Malam itu Ye Xiu tidak melakukan aktivitas berat, tapi di Area 10, banyak yang gelisah karena ulahnya.
Rekor! Tentu karena rekor.
Rekor dungeon Tanah Pengasingan akhirnya dipecahkan, Jun Moxiao sekali lagi membuktikan kehebatannya dalam memecahkan rekor. Nama Serikat Bulan Sabit yang belakangan membuat para guild besar mual mendengarnya, akhirnya terpampang di papan peringkat Tanah Pengasingan.
Yang lebih penting, anggota Serikat Bulan Sabit sama sekali tidak rendah hati.
Karakter ketua guild sangat memengaruhi seluruh guild. Sifat Feng Hua yang awalnya tidak tahu diri mulai mereda setelah menyaksikan kerja tim Jun Moxiao yang luar biasa. Namun setelah berhasil merebut rekor dungeon dan merasa telah menyelesaikan misi koordinasi dengan sempurna, dia pun mulai menganggap diri sebagai bagian dari tim elit. Sifat buruk yang sempat diredam itu kembali meledak.
Alih-alih mengobrol di channel guild, anggota Serikat Bulan Sabit justru pamer di World Channel dengan gaya yang membuat iri. Para ketua guild besar gemertak gigi. "Apakah perlu bersikap sombong hanya karena menyewa orang untuk memecahkan rekor?" Banyak yang mengejek mereka di World Channel. Namun Serikat Bulan Sabit membalas dengan contoh Pavilion Blue River dan Dominant Hero, "Bahkan guild sehebat itu melakukan hal serupa, mengapa kami harus malu?"
Lan He dan Night Frost Pond yang terkena getahnya merasa frustrasi, tapi tidak bisa membantah karena semua fakta ini benar. Bahkan guild-guild yang belum pernah meminta bantuan Jun Moxiao pun tak bisa mengecam Serikat Bulan Sabit dengan alasan ini. Rencana merekrut Jun Moxiao untuk mencatat rekor dungeon memang sudah ada di agenda mereka. Mengejek Serikat Bulan Sabit sekarang, lalu suatu hari nanti malah memakai jasa Jun Moxiao sendiri, bukankah itu seperti menampar wajah sendiri?
Tapi dengan gosip yang ramai di world chat ini, status Jun Moxiao sebagai menjadi buah bibir semua orang. Rekor yang diciptakan Jun Moxiao pun terkesinambung nilai Glory-nya. Dari banyak pemain yang menghina Serikat Bulan Sabit, lalu Serikat Bulan Sabit mengungkit Pavilion Blue River dan Dominant Hero, akhirnya kedua guild besar ini ikut menjadi bahan hinaan.
Ini kan server baru! Banyak pemain baru yang masih "anak sapi tak takut harimau". Lagipula, sehebat apa pun cuma di game, perlu takut apa? Main game tujuannya mencari kesenangan, mana ada yang bayar mahal cuma untuk jadi orang sengsara di game. Banyak yang berkomentar seenaknya: "Pavilion Blue River gitu loh? Dominant Hero gimana? Tetap dihujat!"
“Semakin banyak yang mencela, semakin berani orang-orang. Tanpa disadari, Pavilion Blue River dan Dominant Hero dianggap sama seperti guild kelas dua seperti Moon Wheel, sampah yang tidak bisa mencatat rekor tanpa bantuan. Faktanya, peringkat kedua di papan rekor Tanah Pengasingan saat ini masih dipegang oleh Pavilion Blue River murni, namun hal ini sama sekali diabaikan oleh para pemain.
Lan He dan Night Frost Pond sama-sama kaget menghadapi situasi ini. Keduanya teringat pepatah lama: "Senjata menembak burung yang menonjol duluan!"
Apakah dua guild yang sudah meminta bantuan Jun Moxiao sebelumnya akan kehilangan reputasi? Meski terdengar terlalu berlebihan, tapi cibiran di World Channel yang terus menyebut tiga guild ini membuat mereka gemetar ketakutan.
"Kurasa ada yang tidak beres?" akhirnya Night Frost Pond mengirim pesan ke Lan He.
