Night Frost Pond tertegun menerima pesan koordinat dari ketua guild.
Tim guild lain, dia bisa berharap agar Jun Moxiao membasmi mereka semua. Tapi tak disangka guild mereka Dominant Hero benar-benar sial, sudah kehilangan satu tim, malah bertemu lagi dengan Jun Moxiew. Night Frost Pond saat ini sangat ingin menyanyikan lagu "Mengapa yang terluka selalu aku?" untuk menggambarkan perasaannya.
Tapi ketua guild bahkan sudah mengirim koordinat, maksudnya jelas. Night Frost Pond tak punya waktu lagi untuk mengeluh nasib sial. Yang penting sekarang segera memberikan bantuan sekaligus berusaha mengalahkan Jun Moxiao. Tentu tak bisa hanya mengandalkan anggota guild sendiri, harus mengerahkan kekuatan pengguna. Night Frost Pond hendak berbicara, tiba-tiba mendengar seseorang di sebelahnya berteriak: "Jun Moxiao, koordinat 2873, 3398!"
Orang itu berteriak sambil menampilkan koordinat dalam gelembung teks agar mudah dilihat semua. Night Frost Pond melihat itu anggota Lembah Bunga Ratusan, dan koordinatnya mirip dengan yang dikirim Jiang You.
Night Frost Pond terkejut sebentar, tapi sadar ketua mereka tak mungkin berkoordinasi dengan Lembah Bunga Ratusan. Jelas, anggota Lembah Bunga Ratusan di lokasi itu juga bertemu Jun Moxiao.
"Benar, di sana! Ayo cepat!" teriak orang lain. Sulit membedakan identitas dari suara saja, karena tak saling kenal. Tapi melihat sudah tak perlu memobilisasi lagi, Night Frost Pond diam saja dan segera memerintahkan anggota Dominant Hero bersiap berangkat untuk berkoordinasi.
Saat ini tiga tim ini memang sedang bertarung sengit dengan Ye Xiu dan kawan-kawan. Berbeda dengan tim Ye Weiyang dan Serikat Samsara sebelumnya yang pertempurannya terjadi tiba-tiba dan langsung ditaklukkan seketika, sehingga ketika mengirim pesan lagi seluruh tim sudah KO, tentu tidak bisa diselamatkan. Maka Night Frost Pond dan Gu Yin diam-diam dengan licik, menunggu guild lain mengalami nasib tragis yang sama.
Hasilnya kini Night Frost Pond sendiri kembali mengalami kesialan, terpaksa ikut campur. Tapi Gu Yin tidak berpikir demikian. Sebelumnya dia juga berharap Jun Moxiao dan kawan-kawan cepat mati, tapi setelah tim elit guildnya dihancurkan, posisi Jun Moxiao di hatinya turun prioritasnya. Dia berharap tim elit guild lain juga dihancurkan, baru kemudian Jun Moxiao cepat mati. Saat beberapa guild tiba-tiba bersiap bergerak, dia sudah menebak sebagian alasannya, tapi sengaja berlambat-lambat dengan tidak antusias: "Ada apa?"
Orang ini seolah ingin semua orang duduk lagi dan mengobrol selama setengah jam.
"Jun Moxiao muncul," jawab Night Frost Pond singkat. Dia sudah lama mencurigai niat Gu Yin, sehingga sangat memahami tindakannya saat ini. Maka tidak banyak bicara, setelah mengucapkan itu langsung sibuk mempersiapkan timnya.
Jun Moxiao muncul.
Alasan ini sudah cukup. Anggota guild lain sudah bergerak, tidak ada gunanya Gu Yin dan kawan-kawannya menunda. Gu Yin akhirnya juga memerintahkan anggota guild untuk berangkat. Seratus anggota elite dari tujuh guild yang menghadang di pintu masuk Jurang Satu Garisan -- setelah membagi pasukan untuk menjaga kota utama dan mengirim dua tim pengintai ke 50 pintu dungeon -- kini hanya menyisakan sekitar 100 orang. Tapi di sisi Jun Moxiao hanya ada lima orang, jumlah ini sudah lebih dari cukup.
Sebenarnya sebutan "elite" ini relatif. Di server baru yang dipenuhi pemain baru, merekalah yang dianggap elite. Jika dibandingkan dengan server lama, mereka hanyalah pemain berpengalaman biasa. Elite sejati justru para pemain yang sedang memburu rekaman dungeon saat ini. Sayangnya Dominant Hero dan Serikat Samsara masing-masing sudah kehilangan satu tim, sementara Tim Void dan Lembah Bunga Ratusan juga di ambang kekalahan. Andai bukan karena tim Jiang You yang tiba tepat waktu...
