Situasi Baozi Invasion agak mirip dengan Wang Jiexi. Namun Wang Jiexi bisa melakukan penyesuaian dan koreksi diri, sementara Baozi Invasion mungkin tidak memiliki kesadaran di bidang ini. Bagaimana perkembangan yang menguntungkan, Ye Xiu saat ini juga belum bisa memutuskan. Wang Jiexi setelah penyesuaian tetap memiliki level dan gaya seorang Shen, tapi banyak juga yang menjadi biasa-biasa saja setelah memaksakan perubahan gaya bermain.
Transformasi bukanlah hal yang mudah. Meskipun Baozi Invasion adalah pemula Glory, dalam hal bermain game dia bukan kertas kosong. Cara bermainnya sebenarnya memiliki logika dan pemahamannya sendiri. Dalam hal ini dia tidak seperti Tang Rou, yang benar-benar masih polos. Sayangnya sifat keras kepala gadis ini sudah membatasi gayanya, kecil kemungkinan terjadi perubahan besar. Ye Xiu bisa mengajarkan teknik permainan, tapi tidak bisa mengubah kepribadian orang. Mereka semua sudah dewasa dengan pemikiran matang. Sifat Tang Rou bukanlah kekurangan, hanya menghalanginya menjadi pemain tim yang baik.
Ye Xiu memikirkan semua ini sambil mengamati performa keduanya. Meski membagi perhatian, operasionalnya tidak melambat. Sepuluh tahun Glory, berbagai pertempuran telah dilaluinya. Banyak hal sudah menjadi gerakan refleks, seolah tanpa perlu dipikir, berbagai operasional terlampiaskan dengan mulus. Jun Moxiao yang dikendalikannya berkoordinasi sempurna dengan Qiao Yifan's Yihui dan Su Mucheng's Fengshu Yanmu.
Mengambilnya tidak jadi masalah besar.
Sebuah tim yang bahkan bisa mengalahkan BOSS liar level 36, tentu menjadi bahan tertawaan jika tidak bisa menaklukkan hidden boss level 33, Shadow Blade Ah Hong.
Yang penting, dalam dungeon kecil seperti ini semua anggota tim bisa mendapatkan latihan.
Ye Xiu bermain dengan santai sambil memimpin tim. Fokus utamanya adalah pada Tang Rou dan Baozi Invasion. Su Mucheng bahkan di arena profesional pun hampir tidak perlu diberi instruksi, sedangkan Qiao Yifan - seperti yang diantisipasi Ye Xiu - merupakan kebalikan dari Tang Rou dan Baozi Invasion, seorang pemain dengan kualitas tim yang luar biasa.
Dia pandai mengobservasi, memperhatikan performa setiap anggota tim di arena, lalu berusaha maksimal untuk berkoordinasi dengan masing-masing orang. Kesadaran dan kepribadiannya membuatnya sangat baik dalam hal ini.
Performa kurang harmonis Tang Rou dan Baozi Invasion sebelumnya sebagian disebabkan oleh ketidaktahuan mereka terhadap hidden boss. Setelah semakin familiar dengan karakteristiknya, kemampuan mereka pun semakin meningkat.
Efek koreksi sistem pada berbagai skill Shadow Blade dengan cepat diadaptasi oleh kedua orang ini, perlahan menyatu dengan kerja sama tim.
Benar, untuk saat ini mereka masih bisa beradaptasi.
Tapi seiring peningkatan level kedua orang ini, gaya bermain yang semakin khas akan semakin berbenturan dengan tim - inilah kekhawatiran Ye Xiu.
Namun untuk saat ini, mereka masih merupakan tim yang solid. Di bawah komando Ye Xiu, Shadow Blade semakin terjepit, dikepung lima orang di kaki bukit yang menyerangnya bergantian.
"Dua Ghost Sword Formation" dari Jun Moxiao dan Yicang Hui tak pernah terputus, beberapa orang tetap berada dalam jangkauan barrier.
Kabut racun yang terpancar saat serangan Baozi Invasion.
Tiga Magic Chakra yang menari-nari di sekitar Han Yanrou.
Serangan meriam yang sesekali meledak dari Fengshu Yanmu.
Berbagai serangan terus menerus menghujani Shadow Blade Master. Mata Ahong semakin memerah, tapi performanya tetap buruk. Karakter ini digambarkan sangat realistis dengan keringat deras dan ekspresi yang semakin tegang.
"Perhatian, Darah merah segera datang," Ye Xiu tiba-tiba bersuara berat.
"Apa ciri Darah merah?" Tang Rou buru-buru bertanya. Awalnya karena tidak familiar dengan karakteristik BOSS ini, dia sering mengalami kerugian. Kini Tang Rou mulai belajar lebih waspada.
