Makanan di klub cukup bagus dan disediakan gratis untuk atlet profesional. Staf lain di klub tentu boleh makan di sini, tapi tidak mendapat fasilitas yang sama.
Chun Yi Lao tentu tidak mendapat fasilitas gratis, tapi hari ini berkat Huang Shaotian bisa ikut makan cuma-cuma. Hanya saja rasa makanan ini hampir tidak terasa di mulutnya, karena pikirannya masih penuh dengan analisis Kapten Yu Wenzhou tadi.
Jun Moxiao adalah Ye Qiu Shen.
Informasi ini membutuhkan waktu lama untuk Chun Yi Lao cerna, jauh lebih sulit daripada makan malam yang sedang dihadapinya sekarang.
Dalam hati, baik dia maupun Lan He sudah sangat menghargai Jun Moxiao. Mereka merasa sudah menilai kekuatan Jun Moxiao cukup tinggi, tapi hasil ini masih jauh melampaui perkiraan mereka.
Ye Qiu... Itu jelas kekuatan puncak di Glory! Meski sekarang sudah pensiun, bukankah mengurus mereka di game masih mudah? Lihat saja bagaimana Raowan Chuiyang dihajar.
Kalau dibandingkan dengan masa kejayaan Ye Qiu Shen yang menggunakan Battle Mage Yizhiyeqiu, sulit dibayangkan seperti apa Raowan Chuiyang akan dihancurkan.
Chun Yi Lao sebelumnya sudah merencanakan beberapa metode keras untuk melawan Jun Moxiao, tapi setelah mengetahui identitas aslinya, tiba-tiba dia kehilangan kepercayaan diri.
Sebenarnya harus bagaimana ini?
Chun Yi Lao menyantap makanannya tanpa selera. Di meja yang sama ada Yu Wenzhou dan Huang Shaotian yang sedang mengobrol santai, sepertinya tidak bereaksi berlebihan terhadap kabar Ye Qiu. Memang masuk akal, mereka sendiri adalah atlet profesional yang tidak perlu terlalu terkejut dengan Ye Qiu. Ye Qiu sudah pensiun, apa anehnya kalau main game online? Hanya pemain biasa seperti mereka yang akan merasa tertekan bersaing dengan dewa seperti itu.
"Setelah selesai makan, mereka berpamitan pergi. Yu Wenzhou dan Huang Shaotian tidak lagi membicarakan urusan Ye Qiu. Yu Wenzhou tetap menunjukkan sikap ramahnya, bahkan menemani dia berjalan sebentar. Hanya ketika benar-benar harus berpisah, dia baru menyampaikan pesan terakhir: "Perhatikan baik-baik Jun Moxiao itu, terutama kondisi senjatanya!""
"Hah? Oh..." Transisi tiba-tiba ke topik Jun Moxiao membuat Chun Yi Lao agak kaget.
Secara teori, kapten klub hanyalah atlet profesional yang memimpin tim, tidak memiliki hubungan hierarki dengan Chun Yi Lao yang bertanggung jawab atas guild dalam game. Namun semua orang tahu atlet profesional adalah inti dari departemen profesional. Departemen mana yang berani mengabaikan mereka? Instruksi Yu Wenzhou tetap akan diprioritaskan oleh Chun Yi Lao.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Chun Yi Lao memberi salam lalu pergi.
Di sisi Yu Wenzhou, saat berbalik dia melihat Huang Shaotian sedang menuju kamarnya sendiri, segera memanggilnya.
"Ada apa?" Huang Shaotian menoleh.
Yu Wenzhou menghampiri dan masuk ke kamar Huang Shaotian bersamanya.
"Ada perintah apa dari kapten?" tanya Huang Shaotian.
Yu Wenzhou berdiri di sebelah meja, memainkan tempat pensi di atasnya: "Saat bertanding melawan Jia Shi kemarin, sepertinya malammu ada keluar ya?"
"Hah? Ada kejadian begitu? Hari itu? Hmm, biar saya ingat-ingat dulu..." jawab Huang Shaotian.
"Apa kamu menemui Ye Qiu?" tanya Yu Wenzhou.
Huang Shaotian diam seribu bahasa.
“Waktu dan rekor dungeon itu sangat sesuai. Blade Master Liu Mu di tim itu adalah kamu, kan?” Yu Wenzhou berkata.
“Liu Mu? Hmm, nama ini memang terdengar agak familiar. Kenapa bisa ya? Aneh juga hahaha.” Huang Shaotian menjawab.
