BOSS akhir Tuoa, jika hanya bermain bebas seperti sebelumnya, waktu yang dibutuhkan benar-benar belum tentu. Ini memang BOSS yang cukup sulit ditangani, ketua guild Pavilion Blue River Chun Yi Lao dan para ahli lainnya harus berlatih dengan kejam berkali-kali baru bisa mengoordinasikan crowd control. Lalu saat ini? Metode apa yang digunakan? Qiao Yifan teringat perkataan orang sebelumnya bahwa Shen tidak mengerahkan total kemampuannya, muncul sedikit rasa penasaran dan keraguan.
"Formasi Pedang!" Teriak Ye Xiu sambil dash maju.
Jika Yifan memutuskan sendiri, pasti tidak akan melepas Formasi Pedang saat ini. Tapi dia percaya pada pertimbangan Shen, mendengar perintah langsung mengeluarkan Sword Soul. E Gui Zhan Dao di tangan Yicunhui berkilat, tak berbeda dengan Jun Moxiao saat melepas Sword Soul. Kabut hantu terkumpul menjadi Sword Soul setelah chanting selesai, barrier langsung ditanam.
Teriakan "Formasi Pedang" ini seolah memberi instruksi ke orang lain. Hand cannon Fengshu Yanmu menyemburkan api, sebuah tembakan tepat mengenai BOSS Tuoa yang sedang mondar-mandir di Taman belakang.
Tuo Ya langsung berbalik dan melompat ke depan, menginjak batu taman lalu melayang di udara, menendang dengan kaki. Jun Moxiao menghindar sambil mengayunkan Qianji San yang sudah berubah menjadi Bentuk Tombak. Tuo Ya yang sedang melesat di udara tiba-tiba menghilang, terseret ke tanah oleh skill Tarian Tongkat Bundar Jun Moxiao.
"Cepat sekali!!!"
Pandangan Qiao Yifan jelas berbeda dengan Tang Rou dan Baozi Invasion. Serangan yang kadang dilakukan Ye Xiu melalui operasionalnya seringkali tidak dipahami oleh mereka berdua. Tapi Qiao Yifan setidaknya bisa langsung melihat tingkat kesulitan teknik ini.
Pergerakan, kecepatan tangan, micro-control, prediksi.
Hanya dengan memenuhi semua elemen ini secara bersamaan, teknik itu bisa dieksekusi dengan akurat. Apakah skill Tarian Tongkat Bundar bisa langsung menyambar musuh? Glory bukanlah game sesederhana itu!
Skill paksa Tarian Tongkat Bundar membuat Tuo Ya tak bisa menggunakan Ukemi untuk menghindari jatuhan. Tapi dia bereaksi cepat, langsung melepas gelombang seismik saat menyentuh tanah. Jun Moxiao sudah mengantisipasi ini, mundur menghindar saat melemparkan Tarian Tongkat Bundar. Gelombang seismik Tuo Ya meleset, malah terkena Slashing Draw yang dilepas Jun Moxiao saat menghunus pedang.
"Cepat sekali!!!"
Dalam hati Qiao Yifan tetap terkesan. Pertarungan antara Tuo Ya dan Jun Moxiao benar-benar berlangsung cepat. Tapi Tuo Ya toh hanyalah NPC sistem yang waktu pertimbangan dan pemikirannya bisa diabaikan. Lalu bagaimana dengan Jun Moxiao? Namun dia juga terus mengeluarkan jurus tanpa berpikir panjang, setiap jurus pertama selalu bisa menahan serangan Tuo Ya.
Kelebihan Loner!
Hal ini bisa dipahami Qiao Yifan, tapi yang lebih penting, dari begitu banyak skill, Ye Qiu Shen hampir tidak perlu berpikir untuk memilih yang paling tepat. Penilaian cepat dan presisi ini persis seperti perhitungan sistem.
"Mengerikan sekali!" Qiao Yifan terkejut dalam hati. Seberapa besar pengalaman yang dibutuhkan untuk ini? Jika diganti dengan pemain level pro lain, mungkin juga bisa membuat keputusan benar seperti ini. Tapi untuk mencapai level "tanpa ragu-ragu", mungkin hanya sedikit yang mampu. Pengalaman adalah endapan waktu. Dan waktu selalu membuat orang frustasi. Veteran tidak mungkin lagi memiliki semangat menyala seperti newbie, sementara newbie yang ingin memiliki pengalaman matang seperti veteran, satu-satunya jalan hanyalah menunggu diri mereka menjadi veteran.
