Pertarungan PK ini sangat spektakuler dan menimbulkan respons besar. Namun bagi berbagai guild besar, dampaknya sebenarnya jauh tidak sebanding dengan rekor Tanah Pengasingan yang sebelumnya di-break. Guild-guild besar hanya sekadar mengetahui hasilnya dan memanfaatkan isu ini. Mustahil untuk menghancurkan citra Pavilion Blue River hanya dengan insiden ini.
Yang benar-benar peduli dengan hasil pertarungan ini hanyalah Pavilion Blue River sendiri.
Saat ini channel Pavilion Blue River di Server 10 hening, semua anggota diam-diam memperhatikan diskusi di [World Channel].
Meskipun level karakter tertinggi hanya 33, namun di balik karakter-karakter ini terdapat tokoh-tokoh penting seperti Chun Yi Lao, ketua sebenarnya Pavilion Blue River.
Raowan Chuiyang tidak hadir.
Setelah keluar dari Arena, dia langsung logout di Shen Zhi Lingyu dan tidak login kembali ke akunnya di Server 10.
Sekalipun dia dikenal sombong, saat ini dia benar-benar tidak berani menghadap anggota guild.
Meredam kesombongan Raowan Chuiyang mungkin satu-satunya keuntungan Pavilion Blue River saat ini. Tapi melihat situasi ini, Jun Moxiao tampaknya terlalu overpowered, Raowan Chuiyang kemungkinan besar mengalami trauma berlebihan.
"Siapa yang menonton pertandingan tadi?" tanya Chun Yi Lao. Biasanya diskusi Pavilion Blue River dilakukan dengan mengumpulkan karakter di lokasi tertentu, karena ketua mereka Chun Yi Lao sangat tidak suka mengetik.
"Aku menonton," Lan He menghela napas.
"Bagaimana?"
“Deskripsi di dunia memang sesuai, sama sekali tidak berlebihan... Karena, sebenarnya sudah tidak bisa dilebih-lebihkan lagi.” Lan He berkata.
“Jun Moxiao ini benar-benar tidak menyisakan sedikit pun ruang!” Bi Yanfei berseru.
“Sebaliknya, justru dengan cara ini dia memberi ruang.” Lan He menjelaskan, “Lihatlah diskusi di dunia, lebih banyak membahas sekuat apa Jun Moxiao. Hasil kemenangan yang seharusnya menjadi poin terpenting justru tidak banyak dibicarakan.”
“Jangan-jangan dia sengaja melakukan itu?” Bi Yanfei bertanya.
“Tidak jelas, maksudku kerugian bagi kita dari pertandingan ini masih relatif terbatas, belum sampai memperparah keadaan.” Lan He menambahkan.
“Hah...” Chun Yi Lao menghela nafas: “Jun Moxiao ini memang sulit ditangani.”
“Setelah rekor dungeon Tanah Pengasingan dihancurkan, popularitas yang baru mulai pulih kembali turun. Pemain yang mendaftar hari ini turun 70%...” Lan He melaporkan.
“Jurang Satu Garisan... Kita sudah berjanji tidak akan bersaing dengan Dominant Hero, ya?” Chun Yi Lao bertanya.
“Mm...”
“Sepertinya kita harus menahan malu sementara waktu.” Chun Yi Lao berkata dengan nada menyesal.
“Itu...” Xi Zhou yang ikut dalam diskusi ini adalah figur kedua terpenting di Pavilion Blue River Area 10. Namun di hadapan senior dari Domain of Gods, sosoknya terlihat kecil. Ia ragu-ragu mengutarakan pendapat.
“Hmm? Xi Zhou ada pendapat apa?” Chun Yi Lao bertanya. Para anggota yang dipilih untuk ekspansi ini tentu saja dia kenal.
“Mungkin bisa mencoba minta bantuan tim pro?” usul Xi Zhou.
“Waduh, ide ini keterlaluan!” Sebelum Chun Yi Lao bicara, Lan He sudah mengelap keringat. Yang lain tertegun. Minta bantuan tim pro untuk ngejar rekor dungeon level 30 di server baru? Ini seperti lelucon. Seperti pertandingan antar sekolah yang kalah lalu memanggil Messi, Ronaldo, atau Kaka.
