Maple Hua mengamati kerumunan monster dengan seksama. Setelah sekian lama, matanya berkaca-kaca: “Mana ada bagian tengahnya!?”
Dua belas monster kecil ini tidak berbaris rapi untuk diinspeksi. Dalam pertempuran sengit, mereka bercampur aduk bahkan Jun Moxiao dan kawan-kawan kadang masuk ke kerumunan. Maple Hua mengamati selama satu menit, tetap tak menemukan “pusat” dalam kerumunan monster yang terus bergerak ini.
“Lihat seranganku.” Seorang gadis tiba-tiba bersuara. Maple Hua tak bisa membedakan apakah itu Han Yanrou atau Fengshu Yanmu. Tak lama kemudian, Fengshu Yanmu berlari lalu melompat sambil berbalik dan menembak, menggunakan teknik Terbang Meriam untuk naik ke platform tinggi di samping.
“Lihat?” Suara itu kembali terdengar.
“Hah?” Maple Hua bingung.
“Aku baru saja menembak!” kata lawan bicara.
“Terbang Meriam tadi?” tanya Maple Hua.
“Ya!”
“Astaga, cuma lihat karakternya, nggak lihat meriamnya…” Feng Hua kesal.
“Lihat yang ini.” Su Mucheng berkata sambil Fengshu Yanmu di platform tinggi menembak lagi. Feng Hua fokus memperhatikan, lalu melihat ledakan di kerumunan monster. Feng Hua hampir menangis lagi. Tembakan Sharpshooternya ke tubuh musuh cuma memercikkan darah kecil-kecil, jelas terlihat. Tapi tembakan Artillery God ini meledak dahsyat. Efek asap dan percikan api begitu kuat, sampai nggak kelihatan target mana yang kena ledakan.
“Oke, serang sekarang!” Su Mucheng berkata.
“Aku… masih nggak lihat.” kata Feng Hua.
“Kok masih belum lihat?”
“Pelurunya terlalu kencang…” Feng Hua malu sampai mau nangis, penjelasannya terdengar kekanak-kanakan!
“Kalau gini?” Su Mucheng sambil mengayunkan senapan mesin Fengshu Yanmu, langsung menggunakan skill “Green Machine Gun”. Kali ini tanpa teknik Shaking Gun, peluru meluncur lurus membentuk garis dari laras senjata ke salah satu monster kecil di kerumunan.
“Kelihatan, kelihatan!” Feng Hua berseru. Kalau sampai ini masih nggak kelihatan, lebih baik dia mati malu saja.
“Bagus.”
Feng Hua segera menembak monster kecil itu, sambil bertanya-tanya kenapa ini jadi target utama. Tiba-tiba monster itu berbalik menghadap ke arah Fengshu Yanmu, lalu berkata dengan bahasa Mandarin standar: “Cewek, cari mati ya!!”
Monster kecil seperti Rogue dan pencuri di Area Pengungsi semuanya adalah manusia, tentu saja bisa berbicara bahasa manusia. Tidak seperti Goblin yang suaranya semua teriakan, makhluk undead hanya merintih.
"OT!!" Feng Hua yang mengklaim sangat mengenal Area Pengungsi langsung tahu aggro monster kecil ini beralih ke Fengshu Yanmu. Gadis ini ternyata tidak sengaja OT saat menunjukkan posisi tengah, membuat Feng Hua merasa sangat malu.
Namun Fengshu Yanmu seolah tidak menyadari hal itu, terus memuntahkan tembakan gencar. Sorotan cahaya terkumpul di mulut meriam, dengan suara "xiu", laser langsung menjatuhkan monster kecil OT yang berteriak itu.
Ini adalah skill Level 30 Artillery God: Laser Cannon. Jarak serangannya adalah yang terjauh di antara semua skill Glory, daya serang tinggi, dan bisa di-charge. Setelah di-charge, kekuatannya meningkat 40%, tapi juga menghasilkan recoil besar. Recoil ini harus dinetralisir pemain dengan operasional mundur. Jika operasional buruk, karakter bisa terjungkal dan akurasi serangan berkurang.
Untuk operasional dasar seperti ini, Su Mucheng tentu tidak masalah. Saat Laser Cannon ditembakkan, Fengshu Yanmu langsung meluncur mundur dengan langkah geser sempurna menetralisir recoil.