"Shadow Blade Steps," jawab Ye Xiu.
"Oh? Apa itu?" tanya Baozi Invasion. Berbeda dengan Tang Rou yang pernah membantu Chen Guo dalam beberapa PK dan sudah melihat banyak skill, meski belum tentu tahu namanya. "Shadow Blade Steps" sendiri kemarin digunakan Raowan Chuiyang saat melawan Ye Xiu, membuat Chen Guo berteriak kaget. Tang Rou akhirnya bisa mencocokkan nama dan skill tersebut.
Sedangkan Baozi Invasion hanya memainkan akun ini, skill di atas Level 30 sama sekali belum pernah dilihatnya.
"Itu skill kloning. Nanti akan ada lima bayangan, satu untuk setiap orang," jelas Ye Xiu. Untuk tim pemain biasa, mustahil berani menyerang satu bayangan masing-masing saat Shadow Blade Master menggunakan Shadow Blade Steps. Tapi tim Ye Xiu yang sangat kuat berani menggunakan strategi agresif seperti ini.
“Perhatian!” Ye Xiu yang terus memantau HP BOSS, memberikan peringatan keras di saat-saat terakhir.
Mata Shadow Blade Master Ah Hong saat ini sudah memerah hingga memancarkan cahaya, bola mata dan bagian putihnya sudah sulit dibedakan.
“Mundur!”
Saat Ye Xiu berteriak, lima karakter langsung melompat mundur cepat. Shadow Blade Master mendongak ke langit sambil meraung, cahaya merah di sekujur tubuhnya tiba-tiba menyebar, bebatuan dan rumput kering beterbangan diterpa gelombang kejut yang mengguncang 360 derajat. Berkat peringatan cepat Ye Xiu, kelima pemain berhasil mundur tepat waktu dan tidak terkena efek cahaya merah tersebut.
Shadow Blade Master kemudian memainkan jurus dengan pedang panjangnya, bayangannya samar-samar terbagi ke empat penjuru dan dalam sekejap terpisah menjadi lima sosok.
Berbeda dengan Sword Shadow Step Blade Master, ilusi bayangan yang diciptakan Shadow Blade Master tidak memiliki perbedaan antara asli dan palsu - kelimanya adalah Shadow Blade Master. Artinya, saat ini pemain harus melawan lima BOSS hidden sekaligus.
Jika harus bertahan seperti ini sampai akhir, pertarungan ini jelas mustahil. Untungnya Sword Shadow Step memiliki batas waktu. Versi Shadow Blade Master ini hanya bertahan 20 detik. Jika pemain bisa bertahan selama itu, kelima bayangan akan menyatu kembali. Namun selama periode ini, damage yang diberikan akan dibagi ke masing-masing Shadow Blade Master. Setelah menyatu, total damage tidak akan diakumulasi melainkan didistribusikan secara proporsional - berarti damage yang diberikan pemain selama periode ini hanya bernilai seperlima.
Mekanisme ini jelas akan memperpanjang durasi pertarungan. Sword Shadow Step Shadow Blade Master juga tidak hanya digunakan sekali, tapi akan diulang berkali-kali hingga HP-nya benar-benar habis.
Untuk tim pemain biasa, strategi di sini adalah menghindar dan bertahan saat Bayangan Ying Daoke terbagi, saat ini tidak berusaha memberikan damage karena pada akhirnya damage hanya bernilai seperlima. Ketika Bayangan Ying Daoke menyatu kembali, tim akan meningkatkan output. Tapi tim Ye Xiu yang garang tetap menyerang baik dalam kondisi terpisah maupun menyatu.
Kelima Bayangan Ying Daoke yang terbagi ini cukup cerdas, masing-masing langsung menyerang satu target.
Bayangan Ying Daoke di belakang kiri mengayunkan Slashing Draw ke Baozi Invasion. Baozi Invasion menggelinding menghindar sambil melempar pasir ke wajah musuh. Meski sebagai BOSS, Bayangan Ying Daoke tetap mengalami efek silang sesaat. Memanfaatkan momen BOSS berputar-putar buta ini, Baozi Invasion langsung menghantam tengkaknya dengan Bata, lalu mengoles racun di senjata dan menyuntikkan jarum beracun.
Bayangan Ying Daoke di belakang kanan melancarkan Mountain Crusher ke Han Yanrou. Tang Rou yang pernah terluka oleh jurus ini malah melompat maju menghadapi serangan.