Dalam situasi dimana Jun Moxiao sendirian berhasil membatasi gerak Tuo Ya, babak akhir ini benar-benar menjadi sangat mudah. Bagi empat anggota tim lainnya, ini seperti pertempuran biasa melawan BOSS biasa. Mereka hanya perlu melakukan output dengan mengikuti ritme Jun Moxiao.
Sword Soul, Ice Soul.
Qiao Yifan bergantian menggunakan dua Ghost Array yang tersedia saat ini, sambil menggunakan skill seperti Ghost Slash, Moonlight Slash, dan Full Moon Slash untuk memberikan output. Namun sebagai Ghostblade, skill bertipe slash ini jelas tidak level tinggi karena Skill Points (SP) harus dihemat untuk berbagai kekuatan lainnya. Kemampuan output individu Ghostblade masih jauh lebih rendah dibandingkan kelas.
1 menit.
HP Tua telah turun hampir sepertiga. Dengan menjaga ritme seperti ini, pertarungan jelas bisa diselesaikan dalam empat menit. Waktu yang longgar ini bahkan memungkinkan adanya beberapa kesalahan.
Sangat kuat!
Qiao Yifan merenung. Meskipun mendapat perhatian besar di tim ini, dia sadar bahwa dalam pencetakan rekor, dirinya bukanlah karakter yang menjadi faktor penentu.
Ghostblade memang bisa meningkatkan kekuatan tim secara keseluruhan. Secara teori, semakin banyak anggota tim, semakin besar peran Ghostblade. Ini alasan mengapa berbagai guild besar pasti membina beberapa Ghostblade khusus.
Namun dalam pertandingan resmi Liga Profesional, batas maksimal anggota tim hanya lima orang. Ini membatasi efek pendukung Ghostblade yang secara teori bisa diperkuat tak terbatas. Dalam tim lima orang, kontrol area dan support Ghostblade belum tentu lebih unggul dari karakter bergaya lain mana pun.
Dalam tim lima orang, Ghostblade hanyalah pilihan taktis. Dia tidak lebih buruk dari kelas mana pun, tapi juga tidak lebih berguna dari profesi lain. Keberadaannya hanyalah salah satu dari banyak gaya taktis.
Saat ini, Tanah Pengasingan hanyalah dungeon lima orang. Peran Ghostblade dalam tim pun hanya sebatas itu. Bisa memberikan bantuan, tapi bantuan ini bukanlah alasan mengapa tim bisa memecahkan rekor batas.
Alasan sebenarnya tetap ada pada Jun Moxiao.
Karakteristik Loner dari karakter inilah yang dimaksimalkan, sehingga bisa melampaui batas di dungeon ini.
Karena Loner, dua Ghostblade menyusun formasi.
Karena Loner, Tuo Ya sepenuhnya ditekan. Penekanan solo ini jauh lebih efektif dibanding penekanan melalui kerjasama tim.
Lalu, senjata Jun Moxiao yang jelas-jelas buatan sendiri, jelas Senjata Perak kelas atas. Apa konsep Senjata Perak? Qiao Yifan mana mungkin tidak tahu? Kelebihan output ini lagi-lagi tidak dimiliki tim lain.
Rekor sudah di depan mata!
Dua menit berlalu, HP Tuo Ya langsung turun dua pertiga.
Serang. Serang. Serang.
Kelimanya terus menyerang. Qiao Yifan baru kedua kali berkolaborasi dengan keempatnya, tapi sama sekali tidak canggung. Inilah kelebihan karakternya, keahliannya dalam aktif berkoordinasi. Apakah ini bakat alami atau hasil dari menjadi orang pinggiran, sekarang tak ada yang bisa memastikan.
"Hati-hati, Darah merah sebentar lagi." Saat HP Tuo Ya turun ke bawah 10%, Ye Xiu tetap memberi peringatan.
Tang Rou dan yang lain sama sekali tidak bergeming. Saat Tuo Ya mengamuk karena Darah merah, kemarin sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, tetap akan ditekan oleh Jun Moxiao.
Kali ini, Qiao Yifan juga mempersiapkan diri untuk fase darah merah. Saat darah merah tiba, tiba-tiba menggunakan skill pengambangan Ghost Claw. Setelah menangkap Tuo Ya, diikuti dengan Moonlight Slash yang menghempaskannya ke udara. Bilah pedang mulai membeku dengan embun es, dan setelah retak tiba-tiba, Ice Soul muncul dengan Ice Boundary!
Tuo Ya yang jatuh dari udara terus menerima kerusakan beku. Saat mendarat, "plok!" membeku menjadi balok es raksasa. Lima senjata langsung menghujani, Tuo Ya dalam es tetap menerima kerusakan. Namun resistensi BOSS lebih kuat, es tidak bertahan lama. Tapi Tuo Ya yang keluar dari es bisa apa? Hanya terus kehilangan HP di bawah serangan Jun Moxiao yang memimpin.
