"Chun Yi Lao kali ini jelas serius. Di Sepuluh Server Besar Glory, setiap server tentu memiliki kekuatan Pavilion Blue River, dan setiap server memiliki dungeon Tanah Pengasingan. Chun Yi Lao telah menghubungi ketua guild di berbagai server, menyiapkan akun Level 30 untuk lima orang ini. Dari Server 9, dengan tiga kesempatan di setiap server, mereka memulai latihan panjang dan penyelarasan tim.
Tiga kesempatan per server, setiap run biasanya selesai dalam 30 menit, satu jam bisa menyelesaikan dua kali. Mulai jam 3 sore hingga tengah malam, lima anggota terkuat Pavilion Blue River ini total menjalankan Tanah Pengasingan 18 kali, sampai mereka mual mendengar nama dungeon itu.
Namun hasilnya memuaskan. Koordinasi keempat anggota semakin efisien, kontrol terhadap Toa semakin matang. Tak ada guild di server manapun yang melakukan penelitian mendalam seperti ini terhadap Tanah Pengasingan. Mulai Server 7, tim lima orang ini mulai menyapu rekor - Server 6, Server 5, akhirnya semua rekor masuk ke nama Pavilion Blue River. Tapi di server lama, rekor dungeon level rendah seperti ini memang kurang diperhatikan.
"Istirahat 30 menit, pukul 12:30 kita kembali ke Server 10 untuk serang rekor!" Tepat tengah malam saat reset jumlah instance, Chun Yi Lao memberi perintah. Bahkan matanya sendiri sudah berkunang-kunang. Istirahat dan makan sangat diperlukan! Mereka sampai lembur main Tanah Pengasingan ini, belum sempat makan malam.
Setelah istirahat setengah jam, pukul 00:30 di Server 10 Tanah Pengasingan, lima karakter muncul serentak online.
"Hasilnya kebetulan sekali, kelima orang ini online bersamaan, langsung melihat di depan pintu dungeon, karakter bertulisan "Jun Moxiao" di atas kepala sedang memimpin satu tim untuk persiapan.
Rekor sudah dihancurkan oleh orang ini?
Di benak Chun Yi Lao pertama kali terlintas pikiran ini, dia buru-buru membuka daftar peringkat dungeon - rekor yang mereka buat siang hari masih tergantung dengan baik!
Saat memutar kamera kembali, Raowan Chuiyang ternyata sudah berjalan mendekati Jun Moxiao.
"Kau Jun Moxiao?" Suara Raowan Chuiyang selalu arogan dan menyebalkan. Ye Xiu mendengar suara itu, memutar kamera Jun Moxiao ke arah sumber suara, melihat seorang Blade Master dengan lambang guild Pavilion Blue River di atas kepala.
"Siapa kau?" Ye Xiu bertanya.
"Namaku Raowan Chuiyang," kata Raowan Chuiyang.
Tiba-tiba terdengar ledakan tawa dari samping: "Orang ini bukan cuma buta huruf, tapi juga nggak bisa hitung! Namanya jelas tiga karakter, Raowan Chuiyang - ini kan empat? Bodoh kali?"
Raowan Chuiyang murka, tanpa basa-basi mengayunkan pedang dengan Slashing Draw. Baozi Invasion bukanlah pemain lemah, sambil teriak "Aduh!" dia menghindar dengan lompatan dan membalas dengan Bata.
Raowan Chuiyang sengaja pamer, menegakkan pedang menggunakan block untuk menangkis serangan bata tersebut, operasional yang sangat presisi. Tapi Baozi Invasion sudah melesat maju mengikuti bata, mengangkat tangan dan melemparkan Sand Toss.
Raowan Chuiyang tidak menyangka gerakan Baozi Invasion begitu cepat. Dalam kepanikan, dia melompat mundur dan berguling-guling, menghindari serangan Sand Toss dengan cukup payah. Namun Raowan Chuiyang yang berani menantang posisi lima ahli terkenal Pavilion Blue River memang punya kemampuan. Meskipun kerepotan, dia akhirnya berhasil menghindar. Begitu berdiri, dia langsung melancarkan Triple Slash.
Triple Slash terdiri dari tebangan horizontal, tebangan vertikal ke bawah, dan Upper Slash, dengan kecepatan rangkaian yang jauh lebih cepat dibandingkan serangan biasa.
Raowan Chuiyang berhasil menghindar dan balas menyerang dalam satu gerakan mulus, membuat Baozi Invasion kerepotan. Dua lompatan mundur darurat berhasil menghindari dua serangan pertama. Serangan Upper Slash ketiga tampaknya tak terhindarkan. Raowan Chuiyang sedang bersukacita, namun tiba-tiba tebasan pedangnya meleset. Tubuh Baozi Invasion tiba-tiba merosot ke bawah, berhasil menghindar dengan posisi berjongkok darurat.
