Hati Gu Yin hancur berkeping-keping...
Meskipun jumlah mereka masih lebih unggul, kualitas berbeda jauh! Lima orang dari guild Samsara mereka sudah kewalahan melawan Jun Moxiao dan Liu Mu, bertahan hanya karena mengharapkan serangan gabungan dari guild lain. Tapi guild-guild lain ternyata juga diserang, seluruh anggota tim Jun Moxiao sudah tiba.
Seberapa kuat mereka? Gu Yin tak bisa memastikan, tapi pasti tak kalah dari Liu Mu si Blade Master level 27 ini.
Melihat gelembung teks yang beterbangan di layar akibat pergerakan Liu Mu yang terus berpindah, hati Gu Yin langsung setengah beku.
Han Yanrou milik Tang Rou dengan satu gerakan Falling Flower Palm menghempaskan tiga orang, terlihat sangat impactful.
Cara Tang Rou bertarung sangat garang, cara meloloskan diri juga sangat garang.
Yang lain sembunyi-sembunyi, tapi dia malah menerobos keluar langsung dari Kota Kongji.
Setelah berkeliling di kota untuk memulihkan status kritis, Tang Rou juga memperhatikan beberapa orang yang selalu muncul di sekitarnya di area sepi. Jelas ini adalah pemain dari guild besar yang memantau pergerakannya, dan jumlahnya lebih dari satu.
Tapi Tang Rou sama sekali tidak menghiraukan mereka. Setelah membeli beberapa potion di tasnya, dia langsung berangkat keluar dari Kota Kongji untuk menantang dungeon.
Di luar kota, banyak pemain dari berbagai guild yang berkeliaran. Mereka tidak hanya menunggu Tang Rou, tapi juga siap menyambut siapapun yang terbunuh dan kembali ke kota utama.
Semua orang tahu Han Yanrou mati dan kembali ke kota utama. Tapi hampir tidak ada yang menyangka Han Yanrou berani menantang dungeon sendirian.
Di mata mereka, ini jelas merupakan tindakan bodoh.
Namun Tang Rou, seorang perempuan, justru melakukan hal itu.
Sebelum berangkat, dia memberi tahu Ye Xiu. Ye Xiu tidak menghentikannya, malah mendukungnya untuk mencoba. Paling-paling gagal dan kehilangan 10% EXP, menurutnya itu bukan masalah besar. Alasan Ye Xiu menyetujui ini karena kelas Han Yanrou adalah Battle Mage.
Meski dijuluki "Ensiklopedia Hidup" Glory yang menguasai semua 24 kelas, Battle Mage tetaplah spesialisasinya yang terkuat.
Penguatan atribut dari berbagai Chakra.
Serangan jarak jauh dan area dari senjata panjang.
Operasional yang tepat dapat memicu efek knockback yang kuat.
……
Segala keunggulan Battle Mage ini sangat dikuasai Ye Xiu.
Jika Tang Rou bukan dari kelas ini, Ye Xiu akan membantu mencari metode yang lebih cocok. Namun sebagai Battle Mage, cara terbaik adalah menerobos langsung. Battle Mage seharusnya memiliki keagresifan seperti ini.
Menguasai sebuah karakter tak hanya bergantung pada operasional dan kesadaran, tetapi juga membutuhkan karakter tertentu.
Semangat pantang menyerah Tang Rou, menurut Ye Xiu, memang sangat cocok dengan kelas Battle Mage. Jika tidak, saat memilih kelas dulu, Ye Xiu akan merekomendasikan pilihan yang lebih rasional seperti merekomendasikan Ghostblade untuk Qiao Yifan.
Karena itu, Ye Xiu sama sekali tidak akan mencegah Tang Rou melakukan tindakan yang mungkin dianggap bunuh diri oleh orang lain. Bahkan jika benar-benar mati, menurut Ye Xiu ini layak dicoba - sebagai proses memahami esensi kelas dan pembentukan karakter kelas.
Fakta bahwa Tang Rou akhirnya muncul di sini membuktikan dia berhasil melewati semuanya. Melihat ini, semangat Ye Xiu pun terpompa.
Dia bisa membayangkan ekspresi ternganga para pemain guild besar yang berjaga di luar Kota Kongji saat gadis ini membawa tombak perang sendirian menerobos keluar.