“Meski cuma dungeon kecil, tapi rekor di Server 10 mana yang masih dalam jangkauan kita? Bukan hanya rekor Jun Moxiao, bahkan rekor Dinasti Jia di Hutan Embun Beku! Untung ini server baru. Kalau di server lama, pasti sudah dicurigai sebagai karya pemain pro!” papar Xi Zhou.
Semua langsung membuka papan rekor dungeon Server 10. Saat ini baru ada tiga: Hutan Embun Beku, Burial Grounds, dan Tanah Pengasingan. Seperti kata Xi Zhou, ketiga rekor ini jauh melampaui kemampuan normal. Kelompok lima orang Chun Yi Lao yang sudah termasuk top player pun kalah 2 menit lebih dari tim Jun Moxiao – fakta yang sangat mencolok dan menakutkan.
“Mereka ini sebenarnya siapa?” Para anggota mulai menyadari bahwa Jun Moxiao mungkin punya latar belakang tak biasa. Kata "level pro" mulai mengitari pikiran mereka.
“Jadi mungkin bisa minta ahli tim esports untuk membantu memverifikasi.” Xi Zhou berkata.
“Hmm, saran ini memang bagus.” Chun Yi Lao mengangguk. Tidak perlu menyebut 'dibantu pemain luar', cukup perlakukan rekor menakjubkan ini sebagai hal biasa, lalu berdiskusi sebentar dengan ahli klub dan tim esports untuk meminta verifikasi - ini bukan hal sulit.
“Baik, aku akan segera mengecek.” Chun Yi Lao akhirnya mengatakan. Semua peserta diskusi di depan komputer kini menunjukkan ekspresi aneh. Ekspansi server baru sampai harus melibatkan atlet profesional tim esports - ini benar-benar di luar bayangan. Jika mereka tahu tim juara Micro Grass sudah membawa seluruh tim ke Area 10 untuk latihan, mungkin tekanan darah mereka akan langsung melonjak.
“Aku logout dulu.” Chun Yi Lao berpamitan dengan semua orang. Dia memang tipe orang yang langsung bertindak.
Chun Yi Lao yang sudah logout melihat jam. Saat ini... tim esports seharusnya sedang menjalani latihan sore. Sebagai manajer guild Blue River milik klub Blue Rain di Glory, posisi Chun Yi Lao mirip dengan Chen Yehui di Jia Shi - karyawan resmi klub yang memang memiliki pengaruh dalam organisasi.
"Chun Yi Lao biasanya sering datang ke klub untuk melihat-lihat, dan tidak asing dengan para atlet profesional. Sesekali dia juga punya kesempatan untuk duel beberapa kali dengan mereka. Tentu saja, sebagai manusia harus tahu batasan. Ketika para pemain bosan dan melihatnya aktif mengajak main beberapa ronde, Chun Yi Lao tidak akan menolak. Tapi kalau dia sendiri yang aktif mengajak atlet profesional bermain, itu berisiko menyita waktu mereka. Chun Yi Lao selalu sangat memperhatikan batasan ini."
"Chun Yi Lao memperkirakan waktunya, lalu memilih waktu yang tepat untuk datang ke ruang latihan. Dia bisa berkeliling di klub tanpa banyak batasan, kecuali di area tim teknis yang meneliti peralatan buatan sendiri, hampir tidak ada tempat yang tidak bisa dia kunjungi."
"Hai, Da Chun!"
"Chun Yi Lao mengatur waktu dengan baik. Kedatangannya ke ruang latihan bertepatan dengan selesainya sesi latihan resmi Tim Blue Rain, saat semua orang sedang bersantai. Begitu muncul di pintu, dia langsung dilihat dan disapa."
"Nama asli Chun Yi Lao adalah Liang Yichun. Kenalan di klub biasa memanggilnya Da Chun."
"Hai," Chun Yi Lao melambaikan tangan ke arah pemain yang menyapanya. Orang ini bernama Li Yuan, seorang pemain baru di Blue Rain. Berbeda dengan kebanyakan pemain baru yang hati-hati, sejak masuk tim dia sangat aktif, antusias pada semua orang, dan cepat akrab dengan semua anggota, termasuk Chun Yi Lao."
"Pada saat ini, dia memberi isyarat, pemain lain yang tidak tahu Chun Yi Lao datang juga mengangkat kepala melihat ke arahnya. Namun kebanyakan hanya mengangguk sebagai salam, lalu kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Akhirnya, Yu Wenzhou yang berdiri dan datang menyambut: 'Da Chun datang!'"
