Orang yang menerima karakter "Ai Cou Renao" milik Jiang You berikutnya adalah Baozi Invasion. Ketua Area 10 guild Lembah Bunga Ratusan, Bei Deng Dan, yang berada dalam situasi pertarungan jarak dekat yang tidak menguntungkan, akhirnya kalah dari Baozi Invasion yang levelnya setara. Meski Baozi Invasion tidak bisa membuat blind spot untuk Su Mucheng seperti Ye Xiu, namun dengan level pro yang dimiliki Su Mucheng, dia tetap bisa mencari celah sendiri meski sinerginya tidak sebaik saat bekerja sama dengan Ye Xiu.
Malangnya Beidengdan, saat ini tidak ada yang bisa membantunya. Dua rekan setim yang awalnya masih ada, semuanya telah dilempar ke formasi Dominant Hero oleh Jun Moxiao milik Ye Xiu, dan terus berguling-guling menjadi peluru manusia. Melihat ketua guild dipukuli habis-habisan oleh Baozi Invasion, mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Beberapa kali ingin kembali untuk menyelamatkan, tapi si terkutuk Loner Jun Moxiao memiliki terlalu banyak skill grab dari berbagai kelas, selalu bisa menarik mereka kembali.
Begitu Beidengdan tumbang, Jiang You (Ai Cou Renao) langsung dikirim ke depan, membuat Baozi Invasion bersorak girang. Tentu saja ini bukan kebetulan, Su Mucheng sengaja menembakkannya ke sana.
Sebenarnya kalau bicara level, Jiang You yang merupakan veteran lama ini lebih kuat dari Baozi Invasion. Sayangnya baru saja dilempar ke sini dan belum sempat menyesuaikan kamera, langsung terkena skill Sand Toss dari Baozi Invasion yang membuatnya buta.
Elementalist yang sudah didekati musuh nasibnya lebih buruk dari kelas Ammo. Jiang You yang sudah berpengalaman ini langsung menggunakan Lightning Ring begitu menyadari dirinya buta. Skill ini memiliki cast time super cepat, memancarkan cincin listrik di sekitar tubuh. Dia berharap skill ini bisa membuat Baozi Invasion sedikit gentar, tapi malah melihat HP-nya terus terkuras deras.
Jiang You masih buta dan tidak tahu situasi, tapi orang luar melihat jelas. Elementalist menggunakan Lightning Ring, tapi Rogue memang pantas disebut Rogue, sama sekali tidak peduli dengan damage kecil ini, tetap menyerang. Meski buta, Jiang You masih berusaha membuat karakternya bangkit, tapi saat setengah berdiri langsung dipukul Rogue, lalu dicekik. Saat status buta Ai Cou Renao berakhir, lehernya sudah dikunci oleh skill Lock Throat Baozi Invasion.
Seketika, kesadaran kerjasama atlet profesional muncul lagi.
Su Mucheng menghujani dengan Anti-Tank Cannon dan Laser Cannon, sementara Jun Moxiao yang sedang dikeroyok enam musuh masih menyempatkan kirim hadiah.
Selesai...
Jiang You sangat paham, dia Elementalist! Armor kain dengan HP tipis, dalam situasi seperti ini tidak bisa bertahan lama. Pastor timnya di mana?
Jiang You memutar kamera untuk melihat ke sana, lebih memilih dibutakan lagi oleh Sand Toss Rogue.
Pastor mereka sedang berguling-guling di tanah lagi!
Tarian Tongkat Bundar, Nage Waza, Backdrop, Slash Breaker, BBQ... Tidak ada satu pun kelas karakter yang memiliki begitu banyak skill grab di level 30 seperti ini, bahkan Yudo yang mengandalkan serangan grab sebagai gaya bertarung utama. Meski di level tinggi sekalipun, skill grab Yudo tetap tidak bisa digunakan terus-menerus karena Cooldown skill mid/high-tier yang panjang. Tapi Jun Moxiao? Semua skill-nya adalah low-tier dengan Cooldown pendek. Begitu satu skill selesai, skill lain sudah siap digunakan lagi. Dengan cara ini, dia terus-menerus menggunakan skill grab untuk mengacaukan formasi 6 pemain lawan.
"Pusing" di sini bukan kiasan, melainkan pusing sungguhan.
Selain efek mekanis dalam game, skill grab juga menyebabkan gangguan visual beruntun pada kamera pemain. Kekacauan yang dialami keenam pemain ini sebagian besar disebabkan efek samping tersebut. Terus-menerus di-grab, dijatuhkan, dan dilempar ke berbagai arah memaksa mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyesuaikan kamera dan operasional. Ritme permainan mereka melambat. Saat akhirnya berhasil mengorientasikan diri, cakar iblis Jun Moxiao sudah menjangkau mereka lagi.