“Hehe…” Yu Wenzhou tersenyum, tidak menanggapi akting bodoh Huang Shaotian, melanjutkan: “Senjata Loner Ye Qiu itu sebenarnya seperti apa?”
Ekspresi Huang Shaotian langsung serius: “Sudah pasti, seperti yang kukatakan sebelumnya, itu senjata yang dibuat khusus untuk Loner.”
“Attack power-nya?”
“Level Senjata Perak tanpa diragukan.”
“Ada atribut khusus?”
“Tidak terlihat. Sepertinya tidak ada.”
“Kecepatan serang?”
“Semua bentuk memiliki keseragaman, mungkin kecepatan serang 5.”
“Bentuk apa saja?”
“Dari skill yang pernah dia gunakan, sudah mencakup semua kelas.” Huang Shaotian menjelaskan.
“Level-nya?”
“Dia pasti punya cara untuk meningkatkannya.”
“Dengan senjata seperti ini ditambah Ye Qiu, sepertinya kita akan melihat Loner sejati.” Yu Wenzhou berkomentar penuh perasaan.
“Tapi setidaknya butuh satu tahun lagi.”
“Loner ya…” Yu Wenzhou menatap ke jendela dengan tatapan penuh arti.
Honor District 10.
Chun Yi Lao langsung login setelah kembali. Rhenight, Bi Yanfei dan anggota guild lainnya tetap menggunakan karakter pinjaman di Domain of Gods, menunggu kabar dari Chun Yi Lao. Begitu melihatnya online, mereka segera mengirim pesan.
“Di mana?”
Semua orang bertanya hal yang sama. Kebiasaan Chun Yi Lao yang tidak suka mengirim pesan terkadang cukup mengganggu, tapi sekarang mereka sudah terbiasa.
Lima ahli terkemuka Guild Pavilion Blue River berkumpul kembali, ditambah Xi Zhou yang menjadi asisten Lan He di Server 10.
"Ada kabar apa?" tanya mereka segera setelah melihat Chun Yi Lao.
Chun Yi Lao menarik napas dalam-dalam. Dia sudah terkejut sebelumnya, sekarang giliran mereka.
"Kapten Yu tahu asal-usul Jun Moxiao," kata Chun Yi Lao.
"Apa latar belakangnya?" tanya mereka.
"Ye Qiu." Chun Yi Lao menyebut nama itu dengan sengaja berusaha tenang.
"Apa?" Mereka pura-pura tidak mendengar.
"Ye Qiu! Ye Qiu sang Dewa Perang pemilik One Autumn Leaf!!" seru Chun Yi Lao.
"Tidak mungkin!!!" Teriakan kaget langsung meledak dari yang impulsif seperti Bi Yanfei.
Lan He dan Xi Zhou tentu juga membeku kaku.
Latar belakang Jun Moxiao? Pertanyaan ini sudah mereka bahas berkali-kali sejak mulai memperhatikan orang ini saat ekspansi. Tapi spekulasi terliar sekalipun takkan bisa menyaingi kebenaran yang mengejutkan ini.
Ternyata itu Ye Qiu Shen!
"Entah kenapa Lan He merasa agak bersemangat. Meskipun Huang Shaotian adalah atlet profesional favoritnya, tapi Ye Qiu Shen yang misterius juga layak dipuja! Melihat Jun Moxiao di daftar teman, Lan He tak tahan ingin mengobrol. Sejenak dia lupa kalau orang ini masih menjadi biang keributan yang membuat guild Area 10 mereka kocar-kacir."
"Ternyata itu Ye Qiu Shen, sama sekali tak terduga. Lalu apa yang harus kita lakukan?" Untung ada Xi Zhou, pertanyaan realistis ini menyadarkan Lan He kembali.
Ye Qiu Shen adalah lawan yang sangat sulit dihadapi!
Akhirnya Lan He menyadari realitas kejam ini. Tapi kalau sudah menyangkut Ye Qiu Shen, bukankah mengalah bukanlah hal yang memalukan? Tiba-tiba Lan He merasa lega.
Chun Yi Lao akhirnya berbicara: "Meski kita tahu lawannya adalah Ye Qiu Shen, situasi sebenarnya tidak berubah. Kita hanya menyadari betapa gentingnya keadaan... Untuk urusan rekor dungeon, kita harus mengakui keunggulan Ye Qiu Shen. Langkah selanjutnya harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh guild di Server 10 yang punya kemampuan dan ambisi terhadap rekor dungeon... Bahkan untuk urusan material, kita harus bersatu..."
