekali lagi ditolak dalam kurang dari satu detik. Kali ini Gu Yin benar-benar panik, bukan pura-pura. Penolakan instan terhadap tawaran setinggi ini membuatnya bertanya: Apa yang diinginkan orang ini? Menerima guild secara langsung?
Gu Yin jengkel, sangat jengkel. Beberapa kali penolakan membuatnya kehilangan kendali. Sekarang motivasinya bukan merekrut Jun Moxiao untuk guild, tapi ingin menguji seberapa tinggi keserakahan pemain ini.
Akhirnya, Gu Yin mengirim pesan lagi: "Delapan set perlengkapan kelas, bagaimana, kali ini kamu pasti puas!!"
Tawaran ini dibuat Gu Yin tanpa berdiskusi dengan siapa pun, seperti taruhan buta. Kamu pikir aku pelit? Baik, aku akan hujani kamu dengan harga fantastis supaya kamu ternganga dan tak bisa berkata-kata.
Saat ini, Gu Yin hanya mengejar sensasi kemenangan ini!
Hasilnya, dalam kurang dari satu detik, pesan sudah berkedip. Dengan ketegasan yang sama, tanpa dipikir panjang, Gu Yin hampir tak berani membukanya. Hatinya sudah punya firasat buruk, tapi tetap harus dibaca.
"Sudah janji dengan Serikat Bulan Sabit!"
"Brengsek!!!" Masih kalimat itu. Setiap kali menolak selalu pakai kalimat ini. Gu Yin sekarang paham, orang ini tidak pakai balasan otomatis, dia brengsek pakai Ctrl+C dan Ctrl+V ya!
"Kamu kamu kamu!! Kamu mau bagaimana sih!!" Gu Yin merasa seperti mendengar teriakan jiwa sendiri.
"Aku mau masuk dungeon, nanti lanjut." Balasan datang dalam kurang dari satu detik.
