Lebih dari dua jam lagi menuju pukul dua belas malam. Qiao Yifan tidak terus larut dalam kesedihan. Setelah berpamitan pada Shen, dia sementara keluar dari akun Yicun Hui, mengganti akun lain ke server lama di Tanah Pengasingan, untuk mengulang persiapan dungeon ini.
Bagaimanapun juga dia atlet profesional, meski baru masuk industri. Sudah cukup lama sejak terakhir bermain di dungeon Tanah Pengasingan. Tentu bisa menyelesaikannya, tapi untuk memecahkan rekor perlu pemahaman detail. Qiao Yifan mulai serius mempersiapkan diri.
Distribusi dan jenis monster kecil di setiap area.
Pemilihan rute saat bergerak maju.
Karakteristik skill dan skill besar setiap BOSS.
Qiao Yifan menggunakan akun level tinggi-nya untuk menyelesaikan Tanah Pengasingan tiga kali. Solo dengan akun level tinggi tentu tidak masalah baginya. Meskipun posisinya marginal di Tim Micrograss, bisa bergabung saja sudah membuktikan kemampuannya. Dibanding rekan setim mungkin kurang, tapi Qiao Yifan juga tidak kalah dari Tang Rou. Dia bukan tipe pemula seperti Tang Rou atau Baozi Invasion yang hanya mengandalkan operasional.
Setelah tiga kali pengulangan, waktu hampir pukul dua belas. Qiao Yifan ganti akun kembali ke Server 10. Setelah mengirim pesan ke Ye Xiu, mereka sepakat bertemu di depan dungeon Tanah Pengasingan.
Dalam perjalanan menuju lokasi, Qiao Yifan melihat ada orang di [Dunia] yang secara terbuka menantang Jun Moxiao. Isi tantangan tersebut pertama adalah rekor dungeon di Tanah Pengasingan, lalu yang kedua adalah teriakan ingin bertarung satu lawan satu dengan Jun Moxiao.
"Siapa orang ini?" gumam Qiao Yifan dalam hati. Tentang rekor dungeon tidak perlu dibahas lagi, itu kan bergantung pada tim. Lagipula dungeon level rendah memiliki batas maksimal, bahkan pemain biasa pun bisa mencapainya, hasilnya tentu tidak akan kalah dari atlet profesional.
Tapi soal duel satu lawan satu... Ini murni tabrakan langsung kemampuan teknis kedua belah pihak. Dengan begitu sombongnya menantang Ye Qiu Shen, orang seperti ini ternyata muncul di game online, cukup membuatnya terdiam.
Sepengetahuannya, bahkan Kapten mereka Wang Jiexi pun tidak berani bersikap begitu percaya diri di hadapan Ye Qiu Shen. Yang berani berkonfrontasi langsung seperti ini mungkin hanya Han Wenqing dari Tim Dominant Hero! Shen ini sejak masuk Liga sudah berhadapan dengan Ye Qiu Shen, mengakhiri rekor juara bertahan Jia Shi, bisa dibilang musuh bebuyutan nomor satu.
Dari segi teknik, Han Wenqing sejajar dengan Shen lainnya. Tapi pria ini memiliki sikap dominan. Karakternya sangat keras kepala dan blak-blakan, langsung memarahi jika melihat sesuatu yang salah.
Konon dalam suatu pertandingan, Dominant Hero tampil buruk dan kalah telak. Han Wenqing langsung menghujani anggota tim dengan kritik pedih setelah pertandingan. Ia berulang kali menonton rekaman pertandingan hari itu, dan setiap melihat kesalahan pemain langsung memarahi habis-habisan. Saat itu bos Dominant Hero juga hadir mendengarkan. Tiba-tiba telepon bos berbunyi. Amarah Han Wenqing terhenti, ia menoleh memandang bos dengan dingin dan berkata dua kata: "Keluar."
Bos memberinya muka, langsung lari keluar untuk menerima telepon. Seluruh tim Dominant Hero sontak membeku. Bahkan bos saja dihancurkan seketika, mana berani mereka menunjukkan sedikit pun ketidakpatuhan?
Begitulah karakter Han Wenqing. Di Liga, hanya dia satu-satunya Shen selevel Ye Qiu baik dalam pengalaman maupun kemampuan. Tapi sekarang, di game online muncul karakter tak dikenal yang berkoar-koar ingin duel dengan Ye Qiu Shen. Qiao Yifan benar-benar antara ingin tertawa dan menangis.
Sepanjang perjalanan, setiap dua menit selalu muncul pesan orang ini. Benar-benar memanfaatkan CD world chat dengan maksimal. Qiao Yifan menggeleng-gelengkan kepala. Tantangan dari karakter kelas rendah seperti ini, pasti sama sekali diabaikan oleh Shen.