Tapi saat ini dia jelas-jelas sudah OT, tapi malah menggunakan skill yang sangat kuat ini, apakah dia tidak takut mati lebih cepat? Ini sama sekali tidak bisa dimengerti oleh Maple Hua. Meskipun mereka berdua berdiri di dataran tinggi, tetapi dataran tinggi hanya memudahkan serangan jarak jauh. Berpikir bahwa monster kecil di dataran tinggi hanya bisa berdiri di bawah memandang ke atas adalah salah. Ini kan NPC manusia, bisa bicara bahasa Mandarin, lompat-lompatan apalagi? Mereka juga bisa.
"OT! OT! OT! OT!!!" Maple Hua terus menerus berteriak mengingatkan semua orang. OT adalah kesalahan fatal yang sering menyebabkan wipeout tim, Maple Hua sangat serius menanganinya, berteriak tanpa henti.
"Wahahaha, tenanglah newbie, ini cuma OT doang." Baozi Invasion tertawa terbahak-bahak.
Newbie???
Cuma OT doang!
Maple Hua sangat tidak menerima kedua pernyataan ini. Menurutnya orang yang menyebut OT sebagai "doang" justru newbie. Saat hendak membantah, terdengar suara Artillery God: "Tidak apa-apa, lihatlah!"
Lihat lagi! Lihat apa sih terus-terusan? Maple Hua kesal, matanya sejak tadi tidak lepas dari gerombolan monster!
"Lihat apa?" tanyanya.
"Lihat monster yang kamu bilang OT tadi." Su Mucheng berkata.
"Monster yang OT..." gumam Feng Hua sambil memperhatikan, namun tak menemukan monster kecil itu. Monster itu seharusnya mengejar Fengshu Yanmu karena aggro sudah pindah, sebelumnya sangat jelas terlihat. Tapi Feng Hua yang sedang bingung ini tak bisa menemukan monster yang menunjukkan niat seperti itu.
Sudah berhasil mengambil kembali aggro? Cepat sekali?
Feng Hua sedang heran, tiba-tiba tiga ledakan peluru kembali mengguncang kerumunan monster. Sang Artillery God melemparkan Anti-Tank Cannon lagi ke dalam kerumunan.
"Pelan-pelan!!" teriak Feng Hua kaget. Artillery God ini meski seorang gadis, gaya bertarungnya brutal sekali, sama sekali tidak mengontrol output. Skill ofensifnya terus dilancarkan tanpa jeda. Setelah susah payah mengambil aggro, bukankah ini akan menyebabkan OT lagi?
Jawaban Su Mucheng hampir membuatnya putus asa. Fengshu Yanmu langsung melepaskan Cannon lagi, kali ini dengan charged attack yang ditingkatkan daya ledaknya.
Kelas seperti Artillery God yang memiliki tempo serangan relatif lambat biasanya memiliki burst damage tinggi. Skill Artillery God memang terkenal damage-nya ganas. Saat ini Fengshu Yanmu telah menggunakan tiga skill dengan damage tertinggi dari Level 30 Artillery God. Jangankan di tim ini tidak ada kelas MT profesional, bahkan jika ada, mana bisa menahan serangan brutal seperti ini!
"Lagi OT nih," Maple Hua menghela napas. Benar saja, dari kerumunan monster terdengar suara deklarasi "Cewek, cari mati ya?", satu monster kecil lagi OT.
Tragis, benar-benar tragis!
Maple Hua mendongak ke langit sambil mengeluh. Setelah selesai mengeluh, saat dia menunduk lagi, monster yang OT tadi sudah diam kembali.
Ditarik balik?
Maple Hua benar-benar bingung. Dia tidak meragukan skill anggota tim ini, tapi dengan daya ledak kelas Artillery God, OT karena Laser Cannon sebelumnya masih bisa dimaklumi. Tapi setelah itu ada Anti-Tank Cannon dan Cannon berturut-turut, tiga skill yang menyebabkan OT sekaligus - tanpa skill provokasi khusus, mana mungkin bisa ditarik balik hanya dengan output damage dalam sekejap? Ini mustahil, benar-benar mustahil!