Raowan Chuiyang tak sempat recovery frame, Baozi Invasion sudah mengulurkan cakar menyambar tepat di leher karakter Raowan Chuiyang. Tentu saja skill yang digunakan adalah Lock Throat.
Karakter level 30 hanya memiliki beberapa skill ini saja, Baozi Invasion sudah sangat mahir menggunakannya. Lock Throat mencekik leher lawan, tangan satunya langsung mengeluarkan Brick Strike, ayunan lengan berlebihan yang menghantam bagian belakang kepala karakter Raowan Chuiyang. Karakter mengalami Pusing, Baozi Invasion bergegas memutar ke belakang lawan, mengeluarkan Upper Hook yang membuat lawan sedikit float, kemudian dengan cepat menggunakan Knee Strike untuk menguasai kedua bahu lawan.
"Pergi sana kau!!" Baozi Invasion membentak sambil menendang lutut ke punggung karakter. Jika hanya Knee Strike dari belakang, efeknya hanya Knock Back. Tapi karena karakter dalam kondisi float akibat serangan Baozi Invasion, Knock Back berubah menjadi terlempar. Karakter Raowan Chuiyang terjungkal dan terpental jauh.
Namun harapan Baozi Invasion melihat lawan jatuh berantakan akhirnya tidak terwujud. Raowan Chuiyang yang merupakan pemain ahli tidak mudah dikalahkan, dengan operasional Ukemi yang mulus, karakternya berguling ke depan lalu langsung berbalik tubuh. Kilatan pedang tiba-tiba menyambar - Slashing Draw yang dilepaskan secara langsung!
Gelombang energi pedang datang tiba-tiba, ketika Baozi Invasion menyadarinya serangan sudah berada di depan mata. Tidak ada waktu untuk menghindar. Tiba-tiba terdengar sura "kreek", Qianji San milik Jun Moxiao terkembang di depannya. Energi pedang menyapu payung itu tanpa menghasilkan sura benturan logam, seolah terserap begitu saja.
Setelah menahan serangan ini, Qianji San langsung ditarik kembali dengan suara "hua". Raowan Chuiyang yang ditendang pantat oleh Baozi Invasion sampai terjungkal jelas merasa malu, hendak menyerang lagi namun karakter Chun Yi Lao tiba-tiba menghalanginya. Di sisi lain, Baozi Invasion yang hampir kena Slashing Draw juga tidak terima dan ingin membalas, tapi tiba-tiba Ye Xiu memanggilnya: "Baozi."
"Jangan gegabah!" Chun Yi Lao penuh kewaspadaan, berkata tegas pada Raowan Chuiyang.
"Teknik Sand Toss-mu tadi kurang tepat. Kenapa buru-buru melempar pasir?" Di sisi ini suasana justru santai, Ye Xiu memberikan pelajaran langsung pada Baozi Invasion.
"Aku ingin menyerangnya saat Cooldown block-nya belum selesai!" kata Baozi Invasion.
"Block hanya efektif terhadap serangan fisik! Sand Toss itu kerusakan sihir. Hitungan cooldown block saja bisa kau ingat, tapi setting dasar kayak gini tidak tahu?" Ye Xiu geleng-geleng kepala.
"Benarkah?" Baozi Invasion bingung, melirik ke sekeliling. Di pihak mereka tidak ada Blade Master, akhirnya ia menatap ke arah lawan: "Hei, deskripsi skill block-nya bagaimana? Tolong dicek dong."
Raowan Chuiyang dan Chun Yi Lao sama-sapa bengong. Dalam situasi tegang penuh ketegangan ini, pertanyaan aneh apa lagi ini?
Tak lama kemudian Baozi Invasion berkata: "Waduh, aku lupa. Dia kan buta huruf, mana bisa baca tulisan?"
“Aku akan bertarung habis-habisan dengannya!!” Raowan Chuiyang melompat maju ingin bertarung lagi. Namun kali ini Ye Xiu membuat karakter Jun Moxiao melangkah ke depan menghalangi, lalu berkata: “Tunggu dulu, aku yakin kau bukan buta huruf, tapi kalian ini sebenarnya siapa?”
“Chun Yi Lao, ketua Pavilion Blue River.” Karakter Chun Yi Lao maju selangkah sambil berkata.
“Hah…”
“Baozi!” Ye Xiu segera memanggil Baozi Invasion, dia tahu pasti karakter ini akan bingung kenapa namanya disebut salah lagi, mengira orang ini buta huruf juga.