"'Hmm, cuma mau lihat-lihat...' Chun Yi Lao sangat sopan."
"Yu Wenzhou, jika dinilai dari kemampuan teknis mungkin tidak termasuk dalam jajaran Shen (dewa) teratas, tapi dia adalah kapten Tim Blue Rain. Kebanyakan kapten tim adalah pemain andalan, tapi ada beberapa pengecualian. Tim Blue Rain adalah pengecualian, pemain andalan mereka tentu saja Huang Shaotian, tapi kaptennya adalah Yu Wenzhou. Meski kemampuan teknis Yu Wenzhou jelas kalah dari Huang Shaotian, pemahaman taktiknya sangat tinggi. Yang lebih penting, kepribadiannya sangat tenang. Sifat cerewet Huang Shaotian benar-benar merusak kesan - seorang yang terus-menerus bergumam pasti memberi kesan kurang serius."
"'Sudah lama tidak ke sini ya!' Yu Wenzhou yang ramah ini menemani Chun Yi Lao mengobrol setelah latihan resmi berakhir."
"Chun Yi Lao tahu kapten Blue Rain mudah diajak bicara, sehingga tidak ragu seperti Jiang You dari Dominant Hero. Jika kaptennya diganti Han Wenqing, mustahil dia langsung meninggalkan komputer dan datang begitu ada ide."
"'Iya, akhir-akhir ini sibuk, sedang ekspansi di Server 10!' Chun Yi Lao mulai mengarahkan topik pembicaraan."
“Cuma buka dungeon baru, harus sampai kamu turun tangan langsung?” Yu Wenzhou tertawa. Tentang bagaimana guild klub dioperasikan secara umum, dia masih paham.
“Kali ini Server 10 benar-benar berbeda!” Chun Yi Lao berbicara dengan serius.
“Oh? Kenapa?”
“Entah dari mana muncul banyak jagoan. Semua rekor dungeon kecil di Server 10 sekarang sudah memecahkan rekor total selama sepuluh tahun terakhir. Kelihatannya, semuanya seperti hasil karya pemain level pro.” Chun Yi Lao berkata.
Suara "Brak!" keras menggema di ruang latihan, diikuti teriakan 3-4 orang berturut-turut: “Kapten Huang baik-baik saja? Ada apa?”
“Gapapa gapapa, cuma terpeleset.” Huang Shaotian dengan wajah berdebu bangkit dari lantai sambil memegangi kursi. Melihat Chun Yi Lao yang juga sedang menatapnya heran, dia langsung melambaikan tangan: “Da Chun datang! Hahaha, lama tak jumpa, hari ini ada waktu luang? Sudah makan? Belum kan? Kebetulan sebentar lagi jam makan, makan dulu baru pergi ya!”
“Baik, baik.” Chun Yi Lao mengangguk cepat, tidak berani mengucapkan kata-kata tambahan yang tidak perlu agar percakapan tidak berlarut-larut.
“Kamu punya kartu akun Server 10 kan? Ayo lihat rekornya!” kata Yu Wenzhou.
“Ada!” Chun Yi Lao mengeluarkan kartu dan menyerahkannya ke Yu Wenzhou. Tentu saja dia sudah mempersiapkan segalanya.
Yu Wenzhou dengan santai mencari komputer lalu login ke game. Sambil tidak menoleh dia berkata: “Shaotian, kamu juga lihat yuk!”
Tidak ada respon dari belakang. Huang Shaotian yang memakai headset sepertinya tidak mendengar. Dua anggota tim di sampingnya langsung mendorongnya: “Kapten Huang, kapten memanggilmu!”
“Ah? Ada apa?” Huang Shaotian melepas headset dan menengok bertanya.
“Lihatlah rekor dungeon di Area 10,” kata Yu Wenzhou.
Huang Shaotian menghela napas lalu bangkit, sambil berjalan mendekat berkata: “Area 10? Server baru? Apa menariknya rekor di server baru?”
“Hmm, skornya memang sangat tinggi!” Yu Wenzhou yang sudah masuk ke dalam game langsung membuka daftar peringkat rekaman dungeon tanpa mempedulikan karakter yang digunakan.
“Shaotian, menurutmu bagaimana cara mencapai skor seperti ini?” tanya Yu Wenzhou.
