"Kenapa diam? Kenapa diam?" Di mana ada Huang Shaotian, mustahil ingin merenung dengan tenang. Baru beberapa detik Ye Xiu berpikir, gumaman pria ini sudah mengganggu konsentrasinya.
"Nanti saja!" kata Ye Xiu. Hanya ini yang bisa dia katakan. Ini bukan masalah sepele, dia masih perlu terus mengamati dan memantau perkembangan.
“Kondisi kamu sekarang, kalau bilang mau membentuk tim esports memang terdengar agak tidak realistis. Tapi kamu bisa lebih banyak mempersiapkan diri, gali puluhan calon pemain baru, nanti pasti bisa menyusun satu tim untuk bergabung denganmu. Selain itu, menurutku si Baozi itu seharusnya mudah dibujuk, menurutku kalau kamu bilang padanya bahwa ikut kamu bisa makan baozi, dia pasti langsung mau ikut kamu. Naik gunung pedang, turun ke kuali minyak...” Huang Shaotian berkata.
“Di depan ada orang.” Ye Xiu tiba-tiba berteriak ke seluruh tim, memotong omelan Huang Shaotian. Mereka berdua selama ini berbicara pelan di barisan terdepan tim, anggota di belakang tidak tahu kalau dua orang ini terus-menerus berbisik-bisik.
“Ada orang kok dianggap berlebihan.” Huang Shaotian tak acuh.
"Tempat ini seharusnya tidak ada orang." Ye Xiu memutar sudut pandang Jun Moxiao ke sekeliling, tak ada tempat bersembunyi di sekitar. Dan mereka sudah melihat lawan, pastinya lawan juga sudah melihat mereka. Meski jaraknya masih jauh sehingga tidak bisa melihat nama ID, tapi kalau anggota guild besar, sudah bisa dianggap sebagai elemen mencurigakan.
"Tidak mungkin! Di sini juga mungkin ada orang." Mei Guang tiba-tiba berkata.
"Oh?" Ye Xiu terkejut.
"Misi 'Masa Depan Weiss' di Kota Kongji, agenda ketujuh mengharuskan pergi ke kincir angin tua di tepi Jurang Satu Garisan, lalu kembali ke Hutan Kongzhi untuk membandingkan pola kayu. Jika ada yang melakukan misi ini sampai tahap itu, kemungkinan mereka datang dari arah kincir angin tua dan mengambil rute ini." jelas Mei Guang.
"Ye Xiu bingung, benar-benar bingung. Gelarnya sebagai Ensiklopedia Hidup Glory jelas tidak berani digunakan dalam hal misi sistem."
Masa depan Weiss.
Misi ini mungkin pernah dilakukan Ye Xiu sepuluh tahun lalu, tapi sekarang dia benar-benar tidak ingat. Jadi dia yakin, misi ini pasti tidak memberikan reward poin atribut dan skill points (SP), juga tidak ada peralatan bagus, apalagi nilai efisiensi reward EXP. Makanya diabaikan bertahun-tahun oleh pemain lama yang mengutamakan efisiensi.
"Itu apa sih?" Baozi Invasion mewakili semua bertanya. Empat atlet profesional di tempat ini, termasuk dua legenda, tapi sama sekali tidak tahu tentang misi ini.
Mochuang ini memang luar biasa. Misi langka seperti ini masih diingatnya, langsung menjelaskan ke semua orang.
Yang lain mana mau dengar? Hanya Baozi Invasion yang terus "hmm-hmm" memberi respons, membuat Mochuang tetap semangat bercerita. Ye Xiu dan yang lain sudah geleng-geleng: Mochuang ini bahkan mengingat hal tidak berguna sekalipun, talentanya benar-benar terbuang sia-sia.
Dengan petunjuk dari Mochuang, mereka tidak menghindari NPC ini. Apalagi situasi sekarang juga tidak memungkinkan untuk menghindar.
"Bunuh?" tanya Huang Shaotian.
"Hmm?"
"NPC ini akan jadi petunjuk yang membuat lokasi kita ketahuan. Pengejar yang menemukannya pasti akan bertanya padanya." Huang Shaotian menunjukkan sisi detilnya.
"Lupakan! Sudah sampai di sini, meskipun mereka tahu jejak kita, mustahil bisa menyusul." kata Ye Xiu.
"Tapi dari posisi ini, tujuan pasti bisa ditebak!" kata Huang Shaotian.