Tentu mereka akan mencoba membunuh Han Yanrou. Kabur dari kepungan mereka pasti sangat sulit. Tapi semakin sulit, semakin Tang Rou bersemangat melakukannya.
Upaya menerobos kali ini di luar kota, bagi dirinya juga merupakan performansi di atas level biasanya. Dengan tujuan menerobos, dia memperhatikan setiap detail. Meskipun tidak sepenuhnya membunuh setiap lawan, keperkasaan Battle Mage telah sepenuhnya terpancar dari tangannya.
Saat dia dengan garang merobek kepungan dan melesat pergi meninggalkan debu, para pemain yang berhasil diterobos hanya memiliki satu kata untuk menggambarkan perasaan dalam hati mereka: berantakan.
Benar.
Tidak ada satu pun dari mereka yang tewas, bahkan tidak banyak yang kehilangan HP, namun setiap orang merasakan "kekacauan" dalam hati.
Mereka sebenarnya tidak mempersiapkan barikade untuk satu orang lawan tertentu, bahkan menunggu untuk menghadang seluruh tim Jun Moxiao yang akan respawn dari Kota Kongji. Tapi hasilnya, hanya Han Yanrou sendiri yang dengan gaya begitu perkasa langsung membuka jalan dan kabur. Eksistensi mereka diinjak-injak dengan kejam.
Mereka bahkan tidak tahu apakah harus mengejar atau tidak.
Karena ini adalah skenario yang sama sekali tidak pernah mereka pertimbangkan. Dalam persepsi mereka, karakter yang keluar dari kota utama mustahil bisa lolos dari kepungan, paling-paling hanya mundur kembali ke zona aman kota. Begitulah keyakinan mereka selama ini.
Jadi ketika Han Yanrou membobol celah dan pergi dengan angkuh, mereka semua membeku.
Ingin mengejar, tapi jika semua mengejar, bagaimana jika ada karakter lain yang respawn di kota utama dan bersiap keluar?
Keraguan, konsultasi, lalu semua menyadari sudah tidak perlu lagi.
"Han Yanrou bahkan bayangan hantu pun tidak terlihat."
Tanpa komando tim yang terkoordinasi, masing-masing bertarung sendiri. Bahkan pasukan penjaga luar kota yang sudah mempersiapkan diri pun memiliki masalah ini. Akibatnya, situasi seperti ini terus berulang.
Di Hutan Kongzhi, Gu Yin secara terselubung memimpin operasi. Dengan strategi jelas ini, 20 lebih pemain dimanfaatkan secara maksimal. Sebenarnya dia bisa membatasi pergerakan Jun Moxiao dan Liu Mu.
Sayangnya, kedatangan mendadak anggota tim Jun Moxiao yang lain benar-benar menggagalkan rencananya.
"Haha, datang juga! Semua pada datang! Lho, ada pemain baru? Summoner ya? Gila, summoner payah macam apa ini? Kok berantakan begini? Aduh, dia lompat nabrak pohon tuh! Liat nggak liat nggak? Summonermu nabrak pohon, bisa main nggak sih orang ini?" Huang Shaotian terus mengoceh sambil menghajar lawan. Meski sedang menghadapi lima musuh bersama Jun Moxiao, dia masih sempat memutar kamera untuk mengawasi yang lain.
"Bos!" Baozi Invasion menyapa Ye Xiu setelah memukul lawan dengan batu bata. Saat Ye Xiu menoleh, performa summoner yang berantakan itu membuatnya jengkel. Tapi ID di atas kepala orang itu justru mengejutkannya.
Mei Guang? Kok bisa kebetulan begini?!
"Bos, ini temen yang kenalan di dasar sumur." Baozi Invasion memperkenalkan Mei Guang kepada Ye Xiu.
“Halo.” Ye Xiu menyapa Meiguang.
Ternyata Meiguang seperti tidak mendengar sama sekali, karakternya terus gemetaran di sana. Ye Xiu langsung tahu bahwa orang ini sedang panik mengoperasikan kontrol. Melihat gerakan hewan peliharaannya yang tersendat-sendat, Ye Xiu sampai berkeringat dingin. Dia berani menyimpulkan: ini mungkin seorang pemula yang bahkan belum hapal shortcut, beberapa skill operasional mungkin masih harus menunduk mencari huruf di keyboard, dan sering gagal mengoperasikan sehingga karakternya hanya gemetar seperti kesurupan tanpa skill yang keluar.