"Sial..." Itu adalah kalimat terakhir Jiang You sebelum HP-nya habis. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat satu rekan lagi dihantam Backdrop Jun Moxiao ke tanah. Di layar grayscale kematiannya, Jun Moxiao melempar sosok Pastur ke arahnya. Baozi Invasion melompat dan menangkap Pastur itu dengan pukulan. Apakah ada dialog tambahan? Jiang You sudah tidak bisa mendengarnya lagi.
“Kalian sudah sampai mana??” Jiang You mengirim pesan ke Night Frost Pond setelah respawn di Kota Kongji dengan perasaan kesal. Sungguh memalukan! Saat ini dia sangat frustasi. Meski sudah berpengalaman bertahun-tahun di game online, dipermalukan seperti ini di server baru membuatnya tak bisa menerima.
“Sebentar lagi! Bagaimana keadaan kalian?” balas Night Frost Pond.
“Kami mati!” jawab Jiang You sambil mengirim emoji api kemarahan. Tapi bahkan ini tak cukup menggambarkan amarahnya saat ini.
“Ah...” Night Frost Pond bingung merespons. Sang Ketua guild sudah mewakili kemarahannya.
“Apa kalian sudah menyiapkan penjagaan? Tempat itu persimpangan, jangan biarkan mereka kabur.” kata Jiang You.
“Semua pintu dungeon sudah dijaga orang kita. Jika mereka datang, semua arah sudah terkendali.” ujar Night Frost Pond.
“Sudah????” Jiang You menyoroti ketidakpastian kata itu.
“Tak ada waktu lagi untuk mempelajari peta...” kata Night Frost Pond.
“Kalau begitu cepatlah.” Jiang You gelisah di Kota Kongji. Pertarungan selanjutnya tak bisa dia ikuti. Datang sekarang pun pasti terlambat. Dia ingin tahu kondisi empat anggota lain, tapi yakin mereka sedang sibuk bertarung hingga tak bisa membalas pesan.
“Dominant Hero”empat pemain masih bertahan dengan susah payah, namun ketiga anggota dari Void Breaker akhirnya tidak bisa melanjutkan pertarungan. Kombinasi Tang Rou dan Qiao Yifan sudah cukup untuk mengalahkan mereka. Ditambah dukungan tepat waktu dari Su Mucheng. Satu per satu dari ketiganya akhirnya menjadi mayat.
Tang Rou dan Qiao Yifan tanpa ragu langsung bergabung ke area pertempuran Ye Xiu. Ye Xiu saat ini melawan lima orang sendirian, terlihat seperti sedang mengintimidasi, namun sebenarnya demi mempertahankan kontrol, dia harus mengorbankan banyak kesempatan untuk menyerang. Pada dasarnya dia terus-menerus melakukan pertempuran menguras stamina dengan kelimanya.
Menangkap kesempatan untuk mengeliminasi satu-dua musuh, Ye Xiu memang mampu. Tapi tindakan itu berisiko membuat beberapa musuh lolos dari kontrol. Ye Xiu tidak ingin ada yang melarikan diri maupun ikut campur di area pertempuran lain, terutama di sisi Baozi Invasion. Oleh karena itu dia fokus pada kontrol medan perang. Ketika Tang Rou dan Qiao Yifan akhirnya bisa memberikan bantuan, mereka langsung melancarkan serangan mematikan dengan kombo bertubi-tubi ke lawan di depan mereka.
Kelima musuh ini sudah terbiasa diombang-ambingkan oleh Jun Moxiao sampai hilang arah. Tiba-tiba karakter ini menyasar satu orang dan mulai menghajarnya habis-habisan, membuat semua orang bingung. Terutama yang sedang dipukuli merasa heran: Apa aku tiba-tiba membuatnya marah? Kenapa diburu sampai mati?
"Cepat selesaikan!" teriak Ye Xiu di sisi ini.
Begitu tiba, Qiao Yifan langsung mengeluarkan Formasi Pedang. Ye Xiu yang terus fokus pada kontrol medan perang, meski memiliki skill ini sama sekali tidak sempat menggunakannya.
Setelah Han Yanrou milik Tang Rou masuk ke formasi, dia langsung menyerang siapa saja yang dilihat. Semua serangan Su Mucheng juga mulai terkonsentrasi di sini. Di sisi Baozi Invasion yang hanya menghadapi seorang Pastor, meski sama-sama memakai armor kain, satu-satunya Healer dalam tim dungeon ini pastinya fokus pada peran pendukung dan pengobatan. Untuk lawan seperti ini, Baozi Invasion sudah tidak membutuhkan bantuan sama sekali.