Di luar dungeon Tanah Pengasingan, karakter Yicunhui milik Qiao Yifan akhirnya bertemu dengan Jun Moxiao sang Shen. Juga terlihat Han Yanrou milik Tang Rou yang sudah tidak asing lagi. Baozi Invasion juga pernah bertemu sebelumnya. Lalu ada Fengshu Yanmu si Artillery God. Melihat karakter ini, siapapun yang tahu identitas di balik Jun Moxiao pasti langsung terpikir pada Su Mucheng. Artillery God yang selalu berdiri di samping Ye Qiu, yang selalu di belakang Yizhiyeqiu. Kini Ye Qiu sudah pensiun, apakah Artillery God ini masih Su Mucheng?
Qiao Yifan tidak berani banyak bertanya. Meski anggota tim juara, di timnya sendiri dia hanyalah orang biasa yang tidak mencolok. Di mata atlet profesional tim lain, keberadaannya semakin samar. Tidak seperti rekan-rekan atlet profesional lain yang di lapangan adalah lawan tapi di luar adalah teman, Qiao Yifan tidak punya lawan maupun teman seperti itu...
"Datang," kata Ye Xiu menyambut kedatangan Yicunhui, "Jam 12 malam kita langsung mulai."
"Baik," jawab Qiao Yifan sambil membuka daftar rekor dungeon untuk konfirmasi. Kali ini, dia langsung menyadari satu nama di tim peringkat teratas yang terasa familiar - bukankah itu orang yang berteriak menantang Shen di channel dunia?
"Pantas saja begitu sombong, nilai rekornya memang bagus. Sepertinya dia juga ahli, tapi harus lihat dulu lawannya siapa!" batin Qiao Yifan.
"Peralatan tidak masalah?" tanya Ye Xiu lagi.
“Tidak masalah.” Qiao Yifan menjawab. Pesanan yang dibelinya bertanggung jawab menyediakan set peralatan lengkap. Saat ini, karakter Yicun Hui telah mengenakan set kelas Ghostblade level 30, membawa pedang tachi ungu level 30 E Gui Zhan Dao, dengan aksesoris terbaik yang tersedia saat ini.
"Pertama kali kita tidak mengejar kecepatan. Ada anggota baru, biarkan dia beradaptasi dulu dengan strategi kita." Ye Xiu berkata.
"Cukup sekali saja?" Baozi Invasion mungkin teringat pada ketua Serikat Bulan Sabit yang awalnya juga bilang akan beradaptasi, tapi setelah tiga kali masih belum ada kemajuan berarti.
"Cukup." Ye Xiu tersenyum.
Qiao Yifan yang mewakili jawaban itu justru merasa darahnya mendidih. Melihat waktu masih tersisa beberapa menit, ia berlari membasuh wajahnya dengan air dingin. Dia harus tetap fokus dan waspada sepenuhnya, tidak boleh mengecewakan kepercayaan Shen.
"Sudah refresh, masuk dungeon!"
Pukul 00:00, jumlah instance dungeon terrefresh. Ye Xiu memimpin tim masuk ke Tanah Pengasingan.
Di saat yang sama, Lan He yang juga mulai menjalankan dungeon kembali tak fokus memperhatikan pesan dunia.
Spam chat Raowan Chuiyang yang terus-menerus membuatnya jengkel. Semangat tanpa henti ini sudah tidak seperti membuktikan diri, lebih mirip aksi kekanak-kanakan. Dia tidak keberatan dengan hobi orang ini, tapi masalahnya karakter itu milik Pavilion Blue River - semua orang tahu nama itu tergantung di papan peringkat dungeon Tanah Pengasingan!
Dengan identitas guild, bahkan status ahli yang terdaftar di papan rekor, tapi berteriak-teriak tanpa kelas di [World Channel], Lan He merasa sangat memalukan.
Peringatan sudah diberikan Lan He, tapi yang diterimanya hanya sindiran pedas dari Raowan Chuiyang. Orang ini yang berpartisipasi menciptakan rekor lebih tinggi sedang dalam kondisi arogan tak terkendali.
Perasaan Lan He sungguh dilematis. Di satu sisi ia ingin rekor guild dipertahankan, tapi di sisi lain melihat kesombongan Raowan Chuiyang, ia justru berharap ada yang bisa menghancurkan rekor itu.
Yang bisa menghancurkan rekor ini tentu hanya Jun Moxiao.
Saat ini Lan He merasa resah. Ia selalu memperhatikan level Jun Moxiao - di stage Level 30 ini, Jun Moxiao sudah terlalu lama berlama-lama. Karakter utama seperti Lan He sendiri sudah mencapai Level 33. Semakin tinggi level, waktu dan EXP yang dibutuhkan untuk naik level semakin banyak, jadi selisih level seharusnya semakin kecil. Dengan kecepatan Jun Moxiao sebelumnya, seharusnya selisihnya hanya 1.5 level, bukan tetap di Level 30. Inilah yang membuat Lan He cemas.