Kalimat terakhir Chun Yi Lao membuatnya sendiri merasa ingin tertawa dan menangis. Ucapannya terdengar seperti: "Sandal Jepit adalah milik bersama, kita harus bersatu membayar uang perlindungan..."
“Aku pikir kalau semua orang tahu ini adalah Ye Qiu Shen, mungkin tidak akan ada lagi pertarungan sia-sia?” Lan He berkata.
“Masalahnya, kita saling percaya, tapi kalau kamu bilang ke guild lain, ada yang bakal percaya?” Chun Yi Lao bertanya.
Semua terdiam. Mereka sangat paham betapa dalamnya kecurigaan antar guild.
“Daripada begitu, lebih baik pikirkan bagaimana kita bisa memanfaatkan identitas Jun Moxiao ini.” Chun Yi Lao berkata.
“Untuk hal ini, Lanjiao, kamu yang harus menimbang-nimbang.” Tiba-tiba Chun Yi Lao mengalihkan topik.
“Aku?”
“Tentu, lagipula ini masih urusanmu di Server 10!” kata Chun Yi Lao.
“Benar! Lanjiao semangat!” Bi Yan Fei berseru.
“Lawanmu adalah Ye Qiu Shen, pengalamanmu tidak akan sia-sia.” Ru Ye Han berkata.
“Kalau gitu kami pulang dulu ya?” Shu Guang Xuan Bing mengusulkan.
“Ya, pulang.” Chun Yi Lao menyetujui, “Dungeon Moonlight Forest minggu ini belum dibuka kan?”
“Belum!”
“Baik, buka malam ini.”
“Sekarang langsung pergi?”
“Gas!”
“Lanjiao kerjakan baik-baik, ingat perhatikan senjata Jun Moxiao itu.” Chun Yi Lao mengingatkan.
“Aduh! Kalian ini...” Sebelum Lan He selesai bicara, empat karakter sudah logout berurutan.
“Dasar tidak bertanggung jawab...” Lan He kesal. Begitu tahu masalah besar di Server 10 adalah Ye Qiu Shen, mereka semua pura-pura tidak tahu dan kabur.
Xi Zhou di samping saat ini hanya bisa tersenyum pahit.
"Apa yang harus kita lakukan?" Lan He bertanya.
"Sebenarnya semua yang bisa dilakukan, ketua sudah katakan tadi." Xi Zhou berkata.
"Oh?"
"Dengan mengidentifikasi identitas Jun Moxiao, ini satu-satunya keuntungan yang bisa kita manfaatkan." Xi Zhou menjelaskan.
"Kenapa menurutku ini justru memberi kita tekanan tambahan?" Lan Her bertanya.
"Tekanan juga bisa dimanfaatkan! Guild lain mungkin tidak punya tekanan seperti ini, mereka tetap akan maju. Kita? Kedepannya tetap di belakang, tidak melakukan percobaan lagi, cukup mencari kesempatan yang ada." Xi Zhou berargumen.
"Hmm, kalau kau bilang begitu... Maksudnya kita menghindar dari persaingan dengan Ye Qiu Shen, lalu duduk santai menonton Ye Qiu Shen menghajar para pembual itu?" Lan He menyimpulkan.
"Kurasa itu maksud ketua kita." Xi Zhou mengiyakan.
"Hanya bisa begini." Lan He merenung sejenak lalu tersenyum getir. Ini disebut kelebihan? Kedengarannya seperti strategi licik memanfaatkan pihak ketiga, tapi sebenarnya? Pisau akan bergerak sesuai kemauannya sendiri, kita hanya mengikuti dari belakang berharap ada dompet jatuh.
"Selanjutnya adalah Jurang Satu Garisan, apa yang akan dilakukan Dominant Hero?" Xi Zhou bertanya, tapi tidak mendapat respon dari Lan He.
"Hey, masih di situ?" Xi Zhou memanggil lagi.
"Aku di sini." Lan He menjawab.
"Ada apa?"
"Kalau sekarang aku minta tanda tangan Shen ke Jun Moxiao, apa terlalu tidak sopan ya?"
“Sial... Kamu kok gitu sih! Meskipun itu Ye Qiu Shen, tapi sekarang dia adalah lawan yang memalukan bagi kita!” kata Xi Zhou.
“Iya, aku juga berpikir begitu. Ini benar-benar memalukan,” kata Lan He.
Xi Zhou terdiam.