"Ini semua gara-gara si bodoh dari Moon Wheel itu!" geram Lan He. Kalau bukan karena anggota guild itu yang pamer di World Channel, mana mungkin timbul kebencian sebesar ini? Kalau tidak ada kebencian ini, mana mungkin dua guild besar seperti mereka ikut terseret? Sebagai guild elite yang sangat menjaga reputasi, disamakan dengan guild rendahan dan dianggap tidak kompeten sungguh pukulan telak.
Tapi membasmi Moon Wheel pun tak akan menyelesaikan masalah. Satu-satunya cara untuk membungkam mulut semua orang adalah: mencatat rekor baru yang lebih baik.
Namun, Jun Moxiao sang Raja Rekor justru berdiri tegak di depan mereka bagai gunung raksasa yang tak bisa didaki. Sekarang mereka pun tak bisa merekrutnya. Orang-orang malah mengolok-olok kalau terus mengandalkan Jun Moxiao untuk farming dungeon itu bukti ketidakmampuan! Tapi kalau malah mengundang Jun Moxiao kembali untuk membuat rekor baru, strategi "mengobati racun dengan racun" yang bodoh ini benar-benar keluar dari jalur normal.
Setelah percakapan singkat antara Night Frost Pond dan Lan He, suasana pun hening. Bagi mereka, ini adalah krisis hubungan masyarakat besar.
Bahkan guild-guild besar lain juga ikut kebingungan. Pada situasi sekarang, merekrut Jun Moxiao untuk farming dungeon akan menjadi aib besar. Tak ada yang mau mencemarkan reputasi sendiri. Sekalipun Jun Moxiao direkrut masuk guild, tokoh kontroversial ini pasti akan jadi bahan perbincangan pemain.
Singkatnya, nama Jun Moxiao tetap menjadi jaminan rekor dungeon. Namun di saat bersamaan, dia kehilangan nilai pemanfaatan. Karena guild yang memakai Jun Moxiao untuk farming justru mendapat sorotan negatif - padahal tujuan utama guild-guild besar farming rekor dungeon bukan untuk ini. Tapi dengan berpikir terbalik, Jun Moxiao saat ini ibarat sumber polusi - guild mana pun yang terkontaminasi olehnya akan dianggap lemah. Kalau begitu, lebih baik direkomendasikan ke kompetitor!
Sebagai contoh, Zhong Cao Tang dan Dinasti Jia sedang bersukaria. Musuh bebuyutan mereka Pavilion Blue River dan Dominant Hero sedang dihujat habis-habisan oleh seluruh pemain di [World Channel], pemandangan yang sangat memuaskan!
Chen Yehui dari Dinasti Jia saat ini juga sedang berada dalam game, menyaksikan gelombang kegaduhan ini melanda dunia. Awalnya, tidak ada yang menyangka situasi akan seperti ini.
Chen Yehui awalnya senang melihat Dominant Hero mendapat masalah, tapi semakin dipikirkan, tiba-tiba ia menyadari sebuah masalah baru, dan kegembiraannya meledak-ledak!
Satu panah, dua burung terpanah!
Ye Qiu, langkahmu kali ini benar-benar kacau!
Chen Yehui benar-benar tidak bisa menahan kegembiraannya! Melihat jam, sudah larut, tapi ia yakin Liu Hao tidak akan keberatan diganggu dengan kabar ini.
Chen Yehui logout dan menelepon Liu Hao.
"Halo?" Suara Liu Hao di telepon terdengar mengantuk. Dibangunkan saat tidur nyenyak, siapa pun pasti kesal. Tapi Liu Hao berusaha menahan amarahnya. Musibah baru-baru ini membuatnya sadar betapa pentingnya tetap tenang.
"Kabar bagus, Komandan Liu! Ye Qiu akan celaka." teriak Chen Yehui.
"Oh? Itu memang kabar bagus, tapi untuk kabar baik, bisa dibicarakan besok. Hanya kabar buruk yang perlu penanganan darurat. Sudah, aku lelah hari ini. Besok aku yang akan telepon balik!" Liu Hao langsung menutup telepon.
Bunyi sambungan putus membuat Chen Yehui terdiam. Ia mengakui ucapan Liu Hao masuk akal. Kabar baik bisa ditunda, sedangkan kabar buruk harus segera ditangani sebelum memburuk.
Dia hanya agak sulit percaya, hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, Liu Hao tiba-tiba menjadi begitu rasional, rasional hingga terkesan kejam.
