BOSS liar di Jurang Satu Garisan, Ronin Batu Oban, tak diragukan lagi adalah makhluk terkuat di peta ini. Saat ini ia mengenakan jubah panjang hitam, menggendong tachi sepanjang pedang besar sambil mondar-mandir di jurang.
"BOSS!" Suara Baozi Invasion terdengar basah seperti menahan air liur. Bagi pemain game veteran, kata "BOSS" tentu sangat memikat.
"Mundur! Mundur!" Ye Xiu tiba-tiba berteriak.
Keduanya bingung tapi tetap menuruti dengan mundur perlahan.
"Ada yang mengikuti di belakang." Jun Moxiao milik Ye Xiu juga menyembunyikan diri di balik tebing.
"Siapa?" tanya Tang Rou.
"BOSS sudah terlihat, sepertinya segera ada yang datang membunuh." Ye Xiu menjawab Tang Rou sambil melihat peta di layar. Di samping Jun Moxiao, Baozi Invasion tiba-tiba berguling ke depan lalu langsung berguling kembali ke belakang.
"Baozi, kau ngapain?" tanya Ye Xiu sambil tetap melihat peta.
"Pengintaian," jawab Baozi Invasion.
"Lalu apa yang kau lihat?" Ye Xiu bertanya lagi.
"Pedangnya panjang banget," kata Baozi Invasion.
"Bagus... Kalian harus waspada nanti. Senjata bos ini punya jangkauan serangan pedang besar dengan kecepatan serangan tachi," jelas Ye Xiu.
"Oh? Kita akan membunuhnya?" tanya Tang Rou.
"Tentu saja."
"Tapi sudah ada yang datang," kata Tang Rou.
"Menjarah BOSS! Aku suka itu," kata Baozi Invasion dengan ekspresi jorok, disertai suara menelan ludah.
"Tidak baik, ya?" Tang Rou agak ragu.
"Itu orang-orang Dominant Hero," kata Ye Xiu.
"Tidak langsung menyerang?" Tang Rou langsung berganti sikap.
"Sekarang belum bisa," kata Ye Xiu.
"Kenapa?"
"Ingat berapa lama kita membunuh Witch of Flames?" tanya Ye Xiu.
"Tiga setengah jam..." Tang Rou jelas ingat, meski ini sudah beberapa hari berlalu. (Catatan: Jangan menyamakan waktu nyata dengan novel, meski di dunia nyata sudah sebulan, dalam cerita ini hanya beberapa hari.)
"Jadi sekarang meskipun kita serang, mustahil bisa mengalahkannya sebelum pasukan Dominant Hero tiba," jelas Ye Xiu.
"Lalu?"
"Seperti kata Baozi, kita harus menjarah," kata Ye Xiu.
"Wahahahaha..."
"Kecilkan suara, Baozi," Ye Xiu segera mengingatkan.
Baozi Invasion diam, sementara Tang Rou menggerakkan Han Yanrou-nya mendekat: "Tapi kita cuma bertiga."
"Mereka juga tidak akan banyak," kata Ye Xiu.
"Kenapa?"
"Karena anggota Dominant Hero sekarang kebanyakan sedang bersama guild lain. Untuk urusan BOSS liar yang menguntungkan ini, mereka pasti tidak ingin mengundang perhatian guild lain. Jadi jumlah pasukan yang bisa dikerahkan terbatas, dan operasinya harus diam-diam. Makanya tim pemburu BOSS-nya tidak akan besar," papar Ye Xiu.
"Bagaimana kalau ternyata banyak?"
"Kalau begitu kita harus menyebar kabar di World Channel, membuat kerumunan jadi lebih besar, bahkan sangat besar," jawab Ye Xiu.
“Hahaha, bos, kamu jahat banget.” Baozi Invasion berkata.
“Ini strategi.” Ye Xiu membetulkan.
Ketiga orang itu bersembunyi licik di balik tebing, sesekali mengintip setengah kepala. Pemain Dominant Hero masih mengikuti Ronin Batu Oban dengan hati-hati dan fokus. Jelas dia tidak ingin terlalu jauh, tapi takut masuk Area Aggro Ronin Batu Oban.
Ronin Batu Oban ini memang pantas menyandang gelar ronin. Setelah penyegaran, dia tidak berputar-putar di area kecil seperti BOSS lain, tapi menjelajahi seluruh Jurang Satu Garisan dengan langkah lebar.