Sebagai ketua guild besar, Jiang You bisa dibilang berada di level atas pemain biasa. Setelah Flame Bomb yang ditembakkannya ke Jun Moxiao justru dimanfaatkan Ye Xiu, ia mengumpat dalam hati tapi tetap tenang. Dia menggulirkan Frostball ke kiri bawah, lalu menembakkan Flame Bomb ke kanan atas.
Dalam sekejap, akun Ai Cou Renao milik Jiang You sudah menyerang tiga target sekaligus. Operasinya terlihat ringan dan luwes, menunjukkan keanggunan khas seorang mage. PVP memang medan uji sejati kemampuan seseorang.
Dua skill sihir ini memiliki target berbeda: Frostball menggelinding ke Baozi Invasion, sedangkan Flame Bomb melesat ke arah Yicunhui milik Qiao Yifan.
“Baozi hati-hati.” Ye Xiu segera memperingatkan. Baozi Invasion yang sedang bermain licik dengan Backlight Bomb dihantam oleh Jiang You dengan Frostball yang sudah diantisipasi gerakannya. Sedangkan untuk Qiao Yifan, Ye Xiu merasa tidak perlu lagi mengingatkannya.
Ahli langsung terlihat saat bertindak.
Dari tiga serangan sihir terencana yang dilakukan Jiang You sejak awal, Ye Xiu langsung mengenali ini adalah orang yang dulu bersama mereka mencatat rekor dungeon. Sangat wajar ahli seperti ini rela datang diam-diam ke Area 10. Jurang Satu Garisan! Dominant Hero memang sangat membutuhkan dungeon ini untuk memulihkan reputasi mereka.
Akun Ai Cou Renao milik Jiang You langsung melancarkan tiga serangan sihir elegan. Namun Su Mucheng segera menjadikannya target. Fengshu Yanmu mengarahkan senapan mesin dan menyalakannya, peluru berhamburan ke arah lima orang grup Jiang You. Tembakan yang berantakan terlihat mengerikan, tapi dalam game, pemain tidak akan langsung mati hanya karena kena satu peluru. Damage Green Machine Gun hanya maksimal jika semua peluru sejajar mengenai target. Dengan teknik Shaking Gun yang dilakukan Su Mucheng, damage justru terdistribusi secara acak.
Penggunaan Green Machine Gun seperti ini tidak bertujuan untuk damage, melainkan hanya memperlambat serangan lawan dengan peluru. Jika menghadapi pemain baru yang kurang berpengalaman, mungkin sudah ketakutan. Tapi lima veteran seperti Jiang You dan kawan-kawan tidak mudah ditakutkan. Mereka tahu persis berdiri diam pun hanya akan terkena beberapa peluru yang tidak terlalu berbahaya. Yang lebih mengganggu sebenarnya adalah efek interupsi dan (kekakuan) singkat saat peluru mengenai.
Kelimanya langsung menunjukkan keahlian masing-masing - ada yang lari, melompat, berguling, atau menggunakan skill kelas. Dengan segala cara mereka menerobos hujan peluru dari Fengshu Yanmu.
Tim ini berbeda!
Ye Xiu, Su Mucheng, dan Qiao Yifan yang berlevel pro langsung mengenalinya sekilas.
Seorang Sharpshooter di antara lima orang itu sambil menghindar sudah menarik pistol dan membalas tembakan. Fengshu Yanmu Su Mucheng yang sedang menggunakan Green Machine Gun tidak bisa mengelak, tapi Sharpshooter ini justru memanfaatkan kesempatan untuk menembakkan peluru revolver ke arahnya dengan akurat.
Su Mucheng terpaksa membatalkan skill untuk menghindari peluru, lalu membalas dengan Anti-Tank Cannon. Musuhnya melompat menghindar dan terus menembak, keduanya seketika terlibat duel tembak-menembak.
Ye Xiu melihat situasi tidak menguntungkan, menggunakan Tianji untuk mengangkat lawan di sampingnya, lalu menghantamkan Telapak Bunga Rontok ke arah tim Jiang You. Sebelumnya, Ye Xiu menekankan kontrol lapangan untuk mencegah lawan kabur. Tapi tim ini jelas bala bantuan kuat yang bisa memperburuk situasi. Dengan tegas, Ye Xiu melemparkan lawan sebagai peluru meriam untuk mengacau formasi musuh.