Apalagi baru saja.
Lan He menerima laporan dari anggota guild yang akan masuk dungeon di Tanah Pengasingan, bahwa mereka melihat Jun Moxiao dan rombongannya. Tampaknya ada karakter baru dalam tim mereka bernama Yicun Hui, kelas Ghostblade, tanpa emblem guild, status keanggotaan guild tidak diketahui.
"Yicun Hui, siapa lagi ini?" Lan He menatap daftar anggota guild mereka, melihat nama karakter Blade Master Liu Mu yang hanya muncul sekali sebelumnya dan tidak pernah online lagi, hati dipenuhi keraguan.
Di dalam dungeon Tanah Pengasingan saat ini, Qiao Yifan yang baru bergabung sedang menggunakan karakter Yicun Hui-nya untuk mendengarkan instruksi Ye Xiu, berkoordinasi sempurna dengan keempat anggota tim.
"Ya, seperti itu. Perhatikan ritme serangan kita, jangan sia-siakan waktu saat membuka formasi, kontrol Cooldown skill dengan baik untuk memaksimalkan efisiensi." Ye Xiu terus memberikan petunjuk. Mengajari anak yang sudah punya dasar benar-benar jauh lebih mudah. Tidak seperti Tang Rou dan Baozi Invasion yang harus menghafal strategi dungeon secara mentah, dalam hal penguasaan penuh, kedua newbie ini bahkan kalah dari ketua guild Yue Lun.
Operasional Tang Rou dan Baozi Invasion sebenarnya cukup mumpuni, tapi mereka harus berjuang menghafal strategi dan membangun kesadaran taktis.
Ketua Yue Lun paham mekanika game dan mudah mengerti penjelasan Ye Xiu, sayangnya kemampuan operasionalnya tidak bisa mengimbangi, perlu latihan.
Sedangkan Qiao Yifan memiliki semua keunggulan dari kedua pihak. Ye Xiu hanya perlu memberi petunjuk sekilas, operasionalnya langsung bisa mengikuti. Makanya Ye Xiu yakin satu kali penjelasan sudah cukup. Kualitas Atlet profesional memang tak tertandingi orang biasa.
"Skill bayangan sisa tidak perlu diaktifkan. Waktu yang digunakan lebih baik untuk menebas dua kali tambahan guna meningkatkan output damage. Aku akan jaga aggro tetap padaku, kamu tidak akan kena serangan." Kata Ye Xiu.
"" adalah Ghost God yang bisa dipanggil oleh Ghostblade di Level 25. Ghost Array ini bisa dibawa-bawa, namun hanya berupa armor yang terdiri dari bayangan hantu mengelilingi karakter. Armor ini berfungsi seperti perisai yang bisa menyerap dan menetralisir damage, durasinya 1 menit. Semakin tinggi level, semakin besar damage yang bisa dinetralisir dan semakin banyak jumlah penetralannya, ini murni skill pertahanan. Dalam kerja tim kali ini, Ye Xiu meminta Qiao Yifan untuk tidak menggunakan skill ini, karena pertahanan akan ditangani anggota lain.
Detail seperti ini lagi-lagi membuat Qiao Yifan tersentuh. Dia terbiasa menjadi umpan, tapi sekarang tim secara aktif berbagi tanggung jawab untuk melindunginya.
"Hmm, Ice Array ini..."
"Ada masalah?" Qiao Yifan bertanya khawatir.
"Tidak-tidak, pengaktifannya bagus dan tepat waktu." Ye Xiu berbalik ke Baozi Invasion: "Baozi, kali ini ini kesalahanmu!"
"Salahku, salahku." Baozi Invasion langsung mengakui.
Strategi awal sebenarnya tidak merencanakan aktivasi Ice Array di timing ini. Namun karena kesalahan Baozi Invasion, situasi berubah. Qiao Yifan melakukan penyesuaian dengan mengaktifkan Ice Array di momen ini, justru berhasil mengontrol medan pertempuran dan mengurangi tekanan pada tim.
Ice Array adalah Ghost God Frost Soul Level 30 Ghostblade. Barrier yang dijaga Frost Soul ini bisa memberikan damage sihir atribut es pada musuh yang masuk, serta memiliki probabilitas untuk membekukan target sepenuhnya, merupakan Ghost Array ofensif.
"Tapi sebenarnya di sini kamu masih punya pilihan yang lebih baik." Ye Xiu mengkritik kesalahan Baozi Invasion terlebih dahulu, kemudian kembali berbicara pada Qiao Yifan.