“Chun Yi Lao, ketua Pavilion Blue River.” Ye Xiu mengulang, lalu tersadar dan tersenyum: “Datang untuk mencatat rekor?”
“Benar.” Jawab Chun Yi Lao.
“Jaraknya jauh sekali, pasti melelahkan.” Kata Ye Xiu.
“Semua ini berkat kau!” Sambut Chun Yi Lao.
“Hehe, kompetisiku sangat ketat, kalian harus berusaha lebih keras.” Ye Xiu tertawa.
“Sepertinya kau sangat percaya diri.” Kata Chun Yi Lao.
“Tidak juga.”
“Apakah kau yang meyakinkan Lan He bahwa kami pasti tidak bisa menyaingi rekor kalian?” Tanya Chun Yi Lao.
“Sepertinya pernah kukatakan.”
“Jangan sok jagoan! Berani duel satu lawan satu?” Raowan Chuiyang berteriak di samping, Chun Yi Lao hanya diam berdiri tanpa menghalangi.
“Lan He tidak ikut?” Ye Xiu tiba-tiba mengajukan pertanyaan aneh.
“Tidak.” Jawab Chun Yi Lao.
“Kalian seharusnya memanggil Lan He.” Ye Xiu berkata, “Orang ini, jika dalam hal PK, mungkin akan lebih sering menang daripada Lan He; tapi untuk mencatat rekor dungeon, Lan He lebih stabil, kerja sama dalam pertarungan untuk memecahkan rekor akan lebih unggul darinya.”
Semua orang terkejut. Sejauh mana Jun Moxiao mengenal Lan He tidak jelas bagi mereka, tapi dengan Raowan Chuiyang jelas ini pertemuan pertama. Hanya dengan beberapa gerakan tadi, apakah dia sudah bisa melihat level Raowan Chuiyang?
“Apa kau bicara!! Ayo 1v1 denganku!!” Raowan Chuiyang berteriak.
“Lihat, dia juga cukup paham.” Ye Xiu berkata pada Chun Yi Lao, “Biarkan dia mengamuk di Arena, urusan memecahkan rekor serahkan saja pada Lan He.”
Raowan Chuiyang sudah tidak bisa menahan diri lagi, mengayunkan pedang hendak menyerang. Baozi Invasion juga garang, berteriak “Aku yang datang!” hendak menyambut. Kali ini Chun Yi Lao tidak diam saja, langsung mencegah: “Jangan bertindak sembarangan!”
Raowan Chuiyang langsung berhenti mendengar suara itu. Baozi Invasion bingung sebentar, melihat lawannya diam, akhirnya juga mengendur. Kemudian terdengar suara Ye Xiu yang tenang: “Benar, jangan sembrono. Jika benar-benar ingin 1v1 denganku, setidaknya gunakan akun level tinggimu.”
Chun Yi Lao, Bi Yanfei, Ru Yeh Han... Mereka semua membeku.
“Raowan Chuiyang di mata mereka sudah dianggap sebagai orang yang sangat arogan, tapi Jun Moxiao ini, arogansinya benar-benar mencapai tingkat keterlaluan! Karakter Level 30 yang remeh temeh ini berani menantang Raowan Chuiyang untuk membuka akun level tingginya? Selisih 40 level, ini sama sekali tidak mungkin dimainkan!”
Meski sama-sama arogan, Lan He dan Raowan Chuiyang tidak akur, tapi terhadap Jun Moxiao ini mereka justru sangat mengagumi, apa yang sebenarnya terjadi?
Mereka bingung, tapi mendengar Raowan Chuiyang di sana sudah marah sampai tertawa sinis: "Pintar! Menggunakan karakter Level 30 untuk menantang akun level tinggiku, kalah pun tidak masalah, kau pikir aku mau main permainan bodoh ini? Tidak perlu akun level tinggi, aku akan pakai karakter Level 30 yang sama sepertimu."
"Tenang! Aku tidak akan menggunakan akun level rendah untuk menindasmu yang levelnya tinggi, aku akan pinjam sembarang akun Level 70 untuk bertarung denganmu." Kata Ye Xiu.
Karakter level rendah menindas yang level tinggi? Semua orang berkeringat dingin. Tapi menggambarkan level rendah seolah-olah memiliki keuntungan memang pertama kali diungkapkan oleh Raowan Chuiyang.
"Baik, ke mana?" Tanya Raowan Chuiyang.
"Silakan pilih tempatnya, kami akan masuk dungeon untuk naik level. Sampai jumpa." Kata Ye Xiu.