Satu lawan terlempar oleh Telapak Bunga Rontok, lainnya dilempar dengan skill Yudo "Nage Waza" oleh Jun Moxiao. Backlight Bomb yang sedang kewalahan menghadapi Baozi Invasion dibiarkan. Setelah melemparkan dua "peluru manusia", Jun Moxiao langsung menggunakan Jutsu Bunshin, memposisikan tubuh aslinya di tengah lima petarung handal.
Formasi lima lawan yang semula terkoordinasi dengan baik mulai kacau karena menghindari dua peluru manusia. Ye Xiu memanfaatkan celah ini untuk menyelinap ke titik lemah formasi mereka.
"Berani sekali!!" seru seorang pemain Master Bela Diri yang mengagumi keberanian Jun Moxiao masuk ke lingkaran lima lawan. Setelah memuji, dia langsung menyerang dengan Front Kick.
Front Kick adalah skill kelas Master Bela Diri dengan efek Knock Back ringan. Animasi skill ini sangat cepat, baik saat pengaktifan maupun recovery frame-nya.
Namun Ye Xiu sama sekali tidak menganggap serius, dengan menggerakkan mouse, Jun Moxiao langsung membalas dengan skill Longya khas Battle Mage.
Sang Master Bela Diri mengira tendangan depannya pasti mengenai sasaran, tapi tak disangka tombak perang di tangan Jun Moxiao telah berhasil diangkat tepat di hadapannya.
Tombak yang panjang vs tendangan yang pendek. Tendangan depan Master Bela Diri masih belum mencapai Jun Moxiao, tapi tombak perang itu seolah sudah mau menusuknya. Master Bela Diri terkejut, seolah adegan ini seharusnya tidak mungkin terjadi.
Dia tentu tidak mau menubrukkan diri ke tombak, buru-buru membatalkan skill dan berusaha mundur. Tapi serangan Longya ini datang terlalu cepat. Saat masih dalam gerakan lompat mundur, dia langsung terkena efek kekakuan (), disusul kilatan cahaya putih - tubuhnya sudah terangkat ke udara oleh serangan Tianji.
Operasionalnya cepat, kecepatan serang tombaknya juga luar biasa!
Master Bela Diri menderita kekalahan telak, tapi langsung menyadari masalahnya. Operasional Ye Xiu yang luar biasa dan kecepatan serang 5 dari bentuk tombak Qianji San - dua kecepatan ekstrim inilah yang membuatnya langsung kalah dalam satu gebrakan pertama.
"Tarian Tongkat Bundar" menangkap Master Bela Diri di udara, Jun Moxiao melompat dan melemparkannya dengan keras seperti peluru manusia. Dua pemain yang mendekat terpaksa mundur menghindar. Begitu Master Bela Diri menghantam tanah, Jun Moxiao langsung melepaskan tiga tembakan meriam dari tombak perangnya, menyerang keduanya.
Dari jarak sedekat ini, sudut lintasan peluru yang menyimpang secara drastis membuat mereka terkejut. Amplitudo dan kecepatan "Shaking Gun" ini melampaui perkiraan mereka. Kedua granat meledak tepat di wajah mereka.
Jun Moxiao berputar dan melemparkan granat ke udara.
"Sial!" Seorang Blade Master yang sedang melompat untuk melakukan serangan Silver Light Blade terkaget-kaget. Jun Moxiao seperti punya mata di punggungnya. Blade Master itu mencoba memotong granat di udara, tapi bahkan atlet profesional pun tak bisa menjamin akurasi 100%. Dengan nasib malang, granat meledak di pelukannya, memuntahkan bunga api spektakuler. Blade Master itu jatuh bagai malaikat patah sayap, wajahnya lebih dulu menyentuh tanah.
Tragisnya, Blade Master itu gagal melakukan "Ukemi" (operasi jatuhan defensif). Mungkin karena panik, operasionalnya kacau. Alih-alih berguling, wajahnya langsung mencium tanah.
Lima top player dari guild Dominant Hero, Jun Moxiao berhasil menghantam empat orang sekaligus dalam 1 vs 5. Jiang You membeku. Kemampuan PVP Jun Moxiao jauh lebih mengerikan daripada PVP-nya! Saat ini, dia sangat bersyukur telah mengirim pesan ke Night Frost Pond.