"Tujuan memang akan terekspos sejak awal." kata Ye Xiu.
"Oh?"
"Kita akan naik TV." kata Ye Xiu.
"Kau ingatkan aku... Kalian ke Jurang Satu Garisan, ngapain aku ikut?" Huang Shaotian melompat berdiri.
"Tidak tahu."
"Sial sial sial sial! Besok malam online QQ ya! Nanti aku hubungi, langsung ketemu di Arena. Aku pakai akun Troubling Rain mau uji Loner-mu." kata Huang Shaotian.
"Lihat saja, kalau ada waktu." kata Ye Xiu.
"Gila! Satu pertandinganku bernilai ratusan ribu! Ajakmu bertarung malah sibuk?"
"Kompetisi bukan fokusku lagi. Seperti kau lihat, aku sedang sibuk..." kata Ye Xiu.
"Dasar! Kalau sempat hubungi aku, PK! Harus PK!" desak Huang Shaotian.
"Hmm."
"Teman-teman, kalian lanjut main! Aku logout dulu." Setelah pamit ke yang lain, karakter Liu Mu langsung logout.
Karakter mereka baru melangkah beberapa langkah, tiba-tiba cahaya berkilat - Liu Mu Huang Shaotian muncul kembali.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Ye Xiu.
"Hampir lupa. Pedang besar ini hasil rampasan, harus dikembalikan setelah dipakai. Bantu aku kembali ke kota." pinta Huang Shaotian.
Ye Xiu langsung bertindak. Serangan bertubi-tubi menghabisi Liu Mu. Sebelum mati, Huang Shaotian sempat berteriak "Sampai jumpa!", lalu respawn cepat ke kota. Tak lama kemudian, karakter itu logout lagi.
"Kepergian Huang Shaotian juga mengingatkan Ye Xiu pada satu hal. Jika mereka ingin pergi ke dungeon Jurang Satu Garisan, jumlah anggota tim saat ini kelebihan satu orang. Untuk tujuan mencatat rekor, jelas level kemampuan Mei Guang sangat tidak bisa diandalkan. Ketertinggalan tekniknya tidak bisa dikoreksi hanya dengan beberapa petunjuk singkat dari Ye Xiu. Dengan adanya pemain baru seperti ini, mustahil untuk membuat rekor."
"Mei Guang! Sebentar lagi kita akan mencatat rekor di dungeon Jurang Satu Garisan, bagaimana denganmu?" Ye Xiu langsung berbicara terus terang. Mei Guang adalah orang yang paham situasi, dengan pengetahuan luasnya, Ye Xiu yakin dia menyadari betapa buruk teknik bermainnya sendiri.
"Ooh... Mencatat rekor! Aku akan mempelajari cara mencapai skor terbaik di dungeon ini!" kata Mei Guang.
"Semangat, panduan yang kamu tulis kali ini pasti akan banyak dibaca orang," ujar Ye Xiu.
"Terima kasih, aku pergi dulu." Mei Guang mengucapkan selamat tinggal lalu logout.
"Jurang Satu Garisan, berangkat!" seru Ye Xiu. Kelima anggota tim inti kembali melanjutkan perjalanan ke Jurang Satu Garisan. Untuk sebagian besar pemain saat ini, Jurang Satu Garisan belum menjadi area leveling utama, tidak seramai Tanah Pengasingan. Terutama di jam seperti ini, pemain online umumnya pergi ke dungeon. Hampir tidak ada yang berburu monster kecil di area leveling, kalau pun ada hanyalah pemain solo yang tidak bisa menemukan tim - jelas bukan anggota guild besar.
Ye Xiu sudah memperhitungkan hal ini, membawa keempat anggota timnya melalui area sepi. Pintu masuk dungeon justru lebih ramai, dipenuhi gelembung teks yang mengajak pemain random untuk membentuk tim. Di tengah kerumunan seperti ini justru lebih aman. Dalam sudut pandang first-person Glory, sangat sulit melihat ID di atas kepala karakter, apalagi dengan gelembung teks yang beterbangan di mana-mana.
Kelimanya memasuki dungeon. Sementara itu, pasukan pemburu dari berbagai guild berdatangan dari segala penjuru menuju Hutan Kongzhi. Ada yang sebelumnya kehilangan jejak Su Mucheng dan Qiao Yifan di Tanah Pengasingan, ada yang gagal mencegah Tang Rou di Kota Kongji, serta 32 anggota yang haus balas dendam setelah dihabisi. Ditambah dengan elite-elite guild yang berkumpul dari berbagai daerah, hampir memenuhi seluruh area hutan kecil ini.