Tianji, Longya, Telapak Bunga Rontok, Anti-Tank Cannon, dan satu lemparan bata dari sudut licik.
Serangan terakhir, Tuo Ya terbang terlempar oleh ledakan Anti-Tank Cannon ke tembok taman. Tak ada serangan lanjutan, Tuo Ya akhirnya terkalahkan sepenuhnya.
Pengumuman Sistem!
Selamat kepada pemain Jun Moxiao, Fengshu Yanmu, Baozi Invasion, Han Yanrou, Yiceng Hui memecahkan rekor penyelesaian dungeon Tanah Pengasingan dengan waktu 22 menit 35 detik 22.
Dunium game terdiam sejenak sebelum akhirnya meledak dalam keriuhan.
Tidak ada keterkejutan berlebihan. Bagi pemain baru di server baru, data rekor dungeon sebenarnya tidak memiliki konsep yang jelas bagi mereka. Tidak seperti veteran yang bisa terkejut karena rekor yang terlalu tinggi. Di benak pemain Server 10, hanya ada satu kesadaran: rekor telah dipecahkan, rekor kembali dipecahkan oleh Jun Moxiao.
Maka yang muncul di channel dunia saat ini justru didominasi pesan ucapan selamat.
Namun sasaran ucapan selamat itu bukanlah tim Jun Moxiao, melainkan Pavilion Blue River dan anggota mereka yang bernama Yun Tingdao.
Yun Tingdao adalah Raowan Chuiyang - karakter yang selalu membanjiri channel dunia untuk menantang Jun Moxiao dan menggembar-gemborkan agar orang-orang mencoba memecahkan rekor mereka.
Saat ini, para pemain serempak mengucapkan selamat di channel dunia kepada Pavilion Blue River dan Raowan Chuiyang yang akhirnya mendapatkan keinginan mereka. Sindiran tajam para pemain tidak pernah diukur berdasarkan level. Pemain baru pun bisa mengaktifkan mode sindiran.
Wajah Raowan Chuiyang memucat. Beberapa menit sebelumnya, dia baru saja memposting pesan lagi. Dia sengaja menunggu waktu ini untuk mengaktifkan mode sindiran. Namun sebuah Pesan Sistem justru membalasnya, dan para pemain di channel dunia mulai menyindirnya.
"Tidak mungkin!!" Raowan Chuiyang hampir tidak percaya.
Rekor mereka sudah maksimal. Raowan Chuiyang yakin tidak mungkin ada peningkatan lagi. Tapi sekarang, lawan justru berhasil meningkatkan rekor mereka sebanyak 2 menit lebih cepat. Raowan Chuiyang sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana ini bisa terjadi.
“Ejekan masih berlanjut, menginjak orang malah terinjak, drama seperti ini bahkan disukai oleh pengguna yang tidak terkait. Semua dengan antusias membahas perasaan Yun Tingdao di World Channel, kritikan pedas bermunculan tak henti. Raowan Chuiyang sudah tidak berani melihat lagi, dia takut mati marah di depan komputer.”
Bagaimana harus merespons?
Raowan Chuiyang menunduk memandang keyboard, tapi tak tahu tombol mana yang harus ditekan.
Bunyi notifikasi sistem teman yang login/logout membuat Raowan Chuiyang refleks mengangkat pandangan.
Yang logout adalah Lan He. Raowan Chuiyang tentu tahu tujuan Lan He saat ini. Dia merasa malu, merasa geram. "Orang ini, akhirnya bisa menginjak kelemahanku."
Raowan Chuiyang menyadari situasinya yang memburuk.
Bagaimana caranya Jun Moxiao dan kawan-kawan bisa mencetak rekor itu? Jika tahu, mungkin masih ada penjelasan. Jangan-jangan semuanya pakai Peralatan oranye?
Pikiran ini hanya melintas di kepalanya, bahkan dia sendiri tak terlalu percaya. Hanya untuk rekor dungeon, investasi sebesar itu? Apalagi di server baru, uang pun belum tentu bisa mengumpulkan full set Peralatan oranye Level 30, apalagi mempersenjatai satu tim. Peralatan oranye kan bukan sayur kol.
“Jun Moxiao! Benar-benar bisa memecahkan rekor kami, hebat juga! Sekarang ada waktu untuk duel 1v1 denganku?”
Kalimat ini, setelah direnungkan lama, akhirnya dikirim oleh Raowan Chuiyang.