“Aduh, sial! Diserang diam-diam!” Baozi Invasion yang sedang berbicara dengan Ye Xiu tiba-tiba ditembak dari belakang. Dia langsung melompat berbalik untuk mengejar sambil memarahi Meiguang: “Apa yang kau lakukan? Dengan kondisi sepertimu ini, mana mungkin aku bisa tenang menyerahkan punggungku untuk kau jaga?”
Meiguang mana sempat menghadapi Baozi Invasion. Saat ini, mengendalikan hewan peliharaannya agar tidak menabrak pohon saja sudah sangat sulit. Selama di Area 10, Ye Xiu baru melihat dua orang dengan operasional sepayah ini: satu adalah Chen Yu, satunya lagi adalah Summoner Meiguang ini. Mengingat yang detailnya berantakan itu, Ye Xiu sekarang 100% yakin: pasti dia menulis itu hanya dengan menonton video dan baca orang. Dengan level segini, kalau turun dungeon tanpa seperti dirinya, pasti jadi team killer, berapa kali turun berapa kali wipeout. Herannya dia berani menulis se-detekil itu – hal-hal sepele yang dia omongkan, apa bisa dia lakukan sendiri?
"Wah, sudah beberapa waktu tidak bertemu, adik Yanrou semakin hebat, bisa melawan tiga orang sekaligus dengan gagah! Kami berdua agak memalukan, sudah lama tidak bisa mengalahkan kelima orang ini, kamu harus lebih giat! Aduh, kenapa kamu kabur? Sial, dasar kurang ajar, mengutamakan kecantikan daripada persahabatan!" Huang Shaotian mulai berkomentar tanpa henti. Tiba-tiba Jun Moxiao milik Ye Xiu menggunakan teknik terbang dengan senjata untuk mundur, lalu melakukan tread shooting menginjak seseorang yang sedang menyelinap di belakang Fengshu Yanmu.
Karakter Fengshu Yanmu milik Su Mucheng berputar setengah badan, menembakkan anti-tank cannon ke target yang sebelumnya diserang Jun Moxiao. Keduanya bertukar target serangan secara instan tanpa mengganggu ritme serangan.
"Gempur semua musuh ke sini!" teriak Ye Xiu yang berdiri di tengah formasi.
"Gila, kejam sekali! Tidak mau melepas satu pun ya? Tapi ini sesuai dengan keinginanku!" teriak Huang Shaotian sambil melompat dengan silver light blade. Kecepatan operasionalnya dalam menggunakan skill ini luar biasa! Bagi pemain biasa, gerakannya hampir tak terlihat seperti langsung muncul di tempat, mirip BUG yang seharusnya tidak ada.
Kelima musuh terjatuh tanpa sempat menghindar, sebagian berhasil melakukan ukemi sebagian gagal. Liu Mu milik Huang Shaotian sudah melompat ke belakang mereka, menghunus pedang besar dengan slashing draw. Justru ketiga musuh yang berhasil ukemi menjadi korban, terguling tepat ke arah serangan pedang dan terlempar ke pusat formasi.
“Tiga datang, siap menerima, masih ada dua lagi, segera dikirim.” Mulut orang ini terus saja tak mau berhenti, apalagi saat kerumunan semakin ramai, semakin bersemangat.
Tang Rou, Qiao Yifan juga mengikuti instruksi Ye Xiu, masing-masing mengejar lawan ke tengah lingkaran. 18 anggota guild besar awalnya membentuk formasi lingkaran, namun setelah kedatangan Su Mucheng dan lainnya, formasi jadi berantakan dengan banyak celah. Kerjasama tim sama sekali tidak ada, semua bertarung sendiri-sendiri. Beberapa sudah menyadari meski jumlah banyak tapi pasti kalah, mulai ingin mundur. Ye Xiu yang sejak awal melihat hal ini langsung mengingatkan semua.
Lima lawan yang sebelumnya dihadapinya diserahkan ke Huang Shaotian. Karakter Jun Moxiao-nya terbang kembali ke tengah untuk membantu Su Mucheng menghalau serangan, lalu segera pergi ke arah Baozi Invasion memberikan bantuan.
“Hei, tarik kembali semua petmu!” Setiba di area ini, Jun Moxiao milik Ye Xiu pertama-tama berkata pada Meguang.