32 orang wipeout...
Kabar ini sudah tersebar di kalangan guild-guild. Awalnya terdengar mengerikan - 32 orang yang hanya mengejar Jun Moxiao malah dihabisi sampai satu pun tidak tersisa?
Meski sudah menerima laporan detail tentang berbagai faktor penyebabnya, para petinggi guild tetap merasa tidak nyaman.
Kekuatan tim Jun Moxiao jelas jauh melebihi perkiraan mereka.
Blade Master Liu Mu dan Battle Mage Han Yanrou menjadi dua nama yang banyak disebut dalam laporan-laporan ini.
“Liu Mu, Blade Master level 27, bertarung melawan pemain level 33 tanpa kalah, bahkan bisa melawan dua, tiga, sampai empat orang sekaligus... Di pertarungan terakhir, dia sendiri meniup lima pemain ke dalam lingkaran pengepungan, termasuk Gu Yin yang merupakan ketua guild terkuat di antara mereka.”
“Han Yanrou berhasil menerobos sendirian dari para pemain yang disiapkan di Kota Kongji untuk menghadapi seluruh tim Jun Moxiao. Meski tidak membunuh satu orang pun, kekuatan tempurnya sudah cukup membuktikan kemampuan karakter ini.”
“Berbagai guild sempat berselisih paham. Regu 32 orang menggambarkan betapa kuat dan mengerikannya Liu Mu, sementara penjaga di luar kota terus menekankan betapa menakutkannya Han Yanrou. Tanpa sadar, kedua pihak seolah menjadi penggemar masing-masing dan berdebat sengit tentang siapa yang lebih kuat.”
“Liu Mu cuma level 27! Level 27!”
“Kau tahu berapa banyak orang di luar Kota Kongji saat itu? Diberi karakter level 40 pun kau takkan bisa keluar!”
“Kebetulan kedua kelompok ini berangkat bersama dari Kota Kongji, sehingga debat kusir mereka terus berlanjut sepanjang perjalanan. Sesama saudara di guild yang sama hampir bertengkar karena masalah ini.”
“Di luar Hutan Kongzhi, pemain elite dari tujuh guild berkumpul.”
“Hanya tiga ketua guild yang hadir.”
“Night Frost Pond, Gu Yin, Chen Yehui.”
“Ketua empat guild lainnya sedang sibuk memimpin tim bertarung di dungeon! Dugaan Ye Xiu tepat sekali - guild-guild besar memang menyisihkan tenaga elite untuk terus mengejar level, dan sebagian besar ketua guild dengan senang hati menjalani peran sebagai anggota paling elite ini.”
Bagaimana dengan tiga orang ini sekarang?
Night Frost Pond adalah seorang Knight, dalam tim dungeon berisi lima orang, kelas MT-nya tidak pernah menjadi bagian dari tim rekor elite, jadi saat ini dia juga tidak terburu-buru untuk mengejar level.
Gu Yin, dia ikut dalam aksi ini dengan sedikit dendam pribadi. Hasilnya menjadi salah satu dari 32 orang yang memalukan dalam wipeout, bahkan diinjak-injak mayatnya oleh Baozi Invasion, dendamnya semakin dalam, sehingga langsung bergabung kembali dalam operasi ini.
Adapun Chen Yehui, inisiator operasi ini, tujuannya jauh lebih kompleks daripada yang dia gambarkan ke guild-guild.
Mengganggu proses naik level tim Jun Moxiao, merebut kembali kelebihan level, mendominasi rekor dungeon. Ini adalah narasi yang dia berikan ke setiap guild, sehingga beberapa guild bersatu karena alasan ini.
Niat tersembunyi dalam hati Chen Yehui tidak dia beritahukan ke siapapun, dan mustahil dia ungkapkan.
Sementara guild-guild besar mengerahkan personel untuk menghambat naik level tim Jun Moxiao, bukankah mereka juga memperlambat perkembangan sendiri? Tapi Dinasti Jia-nya di Server 10 sudah berinvestasi lebih besar dari guild manapun, jadi dia berani mengambil risiko. Kerugiannya bisa ditutupi oleh investasi tinggi tersebut.