“Dia pasti sudah lama mengintai BOSS ini, tapi belum ketemu orang sama sekali. Keberuntungannya bagus.” Ye Xiu berkomentar.
“Dia sudah ketemu.” Kata Baozi Invasion.
“Kalau sudah ketemu, pasti ada yang datang menjarah.” Kata Ye Xiu.
“Bos, kita juga manusia...” Kata Baozi Invasion.
Ye Xiu terdiam. Bagaimana menjelaskan kalimat ini? Lebih baik diam!
“Apa kita terus bersembunyi di sini?” Tang Rou bertanya.
“Tempat ini cocok. Sudah kucek peta, kalau musuh datang dari pintu masuk, tidak mungkin muncul di posisi kita. Mereka harusnya bertabrakan langsung dengan BOSS. Tapi kalau BOSS jalan terlalu jauh, medan tempurnya tidak menguntungkan. Susah nanti! Ah, cepatlah kalian!” Ye Xiu menggerutu. Tim pembunuh BOSS belum datang, tim penjarah BOSS sudah gelisah.
“Tang Rou dan Baozi Invasion menjadi cukup diam saat ini. Meski keduanya sudah memiliki kemampuan teknik yang cukup mumpuni, dalam aspek-aspek ini mereka masih benar-benar payah.”
Baozi Invasion hanya berjongkok di tanah, memanfaatkan keahlian liciknya, sesekali berguling keluar untuk melihat sekilas.
“Benar-benar semakin menjauh.” kata Baozi Invasion.
“Apakah BOSS mungkin tiba-tiba berbalik?” tanya Tang Rou.
“Ini... Aku juga belum mempelajarinya secara mendalam.” kata Ye Xiu. Sebenarnya saat ini dia sedang membaca panduan Ronin Batu Oban. Setelah membalik cepat, dia menemukan panduan itu juga tidak menyebutkan hal ini, jelas tak ada yang menganggap ini sebagai topik yang layak diteliti.
“Bagaimana jika kita berbalik arah? Apakah ada tempat yang lebih baik di persimpangan sana?” tanya Tang Rou.
“Sana itu jalan buntu.” Ye Xiu memberitahu Tang Rou dengan penuh penyesalan.
“Medan seperti apa sebenarnya yang kita butuhkan?” tanya Tang Rou.
“Yang cukup dekat, hingga kita bisa langsung menyerang BOSS begitu muncul.” jawab Ye Xiu.
“Mengapa?” tanya Tang Rou.
“Ini aturan dalam game. Jika kita bertindak belakangan, mustahil merebut kepemilikan BOSS. Jadi kita harus menyerang BOSS sekaligus membasmi mereka semua dalam satu gerakan. Barulah kepemilikan BOSS akan default ke tim kita yang juga memiliki hubungan aggro dengan BOSS. Jika ada satu anggota tim mereka yang masih hidup dan tidak keluar dari status pertempuran, meski kita berhasil membunuh BOSS, kepemilikan tetap bukan milik kita. Paham?” Ye Xiu menjelaskan.
“Hmm... Maksudnya kita perlu bisa cepat mendekati medan perang, dibandingkan melawan BOSS, yang lebih penting adalah berhasil menghabisi mereka semua?” kata Tang Rou.
“Benar. Makanya lihat sekarang, BOSS semakin menjauh ke sana, di area ini juga sama sekali tidak ada tempat untuk bersembunyi. Kalau pertarungan terjadi di sana, seberapa sempurnapun timing kita, begitu kita muncul pasti langsung ketahuan. Sementara kita masih harus menempuh jarak yang jauh. Dalam waktu itu, mereka punya terlalu banyak cara untuk menghadapinya, tak perlu kujelaskan satu per satu. Intinya dalam kondisi seperti ini, sulit bagi kita untuk merebut BOSS.” Ye Xiu menjelaskan.
“Lalu harus bagaimana?” Tang Rou mulai cemas, Han Yanrou maju mendekat dan menjulurkan kepala: “Benar-benar semakin menjauh.”
“Lebih baik serang sekarang! Rebut dan bawa ke tempat sepi untuk dibunuh?” usul Tang Rou.
“Tidak akan ada tempat seperti itu.” Ye Xiu berkata, “Paling-paling mereka akan melakukan seperti yang kukatakan sebelumnya, memberitahu seluruh dunia tentang BOSS ini. Menurutmu area leveling ini masih akan ada tempat sepi?”