Seberapa besar sebenarnya dampak stimulus yang diberikan padanya sebelumnya?
Chen Yehui diam-diam meletakkan telepon, kegembiraan liar sebelumnya tiba-tiba memudar.
Rasionalitas Liu Hao dari satu sisi juga membuktikan dia punya target yang lebih penting, Ye Qiu bukan lagi prioritas utamanya. Karakter yang sudah ditempatkannya di posisi sekunder ini justru dilempar ke Chen Yehui untuk ditangani.
Chen Yehui merasa sesak di dada.
Dia mengelola guild, kontribusinya pada pengembangan klub juga cukup besar, tapi pada akhirnya dia hanyalah karyawan senior yang melakukan pekerjaan serabutan. Diistilahkan baik, bisa disebut pahlawan di balik layar, tapi kemilau penampilan atlet profesional itu takkan pernah lagi bisa diraihnya.
Dan yang merenggut kesempatan ini darinya adalah Ye Qiu!!
Chen Yehui tiba-tiba mengepal tangannya.
Ye Qiu-lah yang memberikan penilaian bahwa dia tidak berbakat dan kurang berusaha.
Atas dasar apa? Mengapa satu kalimatnya bisa dengan mudah menyangkal dirinya? Mengapa karena satu kalimat ini dia dicoret dari daftar atlet klub dan akhirnya dikirim ke game online untuk mengurusi pembangunan guild?
Ye Qiu!
Alasan Chen Yehui bersekongkol dengan Liu Hao adalah karena dia juga sangat membenci nama itu. Tapi dia tak pernah punya kesempatan, posisinya terlalu rendah untuk menjadi ancaman bagi kapten Jia Shi. Sampai dia memperhatikan Liu Hao. Sebenarnya, dialah yang berhasil merekrut Liu Hao, menggunakan dirinya sendiri sebagai contoh negatif yang hidup untuk memperdalam kebencian Liu Hao terhadap Ye Qiu.
Tapi hari ini, Liu Hao telah menginjak Ye Qiu dan berkembang pesat di klub. Tapi dirinya... selain merasa lega melihat kemerosotan Ye Qiu, apa yang telah dia dapatkan?
Liu Hao sudah meremehkan Ye Qiu, sudah menemukan target yang lebih tinggi untuk dikejar. Lalu dirinya? Harus terus berurusan dengannya di game online ini? Apakah levelnya akan tetap serendah ini selamanya?
Chen Yehui berpikir, lalu perlahan melepaskan kepalan tangannya.
Mungkin dirinya juga perlu berpikir lebih rasional dan realistis.
Di dalam game, Che Qianzi juga hampir stres karena Jun Moxiao. Para atlet profesional Tim Micrograss itu tidak tahu susahnya mengumpulkan bahan-bahan - setiap kali bertaruh dengan Jun Moxiao di dungeon, bahan langka habis terkuras. Bahan-bahan langka ini! Bahkan untuk skala Zhong Cao Tang-nya, tidak mudah mengumpulkannya.
Sebenarnya Che Qianzi ingin memberi saran: Arena bisa digunakan untuk tantangan lintas server, kalian bisa pergi ke server lama. Zhong Cao Tang di sana pasti 100 kali lebih kaya dibanding di server baru.
Tapi... Che Qianzi benar-benar tidak tega melewatkan kesempatan untuk berjuang bersama para pemain profesional ini. Mereka semua adalah idola-idolanya, baik yang besar maupun kecil. Bahkan dalam mimpi pun tidak pernah terbayang suatu hari bisa berinteraksi langsung dan berbicara dengan setiap orang ini.
Hanya karena alasan ini, Che Qianzi menggigit gigi dan menelan kembali usulannya ke dalam perut.
Tapi malam ini, penghinaan terhadap Pavilion Blue River yang digantung di saluran dunia akhirnya membuat perasaan galau yang dihadapinya belakangan ini menjadi lega. Setelah bersenang-senang sejenak, Che Qianzi berpikir kebahagiaan seperti ini harus dibagikan dengan orang lain, dan tentu saja objek yang paling ingin dia ajak berbagi adalah Lan He!
Membuka daftar teman, melihat sekilas.
Ternyata Lan He tidak online! Che Qianzi benar-benar menyesal.