Sejak awal OT, Maple Hua hanya berdiam di ambang jendela. Tiba-tiba Su Mucheng berteriak: "Kenapa ga nyerang?"
"Nyasarin? Nyasarin apa?" Maple Hua masih sibuk memikirkan masalah aggro dan OT.
"Target seranganku, ikutin aja seranganku," kata Su Mucheng.
"Seranganmu?" Saat Maple Hua melihat lagi, karakter Su Mucheng Fengshu Yanmu sudah menggunakan Green Machine Guidance dengan teknik Shaking Gun - moncong senjata bergoyang kiri-kanan, peluru yang ditembakkan membentuk dua jalur terpisah menuju dua monster kecil berbeda dalam kerumunan.
"Wah!! Double Flying Lines!" Maple Hua berteriak lagi. Meski main kelas Penembak lain, dia paham teori operasional Artillery God seperti ini.
"Menggoyangkan mouse untuk membuat Green Machine Gun menyebar tidak mudah, tapi mengarahkan dengan akurat ke dua target sekaligus lebih sulit lagi." Ini berarti gerakan horizontal mouse harus sangat presisi, sedikit kelebihan atau kekurangan akan menghasilkan tiga atau empat garis peluru alih-alih dua.
Saat melihat dua target yang terkena garis peluru tersebut, Maple Blossom tiba-tiba menyadari sesuatu yang lebih mengejutkan.
Dua monster kecil ini gemetar tertembak tapi tetap berusaha bergerak ke arah Fengshu Yanmu tanpa henti. Jelas, aggro mereka tertuju pada Fengshu Yanmu.
"Cepat!! Dua itu OT!" Teriakan panik Maple Blossom terdengar saat tembakan Green Machine Gun berakhir. Saat dua monster kecil hendak menyerbu Fengshu Yanmu, tombak perang tiba-tiba menusuk salah satu monster dari atas dan menghantam keduanya. Han Yanrou yang menggunakan skill Tarian Tongkat Bundar ini langsung beralih ke monster lain.
"Eh..." Maple Blossom hendak mengingatkan Han Yanrou tentang aggro kedua monster itu. Tapi Baozi Invasion malah berlalu begitu saja di samping mereka tanpa menyerang.
Saat dua monster bangkit dan nekat mengejar Fengshu Yanmu, rombongan 'saudara' mereka yang memiliki aggro pada Baozi Invasion kebetulan lewat berbaris di depan mereka.
"Sekali ini dua NPC terpaksa berbelok lagi ke samping, tapi belum sempat melangkah dua langkah! Boom—suara ledakan terdengar, Jun Moxiao di sisi lain mengeluarkan Telapak Bunga Rontok, monster kecil yang terpental terbang menabrak, persis mengenai kedua NPC ini hingga terjatuh lagi.
"Ini..." Feng Hua juga bukan orang bodoh. Dua monster kecil yang seharusnya sudah OT ini sama sekali tidak bisa mendekati target aggro mereka, terus-menerus jatuh bangun di tempat, sementara yang menciptakan situasi ini adalah serangan dan pergerakan berturut-turut dari ketiga orang ini.
"Mungkinkah..."
Saat Feng Hua berpikir, sinar laser menyorot dari atas. Ternyata laser cannon Fengshu Yanmu sudah Cooldown selesai, langsung menembak tanpa ampun. Dua NPC yang baru saja bangun itu kembali terhempas. Saat bangun lagi dan ingin menyerang, Han Yanrou mengeluarkan Telapak Bunga Rontok yang menabrakkan dua monster kecil ke arah mereka.
"Ini koordinasi?" Feng Hua akhirnya tersadar.
Monster kecil yang OT tidak perlu dikhawatirkan, karena keempat orang ini menggunakan skill atau pergerakan untuk mengunci monster OT di area ini. Bahkan serangan Fengshu Yanmu pun selaras sempurna dengan ritme mereka. OT, dalam koordinasi seperti ini benar-benar terlihat hanya sekadar "itu saja".
OT memang benar-benar terjadi, penilaian Feng Hua tidak salah.
Tapi merasa panik karena OT...
Apakah aku hanya seorang bodoh? Feng Hua menangis membasahi wajah.