“Hmm...” Ye Xiu tiba-tiba bergumam sendiri, “Cara ini sepertinya bagus, kalau benar-benar mentok bisa dicoba.”
“Cara apa?”
“Tunggu dulu sampai anggota Dominant Hero datang.” kata Ye Xiu, “Lambat sekali.”
“Datang! Mereka datang!” Baozi Invasion tiba-tiba berteriak.
“Tarik kepalamu kembali Baozi!” Ye Xiu segera memperingatkan. Dia tahu musuh pasti datang dari depan, meski jarak di sini cukup jauh, setengah kepala mungkin tidak terlalu mencolok, tapi kalau jumlah mereka banyak dan ada yang jeli, bisa saja terlihat!
Baozi Invasion juga menarik kepalanya dengan cepat dan langsung menghindar.
"Datang berapa orang?"
"Lima." Kata Baozi Invasion.
"Hanya lima?" Ye Xiu terkejut. BOSS Liar, tapi cuma dikeroyok lima orang. Keberanian mereka di luar perkiraannya, dia mengira setidaknya sepuluh orang.
"Memang lima, aku tidak salah lihat." Kata Baozi Invasion.
"Oke, aku paham." Ye Xiu mengangguk.
"Lalu rencanamu?" Tang Rou bertanya. Saat ini posisi BOSS jelas sudah tidak berada di lokasi "paling strategis untuk serangan jarak dekat".
"Perhatikan World Channel." Begitu kata Ye Xiu, pesan langsung muncul di World Channel.
Jun Moxiao: Hidden boss ditemukan di Jurang Satu Garisan koordinat 2441,3212! Cepat kesini!!!
"Sial!!"
Meski pesan World dari seorang pemain biasa mudah tenggelam, nama Jun Moxiao terlalu mencolok. Banyak yang sedang mengutuk nama ini. Begitu muncul, langsung menarik perhatian, dan isi pesannya membuat banyak orang berteriak.
Namun, "sial" yang diucapkan Night Frost Pond punya makna berbeda dengan kutukan para ketua guild dan ahli lain.
"Hidden boss!" Keributan langsung terjadi di mulut Jurang Satu Garisan. Beberapa sudah tak sabar ingin masuk.
"Ini bagaimana?!" Night Frost Pond langsung mengirim pesan ke anggota yang ditugasi memantau BOSS.
"BOSS tidak ada di sana..." orang yang mengawasi BOSS buru-buru menjawab.
Night Frost Pond terkejut.
"Tunggu!" Chen Yehui di sisi lain tiba-tiba berteriak, namun suara hiruk-pikuk membanjiri teriakannya sehingga hanya orang-orang di sekitarnya yang memperhatikan.
Tapi perhatian dari lingkaran kecil ini sudah cukup, karena di sini berkumpul para pengambil keputusan dari tujuh guild besar.
"Kebetulan dia menemukan hidden boss, atau ini taktik pengalihan?" Chen Yehui berkata dengan suara berat.
Dominant Hero dan Dinasti Jia adalah musuh bebuyutan. Night Frost Pond sangat membenci Chen Yehui - alasan sederhana: Aku dari Dominant Hero, kau dari Jia Shi, itu sudah cukup.
Tapi saat ini, Night Frost Pond merasa Kamerad Chen Yehui terlihat sangat menggemaskan. Pemikirannya kali ini tepat sekali.
Saat ini, prioritas utama Night Frost Pond adalah BOSS liar, baru kemudian Jun Moxiao. Dia tidak ingin informasi palsu ini membuat semua orang mencari BOSS dan merusak kesempatan mereka membunuh BOSS secara diam-diam.
Tapi, mungkin pemikiran Chen Yehui bisa meyakinkan orang-orang di sini. Bagaimana dengan yang lain? Mereka yang tidak bisa membentuk tim di depan dungeon, para pemain level 30+ yang sudah menyelesaikan dungeon, orang-orang yang bermimpi mengincar BOSS liar ada di mana-mana! Bukankah aksi Jun Moxiao ini tetap akan menarik banyak perhatian?
"Orang ini, sengaja menyebarkan info palsu untuk kabur dalam kekacauan!" Night Frost Pond saat ini sangat membenci Jun Moxiao. Kau punya trik ini, tidak digunakan saat awal atau akhir, malah baru digunakan saat kami benar-benar menemukan BOSS, benar-benar jahat kau.