Dengan partisipasi kuat dari tiga orang tersebut, dua pemain dari Lembah Bunga Ratusan akhirnya tumbang lebih dulu. Tiga yang tersisa semuanya adalah top player dari Dominant Hero, bahkan termasuk yang terbaik di antara mereka.
Meski tidak bisa disamakan dengan Ye Xiu, kemampuan mereka sebenarnya cukup seimbang untuk duel melawan Tang Rou atau Baozi Invasion. Sayangnya ini bukan pertarungan 1v1, sejak awal mereka tidak punya kesempatan untuk duel setara. Yang mereka hadapi adalah Shen top dari lingkup profesional, kepercayaan diri mereka sudah hancur lebur.
Di fase level ini, Jun Moxiao milik Ye Xiu bahkan bisa mengintimidasi atlet profesional dari tim juara Micro Grass. Tingkatan mereka jelas berbeda jauh. Dengan kontrol lapangan oleh Ye Xiu, Tang Rou dan lainnya bisa bertarung tanpa ragu. Pertempuran berikutnya lebih seperti membersihkan medan perang daripada pertarungan sebenarnya.
"Ada yang datang lagi!" teriak Tang Rou tiba-tiba di tengah pertarungan.
"Hati Ye Xiu juga berdegup kencang. Mereka tidak bisa terus bertempur tanpa henti seperti ini, selain faktor lain, MP saja tidak akan cukup! Jika bukan karena ketiganya memiliki level pro, Tang Rou dan Baozi Invasion sudah mempelajari ritme pertempuran sustain, mungkin tim mereka sudah kehabisan MP sejak lama."
"Selain ketidakmampuan melanjutkan pertempuran, pasukan bantuan musuh yang segera datang juga menjadi pertimbangan Ye Xiu. Dia sangat paham berapa lama waktu yang dibutuhkan dari Jurang Satu Garisan ke sini. Alasan sebelumnya dia bersikeras mengontrol medan perang tanpa melepas satu lawan pun, karena sudah memperhitungkan waktu tersebut cukup untuk membasmi semua musuh."
"Tapi sekarang, jika tim dungeon datang lagi..."
"Ye Xiu menggerakkan kamera, namun terkejut menemukan bahwa kali ini orang yang datang mungkin tidak akan menjadi penghalang."
"Hei, sedang dungeon?" Ye Xiu menyapa aktif tim yang mendekat. Langkah karakter-karakter ini melambat saat melewati area tersebut. Di depan komputer, lima pemain menunjukkan ekspresi canggung yang serupa.
"Ahem... sedang berantem ya..." balas seseorang dari tim tersebut, yaitu Lan He. Tim pemain yang datang ini berasal dari Pavilion Blue River. Anggota seperti Xi Zhou, Leiming Dianguang, Yun Gui yang sudah lama berinteraksi dengan Ye Xiu semuanya ada dalam tim.
"Iya!" jawab Ye Xiu sambil menusuk seorang musuh hingga terlempar.
Kamera lima orang Lan He mengikuti gerakan musuh yang terlempar dan jatuh, diam seribu bahasa. Tidak ada niat untuk ikut bertarung, tapi juga tidak terlihat akan pergi.
"Lanjiao, kau benar-benar tidak berguna! Hanya beberapa kali kalah rekor dungeon saja sudah takut? Tidak malukah kau?" Di sisi lain, ketiga orang ini ternyata ada yang melontarkan makian. Tentu mereka tidak punya kemampuan Huang Shaotian yang bisa mengetik gelembung teks saat bertarung, tapi setidaknya bisa melontarkan kata-kata pedas.
Yang memanggil Lan He sebagai "Lanjiao" pasti orang yang sudah mengenalnya sejak di Shen Zhi Lingyu. Jangan-jangan ini petinggi Dominant Hero? Lan He tertegun sejenak, melihat Sharpshooter, Blade Master, Master Bela Diri... Meski tidak tahu siapa yang memanggil tadi, melihat tiga kelas karakter ini, dia mulai menebak operator di balik tiga karakter Server 10 yang tak dikenalnya ini. Tiba-tiba, perasaan Lan He menjadi cukup baik.
"Ehem, hari ini ulang tahunku, harus istirahat lebih awal. Duluan ya, semoga kalian senang." Lan He berkata tanpa membantu atau mengawasi, hanya berjalan melewati Xi Zhou dan yang lain seperti orang asing.
"Lan He kau tidak berguna..." Salah satu dari trio Dominant Hero masih terus menghina.