Kali ini Tang Rou memperhitungkan tinggi gelombang kejut Mountain Crusher dengan tepat. Lompatannya berhasil menghindari serangan kejut, lalu menusuk dengan Tarian Tongkat Bundar. Dengan gerakan lingkaran besar di udara, dia melempar Bayangan Ying Daoke wajah ke tanah. "Kebiasaan tak mau mengalah" Tang Rou terlihat dari carinya membalas dendam di titik yang sama dimana dia pernah kalah.
Ksatria Bayang di sebelah kiri depan langsung menggunakan Triple Slash menyerang Fengshu Yanmu. Su Mucheng segera membuat karakternya melompat ringan, menembakkan meriam yang meledakkan wajah Ksatria Bayang sambil mundur dengan teknik Terbang Meriam. Tapi Ksatria Bayang adalah BOSS, ledakan ini tidak bisa menghentikan Triple Slash-nya. Tiga kilatan pedang terus mengejar Fengshu Yanmu, tapi setiap serangan selalu meleset sedikit dari karakter yang terus mundur. Tampak jelas Su Mucheng mengontrol dengan sangat stabil.
Di sisi Qiao Yifan, justru dia yang aktif menyerang BOSS. Setelah melemparkan Ice Array, tidak hanya menyerang musuh yang mendekatinya, tapi juga membekukan musuh yang menuju Jun Moxiao menjadi balok es raksasa. Meskipun sudah direncanakan untuk bertarung terpisah, Qiao Yifan tetap mencari kesempatan untuk berkoordinasi dengan Ye Xiu.
Ye Xiu langsung memahami maksudnya. Saat Qiao Yifan melemparkan Ice Array, dia juga mengaktifkan Blade Array. Mengurung dua musuh dalam area efek, kemudian menggunakan Qianji San dalam bentuk senjata untuk menembakkan Anti-Tank Cannon. Bukan menyerang targetnya sendiri, tapi musuh yang menyerang Qiao Yifan. Tiga ledakan membuat Ksatria Bayang terhuyung. Qiao Yifan menggunakan kesempatan ini untuk melancarkan Moonlight Slash -> Full Moon Slash diikuti Tebasan Iblis, tiga serangan berturut-turut yang melempar jauh Ksatria Bayang.
Saat ini, kepuasan yang dirasakan bukan berasal dari berhasil menyerang BOSS, tapi dari koordinasi sempurna dengan Ye Xiu.
Shen! Bahkan dalam situasi diarahkan olehnya, secara aktif mengeluarkan jurus untuk bekerja sama dengannya. Ini membuat Qiao Yifan merasa dia benar-benar bukan sekadar pelengkap, melainkan anggota tim yang setara dengan semua orang, bagian yang saling bergantung. Inilah perasaan sejati sebagai rekan satu tim, sungguh luar biasa menyenangkan.
Setelah membantu Qiao Yifan menahan serangan Shadow Swordsman di sisinya, Jun Moxiao Ye Xiu menggoyangkan Qianji San yang berubah menjadi bentuk tombak. Tianji mengarah ke Shadow Swordsman. Shadow Swordsman melanjutkan tebasan pedang panjang di tangan kanan, sementara tangan kiri mengeluarkan pedang pendek untuk menangkis Tianji Jun Moxiao. Trik kecil seperti ini tidak mungkin mengelabui Ye Xiu. Tombak "hua" tiba-tiba ditarik kembali, pedang kiri Shadow Swordsman gagal menangkas. Qianji San telah terlipat menjadi dua bagian menggantung di lengan Jun Moxiao. Berguling menghindari pedang kanan, kedua lengan merangkul Shadow Swordsman dan melemparkannya.
Setelah skill Yudo digunakan, Qianji San kembali ke bentuk tombak. Ye Xiu bersiap melanjutkan serangan dengan Jun Moxiao, tiba-tiba mendengar suara "ding hu" dari luar headphone.
Ye Xiu selalu menyetel volume efek suara game sangat kecil, justru karena sering perlu mendengar suara ini.
Mendengarnya kali ini, Ye Xiu tanpa sadar mengumpat "Cào".
Setelah berjaga shift malam berkali-kari, mengantar minuman dan rokok untuk tamu. Akhirnya hari ini, di momen paling kritis, Ye Xiu dipanggil untuk melayani tamu warnet.
"Pesan apa?" Ye Xiu dengan cepat mengangkat tangan kiri dari keyboard sambil menerima panggilan layanan.
"Hmm?" Empat anggota tim lainnya menjawab duluan, sementara Ye Xiu bahkan belum sempat melepas headset-nya.
"Dua Coca-Cola." Suara pelanggan baru terdengar dari konter layanan.
"Tunggu sebentar." Kata Ye Xiu.
